Tuesday, 22 November 2016

Contoh Peroposal Mahasiswa Stain Pamekasan Tentang Pengaruh Produk Simpanan Peduli Siswa Terhadap Motivasi Menabung Siswa


A.    Judul Proposal Penelitian
”Pengaruh Produk Simpanan Peduli Siswa Terhadap Motivasi Menabung Siswa-Siswi MTs At-Taufiqiyah Di BMT Sidogiri Cabang Proppo”.
B.     Latar Belakang Masalah
`Perkembangan usaha jasa keuangan masa sekarang ini semakin maju,  tidak terkecuali dengan perkembangan Baitul Maal Wattamwil (BMT)[1]. BMT kian maju terus menerus berkembang jumlahnya, khususnya di daerah Jawa Timur  yang hampir tidak terhitung jumlah keberadaannya. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai mengenal tentang BMT, dimana kita banyak ketahui bahwa sebagian besar masyarakat hanya mengenal dan tahu bahwa Bank-lah yang dapat melayani mereka didalam melakukan transaksi keuangan baik menyimpan (menabung), pembiayaan ataupun mentranfer.
Baitul Mal Wattamwil merupkan lembaga keuanga mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. BMT dalam melakukan kegiatan usahanya mengacu pada undang-undang no 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan PP nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi. Juga dipertegas oleh KEP.MEN nomor 91 tahun 2004 tentang jasa keuangan syariah.
Baitul Mal wattamwil dalam mengoperasikan kegiatan jasa nya memilik Produk yaitu setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia.[2] Setiap bentuk aktifitas yang dilakukan manusia untuk mewujudkan manfaat atau menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang disediakan Allah SWT sehingga melihat maslahat, untuk memenuhi kebutuhan manusia dan terciptanya kehidupan yang sejahtera,aman dan nyaman.
Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan masyarakat umum.[3] Dalam undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 menjelaskan bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak bisa ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.[4] Sedangkan simpanan peduli siswa merupakan layanan penyimpanan dana yang diperuntukkan bagi lembaga pendidikan guna menghimpun dana tabungan siswa.
Motivasi adalah setiap perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan orang sehingga individu didorong untuk bertindak. Demi menarik nasabah BMT sidogiri cabang Proppo mengatur manajemen pemasaran sebab Strategi pemasaran yang jitu harus dibarengi dengan perencanaan daya saing perusahaan yang handal. Kondisi bangkrut pada sebuah perusahaan sebagian besar disebabkan oleh penarikan kembali dana investasi yang telah ditanamkan oleh investor. Kebanyakan investor yang menarik investasinya, selanjutnyaakan mengalihkan dana investasinya tersebut untuk ditanamkan pada perusahaan lain dengan laba minimal diatas rataan.[5] BMT Sidogiri demi menjaga keberlanjutan perusahaannya, maka perusahaan tersebut terus mengkaji manajemen strateginya agarditerima oleh pasar. Hal ini karena fungsi manajemen yang memiliki kontak paling besar dengan dunia luar adalah pemasaran salah satu pemasaran yang digunakan oleh BMT Sidogiri adalah Tabungan peduli siswa, awanyal produk ini bernama tabungan pendidikan.
Seiring dengan berkembangnya  Baitul Mal Wattamwil ( BMT ) banyak membuka produk-produk baru demi menarik nasabah untuk menabung, salah satunya produk tabungan yang di tawarkan oleh BMT Sidogiri Cabang Proppo ialah Tabungan peduli Siswa. Tabungan ini menggunakan akad wadhi’ah yadh dhamanah, pada jenis tabungan ini bebas biaya administrasi bulanandan juga mendapatkan Beasiswa sebesar Rp.150.000,- dengan syarat tabungan mencapai Rp 5.000.000,- dengan jangka waktu minimal 5 bulan dan dalam konsep bagi hasilnya BMT Sidogiri cabang Proppo menggunakan akad Mudharabah Musytarakah dengan nisbah bagi hasil 40% anggota dan 60% untuk BMT.
Dengan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Produk Simpanan Peduli Siswa Terhadap Motivasi Menabung Siswa-Siswi MTs At-Taufiqiyah Di BMT Sidogiri Cabang Proppo.
C.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana dampak Tabungan peduli siswa terhadap perkembangan BMT Sidogiri Cabang Proppo ?
2.      Seberapa besar pengaruh produk simpanan peduli siswa terhadap minat menabung Siswa/siswi  MTs At-Taufiqiyah?
D.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui dampak tabungan peduli siswa terhadap perkembangan BMT Sidogiri cabang Proppo.
