Monday, 21 November 2016

Contoh Proposal Implementasi Karakteristik Syariah Marketing Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan.




Implementasi Karakteristik Syariah Marketing Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan.

B.    Latar Belakang Masalah
Lembaga perbankan syariah terus mewabah di perkotaan hingga di pedesaan, baik berupa bank pemerintah yang berskala besar maupun bank swasta yang berskala kecil. Operasionalisasi bank syariah yang dirasa kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan syariah mikro, seperti Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasional daerah.
BMT terdiri dari: Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana non profit, seperti zakat, infaq, dan shadaqah. Sedangkan Baitul Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersil.[1] Kegiatan operasional BMT ini dapat disamakan dengan sistem perbankan atau lembaga keuangan yang mendasarkan kegiatannya pada prinsip syariah. Hal ini juga terlihat dari produk–produk yang ditawarkan hampir sama dengan yang ada dalam perbankan syariah.[2]
Di tengah ketatnya persaingan antar lembaga keuangan syariah ini, BMT berusaha mempertahankan eksistensinya di masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan untuk lebih kompetitif dalam mengembangkan bisnisnya mutlak diperlukan agar bisa mempertahankan keberlangsungan usaha, salah satunya melalui marketing. Marketing (pemasaran) diartikan sebagai proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan kebutuhan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.[3]
Tidak jarang demi target usaha, beberapa perusahaan menghalalkan berbagai cara untuk mengejar keuntungan. Yang pada akhirnya, cara yang dilakukan tidak sedikit yang batil dan lepas dari nilai tauhid mengakibatkan mereka jauh dari Allah, tidak mendapat berkah dan akhirnya mengantarkan mereka pada kehancuran.
Hal ini menyadarkan kita bahwa etika, dan moral dalam suatu bisnis menjadi suatu keharusan. Dari sinilah, kemudian muncul paradigma baru dalam pemasaran, yang dilandasi oleh kebutuhan yang paling pokok, yang paling dasar, yaitu moral, dan etika dalam bisnis. Inilah yang kemudian disebut syariah marketing.[4] Jadi, dengan syariah marketing, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islami. Dan selama proses bisnis ini dapat dijamin atau tidak terdapat penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apapun dalam pemasaran dapat diperbolehkan.
Banyaknya BMT yang berkembang, Koperasi BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri disingkat “BMT UGT Sidogiri” mulai beroperasi pada tanggal 5 Rabiul Awal 1421 H atau 6 Juni 2000 M. dan telah memiliki 230 unit per 2013.
Salah satu cabang yang dimiliki BMT UGT Sidogiri adalah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan. Lokasinya yang berada di daerah perkotaan, menuntut BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan harus memiliki strategi tersendiri dalam meningkatkan kepercayaan nasabah tentu dengan memegang teguh prinsip syariah. Dengan karakteristik pesantren yang disandang, seperti memakai kopiah, tidak ada karyawan perempuan, ditutupnya jam operasional pada hari jum’at, menjadi image tersendiri yang dimiliki BMT UGT Sidogiri. Kurangnya sumber daya insani yang kurang mumpuni dalam beberapa hal, khususnya dalam teori pemasaran,[5] membutuhkan strategi khusus dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat di lingkungan kota yang notabenenya akan lebih melirik lembaga keuangan konvensional/ syariah yang telah memiliki nama. Berikut ini adalah perkembangan nasabah penyimpan dan nasabah pembiayaan BMT UGT Sidogiri.[6]







