Tuesday, 29 November 2016

Makalah Metodologi Penelitian tentang "Objek Penelitian"


PEMBAHASAN
     A.    Objek Penelitian

Objek adalah suatu hal yang hendak di jadikan sasaran bahan kajian dalam suatu penelitian. Setiap objek atau permasalahan penelitian memberikan isi dan pengarahan dalam proses pelaksanaan penelitian. Bagi banyak  peneliti memulai kegiatan dengan proses menentukan dan membatasi suatu masalah itu merupakan fase yang paling sulit. Hal ini antara lain di sebabkan oleh rasa ketakutan atau fatkor psikologi dan rasa ragu-ragu menghadapi suatu masalah baru, dan biasanya ada di luar pengalamannya. Juga oleh mental segan guna memulai suatu pekerjaan yang nampaknya berat dan sulit.
Sehubungan dengan kesulitan tersebut, beberapa petunjuk untuk mengatasi fase kesulitannya. Berikut ini di sajikan beberapa petunjuk tentang hal tersebut:
     1.       Tentukanlah secara tentatif atau coba-coba suatu topik, lalu pilihlah judul penelitian.
    2.       Kemudian mencoba membuat suatu sketsa mengenai interrelasi dan perurutan dari msalah-masalah pada selembar kertas.
     3.       Membahas luasnya area topik dan berusaha menemukan aspek-aspek kesulitannya, yaitu pusat-pusat simpul yang harus di urai.
    4.       Dengan persoalan-persoalan tersebut, langkah selanjutnya adalah keperpustakaan untuk membaca secara selektif buku-buku referensi, catatan-catatan, dokumen-dokumen, naskah-naskah, laporan-laporan, majalah, dan materi informatif lain yang telah di buat oleh penulis-penulis lain dan ada sangkut pautnya dengan masalah yang tengah kita garap.[1]
Seringkali para peneliti harus membatasi penulisannya disebakan oleh keterbatasan biaya, waktu dan terbatasnya tenaga, dan kemampuan intelektual guna menyelidiki semua interrelasi persoalannya. Merupakan suatu keterampilan intelektual yang berguna dalam penelitian adalah kemampuan untuk memanfaatkan semua tulisan dan fikiran orang lain, dengan kemampuan tersebut seorang peneliti bisa menampilkan serta mengembangkan ide dan opini sendiri yang orisinil.

    B.    Penetapan Tujuan Penelitian
Setelah permasalahan penelitian tersusun rapi maka perlu di identifikasikan tujuan dari suatu penelitian. Tujuan merupakan arah dan sasaran yang harus di capai oleh setiap tindakan yang akan di lakukan. Dengan demikian tujuan memegang peranan yang sangat penting dan harus di rumuskan dengan jelas, tegas dan mendetail, karena tujuan merupakan jawaban tentang masalah yang akan di teliti.[2]Secara umum tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1.     Relevansi tujuan dengan permasalahan penelitian. Jangan membuat tujuan penelitian yang menyimpang dari permasalahn penelitian.
2.     Relevansi tujuan dengan kepentingan perumusan atau kepentingan pembangunan.
3.     Relevansi tujuan dengan kepentingan pengembangan teori.
4.     Untuk menemukan atau mencari sesuatu yang lain dan aktual.
5.     Untuk mengembangkan atau memperluas dan menggali lebih jauh tentang apa yang ada.
6.     Untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan, apabila di rasa masih ada sesuatu yang di ragukan.
7.     Untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah di terima atau menolak serta mengubah dalil-dalil dengan suatu aplikasi baru dari dalil tersebut. Dalam penetapan tujuan penelitian maka perlu di ketahui dua jenis tujuan penelitian yaitu:
Pertama, tujuan operasional, yaitu tujuan berupa satu objek yang langsung akan di garap oleh peneliti.
Kedua, tujuan substansil, yaitu tujuan penggunaan dari hasil penelitian guna suatu keperluan atau kegiatan tertentu.
Sebagian besar, tujuan penelitian merupakan proses sebagai bagian dari seluruh rangkaian penyusunan skripsi, tesis atau desertasi. Di katakan sebagai proses karena tujuan penelitian tersebut harus di jawab melalui analisis data dengan menggunakan metode tertentu. Tujuan penelitian juga harus di uji jika di perlukan, yaitu dengan cara hipotesis sekaligus dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah di rumuskan. Tujuan penelitian juga merupakan hasil antara intermediate outcome dari proses penulisan skripsi, tesis, desertasi secara keseluruhan. Bagian ini menunjukan keluaran yang ingin di capai oleh peneliti melalui kajian yang dilakukan. Di katakan sebagai keluaran karena memang target yang ingin di capai dalam penelitian skripsi, tesis dan desertasi tersebut adalah seperti yang tercantum dalam tujuan penelitian itu.
Adapun aspek yang harus dipenuhi dalam perumusan tujuan penelitian ialah sebagai berikut:[3]
a.     Berkaitan langsung dengan judul penelitian
Sering kali di jumpai bahwa peneliti kurang teliti dan jeli dalam merumuskan tujuan penelitian. Sehingga banyak menyebabkan ketidakselarasan antara rumusan dan tujuan penelitian. Seperti pada contoh berikut:
Judul skripsi atau tesis: �Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Produktifitas Padi�.
Tujuan penelitian:
1)    Untuk mengetahui peran pemerintah dalam penyediaan pestisida. Kedua.
2)    Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan pestisida.

