Tuesday 25 September 2018

pengertian pengembangan kurikulum


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan rancangan yang dibuat untuk digunakan dalam proses pembelajaran sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan dengan baik, pengembangan kurikulum dibuat untuk mengarahkan proses pengembangan agar mampu mencapai tujuan pendidikan yanng diharapkan dengan adanya pengaruh internal dan eksternal dengan harapan peserta didik mampu memiliki pandangan masa depan yang baik melalui keberhasilan dalam proses belajar mengajar, maka pengembangan kurikulum harus bersifat antisipatif, adaptif, dan aplikatif.
Perubahan kehidupan masyarakat dapat diantisipasi melalui penanaman kesiapan mental peserta didik dalam menghadapi perubahan yang terjadi didalam masyarakat misal peralihan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri, perkembangan tekhnologi dan minimalisirnya lapangan pekerjaan yang kian beralih kepada tenaga mesin. Hal ini menuntut pendidikan indonesia agar mampu melahirkan peserta didik yang siap menghadapi segala perkembangan zaman.
Dalam hal ini kurikulum memiliki peranan penting untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan baik. Pengembangan kurikulum bisadilakukan melalui berbagai jenis pendekatan salah satunya dalah, pendekatan topik, pendekatan kompetensi dan pendekatan lapangan. Makalah ini membahas pendekatan tersebut.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian pengembangan kurikulum?
2.      Bagaimana pendekatan pengembangan kurikulum?
3.      Bagaimana pendekatan pengembangan kurikulum di IAIN Madura?
C.     TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelskan di atas, disebutkan tujuan masalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian kurikulum.
2.      Untuk mengetahui pendekatan pengembangan kurikulum.
3.      Untuk mengetahui pendekatan pengembangan kurikulum di IAIN Madura.































BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian pengembangan kurikulum
2 kata mendasar yang mengawali makalah ini, yakni pengembangan dan kurikulum. Pengembangan dimaknai sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan.
Berkenaan dengan kurikulum ada 2 definisi mengenai kurikulum, di satu pihak kurikulum dianggap sebagai kumpulan mata pelajaran dan tidak lebih dari itu. Di pihak lain, kurikulum dianggap sebagai semua penerapan yang diperoleh anak dalam tanggung jawab sekolah.[1]
Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan, dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.[2]
Pendapat lain mengemukakan bahwa kurikulum merupakan strategi untuk mengadaptasikan pewarisan kultural untuk mencapai tujuan sekolah.[3]
Dari beberapa definisi yang sudah dipaparkan, penulis menyimpulkan bahwa kurikulum merupakan rancangan yang dibuat untuk mengelola sistem pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan dengan baik.
Menurut Geane, Topter dan Alicia bahwa Pengembangan Kurikulum adalah suatu proses dimana partisipasi pada berbagai tingkatan dalam membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif.[4]
Dalam realitas sejarahnya, pengembangan kurikulum pendidikan Islam tersebut ternyata mengalami perubahan-perubahan paradigma, walau dalam beberapa hal tertentu paradigma sebelumnya tetap dipertahankan hingga sekarang. Beberapa pendapat mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum (curriculum development) adalah: the planning of learning opportunities intended to bring about certain desired in pupils, and assessment of the extent to which these change have taken place.[5]
Dari beberapa pendapat yang sudah dikemukakan, pengembangan kurikulum adalah proses kegiatan mengolah atau mengelola kurikulum, mengarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
B.     Pendekatan pengambangan kurikulum
1.      Pendekatan topik
Perencanaan dan pengembangan kurikulum berdasarkan materi, inilah yang mula-mula dilaksanakan.inti dari proses belajar mengajar ditentukan oleh pemilihan materi. Pembahasan mengenai pembaruan kurikulum terutama hanya membhasa bagaimana sumberbahan dapat berkembang, rongers mengungkapkan perencanaan dan pengembangan kurikulum yang berdasarkan materi yang akhirnya menuju ke tuju pendidikan itu memiliki langkah-langkah sebagai berikut.
a.       Bahan apa yang diajarkan
Bahan ajar dijadikan sebagai tolok ukur seberapa jauh siswa dapat memahami proses pembelajaran
b.      Bagaimana cara mengetahui hasil belajar
Untuk mengetahui hasil belajar dilakukan berbagai macam evaluasi.
c.       Cara mengajar yang baik
Disesuaikan dengan ciri bahan pelajaran
d.      Cara pengorganisasian bahan pengajaran
Dengan menyusun bahan yang sistematis, pedagogis, psikologis, dsb.
e.       Buku sumber yang relevan
f.       Media
Penggunaan media atau alat bantu teknologi hendaknaya disesuaikan dengan keadaan faktor-faktor yang lain.
g.      Semua kegiatan tersebut harus mengarah kepada tujuan pendidikan
2.      Pengembangan kurikulum berdasarkan kemampuan atau kompetensi
Kompetensi adalah jalinan terpadu yang unik antara pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam pola berfikir dan pola bertindak. Pendekatan kompetensi menitikberatkan pada semua ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ciri-ciri pokok pendekatan kompetensi adalah berfikir teratur dan sistematik, sasaran penilaian lebih difokuskan pada tingkat penguasaan, dan kemampuan memperbarui diri (regenerative capability).
Prosedur penggunaan pendekatan ini adalah menetapkan standar kompetensi lulusan yang harus dikuasai oleh para lulusan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan, merinci perangkat kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para lulusan, menetapkan bentuk dan kuantitas pengalaman belajar melalui bidang studi atau mata pelajaran dan kegiatan-kegiatan lainnya yang relevan, dan mengembangkan silabus.
Selanjutnya, langkah-langkah pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan kompetensi, yaitu mengidentifikasi kompetensi, merumuskan tujuan pendidikan, menyusun pengalaman belajar, menetapkan topic dan subtopic, menetapkan waktu, mengalokasikan waktu, member nama mata pelajaran, dan menetapkan bobot SKS.
Dalam penilaian penguasaan kompetensi, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan guru, yaitu sebagai berikut :
a.       Sasaran penilaian tidak hanya terfokus pada kemampuan tertulis dan lisan saja, tetapi juga tingkat untuk kerja (performance) pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan.
b.      Kriteria penilaian adalah persyaratan minimal pelaksanaan tugas-tugas.
c.       Sasaran utama adalah penguasaan kemampuan (exit requirements) dan bukan pada cara atau waktu pencapaian.
Ciri pendekatan kompetensi yang tidak kalah pentingnya adalah penjaringan dan pengelolaan informasi balikan (feedback) secara teratur untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan sehingga kurikulum memiliki mekanisme untuk memperbaiki diri (regenerative capability), baik tingkat lembaga maupun tingkat nasional.
3.      Pendekatan lapangan
Pendekatan ini lebih menekankan pada apa yang perlu dilakukan si lapangan. Berdasarkan data yang diperlukan di lapangan, para perancang kurikulum menentukan bahan kajian atau materi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik.[6]
Pendekatan lapangan sangat penting dikarenakan pendekatan ini menguji pola pikir manusia, untuk bagaimana menganalisis dan mengkaji yang terjadi di lapangan untuk merancang isi kandungan kurikulum yang bagaimana mestinya yang dikuasai materi pelajaran oleh peserta didik.
C.     Hasil wawancara
1.      Saiful Hadi (KAPRODI MPI)

