Sunday 13 March 2022

ETOS KERJA PENGUSAHA OTOK GORENG HLM.H DAN PENINGKATAN STRATA SOSIAL DI DESA WARU BARAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN


 


ETOS KERJA PENGUSAHA OTOK GORENG HLM.H DAN PENINGKATAN STRATA SOSIAL DI DESA WARU BARAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN


KISI KISI FILE SKRIPSI

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Konteks Penelitian

Identitas manusia dalam fitrahnya adalah bekerja. Apabila bekerja itu adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia mempunyai jiwa semangat, pikiran maupun tenaga, serta anggota tubuh fisiknya. Akan tetapi berbanding arah dengan kondisi fitrahnya, sehingga punya rasa malas dan tidak mau mendayagunakan pontensi dirinya untuk menyatakan bentuk kekreatifannya. Sehingga menurunkan drajat identitas dirinya sebagai manusia, untuk kemudian runtuh dalam kedudukan yang lebih hina dari binatang.[1]

Islam memposisikan budaya bekerja sebagai sentral pembangunan untuk mewujudkan pribadi dan masyarakat tangguh dan berkembang. Untuk mewujudkan budaya bekerja sebaiknya bisa mengatur manajemen waktu dengan upaya menjadi etos kerja yang baik. Sebagaimana Allah SWT berfirman;

ُلْ يَٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَٰمِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ

Artinya :"Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Bekerjalah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui."[2]

Maksud dari ayat tersebut bahwa manusia diperintah untuk bekerja secara maksimal akan apa pekerjaan yang menjadi posisinya. Memiliki jiwa semangat, produktif dan kedisiplinan itulah merupakan orang yang mempunyai etos kerja yang tinggi. Dijelaskan oleh Usman Pelly etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja.[3]

Hakikatnya semua manusia mempunyai jiwa etos kerja, akan tetapi terkadang datang sifat malasnya. Jiwa etos kerja yang tinggi dan tampak, seperti masyarakat yang mempunyai usaha kecil ataupun besar itu sudah pasti mempunyai etos kerja yang kuat. Seperti halnya usaha pabrik rokok, pabrik camilan, dan lain sebagainya yang sudah memiliki karyawan banyak ataupun sedikit.

Namun memasuki era modernisasi yang dimulai pada revolusi industri di Inggris pada abad ke-18 yang diawali oleh penemuan mesin uap oleh James Watt. Dari sinilah mulai berkambang industrialisasi, yang ditandai dengan beralihnya teknik produksi yang memanfaatkan energi bernyawa (animate source)  ke energi yang tidak bernyawa (inanamate source) sehingga banyak mengurangi para karyawan contoh kecilnya pada pelaku usaha kecil seperti Otok Goreng yang ada di Desa Waru Barat Kecamatan Waru.

Akibat dari beberapa usaha yang sudah mulai mengurangi karyawan ada sebagian usaha yang sudah tidak lagi melanjutkan usaha otok goreng. Pada saat ini hanya tinggal 2 (dua) usaha otok goreng yang sedang berjalan diantaranya usaha yang sedang penulis teliti.[4] Ini menjadi hal yang istimewa dimana usaha Otok goreng ini bisa bertahan hingga sekarang tentunya dari hal tersebut tidak luput dari etos kerja yang baik dan tinggi.

Produksi otok goreng ini sudah cukup populer di Pulau madura dengan rasanya yang khas dan gurih. Otok goreng ini bahan utamanya yakni biji kacang panjang yang digoreng dengan bumbu rasa yang khas sehingga bisa terasa lezat. Produk camilan Otok Goreng dari usaha rumahan tersebut sudah sangat terkenal. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga sampai ke luar negeri. Dikutip dari Youtube Madura Indonesia, usaha rumahan itu sudah dimulai sejak 1988.[5]

Individu yang mempunyai usaha dalam satu desa seperti Otok Goreng yang ada di desa Waru Barat tentu dapat dibedakan berdasarkan kategori kelas sosial ekonominya. Namun perbedaan ini tidak semuanya menjadi patokan khusus dalam masyarakat, akan tetapi keadaannya masyarakat memang sudah lumrah membagikan kelas itu sesuai dengan pangkat, jabatan, pendidikan, keagamaan, dan pendapatan atau kekayaan.

