PROPOSAL USAHA
MARIE GABEN ISI TAPE
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Yang Dibimbing Oleh Bapak R. Agoes Kamaroellah
Disusun Oleh :
Siti
Khotijah (20160703030155)
Siti
Aucik (20160703030152)
Soimatul Fadilah (20160703030147)
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PAMEKASAN
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga proposal usaha ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan
baik.
Sehubungan dengan semakin maraknya usaha yang
dikembangkan saat ini, penulis berencana untuk mengembangkan usaha Marie Gaben
Isi Tape salah satu makanan yang sudah hampir punah eksistensinya. Tetapi yang
menjadi kendala dalam pengembangan usaha ini
yaitu adalah masalah dana, oleh karena itu penulis mengajukan proposal
usaha dalam permasalahan ini.
Dalam penyusunan proposal usaha
ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak tertentu, kami yakin tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini.
Untuk itu, tidak lupa pula kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam penyusunan proposal usaha ini.
Kami menyadari bahwa manusia tempat salah dan
lupa, demikian juga dalam penyusunan proposal usaha ini, tentu masih banyak hal-hal yang harus
kami sempurnakan. Untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini tentunya sangat diharapkan.
Akhirnya
kami berharap semoga proposal usaha dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi amal shaleh bagi penulis. Amin...!!!
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Pamekasan,
30 November 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di zaman modern ini kita memasuki kids
jaman now yang banyak menawarkan hal-hal yang menarik termasuk makanan yang
sudah modern seperti pizza, hamburger, roti canai dan
lain sebagainya. Dimana di era saat ini banyak persaingan dari
pengusaha-pengusaha yang berlomba-lomba dalam hal menarik perhatian pembeli
dari hal tempat, kualitas makanan, dan lainnya. Namun dalam hal ini kami akan mebuat usaha pentol walik rasa ikan.
Ide yang penulis dapatkan untuk mengembangkan usaha pentol walik rasa ikan ini yaitu berasal dari
ide untuk mengganti daging sapi sebagai bahan dari pentol menjadi berbahan dasar ikan tongkol. Dan
juga ide usaha ini timbul dari melihat minat masyarakat Madura khususnya para
kaula muda yang sudah lebih mencintai makanan luar negeri dibandingkan makanan
khas daerah masing-masing.
Beberapa makanan asing yang sudah banyak diminati oleh para
masyarakat desa saat ini seperti : Sushi
(Korea), spagheti (italia), roti chanai (timur tengah), dan sebagainya. Iniw
sangat miris sekali melihat bahwa makanan daerah sendiri dikesampingkan.
Oleh karena itu, penulis
ingin mengembangkan kembali makanan yang khas dari daerah Banyuangi dengan
merubah bahan dasar dari pentol walik, agar supaya tidak kalah jauh dengan
makanan-makanan asing, cita-cita dri penulis ini pun ingin menjadikan makanan
tradisonal menjadi favorit di negara lain seperti halnya tempe yang saat ini
sudah banyak diminati tidak hanya di Indonesia tetapi masyarakat di dunia juga.
1.2 Visi
Visi dari uasaha yang diangkat oleh penulis di
sini adalah : menjadikan makanan pentol
walik rasa ikan menjadi makanan yang utama.
1.3 Misi
Adapun misi dari usaha ini adalah sebagai berikut :
1.
Selalu berinovasi dengan produk ini, tetapi
tetap mempertahankan kekhasan dari produk tersebut.
2.
Mengutamakan kualitas dari makanan agar
pelanggan puas.
3.
Mempertahankan ke aslian produk pentol walik.
1.4 Tujuan Kegiatan Usaha
Ada beberapa tujuan dari pembuatan usaha ini
yaitu :
1.
Mempertahankan makanan yang dianggap biasa
menjadi makanan yang luar biasa.
2.
Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
3.
Membuka
kesadaran masyarakat agar lebih mencintai produk sendiri.
4.
Mendapatkan keuntungan.
5.
Menjangkau pasar luar negeri.
1.5 Maksud Kegiatan Usaha
Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud
agar bisa berbagi ilmu yang penulis ketahui yaitu di bidang kuliner. Penulis juga bermaksud untuk berinovasi dengan makanan tradisional dan
mempertahankna eksistensinya agar tidak kalah dengan produk-produk baru.
