Saturday, 9 December 2017

ANALISIS ROI ( RETURN ON INVESTMENT) DAN RI ( RESIDUAL INCOME) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT KIMIA FARMA Tbk.


ANALISIS ROI ( RETURN ON INVESTMENT) DAN RI ( RESIDUAL INCOME) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT KIMIA FARMA Tbk.


PROPOSL PENELITIAN
OLEH:







PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A.    Judul Proposal
Analisis ROI (Return On Investment) dan RI (Residual Income) Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT KIMIA FARMA Tbk.

B.     Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini perkembangan dunia bisnis terus menggiring perusahaan kedalam persaingan yang semakin ketat. Mengahadapi hal tersebut perusahaan dituntut untuk meningkatkan operasional manajemen secara efektif dan efisien. Hal ini memicu perusahaan untuk dapat bertahan dan tumbuh dalam persaingan ekonomi tingkat global. Fenomena persaingan bisnis tersebut mendorong perusahaan untuk lebih memaksimalkan kinerja operasionalnya serta berinovasi lebih dalam produk-produknya. Agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan yang semakin ketat maka setiap perusahaan perlu berhati-hati dalam pengambilan keputusan, terlebih lagi disektor keuangan.
Untuk pengambilan keputusan yang tepat bagi para investor diperlukan suatu informasi mengenai keuangan perusahaan yang akurat. Maka, perusahaan akan menyusun laporan keuangan yang menggambarkan seluruh aktivitas perusahaan  pada setiap akhir periode pembukuan. Sebuah perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk atau jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan. Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama, yang pertama yaitu aktivitas perencanaan dimana perusahaan tersebut mengimplementasikan sasaran dan tujuan tertentu, sasaran dan tujuan tersebut terdapat dalam rencana bisnis yang mendeskripsikan maksud perusahaan, strategi, dan taktik untuk aktivitasnya. Yang kedua aktivitas pendanaan yaitu metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Yang ketiga aktivitas investasi dimana mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Yang terakhir yaitu aktivitas operasi dimana mencerminkan pelaksanaan bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi, yang didalamnya terdapat lima komponen yaitu penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran dan administrasi.[1]
Untuk membantu investor, dan pengguna lainnya dalam menganalisis laporan keuangan tersedia beragam alat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik, beberapa alat analisis laporan keuangan diantaranya adalah analisis laporan keuangan komparatif, analisis laporan keuangan common size, analisis rasio, analisis arus kas, dan valuasi. Dalam penelitian ini, untuk menilai kinerja keuangan terfokus pada analisi rasio dimana, analisis rasio itu sendiri adalah alat untuk menganalisis keuangan yang paling banyak digunakan.[2] Ada tiga area penting analisis laporan keuangan untuk menerapkan analisis rasio tersebut diantaranya yang pertama analisis kredit yang meliputi likuiditas, struktur modal dan solvabilitas, yang kedua analisis profitabilitas yang meliputi tingkat pengembalian atas investasi atau return on investment (ROI), kinerja operasi, dan pemanfaatan aset, dan yang terakhir valuasi yang meliputi estimasi nilai instrinsik perusahaan.[3] Dalam penelitian ini analisis laporan keuangan menggunakan analisis rasio profitabilitas yaitu (ROI) return on investment yaitu rasio antar laba setelah pajak (EAT) dengan total aktiva. Rasio ini mengukur tingkat keuntungan dari tingkat investasi total. Rasio yang lebih rendah dapat disebabkan karena net profit margin yang rendah atau karena perputaran total aktiva yang rendah atau keduanya.