Thursday 20 September 2018

I’JAZUL QURAN


I’JAZUL QURAN

MAKALAH
Disusun  untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Quran
Yang diampu oleh Bapak Syukron Affani, M.S.I

Oleh :









FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA
TAHUN 2018 KATA PENGANTAR
                                                                                                                                                
Assalamualaikum.wr.wb
            Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat taufik serta Hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Ulumul Quran tentang I’jazul Quran. Serta tak lupa sholawat salam selalu mengalir pada sang Revolusioner akbar Muhammad Ibni Abdillah yang telah membawa kita dari hedonis kapitalis menuju revolusi harmonis, seperti yang dapat kita rasakan saat ini.
            Disini penulis menyadari dalam penyelesaian tugas makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak yang mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan masalah tugas ini, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimaksih Kepada:
1.    Bapak Syukron Affani, M.S.I
2.    Teman-teman penulis makalah ini yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini
Dalam makalah ini, penulis   menyadari    kesalahan,   kelemahan,   bahkan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran  yang  bersifat  membangun sangat diharapkan agar dapat  dijadikan  acuan  dalam  penulisan makalah  periode berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Atas  bantuan dari  semua  pihak,   penulis mengucapkan  terima  kasih. Semoga makalah tentang I’jazul Quran ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Waalaikumussalam wr.wb.
                                                                       

                                                            Pamekasan, 10 September 2018
                                                                       
                          
Penyusun        



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
  1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
  2. Judul Makalah .......................................................................................... 2
  3. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
  4. Tujuan Pembahasan................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................... 3
  1. Definisi dari I’jazul Quran........................................................................ 3
  2. Sejarah Penulisan I’jazul Quran ............................................................... 4
  3. Aspek-Aspek I’jazul Quran....................................................................... 5
  4. Tujuan I’jazul Quran................................................................................. 9
BAB III. PENUTUP ........................................................................................10
A.    Kesimpulan ..........................................................................................10
B.     Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................11







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
I’jaz adalah kemukjizatan atau menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum adalah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu.[1]
             Alquran memiliki arti secara segi etimologi (bahasa) yaitu bacaan. Alquran berasal dari kata قراءة yaitu bentuk mashdar dari kata قراء.  Sedangkan secara segi terminologis, banyak para ahli tafsir memberikan definisi yang berbeda pada Alquran tapi pada umumnya semua pendapat tersebut memiliki makna yang sama.[2]
            Moh. Zahid menyatakan bahwa Alquran sebagai kitab suci terbesar telah menyedot perhatian banyak orang. Dalam pandangan umat islam, Alquran merupakan teks yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia.[3]
            Dari beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli tafsir, dapat dikatakan bahwa Alquran adalah kitab suci yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan manusia terutama bagi umat muslim. Alquran juga merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada utusan-Nya yang terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW.
            Alquran memiliki beberapa keisimewaan dan kemukjizatan yang luar biasa dan di luar nalar manusia. I’jazul quran merupakan salah satu dari bagian ilmu tafsir yang mempelajari tentang semua yang berkaitan kemukjizatan Alquran tersebut.
            Alquran memiliki banyak keistimewaan atau kemukjizatan, dengan adanya cabang ilmu I’jazul quran ini kita dapat mengetahui semua tentang keistimewaan atau kemukjizatan Alquran. Dikarenakan masih banyak orang-orang yang masih belum paham tentang kemukjizatan quran, maka kami menyusun makalah i’jazul quran ini untuk lebih mengetahui beberapa hal lebih dalam lagi tentang i’jazul qur’an. Yang juga dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu kami tentang i’jazul quran dan diharapkan tidak lagi muncul asumsi yang keliru tentang i’jazul quran tersbut, sehingga pembaca memang benar-benar mengerti tentang i’jazul quran.

B.     Judul makalah
Adapun judul makalah ini adalah I’jazul Quran.

C.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada pembahasan ini meliputi sarana sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan I’jazul Quran?
2.      Bagaimana sejarah penulisan I’jazul Quran?
3.      Apa saja aspek-aspek dari I’jazul Quran?
4.      Apa saja tujuan dari I’jazul Quran?