Gambar 1: Perkembangan nasabah penyimpan dan pembiayaan BMT UGT Sidogiri, Tahun 2009 s/d 2013
Bertitik tolak dari hambatan yang dihadapi, BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan tetap mampu mengembangkan produknya dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dari waktu ke waktu.[7] Seperti yang terlihat pada gambar di atas, bahwa secara keseluruhan nasabah penyimpan di BMT UGT Sidogiri per 2013 mencapai 415.771 nasabah, sementara nasabah pembiayaan mencapai 90.120 nasabah. Masuk dalam 10 besar Cabang BMT UGT Sidogiri yang memiliki Sisa Hasil Usaha (SHU) tertinggi di seluruh Nusantara, dapat dikatakan bahwa BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan merupakan salah satu cabang BMT UGT Sidogiri yang turut andil dalam pencapaian prestasi BMT UGT Sidogiri.
Di antara penghargaan yang pernah diraih oleh BMT UGT Sidogiri adalah Aset Terbesar se-Indonesia versi majalah Investor (2010), kategori KJKS/KSU/BMT/KOPSYAH Terbaik pada BSM UMKM AWARD 2010, 2011 dan 2013, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Terbesar Nomor 1 se-Indonesia (2012), kategori Pengelolaan Koperasi Modern Skala Provinsi sebagai The Best Islamic Microfinance (2014) dari KARIM Business Consulting, dalam ajang Islamic Finance Award & Cup (IFAC) di Jakarta. Dan beberapa penghargaan lainnya.
Hasil wawancara dengan beberapa nasabah menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi menjadi nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan, yakni pegawainya sabar dan komunikatif. Artinya, pegawai BMT menjelaskan dengan bahasa yang gamblang, dan menggunakan bahasa Madura yang santun, meskipun tidak jarang menjelaskan secara berulang-ulang. Dari informan lain menyatakan bahwa BMT UGT Sidogiri benar-benar memperhatikan urusan yang oleh lembaga lain dianggap sepele. Misalnya, mencegah adanya syahwat antara kaum pria dan wanita, terlihat dari tidak adanya karyawan wanita di seluruh BMT UGT Sidogiri.[8] Selain itu, BMT UGT Sidogiri tidak membuka jam operasional pada hari jum’at.
Kekaguman lainnya datang dari Bapak Matnin (non nasabah), yang melihat perkembangan BMT UGT Sidogiri begitu pesat dengan mengandalkan para santri yang mayoritas tingkat pendidikan formalnya belum bisa dikatakan tinggi (jika melihat ketatnya persaingan saat ini), besar kemungkinan manajemen yang baik telah diterapkan, khususnya di bidang pemasarannya .[9]
Anggapan beberapa nasabah inilah yang mengindikasikan bahwa BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan telah menerapkan syariah marketing agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya bagaimana pengaruh syariah marketing yang diterapkan oleh BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan terhadap keputusan menjadi nasabah bagi pasar sasarannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Karakteristik Syariah marketing Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan”


C.  Metode Penelitian
1.    Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yakni penelitian dengan menggunakan analisis data statistik atau angka-angka. Sedangkan jenis penelitiannnya adalah regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh implementasi karakteristik syariah marketing terhadap keputusan menjadi nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk katagori kuantitatif korelasi, maka variabel yang dilibatkan ada dua macam, yaitu variabel X dan variabel Y. Yang termasuk variabel X (independent variable) adalah karakteristik syariah marketing, sedangkan variabel Y (dependent variable) adalah keputusan menjadi nasabah.

2.    Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[10] Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua nasabah di BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, jumlah nasabah secara keseluruhan adalah 6000 nasabah.
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data di mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan digunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.[11] Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel.[12] Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin yaitu:[13]
 
Keterangan:
n    = Sampel
N   = Populasi
e   =  Perkiraan tingkat kesalahan
Besarnya populasi diketahui sebesar 6000 orang. Hal yang dijadikan pertimbangan dalam penentuan jumlah sampel, di antaranya biaya dan waktu. Peneliti menggunakan perkiraan tingkat kesalahan 10%, mengingat pada rumus slovin perkiraan tingkat kesalahan (nilai galat pendugaan) didasarkan atas pertimbangan peneliti,[14] sehingga besarnya sampel:
 
