TEORI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Paud
Yang di Bimbing Oleh Ibu Nurul Zainab, M.Pd.I
Disusun Oleh Kelompok 5 :
Riskiyatul Ainiyah
Layyinatul Hasanah
Jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan
2016
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori perkembangan paud”, tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
paud. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, maka
dari itu saran dan kritik maupun
sumbangan pemikiran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kesempurnaan
isi makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, amin ya rabbal alamin.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Pamekasan, 07
Oktober 2016
TTD
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan
Anak Usia Dini........................................................ 2
B. Fakto-faktor
yang mempengaruhi anak usia dini............................. 3
C. Macam-macam
anak usia dini.......................................................... 5
D. Teori-Teori Perioditasi Perkembangan............................................ 8
BAB III PENUTUPs
A. Kesimpulan................................................................................................ 11
Daftar
Pustaka.................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
Pada
masa usia dini anak mengalami masa keemasan (golden ag) yang merupakan masa
dimana anak mulai peka dan sensitive untuk menerima berbagai rangsangan. Masa
peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan
anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi
fisik dan psikis yang siap meresfon stimulasi yang di berikan oleh lingkungan.
Pada masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan lemampuan
kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral. Perkembangan anak
usia dini adalah masa-masa kritis yang maenjadi fondasi bagi anak untuk
memjalani kenidupannya di masa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukan
bahwa sebagian dari potensi kecerdasar manusia berkembang dengan pesat pada
usia dini. Perkembangan anak pada masa-masa tersebutmemberikan dampak terhadap
kemampuan intelektual, karakter personal dan kemampuannya bersosialisasi dengan
lingkungan. Kesalahan penanganan pada perkembangan anak usia dini akan
menghambat perkembangan anak yang seharusnya optimal dari segi fisik maupun
psikologi. Perkemnagan anak lebih merujuk pada para meter kualitatif.
Sedangakan pertumbuhan anak, lebih bersifat kuantitatif. Dengan demikian, yang
di maksud dengan perkembangan anak usia dini adalah kemajuan kualitas fungsi
fisik, psikologi maupun sinergi dari keduanya ,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan
Anak Usia Dini
Perkembangan
adalah suatu perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari
pertumbuhan dan belajar. Menurut Bijau dan Baer, perkembangan ialah perubahan
progresif yang menunjukan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi
dengan lingkungan. Sedangkan Libert, Paulus, dan Straus mengertikan
perkembangan sebagai proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi kematangan dan interaksi dalam lingkungan.[1]
Penjelasan di ajas mengandung
pengertian
bahwa dalam perkembangan, perubahannya lebih mengarah pada psikis atau kejiwaan
sehingga memunculkan terjadinya fungsi kepribadian dan kematangan seseoranng
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan psikis seorang anak akan
terjadi seiring dengan adanya pertumbuhan pada dirinya, perkembangan di sini
sifatnya adalah kualitatif. Artinya, dalam perubahan kejiwaan tersebut
ukurannya ialah kualitas bukan
kuantitas,
Menurut Herbart, anak yang baru
lahir keadaan jiwanya masih bersih. Sejak alat indranya dapat menagkap suatu
yang datang dari luar, alat itu mengirimkan gambar, atau tanggapan ke dalam
jiwanya. Saemakin banyak tanggapan semakin banyak pula tanggapan.
Tanggapan-tanggapan dari dalam jiwa inilah yang dinamakan perkembangan.
Tanggapan inia biasanya muncul dengan reaksi yang berbeda-beda sesuai hasil
tanggapan yang diperolehnya.
B. Fakto-faktor yang mempengaruhi anak usia dini
Seperti
hal pertumbuhan, perkembangan seorang anak
juga ada faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
ini akan menentukan kemana arah perkembangan diri seorang anak. Ada kalanya
perkembangan anak berlangsung dengan begitu cepat dan ada pula yang sangat
lambat. Misalnya,seorang anak yang cepat sekali cepat berbicara padahal dia
masih sangat kecil usianya. Hal ini menunjukkan perkembangan sang anak dalam
berbicara sangat cepat. Sebaliknya, ada anak yang secara usia sudah dewasa, tetapi
belum dapat berbicara dengan sempurna. Hal ini menjadi pertanda bahwa anak
memiliki hambatan atau gangguan dalam perkembangan berbicaranya.
