Thursday, 16 November 2017

MAKALAH Media Visual (ئل البصريةالوسا(


MAKALAH
Media Visual (ئل البصريةالوسا(
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Wasail Tadris al-Lughah al-Arabiyyah

Dosen Pengampu: Roychan Yasin,SS,M.pd.i


DisusunOleh:






SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PAMEKASAN 2017



KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  dengan tepat waktu.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang proklamator islam yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita kejalan yang penuh ilmu pengetahuan.
Makalah kami disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Wasail Tadris al-Lughah al-Arabiyah  yang diampu oleh bapak dosen Roychan Yasin,SS,M PD.I dan juga merupakan latihan bagi kami untuk belajar menulis, menelaah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bentuk karya ilmiah.
Menyadari masih terdapatnya kekurangan yang jauh dari kesempurnaan materi dalam makalah ini, kami mengharapkan saran-saran perbaikan dan kritik yang membangun dari bapak pembimbing dan para pembaca.
Disamping itu tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah senantiasa membalas dan meridhoinya, dan semoga makalah ini bermanfaat dan senantiasa mendapatkan ridho Allah Amin..........






Pamekasan,19 Oktober 2017
                                   

Penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR :........................................................................................ i
DAFTAR ISI :...................................................................................................... ii
Bab I PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang :........................................................................................ 1
b.      RumusanMasalah :.................................................................................... 1
c.       Tujuan :...................................................................................................... 2
Bab II PEMBAHASAN
a.       Pengertian media visual :........................................................................... 3
b.      Macam-macam Media Visual :.................................................................. 3
c.       fungsi dan Tujuan Media Visual:.............................................................. 8
d.      karakteristik media visual yang baik:.................................................... .... 9
e.       kelebihan dan kekurangan media visual:................................................... 11

Bab III PENUTUP                   
a.       Kesimpulan:.......................................................................................... .... 13
b.      Saran:. .................................................................................................. .... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .... 14













 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, ditandai dengan kemajuan teknologi,kita dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada . Begitu halnya dengan jenjang-jenjang pendidikan harus dapat difleksibel mengikuti perkembangan kemajuan yang ada.Artinya bahwa ilmu pengetahuan teknologi dan seni berkembang secara dinamis .oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum serta pembelajarannya harus memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
Aplikasi dari hal tersebut adalah penggunaan media pembelajaran khususnya dalam media visual . Karena media visual menampilkan gambar dan penyajian secara jelas dan bermakna, maka peserta didik akan dapat menyerap makna dari pembelajaran itu. Oleh karena itu, supaya pembelajaran dapat bermakna, efektif dan berlandaskan pakem maka diadakan pembelajaran dengan menggunakan multimedia.
B.     Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa masalah yang akan dikaji penulis dalam pertanyaan sebagai berikut :
a.        Apa pengertian media visual ?
b.       Apa Saja Macam-macam Media Visual ?
c.        Apa Saja fungsi dan Tujuan Media Visual?
d.       Bagaimana karakteristik media visual yang baik ?
e.        Apa kelebihan dan kekurangan media visual ?         




C.    Tujuan
a.       Untuk Mengetahui pengertian media visual.
b.      Untuk Mengetahui Macam-macam Media Visual.
c.       Untuk Mengetahui fungsi dan Tujuan Media Visual.
d.      Untuk Mengetahui karakteristik media visual yang baik .
e.       Untuk Mengetahui kelebihan dan kekurangan media visual.





