[4] Pendapat lain menyebutkan hasil pengembalian investasi (ROI) atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. (ROI) juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Selain analisis ROI untuk menutupi kelemahannya maka digunakan analisi yang kedua yaitu analisis Residual Income adalah laba yang dihasilkan di atas target pengembalian investasi pada suatu pusat laba. Simamora (2002:286) mendefinisikan Residual Income merupakan salah satu cara memusatkan perhatian pada nilai rupiah ketimbang pada rasio (seperti terjadi pada Return on Investment). Laba jumlah minimal laba operasi yang dikehendaki yang ditentukan oleh manajemen senior, dengan memperhitungkan faktor seperti biaya modal kegiatan bisnis perusahaan. Hansen dan Mowen (2005:126) menyatakan, jika nilai Residual Income positif, perusahaan telah menciptakan kekayaan. Jika negative, maka perusahaan telah menyia-nyiakan modal, maka dalam jangka panjang hanya perusahan-perusahan yang menghasilkan modal atau kekayaan yang dapat bertahan.[5]
Pengukuran kinerja perusahaan, baik dengan menggunakan ROI maupun RI, dalam hal ini masih menjadi bahan kajian sampai saat ini. Perbandingan antara ROI dan RI dapat dilihat dari beberapa penelitian pengukuran kinerja keuangan yang dilakukan. Permadi (2013) meneliti bahwa perhitungan nilai ROI dan RI pada PT Astra International Tbk, mengalami kondisi yang cukup baik dalam pertumbuhan ROI dan RI nya. Nilai ROI yang dihasilkan perusahaan adalah positif selama periode 2008-2012 dan presentasenya mengalami kondisi yang fluktuatif.[6] Penelitian selanjutnya menyatakan bahwa Penilaian kinerja keuangan PT Mayora Indah, Tbk apabila ditinjau berdasarkan nilai ROI selama 4 periode yaitu 2010 hingga 2013 menunjukan kondisi yang cukup baik dengan menghasilkan nilai ROI positif yang berarti bahwa perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan asset dari tahun sebelumnya yang mengakibatkan kenaikan pada tingkat laba bersih sesudah pajak namun perkembangan ROI mengalami naik turun. Penurunan menunjukan bahwa laba perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sedangkan aktiva perusahaan mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan dengan biaya modal rata-rata tertimbang menunjukan bahwa perusahaan dalam menginvestasikan modalnya belum efektif dan belum mampu memenuhi harapan para investor, karena biaya modal perusahaan yang tinggi. Sedangkan  Penilaian kinerja perusahaan jika ditinjau dari perhitungan RI pada periode 2010 hingga 2013 menunjukan kondisi yang kurang baik karena perkembangan setiap tahunnya bernilai negatif akibat pengaruh ROI yang selalu berada dibawah biaya modal sehingga perusahaan belum bisa memenuhi tingkat pengembalian yang diharapkan investor.[7]
Dari perbandingan penelitian diatas terlihat adanya perbedaan pendapat dalam pengukuran kinerja perusahaan yang diduga disebabkan perbedaan pengguaan indikator pengukuran variable, waktu serta keterbatasan data. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti berusaha memaparkan bagaimana penggunaan metode ROI dan RI dalam menganalisis dan mengukur kinerja keuangan perusahaan kimia farma, sehingga mengaruskan pihak manajemen mengelola perusahaan dengan baik guna menghadapi persaingan tingkat global yang semakin ketat. Oleh karena itu keberhasilan suatu perusahaan dapat tercermin dari pengukuran kinerja dan peningkatan penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi para investor atau pengguna lainnya yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Maka dalam hal ini, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul ” Analisis ROI (Return On Investment) dan RI (Residual Income) Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT KIMIA FARMA Tbk


