PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
yang di bina oleh Ibu Hesty
Kusumawati, M. Pd.
Oleh
KELOMPOK 2
MOH. KHANAIDI
NIM. 18201501070035
ACH. ROFIQI
NIM. 18201501070005
ACH. MUDASSIR
NIM. 18201501070009
NURINDASARI
NIM. 18201501070046
HALIMATUS SA’DIYAH
NIM. 18201501070018
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2016
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat
Allah yang maha kuasa atas nikmat yang diberikan kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
Shalawat dan
salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada junjungan kita sang revolusioner Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah memberikan cahaya dalam diri kita yakni adanya agama
Islam dan Iman. Kami membuat makalah ini dengan maksud dan tujuan agar pembaca dapat menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan sehingga menjadi muslim yang unggul dalam ilmu, professional dalam karya, dan bermartabat dengan akhlaqul karimah.
Kami sadari sepenuhnya bahwa makalah yang berjudul “Prosedur Pengembangan Kurikulum“
yang kami susun ini, masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun isinya yang masih kurang tepat. Kesalahan demikian adalah karena masih sangat terbatas ilmu yang kami miliki ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami harapkan kritik dan saran yang membangun selalu mengalir untuk kesempurnaan makalah ini.
Sebagai makalah sederhana yang kami harapkan kepada seluruh pecinta ilmu pengetahuan, sudah sepatutnya kita memohon kepada Allah SWT semoga senantiasa selalu memberkati pikiran dan semua tindakan yang kita lakukan. Amin.
Pamekasan, 10 Mei 2016
penulis
Daftar
Isi
Halaman Sampul.............................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Arti Prosedur Pengembangan Kurikulum................................................ 3
B. Beberapa Prosedur Pengembangan Kurikulum.................................... 3
C. Langkah-Langkah Prosedur Pengembangan
Kurikulum.................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................................... 6
Daftar Pustaka................................................................................................... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai,
yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan,
sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia
yang bias di lakukan sejak masih dalam kandungan. Begitu pentingnya pendidikan bagi kita.Tak dapat dibayangkan misalkan tanpa pendidikan,
manusia tidak akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas peradabannya.
Dan perlu menjadi kekhawatiran bersama bila hal senada mulai menggejala pada masyarakat kita.Sangat memilukan bahwa masyarakat indonesia
yang religious dewasa ini terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam aspek kehidupan.
Masyarakat madani,
masyarakat yang selalu kita idam-idamkan sebagai masyarakat
yang beradab ,masyarakat yang saling menghargai dan menghormati sesame akan dapat diwujudkan hanya dengan pendidikan.
Tentunya pendidikan yang bermutu, bukan pendidikan yang asal-asalan. Dalam mencapai tujuan pendidikan
tersebut, maka di perlukan berbagai faktor atau unsur yang mendorongnya terutama
kurikulum yang diterapkan atau dipakai. Karena kurikulum mempunyai kedudukan sentral
dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan
demi tercapainya tujuan pendidikan memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis,
lingkup dan urutan isi, serta proses pendidikan. Kurikulum dalam system persekolahan merupakan suatu rencana
yang member pedoman atau pegangan dalam
proses kegiatan belajar mengajar.
Sehingga kurikulum
yang baik harus selalu berubah dari waktu kewaktu sesuai perubahan
zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan serta canggihnya teknologi.
Namun tidak meninggalkan prosedur serta langkah-langkah dan prinsip-prinsip dalam pengembangan pendidikan
yang telah berlaku.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Arti Prosedur Pengembangan Kurikulum?
2.Apa saja Prosedur Pengembangan Kurikulum?
3. Apa saja Langkah-Langkah Prosedur Pengembangan
Kurikulum?
C. Tujuan Masalah
1 .Mengetahui Arti Prosedur Pengembangan Kurikulum.
2. Mengetahui Prosedur Pengembangan Kurikulum.
3. Mengetahui Langkah-Langkah Prosedur Pengembangan Kurikulum.
BAB
II
PEMBAHASAN
Tahapan sistematis tentang
aktivitas analisis dan penepatan komponen-komponen kurikulum sehingga membentuk
suatu kesatuan utuh berupa program belajar siswa (kurikulum sebagai rencana,
kurikulum ideal, atau kurikulum tertulis).
Menurut
Muhammad Ali, Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu
pekerjaan.
Amin Widjaja,
Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan.
Kamaruddin, Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari
kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya yang berkaitan melaksanakan dan
memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.
Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail masya, Prosedur adalah suatu
rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan
menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang
dilaksanakan berulang-ulang.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap
yang telah ditentukan.
B.
Beberapa Prosedur pengembangan Kurikulum
Secara teoritik terdapat Model Pengembangan Kurikulum (oleh ahli)
masing-masing memiliki prosedur sendiri
[2]Model pengembangan kurikulum merupakan suatu
alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing),
menerapkan (implementation), dan
mengevaluasi (evaluation) suatu
kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat
menggambarkan suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi
berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan. Beberapa model
pengembangan kurikulum antara lain:
1.
Model
Administratif (Zais)
Pengembangan
kurikulum model ini disebut juga dengan istilah top down (dari atas ke bawah) atau line-self-procedure, artinya pengalaman kurikulum ini ide awal dan
pelaksanaannya dimulai dari para pejabat tingkat atas pembuat keputusan dan
kebijakan berkaitan dengan pengembangan kurikulum.