Faktor
yang mempengaruhi perkembangan seorang anak ragamnya sangat banyak,baik yang
bersifat internal ataupun eksternal. Internal artinya factor tersebut berasal
dari dalam diri sang anak, misalnya factor turunan. Sedangkan eksternal berarti
factor yang dimaksud berasal dari luar dirinya, misalnya factor lingkungan.
Untuk lebih jelasnya berikut factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
seorang anak.
1. Factor
Turunan (Genetika)
Perkembangan
diri seorang anak secara tidak langsung dipengaruhi oleh kedua orang tuanya.
Menurut pendapat para ahli, setiap anak yang lahir kedunia ini membawa berbagai
ragam warisan yang berasal dari kedua ibu bapak atau nenek dan kakek,
diantaranya bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi, bakat,
sifat-sifat atau watak, dan bahkan penyakit. Selain itu, perkembangan anak yang
di pengaruhi gen secara langsung, yaitu kualitas sistem saraf, keseimbangan
biokimia, dan struktur tubuh.
Factor
genitika dapat mempengaruhi perkemabangan seorang anak ini di dasarkan pada
penelitian yang di lakukan oleh Gregor Mendel. Penelitian ini dapat pula di
implementasikan pada manusia. Dalam penelitian tersebut, Mendel mengadakan
percobaan mengawinkan berbagai macam tanaman. Dari penelitian itu di temukan
hasil bahwa apabila bungan merah di kawinkan dengan putih, di peroleh bunga ros
warna merah jambu. Kemudian jika turunan tersebut (warna merah jambu) di
kawinkan dengan sesamanya, hasilnya 50% berwarna merah jambu, 15% berwarna
merah, dan 20% berwarna putih. Hasil penelitian ini selanjutnya di kenal oleh
ahli psikologi dengan istilah hokum Mendel.
2. Faktor
Lingkungan
Factor
kedua yang mempengaruhi perkemnangan seorang anak ialah linkungan. Lingkungan
disini artinya luas. Bias lingkungan kelurga, bias lingkungan sekolah, maupun
masyarakat. Dalam hal ini lingkungan di artikan sebagai keluarga yang mengasuh
dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, dan masyarakan tempat anak
bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora , dan faunanya.
Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan awal bagi seorang anak. Segala tingkah laku maupun perkembangan yang
muncul pada diri anak-anak akan mencontoh pada kedua orang tuanya. Oleh
karnanya orang tua perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap anak
khususnya pada masa usia dini. Menurut Hamner dan Tunner perana orang tua yang
sesuai dengan fase perkembangan anak adalah sebagai berikut.
a. Pada
masa bayi orang tua berperan sebagai perawat (caregiver)
b. pada
masa kanak-kanak sebagai pelindung( protector )
c. pada
usia prasekolah sebagai pengasuh(nurturer)
d. pada
masa sekolah dasar sebagai pendorong(encourager)
e. pada
masa praremaja dan remaja berperan sebagai konselori(counselor)
untuk
mendapatkan suatu perkembangan yang baik pada diri anak, di butuhkan lingkungan
yang baik, nyaman, dan menyenangkan sebagaimana karakteristik yang dimiliki
anak se usianya. Ketika seorang anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya
merasa nyaman dan bahagia, perkembanganyapun akan berjalan lebih mudah dan
cepat. Oleh karena itulah, lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam
menentukan perkembangan anak.
B. Macam-macam aspek pada anak usia dini
Anak
usia dini merupakan masa dimana aspek dalam dirinya sedang mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembanyannya. Banyak aspek perkembangan yang
dapat dilihat langsung pada diri seorang anak. Misalnya, aspek kognetif, emosi,
bahasa, moral, social, dan daya emajinasi atau fantasi. Masing-masing aspek ini
akan berjalan dan berkembang secara alamiyah bersamaan sang anak itu sendiri
dalam teori kematangan, Arnold gesell (seorang dokter dari amirika, 1920-1930)
menyebutkan bahwa pola tingkah laku dan perkembangan anak secara otomatis
sejalan dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan motoriknya. Menurutnya, anak
berkembang sesuai dengan waktu dan jadwal alaminya.