C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yaitu bagaimana menginterpretasikan hasil kinerja keuangan perusahaan kimia farma yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bila diukur dengan ROI dan RI?

D.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hasil interpretasi dari kinerja keuangan perusahaan kimia farma yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bila diukur dengan ROI dan RI.

E.     Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar penelitian yang berkenaan dengan masalah penelitian yang kebenarannya sudah di terima oleh peneliti.[8] Asumsi sangat diperlukan dalam melakukan suatu penelitian, agar seorang memiliki dasar berpijak yang kokoh terhadap masalah yang diteliti. Adapun asumsi yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:
1.      Kinerja keuangan PT Kimia Farma Tbk sudah baik apabila dihitung dengan menggunakan analisis ROI.
2.      Analisis RI jika diterapkan dalam laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk menunjukkan hasil kinerja keuangan yang positif.

F.     Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan putaka.[9]
Analisis Return on Invesment (ROI), Analisis biaya modal, dan Analisis Residual Income (RI) secara simultan  efektif untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan khususnya PT Kimia Farma Tbk.
G.    Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini terbagi atas dua, kegunaan teoretis dan kegunaan praktis yang diuraikan sebagai berikut.

1.       Kegunaan Teoretis
Kegunaan teoretis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk penemuan konsep baru, pengembangan konsep yang sudah ada, penemuan teori baru, atau pengembangan teori sebelumnya. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini agar pengembangan keilmuan di bidang akuntansi dapat terus meningkat, terutama untuk membuktikan teori-teori yang melandasi penelitian.
2.       Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis artinya hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak terkait. Pihak-pihak yang terkait sehubungan dengan tema penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, yaitu sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan atau wawasan mengenai ROI, dan RI dalam menganalisis kinerja keuangan untuk menilai kinerja perusahaan.
2. Bagi perusahaan yang diteliti, sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan guna menemukan alternatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan analisis kinerja keuangan dengan menggunakan ROI dan RI
3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini Sebagai referensi bagi peneliti lain yang sedang atau yang ingin meneliti topik yang berkaitan dengan penelitian ini.
4. Bagi publik, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.




H.    Ruang Lingkup Penelitian

1.      Ruang Lingkup Penelitian
Ada dua variable yang menjadi  fokus kegiatan dalam penelitian ini yaitu Analisis Return on investment (ROI) dan Residual Income (RI)  (variable X1 dan X2) dan Kinerja Keuangan (variable Y). Agar variabel yang menjadi focus tersebut tidak meluas, maka perlu adanya batasan terhadap materi yang akan di teliti.
a.       Untuk mengukur ROI dengan cara
ROI =Net profit after taxes
    Total assets

       = Laba bersih setelah pajak x 100%
Total aktiva
            Keterangan:
            Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak
            Total Asset = Total Aset

b.      Untuk mengukur RI dengan cara
 RI = NOPAT – Biaya Modal
      = EBIT (1 – T) – (WACC x Total Aktiva)
Keterangan :
NOPAT = Laba Operasi Bersih Setelah Pajak
EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak
T (Taxes)= Pajak
WACC = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang



c.       Kinerja Keuangan
Untuk mengukur kinerja keuangan menggunakan yang meliputi profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk mendapat laba dalam suatu priode tertentu.

2.      Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi pengambilan data dan penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan pemilihan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai tempat penelitian adalah dengan pertimbangan bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan pusat informasi perusahaan go public di Indonesia, selain itu laporan keuangan perusahaan telah dilakukan audit.

I.       Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman dan guna memperoleh gambaran yang jelas serta kesamaan pandangan dalam memahami judul proposal skripsi ini, maka peneliti memberikan deskripsi kosa kata judul sebagai berikut:
1.      Return On Investment (ROI)
Adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.[10]
2.      Residual Income (RI)
Adalah laba yang dihasilakn diatas target pengembalian investasi pada suatu pusat laba.[11]
3.      Kinerja Keuangan
Adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.[12]
4.      Bursa Efek Indonesia
Adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar dibursa itu. Bursa efek tersebut bersama dengan pasar uang merupakan permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah.[13]

J.      Kajian Pustaka

1.      Kajian Teoritik
a.      Analisis Return on Investment (ROI)
Menurut Syamsuddin (2011 :63), “Return on Investment (ROI) atau yang sering juga disebut dengan “Return on Total Assets” merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan”.
                        Secara matematis rumus Return On Investment adalah sebagai berikut:                    ROI =Net profit after taxes
                Total assets
                     = Laba bersih setelah pajak x 100%
Total aktiva
Sumber : Syamsuddin (2007:63)[14]
Pengukuran ROI menurut Agus Sartono (1991:64) adalah penilaian kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang dimiliki perusahaan dan investor.[15]


