MAKALAH
TENTANG
Jabariyah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Aliran
Teologi Dalam Islam
Dosen
Pengampu : Dr. Edi Susanto, M,Fil,I
Disusun
Oleh : Kelompok IV (D)
1.
AHMADI (182015010100)
2.
ARROFIK
(18201501010030)
3.
SALAMIN
(18201501010157)
Prodi
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jurusan
Tarbiyah
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan
2016/2017
KATA PENGANTAR
ﺒﺴﻢﺍﻟﻟﱠﻪﺍﻟﺮﺤﻤﻦﺍﻟﺮﺤﭕﻢ
Alhamdulillah
puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Kerena dengan Rahmat
serta Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Aliran
Teologi Dalam Islam” yang berjudul ‘‘Jabariyah” dan
tidak luput kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu Bapak “Dr.
Edi Susanto, M,Fil,I.” yang telah membimbing dan selalu memberikan semangat
kepada kami yang pada akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini, meskipun
jika ditinjau lebih jauh makalah kami ini masih belum sempurna untuk dikatakan
sebagai makalah yang baik, dan kami menyadari bahwa kami bukanlah manusia yang
tercipta dalam kesempurnaan, namun kami akan tetap berusaha untuk menjadi lebih
baik dengan terus belajar.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharap kritik dan saran dari
pembaca agar makalah ini selanjutnya bisa lebih baik, Amin.
Pamekasan, 29-09-2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................
1
A.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C.
Tujuan Masalah..........................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
................................................................................. .... 2
A.
Pengertian Jabariyah.............................................................................. 2
BAB III PENUTUP.......................................................................................... .
12
A.
Kesimpulan .......................................................................................... . 12
B.
Saran……………………………………………………………….………... 12
Daftar Fustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
B.
Rumusan masalah
1.
Apa yang di maksud dengan jabariyah?
C.
Tujuan
1.
Memahami apa
arti Jabariyah!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jabariyah
Jabariyah berasal
dari kata jabara yang berarti memaksa atau terpaksa, dengan kata lain bahwa
manusia yang tercipta dimuka bumi ini dalam melaksanakan perbuatannya dalam
keadaan terpaksa, tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia, sebagaimana
perbuatan tuhan atas benda-benda mati. Oleh karena itu perbuatan yang
disandarkan pada manusia harus difahami secara majazy, seperti halnya perbuatan
yang disandarkan pada benda-benda. Misalnya ungkapan “pohon berbuah, air
mengalir, dan batu bergerak” pendapat ini yaitu jahm bin safwan. Sedangkan menurut
al-syahrastani, al-jabr berarti
meniadakan perbuatan manusia dalam arti yang sesungguhnya dan menyandarkan
perbuatan itu kepada tuhan, menurut paham ini, manusia tidak kuasa atas
sesuatu, karena itu manusia tidak diberi sifat “mampu”
Jadi al-jabariyah di
ambil dari kata jabara yang mengandung arti terpaksa. Dalam aliran ini,
sebagaiman di jelaskan oleh Harun Nasution, terdapat paham bahwa manusia
mengerjakan pekerjaannya dalam keadaan terpaksa. Dalam istilah inggris paham
ini disebut fatalisma atau predistination. Perbuatan-perbuatan
manusia telah di tentukan oleh qoda’ dan qodar
Al-Syahrastani
membagi al-jabariyah kedalam dua bagian, yaitu al-jabariyah ekstrem (al-khalisah)
dan al-jabariyah moderat (al-mutawassithah). Al-jabariyah ekstrem tidak
menyandarkan atau menetapkan perbuatan sama sekali kepada manusia, tidak pula
kekuasaan atau daya untuk menimbulkan aktivitas, artinya aktivitas manusia haya
kuasa allah dan allah yang menentukan aktivitas tersebut. Sedangkan
al-jabariyah moderat mengakui bahwa manusia ikut andil dalam perbuatan atau
aktivitas yang dilakukan
Orang-orang inilah
yang tidah mengakui kebebasan manusia yang dikenal dengan sebutan (kaum al-jabariyah).
Para penulis al-mu’tazilah memasukkan ahl-sunnah dan al-asy’aryah kedalam
kelompok al-jabariyah. Akan tetapi penulis dari pihak al-asy’ariyah, termasuk
al-syahrastani, menulak pengelompokan itu, bagi al-syahrastani orang yang
menetapkan kasb pada manusia tidak dapat di sebut al-jabariyah. Anihnya,
al-syahrastani sendiri memasukkan kelmpok an-najjar dan al-dirariyah kedalam
aliran al-jabariyah. Padahal al-najjar maupun al-dirar termasuk orang yang
memajukan teori kasb itu
B. Pokok-Pokok Fikiran
Jabariyah
Menulak adanya
kekuasaan pada diri manusia, manusia itu di paksa tidak memiliki kemampuan dan
kekuasaan, tidak memiliki pilihan atas sesuatu aktivitas
Menurutnya bahwa
allah-lah yang menjadikan aktivitas manusia, sebagaimana benda-benda mati,
allah saja yang memiliki kekuatan dan kemampuan sedangkan manusia seperti benda
mati
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
Semuga
makalah ini bermanfaat, bagi penulis khususnya dan bagi kita umumnya, dan
semuga kita bisa faham dengan adanya buku
makalah ini, kritik dan saran kami harapkan kami membangun makalah yang
lebih bagus lagi
DAFTAR
PUSTAKA