A. JUDUL
Pengaruh
Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat
Likuiditas Pada Perusahan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017
B. Latar Belakang
Salah satu komponen untuk menilai keuangan perusahaan adalah rasio
likuiditas (liquidity ratio). Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.[1]
Jika perusahaan mampu melakukan pembayaran artinya perusahaan dalam keadaan
likuid, sedangkan jika perusahaan berada dalam keadaan tidak memiliki kemampuan
membayar kewajiban jangka pendek artinya perusahaan tersebut dalam keadaan ilikuid.
Perusahaan yang tidak likuid akan kehilangan kepercayaan dari pihak luar
terutama para kreditur dan pemasok, dan dari pihak dalam yaitu karyawannya.[2]
Tingkat likuiditas perusahaan merupakan indikator mengenai
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Tingkat likuiditas perusahaan menjadi
penting karena efisiensi suatu perusahaan tidak cukup hanya dilihat dari
besarnya laba atau peningkatan volume saja, tetapi yang tidak kalah penting
adalah usaha untuk mempetinggi tingkat likuiditasnya yang kan mencerminkan
keadaan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengubah
aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.
Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajiban terutama utang jangka
pendek disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor ketidakmampuan perusahaan bisa
dikarenakan perusahaan sedang tidak memiliki dana sama sekali atau perusahaan
belum memiliki dana yang cukup secara tunai sehingga harus menunggu waktu
tertentu untuk membayarnya. Penyebab utama kejadian kekurangan dan
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya tersebut merupakan
masalah manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Para manajer merasa
perlu untuk melakukan analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan
perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya (rasio likuiditas).[3]
Pada dasarnya likuiditas merupakan perbandingan antara aktiva
lancar dengan hutang lancar, maka penambahan atau pengurangan pada aktiva
lancar maupun hutang lancar akan
mengakibatkan perubahan pada tingkat likuiditas itu sendiri. Oleh karena itu
aspek yang dapat mempengaruhi tingkat likuiditas yang dicapai perusahaan
diantaranya adalah kas, piutang dan persediaan. Hal ini dikarenakan kas,
piutang dan persediaan merupakan unsure aktiva lancar yang likuid dan biasanya
memiliki proporsi yang besar dalam aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal
kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai
penjualan. Artinya untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar
tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.[4]
kas adalah aset perusahaan yang paling likuid dan karena itu dicantumkan pada
urutan aset yang pertama dalam kelompok aset lancar. Jadi rasio perputaran kas
ini bermanfaat untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang
dibutuhkan membayar tagihan dan membiayai penjualan.[5]
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali (secara rata rata) perusahaan mengumpulkan piutang dalam satu
periode. Perputran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih
(penjualan bersih dikurangi penjualan tunai) dengan rata rata piutang neto.
Rata rata piutang dapat dihitung dari piutang awal dan akhir piutang neto,
kecuali apabila terdapat faktor musiman.[6]
Perputaran
persediaan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali (secara rata-rata)
persediaan dijual dalam suatu periode. Hal ini dilakukan untuk mengukur
likuiditas persediaan. Perputaran persediaan dihitung dengan membagi dengan
membagi beban pokok penjualan dengan rata-rata persediaan.[7] Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputarran
persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik
karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. [8] Setiap
manajemen perusahaan perlu untuk melakukan pengendalian yang optimal atas
persediaan melalui perputaran persediaan untuk dapat pengukuran berapa kali
dana yang terinvestasi dalam persediaan yang berputar dalam satu tahun.
Tingkat
perputaran kas, piutang dan persediaan digunakan untuk menilai kemampuan
koperasi dalam mengelola kas, piutang dan persediaan secara efisien. Tingkat
perputaran kas menunjukkan kecepatan perubahan kembali aktiva lancar menjadi
kas melalui penjualan. Tingkat perputaran piutang menunjukkan kecepatan
pelunasan piutang menjadi kas kembali. Sedangkan tingkat perputaran persediaan
menunjukkan kecepatan digantinya persediaan barang dagangan melalui penjualan,
baik secara tunai maupun kredit.