b.      Analisis Biaya Modal
Manajemen perusahaan perlu memperhatikan biaya modal untuk keputusan investasi. Sumber dana dan besar kecilnya biaya yang digunakan untuk membiayai investasi tersebut juga perlu dipertimbangkan dengan seksama sehingga perusahaan dapat mencapai tingkat pendapatanyang diharapkan. Menurut I Made Sudana (2011: 133) biaya modal merupakan tingkat pendapatan minimum yang disyaratkan pemilik modal. Dari sudut pandang perusahaan yang memperoleh dana, tingkat pendapatan yang disyaratkan tersebut merupakan biaya atas dana yang diperoleh oleh perusahan. Besar kecilnya biaya modal suatu perusahaan tergantung pada sumber dana yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai investasi, khususnya sumber dana yang  bersifat jangka panjang. Biaya modal penting dipertimbangkan khusunya dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang. Secara garis besar, biaya modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu biaya modal dari masing- masing sumber dana (component cost of capital) dan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital). Menurut Rudiyanto (2013: 227) biaya modal adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan atas penggunaan dana untuk investasi yang dilakukan perusahaan, baik dana yang ersal dari utang maupun dari pemegang saham. Suatu investasi dianggap akan menguntungkan jika investasi tersebut akan menghasilkan tingkat pengembaliaan (rate of return) yang lebih besar dari biaya modal yang ditanamkan. Oleh karna itu, analisis keputusan investasi tergantung pada pengertian manajemen mengenai biaya modalnya. Berdasarkan cara menghitungnya, biaya modal dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu Biaya modal khusus yang meliputi biaya modal pinjaman atau hutang, biaya modal saham preferen, biaya modal saham biasa yang kedua yaitu biaya modal rata- rata tertimbang.[16]

c.       Analisis Residiual Income (RI)
Menurut Rudianto (2013: 224 ) pada saat perusahaan atau pemegang saham akan menginvestasikan dana yang dimiliki, mereka akan mengahrapkan tingkat pengembalian atas investasinya tersebut. Tingkat pengembalian minimal atas investasi yang dilakukan merupakan harapan pengembalian atas modal yang digunakan pda pusat investasi tersebut. Jika pusat investasi mampu menghasilkan laba diatas tingkat pengembalian minimal, maka pusat laba akan memilih “sisa” atas perolehan labanya. Sedangkan jika pusat investasi tidak mampu menghasilkan laba diatas tingkat pengembalian minimal, maka pusat laba akan mengalami “deficit” atas laba yang diperoleh. Residual income adalah laba yang dihasilakn diatas target pengembalian investasi pada suatu pusat laba.
Dari pengertian diatas tentang Residual income (RI) tersebut, jelas bahwa pemilik modal memberikan suatu target minimal kepada organisasi dimana mereka menanamkan modalnya.
                        RUMUS RI = LABA – ( INVESTASI x TARGET ROI )
Menurut Supriono (2001:152) menyatakan bahwa laba sisa yang dihitung dari selisih laba sebelum pajak dikurangi biaya modal yang dihitung dari hasil investasi perusahaan. berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat di simpulkan bahwa meotde residual income digunakan untuk menghitung laba sisa perusahaan yang nantinya akan mencerminkan nilai perusahaan yang berpatokan dalam hasil investasi. Berikut adalah rumus untuk meghitung residual income (RI) :
RI = NOPAT- Biaya Modal
     = EBIT (1-t) – (WACC × Total Aktiva)
Sumber: Sartono (2011:104)
Keterangan :
NOPAT = laba oprasi setelah pajak
EBIT     = laba sebelum bunga dan pajak
t             = tingkat pajak
WACC  = biaya modal rata-rata terimbang[17]