=
=
= 98,3 (dibulatkan menjadi 98)
Dari perhitungan menggunakan rumus slovin, maka sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 98 nasabah.
3.    Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (variabel penelitian).[15] Dengan demikian, peneliti dalam mengumpulkan data akan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen angket (kuesioner) dan dokumentasi.
a.       Angket (Kuesioner)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.[16] jika ditinjau dari penyusunan item, angket terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1)   Angket terbuka, yaitu angket yang memberi kesempatan kepada  responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2)   Angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Jenis angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang karakteristik syariah marketing (variabel X) dan keputusan menjadi nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan (variabel Y) dalam penulisan skripsi ini adalah angket langsung yang bersifat tertutup dengan menggunakan Artinya, angket tersebut diberikan kepada nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan dan di dalam angket telah disediakan jawaban-jawabannya sehingga responden bisa langsung memilihnya, dan memberikan tanda check list terhadap jawabannya. Untuk mengetahui sikap responden dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi sesorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.[17] Dengan skala likert, maka variabel penelitian yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian, indikator tersebut di jadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Sangat setuju                                    (SS) diberi skor 5
Setuju                                    (S) diberi skor 4
Netral                                    (N) diberi skor 3
Tidak setuju                          (TS) diberi skor 2
Sangat tidak setuju               (STS) diberi skor 1


Agar memudahkan untuk menyusun instrumen penelitian menggunakan angket (kuesioner), maka berikut ini adalah indikator dari masing-masing variabel:
Variabel
Indikator
Teistis (Rabbaniyah)
-          Memperhatikan maslahat (bermanfaat dan berkah)
-          Tidak ada penipuan dalam memasarkan produk
-          Tidak ingkar janji dalam memasarkan produk
-          Tidak memasarkan dengan menggunakan sumpah palsu
Etis (Akhlaqiyah)
-          Bersikap santun dan ramah
-          Bersikap rendah hati
-          Bersikap hormat dan menghargai
-          Bersikap melayani dengan tulus
Realistis ( Al-Waqi’iyyah)
-          Berpakaian rapi dan bersih
-          Berbusana muslim yang sopan
-          Tidak kaku dalam bergaul
-          Menguasai produk yang ditawarkan
Humanistis
(Al-Insaniyyah)
-          Memberikan informasi tanpa membedakan status
-          Menjalin silaturrahmi dengan baik
-          Mampu berkomunikasi sesuai dengan kemampuan nasabah
-          Bersedia membantu kesulitan yang dihadapi nasabah
Keputusan Menjadi Nasabah
-          Persepsi akan produk yang membawa maslahat (bermanfaat dan berkah)
-          Pertimbangan akhlak pegawai
-          Daya tanggap (responsibility) pegawai
-          Penyediaan informasi saat diminta

b.   Dokumentasi
Mencari data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari literatur, artikel, data perusahaan, dan lain-lain yang dianggap relevan dengan penelitian. Tujuan penelitian kepustakaan ini adalah untuk memperoleh data teoritis untuk membangun landasan teori yang kuat guna mendukung penelitian ini.
4.    Pengumpulan Data
Pada pembahasan ini, penulis menguraikan langkah-langkah dan teknik pengumpulan data yang dilakukan selama mengadakan penelitian di BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan sebagai berikut:
a.    Pengumpulan Data Melalui Angket
Peneliti datang ke lokasi penelitian yaitu di BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan dan langsung menemui subjek penelitian.
1)   Peneliti memberikan angket kepada responden.
2)   Peneliti mengambil kembali angket dari responden untuk dilakukan penilaian.
3)   Mengelompokkan dan mentabulasikan setiap jawaban dari kuesioner yang telah disebar, kemudian menghitung frekuensi dan persentasinya.
4)   Memberikan pembobotan untuk setiap jawaban dari pertanyaan tertutup yang berskala ordinal. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan akan diberi skor 5-4-3-2-1 (menggunakan rating scale).

b.   Pengumpulan Data Melalui Dokumentasi
Peneliti mendatangi lokasi penelitian yaitu di BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan
1)   Peneliti menemui dan bertanya pada sumber informasi untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan arsip-arsip.
2)   Peneliti mencari informasi untuk dicatat sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.

