A. Judul Proposal
Penelitian
”Pengaruh
Produk Simpanan Peduli Siswa Terhadap Motivasi Menabung Siswa-Siswi MTs
At-Taufiqiyah Di BMT Sidogiri Cabang Proppo”.
B. Latar
Belakang Masalah
`Perkembangan usaha jasa keuangan
masa sekarang ini semakin maju, tidak terkecuali
dengan perkembangan Baitul Maal Wattamwil (BMT)[1].
BMT kian maju terus menerus berkembang jumlahnya, khususnya di daerah Jawa
Timur yang hampir tidak terhitung jumlah
keberadaannya. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai mengenal tentang
BMT, dimana kita banyak ketahui bahwa sebagian besar masyarakat hanya mengenal
dan tahu bahwa Bank-lah yang dapat melayani mereka didalam melakukan transaksi
keuangan baik menyimpan (menabung), pembiayaan ataupun mentranfer.
Baitul Mal Wattamwil merupkan lembaga keuanga mikro yang
dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro
dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela
kepentingan kaum fakir miskin. BMT dalam melakukan kegiatan usahanya mengacu pada
undang-undang no 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan PP nomor 9 tahun 1995
tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi. Juga dipertegas oleh
KEP.MEN nomor 91 tahun 2004 tentang jasa keuangan syariah.
Baitul Mal wattamwil dalam mengoperasikan kegiatan jasa nya memilik
Produk yaitu setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan manusia.[2] Setiap bentuk aktifitas yang dilakukan manusia untuk mewujudkan
manfaat atau menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi
yang disediakan Allah SWT sehingga melihat maslahat, untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan terciptanya kehidupan yang sejahtera,aman dan nyaman.
Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan
masyarakat umum.[3] Dalam undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 menjelaskan
bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak bisa ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.[4] Sedangkan simpanan peduli siswa merupakan layanan penyimpanan dana
yang diperuntukkan bagi lembaga pendidikan guna menghimpun dana tabungan siswa.
Motivasi adalah setiap perasaan atau keinginan yang sangat
mempengaruhi kemauan orang sehingga individu didorong untuk bertindak. Demi
menarik nasabah BMT sidogiri cabang Proppo mengatur manajemen pemasaran sebab
Strategi pemasaran yang jitu harus dibarengi dengan perencanaan daya saing
perusahaan yang handal. Kondisi bangkrut pada sebuah perusahaan sebagian besar
disebabkan oleh penarikan kembali dana investasi yang telah ditanamkan oleh
investor. Kebanyakan investor yang menarik investasinya, selanjutnyaakan
mengalihkan dana investasinya tersebut untuk ditanamkan pada perusahaan lain
dengan laba minimal diatas rataan.[5] BMT Sidogiri demi menjaga keberlanjutan perusahaannya, maka
perusahaan tersebut terus mengkaji manajemen strateginya agarditerima oleh
pasar. Hal ini karena fungsi manajemen yang memiliki kontak paling besar dengan
dunia luar adalah pemasaran salah satu pemasaran yang digunakan oleh BMT
Sidogiri adalah Tabungan peduli siswa, awanyal produk ini bernama tabungan
pendidikan.
Seiring dengan berkembangnya
Baitul Mal Wattamwil ( BMT ) banyak membuka produk-produk baru demi
menarik nasabah untuk menabung, salah satunya produk tabungan yang di tawarkan
oleh BMT Sidogiri Cabang Proppo ialah Tabungan peduli Siswa. Tabungan ini
menggunakan akad wadhi’ah yadh dhamanah, pada jenis tabungan ini bebas biaya
administrasi bulanandan juga mendapatkan Beasiswa sebesar Rp.150.000,- dengan
syarat tabungan mencapai Rp 5.000.000,- dengan jangka waktu minimal 5 bulan dan
dalam konsep bagi hasilnya BMT Sidogiri cabang Proppo menggunakan akad Mudharabah
Musytarakah dengan nisbah bagi hasil 40% anggota dan 60% untuk BMT.
Dengan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Pengaruh Produk Simpanan Peduli Siswa Terhadap Motivasi
Menabung Siswa-Siswi MTs At-Taufiqiyah Di BMT Sidogiri Cabang Proppo.”
C. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
dampak Tabungan peduli siswa terhadap perkembangan BMT Sidogiri Cabang Proppo ?
2.
Seberapa
besar pengaruh produk simpanan peduli siswa terhadap minat menabung
Siswa/siswi MTs At-Taufiqiyah?
D. Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui dampak tabungan peduli siswa terhadap perkembangan
BMT Sidogiri cabang Proppo.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk simpanan peduli
siswa terhadap motivasi menabung siswa/siswi MTs At-Taufiqiyah.
E. Asumsi
Penelitian
1.
Penulis
berasumsi bahwa produk tabungan peduli siswa berdampak terhadap perkembangan
BMT Sidogiri cabang Proppo.
2.