d.       Hubungan Return On Invesment (ROI) dengan Residual Income (RI)
Kinerja keuangan perlu dievaluasi dengan suatu pengukuran yang tepat karena akan mempengaruhi perilaku manajer dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Tolak ukur dalam menilai kinerja keuangan yang digunakan adalah Return on Investment dan Residual Income, karena keduanya memiliki keterkaitan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Prawironegoro (2005:255-256) “Laba Residu atau Residual Income dianggap sebagai laba ekonomi (economic value added), sedangkan laba bersih atau earning after tax disebut laba akuntansi. Perusahaan yang memiliki nilai tambah ekonomi adalah perusahaan yang memiliki Return on Investment lebih besar daripada biaya modal rata-rata tertimbang. Jika lebih kecil dari biaya modal rata-rata tertimbang maka nilai perusahaan negative sehingga menunjukan bahwa kinerja keuangan perusahaan kurang baik”. [18]
Kebanyakan perusahaan menilai kinerjanya atas persentase Return on Investment karena telah dipahami dengan baik serta data tersedia untuk perusahaan dan industri lain sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan. Analisis RI mempunyai kelebihan dibandingkan dengan ROI dalam mengukur kinerja keuangan, yaitu terletak pada biaya tambahan, dimana ROI tidak memasukkan biaya tambahan sebagai komponen pengukuran laba perusahaan, Biaya tambahan tersebut merupakan biaya modal yang dasarnya harus ditanggung oleh perusahaan. Kedua perhitungan tersebut saling berkaitan karena perhitungan RI digunakan untuk mengatasi perhitungan ROI.[19]

e.       Penilaian Kinerja Keuangan
Menurut Wirnani dan Sugiyarso (2005:111), “Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut”. Manajemen perusahaan perlu menerapkan standar tertentu sebagai dasar untuk menilai kenerja. Menurut Irham (2011: 11) menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.[20]

2.      Kajian Penelitian Terdahulu
Kajian penelitian terdahulu berfungsi sebagai bahan analisis berdasarkan kerangka teoritis yang sedang dibangun dan sebagai pembeda dengan penelitian yang akan dilakukan selanjutmya. Berikut beberapa penelitian yang terkait dengan analisis ROI dan RI dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

1.       




Dewi (2007)
Analisis kompratif kinerja keuangan dengan menggunakan ROI
Return On Investment (ROI) pengukur kinerja keuangan
Analissis ROI pada PT Mansom indonesa Tbk dan PT Mustika ratu berada di bawah rata-rata industri, sedangkan PT Unilever Indonesa Tbk berada di atas rata-rata industri. oleh karena itu PT Unilever Indonesa Tbk memiliki kinerja keuangan yang baik dari pada ketiga perusahaan kosmetk yang listing d BEI. [21]
2.       
Permadi Roy Mey (2013)
Analisis Return on investment (ROI) dan Residual Income (RI) Guna menilai kinerja keuangan perusahaan.
Return on investment (ROI) dan Residual Income sebagai pengukur kinerja keuangan
perhitungan nilai ROI dan RI pada PT Astra International Tbk, mengalami kondisi yang cukup baik dalam pertumbuhan ROI dan RI nya. Nilai ROI yang dihasilkan perusahaan adalah positif selama periode 2008-2012 dan presentasenya mengalami kondisi yang fluktuatif. [22]
3.       
Suhadak(2014)
Analisis ROI dan RI untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
Return on investment (ROI) dan Residual Income sebagai pengukur kinerja keuangan
ROI dalam periode 4 tahun  PT Mayora Indah Tbk.menghasilkan nilai positive yang berarti perusahaan meningkatkan pendapatan dan asset sedangkan perhitungan RI nilainya negative karna ROI selalu berada dibawah biaya modal.[23]
4.       
Romadhani (2016)
Analisis kompratif kinerja keuangan dengan menggunakan ROI
Return On Investment (ROI) pengukur kinerja keuangan
Nilai ROI mengalami kondisi yang fluktuatif dan tidak stabil sedangkan RI menunjukkan tren kurang baik karna perhitungan ROI tidak ada laba residu yang negative walaupun hail perhitungan fluktuatif.[24]

      Dari penelitian yang dipaparkan diatas tidak meutup kemungkinan masih ada penelitian mengenai analaisi ROI dan RI di perusahaan manufaktur atau jasa namun penulis belum mengetahui ada penelitian tetang analisi ROI dan RI dalam menilai kinerja keuangan PT Kima Farma Tbk.yang terdaftar di BEI. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang ada diantaranya adalah tempat penelitian yang berbeda dengan penelitian terdahulu sebagaimana penelitian terdahulu dilakukan di perusahaan manufaktur dan jasa yang terdaftar di BEI, PT Astra Internasional Tbk, dan PT. Mayora Indah Tbk. Peneliti saat ini mengambil objek studi kasus PT Kimia Farma Tbk (laporan keuangan tahun 2014-2016).