D.    Tujuan pembahasan
            Adapun tujuan  pada pembahasan ini meliputi  sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui definisi dari I’jazul Quran
2.      Untuk mengetahui sejarah penulisan I’jazul Quran
3.      Untuk mengetahui tentang aspek-aspek I’jazul Quran
4.      Untuk mengetahui tujuan dari I’jazul Quran

     












BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi dari I’jazul Quran
Sebelum kami menjelaskan definisi I’jazul quran, kami akan lebih menjelaskan definisi dari kata I’jazul dan kata quran sendiri agar lebih mengetahui definisi secara lebih rinci.
I’jaz adalah kemukjizatan atau menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum adalah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari kemampuan. Apabila kemukjizatan telah terbukti, maka nampaklah kemampuan mu’jiz (sesuatu yang melemahkan). Yang dimaksud i’jaz dalam pembicaraan ini ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang Rasul dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu Qur’an, dam kelemahan generasi-generasi sesudah mereka. Dan mu’jizat (mukjizat) adalah sesuatu hal luar biasa yang disertai tantang dam selamat dari perlawanan.[4]
Setelah mengetahui definisi tentang I’jaz, maka selanjutnya kami akan menjelaskan definisi tentang Alquran. Dalam segi bahasa, Qur’an memiliki persamaan kata dengan kata qira’ah, mashdar dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan. Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun. Sedangkan qira’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.[5]
Adapun dari segi terminologis atau istilah, Alquran adalah salah satu kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt. kepada utusan-Nya, yakni Nabi Muhammad saw. Alquran ini dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk bagi manusia. Pada salah satu surah yang ada di dalam Alquran tepatnya surah al-Furqan ayat 1 yang memiliki arti, “Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan ke seluruh alam (jin dan manusia).” Dari firman tersebut, dapat diketahui bahwa Alquran diturunkan memang sebagai pedoman, petunjuk, nasehat bagi seluruh alam.
Alquran tidak hanya sebagai pedoman ataupun nasehat, tapi Alquran juga bisa menjadi cahaya, obat, kabar gembira dan juga merupakan kitab yang diberkati. Hal tersebut sudah terbukti di dalam Alquran yang menjelaskan tentang fungsi tersebut yakni dalam surah yang memiliki arti :
“ Wahai manusia, telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang.” (an-Nisa’ [4]:174)
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus [10]:57)
  “ Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui; yang membawa kabar gembira dan yang membawa peringatan.” (Fussilat [41]: 3-4)
“Dan Quran ini adalah kitab yang telah kami berkahi; membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya…” (al- An’am [6]:92)
            Setelah mengetahui definisi dari kata I’jaz dan Alquran secara terpisah, maka kita telah mengetahui definisi dari I’jazul quran secara umum. I’jazul quran secara umum memiliki definisi yaitu sebuah cabang ilmu tafsir yang membahas tentang kemukjizatan atau keistimewaan dari Alquran.
I’jazul quran termasuk bagian yang paling penting dari ilmu Ulumul Quran, dikarenakan di I’jazul quran tersebut menjelaskan tentang kemukjizatan Alquran  dimana yang akan memperkuat iman seseorang untuk lebih giat beribadah kepada Allah swt. terutama dalam membaca Alquran.  