Selain
itu, pemberian stimulus, rangsangan atau pengalaman kepada anak bias juga
menjadi pemicu perkembangan setiap aspek seorang anak. Karena semakin anak
diberikan suatu rangsangan ataupun latihan-latihan, lama kelamaan akan menjadi
kebiasaan. Pendapat ini sejalan dengan teori-teori behaviorisme secara jelas
teori behaviorisme ini akan di uraikan dalam bahasan selanjutnya tentang teori
pembelajaran anak usia dini.
1. Perkembangan
fisik motorik
Setiap terjadi perkembangan fisik pada anak secara
otomatis pula akan terjadi permbangan motoriknya, baik itu motorik kasar maupun
motorik halus. Menurut Elisabeth, perkembangan fisik sangat penting untuk di
pelajari, karena baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
perilaku anak sehari-hari.
Motorik kasar (gross
motor skill), yaitu segala keterampilan anak dalam menggerakkan dan
menyeimbangkan tubuhnya. Bias juga di artikan sebagai gerakan-gerakan seorang
anak yang masih sederhana, seperti melompat dan berlari. Sedangkan motorik
halus (fine motor skill), yaitu suatu
keterampilan menggerakkan otot dan fungsinya. Dengan kata lain motorik halus
ini gerakan-gerakannya lebih spesifik di bandingkan motorik kasar seperti
menulis, melipat, merangkai, dan
menggunting.
2. Perkembangan
kognitif
Perkemabngan
kognitif merupakan perkembangan yang terkait dengan kemampuan berfikir
seseorang. Bisa juga di artikan sebagai pengembangan intelektual. Terjadinya
proses perkembangan ini dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik. Misalnya, kemampuan untuk menolak dan menerima sesuatu.
Pendapat lain menyebutkan bahwa kognisi merupaka bagian intelek yang merujuk
pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, pengingatan, penghayalan, pengambilan
keputusan, dan penalaran. Dengan kemampuan kognisi inilah, individu mampu
memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara internal dan eksternal.
3. Perkembangan
emosi
Emosi
adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh seseorang anak, baik itu perasaan
senang ataupun sedih. Emosi ini mulai berkembang semenjak ia lahir kedunia.
Meskipun ada anggapan bahwa sejak dalam kandungan seseorang sudah dapat
merasakan sesuatu perkembangan emosi pada diri anak akan muncul mana kala ia
mengalami interaksi dengan lingkungan. Pada anak usia dini, ungkapan perasaan
ini di tunjukkan melalui berbagai respon yg dilakukannya. Sebagai contoh
seorang anak yang meminta suatu permainan tetapi tidak segera di penuhi,
perasaan anak akan sedih dan marah yang kemudian ditunjukkan dengan raut wajah
yang memerah atau menangis dengan sekuat tenaga. Namun apabila permintaannya
segera di penuhi ia akan merasa gembira dan ditunjukkan dengan senyuman yang
manis dan wajah berseri-seri.
4. Perkembangan
bahasa
Bahasa
bagi seorang anak sangatlah penting. Bahasa merupakan suatu bentuk menyampaikan
pesan terhadap segala sesuatu yang di inginkan. Dengan bahasa, orang tua atau
pendidik akan tau apa yang menjadi keinginan anaknya. Ketika usia anak-anak
masih relative kecil (bayi) bahasa yang digunakan adalah bahasa isyarat yang di
tunjukkan melalui ekspresi wajahnya semakin besar usia anak, akan terlihat
bahasa-bahasa yang dikeluarkan dari lisannya mulai dari kata perkata sampai
pada yang kompleks bila nanti telah dewasa.
5. Perkembangan
moral
Moral
merupakan suatu nilai yang dijadikan pedoman dalam bertingkah laku.
