Thursday, 2 June 2016

contoh Makalah Bahasa Indonesia. Strategi Menumbuhkan Semangat Edukatif Mahasiswa STAIN Pamekasan





KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillahirobbil alamin segala puja dan  puji syukur kami panjatkan kehadiran ilahirobbi yang mana pada kesempatan  ini telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul: Strategi Menumbuhkan Semangat Edukatif Mahasiswa STAIN Pamekasan
Shalatullah wasala muhu mudah-mudahan  tetap tercurah limpahkan kepada sang refolusioner dunia kita yakni Nabi besar Muhammad SAW. Yang mana beliaulah yangtelah mengangkis kita dari jurang-jurang kemaksiatan dari lumpur-lumpur kehinaan menuju alam yang terang manderang yakni adanya pengetahuan iman, islam dan ihsan.
Disini penulis menyadari bahwa terselesainya makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karna itu penulis mengharap kepada semua pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik


         Penulis,

IMAM BUSTOMI



ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..........................................................................................               i
Kata Pengantar............................................................................................. .             ii
Daftar isi...................................................................................................... .             iii
BAB I Pendahuluan.....................................................................................               1
A.    Latar Belakang.................................................................................               1
B.     Rumusan Masalah............................................................................               1
C.     Tujuan Penulisan..............................................................................               1
BAB II Pembahasan....................................................................................               2
A.    Peran dan Tujuan Pendidikan..........................................................               2
B.     Strategi Pembelajaran yang Edukatif...............................................               3
C.    Ilmuwan Muslim Luar dan Dalam Negeri Perintis Pendidikan……              5
BAB III Penutup.........................................................................................               8
A.    Kesimpulan......................................................................................               8
B.     Saran ……………………………………………………………….                         8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................               9








iii
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Peran  dan Tujuan Pendidikan
Menuntut Ilmu hukumnya wajib bagi para kaum muslimin. Ilmu merupakan jembatan untuk mencari barakah, tanpa Ilmu bagaikan pohon yang tak berbuah. Maka dari itu hendaknya sebagai insane tuntutlah ilmu sampai ke negeri China . Pendidikan sangat diperlukan oleh semua insan, Pendidikan mempunyai peran dan tujuan yang sangat vital, antara lain :
1.      Berdasarkan Hakiki dan Tugas Manusia
Berdasarkan hakiki dan tugas manusia di dunia ini dapatlah ditemukan suatu dasar dan tujuan pendidikan, yang pada umumnya dapat diterima oleh semua orang, bahkan semua bangsa. Orang dilahirkan di dunia ini sebagai ciptaan Allah SWT untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.[1]
2.      Pendidikan sebagai  lembaga pengembangan ilmu pengetahuan, Teknik dan Pisik
Menurut pasal 3 tentang system prndidikan Nasional yakni pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkann kemampuan serta mrningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Nasional.[2]
3.      Membentuk Manusia yang Berkarakter Pancasila
Tujuan Pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.[3]
4.      Mengembangkan Kemampuan, Membentuk Watak, dan Yang Lainnya
Tujuan pendidikan nasional menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisitem pendidikan Nasional (pasal 3) adalh sebagai berikut: “pendidikan anasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bernartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

