DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS KURIKULUM 2013
A.
Pengertian desain strategi pembelajaran.
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu konsep dari dua demensi
kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan
serta diarahkan pada pencapaian tujuan sebagai gambaran hasil belajar.
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut
strategi pembelajaran.
Desain strategi pembelajaran merupakan satu elemen dari empat unsur
utama (yang mutlak harus sesasi antara elemen yang satu dan yang lain, meskipun
wujudnya berbeda) dari sebuah desain pembelajaran, yaitu desain materi, desain
tujuan pembelajaran, desain metode pembelajarn dan desain evaluasi.
Desain strategi pembelajaran sangat strategis, karena ia meruapakan
cara seorang guru atau dosen dalam melakukan usaha nyata untuk tercapainya
kompetensi. dengan begitu, keberhasilan kualitas pembelajaran suatu bangsa
tergantung pada kesuksesan kualitas proses pembelajaran guru atau dosen.
Arti penting
strategi pembelajaran adalah kunci peningkatan jaminan kualitas pembelajaran.
Strategi pembelajaran aktif merupakan satu alternatif yang memungkinkan untuk
melakukan kontekstualisasi guna menciptakan partisipasi aktif mahasiswa dalam
proses pembelajaran, yang mendorong kemudahan peningkatan jaminan kualitas
perdosenan (Bermawy Munthe, 2009, Hlm. 53).
B.
Kedudukan strategi pembelajaran
Merupakan
satu alternatif pengayaan pembelajaran tradisional (ceramah normatif). Proses
ini seyogyanya dilaksanakan dengan strategi yang bervariasi serta pembelajaran
individual yang kolaboratif. Tujuan ini seharusnya didasarkan pada proses,
sehingga mahasiswa dapat terlibat aktif dalam penerapan- penerapan teori yang
pada gilirannya menghasilkan karya.
C.
Jenis-jenis strategi
pembelajaran
1.
Strategi pembelajaran langsung
·
Merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi
dan paling sering digunakan. Seperti metode-metode ceramah, praktek dan
latihan.
·
Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas
informasi atau mengembangkan keterampilan.
2.
Stategi pembelajaran tidak langsung
·
Pembelajaran tidak langsung meperlihatkan bentuk keterlibatan siswa
yang tinggi dalam melakukan observasi dan pendidikan .
·
Dalam pembelajaran tidak langsung peran guru beralih dari
penceramah menjadi fasilitator.
·
Guru merancang lingkungan belajar memberikan kesempatan siswa untuk
terlibat dan memberikan umpan balik kepada siswa.
3.
Strategi pembelajaran interaktif
·
Merujuk pada diskusi dan saling berbagi antara peserta didik.
·
Di kembangkan dalam pengelompokan dan metode-metode interaktif.
4.
Stategi pembelajaran melalui pengalaman
·
Menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan beriorientasi
pada aktifitas.
·
Menekankan pada proses belajar bukan hasil belajar.
·
Guru dapat menggunakannya baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5.
Strategi pembelajaran mandiri
Merupakan strategi pmbelajaran yang bertujuan untuk membangun
inisiatif individu, kcmandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada
perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru (Abdul
Majid, 2014, Hlm. 9).
D.
Klasifikasi strategi pembelajaran
Variabel strategi pembelajran diklasifikasikan menjadi tiga:
1.
Strategi pengorganisasian
Merupakan
cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan
tindakan pemilihan isi atau materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan
sejenisnya.
2.
Strategi penyampaian
Merupakan
cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan untuk menerima serta
merespon masukan dari siswa.
3.
Strategi pengelolaan
Merupakan
cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi pembelajaran
lainnya (variabel strategi pengorganisasan dan strategi penyampaian). Strategi
ini berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian yang digunakan selam proses pembelajaran berlangsung. Strategi ini
juga berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar dan motivasi
(Made Wena, 2014, Hlm. 5).
E.
Konsep dasar model dan strategi pembelajaran
Model
pembelajaran merupakan suatu konsep yang membantu menjelaskan proses
pembelajaran, baik menjelaskan pola pikir maupun pola tindakan pembelajaran
tersebut. Model pembelajaran menawarkan struktur dan pemahaman desain
pembelajaran, sehingga para pengembang pembelajaran memahami masalah, merinci
masalah ke dalam unit-unit yang mudah diatasi, dan menyelesaikan masalah
pembelajaran.
Komponen suatu
pembelajaran adalah sebagi berikut:
1.
Sintaks (syntax)
Penahapan yang merinci fase-fase kegiatan model, yang meliputi
tahapan apersepsi, eksplorasi, elaborasi, diskusi dan penjelasan.
2.
Prinsip reaksi (principle of reaction)
Hubungan yang harus terjalin antara guru dan siswa. Hubungan ini
merupakan reaksi tepat yang diberikan guru atas aktifitas-aktifitas yang
dilakukan oleh siswa dan macam-macam norma yang harus dianut.
3.
Sistem sosial (social system)
Terdapat tiga pengertian utama:
(1)
Deskripsi macam-macam peranan guru dan siswa (2) hubungan hierarkis
atau otoritas guru dan siswa (3) macam-macam kaidah untuk mendorong siswa.
4.