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Visual
Media visual, yaitu media yang mengarahkan informasi kepada indera penglihat. Berbagai jenis gambar,grafik,bagan,peragaan,tayangan film,dan sejenisnya termasuk kategori media visual.[1]
B.     Macam-macam Media Visual
Media visual dapat dikelompokkan lebih lanjut yaitu:
A.    Media visual yang diproyeksikan
A.    Overhead Projector (OHP)
OHP adalah salah satu jenis alat (pesawat) proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) objek yang tembus cahaya ( transparan) ke permukaan layar.
Ø  Kelebihan OHP antara lain :
1.      Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
2.       Tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.
3.      Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang studi.
4.      Sinar lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di ruang normal (tidak perlu digelapkan).
5.      Dapat digunakan untuk pembelajar yang besar jumlahnya.[2]
6.      Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian ia akan selalu dapat mengendalikan kelasnya.
7.      Transparansi dapat dengan mudah  dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara manual maupun yang melalui proses cetak, salin, dan kimia.
8.      Peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus.
9.       Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna.
10.   Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.[3]
Ø  Kekurangan OHP antara lain :
1.      Efektifitas penyajian OHP tergantung penyaji.
2.       OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3.      Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan karena harus dipindahkan dulu ke bahan transparan.
4.      Kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.
5.      Fasilitas OHP harus tersedia.
6.      Listrik pada ruang/ lokasi penyajian harus tersedia.
7.      Tanpa layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan dinding/ tembok/ layar lurus), sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapezium (keystoning).
8.      Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan.
B.     Film strip
Film strip (film rangkai) adalah media pandang (visual) berupa roll film yang pengoprasiannya menggunakan alat proyeksi. Gambar yang ditampilkan oleh roll film melalui alat proyeksi tersebut berupa gambar diam. Dalam oprasinya,roll flm tersebut berjalan dengan beralih ruas demi ruas dari roll negative film tersebut (tidak berputar). Sebagian jama’ah haji membawa buah tangan berupa sejenis alat/mainan yang terdiri atas rangkaian negative film (biasanya dalam bentuk lingkaran) yang menampilkan sejumlah tempat suci dan kegiatan ibadah haji. Buah tangan tersebut dapat di kategorikan sebagai flm strip.
Ø  Kelebihan film strips antara lain :
1.      Lebih padat karena filmstrip dapat memuat beberapa puluh gambar.
2.      Mudah disimpan karena cukup digulungkan dalam sebuah silinder.
3.      Mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
4.      Dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun untuk perguruan tinggi.
5.      Memungkinkan terjadinya diskusi yang cukup lama.
6.      Film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan, atau terbalik seperti pada slide.
Ø  Kekurangan film strips antara lain :
1.      Proyektor filmstrips sukar diperoleh.
2.      Sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan suatu rangkaian.
3.       Sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan ilmu.
4.      Memerlukan ruangan yang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya pembelajar tidak dapat mencatat.
5.      Film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.
C.     Opaque projector (proyektor tak tembus pandang)
Opaque artinya “tidak tembus cahaya”. Dengan opaque proyektor dapat diproyeksikan benda-benda atau gambar-gambar yang tidak tembus cahaya (non transparan) di atas layar.

Ø  Kelebihan opaque proyektor antara lain :
1.      Berbagai materi pelajaran dapat ditunjukkan secara langsung diambil dari buku, koran, majalah, peta, dsb.
2.      Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
3.      Dapat dipakai berulang-ulang.
4.      Berbagai objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang logam, daun, dapat diproyeksikan.
Ø  Kekurangan opaque proyektor antara lain :
1.      Tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukkan tidak tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan gelap.
2.      Materi yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.
3.      Pesawat kurang aman bila tersentuh karena panas.
4.      Membutuhkan ruang yang betul-betul gelap, maka kurang cocok untuk pembelajaran (siswa tidak dapat mencatat).[4]

D.    Slide
Slide juga media pandang yang pengoprasiannya menggunakan alat proyeksi. Berbeda dengan flm strip slide,slide berupa potongan-potongan negative film yang telah terpisah-pisah dan masing-masing diletakkan pada frame/bingkai terpisah .
Ø  Kelebihan slide antara lain :
1.      Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
2.      Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan prinsip pemotretan.
3.       Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar yang telah diatur.
4.      Proyektor slide sederhana sehingga mudah digunakan.
5.      Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.
6.       Isi pelajaran yang sama yang terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan.
7.       Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan.
8.      Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak perlu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dindingpun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
9.       Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada berbatas.
10.   Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara/ rekaman.
11.  Film bingkai dapat ,menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.
Ø  Kekurangan slide antara lain :
1.      Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.
2.      Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan untuk OHP.
3.      Gambar yang bersifat individual mudah hilang.
4.      Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
5.      Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi ketiga).
6.      Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7.      Membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.
8.      Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.
9.      Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai.
10.   Film bingkai terlepas-lepas. Dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film bingkai itu tidak terlepas atau tercecer.
11.  Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak diproyeksikan.
                          