Penulis
berasumsi bahwa tabungan peduli siswa sangat berpengaruh terhadap motivasi
menabung siswa-siswi MTs At-Taufiqiyah
F. Hipotesis
Penelitian
Hipotesis adalah
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneletian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul yang kebenarannya masih perlu
diuji/dibawah kebenaran5. Tokoh lain
juga mengemukakan bahwa hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus dibuktikan secara empiris.[6]
Sedangakan Trelease (1960) memberkan definini sebagai suatu keterangan
sementara dari susatu fakta yang dapat diamati.[7]
Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang dilahirkan dan diformulasikan
dengan mengacu pada pengamatan peneliti
terhadap fenomena lapangan yang akan diteliti. Oleh karena sifatnya adalah
merupakan jawaban sementara, maka hipotesis perlu diuji untuk dapat membuktikan
kebenaran.
Sedangkan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, adalah hipotesis :
Ho = Ada
pengaruh yang signifikan produk tabungan penduli siswa terhadap minat menabung
siswa-siswi MTs At-Taufiqiyah terhadap pekembangan BMT Sidogiri Cabang Proppo.
Ha = Tabungan peduli siswa
berdampak terhadap perkembangan BMT Sidogiri Cabang Proppo.
G. Kegunaan
Penelitian
Penelitian ini,
penulis berharap dapat memberikan manfaat
kepada:
1.
Bagi
para akademisi
Sebagai acuan pengembangan
intelektual sehingga bisa dijadikan referensi keilmuan dan bisa dijadikan
pengembangan kekayaan hasanah keilmuan terutama bagi akademisi STAIN Pamekasan.
2.
Bagi
Lembaga Keuangan
Dapat sebagai bahan informasi dan
pedoman dalam meningkatkan kemajuan dan pengembangan lembaga keuangannya dalam
mensejahterakan pemberdayaan ekonomi nasabahnya.
3.
Bagi
Lembaga Pendidikan
Sebagai pengembangan pendidikan
dalam memperaktekkan teori-teori yang diajararkan dan sebagai pemberdayaan
ekonomi pendidikan sehingga para siswa-siswi tersebut mandiri
4.
Bagi
Peneliti
Penelitian ini sebagai bekal untuk
membuat karya-karya ilmiah selanjutnya dan sebagai penerapan ilmu yang selama
ini didapat dibangku kuliah.
H. Ruang
Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul yang penulis teliti dan untuk menjaga kemungkinan
adanya kekaburan pemahaman terhadap judul ini, maka perlu kiranya penulis
kemukakan ruang lingkup untuk membantu dan mempermudah memahaminya. Adapun ruang lingkup pembahasan penelitian ini adalah Pengaruh
produk Tabungan Peduli Siswa terhadap motivasi menabung siswa-siswi MTs
At-taufiqiyah dan seberapa besar pengaruh tersebut terhadap perkembangan BMT
Sidogiri cabang Proppo.
I. Definisi
Istilah
Dalam
memahami proposal dan untuk menghindari kesamaan persepsi dan pemaknaan dalam
peroposal ini, maka penulis menjelaska beberapa istilah dalam judul proposal,
1.
Pengaruh
adalah daya yang ada atau timbal dari sesuatu yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang[8]
2.
Produk
adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan, atau pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan manusia.
3.
Simpanan
peduli siswa adalah layanan penyimpanan dana yang diperuntukkan bagi lembaga
pendidikan guna menghimpun dana tabungan siswa dengan akad wadiah yadh
adhamanah.
4.
BMT (Baitul
Mal wattamwil) adalah lembaga keuangan non pemerintah yang berfungsi menerima
dan menyalurkan dana umat.[9]
5.
BMT
Sidogiri cabang Proppo adalah lembaga keuangan non pemerintah yang dimiliki
Pondok Pesantren Sidogiri yang berada dialamat JL. Batu Ampar Desa Penaguan
Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
6.
motivasi
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan
untuk mencapai tujuan atau suatu usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu
agar tergerak melakukan suatu karena ingin mencapai suatu tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya[10]
7.
Tabungan
adalah Simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan sesuai dengan
kesepakatan dengan menggunakan buku atau kartu tabungan.[11]
8.
MTS
At-Taufiqiyah adalah lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan At-taufiqiyah
pondok pesantren Karangsari Tlambah Karangpenang Sampang.[12]
J. Kajian
Pustaka
1. Kajian Teoritik
a.
Konsep Baitul
Maal wat Tamwil
Baitul Maal wat Tamwil
atau BMT merupakan Lembaga Keuangan Mikro yang dijalankan dengan prinsip
syariah. Pada dasarnya BMT memiliki dua fungsi[13]:
1) Baitul
tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan, pengembangan usaha-usaha produktif dan
investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan
antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonomi.
