Thursday, 21 March 2019

1. Bagaiaman pengertian manajemen? 2. Bagaimana fungsi- fungsi manajemen? 3. Bagaimana pengertian mutu? 4. Bagaimana syarat penggunaan mutu? 5. Bagaimana pengertian manajemen Kurikulum? 6. Bagaimana Ruanglingkup manajemen kurikulum? 7. Bagaimana Proses manajemen kurikulum?


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum  akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi dengan baik maka sistem kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal.
Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum sangat diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu yang implikasinya menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam penerapan pelaksanaan kurikulum, seorang yang mengelola lembaga pendidikan harus menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus pendidikan ataupun kurikulumnya. Dalam makalah ini penulis akan menerangkan tentang penerapan manajemen dalam pelaksanaan kurikulum.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaiaman pengertian manajemen?
2.      Bagaimana fungsi- fungsi manajemen?
3.      Bagaimana pengertian mutu?
4.      Bagaimana syarat penggunaan mutu?
5.      Bagaimana pengertian manajemen Kurikulum?
6.       Bagaimana Ruanglingkup manajemen kurikulum?
7.      Bagaimana Proses manajemen kurikulum?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Manajemen
1.      Pengertian Manajemen
Secara etimologi, manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur.[1] Sedangkan menurut istilah  banyak pakar dan ahli pendidikan telah menguraikan tentang definisi manajemen. Kata manajemen memiliki arti bahwa “ managemen is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities performed by any organization in order to coordinate the varied resourrces of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service.”[2]
Maksud dari ungkapan diatas adalah manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komonikasih dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengam tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusaha sehinggah aan dihasilkan suatu produkatau jasa secara efisien.
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumbe daya organisasi untuk mencapai tujuansecara efektif dan efesien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah atau madrasah, yang meliputi : perencanaan program sekolah, pelaksanaan program sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, pengawasan atau evaluasi dan system informasi sekolah.[3]
2.      Fungsi-fungsi manajemen
Berbagai pemikiran  dan peneltian telah menghasilkan brbagai klafikasi fungsi-fungsi manajerial. Para ilmuan sepakat bahwa fungsi manajerial dapat digolongkan  kepada dua jenis utama, yaitu fungsi organic dan fungsi penunjang. Fungsi organic merupakan leseluruhanfungsi utama yang mutlak perlu dilakukan ole para manajer untuk mencapai tujuan dan sasaran serta rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau satuan-satuan kerja dalam organisasi dan dimaksudkan mendukung semua fungsi organic  para manajer.  Fungsi manajemem ada empat:[4]
a.       Perencanaan (planning)
            Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta menggunakan asumsi-asumsi  tentang masa depan dalam membuat visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang diperlukan untuk mencapai hasil yang diiginkan. Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif keputusan.diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatang.
   Perencanaan tidak muncul tiba-tiba akan tetapi berangkat dari sumber-sumber yang menjadi dasar dan ispirasi. Adapun sumber-sumber perencanaan adalah:
1)      Visi organisasi
2)      Kebijakan organisasi
3)      Hasil pengawasan
4)      Kebutuhan mendatang
5)      Studi yang berkesinambungan
6)      Inisiatif dari dalam maupun dari luar organisasi.
         Perencanaan berarti menetukan sebelumnya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Langkah-langkah pokok dalam perencanaan sebagai berikut:
1)      Jelaskan program yang bersangkutan
2)      Usaha mencapai keterangan-keterangan tentang aktifitas-aktifitas yang akan dilaksanakan
3)      Analisis dan klasifikasikan keterangan-keterangan tentang aktivitas yang diperoleh
4)      Tetapkanlah premis-primes dan penghalang –penghalang terhadapnya.
5)      Tentukanlah rencana-rencana alternative
6)      Pilihlah rencana yang diusulkan
7)      Tetapkanlah urutan-urutan dan penetapan waktu secara terperinci bagi rencana yang diusulkan tersebut
8)      Laksanakan pengecekan tetntang kemajuan rencana yang diusulkan.
a.       Pengorganisasian
            Istilah pengorganisasian berasal dari perkataan organism yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Pengorganisasian adalah tindakan pengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesiensi dengan demikian mereka memperoleh kepuasan pribadi dalam hal pelaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu.
Esensi dari pengorganisasian adalah pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Adapun fungsi pengorganisasian adalah untuk:
1)      Membagi tugas serta mengatur kerjasama
2)      Mencegah adanya overlapping
3)      Memperlancar proses kerja
4)      Membuat kejelasan tanggup jawab
Proses pengorganisian pada dasrnya meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas pengelompokkan dan mengklafisikasian tugas-tugas, serta mendelegasian wewenang.

