Saturday 15 September 2018

MAKALAH PERMASALAHAN ANAK USIA DINI DAN PEMECAHAN MASALAHNYA




MAKALAH
PERMASALAHAN ANAK USIA DINI  DAN  PEMECAHAN MASALAHNYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Permasalahan dan Bimbingan AUD
Dosen Pengampu: Umarul Faruq, M.Psi.

 










Oleh :


PROGRAM STUDI PGRA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.








Penyusun


Pamekasan, 30 Agustus 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C.     Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A.    Definisi Anak Bermasalah.......................................................................... 2
B.     Batasan-batasan Bermasalah....................................................................... 2
C.     Masalah Anak TK....................................................................................... 3
D.    Jenis-jenis Permasalahan Anak.................................................................... 5
E.     Cara Mengidentifikasi Permasalahan Anak................................................ 7
F.      Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 10
A.    Kesimpulan............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11

BAB
I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulan terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman.   
B.            Rumusan Masalah
1.        Define Anak Bermasalah
2.        Batasan-batasan Bermasalah
3.        Masalah Anak TK
4.        Jenis-jenis Permasalahan Anak
5.        Cara Mengidentifikasi Permasalahan Anak
6.        Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah
C.            Tujuan
1.        Define Anak Bermasalah
2.        Batasan-batasan Bermasalah
3.        Masalah Anak TK
4.        Jenis-jenis Permasalahan Anak
5.        Cara Mengidentifikasi Permasalahan Anak
6.        Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah








BAB II
PEMBAHASAN
A.           Definisi anak bermasalah
Anak bermasalah usia TK 4-6 tahun yang memiliki perilaku non normatif (perilaku) dilihat dari tingkat perkembangannya, atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri baik pada waktu belajar (konsentrasi) maupun dalam aktivitas bermain di sekolah atau di rumah (sosial). Untuk mengetahui apakah anak bermasalah atau tidak, pendidik (orang tua, guru, orang dewasa disekitar anak) perlu memahami tahapan perkembangan anak dalam segala aspek. Pemahaman tersebut dapat membantu menganalisis dan mengelompokkan anak pada kategori bermasalah atau tidak.[1]
B.            Batasan-batasan bermasalah
Anak bermasalah di TK dapat dilihat dari :
ü  Frekuensi perilaku menyimpang yang tampak, maksudnya seberapa banyak tingkah laku yang menimbulkan masalah muncul, misalnya anak ngambek setiap hari , malah beberapa kali dalam sehari maka hal itu pertanda anak bermasalah.
ü  Intensitas perilaku maksudnya tingkat kedalaman perilaku anak yang bermasalah, misalnya, rentang perhatian anak untuk konsentrasi sangat pendek, anak mudah beralih perhatiannya baik dalam belajar atau bermain.Usia anak yaitu tingkah laku anak yang mencolok yang tidak sesuaidengan tahap perkembangan anak seusianya.
ü  Ukuran norma budaya, maksudnya, anak dikatakan bermasalah sangat bergantung pada ukuran budaya setempat. Apakah anak TK yang terlambat perkembangannya sama artinya dengan anak yang bermasalah? Jawabannya ya dan tidak. Ya, jika anak yang terlambat dalam perkembangan tersebut sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan rumah. Tidak, jika anak berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya (anak berkembang dengan iramanya masing-masing). Untuk tahu apakah anak tersebut bermasalah maka pendidik harus memperhatikan kekhasan perilaku anak. Berikut ini pertanyaan yang dapat mengidentifikasi apakah anak tersebut bermasalah atau tidak. Apakah frekuensi tingkah laku yang menyimpang tersebut terlihat setiap waktu? Apakah perilaku tersebut mengganggu aktivitas anak baik dalam belajar maupun bermain? Jika tingkah laku tersebut tidak diatasi dengan segera apakah akan menimbulkan masalah dalam perkembangan anak secara menyeluruh? Jika semua pertanyaan tersebut dijawab ”ya” maka besar kemungkinan anak tersebut bermasalah.
C.            Masalah anak TK
ü  Penakut
Setiap anak memiliki rasa takut, namun jika berlebihan dan tidak wajar maka perlu diperhatikan. Rasa takut anak TK biasanya terhadap hewan, serangga, gelap, dokter atau dokter gigi, ketinggian, monster, lamunan, sekolah, angin topan, dll.
Rasa takut yang berlebihan terlihat dalam gejala-gejala seperti berikut :
ü Gejala psikis, seperti ; gangguan makan, tidur, perut, sulit bernafas, dan sakit kepala.
ü Gejala emosional, seperti ; rasa takut, sensitif, rendah diri, ketidakberdayaan, bingung, putus asa, marah, sedih, bersalah.
ü Gejala tingkah laku seperti : gangguan tidur, mengisolasi diri, prestasi kurang di sekolah, agresi, mudah tersinggung, menghindari pergi keluar, ketergantungan pada suatu benda, dan terus berada di kamar orang tua.
Penyebab anak memiliki rasa takut :
ü Intelegensi (anak-anak yang tingkat intelegensi tinggi cenderung punya rasa takut yang sama dengan anak yang berusia lebih tua, demikian pula sebaliknya).
ü Jenis kelamin (anak perempuan lebih takut dibanding laki-laki karena lingkungan sosial lebih menerima rasa takut perempuan).
ü Keadaan fisik (anak cenderung takut bila dalam keadaan lelah, lapar atau kurang sehat).
ü Urutan kelahiran (anak sulung cenderung lebih takut karena perlindungan yang berlebihan).
ü Kepribadian anak (anak yang kurang memperoleh rasa aman cenderung lebih penakut).
ü Adanya contoh yang dilihat anak, seperti ; tontonan TV, atau ibu yang takut.
ü Trauma yang dialami anak-anak, seperti ; tabrakan mobil, angina topan, bencana alam, dll.
ü pola asuh orang tua yang menghidupkan rasa takut anak seperti ; paksaan, hukuman, ejekan, ketidakperdulian, dan pelindungan diluar batas.[2]
Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik:
ü Mendengarkan cerita anak
ü Lindungi dan hibur anak
ü Ajari kenyataan
ü Memberi hadiah
ü Memberi contoh teladan (guru sebagai model)
ü Coping model (adalah salah satu cara seseorang menghadapi rasa takut namun ia harus melewati rasa takut itu. Salah satu cara dengan bicara pada diri sendiri).
ü Mendongeng
ü Melakukan aktivitas penuh tantangan
ü Memanfaatkan imajinasi anak untuk menumbuhkan keberanian
ü Menggambar
ü  Agresif
Agresif adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan. Perilaku tersebut cenderung melukai anak lain seperti menggigit, mencakar, atau memukul. Bertambahnya usia diekspresikan dengan mencela, mencaci dan memaki.[3]
Gejala anak yang agresif :
ü Sering mendorong, memukul, atau berkelahi.
ü Menyerang dengan menggunakan kaki, tangan, tubuhnya untuk mengganggu permainan yang dilakukan teman-teman.
ü Menyerang dalam bentuk verbal seperti ; mencaci, mengejek, mengolok-olok, berbicara kotor dengan teman.
ü Tingkah laku mengganggu muncul karena ingin menunjukkan kekuatan kelompok. Biasanya melanggar aturan atau norma yang berlaku di sekolah seperti; berkelahi, merusak alat permainan milik teman, mengganggu anak lain.
Penyebab anak agresif :
Pola asuh yang keliru (melakukan kekerasan terhadap anak, otoriter terhadap anak dan terlalu protektif, terlalu memanjakan anak (orang tua selalu mengijinkan atau membenarkan permintaan anak)
Reaksi emosi terhadap frustasi (banyaknya larangan yang dibuat guru atau orang tua (kecemasan yang berlebihan), sementara anak melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya).
D.           Jenis-jenis Permasalahan Anak
Secara garis besar, masalah yang dihadapi anak dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan keadaan fisik, psikis, sosial, serta kesulitan belajar.
1)        Fisik
Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan kemampuan fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakangerakan sesuai perkembangan usianya serta kemampuan mengontrol pembuanga. Anak yang mengalami hambatan dalam hal-hal tersebut dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik. Lebih lanjut permasalahan-permasalahan fisik tersebut adalah sebagai berikut :
a)         Gangguan fungsi pancaindera
b)        Cacat tubuh
c)         Kegemukan (obesitas)
d)        Gangguan gerak peniruan (stereotipik
e)         Kidal
f)         Gangguan Kesehatan (penyakit)
g)        Hiperaktif
h)        Neuropati
i)          Ngompol (enuresis)
j)          Buang air besar di sembarang tempat (encopresis)
k)        Gagap
l)          Gangguan perkembangan bahasa
2)        Psikis
Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis yang dimilikinya atau ketidakmampuan mengekspresikan dirinya dalam kondisi yang tidak normal. Beberapa permasalahan psikis yang seringkali dialami anak adalah sebagai berikut.
a)         Gangguan konsentrasi
b)        Inteligensi (baik tinggi maupun rendah)
c)         Berbohong
d)        Emosi(perasaan takut, cemas, marah, sedih, dan lain-lain)
3)        Sosial
Perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, atau lingkungan pergaulan yang lebih luas. Dengan demikian, permasalahan anak dalam bidang sosial juga berkaitan dengan pergaulan atau hubungan sosial, yang meliputi perilaku-perilaku sebagai berikut.
a)         Tingkah laku agresif
b)        Daya suai kurang
c)         Pemalu
d)        Anak manja
e)         Negativisme
f)         Perilaku berkuasa
g)        Perilaku merusak
4)        Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar pada anak dapat dimaknai sebagai ketidakmampuan anak dalam mencapai taraf hasil belajar yang sudah ditentukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam program kegiatan belajar, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Beberapa indicator dan jenis kesulitan belajar yang mungkin dialami anak adalah sebagai berikut.
a)         Lower level
b)        Underachiever
c)         Slow learner
E.            Cara Mengidentifikasi Permasalahan Anak
Mengidentifikasi permasalahan anak diartikan sebagai upaya menemukan gejala-gejala yang tampak pada penampilan dan perilaku anak dalam memperkirakan penyebab masalah hingga bentuk bantuan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berbagai cara dapat dilakukan orang tua dan guru untuk mengetahui apakah anak mengalami permasalahan atau tidak. Cara-cara tersebut secara umum dibagi dua, yakni melalui tes dan non tes.
1)        Tes
Tes merupakan salah satu alat bantu yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak yang bersifat standar/baku. Bentuk tes ini dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas –tugas yang harus dijawab atau dikerjakan anak serta dibatasi oleh waktu. Di antara beragam jenis tes yang banyak dipergunakan, di antaranya adalah:
a)         tes bakat;
b)        inteligensi;
c)         prestasi;
d)        diagnostik;
e)         dan lain-lain.
2)        Non-tes
Teknik non tes biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak dengan cara mengamati penampilan serta perilaku anak dalam aktivitas kesehariannya sehingga cenderung lebih fleksibel bila dibandingkan dengan teknik tes.[4] Di samping itu, dipergunakan pula kumpulan hasil karya dan pekerjaan anak selama periode waktu tertentu. Beberapa macam teknik non-tes yang populer, di antaranya adalah:
a)         observasi;
b)        wawancara;
c)         angket;
d)        portofolio;
e)         catatan anekdot;
f)         daftar cek;
g)        skala penilaian;
h)        sosiometri;
i)          angket;
j)          tugas kelompok;
k)        dan lain-lain.
F.             Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah
1)        Langkah-langkah Penanganan masalah
Penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a)         Identifikasi kasus, yakni upaya untuk menandai subjek (anak) yang diperkirakan mengalami masalah.
b)        Identifikasi masalah, yakni upaya mengetahui inti permasalahan yang dihadapi anak.
c)         Diagnosis, merupakan langkah untuk mengidentifikasi karakteristik serta faktor penyebab masalah yang dialami anak.
d)        Prognosis, merupakan langkah untuk merumuskan alternatif upaya bantuan sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dialami.
e)         Treatment, merupakan upaya pemberian bantuan itu sendiri.
f)         Tindak lanjut, dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya
pemberian bantuan yang telah dilakukan serta kemungkinan penggunaan langkah-langkah berikutnya.
2)        Teknik Penanganan Masalah
Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik yang efektif untuk menangani permasalahan anak yang berbeda-beda. Penggunaan suatu teknik akan bergantung kepada karakteristik anak, jenis permasalahan, kemampuan serta keterampilan pemberi bantuan, serta faktor feasibilitasnya. Di antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk membantu menangani permasalahan anak adalah sebagai berikut.