Dalam setiap mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa manajemen pendidikan Islam, ada beberapa pendekatan pengembangan kurikulum  yng diadopsi seperti misalkan, mata kuliah manajemen diklat misalnya bertujuan agar mahasiswa MPI memiliki kompetensi bagaimana mengelola sebuah kegiatan serta bisa mengelola konflik yang dipastikan terjadi. Hal ini diuangkapkan oleh ketua prodi manajemen pendidikan Islam, Bapak Saiful Hadi bahwa “ mahasiswa MPI harus pandai mengelola, maka diberikan mata kuliah manajemen perkantoran salah satunya adalah hasil dari pendekatan kompetensi”.[7]
Pendekatan topik ini berdasarkan mata kuliah. Namun ini dilaksanakan dulu. Pada hari pendekatan ini tidak digunkan semenjak adanya revolusi industri 4,0 dengan artian bahwa seseorang harus mengembangakan potensinya dan bisa mengubah pola pikirnya mengikuti zaman.
Pendekatan lapangan berusahan untuk meneropong perkembangan serta berusaha mengetahui apa yang sedang terjadi, seperti halnya mata kuliah, diskripsi mata kuliah harus menggambarkan fenomena yang terjadi di masyarakat serta memberikan dampak kritis terhadap mahasiswa agar mahasiswa bisa mengembangkan daya nalarnya, serta mengkaji persoalan-persoalan yang sedang terjadi.
Pendekatan topic digunakan dengan menentukan jenis mata kuliah P topik contoh tema mata kuliah
 Pendekatan lapangan adalah hasil kontruksi sosial membaca sosial lalu membuat kurikulum sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat contoh islam nusantara akhir-akhir  ini buming di iqt sudah ada karena kebutuhan. Pemahaman orang-orang terhadap pemahaman islam nusantara tsb. Contoh lain kebudayaan untuk meleatarikan kebudayaan lokal dibuat kurikulum yang membahas tentang itu. Kajian sosial dengan pendekatan ilmu sosiologi dan menghasilmu ilmu untuk perubahan sosialKajian sosial dengan pendekatan ilmu sosiologi dan menghasilmu ilmu untuk perubahan social, bhukan  sekedar ilmu untuk ilmu. Membuat kuriikulum sesuai kebutuhan masyarakat. Contoh sederhana Kalau lulusan mpi kebutuhan sosialnya adalah mampu memperbaiki pendidikan didalam kehidupan masyarkat baik pendidikan formal non fornal dan informal
Kompetensi merupakan kemampuan yang diharapkan oleh lembaga pendidikan  agar mampu dicapai oleh peaerta didik sehingga pserta didik mampu memiliki kemampuan yang diinginkan oleh lembaga pendidikan seperti kemampuan menjadi eo dll
Bedanya pengembangan kompensi dlam sekolah kejuruan dg tingkat perguruan tinggi adalah jika smk sudab jelas mwngarah kejuruan sehingga sifatnya adalah praktek dan korasional kalau pwrguruan tinggi leboh pada aspek akademisnya. Kalau kejuruan itu misinya pada keahlian.
Di perguruan tinggi juga ada macemnya ada perguruann tinggi akademis ada perguruan tinggi okasi(politekhnik) adalah perguruan tinggi profesi
“Sekarang yang diterapkan di IAIN adalah pendekatan kompetwnai berbasis KKNI, yang dipakek di perguruan tinggi sekarang kayak ini jadi mata kuliah yg di pelajari di uinsa sama dengan yang kita pelajari disini”. Ungkap pak Hadi.

Ketiga pendekatan ini sama-sama penting dan sama-sama dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum, karena pada dasarnya masing-masing memiliki ranahnya tersendiri dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa/pelajar.

















BAB III
PENUTUP
a.       Kesimpulan
1.      Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses dimana partisipasi pada berbagai tingkatan dalam membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif.
2.      Pendekatan pengembangan kurikulum ada yakni: pendekatan lapangan yang berfokus kepada analisis yang terjadi di lapangan, pendekatan kompetensi yang berfokus kepada kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, serta pendekatan teori yang berfokus kepada berbagai topik yang berkaitan dengan program studi dalam setiap mata kuliah yang ada.
3.      Hasil wawancara yang dilakukan kepada ketua prodi manajemen pendidikan Islam menunjukkan bahwa ketiga pendekatan pengembangan kurikum ini digunakan guna meningkatkan kemampuan mahasiswa IAIN Madura khususnya prodi Manajemen Pendidikan Islam.
b.      Saran
Dalam upaya pengembangan kurikulum, pemangku kebijakan seharusnya mempertimbangkan berbagai hal, utamanya dalam pendekatan pengembangan. Hal ini harus disesuaikan dengan keadan, kebutuhan yang ada agar kurikulum yang dikembangkan benar-benar memberikan efek serta dampak yang nyata terhadap masyarakat.












DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Aziz,  Abdul Pengantar Manajemen dan Substansi Administrasi Pendidikan Jember: Buku Pustaka Radja, 2017.
Burhanudin, Yusak Administrasi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka setia, 1998.
Dakir, Perencanaan dan Pngembangan kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Hamalik, Oemar Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah Dan Perguruan Tinggi,  Jakarta: Raja grafindo  Persada, 2005.




[1] Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan (Bandung: CV Pustaka setia, 1998), hlm. 68.
[2] Dakir, Perencanaan dan Pngembangan kurikulum (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 3.
[3] Abdul aziz,  Pengantar Manajemen dan Substansi Administrasi Pendidikan (Jember: Buku Pustaka Radja, 2017), hlm. 17.
[4] Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah Dan Perguruan Tinggi,  (Jakarta: Raja grafindo  Persada, 2005), hlm. 10
[5] Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 96.
[6] Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 13.
[7] Saiful Hadi, (ketua prodi mpi IAIN Madura: wawancara langsung), 24 September 2018 pukul 13.15.