b.      Menggerakan
            Penggerakan adalah salah-satu funsi manajemin yang berfungsi untuk merealisasikan hasil perencanaan dan pengorganisasian. Accuating adalah upaya untuk menggerkan atau mengarahkan tenaga kerja serta mendayagunakan fasilitas yang ada dengan maksud dengan melaksanakan pekerjaan secara bersama.[5]
Menggerakan adalah usaha untuk menggerakan anggota-anggota kelpmpok sedemikian rupa hinggah mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan tersebut, oleh karena para anggota ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam pelaksanaanya mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajemen untul mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan tercapai secara efektif dan efesien.
c.       Pengendalian
            Pengendalian dibutuhkan untuk menjamin agar semua kepengurusan, rencana, dan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dengan hasil yang baik dan efisien.pengendalian juga juga dilaukan untuk menjadi toak okur dalam mengambil keputusan untuk dilakukan perbaikan.
 Pengawasan berarti mendeterminasiapa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan korektif sehinggah hasil pekerjaan sesuai dengan rencana- rencana yang telah disusun.
B.     Konsep dasar manajemen Mutu
1.    Pengertian  Mutu
Kata mutu berasal dari bahasa inggris,” Quality “ yang berarti “kualitas“. Dengan hal ini, mutu berarti merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga diri. Sesuai keberadaannya, mtu dipandang sebagai nilai tertinggi dari suatu produk atau jasa.
Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang diisyaratkan atau distandarkan, yaitu sesuia dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik impunya, prosenya, maupun outputnya.[6] Bagi setiap instiuti, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakn tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Mutu dianggap  sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dala pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu dalam pandangan orang lain, sehinggah tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang bagaimana cara menciptakan institusi yang baik.
Manajemen mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan. Dalam rangkah mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketetapan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manajer proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang dimaksud diatas adalah
a)      Produk, pelayanan, proses pelaksanaan.
b)      Proses management proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman, dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yan menyangkut proses manajemen dalam lingkunga kerja, terutama tentang pentingnya system dan realisasinya dalam proyek dilapangan.
2.    Syarat penggunaan manajemen mutu
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam konteks kontroksei beberapa akan dijelaskan.