2) Baitul
maal (rumah harta), menerima titipan zakat, infak, dan sedekah serta
mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
BMT memiliki tujuan
untuk membantu membangun sumber pelayanan keuangan guna mendorong dan
mengembangkan usaha produktif serta meningkatkan taraf hidup para anggota dan
keluarganya.[14]
Sampai saat ini belum
ada peraturan yang jelas mengenai lembaga-lembaga keuangan mikro, termasuk BMT.
Guna mendapatkan kepastian serta perlindungan hukum, maka sebagian BMT
berkonversi dalam badan hukum koperasi yaitu Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS). Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya
bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil
(syariah). Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa BMT juga memiliki fungsi
intermediasi sebagai penghimpun dana dan penyalur dana layaknya bank. Penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan dengan akad wadi’ah dan murabahah serta penyaluran
dana dalam bentuk pembiayaan dengan akad mudharabah, musyarakah, ijarah,
murabahah, salam, istishna, dan lain-lain.
b.
Tujuan
dan Fungsi BMT
BMT merupakan usaha bisnis yang bersifat mandiri,
ditumbuh kembangkan dengan swadaya dan dikelola secara professional, serta
berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya. BMT
bertujuan:[15]
1)
Meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2)
Mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat dari
belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi.
3)
Mewujudkan gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam
kegiatan ekonomi riil dan kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yangmakmur
dan maju.
4)
Dan mewujudkan gerakan keadilan membangun struktur
masyarakat madani yang adil berkemakmuran, berkemajuan, serta berkeadilan
berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT.
Dalam
rangka pencapaian tujuan, BMT berfungsi:[16]
1)
Mengidentifikasi,
memobilisasi, mengorganisisr, mendorong dan mengembangkan potensi serta
kemampuan ekonomi anggota, kelompok usaha anggota muamalat daerah kerjanya.
2)
Mempertinggi
kualitas SDM anggota dan kelompok usaha anggota muamalat menjadi lebih professional
dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh menghadapi tantangan global.
3)
Menggalang
mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
anggota.
c. Pemasaran
BMT
Karena target market BMT adalah pelaku
usaha skala mikro maka sistem pemasaran yang biasa dilakukan adalah dengan
mendatangi langsung calon nasabah. Staf market BMT berkeliling ke pasar-pasar
tradisional dan memperkenalkan bentuk pembiayaan, produk-produknya BMT kepada
calon nasabah. Informasi yang sampai pada satu nasabah kemudian akan beredar dari mulut ke mulut kepada
calon nasabah lainnya. Sistem pemasaran ini sangat membantu perkembangan pasar
BMT. Selain itu pemasaran BMT juga disampaikan lewat pengajian formal maupun
informal, terutama di masjid-masjid yang memiliki BMT, di sekolah-sekolah yang
memiliki BMT, sasarannya adalah jemaah masjid, sataf-staf, guru beserta
murid-murid sekolah, BMT juga aktif mencari jenis-jenis usaha mikro yang punya
potensi untuk berkembang di lingkungan sekitar BMT dan menawarkan bentuk-bentuk
pembiayaan yang bisa dilakukan.
d. Produk
dan Kegiatan BMT
Sesuai dengan namanya produk yang
dipasarkan oleh BMT terbagi dalam tiga kategori yani produk penghimpun dana,
produk pembiayaan dan produk atau usaha-usaha sosial. Selain itu ada juga BMT
yang punya usaha usaha di sektor riil. Produk penghimpun dana atau simpanan di
BMT dikemas dalam skema akad Mudharabah, baik dalam bentuk tabungan ataupun
deposito. Untuk tabungan, beberapa produk yang biasa dijual BMT adalah tabungan
mudharabah umum, tabungan Mudharabah pendidikan, tabungan Mudharabah Idul Adha,
tabungan Mudharabah haji/ umrah, tabungan Mudharabah Idul Fitri, tabungan
Mudharabah walimah, tabungan Mudharabah Akikah, tabungan Mudharabah Perumahan,
tabungan Mudharabah wisata dan lain-lain. BMT juga melakukan penghimpunan dana
untuk modal usaha berupa simpanan pokok khusus para pendiri. Modal ini
selanjutnya bisa berasal dari dana pihak lain, diantaranya berupa simpanan
pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela anggota. Kerjasama modal usaha
juga dapat dilakukan dengan beragam lembaga seperti perbankan, BUMN, LSM,
Baziz, lembaga pemerintah dan lain-lain. Sementara untuk produk-produk
pembiayaan dikemas dalam bentuk akad Mudharabah, Musyarakah, ijarah daan
murabahah. Produk-produk dalam kategori usaha sosial diantaranya titipan zakat,
Infaq dan sadakah, dan penyaluran pembiayaan qardul hasan. Kegiatan BMT tidak
hanya terfokus pada usaha keuangan, lembaga ini juga dapat mengambil peran
dalam pengembangan berbagai usaha di sektor riil. Beberapa BMT juga memiliki
anak usaha di sektor teknologi informasi, sumber daya manusia, konsultan, jasa
dan lain-lain. Sementara bentuk kegiatan sosial BMT anatara lain melakukan
pengajian dan training pendampingan usaha untuk para nasabah.