BAB II
PEMBAHAASAN
2.1 Profil
Pentol walik merupakan makanan khas Banyuangi
yang di angkat penulis untuk dikembangkan usahanya dengan menambah inovasi baru
terhadap produk tersebut. Saat ini makanan khas Banyuwangi ini sudah semakin berkembang bersama
berjalannya waktu. Penulis mencoba
untuk menginovasi pentol walik tersebut dengan menggunakanbahan dasar ikan
tongkol, yang tentunya akan menambah cita rasa tersendiri. Selain itu karena
harga daging yang semakin mahal. Dengan adanya inovasi baru terhadap pentol
walik maka akan menciptakan rasa yang berbeda yang menjadikan konsumen tidak
merasa bosen terhadap pentol waik..
2.2 Strategi Pasar
Penulis akan menempatkan usaha ini di daerah
Madura khususnya Sumenep yang memang menjadi tempat asal berbagai olahan pentol yang terbuat dari ikan. Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan
dengan lancar maka upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar yaitu :
2.2.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan
menjadikan berbagai kalangan sebagai target yang akan di capai, produk yang
harus di buat adalah produk yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan mulai
dari anak-anak, remaja, dewasa hingga
orang tua.
2.2.2 Targeting
Target pasar yang penulis bidik adalah pada masyarakat
setempat, sekolah-sekolah, warung-warung, dan masyarakat luar yang sengaja
melancong ke daerah.
2.2.3 Positioning
Agar produk yang penulis angkat bisa di kenal oleh masyarakat maka
penulis di sini mengkreasikan pentol walik rasa ikan dengan inovasi baru
seperti pada kemasan yang dipercantik dan diperunik akan tetapi dengan tetap
mempertahankan kualitas rasa yang tidak kalah dengan makanan modern ini.
2.3 Analisis SWOT sebagai kelayakan usaha
2.3.1 Strenght (Kekuatan)
Rasa percaya bahwa produk ini memiliki prospek
yang bagus dan diyakini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena
produk yng penulis ambil merupakan produk
yang sudah tidak asing lagi. Produk ini juga mempunyai kualitas yang tinggi
karena pemilihan bahan-bahan yang terjamin dan bagus serta proses pemasakan
yang masih tradisional dan tentu saja higienis dan halal.
2.3.2 Weakness (Kelemahan)
Setiap produk suatu bisnis, tidak dapat
dipungkiri akan memiliki kelemahan.
Adapun kelemahan dari marie gaben isi tape ini adalah :
a. produknya mudah di tiru.
b. Harga bahan baku yang tidak stabil.
c. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama.
d. Tingakat keawetan yang tidak tahan lama.
2.3.3 Oportunity (Peluang)
Produk pentol walik rasa ikan ini berbeda dengan pentol walik pada umumnya, karena
pentol walik rasa ikan dalam bisnis ini merupakan modivikasi sedemikian rupa
sehingga menjadi produk baru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan
modern. Akan tetapi bisnis pentol walik
rasa ikan ini
tidak menghilangkan cita rassa asli dari
pentol walik itu sendiri.
Penulis ingin mengembangkan kembali produk ini dengan beberapa kreasi.
Penulis yakin bahwa dalam mengembangkan bisnis ini memiliki peluang yang
sangat bagus dalam pemasarannya, apalagi
dengan kemasan yang baru, bagus dapat menarik minat konsumen.
2.3.4 Treath (Ancaman)
Dalam melakukan bisnis ancaman atau tantangan
yang dihadapi merupakan hal yang sudah biasa. Adapun ancaman dari bisnis ini adalah sebagai berikut :
a.
Pesaing yang tidak stabil.
b.
Bahan baku yang tidak stabil.
c.
Adanya produk serupa dengan kualitas rendah
dengan harga murah sehingga menjatuhkan produk penulis.
d.
Adanya produk luar negeri yang lebih memikat
masyarakat terutama generasi muda.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
3.1
Proses Produksi
Kegiatan yang penulis lakukan dalam
kegiatan produksi adalah sebagai berikut
:
a. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan pasar
terhadapsebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
b. Melalui bagian produksi, penulis mulai menentukan bahan baku yang
berkualitas bagus dalam hal penulis melakukan survey dan beberapa percobaan
guna mendapatkan hal yang lebih baik.
c. Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan asa
keaslian dan higienis guna terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan produk yang dipasarkan.
d. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem
management yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika
penanganan keuangan tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan
berjalan lancar dan maksimal.