Meskipun pada hakikatnya manusia yang berbeda-beda, tidak boleh terdikotomi dengan status tersebut sehingga menggangu keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat desa tentu sangat sensitif dengan persoalan stratifikasi sosial, bahkan stratifikasi sosial juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap arah dan bentuk interaksi sosial serta perkembangan intitusi sosial.[6]

Sehingga dengan latar belakang masalah diatas penulis sangat tertarik untuk meneliti dari segi usahanya yaitu Otok Goreng yang sedang berlangsung usahanya. Bahkan penulis juga semakin tertarik dengan adanya stratifikasi sosial masyarakat yang sudah terjadi di masyarakat desa, dengan judul “Etos Kerja Pengusaha Otok Goreng HLM.H dan Peningkatan Strata Sosial Di Desa Waru Barat Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan”

 

B.  Fokus Penelitian

Berdasarkan yang telah dikemukakan dalam konteks penelitian, maka Fokus Penelitian adalah sebagai berikut:

1.      Bagaimana etos kerja pengusaha dan para karyawan dalam mengembangkan usaha otok goreng di Desa Waru Barat Kec. Waru Kab. Pamekasan?

2.      Bagaimana peningkatan strata sosial pengusaha otok goreng HLM.H dengan etos kerja menurut pandangan masyarakat di Desa Waru Barat Kec. Waru Kab. Pamekasan?

C.  Tujuan Penelitian

Berdasarkan yang telah dikemukakan dalam konteks penelitian, maka Fokus Penelitian adalah sebagai berikut:

1.      Tujuan umum

Penelitian ini secara umum memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran secara deskriptif tentang etos kerja pengusaha otok goreng HLM.H di Desa Waru Barat Kec. Waru Kab. Pamekasan.

2.     Tujuan Khusus

a.       Untuk mengetahui bagaimana etos kerja pengusaha dan para karyawan dalam mengembangkan usaha otok goreng di Desa Waru Barat Kec. Waru Kab. Pamekasan.

b.      Untuk mengetahui peningkatan strata sosial pengusaha otok goreng HLM.H dengan etos kerja menurut pandangan masyarakat di Desa Waru Barat Kec. Waru Kab. Pamekasan.

 

D.  Kegunaan Penelitian

Dengan penelitian ini, besar harapan peneliti agar penelitian ini bisa bermanfaat dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Adapun hasil dari penelitian ini dimungkinkan dapat memberikan manfaat diantaranya:

1.      Manfaat teoretis

Manfaat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan memperkaya khazanah pengetahuan ekonomi Islam terutama yang berkaitan dengan teori etos kerja.

2.      Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

a.       Bagi perguruan tinggi, dengan hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai salah satu sumber kajian bagi kalangan mahasiswa baik sebagai bahan pengetahuan maupun materi perkuliahan dan juga kepentingan penelitian berikutnya sebagai bahan pertimbangan.

b.      Bagi peneliti, tujuan dari sebuah penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang suatu kejadian, teori, dan hal-hal lainnya sehingga bisa menerapkan pengetahuan tersebut. selain itu, sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu (S-1) Ekonomi syariah di IAIN Madura.

c.       Bagi civitas Akademika, hasil penelitian ini akan menjadi salah satu sumber kajian mahasiswa khususnya untuk mahasiswa prodi Ekonomi syari’ah, baik untuk bahan materi perkuliahan ataupun penyusunan tugas akhir di periode selanjutnya.

 

E.  Definisih Istilah

Peneliti berupaya memberikan batasan-batasan istilah untuk menghindari kekaburan makna dan mendapatkan penafsiran yang sama, yaitu:

1.      Etos Kerja

Menurut Usman Pelly etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja.[7]

2.      Pengusaha

Pengusaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, atau bisa juga dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang ada.[8]

3.      Otok Goreng

Otok Goreng adalah bahasa madura dari buah-buahan yang bernamakan kacang panjang dalam bahasa indonesia. Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia. Masyarakat dunia menyebutnya dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya india, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.[9]

4.      Strata Sosial

Otok Goreng adalah bahasa madura dari buah-buahan yang bernamakan kacang panjang dalam bahasa indonesia. Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia. Masyarakat dunia menyebutnya dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya india, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.[10]

