Membaca
nyaring dan peningkatan keterampilan membaca nyaring
Membaca
nyaring adalah salah satu akativitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi
guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar
untuk menangkap serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.
Dalam
membaca nyaring ini kita di tuntut untuk memiliki keterampilan yang di bagi
menjadi 6 kelas. Kelas yang pertama yaitu kita harus bisa menggunakan ucapan
yang tepat, mengunakan frase yang tepat, menggunakan intonasi yang wajar agar
makna mudah di pahami selain itu kita harus memiliki sikap serta perawakan yang
baik dan menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti: titik,koma,tanda
tanaya,dan tanda seru.
Selanjutnya
kelas yang kedua harus bisa membaca dengan terang dan jelas,membaca dengan
penuh perasaan, dan harus membaca tanpa terbata-bata. Kelas yang ketiga yaitu
membaca dengan penuh perasaan dan mengerti serta memahami bahan bacaan. Kelas
yang ke empat yaitu memahami bahan bacaan pada tingkat dasar seperti contoh
yang telah di jelaskan di atasdan dan kecepatan mata dan suara saat mem baca.
Kelas yang ke lima yaitu membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan dan dapat
membaca tanpa terus menerus melihat pada bahan bacaan. Dan kelas yang ke
enam yaitu membaca dengan penuh percaya diri.
Selanjutnya
ialah aspek-aspek dalam membaca nyaring di bagi menjadi 5 bagian yaitu ada
membaca denga pemikiran pengarang, memerlukan keterampilan menafsirkan
lambang-lamabang grafis, memerlukan kecepatan pandanagan mata, memerlukan
keterampilan membaca,terutama pengelompokan kata secara tepat dan yang terakhir
memerlukan pemahaman makna secara tepat.[1]
[1] Henry Guntur Tarigan, membaca
sebagai suatu keterampilan berbahasa, (Bandung:angkasa bandung),
Hal.25-29