3.2
Bahan Baku
Dalam proses produksi penulis menggunakan
bahan baku dengan rincian sebagai berikut :
No.
|
Nama Bahan
|
Banyaknya
|
Jumlah Harga
|
1
|
Tahu
|
1
papan
|
Rp. 20.000,00
|
2
|
Tepung
tapioka
|
1½ kg
|
Rp. 18.000,00
|
3
|
Ikan
tongkol
|
1 kg
|
Rp. 10.000,00
|
4
|
Tepung terigu
|
½
kg
|
Rp. 3.500,00
|
5
|
Garam
|
secukupnya
|
Rp. 3.500,00
|
6
|
Minyak
goreng
|
secukupnya
|
Rp. 13.000,00
|
Total keseluruhan
|
Rp. 64.500,00
|
3.3
Peralatan Dan Perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan dalam proses produksi ini adalah sebagai
berikut :
PERALATAN
No.
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
1
|
Wajan
|
1
|
2
|
Baskom
|
1
|
3
|
Sendok
|
1
|
4
|
Piring
|
1
|
5
|
Tempat meniriskan minyak
|
1
|
PERLENGKAPAN
No.
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Jumlah Harga
|
1
|
Sarung Tangan Plastik
|
2
|
Rp. 2.000,00
|
2
|
Gas
|
1
|
Rp. 17.000,00
|
3
|
Plastik OPP
|
100
|
Rp. 5.000,00
|
Total Keseluruhan
|
Rp. 24.000,00
|
3.4
Cara Pembuatan
- Goring tahu dan potong .
- ambil satu gabin, beri tape dan kemudian tutup
dengan gabin yang lain.
- lakukan langkah diatas sampai tape habis
- celupkan gabin ke dalam putih telur, kemudian
goreng sampai berwarna kecoklatan.
- kue gabin isi tape matang, angkat dan tiriskan.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
4.1 Modal / Pemasukan
Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi adalah sebesar :
Total Biaya = bahan
baku + perlengkapan
=
Rp. 123.500,00+ Rp. 40.000,00
=
Rp. 163.500,00 Total pengeluaran yang
digunakan dalam produksi yang menghasilkan 100 produk bungkus plastik Opp dengan modal Rp. 163.500,00
4.2 Penentuan
Harga Jual
Harga pokok produksi =
total biaya / hasil produksi
=
Rp. 163.500,00 /100
=
Rp 1.635,00
Harga jual = harga pokok + laba yang
diinginkan
=
Rp.1.635,00 + Rp. 365,00
=
Rp. 2.000,00
Jadi harga jualnya yaitu : (Rp.2000/pcs)
4.3 Perhitungan
Laba/Rugi
Laba =
(hasil produksi x harga jual) – modal
=
(100 x Rp. 2.000,00 ) – Rp. 163.500,00
= Rp. 36.500,00
Persentase laba =
laba /modal x 100%
=
Rp. 36.500,00 / Rp. 163.500,00 x 100%
=
22,32%
Persentasi laba
dalam sekali produksi yaitu sebesar 22,32%, jadi dapat dipastikan
bahwa selain kita dapat melestarikan makanan tradisional, kita juga bisa
mendapatkan keuntungan yang cukup menggiurkan.
BAB V
PENUTUP
Marie
gaben isi tape merupakan makanan khas madura,
yang di angkat penulis untuk dikembangkan usahanya. Marei gaben isi tape
ini makanan yang tidak hanya ada di daerah pemekasan saja melainkan berada di
seluruh madura.
Saat
ini makanan khas Madura ini sudah semakin berkembang bersama berjalannya waktu.
Marei Gaben Isi tape saat ini sudah lebih awet dibandingkan pada saat awal
mulanya muncul karena dari pemilihan bahan baku yang berkualitas dan proses
pengeringan yang maksimal. Tetapi eksistensi dari marie gaben isi tape saat ini
sudah mulai redup karena kurangnya peminat dari makanan khas ini
Dalam
berbisnis tidak luput ketika berbisnis marie gaben isi tape kualitas yang
terbaik yang perlu di perhatikan, sekalipun penulis ingin berkreasi dengan makanan tradisional tetapi dalam hal
ini penulis masih ingin menekankan kembali bahwa penulis tetap mengutamakan
pada kualitas yang memang sangat baik, karena di sini penulis tidak hanya ingin
mengembangkan produk marie gaben isi tape ini hanya pada lingkup pemekasan atau
madura saja akan tetapi yang penulis inginkan adalah juwada ini bisa dikenal oleh
masyarakat Indonesia dan syukur-syukur jika bisa mengembangkan hingga konteks
dunia.
Penulis
ingin mengembangkan usaha ini, untuk mencari peluang bisnis yang baik dan
bermanfaat atau sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penulis sangat
mengharapkan agar produk yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi
oleh para konsumen .
LAMPIRAN-LAMPIRAN