2
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertabggung kawab.[4]
B.     Strategi Pembelajaran Yang Edukatif
Adanya kegagalan pendidikan nasional dan lebih parah lagi munculnya kasus kasus berat yang layak disebut skandal pendidikan memerlukan upaya serius untuk mengatasinya.[5]Konsekuensinya, tenaga tenaga kerja terdidik kita  cenderung bersikap praktis, pragmatis,  potong kompas dan senang terhadap hal-hal yang instan.[6]Akibatnya Negara Indonesia tertinggal jauh dengan Negara-Negara lainnya, sehingga dalam hal ini, kita perlu meningkatkan pendidikan dengan berbagai cara, antara lain :
1.      Ikhtiar, Do’a, dan Ikhlas
Do’a adalah senjata yang ampuh untuk menghadapi musibah, seperti sabda Rasulullah :
“ Do’a itu memberi manfaat untuk apa-apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi.Oleh sebab itu, berdo’alah wahai hamba-hamba Allah!” (HR. Ibnu  Najjar, Tirmidzi dan Al-Hakim).[7]
      Dan dengan diiringi Usaha, begitulah prinsip dalam melaksanakan apa yang diharapkan. Jika sudah melaksanakan prinsip tersebut, maka hasilnya kita pasrahkan kepada sang Khaliq. Apabila keinginannya belum tercapai, hendaknya jangan menuruti hawa nafsunya kerena bila manusia ingin memenuhi hawa nafsunya, maka manusia akan mengalami kehancuran dan itu tidak mustahil.[8]
2.      Menumbuhkan Rasa Yakin Diri Mahasiswa
Guna menumbuhkan keyakinan pada diri seseorang dapat dilakukan dengan membantu seseorang memperkirakan atau mengukur kemampuannya untuk mencapai kesuksesan, dengan jalan menyajikan prasyarat untuk kerja dan criteria evaluasi (Keller, 1987).Menumbuhkan harapan seseorang untuk sukses merupakan salah satu syarat dalam membangkitkan keyakinan pada diri seseorang terhadap tugas-tugas pembelajaran(Keller, 1988;Good dan Brophy, 1991).
3
Hal ini dilakukan dengan menyajikan tingkat tantangan yang memungkinkan seseorang mendapat pengalaman sukses yang bermakna di bawah kondisi belajar dan untuk kerja tertentu agar merasa yakin tentang apa yang dikerjakannya, katakana padanya bahwa ia pasti akan sukses melakukannya. Dengan demikian, pada dirinya akan tumbuh harapan yang sukses.[9]
3.      Menjadi Aktifis di Organisasi Intra Kampus
Mengapa Mahasiswa memerlukan organisasi? Karena organisasi dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Faedah-faedah yang diberikan oleh organisasi-organisasi hamper sebanyak pengalaman Mahasiswa. Ilmu-ilmu seperti ilmu ekonomi, sosiologi, psikologi, filsafat, sastra, sejarah, dan lain-lain mencurahkan banyak perhatian untuk mempelajari pengalaman Mahasiswa dalam organisasi dan faedah yang dicapainya dari organisasi.[10]Organisasi merupakan wadah untuk mengasah kemampuan Intelektual Mahasiswa. Di Organisasi diajarkan berproses supaya tidak menjadi Mahasiswa kupu-kupu. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa proses perkuliahan yang berlansung di kelas hanya 30% saja, dan 70% diperoleh dari organisasi. Tetapi jangan terlalu fanatic kepada organisasi atau kita akan lalai dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang Mahasiswa.
4.      Perbanyaklah Membaca Buku Ilmu Pengetahuan
Ibarat orang ingin minum, seseorang akan tergerak motivasinya untuk mengambil air minum manakala ia merasa haus karenanya ia membutuhkan air. Demikian halnya dengan membaca, seseorang akan mau membaca ketika dalam dirinya memerlukan wawasan, ilmu, dan berbagai pengalaman untuk menyuplai kebutuhan intelektualnya. Maka membaca adalah solusinya. Perlu dipahami bahwa membaca secara luas tidak terbatas pada penguraian teks tertulis saja, tetapi kegiatan mengambil dan menganalisis fenomena yang tertangkap oleh pancaindra.Untuk memiliki kebiasaan membaca, hal yang perlu dilakukan adalah memotivasi diri untuk selalu ingin tahu dan mendahagakan diri untuk mengakses informasi. [11] Seperti pepatah yang dikatakan oleh Bung Hatta
“ Dengan buku kau boleh memenjarakan dimana saja, karena dengan buku, aku bebas”.


4
5.      Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Hal riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka.[12] Misalnya belajar dengan menonton movie yang berkaitan dengan materi,study tour.  Learning Community(belajar kelompok) juga salah satu gaya belajar yang mengasikkan. Hasil belajar dapat diperoleh dari dari sharing dengan orang lain, antar teman dan antar kelompok. Ini dapat memberikan pengalaman, informasi dan pengetahuan. Kemudian guru dapat memberikan pendampingan dengan cara mendatangkan orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu yang sedang dibahas oleh peserta didik (Elaine B. Johnson, 2010)[13]
C.    Ilmuwan Muslim Luar dan Dalam Negeri Perintis Pendidikan
Demi mengasah daya nalar kritis Mahasiswa, selain mempunyai strategi diatas, adakalanyajuga mencari seseorang yang bisa menjadi motivator khususnya Ilmuwan muslim. Sesungguhnya orang muslim yang pertama kali mengembangkan berbagai Ilmu pengetahuan. Banyak Ilmuwan Muslim yang berjasa atas majunya dunia, antara lain :
1.      Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad lahir di Mekah dalam bulan Agustus 570 M. Umat Islam sepakat bahwa di anatara manusia bahwa Nabi Muhammmad SAW adalah manusia yang telah mencapai derajat kesempurnaan dari segala aspek. Sesungguhnya ada suri teladan di dalam diri Nabi.
Di dalam pendidikan, Nabi menegaskan bahwa menyeru kepada umatnya agar menuntut ilmu setinggi mungkin, sesuai dengan sabdanya
“ Barang siapa berjalan menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surge(HR. Muslim)”. Dan juga sabdanya “ menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang muslim(( HR. Ibn Majah)”.[14]


