Thursday 13 September 2018

SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ILMU TAUHID


                                                    MAKALAH
SEJARAH  PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ILMU TAUHID



                                 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu tauhid









                                                                    Disusun Oleh :
                                           SALMAN RIFKI                  (18382011102)
                                           DIMAS AGUS STIAWAN  (18382011034)
                                           RISKIYAH                           (18382012096)
                                           SULISTIANA AZIZA          (18382012112)




                                                           FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN AKHWAL AL-SYAKHSHIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadiran Allah yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat  menyelesaikan makalah yang berjudul “sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu tauhid”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah ilmu tauhid.Terselesainya makalah pada mata kuliah ilmu tauhid, tidak terlepas dari bimbingan dosen  mata kuliah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.                                                                                                                                                                                                      
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih dan bermanfaat bagi para pembaca, kami menyadari dalam pembuatan makalh ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran sanagat saya harapkan dari para pembaca. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga masalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai  kita semua.



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A.    Latar Belakang .........................................................................................
B.     Rumusan Masalah.....................................................................................
C.     Tujuan Masalah.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................
A.    Definisi ilmu tauhid...................................................................................
B.     Sejarah lahirnya ilmu tauhid......................................................................
C.      Sejarah Perkembangan ilmu tauhid dari masa ke masa ...........................
BAB III PENUTUP ............................................................................................
A.    Kesimpulan ...............................................................................................
B.     Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................












                                                                          BAB I
                                                                PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu study pemikiran keislaman, ilmu tauhid memiliki posisi terhormat dalam tradisi keislaman. Hal itu karena ilmu tauhid adalah tumpuan pemahaman tentang study-study paling pokok dalam ajaran islam. Yaitu simpul-simpul keimanan, kemahaesaan tuhan, dan pokok-pokok ajaran agama. Di indonesia, terutama dalam sistem pengajaran di madrasah dan pesantren, kajian tentang ilmu tauhid merupakan suatu hal yang tidak mungkin ditinggalkan.
Dalam realistis sejarah, banyak dari ‘ulama’ salaf yang menekuni, mendalami, dan mengkaji ilmu tauhid. Pada masa lalu tingkat intensitas mereka terhadap study ilmu tauhid sebatas memahami untuk kebutuhan pribadi, belum sampai mengejawantan dalam bentuk karya tulis untuk di sampaikan kepada orang lain.karena kebutuhan sosial akan diskursus ilmu tauhid  pada saat ini sangat minim. Kondisinya kemudian berubah pada masa setelahnya, karena religiusitas sosial berubahdan keadaan masyarakat berbeda-beda, sehingga karya-karya tentang study ilmu tauhid dirasa sangat diperlukan.
Inti dari ajaran agama islam adalah dalam kajian ketauhidan. Karena itu dalam berbagai kitab maupun buku ditegaskan bahwa kewajiban pertama seorang muslim adalah mempelajari tauhid. Dari kajian tauhid yang secara mendalam dan dibarengi oleh dalil naqli serta dalil aqli, maka umat islam diharapkan menjadi semakin kuat akidahnya, agama islam memerlukan tauhid sebagai dasr keyakinan. Tujuan dibentuknya ilmu tauhid atau kalam adalah usaha pemahaman yang dilakukan para ulama (Teolog muslim) tentang akidah islam yang terkandung dalam dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadis). dan usaha pemahaman itu adalah menetapkan, menjelaskan atau membela kaidah islam, serta menolak kaidah yang salah dan yang bertentangan dengan kaidah islam.
Tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberi pandangan lebih dalam pada islam bagi pembaca yang biasanya mengetahui dan mengenal islam hanya dari sudut pandang hukum atau fikih. Oleh karena itu dirasa perlu memperkenalkan islam secara mendalam dari aspek-aspek lain dan karangan ini berusaha memperkenalkan islam dari tinjauan teologi.[1]



B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa definisi ilmu tauhid ?
2.      Bagaimana sejarah lahirnya ilmu tauhid ?
3.      Bagaimana sejarah perkembangan ilmu tauhid dari masa ke masa ?