e. Pegertian
Tabungan
Secara garis besar kegiatan opeasional bank syariah dan bank
konvensional dapat Bank syariah menerapkan dua akad tabungan, yaitu wadiah
dan mudharabah. Tabungan yang menerapkan
akad wadiah memgikuti prinsip-prinsip wadiah yadh adhamanah, tabungan ini tidak
mendapatkan keuntungan karena titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan
menggunakanbuku tabungan atau media lainnya seperti ATM. Tabungan yang
berdasarkan wadiah ini tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatnya
titipan. Akan tetapi bank tidak dilarang jika ingin memberikan semacam
bonus/hadiah.[17]
Sedangkan Pengertian tabungan menuurut sesuai
dengan surat edaran Direksi Bank Indonesia No. 22/ 133/ UPG/ 1989 yaitu
tabungan adalah simpanan pihak ketiga padabank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat:
1)
Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau
alat yang disediakan untuk keperluan tersebu
2)
Penarikan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta
surat perintah pembayaran lain yang sejenis.
3)
Tabungan yang diselenggarakan bank dalam bentuk rupiah.
Dari pengertian tersebut tersirat bahwa
orang yang menabung mempunyai hak untuk memperoleh kambali tabungannya dengan
syarat tertentu.Tabungan sebagai salah satu produk yang disediakan dalam suatu
lembaga keuangan dan sebagaimana produk yang lain, mempunyai manfaat yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Manfaat suatu produk dapat dikategorikan
dengan manfaat utilitarian dan manfaat hedonik. Manfaat utilitarian merupakan
atribut produk fungsional yang objektif. Sedangkan manfaat hedonik mencakup
respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi serta pertimbangan estetis.[18]
Dengan demikian tabungan juga memberikan manfaat fungsional, praktis
serta emosional untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan nasabah. Sedangkan menabung adalah tindakan yang
dianjurkan oleh umat Islam[19],
karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan
perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak
diinginkan, dalam ayat Al-Quran terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum
muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam surat Yusuf
ayat 43-48 yang berbunyi sebagai berikut:
tA$s%ur à7Î=yJø9$# þÎoTÎ) 3ur& yìö7y ;Nºts)t/ 5b$yJÅ £`ßgè=à2ù't ììö7y Ô$$yfÏã yìö7yur BM»n=ç7/Yß 9ôØäz tyzé&ur ;M»|¡Î0$t ( $pkr'¯»t _|yJø9$# ÎTqçFøùr& Îû }»töäâ bÎ) óOçGYä. $töä=Ï9 crçã9÷ès? ÇÍÌÈ (#þqä9$s% ß]»tóôÊr& 5O»n=ômr& ( $tBur ß`øtwU È@Írù'tGÎ/ ÄN»n=ômF{$# tûüÏJÎ=»yèÎ/ ÇÍÍÈ tA$s%ur Ï%©!$# $pgwU $yJåk÷]ÏB tx.¨$#ur y÷èt/ >p¨Bé& O$tRr& Nà6ã¤Îm;tRé& ¾Ï&Î#Írù'tGÎ/ Èbqè=Åör'sù ÇÍÎÈ ß#ßqã $pkr& ß,ÏdÅ_Á9$# $uZÏFøùr& Îû Æìö7y ;Nºts)t/ 5b$yJÅ £`ßgè=à2ù't ììö7y Ô$$yfÏã Æìö7yur BM»n=ç7/Yß 9ôØäz tyzé&ur ;M»|¡Î0$t þÌj?yè©9 ßìÅ_ör& n<Î) Ĩ$¨Z9$# óOßg¯=yès9 tbqßJn=ôèt ÇÍÏÈ tA$s% tbqããu÷s? yìö7y tûüÏZÅ $\/r&y $yJsù ôM?|Áym çnrâxsù Îû ÿ¾Ï&Î#ç7.^ß wÎ) WxÎ=s% $£JÏiB tbqè=ä.ù's? ÇÍÐÈ §NèO ÎAù't .`ÏB Ï÷èt/ y7Ï9ºs Óìö7y ×#yÏ© z`ù=ä.ù't $tB ÷LäêøB£s% £`çlm; wÎ) WxÎ=s% $£JÏiB tbqãYÅÁøtéB ÇÍÑÈ
Artinya : (43). Raja Berkata (kepada orang-orang terkemuka
dari kaumnya): "Sesungguhnya Aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai
orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku
itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi." (44). Mereka menjawab: "(Itu) adalah
mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi
itu." (45). Dan berkatalah orang
yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah
beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang
yang pandai) mena'birkan mimpi itu, Maka utuslah Aku (kepadanya)."(46). (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf
dia berseru): "Yusuf, Hai orang yang amat dipercaya, Terangkanlah kepada
kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan
(tujuh) lainnya yang kering agar Aku kembali kepada orang-orang itu, agar
mereka mengetahuinya." (47). Yusuf
berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa;
Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk
kamu makan. (48). Kemudian sesudah itu
akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan
untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpan.( Q.s Yusuf Ayat 43-48).[20]
Ayat tersebut memerintahkan kita untuk
bersiap-siap dan mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani
(iman/takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah
perencanaannya. Salah satu langkah perencanaan adalah dengan menabung. Dalam
kamus Bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan uang[21]
Perilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin dalam hal mengatur
keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat positif yang apabila
dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Sadono sukirno
mengatakan bahwa menabung dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk membiayai
pengeluaran konsumsi sesudah mencapai usia pensiun, untuk mencegahpengeluaran
biaya-biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan dikemudian hari.