Beberapa
penelitian yang sudah dilakukan terkait dengan likuiditas, menurut penelitian
yang dilakukan oleh Noer Annisa Sudargono (2015) Perputaran Kas dan Perputaran
Persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Likuiditas perusahaan
sedangkan Perputaran Piutang berpengaruh negatif terhadap Likuiditas perusahaan
pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang sudah listing di BEI.[9] Namun
menurut Sriwimerta dalam Imam Fatkhurridlo (2015) Perputaran kas tidak
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada perusahaan otomotif yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.[10] Penelitian
yang dilakukan oleh Romasi Lomban Gaol (2015) perputaran persediaan dan
perputaran piutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas
pada perusahaan industri barang dan konsumsi yang terdaftar di BEI.[11]
Sedangkan menurut Susi (2017) perputaran persediaan dan perputaran piutang
berpengaruh signifikan terhadap.[12]
Melihat
ketidakkonsistenan baik antara teori dengan hasil penelitian maupun antar hasil
likuiditas perusahaan penelitian sebelumnya mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian dengan objek yang berbeda, yaitu perusahaan otomotif yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh
Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat
Likuiditas Pada Perusahan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017”
C.
Rumusan Masalah
1.
Apakah perputaran kas berpengaruh
signifikan terhadap likuiditas perusahaan?
2.
Apakah perputaran piutang
berpengaruh signifikan terhadap likuditas perusahaan?
3.
Apakah perputaran persediaan
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan?
D.
Daftar Pustaka
Fahmi,
Irham Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2014
Harahap, Sofyan
Syafri. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers,
2013
Indrajit.
Manajemen Persediaan. Jakarta: Grasindo, 2003.
Kasmir, Analisis
Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2014
Sutrisno. Manajemen
Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta : Ekonisia. 2009.
Utari, Dewi
dkk, Manajemen Keuangan kajian praktik dan teori dalam meneglola keuangan
organisasi perusahaan. Jakarta:
Mitra Wacana Media. 2014.
Yusup, Al
Haryono. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta: STIE YKPN, 2011.
http://repository.iainpekalongan.ac.id/61/ diakses tangal 01 Mei 2018
http://www.google.co.id/search?client=ucweb_&channel=sb&q=pengaruh+perputaran+persediaan%2Cperputaran+piutang+dan+pertumbuhan+penjualan+terhadap+likuiditas&oq=
pengaruh+perputaran+persediaan%2Cperputaran+piutang+dan+pertumbuhan+penjualan+terhadap+likuiditas&aqs=mobile-gws-lite.
diakses tanggal 01 mei 2018
http://www.google.co.id/search?q=pengaruh%20perputaran%20persediaan%20dan%20perputaran%20piutang%20terhadaptingkat%20likuiditas%20pada%20perusahaan%20pt%20bangun%20sukses%pratama&client=ucweb-b&channel=sb di akses tanggal 01 mei 2018
http://www.google.co.id/search?q=pengaruh%20perputaran%20persediaan%20dan%20perputaran%20piutang%20terhadap%20tingkat%20likuiditas%20studi%20kasus%20pada%20pt%20holcim&client=ucweb-b&channel=sb diakses tanggal 07 April 2018
http://www.google.co.id/search?q=pengaruh%20tingkat%perputaran%kas%20perputaran%20piutang%20dan%20perputaran%20persediaan%20terhadap%20profitabilitas%20pada%20perusahaan%20manufaktur%20yang%20terdaftar%20di%20bursa%20efek%20indonesia&client=ucweb-b&channel=sb diakses tanggal 07 April 2018
[1] Irham Fahmi, Manajemen
Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014),
hlm. 69.
[2] Dewi Utari,
dkk, Manajemen Keuangan kajian praktik dan teori dalam meneglola keuangan
organisasi perusahaan (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2014), hlm. 60
[4] Kasmir, Analisis
Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 140.
[6] Al Haryono
Yusup, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 (Yogyakarta: STIE YKPN, 2011), hlm.
496-497.
[7] Ibid., hlm.
498.
[8] Sofyan Syafri
Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers,
2013) Hlm. 308
[9]http://repository.uii.ac.id/100/SK/1/0/01/016/016271/uii-skripsi-manajemen%20keuangan-noer%20annisaa%sudargono-2439662430-preliminari.pdf di akses pada tanggan 21 April 2018
[11]http://www.google.co.id/search?client=ucweb_&channel=sb&q=pengaruh+perputaran+persediaan%2Cperputaran+piutang+dan+pertumbuhan+penjualan+terhadap+likuiditas&oq=
pengaruh+perputaran+persediaan%2Cperputaran+piutang+dan+pertumbuhan+penjualan+terhadap+likuiditas&aqs=mobile-gws-lite.
diakses
tanggal 01 mei 2018