C.    TUJUAN MASALAH
    Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui definisi ilmu tauhid
2.      Untuk mengetahui sejarah-sejarah ilmu ilmu tauhid.
3.      Untuk memahami perkembangan ilmu tauhid dari masa ke masa.
































                                                                       BAB II
                                           PEMBAHASAN

A.    DEFINISI ILMU TAUHID
    Dalam bahasa arab tauhid merupakan mashdar yang merupakan kata benda yang berasal dari kata wahdana. Apabila yang dimaksud adalah wahdana syai’a memiliki arti sesuatu yang satu, sedangkan jika dikaji menurut ilmu syariat tauhid memiliki arti meyakini ke-Esaan Allah. Ilmu tauhid juga dibagi menjadi 3 macam:
1.      Tauhid Rububiyah
   Tauhid rububiyah yaitu meng-Esakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan serta pengurusan
2.      Tauhid uluhiyah
     Tauhid uluhiyah disebut juga dengan tauhid ibadah, disebut tauhid uluhiyah karena penisbatannya kepada Allah SWT dan disebut tauhid ibadah karena penisbatannya kepada makhluknya atau terhadap Hamba-Nya, untuk memudahkan dalam pengertiannya, tauhid uluhiyah adalah tauhid yang meng-Esakan Allah dalam hal Ibadah, yaitu hanya Allah yang memiliki hak untuk disembah.
3.      Tauhid Asma’wa shifat
      Yaitu peng-Esaan terhadap Allah ‘azza wa jalla dengan nama-nama dan sifat-sifat yang dimiki-NYA. Tauhid ini mewakili dua hal yaitu ketetapan dan kenafi’an, yang berarti kita harus menetapkan nama-nama dan sifat-sifat bagi Allah.
  Tauhid dalam bahasa artinya menjadikan sesuatu esa. Yang dimaksud disini adalah mempercayai bahwa Allah itu Esa. Sedangkan secara istilah ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas tentang segala kepercayaan – kepercayaan yang diambil dari dalil dalil keyakinan dan hukum hukum didalam islam termasuk hukum mempercayakan Allah itu Esa.[2]
      Perkara dasar yang wajib dipercayai dalam ilmu tauhid ialah perkara yang dalilnya atau buktinya cukup kuat yang terdapat didalam al qur’an  atau hadis yang shahih. Perkara ini tidak boleh di ta’wil  atau di tukar maknanya yang asli dengan makna yang asli. Adapun perkara yang dibicarakan dalam ilmu tauhid adalah dzat Allah dilihat dari segi apa yang wajib [harus]. Bagi Allah dan Rasulnya, apa yang mustahil dan apa ja’iz [boleh atau tidak boleh].
       Dengan demikian, maka aspek pokok dalam ilmu tauhid atau ilmu kalam adalah masalah keyakinan akan adanya eksistensi Allah yang maha sempurna, maha kuasa, dan kesempurnaan lainnya. Keyakinan tersebut membawa seseorang untuk mempercayai adanya malaikat-malaikat, kitab- kitab suci yang diturunkan oleh Allah, Nabi-Nabi, dan Rasul-Rasul Allah, takdir, dan mempercayai adanya kehidupan sesudah mati.[3]