f. Pengertian
motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin yang
berbunyi movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Pentingnya motivasi
karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku
manusia.[22] Motivasi
berasal dari kata motivasi yang secara umum dapat diartikan sebagai suatau daya
penggerak didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu
demi terciptanya suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar
untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau juga usah-usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu melakukan sesuatu
karena ingin mencapai tujuan yang ingin di kehendakinya.[23]
Apabila dilihat dari arti katanya, motivasi atau motivation
berarti pemberian motif, penimbulan
motif atau yang menimbulkan dorongan atau keadaanyang menimbulkan dorongan.
Motivasi dapat pula diartikan sebagai faktor yang mendorong orang untuk
bertindak dengan cara tertentu.
Hasil kajian beberapa literatur
menunjukkan bahwa para ahli telah memberikan definisi motivasi yang sangat
bervariasi, walaupun pada dasarnya pendapat mereka mempunyai tujuan yang sama.
Menurut Iwa sukima motivasi dapat didefinisikan sebagai penemuan dan penggunaan
dorongan yang dapat menuntun orang lain kepada pola perilaku yang dikehendaki.[24]
Pendapat lain menurut J. Ravianto dalam bukunya Produktivitas dan Manusia
Indonesia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi mental yang mendorong
aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian tujuan, dan
memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.[25]
Dari beberapa definisi diatas, maka
dapat diketahui bahwa motivasi bersifat abstrak, yaitu tidak terlihat secara
kasat mata, sehingga hanya dapat Diketahui atau diprediksikan melalui tingkah
laku atau perbuatan yang dilakukan seseorang. Motivasi tersebut timbul karena
adanya dorongan atau sasaran-sasaran tertentu yang telah ditetapkan.
Pada prinsipnya, motivasi dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu;
1)
motivasi berdasarkan kebutuhan. Motivasi yang timbul
berdasarkan kebutuhan masih dibedakan lagi menjadi 3 macam, yaitu: (a) motif
atau kebutuhan organisme untuk makan, minum, bernafas, seksual dan
beristirahat. Motif organismemerupakan representasi dari kebutuhan biologis
manusia sebagai makhluk hidup; (b)motif darurat, yang mencakup dorongan untuk
menyelamatkan diri, membalas,berusaha, memburu dan mencari sesuatu. Motif ini
dapat timbul karena adanyatantangan dari luar, yaitu untuk menghadapi dunia
luar, baik sosial maupun nonsosial; (c) motif obyektif yang meliputi kebutuhan
untuk melakukan eksplorasi,manipulasi untuk pengembangan hasrat dan minat.
Motif obyektif mencakup minat, hasrat dan keinginan individu[26]
2)
motivasi berdasarkan terbentuknya. Jenis motif ini
didasarkan padaterbentuknya motif-motif, yakni terdiri atas motif bawaan, dan
motif yang dipelajari.Motif bawaan telah ada sejak lahir dan tidak perlu
dipelajari misalnya makan, minum dll. Sedangkan motif yang dipelajari timbul
karena proses belajar, seperti motifbelajar, motif bekerja, motif mencari
kedudukan atau jabatan, dan seterusnya.
3)
motivasi berdasarkan sifatnya. Merujuk pada
sifatnya, motivasi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu motivasi intristik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang bersumber
dari diri sendiri, tanpaadanya pengaruh dari luar. Sedangkan motif ekstrinsik
adalah motivasi yangdisebabkan karena adanya pengaruh dari faktor-faktor luar.
Motif instrinsik lebih kuatapabila dibandingkan dengan motif ekstrinsik.[27]
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa motivasiadalah : dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat
sesuatu kearahpencapaian tujuan yang ingin dicapai. Jadi dalam melaksanakan
sesuatu ataumelakukan sesuatu diperlukan motivasi agar sesuatu yang dikerjakan
atau dilakukandapat mencapai tujuan yang diharapkan.
g.
Simpanan
Undang-undang nomor 10 tahun 1998 menjelaskan bahwa tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapt ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syart penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan
perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Ada beberapa alat
penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau menggunakan
sarana yang mereka inginkan.alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau
bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah.