5
2.      Imam Al-Ghazali
Al-Ghazali dilahirkan pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H. Beliau sangat popular di berbagai kalangan. Beliau telah banyak memberikan pengaruh di dalam perkembangan teori ilmu pengetahuan maupun amal perbuatan. Tidak diragukan lagi, bahwa beliau adalah salah seorang pemikir besar Islam dan filsafat kemanusiaan, disamping sebagai salah seorang tokoh yang memiliki berbagai kejeniusan dan banyak karya, beliau juga pakar ilmu syariah pada dekadenya.[15]
3.      Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun(27 mei 1332 M – 19 maret 1406) adalah salah satu cendikiawan besar kebannggaan umat Islam. Beliau ekonom muslim pertama, oleh bangsa barat dan timur, beliau dianggap sebagai penggagas munculnya kajian ilmu social seperti demografi, sejarah budaya, historiografi, filsafat sejarah, sosiologi, dan ilmu ekonomi modern. Beliau juga sering dianggap sebagai bapak dari disiplin ilmu tersebut atau bahkan ilmu sosial secara keseluruhan.[16]
Ibnu Khaldun menggambarkan ekonomi sebagai kumpulan dari susunan proses penambahan nilai dan juga telah membedakan antara laba dan kebutuhan pokok. Robert Flint, menyebut beliau sebagai ahli teori sejarah era kuno yang tidak tertandingi sepanjang masa. Bahkan Plato, Aristoteles, dan Augustin pun bukan tandingannya.[17]
4.      Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebihdikenal dibarat dengan nama Avicenna ini lahir pada 980 M di Afghanistan dan wafat pada tahun 428 H/1037 M. Beliau adalah seorang tokoh terbesar sepanjang zaman, seorang jenius yang mahir dalam berbagai cabang ilmu, dan ahli pengobatan terhebat dalam sejarah Islam. Ibnu Sina berhasil menulis ensiklopedia unggulan selain menjadi pakar dalam bidang kedokteran, filsafat, logika, matematika, astronomi, music, dan puisi. Namanya menjadi monumental setelah menulis buku Qanun fi Al-Thibb(Canon of Medicine). Buku ini dinilai sebagai “kitab suci”nya ilmu kedokteran dunia dan pernah menguasai metode pengobatan di Eropa selama kurang lebih 500 tahun. Qanun fi Al-Thibb menjadi buku pegangan wajib mahasiswa kedokteran di Eropa.[18]
6
Hingga kini kitab Qanun masih menjadi acuan para akar untuk penyelidikan ilmu anatomi karena buku ini mampu menjelaskan deskripsi secara grafis maupun penjelasan rinci mengenai sclera, kornea, koroid, iris, retina, lensa, urat syaraf, juga tentang optic chiasma.[19]
5.      Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara adalah seoran cendikiawan yang sangat cerdas dan cerdik dalam menghadapi berbagai masalah. Dengan sepatah saja tanpa fisik, beliau dapat melumpuhkan lawan dalam sekejap. Pada zaman penjajahan Belanda beliau dapat membangun sekolah yang bernama Tamansiswa serta mengajarkan pendidikan kepada penduduk bumi yang banyak belum tahu membaca dan menulis. Berkat perjuangannya beliau dijuluki bapak pendidikan nasional. Beliau mengatakan” lawan sastra ngesti mulya” yang artinya dengan pendidikan akan mencapai kemuliaan.
Konsep Ki Hajar Dewantara tentang”Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” yang artinya di awal member teladan di tengah member semangat dan di akhir member dorongan, dapat diaktualisasikan dalam pembelajaran untuk membentuk karakter peserta didik (Ki Hajar Dewantara, 2004), aktualisasi konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam jenjang-jenjang pendidikan, dari TK(Taman kanak-kanak)—PT(Perguruan Tinggi).[20]
Dan masih banyak lagi ilmuwan-ilmuwan muslim yang bisa dijadikan motivator atas kesuksesan kita. Mungkin, hanya sedikit dari kita saat ini yang mengetahui betapa besarnya sumbangsih peradapan Islam terhadap modernisasi dunia dan barat.para Ilmuwan muslim telah berjasa dalam ilmu pengetahuan.