5.    Analisis Data
Analisis data digunakan untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan ditafsirkan sehingga hubungan antar problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.[18] Adapun langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

a.    Mencari Data Mentah
Data mentah yang diperoleh merupakan data primer yaitu langsung dari sumber yang diteliti berupa hasil angket dari nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan.

b.   Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran demografi responden penelitian dan diskripsi mengenai variabel penelitian karakteristik syariah marketing (berdasarkan Teistis, Etis, Realistis, Humanistis) dan keputusan menjadi nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan.

c.    Uji Non Respon Bias
Salah satu kelemahan mail quesioner adalah responden yang berpartisipasi yakni mereka yang mempunyai kepentingan terhadap hasil penelitian. Secara umum, kemungkinan terjadi karakteristik mereka yang berpartisipasi dan yang tidak berpartisipasi adalah berbeda. Apabila itu terjadi, maka hasil analisis data yang berpartisipasi akan berbeda dengan hasil analisis data yang tanpa berpartisipasi. Kondisi ini disebut Non respon bias, kondisi ini akan menjadi masalah yang sangat serius jika tingkat pengembalian sangat rendah.
Untuk mengatasi masalah ini uji non respon bias dilakukan dengan cara membandingkan karakteristik responden yang berpartisipasi dengan karakteristik responden yang tidak berpartisipasi. Data yang diterima melewati tanggal batas pengumpulan data dianggap mewakili responden yang tidak menjawab kuesioner. Jika hasil uji tidak signifikan, menunjukkan bahwa responden yang tidak mengirim balasan bukan merupakan problem yang perlu dipermasalahkan.[19]

d.   Melakukan Uji Kualitas Data
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi  melalui uji reliabilitas dan validitas:

1)   Uji reliabilitas
Uji Reabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner berdasarkan tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Jadi, reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan.[20]
Untuk mengukur reliabilitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya: Teknik alpha cronbach; teknik test-retest; teknik spearman brown; teknik Kuder dan Richardson (K-R 20); teknik Kuder dan Richardson (K-R 21).[21]
Pada penelitian ini, untuk mengukur reliabilitas intrumen menggunakan teknik alpha cronbach yaitu teknik yang digunakan bila jawaban responden berbentuk skala seperti 1-3, 1-5, serta 1-7 atau responden menginterpretasikan penilaian sikap.[22] Adapun kriteria instrumen penelitian dikatakan reliable, jika koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.[23] Selaras dengan hal di atas, SPSS memberikan falisitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (a), kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan uji ini bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.[24]

2)   Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.[25] Dengan kata lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item (X) dengan skor total (Y) dari masing-masing atribut.
Teknik korelasi yang digunakan adalah product moment[26]:
Keterangan:
r = koefisien korelasi antara item (x) dengan skor total (y)
X = skor setiap item
Y = skor total
n = jumlah responden
Setelah perhitungan dilakukan (dalam hal ini proses perhitungan di bantu dengan program SPSS) kemudian nilai r yang diperoleh dibandingkan dengan nilai r tabel sesuai dengan basis dan taraf signifikan (5%) dalam pengujian validitas, kuisioner di katakan valid apabila r hitung > r tabel.

e.    Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan untuk menilai baik tidaknya model regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini.[27]

1)   Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak ortogonal.
Menurut Imam Ghozali dalam penelitian Viviv Sofia Indah, variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:[28]
a)    Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel independen (bebas) banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (terikat).
b)   Menganalisis matrik korelasi variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel bebas.
c)    Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas lainnya. Nilai cut off yang dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10.