2.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk simpanan peduli siswa terhadap motivasi menabung siswa/siswi MTs At-Taufiqiyah.
E.     Asumsi Penelitian
1.      Penulis berasumsi bahwa produk tabungan peduli siswa berdampak terhadap perkembangan BMT Sidogiri cabang Proppo.
2.      Penulis berasumsi bahwa tabungan peduli siswa sangat berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa-siswi MTs At-Taufiqiyah
F.     Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneletian sampai terbukti melalui data yang terkumpul yang kebenarannya masih perlu diuji/dibawah kebenaran5. Tokoh lain juga mengemukakan bahwa hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus dibuktikan secara empiris.[6] Sedangakan Trelease (1960) memberkan definini sebagai suatu keterangan sementara dari susatu fakta yang dapat diamati.[7] Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan kesimpulan  sementara yang dilahirkan dan diformulasikan dengan mengacu  pada pengamatan peneliti terhadap fenomena lapangan yang akan diteliti. Oleh karena sifatnya adalah merupakan jawaban sementara, maka hipotesis perlu diuji untuk dapat membuktikan kebenaran.
Sedangkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, adalah hipotesis :
Ho =    Ada pengaruh yang signifikan produk tabungan penduli siswa terhadap minat menabung siswa-siswi MTs At-Taufiqiyah terhadap pekembangan BMT Sidogiri Cabang Proppo.
Ha =    Tabungan peduli siswa berdampak terhadap perkembangan BMT Sidogiri Cabang Proppo.
G.    Kegunaan Penelitian
Penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat  kepada:
1.      Bagi para akademisi
Sebagai acuan pengembangan intelektual sehingga bisa dijadikan referensi keilmuan dan bisa dijadikan pengembangan kekayaan hasanah keilmuan terutama bagi akademisi STAIN Pamekasan.
2.      Bagi Lembaga Keuangan
Dapat sebagai bahan informasi dan pedoman dalam meningkatkan kemajuan dan pengembangan lembaga keuangannya dalam mensejahterakan pemberdayaan ekonomi nasabahnya.
3.      Bagi Lembaga Pendidikan
Sebagai pengembangan pendidikan dalam memperaktekkan teori-teori yang diajararkan dan sebagai pemberdayaan ekonomi pendidikan sehingga para siswa-siswi tersebut mandiri
4.      Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai bekal untuk membuat karya-karya ilmiah selanjutnya dan sebagai penerapan ilmu yang selama ini didapat dibangku kuliah.
H.    Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul yang penulis teliti dan untuk menjaga kemungkinan adanya kekaburan pemahaman terhadap judul ini, maka perlu kiranya penulis kemukakan ruang lingkup untuk membantu dan mempermudah memahaminya. Adapun ruang lingkup pembahasan penelitian ini adalah Pengaruh produk Tabungan Peduli Siswa terhadap motivasi menabung siswa-siswi MTs At-taufiqiyah dan seberapa besar pengaruh tersebut terhadap perkembangan BMT Sidogiri cabang Proppo.
I.       Definisi Istilah
Dalam memahami proposal dan untuk menghindari kesamaan persepsi dan pemaknaan dalam peroposal ini, maka penulis menjelaska beberapa istilah dalam judul proposal,
1.      Pengaruh adalah daya yang ada atau timbal dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang[8]
2.      Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, atau pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia.
3.      Simpanan peduli siswa adalah layanan penyimpanan dana yang diperuntukkan bagi lembaga pendidikan guna menghimpun dana tabungan siswa dengan akad wadiah yadh adhamanah.
4.      BMT (Baitul Mal wattamwil) adalah lembaga keuangan non pemerintah yang berfungsi menerima dan menyalurkan dana umat.[9]
5.      BMT Sidogiri cabang Proppo adalah lembaga keuangan non pemerintah yang dimiliki Pondok Pesantren Sidogiri yang berada dialamat JL. Batu Ampar Desa Penaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
6.      motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan atau suatu usaha yang dapat  menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu agar tergerak melakukan suatu karena ingin mencapai suatu tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya[10]
7.      Tabungan adalah Simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan sesuai dengan kesepakatan dengan menggunakan buku atau kartu tabungan.[11]
8.      MTS At-Taufiqiyah adalah lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan At-taufiqiyah pondok pesantren Karangsari Tlambah Karangpenang Sampang.[12]
J.      Kajian Pustaka
1.      Kajian Teoritik
a.       Konsep Baitul Maal wat Tamwil
Baitul Maal wat Tamwil atau BMT merupakan Lembaga Keuangan Mikro yang dijalankan dengan prinsip syariah. Pada dasarnya BMT memiliki dua fungsi[13]:
1)      Baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan,  pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.
