RELASI DAN KOMUNIKASI
Abidatin Nisa’
20170701062002
ABSTRAK
Komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan interaksi sosial terutama
dalam bermasyarakat. Komunikasi tidak lagi sebagai penunjang aktivitas
melainkan penentu gagal tidaknya suatu aktivitas.Terutama aktivitas dalam
lingkungan bermasyarakat.Ketakutan untuk berkomunikasi dalam masyarakat
merupakan persoalan yang harus dipecahkan.kondisi seperti ini dapat menghambat
keberlangsungan komunikasi dalam lingkungan bermasyarakat,sehingga komunikasi
kurang efektif.Karena ada sebagian
mereka yang terbuka dalam berkomunikasi dan ada pula yang sangat tertutup atau
enggan membuka diri, jika kondisi ini dibiarkan tanpa adanya keinginan
memperbaikinya,akan sangat tampak pada komunikasi bermasyarakat.Komunikasi akan
efektif bila antara komunikator dan komunikan memiliki beberapa aspek
pendukungnya,yaitu:keterbukaan,empeti,dukungan,rasa positif,dan kesamaan.
Latar
Belakang
Sejarah aktivitas manusia
berkomunikasi timbul sejak manusia diciptakan hidup di dunia ini. Manusia tidak
dapat terlepas dari interaksi dengan manusia lain untuk melangsungkan
kehidupannya. Di dalam berinteraksi antara manusia yang satu dengan yang
lainnya tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Manusia yang normal akan
selalu terlibat komunikasi dalam melakukan interaksi dengan sesamanya sepanjang
kehidupannya. Melalui komunikasi pula, segala aspek kehidupan manusia di dunia
tersentuh. Dengan berkomunikasi kita belajar tentang banyak hal. Belajar
tentang diri sendiri dan orang lain, bergaul, bersahabat, berbagi pengetahuan
pengalaman, berkasih sayang, membenci dan melestarikan peradaban manusia.[1]
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk
menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk
orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk
mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita.
Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi
antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai
emosi. Kenyataannya komunikasi tatap muka ini membuat manusia merasa lebih
akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti
surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi canggih.
- Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang-orang yang
terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Liliweri,1991:12) Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Josef A Devito bahwa komunikasi antarpribadi ialah proses penyampaian
dan penerimaan pesan diantara dua orang atau kelompok kecil dengan efek dan
feed back langsung. Ciri – ciri komunikasi antar pribadi :
1. Spontan
dan terjadi sambil lalu saja (umumnya tatap muka)
2. Tidak
mempunyai tujuan terlebih dahulu
3. Terjadi
secara kebetulan diantara peserta yang tidak mempunyai identitas yang belum
tentu jelas
4. berakibat
sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja
5. kerap
kali berbalas – balasan
6. mempersyaratkan
adanya hubungan paling sedikit dua orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya saling
keterpengaruhan.
Ciri komunikasi antarpribadi yang
efektif menurut Devito dalam Tamsil (2005:30)
1.
Keterbukaan
(Opennes)
2.
Positif
(Positiveness)
3.
Kesamaan (Equality)
4.
Empati (Empathy)
5.
Dukungan (Supportiveness).
Sifat – sifat komunikasi
antarpribadi menurut Liliweri :
1. Komunikasi
antarpribadi melibatkan di dalamnya prilaku verbal maupun non verbal
2. Melibatkan pernyataan / ungkapan spontan,
scripted dan contrived
3. Komunikasi
antarpribadi tidaklah satis melainkan dinami
4. Melibatkan
umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataan yang satu
harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya)
5. Dipandu oleh tata aturan yang bersifat
intrinsik dan ekstrinsik
6. Komunikasi antarpribadi menunjukkan adanya
suatu tindakan
7. Komunikasi antarpribadi merupakan persuasi
antar manusia
1. Tingkat hubungan dan konteks
Jalaludin
Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi
interpersonal; konsep diri, atraksi interpersonal,[2]
dan hubungan interpersonal. Persepi interpersonal adalah memberikan makna
terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa
pesan verbal dan nonverbal. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita
tentang diri kita. Konsep diri yang positif ditandai dengan lima hal, yaitu:
Yakin akan kemampuan mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain,
menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari bahwa setiap orang mempunyai
berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh
masyarakat, mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya. Ruben
mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya hubungan dan
konteks.
Pola yang berkembang akan berbeda pada tingkat komunikasi yang biasa
dengan yang intim. Begitu juga konteks akan menentukan pola komunikasi yang
tercipta misal di mall yang ramai atau di taman yang sepi.