C.    Fungsi  Dan Tujuan Media Visual .
Wibawa dan Mukti (19992 : 28) menjelaskan funsi media visual dalam proses belajar mengajar, yaitu :
a.       Mengembangkan kemampuan visual
b.      Mengembangkan daya imajinasi anak
c.       Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak, atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas.
d.      Mengembangkan kreatifitas siswa
e.       Memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa
f.       Membantu siswa lenih mudah memahami makna pesan yang dibicarakan dalam proses pembelajaran
g.      Menggambarkan suau hakikat suatu pesandalam bentuk yang menyerupai keadaan yang sebenarnya
h.      Memvisualisasikan pesan verbal dan makna isi pesan dan menyederhanakn makna dalam bentuk visualisasi
i.        Merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan atau ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan
j.        Pembuka diskusi yang efektif
k.      Menumbuhkan minat baca
l.        Memvangkitkan motivasi, minat, ingatan
m.    Mengembangkan perbendaharaan kata dan keterampilan membaca.
Dari empat fungsi media visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual secara tepat. Teknik afektif adalah tehnik untuk memahami teknik pesan visual yang dimulai dari :
1.       Fase diffrensiasi yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis.
2.      Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsur-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.
3.      Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisasi untuk kemudian menciptakan         konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.
Adapun tujuan penggunaan media visual yaitu:
a.       Agar pembelajaran tidak hanya bersifat monoton, melainkan pembelajaran tersebut dibuat lebih menarik, efektif dan efesien, sehingga dapat memudahkan siswa dalam mencerna maupun menerima pelajaran dengan baik.
b.      Untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c.       Untuk membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
d.      Untuk menumbuhkan daya tarik siswa dalam belajar, karena dipenuhi dengan berbagai gambar menarik, sehingga dapat mengurangi rasa kebosanan siswa dalam belajar.
D.    Karakteristik Media Visual
Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang berbeda-beda satu sama lain. Masing-masing media tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak semua jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di sini. Untuk mempermudah pembahasan, kita akan menggunakan pengelompokan media seperti yang dikemukakan oleh Heinich. Namun karena pertimbangan praktis, maka jenis media yang akan dibahas di sini hanya dipilih beberapa media yang biasa digunakan dalam pembelajaran. Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat dalam media visual terdiri dari garis, bentuk, warna dan tekstur ( Arsyad, 1997). Untuk memberikan kesan penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realism dan menciptakan rrespon emosional diperlukan warna.Sementara, tekstur digunakan untuk menambah penekanan sebagaimana halnya warna.
Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan beberapa prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.Arsyad (1997)menyatakan symbol pesan visualmemiliki tiga prinsip, yaitu kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.
1.      Kesederhanaan
Secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual.Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu.Pesan informasi yang panjang dan rumit harus dibagi kedalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata-kata harus memakai huruf yang sederhanadengan gaya huruf yang mudah terbaca.
2.        Penekanan
Meskipun rancangan visual dibuat dengan sesederhana mungkin, sering kali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian peserta didik. Dengan menggunakn ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna atau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting.
3.       Keterpaduan
Ia mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.Misalnya, jika kita menginformasikan tentang guru yang sedang mengajar dikelas maka elemen-elemen yang terkandung didalam informasi itu harus ada.Seperti guru, siswa, bangku, papan tulis, dll.

E.     Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
Wahana dan Mukti ( 1992 : 29 ) menjelaskan bahwa media visual memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
1.      Kelebihan media visual :
Ø  Umumnya murah harganya
Ø  Mudah didapat
Ø  Mudah digunakan
Ø  Dapat memperjelas suatu masalah
Ø  Lebih realistis
Ø  Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
Ø  Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
Ø  Pembelajaran yang menggunakan media visual akan lebih menarik, efektif, dan efisien
Ø  Proses pembelajarannya akan lebih menyenangkan dan tidak menjenuhkan, karena disertai dengan kombinasi gambar yang menarik.
Ø  Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
Ø  Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
2.      Kekurangan media visual antara lain :
Ø  Ukuran gambar sering kali kurang tepat dalam pengajaran kelompok besar
Ø  Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan, dan kejelian guru dapat memanfaatkannya
Ø   Lambat dan kurang praktis
Ø  Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar, sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
Ø  Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita.
Ø  Bahan visual dipandang sebagai “alat bantu” semata bagi guru dalam melakukan kegiatan mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.




















BAB III
KESIMPULAN
A.    Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting yang tidak bisa ditinggalkan di dalam melaksanakan proses pembelajaran. Media yang baik dan tepat, tentunya akan menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Media pembelajaran, baik visual, audio, audio visual, maupun multimedia, memiliki kestimewaan masing-masing, yang pastinya akan memudahkan kita melakukan pembelajaran.
Tentu saja selain memiliki keistimewaan atau kelebihan, media pembelajaran juaga memiliki kekurangan, namun kekurangan itu masih bisa kita minimalisir, asalkan kita sebagai pengguna media mampu memilih dan menggunakannya dengan baik.
B.     SARAN
Untuk bisa memilih media pembelajaran yang cocok untuk kita gunakan, ada baiknya bila kita mengenal dulu media yang akan kita gunakan. Apa saja manfaat dari masing-masing media, beserta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, agar kita bisa memanfaatkan kelebihannya, dan menutupi kekurangannya.















DAFTAR PUSTAKA

Anitah Sri, Media Pembelajaran, Surakarta: Yuma Pustaka) 2010.
Arsyad Azhar , Media Pembelajaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada) 2011.
Asrori Imam dan Ahsanuddin Moh , Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: CV.Bintang Sejahtera) 2011.



[1]               Imam Asrori dan Moh.Ahsanuddin, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: CV.Bintang Sejahtera 2011) hlm.14
[2]               Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd., Media Pembelajaran,( Surakarta:Yuma Pustaka,, 2010), hlm 30-31
[3] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran,(Jakarta :PT.Raja Grafindo Persada, 2011), hlm 42
                                                                                    
[4] Ibid, hlm 37