K.    Metodologi Penelitian

1.      Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yakni penelitian dengan menggunakan analisis data statistik atau angka-angka. Sedangkan metode penelitiannya adalah analisis deskriptif yaitu kerja penelitian deskriptif ini menggunakan data laporan keuangan PT Kimia Farma yang terdaftar di bursa efek 2014-2016 dengan menganalisis pengaruh rasio keuangan antar pos (neraca dan laba rugi)
 Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel yang didefinisikan secara operasional sehingga dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi yang membaca.

a.       Return On Investment (ROI), (X1)
Return on investment adalah perbandingan antara laba dengan jumlah investasi. ROI menggambarkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih (Rudianto, 2006.:339). Menurut Sumarsan (2013:130) tingkat pengembalian investasi adalah salah satu rasio kemampulabaan yang berfungsi untuk kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang diinvestasikan dalam aktiva yang digunakan dalam operasional perusahaan untuk menghasilkan laba, sehingga rasio tingkat pengembalian investasi/ return On Investment adalah:
ROI =Total Laba Bersih
Total Investasi
Laba bersih dapat dihitung baik sebelum pajak maupun sebelum beban bunga dan pajak. Laba yang digunakan dalam penelitian ini laba operasi bersih. Alasannya karena dasar perhitungan (yaitu denominator) terdiri atas asset operasi. Jadi, agar tetap konsisten maka yang digunakan sebagai pembilangnya adalah laba operasi bersih (Garisson et al.,2013:69).[25]
Berdasarkan analisis Cross Sectional dalam mengganalisis kinerja keuangan, adapun Standar penilaian ROI pada perusahaan industri yaitu sebagai berikut.

Table 3.1 Standar penilaian industri di perusahaan No
Nama Industri
Standar Industri
1.
Industri Pulp Dan Kertas
4.62%
2.
Industri Makanan Dan Minuman
18.00%
3.
Industri Farmasi
16.03%
4.
Industri Plastik Dan Kemasan
3.23%
5.
Sektor Perbankan
10.00%
6.
Sektor Pembiayaan
9.45%


b.      Residual Income (RI),(X2)
Simamora (2002:286) Residual Income merupakan salah satu cara memusatkan perhatian pada nilai rupiah ketimbang pada rasio (seperti terjadi pada Return on Investment). Laba jumlah miinimal laba operasi yang dikehendaki yang ditentukan oleh manajemen senior, dengan memperhitungkan faktor seperti biaya modal kegiatan bisnis perusahaan. Hansen dan Mowen (2005:126) menyatakan Jika nilai Residual Income positif, perusahaan telah menciptakan kekayaan dan Jika negatif, maka perusahaan telah menyia-nyiakan modal, dalam jangka panjang hanya perusahan-perusahan yang menghasilkan modal atau kekayaan yang dapat bertahan.
Kesimpulan dari pengertian di atas, Residual Income atau laba residu digunakan untuk menilai kinerja divisional dengan menghitung selisih laba sebelum pajak dengan biaya modal atas investasi yang dilakukan. Perusahaan telah memperoleh nilai tambah ekonomis, jika hasil pengurangan dari laba operasi setelah pajak dengan biaya modal.[26]

2.      Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subjek penelitian. Untuk lebih jelasnya mngenai pengertian populasi ini, peneliti mengungkapkan pendapat Arikunto tentang populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.[27] Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk yang terdaftar di BEI.
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian saja yang diambil dan digunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.[28] Sampel yang akan digunakan peneliti adalah laporan keuangan triwulan dari tahun 2014-2016.