2)   Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.[29] Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Pada uji autokorelasi ini menggunakan uji Durbin-Waston (DW) dengan cara membandingkan DW hitung dengan DW tabelnya, derajat kepercayaan yang digunakan 5%.[30]
3)   Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.[31]. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residunya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.[32]
Dasar analisis:
a)    Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b)   Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4)   Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data  yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot.[33] Pada grafik normal plot, dengan asumsi:
a)    Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola  distribusi normal, maka model memenuhi asumsi normalitas.
b)   Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan/ atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji asumsi normalitas.

f.     Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih.[34] Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh  implementasi karakteristik syariah marketing terhadap keputusan menjadi nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan dengan menggunakan rumus regresi linear berganda. Bentuk umum persamaan regresi linear berganda dapat dituliskan sebagai berikut:[35]
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan nasabah (variabel terikat)
X = Karaakteristik syariah marketing
a = Konstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien korelasi ganda
X1 = Teistis (Rabbaniyah)
X2 = Etis (Akhlaqiyah)
X3 = Realistis ( Al-Waqi’iyyah)
X4 = Humanistis (Al-Insaniyyah)
Xn =  Variabel bebas ke-n




g.    Uji F (Serentak)
Uji serentak yaitu statistik bagi koefisien regresi yang serentak atau bersama-sama memengaruhi Y. Uji ini menggunakan uji F yaitu:[36]
  atau    
Keterangan:
n        :  jumlah subjek
k        :  jumlah variabel bebas
Ʃy2    : jumlah kuadrat variable Y
a)    Formulasi hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh antara variabel , , ,...  terhadap Y
H1 : ada pengaruh antara , , ,....,  terhadap Y
b)   Kriteria pengujian
Jika Fhit > F dan atau peluangnya < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah bebas tersebut secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap peubah terikat (Terima Ha). Sebaliknya jika  Fhit < F dan atau peluangnya nilainya dibawah 0,05 maka dapat dikatakan tidak signifikan (Tolak Ha).

h.   Uji T (Individual)
Uji individual yaitu statistik bagi koefisien regresi dengan hanya satu koefisien regresi yang memengaruhi Y. Uji ini menggunakan uji t,[37]
 ,         i = 1,2,3,....
Keterangan
bi   = koefisien b ke –i
Sbi = standart error koefisien b ke-i
b = merupakan penduga dari
Jika  t > dari t dan atau peluangnya < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa peubah bebas tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap peubah terikat (Terima Ha). Sebaliknya jika Jika  t < dari t dan atau peluangnya nilainya dibawah 0,05 maka dapat dikatakan tidak signifikan (Tolak Ha).

D.  Daftar Rujukan
Abdurrahman, Masduha. Pengantar dan Asas-Asas Hukum Perdata Islam (Fiqh Muamalah). Surabaya: Central Media, 1992.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Reneka Cipta, 2006.

Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis Islami; Tataran Teoritis dan Praktis. Malang: Malang UIN Press, 2008.

Engel, James F; Roger D. Blackwell; Paul W. Miniard. Perilaku Konsumen. Jakarata: Binarupa Aksara,1994.

Fatma, Sri Lailatul. ” Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Manjadi Nasabah Di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang”. Skripsi, STAIN Pamekasan, Pamekasan, 2013.

Hasan, Ali. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi aksara, 2010.






Indah, Vivin Sofia “ Pengaruh Bauran Pemasaran Gadai iB Barokah Terhadap Minat Nasabah Bank Jatim Syariah Cabang Pembantu Sampang”. Proposal Skripsi, STAIN Pamekasan, Pamekasan: 2013.

Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006.

Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Dan Pemahaman Dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki Press, 2010.

Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Koncoro, Mudrajat. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011.

Kotler, Philip dan AB Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2000.

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Mown, John C., Michael mInor, Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga, 2002.

Palupi, Neni Dyah Ayu. “Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Tangibles dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Unit Pelayanan Syariah (UPS) Madiun”. Skripsi, STAIN Ponorogo, Ponorogo: 2010.

Riyanto Al Arif, M. Nur. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010.

Riduwan, Sunarto. Pengantar Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, 2013.

Setiyawan, Nugraha. “Penentuan Ukuran Sampel Menggunakan Rumus Slovin dan Tabel Krejcie- Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” Universitas Padjajaran, Nopember, 2007.

Siregar, Syofyan. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013.