2. Kebutuhan interpersonal dan gaya komunikasi
3. Kekuasaan
4. Konflik
Komunikasi
antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal penafsiran pesan dan
penilaian dan efektivitas komunikasi. Atraksi interpersonal adalah kesukaan
pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Sedangkan hubungan
interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang
lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat keterbukaan
orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain
dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di
antara peserta komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal
Communication, menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal
menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan
pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat
komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.” Lebih
jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam
komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik,
yaitu: percaya, sikap suportif dan sikap terbuka.
Keefektifan
hubungan antarpribadi adalah seberapa jauh akibat dari tingkah laku kita sesuai
dengan yang diharapkan. Keefektifan dalam hubungan antarpribadi dapat
ditingkatkan dengan melatih mengungkapkan maksud atau keinginan kita, menerima
umpan balik tingkah laku dan memodifikasi tingkah laku kita sampai orang lain
mempersepsikan sebagaimana kita maksudkan.Teori-teori Diri (Pribadi) dan Orang
Lain
Pribadi adalah
individu yang berbeda satu dengan yang lainnya, perbedaan tersebut menyebebkan
orang mengenal individu secara khas dan membedakannya dengan individu lainnya.
Kualitas individu menentukan kekhasannya dalam hubunganya dengan individu lain,
dan kekhasan tersebut akan menentukan kualitas komunikasinya.
Persepsi Terhadap Diri Pribadi
(Self Perception)
Langkah pertama
dalam persepsi diri adalah menyadari diri kita sendiri, yaitu mengungkap siapa
dan apa kita ini, dan sesungguhnya menyadari siapa diri kita, adalah juga
persepsi diri. Dengan mengutip Cohen, Fisher (1987:118, sendjaja, 2002:2.13)
dikemukakan, bahwa persepsi didefinisikan sebagai interpretasi terhadap
berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal, jadi persepsi
adalah pengetahuan tentang apa yang dapat ditangkap oleh indra kita.
Upaya Sendjaja
untuk memahami proses antar pribadi. Pertama, suatu tindakan mensyaratkan
kehadiran objek-objek eksternal untuk dapat ditangkap oleh indra kita. Kedua,
adanya informasi untuk diinterpretasikan. Informasi yang dimaksud adalah segala
sesuatu yang diperoleh melalui sensasi atau indra yang kita miliki. Ketiga,
menyangkut sifat representatif dari pengindraan, maksudnya kita tidak dapat
mengartikan makna suatu persepsididasarkan pada pengamatan langsung.[3]
Sifat-sifat Persepsi:
1. Pengalaman
Pengalaman
merupakan landasan sebagai pembanding untuk mempersepsikan suatu makna supaya
komunikasi tidak membingungkan.
2. Selektif
Kita mempersepsikan apa yg kita inginkan hanya
dari bagian-bagian tertentu dari objek/orang atas dasar skap, nilai dan
keyakinan yg ada dalam diri kita.
3. Penyimpulan
Melalui penyimpulan ini kita berusaha untuk
mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai objek yang kita persepsikan
atas dasar sebagin karakteristik dari objek tsb.
4. Tidak
akurat
Setiap persepsi yang kita lakukan akan
mengandung kesalahan dalam kadar tertentu namun tidak selalu menimbulkan
masalah dalam komunikasi antarpribadi.
5. Evaluatif
Persepsi tidak
pernah objektif karena kita melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman dan
merefleksikan sikap, nilai, dan keyakinan pribadi yang digunakan untuk memberi
makna pada objek persepsi.[2]
Elemen-elemen Persepsi:
Dari elemen-elemen ini kita akan
menemukan pola yaitu bentuk pengorganisasian yang menciptakan satu kesatuan
yang utuh.
1. Sensasi/penginderaan
Ketika kita
menangkap sesuatu melalui panca indera maka secara simultan dia akan
menginterpretasikan makna dari penginderaannya.
2. Harapan
Harapan dapat menjadi kekuatan yang sangat
berarti dalam mengarahkan persepsi, meskipun adakalanya bertentangan dengan
rasio.
3. Bentuk
dan latar belakang (figure and ground)
Persepsi
mencakup perbedaan antara informasi yang menjadi ‘figur’ dan informasi yang
menjadi ‘background’. Membedakan antara yg baik/tidak, relevan/tidak.
4. Perbandingan
Cara yang biasa digunakan untuk menentukan
kevalid-an persepsi kita adalah membandingkan dengan sesuatu.
5. Konteks
Konteks dan pola
merupakan komponen penting yang mendasari seluruh pemahaman kita tentang
komunikasi antarpribadi karena interpretasi tidak akan terjadi tanpa
menempatkannya dalam suatu konteks dan mengenali pola-pola (makna) dalam
interaksi.
