“MEMBURU LAILATUL QADAR”
Oleh : Moh. Ali Akbar
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
Add caption |
Bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh mayoritas ummat
islam adalah bulan suci ramadhan. Yaitu bulan yang penuh rahmat, penuh ampunan,
penuh kemuliaan , serta penuh keberkahan. Kita sebagai ummat islam seharusnya
memanfaatkan moment kesempatan bulan ini dengan berbagai macam kegiatan yang
positif yang membawa kita semakin dekat kepada sang ilahi rabby. Bulan ramadhan
adalah bulan yang sangat agung, dimana bulan tersebut merupakan tempat turunnya
Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an), selain itu tidak kalah penting lagi bulan ramadhan
mempunyai suatu malam yang sangat di dambakan oleh ummat islam yaitu malam
lailatul qadar. Tentunya kita sebagai ummat islam bertanya-tanya ,apa lailatul
qadar itu? Dan kapan lailatul itu terjadi ?. Lailatul Qadr adalah suatu malam
yang lebih baik dari seribu bulan, dimana pada malam itu para malaikat dan
malaikat Jibril turun ke bumi.
Pada malam ini banyak hamba Allah menyempatkan dan
memperbanyak kebaikan, karena pada malam itu adalah merupakan moment yang sangat berharga
dan terjadi satu tahun hanya sekali. Adapun amalan yang utama yang harus
dikerjakan pada malam lailatul Qadr yaitu 1) Melakukan i’tikaf, 2) Memperbanyak
do’a, 3) Memperbanyak baca Al-Qur’an, 4) Memperbanyak istighfar. Dengan ikhtiar
yang sungguh-sungguh dan ikhlas melakukan hal tersebut, insyaallah apa yang kita
niatkan menjadi sebuah kenyataan, karena Allah senang kepada hamba yang mau
berusaha dan berdo’a dan usaha tidak akan pernah mengingkari hasil.
Yang kedua, terjadinya malam lailatul qadr banyak
ihtilaf, ada yang mengatakan terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan
ramadhan dengan berpedoman kepada sebuah hadist, sebagaimana Sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تحروا ليلة القدر في العشر
الأواخر من رمضان
" carilah lailatul qadar pada sepuluh malam
terakhir dari bulan ramadhan”. (HR. Bukhari)
Dan ada yang
mengatakan lailatul qadr terjadi di malam-malam ganjil, sebagaimana sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
تحروا ليلة القدر في الوتر من
العشر الأواخر من رمضان
"
carilah lailatul qadr dimalam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan
ramadhan.” (HR. Bukhari)
Dari dua pendapat diatas yang paling
kuat sebagaimana dikatakan oleh ibnu hajar dalam kitabnya Fathul Bari bahwa
terjadinya lailatul qadr terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir
dan waktunya berpindah-pindah setiap tahun. Adapun tanda-tanda terjadinya
lailatul diantaranya: 1) udara dan angina sekitar terasa tenang, 2) Malaikat
menurunkan ketenangan sehingga manusia merasa lebih tenang dalam beribadah
dibandingkan hari-hari yanglain, 3) manusia dapat melihat dalam mimpinya
sebagaiman pernah terjadi pada sahabat-sahabat Nabi, 4) matahari akan terbit
pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari situlah
mengapa Allah menyembunyikan terjadinya malam lailatul qadr diantaranya adalah
agar terbedakan mana hamba Allah yang bersungguh untuk mencari malam tersebut
dengan orang-orang yang malas.dan karena orang yang benar-benar ingin
mendapatkan sesuatu tentunya dia akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mencarinya. Yang kedua sebagai rahmat Allah agar manusia memperbanyak amalan
pada hari-hari tersebut dengan demikian mereka akan semakin bertambah dekat
dengan Allah dan memperoleh pahala yang banyak.
Dari sinilah
mengapa penulis mengambil tema “ Memburu Lailatul qadr”, karena penulis
menganalogikan memburu lailatul qadr seperti memburu di dalam hutan. Dan
tentunya kita tahu berbagai macam hambatan, rintangan, dan cobaan yang kita
temui di dalam memburu. Begitu juga dalam memburu lailatul qadr sulitnya sama
dengan memburu di dalam hutan bahkan lebih sulit dibandingkan memburu di dalam
hutan.