Thursday, 12 October 2017

apa yang dimaksud aktivitas ritmik anak dan ara memproduksi suara berirama dan contoh-contoh gerak


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Anak senang bergerak, secara khusus ia senang bergerak berirama. Gerakkan seperti itu merupakan kegembiraan dan kebutuhan bagi anak. Kegiatan ritmik (gerak berirama) diperlukan untuk melatih motorik kasar dan halus. Latihan gerak yang baik membuat anak dapat bergerak dengan mudah dan luwes dalam mengatasi tantangan lingkungan seperti ruang dan waktu. Melalui pola gerakkan yang melibatkan tubuh kasar dan pergerakkan lokomotor, anak dapat lebih menghargai dan mengerti penggunaan tubuhnya.
Kebalikkannya, anak kurang mempunyai kesempatan bergerak berirama mempunyai kesulitan menjaga urutan dan sekuensial dari suatu pola gerakkan, sulit melakukan pola gerak yang sekuensial berurutan. Program gerak berirama dapat menolong atau bergerak lebih efisien.
Salah satu aspek yang terdapat dalam gerak berirama adalah gerak dasar. Selain dapat melatih gerak dasar, melalui gerak berirama anak juga dapat menyalurkan kebutuhan anak untuk bergerak secara berirama anak juga dapat menyalurkan kebutuhan untuk bergerak secara ekspresif dan kreatif. Melalui gerak kreatif berirama, anak dapat mengekpresikan keinginan, perasaan, dan rasa frustasinya. Gerak berirama sebagai bagian penting dari keseluruhan pengalam gerak dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan anak.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      apa yang dimaksud aktivitas ritmik anak?
2.      Bagaimana cara memproduksi suara berirama dan contoh-contoh gerak?
3.      Mengapa aktivitas ritmik anak penting?
4.      Apa saja unsur-unsur aktivitas ritmik anak?
5.      Apa macam-macam gerak ritmik?
6.      Bagaimana cara pendekatan gerakan berirama?
7.      Bagaimana cara prosedur pengajaran umum?
C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian aktivitas ritmik anak.
2.      Untuk mengetahui  cara memproduksi suara berirama dan contoh-contoh gerak.
3.      Untuk mengetahui aktivitas ritmik anak penting.
4.      Untuk mengetahui  unsur-unsur aktivitas ritmik anak.
5.      Untuk mengetahui macam-macam gerak ritmik.
6.      Untuk mengetahui cara pendekatan gerakan berirama.
7.      Untuk mengetahui cara prosedur pengajaran umum.
D.    MANFAAT
1.      Mengetahui pengertian aktivitas ritmik anak.
2.      Mengetahui cara memproduksi suara berirama dan contoh-contoh gerak.
3.      Mengetahui aktivitas ritmik anak penting.
4.      Mengetahui unsur-unsur aktivitas ritmik anak.
5.      Mengetahui macam-macam gerak ritmik.
6.      Mengetahui cara pendekatan gerakan berirama.
7.      Mengetahui cara prosedur pengajaran umum.


















BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN AKTIVITAS RITMIK ANAK-ANAK
Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik. Dengan pengertian tersebut, aktivitas ritmik tentu saja bermakna lebih luas dari senam irama yang selama ini dikenal, bahkan dapat juga dikatakan bersifat merangkum tarian atau dansa.[1]
Aktivitas ritmik merupakan istilah baru dalam khasanah peristilahan pendidikan jasmani di Indonesia, karena sebelumnya kehadirannya diwakili oleh senam irama. Nama  aktivitas  ritmik  secara  tegas  diangkat  oleh  Kurikulum  2004  (Kurikulum Berbasis Kompetensi/KBK), sebagai salah satu aktivitas yang masuk kedalam ruang lingkup pembelajaran Penjas.[2]
1.      Pentingnya  Aktivitas  Ritmik  Bagi  Pendidikan  Anak Usia  Dini
Aktivitas gerak sangat penting bagi anak-anak, baik sebagai bagian yang indepeden maupun sebagai bagian integral dari kurikulum di PAUD. Gerak akan memberi kesempatan yang mendasar pada pertumbuhan anak, dalam  hal memajukan serta mengintensifkan berbagai kompetensi termsuk adanya daya cipta dalam gerak. Melalui aktivitas gerak anak mendapatkan kesempatan merespon atau menanggapi lingkungan seperti warna, bunyi, ruang, gerak, irama dan orang-orang disekelilingnya yang diharapkan dapat mengembangkan potensi anak secara optimal.[3]
Dengan membiarkan anak-anak bergerak dinamis dan aktif, merasakan dan merespon, menciptakan serta mengekpresikan diri melalui aktivitas gerak berirama, akan menubuhkan daya kreatif pada anak yang pada gilirannya anak akan menemukan dirinya melalui aktualisasi diri.


2.      Unsur-Unsur  Aktivitas  Ritmik  Anak
Dalam aktivitas ritmik terdapat 3 komponen pokok yaitu:
a.      Gerakan
Gerakan dapat didefinisikan sebagai perubahan posisi atau perubahan sikap.sebenarnya dalam mengikuti gerakan, seorang anak tidak langsung berpikir tentang posisi demi posis, tetapi langsung memperhatikan gerakan itu sebagai suatu komposisi gerak yang menyeluruh. Jika kita ingin menjadi penata gerak dalam kegiatan gerak di PAUD, sebagai langkah pertama dapat kita perhatikan sikap gerak manusia di sekitar kita. Bagaimana seseorang membenahi dirinya dalam berpakaian dan bersolek. Bagaimana sikap dan gerakan seseorang petani yang bekerja disawah atau  seorang pekerja di pabrik, bagaimana apabila seseorang sedang kaget, marah, sedih, gembira, dan sebagainya.[4]
Gerakan-gerakan tersebut dapat diubah, dimodifikasi untuk diperindah atau diperkuat daya ungkapnya dengan menambahkan sikap dan gerak tertentu. Kemudian, kita susun menjadi suatu komposisi yang utuh. Susunan penataan gerak diatas akan menyerupai suatu tarian apabila dipadukan dengan irama yang ditata, dan disertai iringan music. Jadi, gerak dan irama yang dipadukan dan diiringi dengan music atau lainnya sudah merupakan suatu tarian kreatif.
b.      Irama
Irama adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan. Irama adalah suatu keadaan gerak, bunyi yang teratur, dan tetap antaranya. Sebagai conoh pernapasan an denyut nadi orang itu adalah irama atau keadaan siang dan malam, bulan yang mengitari bumi, bumi yang mengitari matahari, itu juga irama.
Di dalam seni musik/irama ialah serangkaian bunyi menurut panjang pendeknya nada tertentu, teratur, dan tetap antaranya, serta irama ini dapat menimbulkan berbagai perasaan/keindahan, sedangkan birama merupakan bagian terkecil yang sama dari waktu dalam penyajian lagu, disertai aksentuasi yang teratur dan tetap antaranya.[5]