Sholihin, Ahmad Ifham. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Kencana, 2010.
                              
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Suyanto, M. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: ANDI, 2007.

Tim Penyusunan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,  Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Pamekasan: STAIN Press, 2011.

Umar, Abdul Majid. Response to the Market Study- Industry Perspective and Current Practice, Power Point disajikan dalam acara Microtakaful Conference Indonesia, (Jakarta: 24 April 2014)

W.J.S., Poerwadaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Yuliawan, Eko. “ Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT. Bank Syariah Cabang Bandung.” Wira Ekonomi Mikroskil, vol. 1, No. 01, April 2011.

Yunus, Jamal Lulail. Manajemen Bank Syariah Mikro. Malang: UIN-Malang Press, 2009.



[1] Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 451.
[2] Jamal Lulail Yunus, Manajemen Bank Syariah Mikro (Malang: UIN-Malang Press, 2009), hlm. 33-34.
[3] Philip Kotler, AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta: Salemba Empat, 2000), hlm. 7.
[4] Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah marketing, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006), hlm. 6
[5] Abdul Haq, Karyawan BMT Sidogiri Pamekasan, wawancara langsung, BMT Sidogiri Cabang Pamekasan, (07 September 2014).
[6] Abdul Majid Umar, Response to the Market Study- Industry Perspective and Current Practice, Power Point disajikan dalam acara Microtakaful Conference Indonesia, (Jakarta: 24 April 2014), hlm. 7.
[7]Abdul Haq, Karyawan BMT Sidogiri Pamekasan, wawancara langsung, BMT Sidogiri Cabang Pamekasan, (07 September 2014).
[8] Samlan, nasabah BMT UGT Sidogiri Tlanakan, Wawancara langsung (21 september 2014).
[9] Matnin, Dosen STAIN Pamekasan, Wawancara Langsung (11 September  2014).
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif R & D, hlm. 80.
[11] Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), hlm. 30.
[12] Ibid, hlm. 31.
[13] Ibid, hlm. 34.
[14] Nugraha Setiyawan, “Penentuan Ukuran Sampel Menggunakan Rumus Slovin dan Tabel Krejcie- Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” Universitas Padjajaran, (Nopember, 2007), hlm. 8.
[15] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif R & D, hlm. 102.
[16] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik  (Jakarta: PT Reneka Cipta, 2006), hlm. 151.
[17] Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 20-21.
[18] Moh Kasiram, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Dan Pemahaman Dan Penguasaan Metodologi Penelitian (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm. 120.
[19] Sri Lailatul Fatma, ” Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Manjadi Nasabah Di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang”, hlm. 37.
[20] Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 298.
[21] Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, hlm. 57-77
[22] Ibid, hlm. 57.
[23] Ibid.
[24] Vivin Sofia Indah, “ Pengaruh Bauran Pemasaran Gadai iB Barokah Terhadap Minat Nasabah Bank Jatim Syariah Cabang Pembantu Sampang” (Proposal Skripsi, STAIN Pamekasan, Pamekasan, 2013), hlm. 39.
[25] Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, hlm. 303.
[26] Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian, hlm. 80
[27] Vivin Sofia Indah, “ Pengaruh Bauran Pemasaran Gadai iB Barokah Terhadap Minat Nasabah Bank Jatim Syariah Cabang Pembantu Sampang”, hlm. 43.
[28] Ibid.
[29] Mudrajat Koncoro, Metode Kuantitatif (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011), hlm. 115.
[30] Vivin Sofia Indah, “ Pengaruh Bauran Pemasaran Gadai iB Barokah Terhadap Minat Nasabah Bank Jatim Syariah Cabang Pembantu Sampang”, hlm. 44.
[31] Sri Lailatul Fatma, ” Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Manjadi Nasabah Di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang”, hlm. 40.
[32] Ibid, hlm. 41.
[33] Ibid.
[34] Riduwan, Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian, hlm. 108.
[35] Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, hlm. 301.
[36] Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, hlm. 159.
[37] Ibid, hlm. 160.