1)
Buku
tabungan
Buku Tabunga Yaitu buku dipegang oleh nasab, dimana berisi catatan
saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin
terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat
mengurangi saldo yang ada dibuku tabungan tersebut.
2)
Slip
penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama,
nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah
uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
3)
Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya
sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah
uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga bisa digunakan secara bersamaan
dengan buku tabungan
4)
Kartu
yang terbuat dari plastik
Kartu ini merupakan kartu sejenis kredit yang terbuat dari plastik
yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank
maupun dimesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar
ditempat-tempat yang strategis.
2.
Kajian
Penelitian Terdahulu
a.
Arif
Sudaryana yang berjudul: Analisa Motivasi Konsumen dalam Menabung pada Bank
Umum di Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Penelitian ini meneliti tentang motivasi konsumen dalam menabung pada bank
umum. Penelitian ini ditekankan untuk mengungkapkan kekuatan yang ada dibalik
perilaku yang sudah ditampilkan olehkonsumen
b.
Irma
Rahmawati yang berjudul “Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa
(Studi pada BMT dan MTs Darul Qur’an Tebet Jakarta Selatan)”. Peneltian ini
tentang pengaruh promosi BMT terhadap minat siswa menabung pada BMT dengan
produk Pendidikan sehingga dapat membantu para siswa untuk mendapatkan
beasiswa. Penelitian ini juga menekankan pada promosi-promosi sehingga para
nasabah tertarik untuk menabung.
K.
Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[28]
Proposal
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan data statistik.
1.
Rancangan
Penelitian
Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh produk simpanan peduli siswa terhadap minat menabung siswa-siswi MTs
At-Taufiqiyah di BMT Sidogiri cabang Proppo. Oleh karena itu penelitian ini
termasuk kategori kuantitatif korelasi, maka variabel yang digunakan ada dua
macam yaitu variable dependent (Y) dan variable Independent. Mengingat adanya
dua variabel dalam penelitian ini, maka kegiatan penelitian yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah upaya untuk menghubungkan antara dua variabel yang
ada dengan menguji hipotesis yang telah ditentukan. Peneltian kuantitaf untuk
mencari hubungan variable terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab
akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independent terhadap
variabel dependent.[29]
Sehingga penelitian ini untuk mencari Pengaruh Tabungan peduli siswa terhadap
motivasi menabung siswa-siswi MTs At-taufiqiyah.
2.
Populasi
dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang teridiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.[30]
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa "Populasi adalah
keseluruhan obyek penelitian".[31]
Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa-siswi MTs At-Taufiqiyah
yang menabung di BMT Sidogiri cabang Proppo, yang mana dari tabungan siswa
tersebut dijadikan satu dan diatas namakan MTs At-Taufiqiiyah.
b. Sampel
Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[32] Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan teknis sampling probability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan teknisnya
menggunakan simple random sampling[33]
3.
Sumber
Data
Sumber penelitian ini
pada dasarnya ada dua. Pertama adalah data sekunder, yaitu data pustaka yang dihimpun dari sejumlah
buku-buku, surat kabar, internet, sumber bacaan dan lain-lain yang ada
kaitannya dengan skripsi ini. Kedua, jenis data yang dibutuhkan untuk
penelitian ini adalah jenis data primer, yaitu data yang sengaja penulis
kumpulkan sendiri secara langsung, maka pengumpulan data yang dilakukan adalah
dengan studi lapangan.
4.
Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian
adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan tiga cara untuk mendapatkan data yaitu :
a) kuersioner
tertutup
b) Wawancara
bebas terpimpin,
c) Observasi
nonsistematis.
5.
Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan
standar untuk memperoleh data yang
diperlukan.[34]
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetepkan.[35] Maka dari itu agar peneliti mengetahui
data-data yang ingin dicari maka peneliti akan memelakukan dengan berbagai cara
salah satunya:
a. Sumber
primer
1) Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis maupun
psikologis, dua diantaranya yang paling penting adalah proses-proses pengamatan
dan ingatan.[36]
Sedangkan menurut Purwanto obsevasi adalah metodeatau cara-cara menganalisis
dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok.[37]
Observasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi secara langsung, maksudnya peneliti mengamati
2) Kuersioner
(angket)
Teknik angket (kuersioner) merupakan suatu
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas
daftar pertanyaan tersebut.
3) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
percakapan-percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewancara
(Interviewer) dan terwawancara (Interviewee).[38]. Wawancara, yaitu peneliti mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan beberapa pihak yang bersangkutan yakni pihak bank dalam proses
untuk memperoleh data dan informasi mengenai data yang diperlukan.
b. Sumber
Sekunder
1) Dukumentasi
Dokumentasi cara mengumpulkan data dengan cara
mencatat data yang sudah ada seperti catatan transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, agenda dan lain-lain.[39]
2) Kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan
data yang didapat dari berbagai sumber tertulis yaitu dengan cara mempelajari
buku-buku yang memuat materi ini.