2)      Baitul maal (rumah harta), menerima titipan zakat, infak, dan sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
BMT memiliki tujuan untuk membantu membangun sumber pelayanan keuangan guna mendorong dan mengembangkan usaha produktif serta meningkatkan taraf hidup para anggota dan keluarganya.[14]
Sampai saat ini belum ada peraturan yang jelas mengenai lembaga-lembaga keuangan mikro, termasuk BMT. Guna mendapatkan kepastian serta perlindungan hukum, maka sebagian BMT berkonversi dalam badan hukum koperasi yaitu Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa BMT juga memiliki fungsi intermediasi sebagai penghimpun dana dan penyalur dana layaknya bank. Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan dengan akad wadi’ah dan murabahah serta penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan dengan akad mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah, salam, istishna, dan lain-lain.
b.      Tujuan dan Fungsi BMT
BMT merupakan usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuh kembangkan dengan swadaya dan dikelola secara professional, serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya. BMT bertujuan:[15]
1)      Meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2)      Mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi.
3)      Mewujudkan gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan ekonomi riil dan kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yangmakmur dan maju.
4)      Dan mewujudkan gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran, berkemajuan, serta berkeadilan berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT.
Dalam rangka pencapaian tujuan, BMT berfungsi:[16]
1)      Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisisr, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota, kelompok usaha anggota muamalat daerah kerjanya.
2)      Mempertinggi kualitas SDM anggota dan kelompok usaha anggota muamalat menjadi lebih professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh menghadapi tantangan global.
3)      Menggalang mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota.
c.       Pemasaran BMT
Karena target market BMT adalah pelaku usaha skala mikro maka sistem pemasaran yang biasa dilakukan adalah dengan mendatangi langsung calon nasabah. Staf market BMT berkeliling ke pasar-pasar tradisional dan memperkenalkan bentuk pembiayaan, produk-produknya BMT kepada calon nasabah. Informasi yang sampai pada satu nasabah kemudian akan beredar dari mulut ke mulut kepada calon nasabah lainnya. Sistem pemasaran ini sangat membantu perkembangan pasar BMT. Selain itu pemasaran BMT juga disampaikan lewat pengajian formal maupun informal, terutama di masjid-masjid yang memiliki BMT, di sekolah-sekolah yang memiliki BMT, sasarannya adalah jemaah masjid, sataf-staf, guru beserta murid-murid sekolah, BMT juga aktif mencari jenis-jenis usaha mikro yang punya potensi untuk berkembang di lingkungan sekitar BMT dan menawarkan bentuk-bentuk pembiayaan yang bisa dilakukan.
d.      Produk dan Kegiatan BMT
Sesuai dengan namanya produk yang dipasarkan oleh BMT terbagi dalam tiga kategori yani produk penghimpun dana, produk pembiayaan dan produk atau usaha-usaha sosial. Selain itu ada juga BMT yang punya usaha usaha di sektor riil. Produk penghimpun dana atau simpanan di BMT dikemas dalam skema akad Mudharabah, baik dalam bentuk tabungan ataupun deposito. Untuk tabungan, beberapa produk yang biasa dijual BMT adalah tabungan mudharabah umum, tabungan Mudharabah pendidikan, tabungan Mudharabah Idul Adha, tabungan Mudharabah haji/ umrah, tabungan Mudharabah Idul Fitri, tabungan Mudharabah walimah, tabungan Mudharabah Akikah, tabungan Mudharabah Perumahan, tabungan Mudharabah wisata dan lain-lain. BMT juga melakukan penghimpunan dana untuk modal usaha berupa simpanan pokok khusus para pendiri. Modal ini selanjutnya bisa berasal dari dana pihak lain, diantaranya berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela anggota. Kerjasama modal usaha juga dapat dilakukan dengan beragam lembaga seperti perbankan, BUMN, LSM, Baziz, lembaga pemerintah dan lain-lain. Sementara untuk produk-produk pembiayaan dikemas dalam bentuk akad Mudharabah, Musyarakah, ijarah daan murabahah. Produk-produk dalam kategori usaha sosial diantaranya titipan zakat, Infaq dan sadakah, dan penyaluran pembiayaan qardul hasan. Kegiatan BMT tidak hanya terfokus pada usaha keuangan, lembaga ini juga dapat mengambil peran dalam pengembangan berbagai usaha di sektor riil. Beberapa BMT juga memiliki anak usaha di sektor teknologi informasi, sumber daya manusia, konsultan, jasa dan lain-lain. Sementara bentuk kegiatan sosial BMT anatara lain melakukan pengajian dan training pendampingan usaha untuk para nasabah.
