BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pandangan hukum islam terhadap Mobile Masjid sebagai
sarana ibadah shalat jum’at dan i’tikaf adalah sebagai berikut:
a.
Ibadah shalat jum’at menurut madzhab Maliki tidak sah di
selain masjid. Menurut madzhab selain imam Malik (Imam Syafi’i, Imam Abu
Hanifah, dan Imam Hambali) shalat jum’at sah dilakukan di selain masjid.
Adapun
tentang adanya ta’addud al-jum’ah maka ulama madzhab dan Syaikh Isma’il al-Yamani
sepakat mengatakan boleh apabila mencukupi syarat-syarat yang telah ditetapkan.
b.
Ibadah i’tikaf di
Mobile Masjid ialah tidak sah karena Mobile Masjid tersebut tidak
diakui sebagai masjid.
2. Pemanfaatan Mobile
Masjid untuk kegiatan non ibadah menurut hukum Islam diperbolehkan dengan alasan Mobile Masjid tersebut
tidak berstatus masjid, oleh karena itu tidak berlaku ketentuan-ketentuan hukum
yang berlaku pada masjid.
3. Melakukan ibadah di
Mobile Masjid tidak ada keutamaan seperti yang dilakukan di masjid,
karena mobile masjid tidak berstatus sebagai masjid.
|
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka disarankan kepada
masyarakat untuk lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan tempat ibadahnya
terlebih kepada kaum laki-laki yang hendak akan melaksanakan shalat jum’at agar
mengetahui syarat-syaratnya dan tempat shalat jum’atnya agar ibadah yang
dilakukan tidak sia-sia dan menjadi iabadah yang fasidah. Dan juga buat sang
pencetus mobile masjid agar supaya dalam menciptakan penemuan baru khususnya
dalam hal yang berkaitan dengan ibadah supaya mencantumkan hukum dari apa yang
dibuat tersebut agar masyarakat yang mau melakukan iabadah tidak kebingungan
dalam mencari hukum yang ada pada mobile masjid tersebut.
Saran selanjutnya bagi sang pencetus mobile masjid dan
masyarakat yang mempunyai keinginan untuk membuat mobile masjid agar
memperhatikan syarat-syarat wakafnya. Mobile masjid untuk bisa dihukumi masjid
maka dengan cara mengikuti pendapat ulama dalam masalah sejadah yaitu dengan
cara harus dipermanenkan terlebih dahulu diwaktu di wakafkan walaupun setelah
itu permanennya di cabut maka akan dihukumi masjid dan berstatus masjid.
Daftar Rujukan
Abdullah, Tafsir
Al-Baghaghi. Juz 1. Riyad: Daar As-salam, t.th.
Abduurra’uf, Muhammad. Faidhu
Al-Qodir. Juz IV. Bairut: Daar Al-Kutub Al-Imiyah, t.th.
Abdurrahman,
Sayyid. Bughiyah al-Mustarsyidin. Surabaya: Daar al-Fikr, t.th.
Al-Asqolani, Ibnu Hajar.
Bulughu al-Marom. Surabaya: Nurul Huda, t.th.
Al-Haitami, Ibnu hajar. Hawasyi
Tuhfah al-Muhtaj bi Syarhi al-Minhaj.
Mesir: Mushtofa Muhammad, t.th.
Al-Hasan, Abu. Al-Ihkam
fii Usul al-Ahkam. juz 1. Bairut: Dar al-Kitab al-Arabi,1404.
Al-Jaziri, Abd. Rohman. al-Fiqhu Ala Madzahib
al-Ar’baah. juz 1. Cet,II. Bairut:
Daar al-Kutub al-Alamiyah, 2003.
Al-Qattan, Manna’. Tarikh At-Tasyri’
Al-Islami. Kairo: Maktabah Wahbah, 2001.
Al-Yamani, Isma’il Utsman zain. Qurrotul Ain
bi Fatawa Isma’il al-Zain. Sidogiri: Sidogiri, t.th.
Amin,Muhammad. Adwa’u
al-Bayan fii Idahi al-Qur’an bi al-Qur’an. Jus 6. Jakarta: Pustaka Azam,
t.th.
Arfan, Abbas. Fiqih
Ibadah Peraktis Malang: Uin-Maliki Press, 2011.
As-Syarbini, Imam. Mughni
al-Muhtaj Ila ma’rifati Ma’ani Alfadzi al-Minhaj. juz IV. cet-1.
Al-Jazirah: Al-Quds, 2012.
As-Syarwani, Imam. Hasyiyah
al-Syarwani Ala al-Tuhfah. juz VI. Mesir: Mutofa Muhammad, t.th.
az-Zarkazi, Muhammad
bin Abdullah. I’lamu as-Saajid fii Ahkami al-Masajid. cet-IV. Kairo:
Ghuzaroh al_Auqof, 1996.
Az-Zuhaili,Dr. Wahbah. Al-Fiqhu
al-Islami wa adillatuhu. Juz 8. cet-II. Damasyqus: Daar al-Fikr, 1985.
Bin Qosim, Syekh Muhammad,
Fathu al-Qorib al-Mujib, Surabaya: Salim bin Said Nabhan, t,ht.
Bugho, Dr. Musthofa
& Dr. Musthofa al-Khin & Ali as-Syurbaji. al-Fiqhu al-Manhaji Ala
Madzhabi as-Syafi’I. juz-5. cet IV. Damaskus: Dar al-Qalam, 1992.