a)      Inspeksi
Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses konstoksi untuk memeriksa apakah standard spesifikasi udah dicapai
b)      Quality control
Pengendalian mutu adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
Mutu dalam kerangka ISO didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Hal ni berarti bahwa kita harus dapat mengendetifikasih ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.
C.     Konsep dasar kurikulum
1.      Pengertian kurikulum
Istilah kurikiulum berasal dari kata curir dan currere, dan pada awalnya digunakan pada dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seseorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh mendali atau penghargaan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[7]
Menurut Saylor, Alexander, dan lewis kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk memegaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah.[8]
2.       Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Para ahli pendidikan pada umumnya telah mengenal bahwa kurikulum suatu cabang dari disiplin ilmu pendidikan yang mempunyai ruang lingkup sagat luas. Studi ini tidak hanya membahas tentang dasar-dasarnya, tetapi juga mempelajari kurikulum secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam pendidikan. 
 Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang lingkup manajemen kurikulum adalah sebagai berikut: (1) manajemen perencanaan, (2) manajemen pelaksanaan kurikulum, (3) supervisi pelaksanaan kurikulum, (4) pemantauan dan penilaian kurikulum, (5) perbaikan kurikulum, (6) desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum. [9]Dari keterangan ini tampak sangat jelas bahwa ruang lingkup manajemen kurikulum itu adalah prinsip dari proses manajemen itu sendiri. Hal ini dikarenakan dalam proses pelaksanaan kurikulum punya titik kesamaan dalam prinsip proses manajemen. Sehingga para ahli dalam pelaksanaan kurikulum mengadakan pendekatan dengan ilmu manajemen. Bahkan kalau dilihat dari cakupanya yang begitu luas, manajemen kurikulum merupakan salah satu disiplin ilmu yang bercabang pada kurikulum.
Dalam sebuah kurikulum terdiri dari beberapa unsur komponen yang terangkai pada suatu sistem. Sistem kurikulum bergerak dalam siklus yang secara bertahab, bergilir, dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, sebagai akibat dari yang dianutnya, maka manajemen kurikulum juga harus memakai pendekatan sistem.  Sistem kurikulum adalah suatu kesatuan yang di dalamnya memuat beberapa unsur yang saling berhubungan dan bergantung dalam mengemban tugas untuk mencapai suatu tujuan.
3.      Proses Manajemen Kurikulum
Prinsip dan Pentingnya Manajemen Kurikulum Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum adalahsebagai berikut: 
1)  Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam pelaksanaan kurikulum harus sangat diperhatikan. Output (peserta didik) harus menjadi pertimbangan agar sesuai dengan rumusan tujuan manajemen kurikulum.
2) Demokratisasi, proses manajemen kurikulum harus berdasarkan asas demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
3) Kooperatif, agar tujuan dari pelaksanaan kurikulum dapat tercapai dengan maksimal, maka perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihakyangterkait.
4)   Efiktivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan kurikulum harus dapat mencapai tujuan dengan pertimbangan efektif dan efisien, agar kegiatan manajemen kurikulum dapat memberikan manfaat dengan meminimalkan sumber daya tenaga, biaya, dan waktu.
5) Mengarahkan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan yang sudah ditetapkan.
Adapun fungsi-fungsi dari manajemen adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya kurikulum, karena pemberdayaan sumber dan komponen kurikulum dapat dilakukan dengan pengelolaan yang terencana.
b. Meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai hasil yang maksimal melalui rangkaian kegiatan pendidikan yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan.
c. Meningkatkan motivasi pada kinerja guru dan aktifitas siswa karena adanya dukungan positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
d.  Meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat dalam memberi masukan supaya dalam sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan setempat.



























BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
 Manajemen Secara etimologi, manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Sedangkan menurut istilah  banyak pakar dan ahli pendidikan telah menguraikan tentang definisi manajemen. Kata manajemen memiliki arti bahwa “ managemen is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities performed by any organization in order to coordinate the varied resourrces of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service.”
Berbagai pemikiran  dan peneltian telah menghasilkan brbagai klafikasi fungsi-fungsi manajerial. Para ilmuan sepakat bahwa fungsi manajerial dapat digolongkan  kepada dua jenis utama, yaitu fungsi organic dan fungsi penunjang. Fungsi organic merupakan leseluruhanfungsi utama yang mutlak perlu dilakukan ole para manajer untuk mencapai tujuan dan sasaran serta rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau satuan-satuan kerja dalam organisasi dan dimaksudkan mendukung semua fungsi organic  para manajer.





     DAFTAR RUJUKAN

Fatah Syukur, manajemen pendidikan, Semarang: pustaka Riski putra
Husaini usman, manajemen: teori, Praktis, dan Riset pendidikan edisi 4 Jakarta: Bumi Aksara, 2013
Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta; Rajawali Pers, 2012
Didin Kurniadin dan Imam Machali, manajemen Pendidikan: konsep dan prinsip pengelolaan pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2012
Abdul Manab, Manajemen Kurikulum Pembelajaran diMadrasah, Yogyakarta: KALIMEDIA, 2015






[1] Fatah Syukur, manajemen pendidikan, (Semarang: Pustaka Riski Putra), hlm, 7
[2] Ibid, hlm 8
[3] Husaini usman, manajemen: teori, Praktis, dan Riset pendidikan edisi 4 (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm,6
[4] Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta; Rajawali Pers, 2012). Hlm 3
[5] DidinKurniadin dan Imam Machali, manajemen Pendidikan: konsep dan prinsip pengelolaan pendidikan,(Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2012), hlm, 29
[6] Abdul Manab, Manajemen Kurikulum Pembelajaran diMadrasah,(Yogyakarta: KALIMEDIA, 2015).hlm 110
[7] Ibid.hlm 83
[8] Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta; Rajawali Pers, 2012). Hlm 3
[9] ibid