Sunday, 24 June 2018

DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS KURIKULUM 2013




DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS KURIKULUM 2013
A.    Pengertian desain strategi pembelajaran.
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu konsep dari dua demensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan serta diarahkan pada pencapaian tujuan sebagai gambaran hasil belajar.
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
Desain strategi pembelajaran merupakan satu elemen dari empat unsur utama (yang mutlak harus sesasi antara elemen yang satu dan yang lain, meskipun wujudnya berbeda) dari sebuah desain pembelajaran, yaitu desain materi, desain tujuan pembelajaran, desain metode pembelajarn dan desain evaluasi.
Desain strategi pembelajaran sangat strategis, karena ia meruapakan cara seorang guru atau dosen dalam melakukan usaha nyata untuk tercapainya kompetensi. dengan begitu, keberhasilan kualitas pembelajaran suatu bangsa tergantung pada kesuksesan kualitas proses pembelajaran guru atau dosen.
          Arti penting strategi pembelajaran adalah kunci peningkatan jaminan kualitas pembelajaran. Strategi pembelajaran aktif merupakan satu alternatif yang memungkinkan untuk melakukan kontekstualisasi guna menciptakan partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran, yang mendorong kemudahan peningkatan jaminan kualitas perdosenan (Bermawy Munthe, 2009, Hlm. 53).
B.     Kedudukan strategi pembelajaran
Merupakan satu alternatif pengayaan pembelajaran tradisional (ceramah normatif). Proses ini seyogyanya dilaksanakan dengan strategi yang bervariasi serta pembelajaran individual yang kolaboratif. Tujuan ini seharusnya didasarkan pada proses, sehingga mahasiswa dapat terlibat aktif dalam penerapan- penerapan teori yang pada gilirannya menghasilkan karya.  
C.     Jenis-jenis strategi  pembelajaran

1.      Strategi pembelajaran langsung
·         Merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi dan paling sering digunakan. Seperti metode-metode ceramah, praktek dan latihan.
·         Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan.
2.      Stategi pembelajaran tidak langsung
·         Pembelajaran tidak langsung meperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi dan pendidikan .
·         Dalam pembelajaran tidak langsung peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator.
·         Guru merancang lingkungan belajar memberikan kesempatan siswa untuk terlibat dan memberikan umpan balik kepada siswa.
3.      Strategi pembelajaran interaktif
·         Merujuk pada diskusi dan saling berbagi antara peserta didik.
·         Di kembangkan dalam pengelompokan dan metode-metode interaktif.
4.      Stategi pembelajaran melalui pengalaman
·         Menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan beriorientasi pada aktifitas.
·         Menekankan pada proses belajar bukan hasil belajar.
·         Guru dapat menggunakannya baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5.      Strategi pembelajaran mandiri
Merupakan strategi pmbelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kcmandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru (Abdul Majid, 2014, Hlm. 9).




D.    Klasifikasi strategi pembelajaran
Variabel strategi pembelajran diklasifikasikan menjadi tiga:
1.      Strategi pengorganisasian
Merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi atau materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya. 
2.      Strategi penyampaian
Merupakan cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan untuk menerima serta merespon masukan dari siswa.
3.      Strategi pengelolaan
Merupakan cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasan dan strategi penyampaian). Strategi ini berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selam proses pembelajaran berlangsung. Strategi ini juga berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar dan motivasi (Made Wena, 2014, Hlm. 5).
E.     Konsep dasar model dan strategi pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu konsep yang membantu menjelaskan proses pembelajaran, baik menjelaskan pola pikir maupun pola tindakan pembelajaran tersebut. Model pembelajaran menawarkan struktur dan pemahaman desain pembelajaran, sehingga para pengembang pembelajaran memahami masalah, merinci masalah ke dalam unit-unit yang mudah diatasi, dan menyelesaikan masalah pembelajaran.
Komponen suatu pembelajaran adalah sebagi berikut:
1.      Sintaks (syntax)
Penahapan yang merinci fase-fase kegiatan model, yang meliputi tahapan apersepsi, eksplorasi, elaborasi, diskusi dan penjelasan.
2.      Prinsip reaksi (principle of reaction)
Hubungan yang harus terjalin antara guru dan siswa. Hubungan ini merupakan reaksi tepat yang diberikan guru atas aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh siswa dan macam-macam norma yang harus dianut. 
3.      Sistem sosial (social system)
Terdapat tiga pengertian utama:
(1)   Deskripsi macam-macam peranan guru dan siswa (2) hubungan hierarkis atau otoritas guru dan siswa (3) macam-macam kaidah untuk mendorong siswa.
4.      Sistem pendukung (support system)
Merupakan unsur yang harus terkondisi tepat dan sesuai untuk menunjang pelaksanaan model mengajar. Sistem ini diturunkan dari dua sumber: kehususan peranan guru dan tuntutan siswa.




