Apresiasi Karya 3 Dimensi dan 2
Dimensi
LAPORAN
Diajukan untuk
memenuhi tugas Mata kuliah “Seni Rupa dan Prakarya ” yang di bimbing oleh
Ibu Dianita Dwi
Taurisa M. Pd.
DISUSUN
OLEH
Heri
Iswahyudi (18201501050030)
JURUSAN
TARBIYAH
PRODI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAMEKASAN
TAHUN
AKADEMIK 2016-2017
A.
LatarBelakang
Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa
pertemuan. Yang mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran
lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen,
kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display
produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah: show,
exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah
Kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan masih sangat rendah. Baik kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun kesehatan lingkungan. Untuk itu, perlu dilakukan promosi kesehatan yang bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan
Adapun media atau alat peraga dalam upaya promosi kesehatan berperan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi kesehatan
Penyuluhan kesehatan yang bertujuan mengubah perilaku hidup sehat masyarakat tersebut tidak mudah dilakukan. Mengubah perilaku memerlukan kesadaran, dan memerlukan proses panjang. Oleh karena itu, tenaga kesehatan di lapangan tidak boleh bosan apalagi putus asa melakukan penyuluhan kesehatan. Dampaknya akan menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat, sehingga mereka akan berperan-serta dalam proses pembangunan kesehatan
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Anonim, 2010 dalam Suliha, dkk., 2002).
Oleh karena itu dilakukannya pameran sebagai suati kegiatan penyuluhan kesehatan.
Kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan masih sangat rendah. Baik kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun kesehatan lingkungan. Untuk itu, perlu dilakukan promosi kesehatan yang bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan
Adapun media atau alat peraga dalam upaya promosi kesehatan berperan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi kesehatan
Penyuluhan kesehatan yang bertujuan mengubah perilaku hidup sehat masyarakat tersebut tidak mudah dilakukan. Mengubah perilaku memerlukan kesadaran, dan memerlukan proses panjang. Oleh karena itu, tenaga kesehatan di lapangan tidak boleh bosan apalagi putus asa melakukan penyuluhan kesehatan. Dampaknya akan menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat, sehingga mereka akan berperan-serta dalam proses pembangunan kesehatan
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Anonim, 2010 dalam Suliha, dkk., 2002).
Oleh karena itu dilakukannya pameran sebagai suati kegiatan penyuluhan kesehatan.
Lima (5) apresiasi karya 3 dimensi
1.
Rifadhah
(toples hias) (B)
Alat dan
bahan : Satu buah toples
Tiga bunga hias
Renda
Lem tembak
Langkah Pembuatan
-
Siapkan satu
buah toples
-
Lalu hias
samping toples tersebut dengan renda
-
Ditas tutup
toples tempelkan bunga hias yang sudah dimodifikasi dan diberi lem
-
Tempelkan dan
langsung jemur
Kritik : lumayan bagus, tapi pengdesaiannya masih kurang sehingga harus
lebih bagus lagi agar terkesan menarik
Saran : lebih teliti
lagi kedepannya, dan harus banyak belajar
2.
Riskiyah (gelas
hias) (B)
Alat dan Bahan : Talikur
Kain Batik
Hiasan renda baju
Bunga
Pita
Lem tembak
Gunting
Langkah Pembuatan
-
Potong kain
batik sesuai dengan gelas dan tutup gelas
-
Kemudian
tempelkan kain batik yang sudah dipotong kegelas dan tutupnya
-
Tempelkan
talikur di bagian pinggir gelas
-
Tempelkan bunga
yang sudah di beri lem pada tutup gelas
-
Dan hiaskan
tutup gelas dengan renda baju
Kritik : lumayan bagus, tapi pengdesaiannya masih kurang sehingga harus
lebih bagus lagi agar terkesan menarik, kalau bias tambahin manik-manik sedikit
agar lebih indah
Saran : lebih teliti
lagi kedepannya, dan harus banyak belajar
3.
Siti hasbiah
(tapla’ meja) (B)
Alat dan Bahan : kain strimin
benang mutiara warna warni
jarum silam
Langkah Pembuatan
-
Membuat
pinggiran kain dengan dijahit menggunakan tusuk petron
-
Menyulam kain
dengan menggunakan tusuk petron dan bahan benang sampai berbentuk tapla’ meja
yang diinginkan
-
Menyulam bunga
dengan tusuk bintang sesuai tempat yang diinginkan
Kritik : sangat simple penghiasannya masih kurang dan butuh penambahan lagi
agar mengandung kestetikaan
Saran : banyak brosing
dan belajar agar cepat menemukan ide yang bagus
4.
Lelly ilfa
arianto (bunga plastik) (A)
Alat dan Bahan : kain flanel
lidi
kapas
botol aqua
wadah sosis
batu
benang
Langkah Pembuatan
-
Membuat
bunganya terlebih dahulu
-
Bunganya dilipat-lipat
ditali dan gabungi satu persatu dan ikatkan ke lidinya
-
Bentuklah daun
dari kain vlanel
-
Setelah selesai
masukkan ke botol aqua
-
Dan didalam
botol diberi batu sabagai penguat ketik terkena angina
Kritik : bagus dan agak menarik, tetapi desain botolya masih kurang tidak
sesuai antara kindahan bunga dan botolnya jadi kurang seimbangba
Saran : lebih teliti lagi dalam membuat karya agar hasilnya memuaskan
5.