Langkah pertama
dalam persepsi adalah menyadari diri kita sendiri yaitu pengungkapan dan siapa
kita ini. Elemen yang membentuk kesadaran diri menurut Fisher, adalah:
1. Konsep
diri, bagaimana kita memandang diri kita sendiri.
2. Self esteem, mengevaluasi diri kita sendiri.
3. Multiple selves, memiliki berbagai indentitas
diri yang berbeda. Cara komunikasi dg orang terpelajar dan tidak, suami-istri,
dll berbeda.
Kesadaran diri
juga merupakan proses yang akan terus berubah dan berkembang sepanjang hidup.
Konsep-konsep yang mempengaruhi perkembangan kesadaran diri sendiri adalah:
- Memahami Hubungan Antar Pribadi
Di dalam
kehidupan sehari-hari, hubungan antar pribadi memerankan penting dalam
membentuk kehidupan masyarakat, terutama ketika hubungan antarpribadi itu mampu
memberi dorongan kepada orang tertentu yang berhubungan dengan perasaan,
pemahaman informasi, dukungan dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi citra
diri seseorang.
- Teori-teori Pengembangan Hubungan
Pemahaman
mengenai hubungan merupakan suatu aspek penting dari study tentang komunikasi
antarpribadi, karena hubungan berkembang dan berakhir melalui komunikasi. Telah
puluhan tahun para ahli mencoba untuk menentukan bagaimana hubungan terbentuk
dan bagaimana hubungan berakhir.
a. Self
Disclosure
Proses pengungkapan diri (self disclosure)
adalah proses pengungkapan informasi diri pribadi seseorang kepada orang lain
atau sebaliknya. Proses pengungkapan dilakukan secara sembunyi-sembunyi melalui
ungkapan dan tindakan.
b. Social
Penetration
Proses dimana orang saling mengenal satu
dengan yang lainnya. Model ini selain melibatkan self disclosure juga
menjelaskan bilamana harus melakukan self disclosure dalam perkembangan
hubungan.
c. Process
View
Process View
menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapat diperkirakan hanya dengan
menggunakan atribut masing-masing sebagai individu dan kombinasi antara
atribut-atribut tadi.
d. Social Exchange
Teori ini
menelaah bagaimana kontribusi seseorang dalam suatu hubungan, dimana hubungan
itu mempengaruhi kontribusi orang lain.[3]
- Model Pertukaran Sosial
Model ini
memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang
berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhannya.
- Model Peranan
Bila model
pertukaran sosial memandang hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang,
model peranan melihatnya sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus
memainkan perannya sesuai dengan ekspedisi peranan (role expectation) dan
tuntutan peran (role demands), memiliki keterampilan peranan (role skill), dan
terhindar dari konflik peranan dan kerancuan peranan.
- Model Permainan
Menurut
psikiater Eric Berne (1964,1972) dalam bukunya Games People Play. Dalam model
ini, orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari
permaianan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia, yaitu orang tua
(parent), orang dewasa (adult), dan anak (child). Dalam hubungan interpersonal,
kita menampilkan salah satu aspek kepribadian kita (orang tua, orang dewasa,
anak), dan orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut juga.
- Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal
sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat struktural, integratif
dan medan. Setiap sistem pasti memiliki hubungan saling ketergantungan dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan.
Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode
komunikasi, ekspektasi, dan pelaksanaan peranan, serta permainan yang
dilakukan.[4]
Knap merumuskan model tahapan hubungan yang
menunjukkan bahwa orang mempertimbangkan untuk menuju hubungan yang lebih akrab
dengan orang lain.
Menurutnya hubungan bia berkembang melalui lima
tahap yaitu:
1.
Inisiasi,
mencakup percakapan singkat dan saling memberi salam.
2.
Ekperimen,
masing-masing akan mengungkap informasi mengenai partnernya.
3.
Intensifikasi,
melibatkan penyelidikan yang lebih mendalam pada kepribadian masing-masing.
4.
Integrasi,
menciptakan rasa ‘bersama’, rasa ‘kami/kita’ dimana keduanya bertindak sebagai
suatu unit dan bukan sebagai individu terpisah.
5.
Teori Hubungan
Antar Pribadi (Interpersonal Relationship)
1.
Memahami
Hubungan Antar Pribadi
Di dalam
kehidupan sehari-hari, hubungan antar pribadi memerankan penting dalam
membentuk kehidupan masyarakat, terutama ketika hubungan antarpribadi itu mampu
memberi dorongan kepada orang tertentu yang berhubungan dengan perasaan,
pemahaman informasi, dukungan dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi
citra diri seseorang.