         b.     Secara Teknis Dapat di Ukur
Secara teknis dapat di ukur, artinya bahwa tujuan penelitian itu harus lebih bersifat teknis ketimbang               tujuan yang terlalu umum dan masih bersifat konseptual. [4]
Contoh:
Judul tesis: �Pengaruh Program SLPHT Terhadap Produktivitas Dan Keuntungan Petani Kakao Di Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan�
Tujuan penelitian: untuk mengetahui peranan pemerintah dalam distribusi pestisida di Bangkalan.
Ulasan: Tujuan terlalu umum dan tidak langsung berkaitan dengan pengukuran teknis tentang dampak SLPHT terhadap produktivitas dan keuntungan usaha tani kakao yang merupakan judul penilitian tersebut. Disamping itu peranan pemerintah tidak dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat dampak SLPHT terhadap produktivitas dan keuntungan usaha tani kakao.
Alternatif perbaikan: apabila penelitian telah dilakukan atau peneliti telah mengumpulkan data dari lapangan, maka solusinya adalah judul di ubah menjadi: �Analisis distribusi pestisida di Bangkalan�, sehingga tujuan penelitian ialah untuk mengetahui peranan pemerintah dalam distribusi pestisida di Bangkalan menjadi lebih tepat. Artinya tujuan penelitian yang dirumuskan tersebut menjadi lebih fokus terhadap judul penelitian. Sedangkan apabila masih dalam tahap penyusunan proposal, maka tujuan penelitian yang di ubah yakni tujuan penelitian harus menyesuaikan dengan judul penelitian.
          c.     Berhubungan langsung dengan analisis yang dilakukan
Tujuan penelitian harus berhubungan langsung dengan analisis yang dilakukan. Logika ini untuk menegaskan bahwa metode analisis harus berdasarkan pada tujuan penelitian. Apabila tujuan penelitian tidak terkait dengan analisis, maka ada dua kemungkinan, yakni metode analisisnya yang harus diubah atau tujuan penelitian yang diubah. Apabila kemungkinan kedua yang terjadi, berarti peneliti kurang matang dalam perumusan tujuan penelitian. Hal seperti ini bukan tidak mungkin terjadi mengingat penyusunan skripsi, tesis, dan disertasi merupakan proses yang panjang. Selain itu, hal seperti itu terjadi dikarenakan data yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya, maka tujuan penelitian perlu dirumuskan kembali.
Contoh:
Judul penelitian: �Analisis produktivitas, finansial dan ekonomi usaha tani kakao dalam kawasan hutan di Sulawesi Tenggara�
Tujuan penelitian:
1.     Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi luas tanam dan produktivitas usaha tani kakao di sulawesi tenggara.
2.     Untuk mengetahui produktivitas usahatani kakao pola monokultur dan pola integrasi aneka tanaman dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.     Untuk mengetahui manfaat dan biaya usaha tani kakao yang diusahakan di dalam kawasan hutan pola monokultur don pola integrasi aneka tanaman, baik dari aspek finansial maupun ekonomi yang mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan.  
                Seperti yang telah di jelaskan di awal pembahasan bahwa tujuan penelitian secara umum ialah untuk menemukan dan mengembangkan maupun koreksi terhadap atau menguji kebenaran ilmu pengetahuan yang telah ada. Dan juga tujuan penelitian di rumuskan sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Manakala masalah yang kita teliti ada tiga masalah, maka tujuannya pun harus ada tiga. Memang bisa aja tujuan diringkas menjadi dua atau bahkan satu tujuan saja dengan menyatukan rumusan masalah, tetapi hal ini penulis  rasa tidak baik, sebab dapat mencerminkan berpikir tidak menjadi sistematis dan logis. Oleh karena itu, setelah kita merumuskan satu rumusan masalah sebaiknya segeralah kita muruskan tujuan penelitiannya.[5]
Sedangkan secara spesifik tujuan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.     Mendiskripsikan fenomena
Tujuan yang paling sederhana dari suatu penelitian ialah memperoleh pengetahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena, nama klasifikasi sifat, dan ciri-ciri khasnya dari fenomena tersebut.
2.     Menjelaskan hubungan
Disamping mendeskripsikan, penelitian juga berusaha untuk menjelaskan hubungan antar fenomena terutama hubungan sebab-akibat.
3.     Meramalkan fenomena yang akan terjadi
Penjelasan hubungan sebab akibat sangat berguna untuk membuat generalisasi yang berlaku bagi fenomena yang ada sekarang maupun yang akan terjadi dan sekaligus bisa juga untuk menguji kebenaran teori yang telah ada. Dengan demikian dari penelitian ini orang dapat meramalkan fenomena yang akan terjadi secara ilmiah dan lebih akurat yang sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan misalnya untuk merencanakan pembangunan ekonomi.
4.     Mengendalikan fenomena
Penelitian dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena yang dapat membahayakan kehidupan manusia seperti banjir, kebakaran, penyakit dan memanfaatkan kekuatan alam untuk berbagai keperluan manusia. Misalnya pembangkit tenaga listrik dari air, gas bumi, uap dan sebagainya.[6]