F.   Kajian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan pertimbangan, peneliti mencari literature yang berkenaan dengan penelitian ini. Proses penelitian ini dilakukan untuk menghindari pengulangan sekaligus sebagai pembeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya:

Pertama, Muhammad Zulfikar (2018) yang berjudul Pengaruh Etos Kerja Terhadap Keberhasilan Berwirausaha Muslim  (Studi Kasus Di 28 B Purwosari Metro Utara).[11] Dalam skripsi ini penulis temukan banyak perbedaan dengan yang akan penulis teliti diantaranya pokok pembahasan hanya sama bagian depan judul saja, juga metode penelitiannya menggunakan kualitatif lapangan berbeda dengan yang penulis akan lakukan dengan metode penelitian kualitatif lapangan. Terakhir yang sangat tampak yaitu lokasi penelitian yang sungguh sangat jauh berbeda, jadi penelitian yang penulis akan lakukan masih belum ada yang sama.

Kedua, Anggi Riski Yati menulis (2018) Analisis Etos Kerja Pengrajin Sulam Usus Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Beberapa Pengrajin Sulam Usus Di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung).[12] Penulis temukan beberapa kesamaan dan perbedaan dalam skripsi ini yaitu tentang pembahasan etos kerja, sama-sama membahas etos kerja namun tulisan ini fokus pada analisisnya dan juga menggunakan metode penelitian kulitatif lapangan. Perbedaannya bidang usaha jauh berbeda dan juga tujuan dari usaha tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dari segi tempat penelitian sangat jauh berbeda.

Ketiga, Wahyu Irawati (2014) Pengaruh Etos Kerja Islam Dan Lingkungan Terhadap Kinerja Karyawan Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Bmt Kota Salatiga Dan Kabupaten Semarang Tahun 2014.[13] Perbedaan penelitian ini dari segi metode penelitian, ia menggunakan pendekatan kuantitatif lapangan di perusahaan bank simpan pinjam. Dalam penelitian tersebut meneliti dampak dari kinerja terhadap perusahaan bank simpan pinjam. Hampir sama hanyalah poin pembahasan bagian depan judul tentang etos kerja islam, maka dari itu dari beberapa perbedaan diatas penulis belum menemukan penelitian yang sama dengan yang akan penulis teliti.

 



[1] Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim (Yogyakarta: PT. Simpul Rekacitra, 1995) hlm. 2.

[2]Qur’an, Az-Zumar;39.

[3]Nyoman Sukardewi, et. all, “Kontribusi Adversity Quotient (AQ) Etos Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura” dalam Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, volume 4, 2013, hlm. 3

[4] Observsi lapangang pada tanggal 2 Agustus 2021 di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru.

[5]https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-otok-goreng-camilan-khas-pamekasan-yang-lezat-dan-bikin-penasaran.html

[6]Rd. Siti Sofro Sidiq, Sosiologi Masyarakat Pesisir, (Pekanbaru : TAMAN KARYA 2019) Cetakan 1, hlm. 37.

[7]Nyoman Sukardewi, et. all., “Kontribusi Adversity Quotient (AQ) Etos Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura”, Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, volume 4, 2013, hlm. 3. 

[8]Kasmir, Kewirausahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 20

[9]Bastianus Zaevie, Dkk, Respon Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) Terhadap Pemberian Pupuk Npk Pelangi Dan Pupuk Organik Cair Nasa (Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014) ISSN : 1412 t 6885. hlm. 20.

[10]Bastianus Zaevie, Dkk, Respon Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) Terhadap Pemberian Pupuk Npk Pelangi Dan Pupuk Organik Cair Nasa (Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014) ISSN : 1412 t 6885. hlm. 20.

[11]Muhammad Zulfikar, Pengaruh Etos Kerja Terhadap Keberhasilan Berwirausaha Muslim  (Studi Kasus Di 28 B Purwosari Metro Utara) (Metro: Institut Agama Islam Negeri (Iain) 2018).

[12]Anggi Riski Yati, Analisis Etos Kerja Pengrajin Sulam Usus Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Beberapa Pengrajin Sulam Usus Di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung) (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan 2018).

[13]Wahyu Irawati, Pengaruh Etos Kerja Islam Dan Lingkungan Terhadap Kinerja Karyawan Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Bmt Kota Salatiga Dan Kabupaten Semarang Tahun 2014. (Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negri 2014).