B.       Sejarah Penulisan I’jazul Quran
I’jaz Alquran telah dibahas dari masa sahabat, hanya saja pada masa tersebut I’jaz Alquran masih belum banyak mendapat perhatian banyak orang. Berbeda halnya dengan masa para tabi’in, dimana pada masa tersebut Islam telah berkembang pesat dalam cakupan wilayah yang luas dimana hal tersebut mengakibatkan terjadinya asimilasi  antar orang Arab dan non Arab sehingga terjadi proses penurunan nilai penguasaan terhadap tata bahasa, dan juga sastra.  
Dalam sejarah penulisan I’jaz Alquran ini, terdapat sebuah pendapat dari Abu Ishaq bin Yasar Al-Nadzdzam tentang I’jaz Alquran.   Beliau menyatakan bahwa nudzum (susunan kata) Alquran tidak termasuk mukjizat Alquran, karena hal ini bisa dilakukan oleh manusia kalau seandainya Allah swt tidak memalingkan kemampuan mereka untuk maksud ini. Pendapat tersebut dikhawatirkan  oleh para ulama merasuki pemikiran orang-orang awam.[6]
Seiring berjalannya waktu, para ulama semakin menyadari betapa pentingnya pembahasan I’jaz Alquran ini. Oleh karena itu, terbitlah sebuah buku pertama yang berjudul “ Nudzum Al-Qur’an” yang merupakan karya dari Al-Jahidz (255H) sebagai bukti kongkrit dari kepedulian ulama masa itu. Dimana buku tersebut merupakan sebuah sanggahan dari pendapat Al-Nadzdzam.
Penulisan buku-buku tentang ilmu I’jaz Alquran dari beberapa ulama sebagai berikut :
1.      Abdul Qaird Al-Jurjani (71H) dengan judul bukunya “Dalail Al-I’jaz” dan “Asrar Al-Balaghah”.
2.      Fakhr Al-Din Al-Razi dengan judul bukunya “Nihayah Al Ijaz fi Dirayati Al-I’jaz”.
3.      Al-Qadli ‘iyadl Al-Sabti dengan judul bukunya “Al-Syifa’ Huquqi Al-Mushthafa”.
4.      Mushthafa Shadiq Al-Rafi’i dengan judul bukunya “I’jaz Al-Quran wa Al-Balaghah Al-Nabawiyah”
5.      Sayyid Quthb  dengan judul bukunya “Al-Tswir Al-Fanni fi Al-Qur’an Al-Karim”.