e.       Pegertian Tabungan
Secara garis besar kegiatan opeasional bank syariah dan bank konvensional dapat Bank syariah menerapkan dua akad tabungan, yaitu wadiah dan  mudharabah. Tabungan yang menerapkan akad wadiah memgikuti prinsip-prinsip wadiah yadh adhamanah, tabungan ini tidak mendapatkan keuntungan karena titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan menggunakanbuku tabungan atau media lainnya seperti ATM. Tabungan yang berdasarkan wadiah ini tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatnya titipan. Akan tetapi bank tidak dilarang jika ingin memberikan semacam bonus/hadiah.[17]
Sedangkan Pengertian tabungan menuurut sesuai dengan surat edaran Direksi Bank Indonesia No. 22/ 133/ UPG/ 1989 yaitu tabungan adalah simpanan pihak ketiga padabank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat:
1)      Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebu
2)      Penarikan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta surat perintah pembayaran lain yang sejenis.
3)      Tabungan yang diselenggarakan bank dalam bentuk rupiah.
Dari pengertian tersebut tersirat bahwa orang yang menabung mempunyai hak untuk memperoleh kambali tabungannya dengan syarat tertentu.Tabungan sebagai salah satu produk yang disediakan dalam suatu lembaga keuangan dan sebagaimana produk yang lain, mempunyai manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Manfaat suatu produk dapat dikategorikan dengan manfaat utilitarian dan manfaat hedonik. Manfaat utilitarian merupakan atribut produk fungsional yang objektif. Sedangkan manfaat hedonik mencakup respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi serta pertimbangan estetis.[18] Dengan demikian tabungan juga memberikan manfaat fungsional, praktis
serta emosional untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Sedangkan menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh umat Islam[19], karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam ayat Al-Quran terdapat ayat-ayat yang secara  tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam surat Yusuf ayat 43-48 yang berbunyi sebagai berikut:
tA$s%ur à7Î=yJø9$# þÎoTÎ) 3ur& yìö7y ;Nºts)t/ 5b$yJÅ £`ßgè=à2ù'tƒ ììö7y Ô$$yfÏã yìö7yur BM»n=ç7/Yß 9ŽôØäz tyzé&ur ;M»|¡Î0$tƒ ( $pkšr'¯»tƒ _|yJø9$# ÎTqçFøùr& Îû }»tƒöäâ bÎ) óOçGYä. $tƒöä=Ï9 šcrçŽã9÷ès? ÇÍÌÈ (#þqä9$s% ß]»tóôÊr& 5O»n=ômr& ( $tBur ß`øtwU È@ƒÍrù'tGÎ/ ÄN»n=ômF{$# tûüÏJÎ=»yèÎ/ ÇÍÍÈ tA$s%ur Ï%©!$# $pgwU $yJåk÷]ÏB tx.¨Š$#ur y÷èt/ >p¨Bé& O$tRr& Nà6ã¤Îm;tRé& ¾Ï&Î#ƒÍrù'tGÎ/ Èbqè=Åör'sù ÇÍÎÈ ß#ßqム$pkšr& ß,ƒÏdÅ_Á9$# $uZÏFøùr& Îû Æìö7y ;Nºts)t/ 5b$yJÅ £`ßgè=à2ù'tƒ ììö7y Ô$$yfÏã Æìö7yur BM»n=ç7/Yß 9ŽôØäz tyzé&ur ;M»|¡Î0$tƒ þÌj?yè©9 ßìÅ_ör& n<Î) Ĩ$¨Z9$# óOßg¯=yès9 tbqßJn=ôètƒ ÇÍÏÈ tA$s% tbqããu÷s? yìö7y tûüÏZÅ $\/r&yŠ $yJsù ôM?|Áym çnrâxsù Îû ÿ¾Ï&Î#ç7.^ß žwÎ) WxÎ=s% $£JÏiB tbqè=ä.ù's? ÇÍÐÈ §NèO ÎAù'tƒ .`ÏB Ï÷èt/ y7Ï9ºsŒ Óìö7y ׊#yÏ© z`ù=ä.ù'tƒ $tB ÷LäêøB£s% £`çlm; žwÎ) WxÎ=s% $£JÏiB tbqãYÅÁøtéB ÇÍÑÈ
 Artinya : (43).  Raja Berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya Aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi." (44).  Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu." (45).  Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, Maka utuslah Aku (kepadanya)."(46).  (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, Hai orang yang amat dipercaya, Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar Aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." (47).  Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (48).  Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.( Q.s Yusuf Ayat 43-48).[20]

Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman/takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaan adalah dengan menabung. Dalam kamus Bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan uang[21] Perilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin dalam hal mengatur keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat positif yang apabila dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Sadono sukirno mengatakan bahwa menabung dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi sesudah mencapai usia pensiun, untuk mencegahpengeluaran biaya-biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan dikemudian hari.