c.       Kreativitas
Proses kreatif dimulai secara individual. Dalam upaya mendorong proses kreitivitas anak-anak, mereka dapat di hadapkan pada suatu kemandirian agar mereka melihat, mendengar, dan berfikir, berkreasi dengan perasaannya, kemudian mereka dapat mengeluarkan ide-ide yang berbentuk ekspresi gerak yang unik dan orisinil.[6]
Dalam mendorong proses kreatif, yang dapat kita lakukan adalah:
1).  Menghadapkan anak-anak dengan sesuatu yang dapat dipikirkan
2).  Mendorong pemikiran anak dengan penjelasan-penjelasan
3).  Memberikan alternative atau pilihan-pilihan
4).  Memberi kesempatan untuk mengekspresikan pendapat atau ide-ide masing-masing.
Untuk memupuk dan mengembangkan kreativitas anak berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan.
1). Doronglah anak-anak pada saat mereka bergerak untuk membebaskan mengekspresikan gerakannya.
2).  Mulailah dengan tanya jawab untuk memacu dan memicu gagasan mereka, namun jangan terlalu memaksakan.
3).   Telusurilah dunia anak-anak, janganlah membawa mereka kedalam kedewasaan.
4).   Bantulah anak-anak untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya.
5). Bantulah anak-anak untuk melihat. Mendengar, merasakan gerak sehingga diharapkan daya cipta akan tampak nyata.
6). Bantulah anak-anak untuk mengekspresikan keinginannya jangan sekali-kali mencemoohkan atau menertawakannya.
7). Bantulah mereka untuk mencari dan memperkaya pengalaman-pengalaman mereka sendiri dengan cara tidak terlampau terlalu membatasi atau selalu mecegahnya.
8).  Bantulah anak-anak dalam membuat suatu pilihan atau mengambil keputusan.
9). Bentuklah rasa hormat diri mereka, jangan biarkan mereka selalu tergantung pada orang lain.
10).  Ukurlah dan catatlah kemajuan perkembangannya.
3.      Macam-Macam  Gerak  Ritmik  (Gerak  Berirama) AUD 
a.      Irama Kreatif
Irama kreatif meliputi irama bebass dan ekspresif, irama teridentifikasi, dan irama dramatisasi. Dalam irama bebas dan ekspresif anak-anak bergerak saat mereka termotivasi untuk bergerak, menghasilkan gerakan yang tidak beraturan. Dalam irama teridentifikasi anak bergerak berdasarkan identitas tertentu (menirukan gerakan sesuatu atau seseorang) ketika irama ini dimainkan. Dalam irama dramatisasi anak bergerak berdasarkan cerita atau situasi tertentu (hanya spenggal cerita).[7]
b.      Irama dasar
Irama dasar berpusat pada keterampilan gerak dasar. Sebagian besar terdiri dari jenis gerakan lokomator, tetapi juga meliputi beberapa gerakan nonlokomator.[8]
c.       Mengulang Dan Meniru Irama Ketukan
Tujuan dari kegiatan ini selain untuk melatih fisik anak juga agar anak mampu meniru secara tepat ketukan yang diperdengarkan serta mengembangkan kemampuan mendengar yang lebih baik untuk mengembangkan pendengar anak.
         Pola ketukan biasanya dihasilkan oleh drum, kemudian anak-anak meniru dan mengulangi pola ketukan tersebut. Adapun cara-cara lainnya adalah berikut ini.
1). Anak bertepuk tangan bersama-sama sebagaimana diarahkan oleh drum. Pola irama harus meliputi keempat birama dasar 2/4, 2/3, 4/4 dan  6/8. Pola ketukan yang dihasilkan oleh drum dapat divariasikan untuk mengikutsertakan penekanan dan kombinasi yang berbeda dari ketukan.
2). Anak dapat meniru pola keatukan, dimana pola tersebut pada umumnya meliputi dua atau tiga “ birama”. Dalam hal tersebut, aktivitas yang dapat dilakukan, antara lain:

a.  Anak mengubah beberapa bentuk ketukan yang ditekankan.
b. Ketika mereka meniru pola irama, mereka melangkah ke depan pada permulaan pola irama dan kebelakang pada permulaan berikutnya.
c. Pertama mereka meniru dengan bertepuk tangan, kemudian dengan kaki.
d. Tambahan dua pola secara bersamaan. Pola pertama diberikan, kemudian anak mengikuti. Pola kedua di berikan contoh dan anak meniru pola pertama diikuti dengan pola kedua;
e. Kombinasikan kegiatan-kegiatan di atas dengan gerakan.
3). Gerak dan lagu, gerak dan lagu adalah gerakan yang dilakukan anak berdasarkan syair lagu yang biasanya dinyanyikan oleh anak secara bersam-sama.
4). Tarian rakyat adalah tarian tradisional baik tarian nasional maupun daerah.
4.      Pendekatan Gerakan Berirama
Pendekatan dalam kegiatan gerak berirama harus menekankan pada metodologi yang kreatif dan flaksibel yang menempatkan proses gerakan dan ekspresi diri terhadap irama lebih penting dari pada pola gerak yang dihasilkan. Penyelidikan, improvisasi, penemuan, dan eksprolasi adalah kunci dalam pengembangan pola gerak alami yang bervariasi.[9]
5.       Produser Pengajaran Umum
Adapun produser pembelajaran tersebut adalaah berikut ini.
a.       jika kegiatan ini merupakan hal baru maka latar belakang harus diberikan kepada anak sehubung dengan keadaan lagu atau tarian dan bagaimana seharusnya ditampilkan.
b.      Anak harus mendengarkan musik dan kita dapat meminta anak untuk bertepuk tangan berdasarkan ketukan sehingga ia dapat merasakannya.
c.       Untuk mempelajari syairnya dapat dibantu dengan mencetak huruf dalam ukuran besarpada sebuah poster atau  papan tulis.
d.      Mintalah anak untuk berjalan mengikuti pola musik tarian. Dalam mengikuti nyanyian, pastikan pemain utama mengetahui gerakan yang diperlukan. Musik bisa lambat pada awalnya, tetapi harus dipercepat hingga kecepatan normal. musik yang terlalu pelan bisa merusak gerakan.
e.       Ketika anak benyanyi, musik harus cukup keras terdengar melebihi suaranya jika tidak nyanyian anak bisa melebihi kecepatan musiknya atau sebaliknya.
f.       Jika anak mengalami kesulitan, hentikan pelajaran mengenai gerak dan lagu atau tarian dan gantikan dengan sesuatu yang diketahui dan disukai anak. Nilailah kemajan anakdan beritahukan bahwa mereka akan belajar hal yang sama di kesempatan berikutnya.
g.      Guru sebaiknya menambahkan koleksi musik atau tarian yang ada, khususnya dengan lagu atau tarian yang lebih modern.    Suara berirama yang digunakan untuk merangsang keinginan anak agar mau begerak, harus berkualitas baik dan sesuai dengan gerakan anak yang kita inginkan.[10]
B.     CARA MEMPRODUKSI SUARA BERIRAMA DAN CONTOH-CONTOH GERAK BERIRAMA
1.      Cara Memproduksi Suara Berirama
Sebagian besar keberhasialan program gerakan berirama tergantung pada efektivitas suara dalam menarik minat dan membuat anak senang. Sumber-sumber suara yang dapat digunakan sebagai latar bunyi gerakan berirama adalah sebagai berikut:
a.       Drum untuk Tarian atau Tom-tom
Drum (dram) sangat efektif menghasilkan suara yang berbeda juga. Drum sangat efektif untuk  membuat anak mau begerak, kita dapat mengatakan pada anak-anak, yaitu “anak-anak, drum ini akan mengatakan sesuatu kepada kalian dan kalian harus mengikutinya”. Selanjutnya kita dapat memukul dram dengan irama tertentu dimulai dari irama yang paling sedrhana, sementara anak-anak kita minta untuk mengikuti irama, misalnya dengan hentakan kaki, tepuk tangan, anggukan kepala, dan sebagainya. Drum juga dapat digunakan untuk menandai kapan suatu gerakan dimulai dan kapan diakhiri.