C.       Aspek-aspek I’jazul Quran
Aspek-aspek I’jazul Quran adalah aspek-aspek Alquran yang menurut ijtihad ulama merupakan ha-hal yang tidak bisa ditandingi oleh makhluk-makhluk Allah.[7]
Keistimewaan alquran dapat dlihat dari beberapa aspek, diantaranya yaitu dari aspek bahasa, aspek ilmiah, juga aspek tasyri’. Adapun aspek-aspek tersebut sebagai berikut:
1.     Aspek Bahasa
Alquran memiliki beberapa keistimewaan dalam aspek bahasa, yakni;
a.       Menggunakan bahasa arab. Banyak masyarakat awam yang bertanya-tanya tentang alasan penggunaan bahasa Arab dalam penulisan atau pelafalan Alquran bukan bahasa dari Negara-negara lain. Hal tersebut dikarenakan, bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki tata bahasa yang rinci dan detail. Selain itu, bahasa Arab kaya akan kosa kata dan juga persamaan kata.
b.      Menggunakan kalimat yang singkat dan padat. Di dalam Alquran, terdapat beberapa ayat yang sangat singkat dan padat. Tetapi dengan singkat dan padatnya ayat tersebut, hal tersebut merupakan salah satu ayat yang menimbulkan beberapa pandangan atau pendapat dari beberapa ahli filsafat. Contohnya pada surat al-Baqarah ayat 212, yang artinya :
“… Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” Potongan arti ayat ini memiliki beberapa pemahaman yang berbeda, yaitu :
1)          Allah berhak memberikan rezeki terhadap siapa saja yang Allah kehendaki.
2)          Allah dapat memberikan rezeki tanpa memperhitungkan, dan tanpa diduga-duga oleh orang tersebut.
3)          Allah bisa memberikan rezeki tersebut terhadap seseorang tanpa melihat banyaknya amal atau dosa yang seseorang tersebut lakukan.
c.       Terdapat keseimbangan-keseimbangan cara dan gaya kata dalam penyusunan kata dalam sebuah kalimat yang terdapat di Alquran. Keseimbangan-keseimbangan tersebut diantaranya yaitu, penulisan الحيات (kehidupan) danالموت  (kematian) masing-masing ditulis sebanyak 145 kali, dimana dua kata tersebut memilliki arti yang saling berlawanan. Juga pada kata (kebaikan) الصالحات dan السيئات (keburukan) yang juga memiliki arti yang berlawanan dan ditulis sebanyak 167 kali. Selain itu, ayat-ayat dan surah-surah dalam Alquran ini tersusun secara rapi, dan juga saling terkait antara satu ayat dengan yang lainnya. 
2.    Aspek Ilmiah
Dalam Alquran terdapat beberapa penjelasan tentang hal-hal yang berbau ilmiah, diantaranya;
a.       Asal mula alam semesta
Banyak para ilmuwan cerdas yang menemukan teori dan bukti-bukti tentang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan terbentuknya alam semesta ini. Dari teori dan bukti yang mereka dapatkan, semua teori tersebut sesuai dengan yang telah ada di dalam Alquran dimana Alquran telah ada sebelum para ilmuwan menyampaikan pendapatnya.
Menurut ahli astronomi yang bernama Jean, alam semesta ini berasal dari gas-gas yang berserakan secara teratur di alam yang luas, sedangkan bumi ini tercipta dari gas-gas tersebut yang memadat.
            Hal tersebut sesuai dengan salah satu ayat alquran di surah Fussilat tepatnya pada ayat 11 yang berbunyi :
ثُمّ استواى اِلًى السّمآءِ وهي دُخَانٌ فقال لها وللارضِ اِئْتِيَا طَوْعًا اَوْ كَرْهًا قلى قالتآ اتَيْنا طآئِعِين
Artinya : Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
            Selain ayat diatas, masih banyak ayat Alquran yang menjelaskan tentang kebesaran-kebesaran Allah swt yang menciptakan alam semesta beserta fenomena-fenomena yang ada agar manusia dapat berpikir betapa besar kuasa Allah swt di muka bumi ini. Allah menciptakan alam semesta ini ditujukan pada manusia agar dapat berpikir dan bisa senantiasa bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan. Alquran dianjurkan untuk dijadikan motivasi diri pada manusia terutama pada umat muslim.[8]
b.      Kadar oksigen yang akan berkurang di masa depan
Oksigen memiliki peranan penting bagi makhluk di muka bumi ini, terutama manusia. Oksigen merupakan gas yang dihirup oleh manusia ketika bernapas. Manusia tidak dapat melangsungkan kehidupan apabila tanpa bernapas. Tingkatan oksigen akan berkurang di setiap lapisan udara, semakin tinggi lapisan udara maka semakin berkuranglah kadar oksigen di lapisan tersebut.
 Sehingga, dalam keadaan seperti itu akan mengakibatkan sesak napas pada manusia ketika berada lapisan tersebut. Oleh karena itu, ketika manusia ingin terbang atau pergi ke angkasa dengan jarak lebih dari 30.000 kaki maka orang tersebut harus menggunakan tabung oksigen buatan yang akan membantu meminimalisir kecelakaan yang tidak terduga.
Hal tersebut telah terdapat di dalam Alquran sebelum manusia mengetahuinya, tepatnya pada surah al-An’am ayat 125. Yang artinya Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
c.       Penyerbukan pada tumbuhan dengan bantuan angin
Tidak hanya tentang ilmu pembentukan alam atau fenomenanya, tetapi di dalam Alquran juga terdapat ilmu tentang tumbuhan yakni salah satunya tentang penyerbukan yang merupakan salah satu cara perkembang biakan oleh beberapa tumbuhan.
Terkait hal penyerbukan yang dibantu oleh angina ini disebutkan dalam surah al-Hijr ayat 22 yang artinya, “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)…”
Selain ketiga hal tersebut, masih banyak lagi hal yang berkaitan dengan ilmiah yang telah tercantum di dalam Alquran, dimulai tentang embriologi, pentingnya air di kehidupan, berkah turunnya hujan, hingga ilmu tanah pun telah terdapat dalam Alquran sebelum para ilmuwan menemukan fakta-fakta tersebut.[9]
3.    Aspek Tasyri’
Manusia merupakan makhluk sosial, dimana saling membutuhkan satu sama lain. Untuk bisa saling bersosialisasi diperlukan sebuah pedoman untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, manusia juga sangat memerlukan pedoman tersebut. Didalam Alquran terdapat beberapa ayat yang mengatur atau menjelaskan konsep- konsep dasar yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia.[10]

D.      Tujuan I’jazul Quran
I’jazul quran memiliki beberapa tujuan dimana hal tersebut mengakibatkan semakin menguatnya kemukjizatan Alquran.  Tujuan I’jaz Alquran diantaranya yaitu:
1.      Memberikan bukti bahwa alquran merupakan wahyu yang benar-benar diturunkan oleh Allah swt terhadap utusan terakhir-Nya, yakni nabi Muhammad saw.
2.      Memberikan bukti bahwa Alquran merupakan kitab suci yang tidak dapat ditandingi atau dipalsukan.
3.      Membuktikan kerasulan Nabi Muhammad saw. Dengan salah satu mukjizatnya yaitu Alquran.
4.      Meningkatkan keimanan dan juga rasa takjub kepada umat muslim terhadap Alquran. Selain itu, berpotensi membuka hati kaum non muslim.
5.      Mengakui kelemahan-kelemahan manusia yang tidak dapat merekayasa Alquran. Dikarenakan, Alquran ini merupakan kitab yang langsung dijaga keasliannya oleh Allah swt secara langsung. 









