Thursday, 12 October 2017

BESARNYA PENGARUH PEMIKIRAN AL-GHAZALI TERHADAP MASYARAKAT MODERN



BESARNYA PENGARUH PEMIKIRAN AL-GHAZALI TERHADAP MASYARAKAT MODERN
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad at-Thusi al-Ghazali adalah nama lengkap dari Imam al-Ghazali. Lahir di Thus, Khurasan, suatu tempat kira-kira sepuluh mil dari Naizabur, Persia. Tepatnya lahir pada tahun : 450 Hijriyah. Wafatnyapun di negeri kelahiran tersebut, pada tahun 505 Hijriyah.
Di masa hidupnya, Al-Ghazali dikenal sebagai seorang ahli keTuhanan dan seorang filosof besar. Disamping itu juga masyhur sebagai seorang ahli fiqih dan tasawuf yang tidak ada tandingannya dizaman itu, sehingga karya tulisnya yang berupa kitab “IHYA’ ‘ULUMUDDIN” dipakai oleh seluruh dunia Islam hingga kini.Karya Al-Ghazali diperkirakan mencapai 300 buah, namun disini hanya sebagian yang dapat di sebutkan yang mana di antaranya adalah:
a.         Maqashid al-Falsafah (Tujuan-tujuan Para Filsuf), sebagai karangannya yang pertama dan berisi masalah-masalah filsafat.
b.        Tahafut al-Falasifah (Kekacauan Pikiran Para Filsuf), buku ini dikarangsewaktu Beliau berada di Baghdad tatkala jiwanya dilanda keragu-raguan. Dalam buku ini, Al-Ghazali mengecam filsafat dan para filsuf dengan keras.
c.         Mi’yar al-‘Ilm (Kriteria Ilmu-ilmu).
d.        Ihya’ ‘Ulum al-Din (Menghidupkan Kembali Ilmu-ilmu Agama), buku ini merupakan karyanya yang terbesar yang dikarangnya selama beberapa tahun dalam keadaan berpindah-pindah antara Damaskus, Yerussalem, Hijaz, dan Thus yang berisi paduan antara fikih, tasawuf, dan filsafat.
e.         Al-Munqids min al-Dhalal (Penyelamat Dari Kesesatan), buku ini f. Al-Ma’arif al-‘Aqliah (Pengetahuan Yang Rasional)
f.         Misykat al-Anwar (Lampu Yang Bersinar Banyak), buku ini berisi pembahasan tentang akhlak dan tasawuf.
g.         Minhaj al-‘Abidin (Jalan Mengabdikan Diri Kepada Tuhan).
h.        Al-Iqtishad fi al-‘Itiqad (Moderasi Dalam Akidah).
i.          Ayyuha al-Walad.
j.          Al-Mustashfa
k.        Iljam al-‘Awwam ‘an ‘Ilm al-Kalam
l.          Mizan al-‘Amal.
m.      Mahakk al-Nazhar.
Semuanya itu termasuk di antara karya al-Ghazali, yang mampu memberi kontribusi terhadap pemikiran baru Islam di masanya, bahkan sampai pada era modrn sekarang, pemikiran al-ghazali masih banyak dianut oleh alangan terpelajar khususnya di pesantren-pesantren dan diperguruan tinggi. Di antara pemikiran al-Ghazali yang sangat besar pengaruhnya terhadap masyarakat saat ini adalah sebagai berikut:
a.         Filsafat
Imam Al-Ghazali adalah seorang tokoh yang juga banyak menulis mengenai filsafat, sebagaimana yang beliau tulis dalam bukunya Tahafut Falsafah sebagai salah satu buku yang mengkritik keras terhadap pemikiran para filsuf yang di anggap menggoyahkan sendi-sendi keimanan. Namun disisi lain beliau menulis buku Maqashid Al-Falsafah, yang mana beliau mengemukakan kaidah filsafat untuk menguraikan persoalan yang berkaitan dengan logika, teologi, dan metafisika.
Pada prinsipnya, Al-Ghazali tidaklah bertujuan menghancurkan filsafat dalam pengertian yang sebenarnya, bukan dalam pengertian awam. Bahkan, beliau adalah seorang yang mendalaminya dan berfilsafat.
Pemikiran al-Ghazali dalam ranah filsafat masih tetap dijadikan sebagai rujukan oleh para pelajar saat ini, meskipun juga tidak sedikit pula para pemikir-pemikir modern saat ini yang menolak terhadap pemikiran beliau.
b.        Tasawuf
Dalam pandangan Al-Ghazali, ilmu tasawuf mengandung dua bagian penting, Pertama mengandung bahasa hal-hal yang menyangkut ilmu mu’amalah dan bagian Kedua mengandung bahasa hal-hal yang menyangkut ilmu mukasyafah. Ilmu tasawuf yang mengandung dua bagian ilmu ini secara jelas diuraikan dalam karyanya Ihya’ Ulumuddin. Dalam kitab ini, Al-Ghazali menyusun menjadi empat bab utama dan masing-masing bab utama dibagi lagi kedalam sepuluh fasal keempat bab utama itu adalah pertama tentang ibadah, bab kedua adalah berkenaan dengan adat istiadat, bab utama ketiga adalah berkenaan dengan hal-hal yang mencelakakan, dan bab utama keempat berkenaan dengan maqamat dan ahwal.
Berpengaruhnya pemikiran Al-Ghazali terhadap masyarakat modern yang sekarang, bisa dibuktikan dengan adanya realita masyarakat yang masih menggunakan faham tasawufnya al-Ghazali, seperti karyanya Buya Hamka “Tasawuf Modern” dan Said Aqil Siraj “tasawuf sebagai kritik sosial”.
c.         Kalam
Sebagai salah satu tokoh Al-Asy’ariyah pada generasi kelima, Al-Ghazali berpendapat bahwa Tuhanlah yang menciptakan daya dan perbuatan. Daya untuk berbuat yang terdapat dalam diri manusia lebih dekat menyerupai impotensi.
Qadim alam yang dikemukakan oleh para filosof merupakan salah satu masalah yang sangat ditentang oleh Al-Ghazali, bahkan beliau mengkafirkan para filosof karena menganggap alam qadim. Menurut Al-Ghazali, kalau alam qadim berarti tidak ada arti Tuhan mencipta karena Tuhan dan alam semesta sama qadim. Lagi pula, kalau alam hanya dipahami lewat sebab akibat, Tuhan sebagai pencipta tidak dapat dibuktikan. Teori emanasi, demikian Al-Ghazali memberi kesan bahwa alam terus berproses tanpa henti-hentinya. Hal ini akan mengakibatkan bahwa materi itu sudah ada sejak qadim. Padahal, menurut Al-Ghazali, alam diciptakan Tuhan dari tidak ada pada waktu yang lalu secara terbatas, baik dalam bentuk maupun materi.

Faham tentang ketuhanan yang dicetuskan oleh al-Ghazali, yang notabeninya beliau adalah salah satu ulama dari faham Asy’Ariyah, hampir seluruh umat islam di Indonesia menganut faham tersebut.