a)         Latihan
b)        Permainan
c)         Saran dan nasihat
d)        Pengkondisian (conditioning)
e)         Model dan peniruan (modeling and imitation)
f)         Konseling[5]





BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Anak bermasalah usia TK 4-6 tahun yang memiliki perilaku non normatif (perilaku) dilihat dari tingkat perkembangannya, atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri baik pada waktu belajar (konsentrasi) maupun dalam aktivitas bermain di sekolah atau di rumah (sosial). Permasalahan yang sering di alami oleh guru dalam mendidik adalah permasalahan anak tk yang selalu ada yaitu: Takut, agresif dan pemalu. Selain di atas juga ada permasalahan langsung yang ada pada anak, yakni:
§  Permasalahan Sosio-emosional
§  Permasalahan Motorik
§  Permasalahan Penglihatan
§  Permasalahan Pendengaran
§  Permasalahan Berbahas
§   Kecerdasan
Yang paling utama dalam menangani permasalahan yang ada adalah kita harus sabar, ulet dan telaten dalam menghadapi permasalahan yang ada. Pemberian motivasi positif terhadap anak didik


DAFTAR PUSTAKA

Rosmala Dewi Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-kanak. Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Dikti. Jakarta 2005
Martini Jamaris, Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak kanak. Program PAUD PPS UNJ. Jakarta 2005
http://ra-miftahul-jannah.blogspot.com/2012/01/masalah-pada-anak.html
http://marthachristianti.wordpress.com/2008/03/11/permasalahan-anak-di-taman-kanak-kanak/
http://danang-leo-handoko.blogspot.com/2012/01/pembelajaran-pada-anak-tk.html




[1] Rosmala Dewi Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-kanak. Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Dikti. Jakarta 2005
[2] Martini Jamaris, Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak kanak. Program PAUD PPS UNJ. Jakarta 2005
[3] http://ra-miftahul-jannah.blogspot.com/2012/01/masalah-pada-anak.html
[4] http://marthachristianti.wordpress.com/2008/03/11/permasalahan-anak-di-taman-kanak-kanak/
[5] http://danang-leo-handoko.blogspot.com/2012/01/pembelajaran-pada-anak-tk.html