Perkembangan moral yang terjadi pada anak usia dini sifatnya masih relative
terbatas. Seorang anak masih belom mampu menguasai nilai-nilai yang abstrak
berkaitan dengan benar salah dan baik buruk. Namun demikian, moral sudah harus
dikenalkan dan ditanamkan sejak dini, supaya nantinya akan menjadi terbiasa dan
sudah dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta mana yang
baik dan yang buruk.
6. Perkembangan
social
Perkembangan
social merupakan perkembangan yang melibatkan hubungan maupun interaksi dengan
orang lain. Manusia adalah makhluk social sehinnga tidak akan bias terlepas
dengan orang lain demikiannya halnya seorang anak, pasti membutuhkan bantuan
dan pertolongan yang lain pula. Paling tidak ialah bantuan dari orang tuanya
sendiri. Tanpa adanya orang tua yang merawat, menjaga, dan memenuhi segala
kebutuhannya, mustahil anak dapat tumbuh dan berkembang hinnga dewasa.
7. Perkembangan
imajinasi (fantasi)
Dalam
ilmu psikologi, fantasia tau imajinasi adalah daya cipta untuk menciptakan
tanggapan-tanggapan baru atas bantuan tanggapan-tanggapan yang telah ada (lama)
dalam konteks tertentu daya imajinasi atau fantasi bias juga di artikan dengan
kreatifitas. Kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi atau unsure-unsur yang ada. Bila mengacu pada
pengertian ini memang terdapat persamaan antyara imajinasi dengan kreatifitas.
Yaitu mendasarkan suatu idea tau gagasan berdasarkan data atau informasi yang
telah ada.[2]
C. Teori-Teori Perioditasi Perkembangan
Secara umum, preoditasi (tahapan) perkembangan peserta didik dibagi
menjadi tiga aspek, yaitu tahapan perkembangan berdasarkan fisik, perkembangan
berdasarkan psikis, dan tahapan berdasarkan paedagogis.
1. Periodisasi perkembangan berdasarkan fisik
Perkembangan fisik (phsyca) adalah perubahan kualitatif
terhadap fungsi jasmani. Proses
perkembangan fisik anak terkadang sejak ia lahir hingga umur 21 atau 22 tahun.
Menurut
Frued, ada enam tahap perkembangan fisik manusia meliputi:
a. Tahap
oral: umur 0-1 tahun. Pada tahap ini mulut bayi merupakan daerah utama
aktifitas yang dinamis pada manusia.
b. Tahap
anal: umur 1- 3 tahun. Pada tahap ini dorongan dan aktifitas dan gerak individu
yang lebih banyak terputus pada fungsi pembuangan kotoran
c. Tahap
fasil: umur 3-5 tahun. Tahap ketika alat-alat kelamin merupakan daerah
perhatian yang penting pada pendorong aktifitas.
d. Tahap
laten: umur 5-12 dan 13 tahun. Pada tahap ini dorongan-dorongan aktifitas dan
pertumbuhan cenderung bertahan dan sepertinya istirahat dalam arti tidak
meningkatkan kecepatan pertumbuhan.
e. Tahap
pubertas: 12 dan 13-15 tahun. Pada tahap ini terjadi impuls-impuls menunjol
kembali kelencar-kelencar indokrin tumbuh pesaT, dan berfungsi mempercepat
pertumbuhan kea rah kematangan.
f. Tahap
genital: umur 15 dan seterusnya. Pada tahap ini pertumbuhan genital merupakan
dorongan penting bagi tingkah laku seseorang.
2. Periodisasi
Perkembangan Berdasarkan psikis
Perkembangan psikis
adsalah perubahan kualitatif terhadap fungsi-fungsi jiwa. Keadaan psikis adalah
khas dialami oleh setiap anak dalam masa-masa perkembangan itu, dan
menemukanbahwa anak selama masa perkembangannya akan mengalami masa-masa
keguncangan.
Perkembangan psikis pribadi manusia dimulai sejak masa
bayihingga dewasa. Perkembangan psikis melalui pertumbuhan tertentu yang
berbeda dengan perkembangan fisik. Berbicara tentang psikis, maka yang dipakai
sebagai landasan juga sebagai keadaan psikis anak.
