ANGSA YANG SOMBONG
Di suatu hutan
rimba hiduplah seekor Angsa yang mempunyai bulu putih dan cantik. Ia selalu
bersenandung ria, dan memperlihatkan bulu-bulunya yang putih dan cantik. Tetapi
ia tidak mau berteman dengan hewan-hewan yang lain, karena takut akan mengotori
bulu-bulunya. Pada suatu hari angsa berjalan-jalan di tengah hutan sambil
mencari makanan, tanpa sengaja ia bertemu dengan seekor burung gagak hitam,
angsa pun berkata :
“Lihatlah!!! Bulu saya putih dan cantik”. Ucap Angsa.
”Memangnya kenapa?”. Tanya Gagak.
“Ya, tidak seperti punya kamu yang hitam pekat itu, hahaha”. Ejek Angsa
pada Gagak
“Tidak apa-apa, malah saya bersyukur, karena apa yang kita miliki
itu hanya titipan dari Tuhan”. Jelas Gagak.
“Alah .... Jangan sok ceramahin saya deh.. bilang aja kalau kamu
iri”. Sanggah Angsa
“Ya sudah kalau tidak percaya”. Kata Gagak, sambil mengepakkan
sayap dan terbang menjauh.
“Hei mau kemana kamu Gagak kita belum selesai bicara...
tunggu.....”. Teriak Angsa.
Tetapi Gagak tidak menghiraukan ucapan Angsa dan terbang menjauh, Angsa
hanya bisa memandangnya dari bawah.
Tidak terasa
matahari sudah mulai terbenam, Angsa berlari secepat mungkin menuju rumahnya,
hingga tergesa-gesa sampai-sampai ia tidak melihat ada ranting pohon dan juga
lumpur, dan “brrukkk” Angsa pun jatuh ke lumpur dan tertimpa ranting pohon,
bulu-bulunya yang putih dan cantik itu berlumuran lumpur dan kotor. Angsa pun
menangis dan berteriak sangat keras. Hingga terdengar oleh hewan-hewan yang
lain termasuk Kancil dan Kerbau. Mereka lansung pergi ke lokasi teriakan itu
dan melihat Angsa yang jatuh ke lumpur, mereka pun menolong Angsa, sesudahnya
di tolong. Angsa pun berkata :
“Terimasih kalian sudah menolong saya”. Ucap Angsa.
“Ya, sama-sama”. Ucap hewan-hewan serentak.
“Makanya kalau jalan hati-hati, memangnya kamu mau kemana?” Tanya
kancil.
“Saya mau pulang dan hari sudah mulai malam jadi saya tergesa-gesa”.
Jawab Angsa.
“Dan jangan sombong dengan apa yang kamu miliki, kamu harus
bersosialisasi dengan yang lain juga agar kita dapat menjdi teman baik” ucap
kerbau mencoba menasehati Angsa.
“Betul itu, karena apa yang kita miliki itu titipan dari Tuhan”.
Tambah hewan-hewan yang lain.
Angsa hanya bisa terdiam dan ingat bahwa apa yang dikatakan Gagak memang
benar, apa yang kita miliki hanyalah titipan dari Tuhan.
“Sekali lagi saya berterimakasih dan saya minta maaf karena selama
ini tidak menganggap kalian teman saya”. Ucap Angsa.
“Ya sama-sama, kita kan teman betul kan teman-teman”. Ucap Kancil seraya
mengajak teman-temannya untuk setuju.
“ Ya, betul itu”. Ucap Kerbau dan hewan yang lain.
Dan mereka pun saling menghargai antara satu sama lain, dan tidak
ada yang angkuh.
Akhirnya Angsa tidak
sombong lagi dan merasa bersyukur karena masih punya banyak teman yang peduli
padanya, dan bermain bersama. Pada saat yang bersamaan Gagak hitam datang dan
ikut bergabung dengan teman-temannya dan Angsa. Awalnya Angsa tidak enak pada Gagak
karena sudah mengejek Gagak kemarin.
“Gagak saya minta maaf karena sudah mengejek kamu kemarin”. Ucap
Angsa.
“Ya, saya maafin kamu kok, tapi dengan syarat”. Ucap Gagak
“Apa syaratnya?”. Tanyan Angsa.
“Kamu tidak boleh sombong lagi dan harus menghargai satu sama lain
dan...”. Belum selesai Gagak, bicara Angsa memotongnya.
“Apa lagi....banyak banget....”. Keluh Angsa
“ Emmmm.... bermain dengan kita....hahaha”. Canda Gagak sambil
tertawa.
“Waduh.... kirain apa”. Sergah Angsa
Kancil, Kerbau dan hewa-hewan lainnya ikut tertawa bersama, dan mereka
bermain bersama. Akhirnya kehidupan di hutan rimba, Angsa dan teman-temannya
rukun dan damai.
Dari cerita di atas dapat kita petik hikmah, jangan sombong dengan
apa yang kita miliki karena itu hanyalah titipan dari Tuhan. Saling menghargai
antar sesama.