6.
Analisis
Data
Untuk mempermudah dalam mengelola data dalam penelitian ini, untuk
mengurangi tingkat kesalahan dalam penelitian maka peneliti menggunakan program
SPSS untuk mengolah data statistiknya, adapun alat statistik yang digunakan untuk
pengukur pengaruh variabel indepent terhadap variabel dependent, dalam hal ini
peneliti menggunakan alat statistik berupa analisis regresi linear berganda.
a.
Mencari
data mentah
Data mentah
yang diperoleh merupakan data primer yang diteliti berupa hasil angket dari
siswa-siwi MTs At-taufiqiyah dan hasil wawancara dari pihak pegawai BMT
Sidogiri cabang Proppo.
b.
Statistik
deskriptif
Statistik deskriptif adalah setatistik yang berkenaan
dengan bagaimana cara mendiskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau
menguraikan data sehingga mudah dipahami.[40] Statistik deskriptif ini untuk mencari gambaran responden
terhadap yang diteliti oleh penulis.
c.
Melakukan
uji kualitas data
Kualitas
data yang dihasilkan dari penggunaan instrument penelitian dapat dievaluasi
melalui uji validitas dan uji reliabilitas.
1.
Uji
Validitas
Validitas
adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur
apa yang ingin di ukur[41]
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas
isi merupakan suatu alat yang mengukur sejauh mana kuersioner atau alat ukur
tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai krangka konsep.[42]
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan alat ukur program komputer
yaitu SPSS. Koefisien korelasi tiap item akan dibandingkan dengan r table
dengan taraf signifikan c 5% jika nilai korelasi suatu item/pertanyaan lebih
kecil dari r table maka pertanyaan tersebut tidak valid begitu juga sebaliknya,
jika nilai korelasi suatu item/pertanyaan lebih besar dari r table maka
pertanyaan tersebut dikatakan valid.[43]
2.
Uji
realibitas
Apabila
suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahab berikutnya adalah
mengukur realibitas dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain
kesempatan. Dalam arti lain realibitas adalah ukuran yang menunjukkan
kesetabilan dalam mengukur, kestabilan ini berarti : kuersioner tersebut
konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep dari suatu kondisi kekondisi
yang lain.[44]
Pengukuran realibitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu repeated measure atau pengukuran
berulang dan one shot atau pengukuran
sekali saja dengan bantuan program SPSS dari komputer. Uji reabilitas yang
digunakan dalam hal ini adalah one shot
atau pengukuran sekali saja dengan menggunakan metode Cronbach Alpha (a). suatu
variabel dikatakan reliable apabila Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 :[45]
Hasil α ≥ 0,60 = reliable
Hasil α ≤ 0,60 = tidak
reliable
d.
Uji
hepotesis
Untuk dapat
mengukur pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent maka perlu dilakukan pengukuran dengan memakai alat
analisis statistik. Pemakaian alat analisis statistik diharapkan dapat
mengungkap atau mengukur pengaruh variabel independent terhadap variable dependent
secara kuantitaif hingga memudahkan peneliti untuk dapat mengambil kesimpulan
secara otentik.
Dalam
menganalisis data dan menentukan hepotesis penelitian, maka peneliti menggunakan
alat analisis regresi linear berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS dengan
formulasi sebagai berikut:[46]
Y = a + b1x1
+ b2x2 + b3x3
Dimana:
Y = variabel terikat
a = Konstata
b1,b2,b3 = Koefisien regresi
n = banyaknya sampel
x1,x2,x3 = variabel bebas
1.
Uji
– F (Simultan)
Uji F yaitu
uji statistik bagi koefisien regresi yang serentak atau bersama-sama
mempengaruhi Y.[47]
Artinya uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh varabel bebas terhadap
variabel terikat, yaitu apakah variabel x (x1,x2, dan x3)
benar-benar berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel Y. dimana jika F
hitung > F table, maka Ha diterima atau secara bersama-sama variabel bebas
dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya F hitung< F table maka Ho diterima atau
secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama
variabel bebas terhadap variabel terikat. Maka digunakan probability sebesar 5%
(α = 0,05)
a.
Jika
sig > α (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak
b.
Jika
sig < α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima
2.
Uji-T
(Parsial)
Uji T (t-of test) merupakan uji statistik yang
digunakan untuk mengetahui kebenaran pertanyaan atau dugaan yang dihipotesiskan
oleh si peneliti.[48]
Uji-T merupakan uji statistik bagi koefisen regresi dengan hanya satu koefisien
regresi yang mempengaruhi Y. artinya uji ini digunakan untuk mengentahui apakah
masing-masing variabel secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikatnya. Dimana T table > T hitung, maka Ho diterima
dan jika T table < T hitung, maka Ha diterima diterima begitupun jika sig
> α(0,05) maka Ho diterima, Ha ditolak dan jika sig< α (0,05) maka Ho
ditolak Ha diterima.