Halimatus
Sa’diyah (taman bunga) (B)
Alat dan Bahan : kain flanel
Benang siet
kancing
lem tembak
Langkah Pembuatan
-
Gulunglah
benang siet sesuai tempat tisu
-
Buatlah rumput
sesuai tempat tisu dan kemudian tempel
-
Dan tempelkan
kancing satu persatu sehingga membentuk bunga yang mekar
Kritik : tidak sesuai dengan tema seharusnya kalau ingin membuat taman bunga
dasarnya pakai triplek dan hiasi dengan bunga-bunga dan bahan lain agar berbentuk
seperti yang diinginkan
Saran : lebih teliti
lagi sebelum membuat karya agar hasilnya seimbang
Lima (5) Apresiasi Karya 2 Dimensi
1.
Rifadhah (bebek
refdi) (B)
Alat dan Bahan : Beras
Lem fox
sterofom
pewarna
pasir
Langkah Pembuatan
-
Buatlah teknik
pola bebek terlebih dahulu
-
Warnai beras
tersebut sesuai dengan keinginan
-
Jemur dan terus
tempelkan sesuai dengan pola
-
Rekatkan beras
dengan menggunakan lem fox
-
Rekatkan pasir
pada kertas
-
Dan setelah
semua slesai siap di sajikan
Kritik : cukup unik dan menarik, sedikit rapi, tetapi kalau bisa kipasnya
pakai pasir juga agar lebih bagus
Saran : lebih belajar
lagi karena saya melihat anda punya potensi
2.
Rifadhah
(gridible) (B)
Alat dan Bahan : pensil
penghapus
pensil warna
Langkah Pembuatan
-
Tentukan pola
yang diinginkan
-
Potong kertas
kosong sesuai bersarnya kardus, lalu tempelkan ke kardus
-
Lanjutkan untuk
mewarni pola tersebut dengan pensil warna
-
Dan setelah
semua selesai siap untuk disajikan
Kritik : lumayan bagus, pendesaiannya lumayan pewarnaannya rapi, tapi kalau
bisa dasarnya jangan pakai kardus tetapi pakek triplek agar tidak lembek
Saran : diperteliti
lagi dalam membuat suatu karya, dan banyak belajar kembali
3.
Silfa Ailina
(bunga kancina) (B)
Alat dan Bahan : kancing
Kertas sampul
Benang
Lem tembak
lilin
Langkah Pembuatan
-
Tentukan pola
yang diinginkan
-
Siapkan kancing
sesuai dengan kebutuhan
-
Temple kancing
ke pola menggunakan lem tembak
-
Membuat awan
dengan menggambar, lalu gunting dan terus di temple sesuai pola
-
Dan terakhir
membuat benangnya berbentuk batang bunga lalu tempel ke pola
Kritik : sudah enak dilihat, tapi cara mendesainnya kurang yaitu dalam hal
memilih warna, harus dalam memilih warna pilihlah yang warna terang agar tidak
samar seperti yang anda hasilkan
Saran : jangan putus
asa banyak belajar kembali agar kemempuan saudara dikenal publik
4.
Siti Hasbiyah
(pemandangan) (B)
Alat dan Bahan : spidol
pensil
penghapus
buku gambar
penggaris
Langkah Pembuatan
-
Gambar pola
pemandangan menggunakan pensil
-
Terangi pola
tersebut dengan menggunakan spidol berwarna
-
Kemudian warnai
gambar yang sudah berbentuk menggunakan bentuan penggaris
-
Setelah semua
selesai bengkus hasil tersebut menggunakan plastik
Kritik : kurang bagus, harusnya dalam mewarnai pilih warna yang terang
jangan pilih warna yang buram agar ketika dilihat tidak jenuh
Saran : harus lebih
teliti lagi dalam memilih sesuatu
5.
Qutsiyatil
Hasanah (bunga) (B)
Alat dan Bahan : kertas lipat
gunting
lem inikol
Langkah Pembuatan
-
Gambar pola
bunga menggunakan pensil
-
Gunting kertas
kosong yang akan ditempel ke kardus
-
Gunting kertas
lipat sesuai pola yang diinginkan
-
Kemudian temple
kertas tersebut ke buku gambar yang sudah di sediakan
Kritik : sangat simple, seharusnya dalam mendesain lebih teliti lagi, misal
dalam pewarnaan dan penghiasan, anda masih kurang
Saran : banyak belajar
kembali dan jangan putus asa
Kritik
Mengenai tugas pameran yang kemarin itu tempatnya sangat sempit,
dan sangat kocar-kacir, dan juga desainnya juga sangat simple sehingga tidak
enak dilihat oleh pengunjung
Saran
Saran saya adalah menitik fokuskan pada kepanitiaan dan juga
teman-teman yang bukan termasuk struktur kepanitiaan, mengenai kepanitiaan
persiapannya kurang matang sehingga hasilnya kurang memuaskan, dan mengenai
teman-teman yang bukan termasuk struktur kepanitiaan saya harap tingkah lakunya
lebih rapi lagi kedepannya kalau semisal ada acara, karena saya melihat kemarin
itu sangat tidak karuan sehingga membuat suasana tidak efektif.