b.      Tape recorder atau CD player
c.       Piano atau organ
d.      Gitar
e.       Band
f.       Lagu, puisi, dan bentuk vocal lainnya.
2.      Contoh Kegiatan Gerak Berirama
a.      Lagu “Cicak-cicak di dinding “(Mengikuti Irama Ketukan)
1.      Syair
Cicak-cicak didindig
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk, hap
Lalu ditangkap
2.      Gerakan anak
Lagu ini dinyanyikan berkali-kali. gerakan yang harus dilakukan anak bertahap tingkat kesulitannya dari yang mudah hingga  yang sukar. Urut-urutan gerakannya adalah sebagai berikut:
1. Lagu pertama, tangan dipinggang, kepala menggeleng sesuai dengan ketukan (birama).
2.      Lagu kedua, tangan dipinggang, kepala menggeleng, kaki menghentak sesuai birama.
3.      Lagu ketiga, bertepuk tangan sesuai irama, kepala menggeleng sesuai birama.
4.      Lagu keempat, bertepuk tangan sesuai birama, kepala menggeleng sesuai birama, kaki menghentak sesuai irama.[11]
b.      Lagu “Menanam jagung” ( Irama Teridentikasi)
1.      Syair
Ayo kawan kita bersama
menanam jagung dikebun kita
ambil cangkulmu ambil pangkurmu
kita bekerja tak jemu-jemu
cangkul cangkul cangkul yang dalam
tanah yang longgar jagungku tanam
beri pupuk supaya subur
tanamkan benih dengan teratur
jagungnya besar lebat buahnya
tentu berguna bagi semua
cangkul cangkul aku gembira
menanam jagung dikebun kita
2.      Gerakan anak
Mengikuti syair dengan irama lagu, misalnya pada saat syair menanam jagung anak membungkuk menirukan orang yang sedang menanam.
c.       Lagu “Desaku” ( Irama Bebas dan Kreatif)
1.      Syair
Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan, tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan desaku yang permai
2.      Gerakan anak
Anak dapat bergerak sesuai imajinasi dan kreatifitasnya.














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Kegiatan aktivitas ritmik diperlukan untuk melatih motorik kasar dan halus. Latihan gerakan yang baik membuat anak dapat bergerak dengan mudah dan luwes dalam mengatasi tantangan lingkungan seperti ruang dan waktu. Anak juga dapat menyalurkan kebutuhan untuk bergerak secara ekspresif dan kreatif , anak juga dapat menekpresikan keinginan dan rasa frustasinya.
Suara berirama yang digunakan untuk merangsang keinginan anak agar mau bergerak, harus berkualitas baik dan sesuai dengan gerakan anak yang kita inginkan.
B.     SARAN
Hendaknya kita sebagai guru PAUD dalam pembelajaran di PAUD, harus mengetahui gerakkan ritmik sebagai salah satu cara menstimulasi dalam mengajarkan motorik kasar kepada anak usia dini.
















DAFTAR PUSTAKA
Ma’mun, Amung  dan Saputra, Yudha M. Perkenbangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2000.
Masitoh dkk. Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005.
Sugiyanto dan Sudjarwo. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan, 1992.
Sujiono, Bambang.  Metode Pengembangan Fisik. Jakarta:    Universitas Terbuka,
2007.
Zulkifli. Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta: Ditjen Olahraga Depdiknas, 2002.



[1] Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra, Perkenbangan Gerak dan Belajar Gerak, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2000), hlm. 141.
[2] Ibid.
[3] Zulkifli, Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah, (Jakarta: Ditjen Olahraga Depdiknas, 2002), hlm, 33.
[4] Sugiyanto dan Sudjarwo, Perkembangan dan Belajar Gerak, (Jakarta: Departemen Pendidikan, 1992), hlm. 56.
[5] Ibid. hlm. 57.
[6] Ibid.
[7] Bambang Sujiono,  Metode Pengembangan Fisik, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hlm. 66
[8] Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra,  (Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2000), hlm. 141.
[9] Masitoh dkk, Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005), hlm, 79.
[10] Ibid.
[11] Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra,  (Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2000), hlm. 150.