     C.    Jenis penelitian Berdasarkan Tujuan
1.     Penelitian eksplorasi
Penelitian ekplorasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan ilmu (pendidikan) dan masalah-masalah yang baru dalam bidang pendidikan. Ilmu pendidikan dan masalah-masalah yang ditemukan melalui penelitian pendidikan benar-benar baru dan belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya, suatu penelitian telah menghasilkan profil atau kriteria kepemimpinan efektif dalam manejemen berbaris sekolah, atau penelitian tentang  suatu metode atau produser baru dalam pembelajaran bahasa inggris yang menyenangkan peserta didik.
2.     Penelitian pengembangan
 Penelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk mengembangkan ilmu (pendidikan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan, memperdalam atau memperluas ilmu (pendidikan) yang telah ada. Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiri dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA, atau penelitian tentang sistem penjaminan mutu dalam organisasi atau satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterapkan dalam organisasi bisnis atau perusahaan.
3.     Peneliltian verifikasi
Peneliltian verifikasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menguji kebenaran ilmu-ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa konsep, perinsip, prosedur, dalil maupun praktik untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau masalah-masalah ilmu  pendidikan. Misalnya suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh kecerdasan emosional terrhadap gaya kepemimpinan, atau penelitian yang di lakukan untuk menguji efektivitas model-model pembelajaran yang telah ada dalam mata pelajaran tertentu.[7]

     D.    Fungsi Penelitian
Dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan penelitian merupakan salah satu media yang handal untuk memenuhi berbagai macam fungsi seperti berikut[8]:

1.     Menemukan suatu hal yang baru.
Walaupun banyak cara untuk dapat menemukan informasi atau hasil karya baru, dalam dunia pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui suatu kegiatan penilitian adalah hasil yang handal dan mendapatkan pengakuan dari kalangan ilmuan. Melalui peneletian yang baik hasil temuan dapat diakui oleh para ahli dibidangnya.
2.     Mengembangkan ilmu pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui media penelitian. Melalui media penelitian dimana seorang peneliti biasanya dalam melakukan kajian terhadap permasalahan yang relevan dengan mengeksplorasi terhadap yang telah dilakukan para peneliti pada waktu lalu dan kegiatan penelitian saat sekarang untuk kemudian dilakukan pendalaman terhadap permasalahan yang ada. Hasil dari kegiatan tersebut salah satunya ialah dapat dikembangkannya wawasan pengetahuan menjadi semakin luas dan berkembang dengan tanpa overlapping tumpang tindih yang berarti.
3.     Melakukan validasi terhadap teori lama
Hasil penelitian digunakan sebagai konfirmasi atau pembaruan jika terjadi perubahan yang nyata terhadap paradigma teori yang telah lama berlaku. Melalui penelitian, hasil temuan yang memang dapat berlaku secara universal dapat diangkat menjadi hukum yang mungkin berlaku sepanjang waktu. Contoh hasil penelitian yang sampai sekarang dan mungkin akan tetap berlaku diantaranya adalah gaya gravitasi bumi terhadap suatu benda yang selalu mengarah ke pusat bumi oleh Newton, dalil-dalil dalam segitiga pytagoras, dan sebagainya. Dalam bidang pengetahuan dapat memperkuat, mengubah, atau menolak hasil temuan dari pradigma lama ketika ternyata hasil penelitian yang baru menghasilkan suatu yang memperkuat, membedakan, atau bertentangan dengan hasil pemelitian lama.
4.     Menemukan permasalah penelitian
Permasalahan penelitian pada prinsipnya dapat diperoleh dari mana saja seorang peniliti berada. Karena sebenarnya masalah penelitian selalu ada, untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan kriteria yang baik dari para peneliti.
5.     Menambahkan khazanah pengayaan ilmiah yang baru
Penelitian yang baik disamping memenuhi keempat butir dari fungsi-fungsi peneltian, dapat pula berfungsi sebagai pelengkap khazanah ilmu yang baru. Sehingga ilmu pengetahuan senantiasa berkembang kearah penyempurnaan terhadap pengetahuan yang ada.[9]

     E.    Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsi
Ada beberapa macam penelitian berdasarkan fungsinya, antara lain:
1.     Penelitian Dasar (Basic/Fundamental Research)
Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menemukan dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip, generalisasi dan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan manfaat secara langsung praktis dari hasil penelitian tersebut. Namun demikian, penelitian dasar justru memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan serta pengujian teori yang akan mendasari penelitian terapan.
Penelitian dasar atau sering juga disebut penelitian murni (Pure Research) lebih diarahkan untuk memahami, menjelaskan dan memprediksikan berbagai fenomena alam dan sosial. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dan hukum-hukum ilmiah, meningkatkan penyelidikan dan metodologi ilmiah. Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum serta  berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis, tetapi teori yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis.

2.     Penelitian Terapan (Applied Research)
Penelitian terapan dilakukan berkenaan dengan pemecahan masalah dan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Tujuan penelitian terapan tidak semata-mata untuk mengembangkan wawasan keilmuan, tetapi juga untuk pemecahan masalah praktis, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, baik secara individu maupun kelompok, mungkin juga untuk keperluan kelembagaan. Dengan kata lain, hasil penelitian terapan dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan langsung.  Setelah hasil studi dipublikasikan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi pola berpikir dan persepsi praktisi.
3.     Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri melalui tindakan nyata dalam situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses dan pemahaman tentang praktik-praktik pendidikan secara utuh, mengembangkan kemampuan profesional dan meningkatkan hasil kegiatan. Tujuan penelitian tindakan ini menunjukan beberapa implikasi yang harus diperhatikan.
Pertama, penelitian tindakan harus dilakukan secara ilmiah sesuai dengan konsep penelitian ilmiah.
Kedua, penelitian tindakan harus melibatkan kelompok partisipan sehingga dapat dilakukan kolaborasi.
Ketiga, penelitian tindakan harus diarahkan untuk memperbaiki praktik pendidikan, seperti penampilan guru, keterampilan mengajar, tekhnik berkomunikasi dengan peserta didik, penggunaan media dan sumber belajar, melakukan penilaian, dan lain sebagainya.
Keempat, hasil penelitian tindakan harus dijadikan acuan untuk melakukan refleksi diri. Impliksi ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan kepada tiga aspek pokok, yaitu:
a.       Untuk memperbaiki praktik
b.       Untuk mengembangkan kemampuan profesional dalam arti mengembangkan pemahaman dan keterampilan baru para praktisi terhadap praktik yang dilaksanakannya.
c.        Untuk memperbaiki keadaan atau situasi praktik tersebut yang dilaksanakan.[10]
4.     Penelitian Penilaian (Assesment Reseach).
Penelitian penilaian adalah penelitian yang dilakukan untuk menentukan perubahan atau perbaikan perilaku individu setelah menjalani suatu perlakuan dengan waktu dan program tertentu.
5.     Penelitian Evaluasi (Evaluation Research)
Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan, tetapi tujuannya dapat dibedakan dengan penelitian terapapan. Penelitian evaluatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan, dan kelayakan suatu program, produk atau kegiatan suatu lembaga berdasarkan kriteria tertentu.
Adapun manfaat penelitian evaluatif antara lain dapat menambah wawasan tentang suatu kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan.
6.     Penelitian kebijakan (Policy Research)
Penelitian kebijakan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan pimpinan (pemerintah) dan membantu para pembuat kebijakan memberikan rekomendasi yang bersifat praktis.
Penelitian kebijakan memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang telah di buat atau sedang berlaku saat ini dan diarahkan untuk meneliti formulasi kebijakan dan siapa sasarannya, menguji pelaksanaan suatu program yang terkait dengan suatu kebijakan, menguji keefektifan dan keefisienan kebijakan.