Komunikasi antar
pribadi dalam keluarga dan tempat kerja yang penuh ketegangan, bisa jadi
meningkatkan kemungkinan untuk terserang stroke, hipertensi dan penyakit
lainnya. Meskipun demikian secara pasti dapat dikatakan bahwa kita memerlukan
hubungan pribadi.
2.
Teori-teori
Pengembangan Hubungan
Pemahaman mengenai hubungan merupakan suatu
aspek penting dari study tentang komunikasi antarpribadi, karena hubungan
berkembang dan berakhir melalui komunikasi. Telah puluhan tahun para ahli mencoba
untuk menentukan bagaimana hubungan terbentuk dan bagaimana hubungan berakhir.
a. Self
Disclosure
Proses
pengungkapan diri (self disclosure) adalah proses pengungkapan informasi diri
pribadi seseorang kepada orang lain atau sebaliknya. Proses pengungkapan dilakukan
secara sembunyi-sembunyi melalui ungkapan dan tindakan.
b. Social
Penetration
Proses dimana
orang saling mengenal satu dengan yang lainnya. Model ini selain melibatkan
self disclosure juga menjelaskan bilamana harus melakukan self disclosure dalam
perkembangan hubungan.
c. Process
View
Process View
menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapat diperkirakan hanya dengan
menggunakan atribut masing-masing sebagai individu dan kombinasi antara
atribut-atribut tadi.
d. Social
Exchange
Teori ini
menelaah bagaimana kontribusi seseorang dalam suatu hubungan, dimana hubungan
itu mempengaruhi kontribusi orang lain.[3]
3.
Model Pertukaran
Sosial
Model ini
memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang
berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhannya.
4.
Model Peranan
Bila model
pertukaran sosial memandang hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang,
model peranan melihatnya sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus
memainkan perannya sesuai dengan ekspedisi peranan (role expectation) dan
tuntutan peran (role demands), memiliki keterampilan peranan (role skill), dan
terhindar dari konflik peranan dan kerancuan peranan.
5.
Model Permainan
Menurut
psikiater Eric Berne (1964,1972) dalam bukunya Games People Play. Dalam model
ini, orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari
permaianan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia, yaitu orang tua
(parent), orang dewasa (adult), dan anak (child). Dalam hubungan interpersonal,
kita menampilkan salah satu aspek kepribadian kita (orang tua, orang dewasa,
anak), dan orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut juga.
6.
Model
Interaksional
Model ini
memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki
sifat-sifat struktural, integratif dan medan. Setiap sistem pasti memiliki
hubungan saling ketergantungan dan
bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Setiap hubungan interpersonal harus
dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi, dan pelaksanaan
peranan, serta permainan yang dilakukan.
Untuk itulah
dalam berkomunikasi diusahakan agar supaya bidang kepentingan pihak lain dapat
saling didekati. Dalam komunikasi antarpersonal, komunikan dapat memberi arus
balik secara langsung kepada komunikator. Pemberian arus balik ini diadakan
setelah penilaian komunikasi terhadap pesan dari komunikat
Selama proses
komunikasi sedang berlangsung, selama itu terjadilah permainan peran (role
playing) dan penerimaan peran (role taking). Setiap orang mempunyai peran
sosialnya yaitu sesuai dengan tugas dan fungsi serta status yang dimilikinya
dalam masyarakat. Permainan peran terjadi apabila ternyata bahwa peran
sebelumnya pada saat tertentu tidak dapat dijalankan lagi dan diperlukan suatu
peran yang baru.
KESIMPULAN
Komunikasi antarpribadi sebenarnya
merupakan satu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di di dalamnya
saling mempengaruhi. Keuntungan dari padanya adalah bahwa reaksi/arus balik
dapat diperoleh segera. Bila sumber dan penerima mempunyai kesamaan dalam
pengertian, sikap, keyakinan dan bahasa, maka komunikasi antara mereka
kemungkinan sekali akan efektif.
Teori-teori Pengembangan Hubungan.
ü Self
Disclosure
ü Social
Penetration
ü Process
View
ü Social
Exchange
Salah satu prinsip yang paling nyata dan mendasar
dalam komunikasi manusia adalah bahwa pengalihan ide paling sering terjadi
diantara suatu sumber kepada penerima yang mempunyai kesamaan – kesamaan.
Hubungan antarpribadi memainkan peran penting dalam
membentuk kehidupan kita. Orang memerlukan hubungan antarpribadi untuk dua hal:
1. Perasaan (attachment), perasaan mengacu pada
hubungan yang secara emosional intensif.
2. Ketergantungan (dependency), ketergantungan
mengacu pada instrument perilaku antarpribadi spt membutuhkan bantuan/persetujuan
dan mencari kedekatan
DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu
Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of Human
Communication, Belmont, California:
Wadsworth Publishing Company.