Dja’far Shiddieq Umay M.,
Syari’ah Ibadah, Jakarta Pusat: alGhuraba, 2006
Farida, Ida. Studi
Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Sains dan Inovasi 6(1) 54–61
oleh Dosen PNSD Fisipol Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai, 2010.
Hadi,Sutrisno. Metodologi
research. Yogyakarta: Andi Offect,1989.
Hisamuddin. Fatawa Yas’alunak. juz-VII.
Maktaba Syamilah, t.th.
KBBI, Edisi Ketiga,
Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Khallaf, Abdul Wahab Ilmu
Ushul Al-Fiqh. Kairo: Ad-Da’wah Al-islamiyah, t.th.
Katsir, Ibnu Tafsir Ibnu Katsir. Jus 3. Solo: Insan Kamil, t.th.
Lihat Ahmad Bachrain,
CNN Indonesia Kamis, 26/07/2018 20:05 https://m.cnnindonesia.com/olahraga/20180726190349-183-317307/jepang-sediakan-masjid-berjalan-untuk-olimpiade-2020. Diakses 28-07-2018
M Echols, Jhon dan Hasan
Syadily. Kamus Inggris Indonesia. cet: XIV. Jakarta: Gramedia, 1986.
manzur, Ibnu. Lisan
al-arab. Kairo: Daar al-hadits, 2003.
Muhammad
Azzam Abdul Aziz dan Sayyed Hawwas Abdul Wahhab, Fiqih Ibadah,
Jakarta: Amzah, 2009
Muhammad, Abu. bidayatul
mujtahid. al-Hidayah: Surabaya, t,th.
Munawir, Ahmad Warson. Kamus
Al-Munawwir Arab-Indonesia. Edisi ke-II; Yogyakarta: Pustaka Progreesif,
1984.
Nasution, Ahmad Yani. Ta’addud
Al-Jum’at menurut Empat Mazhab. Jurnal Mandiri: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan
Teknologi, Vol. 1, No. 1, Juni 2017: 23 – 39.
Nawawi ,Imam. Al-Majmu’
Syarhi Al-Muhaddzab Li an-Nawawi. Juz 6. Bairut: Daar al-Fikr, t.th.
Qal’aji, Dr. Muhammad
Rawas. Mu’jamu Lughati Al-Fuqaha’. Bairut: Daar an-nafs, 1985.
QS, At-Taubah (09): 18.
QS. Al-Baqaroh (2) :
125.
QS. Al-Baqaroh (2): 187
Raudhah. Peran Taman
Pendidikan Masyarakat Tanyoe Terhadap Penguatan Keagamaan Remaja di Kemukiman Sungai Limpah. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat UIN Ar-Raniry, 2015.
Sabiq Sayyid, Fiqih
Sunnah, Jakarta: Pena, 2006
Sodiqin, Ali. Fiqh
Ushul Fiqh. Yogyakarta : Beranda, 2012.
Soekarto, Soerjano dan
Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat. Cetakan Ke II. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009.
Syafi’i, Imam. Ringkasan Kitab
Al-Umm, julid 1, jakarta Selatan: Pustaka Azzam, t.t.
Syatha, Sayyid . I’anah
at-Tholibin. juz 3. Surabaya: Al-hidayah, t.th.
Taimiyah, Ibnu. Fatawa
al-Kubro. juz 4. Cet-1. Bairut: Daar al-Kutub al-Alamiyah, 1987.
Wuzaroh al-Auqof wa
as-Syu’anu al-Islamiyah. Al-Mawsu’ah Al-fiqhiyah Al-Kuwaitiyah. juz 38.
Cet II. Kuwait: KWUA, 1983.
Zainuddin, Ahmad. Fathu
al-Mu’in bi Syarhi Qurroti al-Ain. Cet-1. Bairut: Daar Ibnu Hazam, 2004.
LAMPIRAN
Mobile
Masjid di
Indonesia
Mobile Masjid di Jepang
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.
Nama : Toha
2.
Tempat/Tanggal
Lahir : Pamekasan, 12 Desember 1989
3.
Jenis Kelamin : Laki-Laki
4.
Agama : Islam
5.
Kebangsaan/suku :
Indonesia
6.
Status
Perkawinan : Kawin
7.
Pekerjaan :
Mahasiswa
8.
Alamat Asal : Dusun Tengah Desa Gro’om,
Kec. Proppo, Kab.
Pamekasan
9.
Alamat Sekarang :
Dusun Sumber Papan 2, Desa Larangan Badung,
Kec. Palenggaan Kab. Pamekasan
10. Nama
Orang Tua :
a. Ayah :
Makruf
b. Pekerjaan :
Tani
c. Ibu : Suliha
d. Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
11. Alamat : Desa Gro’om Kec. Proppo
Kab. Pamekasan
12. Riwayat
Pendidikan :
a. SD : SDN Gro’om Kec. Proppo, Kab. Pamekasan
b. Smp/MTs :
SMPN 3 Pamekasan
c. SMA/MA : MA (Paket C) Desa Palenggaan Laok Kec.
Palenggaan Kab. Pamekasan
d.
Organisasi : Wakil Hima Prodi AS 2014/2015. Anggota BEM
FAI 2016/2017