3. Periodisasi
perkembangan berdasaarkan paeda gogig
dasar didaktis yang dipergunakan oleh para
ahli disini ada beberapa kemungkinan, yaitu (a) apa yang harus diberikan kepada
anak-anak didik pada masa tertentu: (b) bagaimana caranya mengajar atau
mendidik peserta didik pasa masa-masa tertentu: dan (c) kedua hal yang telah
disebutkan di atas itu bersama-sama.
Mengenai
tahapan perkembangan pribadi manusia dari sudut tinjauan teknis umum menyelenggarakan
pendidikan, dapat di ambilkan pendapat John Amos Comenius (1952), mengenai
perkembangan pribadi manusia yang terdiri dari lima tahap: yaitu
a. Tahap
6 tahun pertama, yaitu tahap perkembangan fungsi pengidraan yang memungkinkan
anak mulai mampu untuk mengenal
lingkungannya.
b. Tahap
6 tahun kedua, yaitu tahap perkembangan fungsi ingatan dan imajinasi individu
yang memungkinkan anak mulai mampu menggunakan fungsi in telektual dalam usaha
mengenal dan menganalisis lingkungan.
c. Tahap
6 tahun ketiga, yaitu tahap perkembangan fungsi intelektual yang memungkinkan
anak mampu mengefaluasi sifat-sifat serta menemukan hubungan-hubungan antar
vareabel di dalam lingkungannya.
d. Tahap
6 tahun keempat, yaitu tahap perkembangan fungsi kemamapuan berdikari.
e. Tahap
kematangan pribadi, yaitu tahap ketika intelek memimpin perkembangan semua
aspek kerpibadian menuju kematangan pribadi dimana manusia kemapuan mengasihi
Allah swt. Dan sesama manusia.
J.J Rousseav dengan karyawan Emile ev dv
I’education juga mengemukakan periodisasi
atau dasar paedagogis. Buku tertsebut terdiri atas lima jilid: jilid I
sampai IV membicarakn pendidikan anak laki-laki (emile) dan jilid v
membicarakan pendidikan anak perempuan (shopie).
a. 0-2
tahun adalah tahap asuhan.
b. 2-12
tahun adalah tahap pendidikan.
c. 12-15
tahun adalah tahap pendidkan akal.
d. 15-20
tahun adalah tahap pembentukan watak dan pendidkan agama.[3]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan adalah suatu perubahan kualitatif dari
setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar. Menurut Bijau
dan Baer, perkembangan ialah perubahan progresif yang menunjukan cara organisme
bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan Libert, Paulus,
dan Straus mengertikan perkembangan sebagai proses perubahan dalam pertumbuhan
pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dalam lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan seorang anak
ragamnya sangat banyak,baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Internal
artinya factor tersebut berasal dari dalam diri sang anak, misalnya factor
turunan. Sedan gkan eksternal berarti factor yang dimaksud berasal dari luar
dirinya, misalnya factor lingkungan.
Anak usia dini merupakan masa dimana aspek dalam
dirinya sedang mengalami perkembangan sesuai dengan perkembanyannya. Banyak
aspek perkembangan yang dapat dilihat langsung pada diri seorang anak.
Misalnya, aspek kognetif, emosi, bahasa, moral, social, dan daya emajinasi atau
fantasi. Masing-masing aspek ini akan berjalan dan berkembang secara alamiyah
bersamaan sang anak itu sendiri dalam teori kematangan,
Secara
umum, preoditasi (tahapan)
perkembangan peserta didik dibagi menjadi tiga aspek, yaitu tahapan
perkembangan berdasarkan fisik, perkembangan berdasarkan psikis, dan tahapan
berdasarkan paedagogis.
DAFTAR
PUSTAKA
Baharuddin. Pendidikan
dan Psikologi Perkembangan. Jakarta: Az-zurmedia, 2014.
Fadlillah, Mohammad. Desain Pembelajaran Paud. Jakarta:
Ar-ruzz Media, 2012.