DAFTAR RUJUKAN
Wahjono,Sentot
Imam. Manajemen pemasaran. Graha
Ilmu.Yogyakarta.2010
Antoni,
Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari teori
ke praktek. Gema Insani. Jakarta.2001
Wahyu
dkk. Kamus bahasa Indonesia. Kawan
Pustaka.Bandung. 2004
Musjtari,Dewi
Nurul.Penyelesaian sengketa dalam praktik perbankan syariah.
Parama Publishin.Yogyakarta.2012
Purwanto.Marketing Strategic.Platinum.---------.
2012
Al-haritsi,Jaribah
bin Ahmad. Fikih Ekonomi Umar bin Khathab.Pustaka al-kautsar.Jakarta Timur.2003
Kasmir.
Dasar-dasar perbankan.PT.RajaGrafindo
Persada.Jakarta.2002
------------------.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.STAIN
Pamekasan. Pamekasan.2015
Sugiono.
Metode penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta,2012
Nazir,
Moh. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia. Jakarta,2009
Wahya,dkk.
Kamus Bahasa Indonesia. Kawan
Pustaka. Bandung 2014
Zaman,
M. Nadzratun & Ali,M. Hosen. Kamus
Populer Keuangan & Ekonomi Syariah. PKES Publishing. Jakarta,2008
Soemitra,
Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Kencana Prenada Media Group,Jakarta,2009
Lubis,
Suhrawadi K. Hukum Ekonomi Islam. Sinar Grafika. Jakarta 2000
……………………BMT Sebagian Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM), PINBUK. Jakarta.
Atonio,Muhammad
Syafi’i. Bank Syariah dari teori ke
praktek .Gema Insani. Jakarta. 2001
Setiadi,
Nugroho J. Perilaku konsumen Konsep dan
Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta. 2003
Tim
Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. 1990
Sukima,Iwa.
Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan.
Tarsoto. Bandung. 1981
Ravianto,J,
et. all. Produktivitas dan Manusia
Indonesia. LSIUP. Jakarta. 1985
Wahyosumidjo.
Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia
Indonesia. Jakarta. 1992
Hamalik,Oemar.
Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi
Aksara. Jakarta. 1995
Sugiono.
Metode penelitian kuantitatif kulitatif
dan D R&D.Alfabeta. Bandung. 2010
Sugiono.
Metode penelitin bisnis .Alfabeta. Andi.
Bandung. 2012
Arikunto.
Suharsimi. Prosedur Penelitian.
Rineka Cipta. Jakarta. 1991
Sugiyono.
Metode Penelitian Bisnis. Andi.
Yogyakarta 2003
Buna’i,
Metodelogi Penelitian Pendidikan. STAIN
Pamekasan Press,Pamekasan 2006.
Moleng,Lexy
J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung. 2014
Siregar,
Syofian. Statistika Deskriptif untk
peneitian. PT.Rajagrafindo persada. Jakarta. 2012
Santosa,
Purbayu budi dan ashari. Analisis
statitistik dengan mikrosof excel dan SPSS. Andi, Yogyakarta, 2005
Simamora,Bilson.
Reset pemasaran PT Gramedia Pustaka
utama, Jakarta,2004
Hasan,
Iqbal Analisa data penelitian dengan
statistic.PT.Bumi aksara,Jakarta, 2010
[2] Sentot Imam Wahjono,Manajemen
pemasaran bank.graha ilmu,yagyakarta.2010. hal.89
[3] Kasmir. Dasar-dasar perbankan.PT.RajaGarafindo.
Persada.Jakarta. 2015 hal. 92
[4]Ibid, hal. 93
[5] Purwanto. Marketing
Strategic.Platinum.----------. 2012. hal 32
[9] M. Nadzratun zaman & M. Hosen Ali, Kamus Populer Keuangan & Ekonomi
Syariah.
(Jakarta: PKES Publishing, 2008), hlm. 9
[11] Ibid. Hal. 90
[13] Andri
Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), hlm.451
[17] DR.Muhammad Syafi’i Antonio, M.Ec.Bank Syariah dari teori ke praktek.(Jakarta:Gema Insani,2001), hlm 156
[20]
Qur’an In
Word 2007.
[21]Tim Penyusun
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta:Balai Pustaka, 1990) hlm, 247
[22]Nugroho J.
Setiadi, SE., MM. Perilaku konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta: Kencana 2003)
[23]35 Tim Penyusun
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1990), Cet III, h. 1007
[32] Ibid, hlm. 116
[35] Ibid, hlm. 401
[38] Lexy J.
Moleng, Metodelogi Penelitian Kualitatif,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 157
[40] Ir.
Syofian Siregar, M.M, Statistika
Deskriptif untk peneitian, (Jakarta:PT.Rajagrafindo persada, 2012) hlm 2
[41] Purbayu
budi santosa dan ashari, analisis
statitistik dengan mikrosof excel dan SPSS (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm
247