3.      Instrument Penelitian
`Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati(variabel penelitian).[29] Dengan demikian , penelitian dalam mengumpulkan data akan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lebih sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumentasi sangat penting untuk keperluan analisis penelitian. Data dokumentasi penelitian inisebagai data pendukung dari data yang diperoleh dari data hasil wawancara, dan pengamatan. Dan melalui dokumentasi penenlitian mengetahui secara tertulis apa yang sebenarnya terjadi, baik perilaku maupun peristiwa tertentu.[30]

4.      Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yang dimana peneliti mencari informasi dengan cara mempelajari dokumen-dokumen seperti laporan keuangan dan gambaran umum perusahaan yang terdaftar di BEI di tahun 2010-2013. Dokumen yang diambil berupa laporan laba rugi dan neraca perusahaan yang terdaftar di BEI.

5.      Analisis Data
Analisis data digunakan untuk meringkas data dalam bentuk yang mudah dipahami dan ditafsirkansehingga hubungan antar problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.[31] Analisis data dalam penelitian kuantitatif lazim disebut analisis statistik kerena menggunakan rumus-rumus statistik.[32]Adapun langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:


a.      Menghitung Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan ROI

ROI =Laba (rugi)Operasi Bersih ×100%
Total Asset
b.       Menghitung Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan RI

RI = NOPAT – Biaya Modal
                 = NOPAT – (WACC x Total Aktiva)
Keterangan :
NOPAT= Net operation after tax (Laba Operasi Bersih Setelah Pajak )
WACC = Weight Average Cost Of Capital (Biaya Modal Rata- RataTertimbang)

c.       Statistik Deskriptif
Analisis data yang digunakan peneliti yaitu statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2008:11) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
Statistik ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, tidak menguji hipotesis, tidak membuat prediksi ataupun mempelajari berdasarkan implikasi sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan mengenai masalah yang diteliti.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu mengarah pada analisis deskriptifkuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, atau peristiwa seagaimana adanya yang diwakili dengan angka. Menurut Sugiyono (2008:14) Adapun Teknik analisis dengan kuantitatif yang dapat digunakan antara lain:

1. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
2. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
3. Penghitungan ukuran penyebaran seperti mean (nilai rata-rata).

d.      Melakukan Uji Kualitas Instrumen
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat di evaluasi uji autokorelasi.

1)      Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menjadi apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena oservasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.[33]Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Oleh sebab itu, uji asumsi klasik autokorelasi dilakukan untuk data yang memiliki seri (time series).[34] Pada uji autokorelasi ini, penulis menggunakan uji Dorbin-Waston dengan cara membandingkan DW hitung dengan DW tabelnya, derajat yang digunakan adalah 5% pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi jika nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.[35]

























DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin,Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian Kualitatif Bandung:Pustaka Setia, 2012
Annisa, Nur Rachma, Suhadak, Muhammad Saifi, Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual IncomeE (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.Administrasi Bisnis . 2 Agustus, 2014
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Dewa, Aditya Putra. Analisi Kinerja Keuangan.Ilmu dan Riset Manajemen, 3 Maret,2015
Ghazali,  Imam. Aplikasi Analisis Multivariet Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001
Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian,Refleksi Pengembangan dan Pemahaman Dan pengausaan Metodologi Penelitian, alang: UIN Maliki Press, 2010
Kuncono, Mudrajat. Metode Kuantitatif Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011
Martono, Nanang.  Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Grafindo Persada,2011
Rizal, Risna, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Administrasi Bisnis. 8 Juli, 2017
Romadhoni. Analisis ROI dan RI untuk menilai kinerja keuangan perusahaan untuk menilai kinerj keuangan perusahaan makanan yang terdaftar dibursa efekindonesia. Ilmu Administrasi.1 Agustus, 2016
Rudianto. Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,2013
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1991
Subramanyam dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 2010
Sugiyono, Metode KuantitatifKualitatif R&D, Bandung: Alfabeta, 2013
Sunyoto, Danang. Metode Penelitian Akuntansi Bandung:PT. Refika Aditama, 2013
Tanzeh, Ahmad Pengantar Metode Penelitian Yogyakarta: Teras,2009
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Pamekasan: STAIN Press, 2012