B.     SEJARAH LAHIRNYA ILMU TAUHID
  
              Ilmu tauhid adalah salah satu dari empat disiplin keilmuan yang telah tumbuh dan menjadi bagian dari tradisi kajian tentang agama islam.tiga lainnya ialah displin-disiplin keilmuan fiqh, tasawuf, dan falsafah. Jika ilmu fiqh membidangi segi-segi formal peribadatan dan hukum,sehingga tekanan orientasinya sangat eksoteristik, mengenai hal-hal lahiriah, dan ilmu tasawuf membidangi segi-segi penghayatan dan pengalaman keagamaan yang lebih bersifat pribadi, sehingga tekanan orientasinyapun sangat esoteristik, mengenai hal-hal bathiniyah, kemudian ilmu falsafaf membidangi hal-hal yang bersifat perunangan spekulatif.
               Sebagai unsur dalam studi klasik pemikiran islam. Ilmu tauhid menempati posisi yang cukup terhormat dalam tradisi keilmuan kaum muslim, ini terbukti dari jenis-jenis penyebutan lain ilmu itu, yaitu sebutan sebagai ilmu Aqa’id [Ilmu Akidah-Akidah], yakni kepercayaan, ilmu tauhid [Ilmu tentang kemaha-Esaan Allah], dan ilmu ushul al-din [Ilmu pokok-pokok agama]. Di neggeri kita, terutama seperti yang terdapat dalam sistem pengajaran madrasah dan pesantren, kajian tentang ilmu tauhid merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin ditinggalkan.
                 Sejarah ilmu tauhid berawal sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW, timbullah persoalan-persoalan dikalangan umat umat islam tentang siapakah pengganti Nabi [Khalifatul Rasul] kemudian persoalan itu dapat diatasi setelah dibai’atnya/diangkatnya Abu Bakar As-shiddiq sebagai khalifah, setelah Abu Bakar wafat kekhalifaan dipimpin Umar bin Khattab, pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab umat islam tampak dan tegar dan mengalami ekspansi seperti Kejazirah Arabian, Palestina, Syiria, sebagian wilayah Persia dan Romawi serta Mesir.
               Setelah kekhalifaan Umar Bin Khattab berakhir maka Ustman Bin Affan menjadi khalifah, Ustman termasuk dalam golongan Quraisy yang kaya kaum keluarganya terdiri dari orang-orang Aristokrat Mekkah karena pengalaman dagangnya mereka mempunyai pengetahuan administrasi. Pengetahuan mereka ini bermanfaat dalam memimpin  administrasi daerah-daerah diluar semenanjung Arabiah yang bertambah masuk kebawah kekuasaan islam. Namun karena pada masa kekhalifaan Ustman cenderung kepada nepotisme terjadilah ketidaksetabilan dikalangan umat Islam dengan banyaknya penentang-penentang yang tidak setuju kepada khalifah Ustman puncaknya tewas terbunuh oleh pemberontak dari kufah, Basor dan Mesir.
                 Setelah Ustman wafat Ali bin Abi Thalib sebagai calon terkuat terpilih sebagai khalifah yang keempat.[4]






C.    SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU TAUHID DARI MASA KE MASA        

Ilmu tauhid tumbuh dan berkembang seiring tumbuh dan berkembangnya islam di dunia ini. Sebenarnya ilmu tauhid ini dimiliki oleh semua umat agama islam, hanya saja dalam kenyataannya yang berbeda-beda. Ada yang lemah, ada yang kuat, ada yang sempit sdan juga ada yang luas[5]. Ilmu ini berkembang bertahap-tahap sesuai dengan keadaan situasi pada saat itu, dimulai dari masa nabi Muhammad SAW, khulafa rasidin, bani umayyah, bani abas.

1.      Pada masa rasul ( Nabi Muhammad SAW )
dimasa rasulullah ialah masa dimana masih menyusun peraturan-peraturan, untuk menetapkan pokok- pokok akidah dan menyatukan umat serta memperbaiki akhlakul karimah umat manusia yang masih jahil dimasa itu.
Masa ini para muslim kembali kepada Rasulullah sendiri untuk mengetahui dasar-dasar agama dan hukum-hukum syariah mereka disinari oleh nur, wahyu dan petunjuk-petunjuk Al-Qura’an. Rasulullah menjauhkan para umat dari segala hal yang menimbulkan perpecahan dan pwerbedaan pendapat. Dan tidaklah diragui oleh siapa pun bahwa peradaban dalam masalah akidah, adalah sebab utama perpecahan dan perbedaan pendapat yang muncul dalam isalm itu sendiri.
Dizaman rasul yang menjadi permasalahan pokok pada saat ini ialah masalah qadar. Dan masalah ini menimbulkan banyak perselisihan pada masa itu sehingga umat islam terpecah dan terbagi-bagi dalam beberapa kelompok partai. Ada yang menjadi golongan nasturiyah, ada yang menjadi golongan ya’qubiah dan ada yang menjadi golongan milkaniah. Rasul melarang kita sering berbantah dalam masalah qodar.
           2.  Pada masa khulifa Rasidin
      Setelah  rasulullah wafat, dalam masa khulifa pertama dan kedua, islam belum membahas tentang dasar-dasr akidah. Dimasa kholifah petama dan kedua ini masih sibuk-sibuknya musuh dan berusaha mempertahankan kesatuan dan persatuan umat islam pada masa itu. Dimasa kholifah pertama dan kedua tidak pernah terjadi perbedaan didalam bidang akidah mereka membaca dan memahami Al-Qur’an tanpa mencari takwil bagi ayat-ayat yang mereka baca. Mereka mematuhi ayat-ayat yang mereka baca, mereka mengikuti perintah yang terkandung didalamnya.