7
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari Pembahasan  tentang strategi menumbuhkan semangat edukatif mahasiswa STAIN Pamekasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.      Peran dan Tujuan Pendidikan sangatlah penting. Allah menciptakan manusia hidup di dunia salah satunya untuk menuntut ilmu sebagaimana ayat dan hadits yang tegas menjelaskan pentingnya menuntut ilmu bagi para kaum muslimin.
2.      Untuk meningkatkan semangat edukatif, maka diperlukan usaha tanpa lelah menuju kesuksesan. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, selagi kaum itu yang merubahnya. Sangat banyak strategi yang bisa dicoba sesuai dengan kebutuhan dan menurut keyakinan masing-masing.
3.      Disamping mempunyai srategi khusus, adakalanya mencontoh dari ilmuwan-ilmuwan muslim yang berhasil menundukkan dunia dengan hasil kerja kerasnya. Mereka sangat berjasa di berbagai bidang, salah satunya di dunia pendidikan.

B.     Saran
Dari penulisan makalah ini, kami menyadari masih belum dari kata sempurna. Untuk itu, kami Memberikan saran kepada :
1.      Kepada Pembaca
 penulis mengharap kepada semua pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik. Dan bisa dijadikan acuan sebagai penilaian terhadap diri sendiri.
2.      Kepada Penulis Lanjutan
Dalam penulisan karya ilmiah salah satunya makalah, sebaiknya menggunakan referensi buku sebanyak mungkin. Karena semakin banyak referensi buku yang kita gunakan, maka semakin meyakinkan kepada pembaca tentang kebenaran dari makalah tersebut.


8
Daftar Pustaka
*    Al-Hilali, Majdi. Fal Nabda Bi Anjusina. Mesir: kairp Al-Islam, 2003.
*    Al-Qardhawi, Yusuf. Al-Imam Al-Ghazali Baina Maadihihi Wa Naaqihiihi. Mesir: Dar Al-Wasa’ Li At-Thaba’ah Wa An-Nasyr Wa At-Tauzi, 1996.
*    Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
*    Qomar, Mujamil. Kesadaran Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012
*    Rifai, Muhammad. Politik Pendidikan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
*    Said, H Bustami dkk. Kumpulan Ayat dan Hadits Tentang Pendidikan. Pamekasan: Jurusan Tarbiah STAIN Pamekasan, 2006.
*    Soejono, Ag. Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum. Bandung: CV Ilmu Bandung, 2002.
*    Suryosubroto, B. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1983.
*    Suwarno, Wiji. Perpustakaan & Buku Wacana Penulisan & Penerbitan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
*    Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
*    Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
*    W. Gunawan, Adi. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.
*    Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana, 2004.
*    Yulianto, Diyan. 99 Ilmuwan Muslim Perintis Sains Modern. Jogjakarta: DIVA Press, 2010.
*    Yulianto, Diyan dan M.S. Rohman. Sumbangan-Sumbangan Karya Sains Super Dahsyat Islam Abad Pertengahan. Jogjakarta: DIVA Press, 2010.
*    Zakaria, M. Taufiq. Kumpulan doa dan Wirid Ampuh Kunci Sukses Bisnis. Jogjakarta: Lafal Indonesia, 2011.


9


[1] Ag Soejono, Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum ( Bandung: CV. Ilmu Bandung, 2002), hal 19.
[2] B. Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1983), hal 48.
[3] Ibid. hal 48.
[4]Muhammmad Rifai, Politik Pendidikan Nasional(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal 48.
[5] Mujamil Qomar, Kesadaran Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal 119.
[6] Ibid.  hal 33.
[7] M.Taufiq Zakaria, Kumpulan Doa dan Wirid Ampuh Kunci Sukses Bisnis (Yogyakarta: Lafal Indonesia, 2011), hal 21.
[8] Majdi Al-Hilali, Fal Nabda Bi Anjusina; Menjadi Generasi Yang Sukses, terj. Ahmad Zaini(Solo: Al-Bayan, 2003), hal  21.
[9] Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 42-43.
[10] J. Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi (Jakarta: Kencana, 2004), hal 65-66.
[11] Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku Wacana Penulisan & penerbitan (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2011), hal 103.
[12] Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal 139.
[13] Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal 85-86.
[14] H Bustami Said dkk, Kumpulan Ayat dan Hadits tentang pendidikan (Pamekasan: Jurusan Tarbiah STAIN Pamekasan, 2006), hal 88-89.
[15] Yusuf Al-Qardhawi, Al-Imam Al-Ghazali Baina Maadihihi Wa Naaqidiihi; Antara Pro dan Kontra Al-Ghazali, terj. Al-Hasan ( Surabaya: Pustaka Progresif, 1996), hal 397.
[16] Diyan Yulianto dan M.S. Rohman, Sumbangan-Sumbangan Karya Sains Super Dahsyat Islam Abad Pertengahan (Jogjakarta: DIVA Press, 2010), hal 255.
[17] Ibid. hal 257.
[18] Diyan Yulianto, 99 Ilmuwan Muslim Perintis Sains Modern (Jogjakarta: DIVA Press, 2010), hal 104.
[19] Ibid. hal 107
[20] Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal 16