Langkah-langkahnya, yaitu:
1) Membentuk
tim / panitia pengarah
2) Membentuk tim / paniti kerja (worker committee)
3) Penyerahan hasil dari tim perumus kepada tim pengarah
4) Penyebarluasan
(Diseminasi)
2.
Model Grass
Roots
Pengembangan
kurikulum model ini kebalikan dari model administratif. Model Grass Roots merupakan model pengembangan
kurikulum yang dimulai dari arus bawah. Dalam proses pengembangann kurikulum
ini diawali atau dimulai dari gagasan guru-guru sebagai pelaksana pendidikan di
sekolah. Model Grass Roots lebih
demokratis karena pengembangan dilakukan oleh para pelaksana di lapangan,
sehingga perbaikan dan peningkatan dapat dimulai dari unit-unit terkecil dan
spesifik menuju pada bagian-bagian yang lebih besar.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum model Grass Roots, diantaranya:
1) Guru harus
memiliki kemampuan yang profesional;
2) Guru harus terlibat penuh dalam perbaikan
kurikulum, penyelesaian permasalahan kurikulum;
3) Guru harus terlibat langsung dalam perumusan
tujuan, pemeliharaan bahan, dan penentuan evaluasi;
4) Pemahaman guru mengenai kurikulum akan
menghasilkan konsensus tujuan, prinsip dan rencana-rencana.
3.
Model Hilda Taba
Model Taba
merupakan modifikasi model Tyler. Modifikasi tersebut penekanannya terutama
pada pemusatan perhatian guru. Taba mempercayai bahwa guru merupakan faktor
utama dalam usaha pengembangan kurikulum. Menurut Taba, guru harus penuh aktif
dalam pengembangan kurikulum. Langkah-langkah pengembangan kurikulum, yaitu:
1) Mengadakan unit-unit eksperimen bersama dengan
guru-guru
2) Menguji unit
eksperimen
3) Mengadakan
revisi dan konsolidasi
4) Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum (developing a framework)
5) Implementasi
dan desiminasi
4.
Model
Beaucahamp
Model ini
dikembangkan oleh George A. Beauchamp, seorang ahli kurikulum. Menurut
Beauchamp, proses pengembangan kurikulum meliputi lima tahap, yaitu :
1) Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup
oleh kurikulum
2) Menetapkan
personalia
3) Organisasi dan
prosedur pengembangan kurikulum
4) Implementasi
kurikulum
5) Evaluasi
kurikulum
5.
Model Ralp Tyler
Model
pengembangan kurikulum yang dikembangkan Tyler, menurut Tyler ada empat tahap pengembangan
kurikulum, meliputi :
1)
Menentukan tujuan pendidikan
2)
Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan
3)
Menentukan organisasi pengalaman belajar
4)
Menentukan evaluasi pembelajaran
Penyusunan dan pengembangan kurikulum dapat menempuh langkah-langkah:
1) Perumusan tujuan
Tujuan di rumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai kebutuhan,
tuntutan dan harapan. Oleh karena itu tujuan di
rumuskan dengan mempertimbangkan faktor-faktor masyarakat,
siswa itu sendiri serta ilmu pengetahuan.
2) Menentukan isi
Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang direncanakan akan di peroleh siswa selama mengikuti pendidikan.
Pengalaman belajar ini dapat berupa mempelajari mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar lain
sesuai dengan bentuk kurikulum itu sendiri.
3) Memilih kegiatan
Organisasi dapat di
rumuskan sesuai dengan tujaun dan pengalaman-pengalaman belajar yang
menjadi isi kurikulum,
dengan mempertimbangkan bentuk kurikulum yang
digunakan.
4) Merumuskan evaluasi
Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum, sebagai
di jelaskan di muka. Evaluasi perlu di lakukan untuk memperoleh balikan sebagai
dasar dalam melakukan perbaikan, oleh karena itu evaluasi dapat di lakukan secara
terus menerus.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan
merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun
dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat
manusia yang bias di lakukan sejak masih dalam kandungan. Begitu pentingnya pendidikan bagi kita.Tak dapat dibayangkan misalkan tanpa pendidikan,
manusia tidak akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas peradabannya.
Dan perlu menjadi kekhawatiran bersama bila hal senada mulai menggejala pada masyarakat kita.Sangat memilukan bahwa masyarakat indonesia
yang religious dewasa ini terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam aspek kehidupan.
Prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah
ditentukan.
Model
pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka
mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. Oleh karena
itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem
perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar
keberhasilan dalam pendidikan. Beberapa model pengembangan kurikulum antara
lain:
1. Model Administratif (Zais)
2. Model Grass Roots
3. Model Hilda Taba
4. Model Beaucahamp
5. Model Ralp Tyler
B.
SARAN
Dengan membaca makalah ini penulis berharap
semoga pembaca dapat berfikir tepat dan benar sehingga terhindar dari
kesimpulan yang salah dan kabur. Setidaknya dengan makalah ini, ada semacam
pencerahan intelektual dalam menyuguhkan motivasi yang intrinsik untuk segera
mempelajari Pengembangan Kurikulum.
Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan
atau bahkan kekeliruan. Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan dari
pembaca dan kritik sebagai upaya pembangunan mental guna penyelesaian.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Asep Herry,
Dkk. Pengembangan Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka. 2008.
Sukmadinata, Nana Saodih. Pengembangan
Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakaraya. 1999.
Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar
Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007.