3.Pada masa bani umayyah
        Setelah usaha-usaha untuk mempertahankan kesatuan islam mulai luntur,lahirlah kebebasan berbicara tentang masalah-masalah yang tak pernah dibahas oleh ulama salaf segolongan ulama yang merupakan tokoh-tokoh qadariyahcmulai membahas masalah qadar dan istit hak-hak. Ulama-ulama qadariyah itu ialah, ma’bat al juhani, ghailan ad-dymasyki dan jaat bin ibni dirham. Qadariyah adalah kaum yang berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan hidup. Dalam paham ini manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya.
4.      Pada masa bani abbas

      Dimasa ini gerakan ilmiahnya ialah usaha menterjemahkan kitab-kitab filsafat dari bahasa yunani. Para penguasa dimasa ini banyak mempergunakan orang-orang persia yang telah memeluk islam, orang- orang yahudi dan nasrani sebagai pegawai dan negri mempergunakan mereka untuk menerjemahkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa mereka ke dalam bahasa arab, para penerjemah ini berusaha mengembangkan pendapat-pendapat mereka yang berpautan dengan agama, serta mengembangkannya dalam masyarkat mulim. Mereka menyembunyikan maksud buruk mereka dengan berpakaian muslim.[6]


























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

      Arti dari Ilmu Tauhid yaitu ilmu yang membahas tentang meng-Esakan Tuhan, tiada sekutu baginya. Percaya bahwa Allah-lah sang pemilik kehidupan di alam ini. Mempelajari Tauhid hukumnya wajib bagi seorang muslim karena aqidah merupakan dasar pertama dan utama dalam islam. Nama lain dari ilmu tauhid yaitu ilmu kalam, ilmu aqidah, ilmu ushuluddin, dan teology islam. Ilmu tauhid mengalami perubahan dari masa ke masa yaitu, pada masa nabi Muhammad SAW belum terjadi konflik karena setiap ada masalah selalu langsung di sandarkan kepada beliau. Pada masa khulafaurrasyidin, awal terjadinya kekacauan pada masa pemerintahan Ustman bin Affan. Dalam perjalanan sejarah islam terdapat firqoh-firqoh yang mempunyai paham berbeda beda atau bertentangan secara tsssajam terhadap satu dengan yang lainnya. Munculnya ilmu tauhid di karenakan adanya permasalahan politik di masa Ustman bin Affan yang segera merambat ke bidang aqidah.


B.     SARAN

      Dengan  mengetahui dan memahami definisi ilmu tauhid, nama lain dari ilmu tauhid, sejarah lahirnya ilmu tauhid, sejarah perkembangan ilmu tauhid dari masa ke masa, kita senantiasa selalu menjadi muslim yang senantiasa meng-esakannya. Dan sebagai mahasiswa muslim kita harus paham dalam ilmu tauhid baik pengertian,maupun sejarah perkembangan.















                                         DAFTAR PUSTAKA


-          Zuraini, sejarah pendidikan islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2013)
-          Abdul Aziz Muhammad, quantum tauhid, (Bandung: tooBAGUS publishing,2009)
-          Hasbi Muhammad, ilmu kalam, (Yogyakarta: Trusmedia publishing,2015)
-          Metedologi studi islam
-          Pengertian dan perkembangan ilmu tauhid




[1] https//risalahislam.com
[2] https://www.pelajaran.co.id
[3] ilmu kalam, hlm 06
[4] Quantum tauhid, hlm 58
[5] Sejarah pendidikan islam, hlm 127
[6] https://www.pelajaran.co.id