F.      Model-model Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013
Pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 diorientasikan agar siswa mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa. Bertemali dengan orientasi tersebut, pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 harus dilakukan melalui pembelajaran yang aktif dan kreatif sehingga siswa pun akan berkembang kemampuan berfikir kritis dan terampil berkomunikasi serta berkembang pula kreatifitasnya. Guna mewujudkan pembelajaran yang demikian minimalanya ada lima tahap yang harus dikembangkan guru dalam mengajar dalam konteks kurikulum 2013. Kelima tahap tersebut adalah melakukan observasi dengan pendekatan sains, mengembangkan kemampuan bertanya atau intelectual curiousity, kemampuan berfikir, bereksperimen kemudian komunikasi.
            Sejalan dengan kelima tahapan yang harus dikembangkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, minimalnya ada lima model pembelajaran yang menjadi model inti dalam pembelajaran kurikulum 2013. Kelima model tersebut adalah model proses saintifik, model integratif berdiferensiasi, model multiliterasi, model multisensori, dan model koopratif. Kelima model pembelajaran tersebut secara singkat diuraikan senagai berikut.
1.      Model Pembelajaran Proses Saintifik
Model pembelajaran proses saintifik merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa beraktivitas sebagaiman seorang ahli sains. Dalam praktiknya siswa diharuskan melakukan serangkaian aktivitas selayaknya langkah-langkah penerapan metode ilmiah (Kulthau, Maniotes & Caspari, 2007). Serangakian aktivitas dimaksud meliputi (1) merumuskan masalah, (2) mengajukan hipotesis, (3) mengumpulkan data, (4) mengolah dan menganalisis data, dan (5) membuat kesimpulan.
            Model pembelajaran proses saintifik dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan sebuah simpulan. Dalam praktiknya model ini akan diimplementasikan dalam beberapa metode pembelajaran berbasis saintifik proses. Beberapa metode tersebut antara lain inkuiri, eksperimen, dan discovery.
2.      Model Pembelajaran Integratif Berdiferensiasi
Model pembelajaran integratif berdiferensiasi dikembangkan berdasarkan pendekatan pembelajaran integratif dan pendekatan diferensiasi. Pembelajaran integratif dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang memadukan antara beberapa mata pelajaran baik dalam hal materi, kecakapan hidup, maupun konteks dunia nyata (Drake & Burn, 2004). Pembelajaran yang berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan keberagaman motivasi, minat, bakat, dan kemampuan siswa (Tomlison & Imbeau, 2010). Berdasarkan pengertian ini model pembelajaran integratif dan berdiferensiasi merupakan model pembelajaran yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu yang dikemas berdasarkan dan disesuaikan dengan perbedaan siswa.
            Model pembelajaran integratif berdiferensiasi yang digunakan dalam konteks kurikulum 2013 dalam model integrasi interdisiplin ilmu. Berdasarkan model ini metode pembelajaran yang harus dikuasai guru adalah pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis proyek.
3.      Model Pembelajaran Multiliterasi
Model pembelajaran multiliterasi merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan konsep literasi berbahasa untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan sikap berbagai disiplin ilmu (Morocco, et al. (2008) kemampuan literasi berbahasa tersebut meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
4.      Model Pembelajaran Multisensori
Model pembelajaran multisensori pada dasarnya adalah model pembelajaran yang dikembangkan atas dasar optimalisasi panca indera untuk belajar (Baines, 2008). Siswa dituntut menggunakan panca indera sebagai awal membangun pengetahuan dan sekaligus untuk meningkatkan perhatian, pemahaman, dan retensi belajar siswa.
Model pembelajaran multisensori dalam aplikasinya akan menggunakan sight, sound, smell and taste, dan movement and touch, dan sense of play sebegai sarana pembelajaran.
5.      Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan aktifitas kerja sama siswa dalam berbasis ketergantungan positif dan pembagian yang jelas (Abidin, 2009). Model ini biasanya digunakan secara khusus dalam proses pembelajaran, namun dalam kurikulum 2013 model ini menjadi wadah bagi model-model yang lain, artinya keeempat model diatas harus menerapkan konsep kooperatif selama siswa melaksanakan aktifitas belajar.
Dari sekian banyak metode pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan, beberapa metode kooperatif akan lebih banyak digunakan dibanding metode kooperatif lainnya. Beberapa metode kooperatif dimaksud adalah jigsaw II , TGT, TAI, jigsaw orisinal, dan CIRC (Yunus Abidin, 2014, Hlm. 116-124 ).

















DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks 2013. Bandung: Refika Aditama. 2014.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014.
Monthe, Bermawy. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2009.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Dan Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2014.