f.       Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia.[22] Motivasi berasal dari kata motivasi yang secara umum dapat diartikan sebagai suatau daya penggerak didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi terciptanya suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau juga usah-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin di kehendakinya.[23] Apabila dilihat dari arti katanya, motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau yang menimbulkan dorongan atau keadaanyang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.
Hasil kajian beberapa literatur menunjukkan bahwa para ahli telah memberikan definisi motivasi yang sangat bervariasi, walaupun pada dasarnya pendapat mereka mempunyai tujuan yang sama. Menurut Iwa sukima motivasi dapat didefinisikan sebagai penemuan dan penggunaan dorongan yang dapat menuntun orang lain kepada pola perilaku yang dikehendaki.[24] Pendapat lain menurut J. Ravianto dalam bukunya Produktivitas dan Manusia Indonesia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian tujuan, dan memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.[25]
Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diketahui bahwa motivasi bersifat abstrak, yaitu tidak terlihat secara kasat mata, sehingga hanya dapat Diketahui atau diprediksikan melalui tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan seseorang. Motivasi tersebut timbul karena adanya dorongan atau sasaran-sasaran tertentu yang telah ditetapkan.
Pada prinsipnya, motivasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu;
1)      motivasi berdasarkan kebutuhan. Motivasi yang timbul berdasarkan kebutuhan masih dibedakan lagi menjadi 3 macam, yaitu: (a) motif atau kebutuhan organisme untuk makan, minum, bernafas, seksual dan beristirahat. Motif organismemerupakan representasi dari kebutuhan biologis manusia sebagai makhluk hidup; (b)motif darurat, yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, membalas,berusaha, memburu dan mencari sesuatu. Motif ini dapat timbul karena adanyatantangan dari luar, yaitu untuk menghadapi dunia luar, baik sosial maupun nonsosial; (c) motif obyektif yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,manipulasi untuk pengembangan hasrat dan minat. Motif obyektif mencakup minat, hasrat dan keinginan individu[26]
2)      motivasi berdasarkan terbentuknya. Jenis motif ini didasarkan padaterbentuknya motif-motif, yakni terdiri atas motif bawaan, dan motif yang dipelajari.Motif bawaan telah ada sejak lahir dan tidak perlu dipelajari misalnya makan, minum dll. Sedangkan motif yang dipelajari timbul karena proses belajar, seperti motifbelajar, motif bekerja, motif mencari kedudukan atau jabatan, dan seterusnya.
3)      motivasi berdasarkan sifatnya. Merujuk pada sifatnya, motivasi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu motivasi intristik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang bersumber dari diri sendiri, tanpaadanya pengaruh dari luar. Sedangkan motif ekstrinsik adalah motivasi yangdisebabkan karena adanya pengaruh dari faktor-faktor luar. Motif instrinsik lebih kuatapabila dibandingkan dengan motif ekstrinsik.[27]
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasiadalah : dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu kearahpencapaian tujuan yang ingin dicapai. Jadi dalam melaksanakan sesuatu ataumelakukan sesuatu diperlukan motivasi agar sesuatu yang dikerjakan atau dilakukandapat mencapai tujuan yang diharapkan.
g.      Simpanan
Undang-undang nomor 10 tahun 1998 menjelaskan bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapt ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syart penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan.alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah.
1)      Buku tabungan
Buku Tabunga Yaitu buku dipegang oleh nasab, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada dibuku tabungan tersebut.
2)      Slip penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
3)      Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga bisa digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan
4)      Kartu yang terbuat dari plastik
Kartu ini merupakan kartu sejenis kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun dimesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar ditempat-tempat yang strategis.
2.      Kajian Penelitian Terdahulu
a.       Arif Sudaryana yang berjudul: Analisa Motivasi Konsumen dalam Menabung pada Bank Umum di Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang motivasi konsumen dalam menabung pada bank umum. Penelitian ini ditekankan untuk mengungkapkan kekuatan yang ada dibalik perilaku yang sudah ditampilkan olehkonsumen
b.      Irma Rahmawati yang berjudul “Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa (Studi pada BMT dan MTs Darul Qur’an Tebet Jakarta Selatan)”. Peneltian ini tentang pengaruh promosi BMT terhadap minat siswa menabung pada BMT dengan produk Pendidikan sehingga dapat membantu para siswa untuk mendapatkan beasiswa. Penelitian ini juga menekankan pada promosi-promosi sehingga para nasabah tertarik untuk menabung.