Sistem pendukung (support system)
Merupakan unsur yang harus terkondisi tepat dan sesuai untuk
menunjang pelaksanaan model mengajar. Sistem ini diturunkan dari dua sumber:
kehususan peranan guru dan tuntutan siswa.
F.
Model-model Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013
Pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 diorientasikan agar siswa
mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa. Bertemali dengan
orientasi tersebut, pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 harus dilakukan
melalui pembelajaran yang aktif dan kreatif sehingga siswa pun akan berkembang
kemampuan berfikir kritis dan terampil berkomunikasi serta berkembang pula
kreatifitasnya. Guna mewujudkan pembelajaran yang demikian minimalanya ada lima
tahap yang harus dikembangkan guru dalam mengajar dalam konteks kurikulum 2013.
Kelima tahap tersebut adalah melakukan observasi dengan pendekatan sains,
mengembangkan kemampuan bertanya atau intelectual curiousity, kemampuan
berfikir, bereksperimen kemudian komunikasi.
Sejalan dengan
kelima tahapan yang harus dikembangkan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, minimalnya ada lima model pembelajaran yang menjadi model inti
dalam pembelajaran kurikulum 2013. Kelima model tersebut adalah model proses
saintifik, model integratif berdiferensiasi, model multiliterasi, model
multisensori, dan model koopratif. Kelima model pembelajaran tersebut secara
singkat diuraikan senagai berikut.
1.
Model Pembelajaran Proses Saintifik
Model
pembelajaran proses saintifik merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa
beraktivitas sebagaiman seorang ahli sains. Dalam praktiknya siswa diharuskan
melakukan serangkaian aktivitas selayaknya langkah-langkah penerapan metode
ilmiah (Kulthau, Maniotes & Caspari, 2007). Serangakian
aktivitas dimaksud meliputi (1) merumuskan masalah, (2) mengajukan hipotesis,
(3) mengumpulkan data, (4) mengolah dan menganalisis data, dan (5) membuat
kesimpulan.
Model pembelajaran proses saintifik
dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan untuk memecahkan
masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat,
dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan sebuah simpulan. Dalam
praktiknya model ini akan diimplementasikan dalam beberapa metode pembelajaran
berbasis saintifik proses. Beberapa metode tersebut antara lain inkuiri,
eksperimen, dan discovery.
2.
Model Pembelajaran Integratif Berdiferensiasi
Model
pembelajaran integratif berdiferensiasi dikembangkan berdasarkan pendekatan
pembelajaran integratif dan pendekatan diferensiasi. Pembelajaran integratif
dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang memadukan antara beberapa mata
pelajaran baik dalam hal materi, kecakapan hidup, maupun konteks dunia nyata (Drake
& Burn, 2004). Pembelajaran yang berdiferensiasi merupakan pembelajaran
yang dilaksanakan berdasarkan keberagaman motivasi, minat, bakat, dan kemampuan
siswa (Tomlison & Imbeau, 2010). Berdasarkan pengertian ini
model pembelajaran integratif dan berdiferensiasi merupakan model pembelajaran
yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu yang dikemas berdasarkan dan
disesuaikan dengan perbedaan siswa.
Model pembelajaran integratif
berdiferensiasi yang digunakan dalam konteks kurikulum 2013 dalam model
integrasi interdisiplin ilmu. Berdasarkan model ini metode pembelajaran yang
harus dikuasai guru adalah pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran
berbasis proyek.
3.
Model Pembelajaran Multiliterasi
Model
pembelajaran multiliterasi merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan
konsep literasi berbahasa untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan sikap
berbagai disiplin ilmu (Morocco, et al. (2008) kemampuan literasi
berbahasa tersebut meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
4.
Model Pembelajaran Multisensori
Model
pembelajaran multisensori pada dasarnya adalah model pembelajaran yang
dikembangkan atas dasar optimalisasi panca indera untuk belajar (Baines, 2008).
Siswa dituntut menggunakan panca indera sebagai awal membangun pengetahuan dan
sekaligus untuk meningkatkan perhatian, pemahaman, dan retensi belajar siswa.
Model
pembelajaran multisensori dalam aplikasinya akan menggunakan sight, sound,
smell and taste, dan movement and touch, dan sense of play sebegai sarana
pembelajaran.
5.
Model Pembelajaran Kooperatif
Model
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan aktifitas
kerja sama siswa dalam berbasis ketergantungan positif dan pembagian yang jelas
(Abidin, 2009). Model ini biasanya digunakan secara khusus dalam proses
pembelajaran, namun dalam kurikulum 2013 model ini menjadi wadah bagi model-model
yang lain, artinya keeempat model diatas harus menerapkan konsep kooperatif
selama siswa melaksanakan aktifitas belajar.
Dari
sekian banyak metode pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan, beberapa
metode kooperatif akan lebih banyak digunakan dibanding metode kooperatif
lainnya. Beberapa metode kooperatif dimaksud adalah jigsaw II , TGT, TAI,
jigsaw orisinal, dan CIRC (Yunus Abidin, 2014, Hlm. 116-124 ).
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks 2013. Bandung:
Refika Aditama. 2014.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2014.
Monthe, Bermawy. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani. 2009.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Dan Kontemporer.
Jakarta: PT Bumi Aksara. 2014.