7.     Penelitian Grounded (Grounded Research)
Penelitian grounded bertitik tolak dari data-data faktual dilapangan secara empiris. Data-data tersebut dianalisis secara induktif sehingga menjadi teori. Dengan kata lain, penelitian grounded justru akan melahirkan teori berdasarkan data empiris dan realitas sosial. Asumsi penelitian ini adalah untuk memahami tindakan manusia dengan benar. Oleh karena itu, tidak dapat digunakan teori-teori atau konsep-konsep tentang tindakan sosial yang dirumuskan terlebih dahulu sebelum penelitian itu sendiri di mulai. Konsep�konsep dan hipotesis-hipotesis itu muncul dari data itu sendiri, dimana kategori-kategori, penjelasan-penjelasan dan keterangan-keterangan tidak pernah di buat sebelum penelitian terjadi.

PENUTUP

     A.      Kesimpulan
Objek adalah suatu hal yang hendak di jadikan bahan kajian dalam suatu penelitian. Sedangkan tujuan merupakan arah dan sasaran yang harus di capai oleh setiap tindakan yang akan di lakukan. Tujuan adakalanya yang bersifat umum dan ada juga yang bersifat khusus.
Adapun aspek yang harus dipenuhi dalam perumusan tujuan penelitian ialah sebagai berikut: berkaitan langsung dengan judul penelitian, secara teknis dapat di ukur dan berhubungan langsung dengan analisis yang dilakukan
Jenispenelitian berdasarkan tujuan antara lain ialah:
1.       Penelitian eksplolari
2.       Penelitian pengembangan
3.       Peneliltian verifikasi
Sedangkan Fungsi Penelitian ialah:
1.         Menemukan suatu hal yang baru.
2.         Mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.         Melakukan validasi terhadap teori lama.
4.         Menemukan permasalah penelitian.
5.         Menambahkan khazanah pengayaan ilmiah yang baru.
Adapun beberapa macam penelitian berdasarkan fungsinya, antara lain:
1.       Penelitian dasar (basic/fundamental research).
2.       Penelitian terapan (applied research).
3.       Penelitian tindakan (action research).
4.       Penelitian evaluasi (evaluation research).
5.       Penelitian Penilaian (assesment reseach).
6.       Penelitian kebijakan (policy research).
7.       Penelitian grounded (grounded research).


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantatif. Malang: UIN Maliki, 2010.
-----------Metodologi Peneltian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki, 2010.
Rianse, Usman dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.
Wadhan. Metodologi Penelititan Pendidikan. Pamekasan: STAIN Pamekesan Press, 2009.



[1]Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 43-44
[2]Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantatif (Malang: UIN Maliki, 2010), hlm. 51-52
[3] Ibid.  55-56.
[4] Rianse dan Abdi,  Metodologi Penelitian, hlm.  57.
[5] Sanjaya, Penelitian Pendidikan, hlm. 290.
[6] Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian  (Yogyakarta: UIN  Maliki Press, 2008), hlm. 8.
[7]Kasiram, Metodologi Penelitian, hlm. 52.
[8] Wadhan, Metodologi Penelitian (Pamekasan : STAIN Press, 2009), hlm. 11-12
[9] Wadhan, Metodologi,hlm. 11-12.

[10]Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 32.