K.     Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[28] Proposal penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan data statistik.
1.      Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk simpanan peduli siswa terhadap minat menabung siswa-siswi MTs At-Taufiqiyah di BMT Sidogiri cabang Proppo. Oleh karena itu penelitian ini termasuk kategori kuantitatif korelasi, maka variabel yang digunakan ada dua macam yaitu variable dependent (Y) dan variable Independent. Mengingat adanya dua variabel dalam penelitian ini, maka kegiatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah upaya untuk menghubungkan antara dua variabel yang ada dengan menguji hipotesis yang telah ditentukan. Peneltian kuantitaf untuk mencari hubungan variable terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independent terhadap variabel dependent.[29] Sehingga penelitian ini untuk mencari Pengaruh Tabungan peduli siswa terhadap motivasi menabung siswa-siswi MTs At-taufiqiyah.
2.      Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang teridiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.[30] Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa "Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian".[31]
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa-siswi MTs At-Taufiqiyah yang menabung di BMT Sidogiri cabang Proppo, yang mana dari tabungan siswa tersebut dijadikan satu dan diatas namakan MTs At-Taufiqiiyah.
b.      Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[32] Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknis sampling probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan teknisnya menggunakan simple random sampling[33]
3.      Sumber Data
Sumber penelitian ini pada dasarnya ada dua. Pertama adalah data sekunder,  yaitu data pustaka yang dihimpun dari sejumlah buku-buku, surat kabar, internet, sumber bacaan dan lain-lain yang ada kaitannya dengan skripsi ini. Kedua, jenis data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah jenis data primer, yaitu data yang sengaja penulis kumpulkan sendiri secara langsung, maka pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi lapangan.
4.      Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga cara untuk mendapatkan data yaitu :
a)      kuersioner tertutup
b)      Wawancara bebas terpimpin,
c)      Observasi nonsistematis.
5.      Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh  data yang diperlukan.[34] Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetepkan.[35]  Maka dari itu agar peneliti mengetahui data-data yang ingin dicari maka peneliti akan memelakukan dengan berbagai cara salah satunya:
a.       Sumber primer
1)      Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis maupun psikologis, dua diantaranya yang paling penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.[36] Sedangkan menurut Purwanto obsevasi adalah metodeatau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok.[37]
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung, maksudnya peneliti mengamati
2)      Kuersioner (angket)
Teknik angket (kuersioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.
3)      Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan-percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewancara (Interviewer) dan terwawancara (Interviewee).[38]. Wawancara, yaitu peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan beberapa pihak yang bersangkutan yakni pihak bank dalam proses untuk memperoleh data dan informasi mengenai data yang diperlukan.
b.      Sumber Sekunder
1)      Dukumentasi
Dokumentasi cara mengumpulkan data dengan cara mencatat data yang sudah ada seperti catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan lain-lain.[39]
2)      Kepustakaan
Penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data yang didapat dari berbagai sumber tertulis yaitu dengan cara mempelajari buku-buku yang memuat materi ini.
6.      Analisis Data
Untuk mempermudah dalam mengelola data dalam penelitian ini, untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam penelitian maka peneliti menggunakan program SPSS untuk mengolah data statistiknya, adapun alat statistik yang digunakan untuk pengukur pengaruh variabel indepent terhadap variabel dependent, dalam hal ini peneliti menggunakan alat statistik berupa analisis regresi linear berganda.
a.       Mencari data mentah
Data mentah yang diperoleh merupakan data primer yang diteliti berupa hasil angket dari siswa-siwi MTs At-taufiqiyah dan hasil wawancara dari pihak pegawai BMT Sidogiri cabang Proppo.
b.      Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah setatistik yang berkenaan dengan bagaimana cara mendiskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami.[40] Statistik deskriptif ini untuk mencari gambaran responden terhadap yang diteliti oleh penulis.
c.       Melakukan uji kualitas data
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan uji reliabilitas.