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
I’jazul quran secara umum memiliki definisi yaitu sebuah cabang ilmu tafsir yang membahas tentang kemukjizatan atau keistimewaan dari Alquran. I’jazul quran termasuk bagian yang paling penting dari ilmu Ulumul Quran, dikarenakan di I’jazul quran tersebut menjelaskan tentang kemukjizatan Alquran dimana yang akan memperkuat iman seseorang untuk lebih giat beribadah kepada Allah swt. terutama dalam membaca Alquran.  
I’jaz alquran telah dibahas dari masa sahabat, hanya saja pada masa tersebut I’jaz Alquran masih belum banyak mendapat perhatian banyak orang. Berbeda halnya dengan masa para tabi’in, dimana pada masa tersebut Islam telah berkembang pesat dalam cakupan wilayah yang luas dimana hal tersebut mengakibatkan terjadinya asimilasi  antar orang Arab dan non Arab sehingga terjadi proses penurunan nilai penguasaan terhadap tata bahasa, dan juga sastra.
Keistimewaan Alquran dapat dlihat dari beberapa aspek, diantaranya yaitu dari aspek bahasa, aspek ilmiah, juga aspek tasyri’. Namun, seiring berjalannya waktu, para ulama semakin menyadari betapa pentingnya pembahasan I’jaz Alquran ini. Oleh karena itu, terbitlah beberapa buku tentang I’jazul quran yang akan menambah pengetahuan manusia terhadap I’jaz Alquran.

B.     Saran
Pada makalah ini terdapat banyak kekurangan, baik dari segi susunan kata, penulisan dan sebagainya. Maka, kami sebagai pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan kami, dikarenakan kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan semoga dengan kritik dan saran yang di berikan bisa kami jadikan pelajaran untuk  memperbaiki makalah kami kedepannya.



DAFTAR PUSTAKA

Al-Qattan, Manna Khalil. 2010. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an (terjemahan dari Mabahits fi Ulumulil Qur’an). Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa.
Anwar, Abu. 2002. Ulumul qur’an sebuah pengantar. Pekanbaru: AMZAH.
Asy’ari, Moh. Basri. 2006.Ulumul Qur’an. Pamekasan: STAIN Pamekasan Press.
Zahid, Moh. 2010. I’jaz Al-Qur’an Dalam Al-Huruf Al-Muqaththa’ah. Pamekasan: STAIN Pamekasan Press.

Sumber:
Urwatun Wutsqa, “Contoh Makalah Ijazul Quran”, diakses dari
http://urwatunwutsqa.blogspot.com/2018/01/makalah-ijazul-quran-kemukjizatan-al.html?m=1, pada tanggal 9 September 2018 pukul 01.10

Qitha, “Makalah Ijaz Alquran”,  diakses dari
http://makalah-qitha.blogspot.com/2011/10/ijazul-quran.html?m=1, pada tanggal 9 September 2018 pukul 01.15










[1] Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: Litera AntarNusa, 2010),  hlm. 371.
[2] Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, (Pekanbaru: AMZAH, 2002), hlm. 13
[3] Moh. Zahid, I’jaz Al-Qur’an Dalam Huruf Al-Muqaththa’ah, (Pamekasan: STAIN Pamekasan Press,2010), hlm. 19
[4] Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: Litera AntarNusa, 2010),  hlm. 371.
[5] Ibid. 15-16.

[6] Moh. Bashri Asy’ari, Ulumul Qur’an, (Pamekasan: STAIN Pamekasan Press, 2006), hlm. 3.
[7] Ibid. 4.
[8]  Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: Litera AntarNusa, 2010),  hlm. 387-388.
[9] Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: Litera AntarNusa, 2010),  hlm. 386-390.
[10] Ibid.393-399.