[1] Subramanyam  dan John J. Wild, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), hlm.17-22
[2] Ibid, hlm. 40
[3] Ibid, hlm. 43-44
[4] Agus Sartono, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1991), hlm. 65
[5] Nur Rachma Annisa, Suhadak, Muhammad Saifi, Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual IncomeE (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.”Administrasi Bisnis”,2(Agustus, 2014). hlm. 2
[6] Risna Rizal,“ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Administrasi Bisnis, 8 (Juli, 2017), hlm. 14
[7] Nur Rachma Annisa, Suhadak, Muhammad Saifi, Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual Income  (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.” Administrasi Bisnis,”2(Agustus, 2014). hlm. 7
[8] Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan karya Ilmiah (Pamekasan: STAIN Press, 2012), hlm.10
[9] Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT Grafindo Persada,2011), hlm. 63
[10] Nur Rachma Annisa, Suhadak, Muhammad Saifi, Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual Income  (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.” Administrasi Bisnis”,2(Agustus, 2014). hlm. 4
[11] Ibid, hlm 5
[12] Ibid, hlm.6
[13] Ibid, hlm. 9
[14] Nur Rachma Annisa, Suhadak, Muhammad Saifi, “Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual Income (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan. Admiistrasi Bisnis 2 (Agustus, 2014), hlm. 7
[15] Agus Sartono, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1991), hlm. 64
[16]  Aditya Putra Dewa,” Analisi Kinerja Keuangan.Ilmu dan Riset Manajemen”,3(Maret,2015), hlm. 8
[17]Rudianto, Akuntansi Manajemen, (Jakarta: Pt Gelora Aksara Pratama,2013), hlm.224-225 
[18] Nur Rachma Annisa, Suhadak, Muhammad Saifi, Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual Income  (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.” Administrasi Bisnis”,2(Agustus, 2014). hlm. 9
[19] Ibid, hlm.10
[20] Nur Rachma Annisa, Suhadak, Muhammad Saifi, Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual Income  (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.” Administrasi Bisnis”,2(Agustus, 2014). hlm. 10
[21] Risna Rizal,“ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Administrasi Bisnis, 8 (Juli, 2017), hlm. 20
[22] Ibid, hlm. 22
[23] Nur Rachma Annisa, Suhadak, Muhammad Saifi, Analisis Return On Investment (ROI) Dan Residual Income  (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.” Administrasi Bisnis”,2(Agustus, 2014). hlm. 17
[24] Romadhoni,”Analisis ROI dan RI untuk menilai kinerja keuangan perusahaan untuk menilai kinerj keuangan perusahaan makanan yang terdaftar dibursa efekindonesia.”Ilmu Administrasi.”1 (Agustus,2016), hlm.10
[25] Risna Rizal,“ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Administrasi Bisnis, 8 (Juli, 2017), hlm. 22-23

[26] Risna Rizal,“ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Administrasi Bisnis, 8 (Juli, 2017), hlm. 24
[27] Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 130
[28] Nanang  Martono, Metode Penelitian Kuantitatif:Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Edisi Revisi ( Jakarta:PT Grafindo Persada, 2011), hlm. 74
[29] Sugiyono, Metode KuantitatifKualitatif R&D, (Bandung: Alfabeta,2013), hlm.102
[30] Afifuddin,Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:Pustaka Setia, 2012), hlm. 133
[31] Moh Kasiram,Metodologi Penelitian,Refleksi Pengembangan dan Pemahaman Dan pengausaan Metodologi Penelitian, (alang: UIN Maliki Press, 2010), hlm.120
[32] Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras,2009), hlm.71
[33] Mudrajat Kuncono, Metode Kuantitatif (Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Mnajemen YKPN, 2011), hlm.115
[34] Danang Sunyoto,Metode Penelitian Akuntansi (Bandung:PT. Refika Aditama, 2013), hlm. 97
[35] Imam Ghazali,  Aplikasi Analisis Multivariet Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2001), hlm. 61