1.      Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur[41] validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan suatu alat yang mengukur sejauh mana kuersioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai krangka konsep.[42] Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan alat ukur program komputer yaitu SPSS. Koefisien korelasi tiap item akan dibandingkan dengan r table dengan taraf signifikan c 5% jika nilai korelasi suatu item/pertanyaan lebih kecil dari r table maka pertanyaan tersebut tidak valid begitu juga sebaliknya, jika nilai korelasi suatu item/pertanyaan lebih besar dari r table maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.[43]
2.      Uji realibitas
Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahab berikutnya adalah mengukur realibitas dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Dalam arti lain realibitas adalah ukuran yang menunjukkan kesetabilan dalam mengukur, kestabilan ini berarti : kuersioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep dari suatu kondisi kekondisi yang lain.[44] Pengukuran realibitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu repeated measure atau pengukuran berulang dan one shot atau pengukuran sekali saja dengan bantuan program SPSS dari komputer. Uji reabilitas yang digunakan dalam hal ini adalah one shot atau pengukuran sekali saja dengan menggunakan metode Cronbach Alpha (a). suatu variabel dikatakan reliable apabila Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 :[45]
Hasil α ≥ 0,60 = reliable
Hasil α ≤ 0,60 = tidak reliable
d.      Uji hepotesis
Untuk dapat mengukur pengaruh variabel  independent terhadap variabel dependent maka perlu dilakukan pengukuran dengan memakai alat analisis statistik. Pemakaian alat analisis statistik diharapkan dapat mengungkap atau mengukur pengaruh variabel independent terhadap variable dependent secara kuantitaif hingga memudahkan peneliti untuk dapat mengambil kesimpulan secara otentik.
Dalam menganalisis data dan menentukan hepotesis penelitian, maka peneliti menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS dengan formulasi sebagai berikut:[46]
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3
Dimana:
Y               = variabel terikat
a                = Konstata
b1,b2,b3      = Koefisien regresi
n                = banyaknya sampel
x1,x2,x3      = variabel bebas
1.      Uji – F (Simultan)
Uji F yaitu uji statistik bagi koefisien regresi yang serentak atau bersama-sama mempengaruhi Y.[47] Artinya uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh varabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu apakah variabel x (x1,x2, dan x3) benar-benar berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel Y. dimana jika F hitung > F table, maka Ha diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya F  hitung< F table maka Ho diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Maka digunakan probability sebesar 5% (α = 0,05)
a.       Jika sig > α (0,05), maka Ho diterima Ha ditolak
b.      Jika sig < α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima
2.      Uji-T (Parsial)
Uji T (t-of test) merupakan uji statistik yang digunakan untuk mengetahui kebenaran pertanyaan atau dugaan yang dihipotesiskan oleh si peneliti.[48] Uji-T merupakan uji statistik bagi koefisen regresi dengan hanya satu koefisien regresi yang mempengaruhi Y. artinya uji ini digunakan untuk mengentahui apakah masing-masing variabel secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Dimana T table > T hitung, maka Ho diterima dan jika T table < T hitung, maka Ha diterima diterima begitupun jika sig > α(0,05) maka Ho diterima, Ha ditolak dan jika sig< α (0,05) maka Ho ditolak Ha diterima.


DAFTAR RUJUKAN
Wahjono,Sentot Imam. Manajemen pemasaran. Graha Ilmu.Yogyakarta.2010
Antoni, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari teori ke praktek. Gema Insani. Jakarta.2001
Wahyu dkk. Kamus bahasa Indonesia. Kawan Pustaka.Bandung. 2004
Musjtari,Dewi Nurul.Penyelesaian sengketa dalam praktik perbankan syariah. Parama Publishin.Yogyakarta.2012
Purwanto.Marketing Strategic.Platinum.---------. 2012
Al-haritsi,Jaribah bin Ahmad. Fikih Ekonomi Umar bin Khathab.Pustaka al-kautsar.Jakarta Timur.2003
Kasmir. Dasar-dasar perbankan.PT.RajaGrafindo Persada.Jakarta.2002
------------------.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.STAIN Pamekasan. Pamekasan.2015
Sugiono. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta,2012
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta,2009
Wahya,dkk. Kamus Bahasa Indonesia. Kawan Pustaka. Bandung 2014
Zaman, M. Nadzratun & Ali,M. Hosen. Kamus Populer Keuangan & Ekonomi Syariah. PKES Publishing. Jakarta,2008
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Kencana Prenada Media Group,Jakarta,2009
Lubis, Suhrawadi K. Hukum Ekonomi Islam. Sinar Grafika. Jakarta 2000
……………………BMT Sebagian Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM), PINBUK. Jakarta.
Atonio,Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari teori ke praktek .Gema Insani. Jakarta. 2001
Setiadi, Nugroho J. Perilaku konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta. 2003
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. 1990
Sukima,Iwa. Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan. Tarsoto. Bandung. 1981
Ravianto,J, et. all. Produktivitas dan Manusia Indonesia. LSIUP. Jakarta. 1985
Wahyosumidjo. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia. Jakarta. 1992
Hamalik,Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. 1995
Sugiono. Metode penelitian kuantitatif kulitatif dan D R&D.Alfabeta. Bandung. 2010
Sugiono. Metode penelitin bisnis .Alfabeta. Andi. Bandung. 2012
Arikunto. Suharsimi. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. 1991
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Andi. Yogyakarta 2003
Buna’i, Metodelogi Penelitian Pendidikan. STAIN Pamekasan Press,Pamekasan 2006.
Moleng,Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2014
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untk peneitian. PT.Rajagrafindo persada. Jakarta. 2012
Santosa, Purbayu budi dan ashari. Analisis statitistik dengan mikrosof excel dan SPSS. Andi, Yogyakarta, 2005
Simamora,Bilson. Reset pemasaran PT Gramedia Pustaka utama, Jakarta,2004
Hasan, Iqbal Analisa data penelitian dengan statistic.PT.Bumi aksara,Jakarta, 2010



[1] Selanjutnya disebut BMT
[2] Sentot Imam Wahjono,Manajemen pemasaran bank.graha ilmu,yagyakarta.2010. hal.89
[3] Kasmir. Dasar-dasar perbankan.PT.RajaGarafindo. Persada.Jakarta. 2015 hal. 92
[4]Ibid, hal.  93
[5] Purwanto. Marketing Strategic.Platinum.----------. 2012. hal 32
[6]  Ibid, hal.71
[7] Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian,(Jakarta,Ghalia Indonesia, 2009) hlm 151
[8] Wahya, M.Hum, dkk, Kamus Bahasa Indonesia. (Bandung: Kawan Pustaka, 2014) hlm 458
[9] M. Nadzratun zaman & M. Hosen Ali, Kamus Populer Keuangan & Ekonomi Syariah. (Jakarta: PKES Publishing, 2008), hlm. 9
[10] Ibid. Hal. 411
[11] Ibid. Hal. 90
[12] Wawancara dengan Ust. Ghozali pada tanggal 08 September 2016
[13] Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm.451
[14] Suhrawadi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), hlm.114
[15]BMT Sebagian Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM), (Jakarta:PINBUK, t. th) hlm 65
[16]Ibid., hlm. 10
[17] DR.Muhammad Syafi’i Antonio, M.Ec.Bank Syariah dari teori ke praktek.(Jakarta:Gema Insani,2001), hlm 156
[18] Ibid., hlm. 270.
[19] Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teri ke Praktik, (Gema Insani Press, 2002),
[20] Qur’an In Word 2007.
[21]Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1990) hlm, 247
[22]Nugroho J. Setiadi, SE., MM. Perilaku konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana 2003)
[23]35 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet III, h. 1007
[24]Iwa Sukima, D asar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: Tarsoto, 1981), hlm, 101
[25]J. Ravianto , et. all. Produktivitas dan Manusia Indonesia, (Jakarta: LSIUP, 1985), hlm. 19
[26]Wahyosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992), hlm, 177
[27]Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hlm. 112
[28] Sugiono, Metode penelitian kuantitatif kulitatif dan D R&D (Bandung: Alfabeta, 2010),  hlm 7
[29] Ibid, hlm 11
[30] Sugiono, Metode penelitin bisnis,(Bandung: Alfabeta,2012), hlm. 115
[31]  Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, (Jakarta : 1991), hal. 102
[32] Ibid, hlm. 116
[33] Ibid, hlm 82
[34] Moh. Nazir,Ph.D Metode Penelitian, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2009), hlm, 175
[35] Ibid, hlm. 401
[36] Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 203
[37] Buna’i, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Pamekasan: STAIN Pamekasan Press, 2006), hlm. 104
[38] Lexy J. Moleng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 157
[39] Ibid, hlm 186
[40] Ir. Syofian Siregar, M.M, Statistika Deskriptif untk peneitian, (Jakarta:PT.Rajagrafindo persada, 2012) hlm 2
[41] Purbayu budi santosa dan ashari, analisis statitistik dengan mikrosof excel dan SPSS (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm 247
[42] Ibid, hlm 247
[43] Ibid, hlm 251
[44] Ibid, hlm 251
[45] Bilson Simamora, reset pemasaran (Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama, 2004), hlm. 339
[46] Iqbal Hasan, Analisa data penelitian dengan Statistik (Jakarta: PT.Bumi aksara, 2010), hlm 107
[47] Ibid, hlm 108
[48] Ibid, hlm 257