Wednesday, 21 December 2016

MAKALAH HAKIKAT EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKUKULUM-MAKALAH HAKIKAT EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKUKULUM


MAKALAH
HAKIKAT EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKUKULUM
Untuk Memenuhi Tugas pengembanagan kurikulum yang di bombing  Oleh:
Heni Listiana, M. Pd.I







 Disusun Oleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah, solawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah dan keluarga serta para sahabatnya.
Pertama kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini, terutama pada dosen pembimbing yang telah menasehati kita sekalian dalam penyusunan ini, serta seluruh teman-teman kami.
Kedua, dalam penyusunan makalah ini kami sangat membutuhkan informasi dan perbaikan bagi seluruh pembaca yang budiman, untuk memberikan masukan dan asumsinya. Karena kami sebatas manusia yang tak luput dari dosa dan kesalahan.
Ketiga, kami harapkan dengan penyelesaian makalah ini semoga dapat memberikan manfaat dan informasi baru bagi seluruh pembaca yang terhormat, sehingga menambah wawasan bagi kita sekalian.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

                                                                                               
                                                                                                            Penulis;

Pamekasan, 12 april 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii 
DAFTARI ISI.................................................................................................................. iii 
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... iv 
A.    Latar Belakang................................................................................... iv 
B.     Rumusan Masalah............................................................................... iv
C.     Tujuan................................................................................................. iv
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................  
A.    Pengertian evaluasi................................................................................
B.     Pentignya evaluasi..................................................................................
C.     prinsip-prinsip evaluasi..........................................................................
D.    jenis-jenis strategi evaluasi.....................................................................
E.     model-model evaluasi............................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................................  
A.    Kesimpulan............................................................................................
B.     Saran......................................................................................................  
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Evalusi kurikulummerupakan suatu proses evaluasi terhadap kurikulum secara keseluruhan. Pada dasarnya kurikulum terdiri dari atas komponen dimana yang satu dengan yang lainnya terkait.hanya mempunyai satu tujuan yaitu tujuan pendidikan yang juga menjadi tujuan kurikulum. Evaluasi kurikulum berisi tentang hakikat evaluasi kurikulum, prinsip-prinsip evaluasi kurikulum, fungsi kurikulum, dan model evaluasi kurikulum.
Evaluasi kurikulum juga suatu kebijakan publik, dimana banyak negara keberadaan evaluasi didasari oleh ketentuan bahwa pengembangan kurikulum terbuka untuk dievaluasi. Agar kurikulum tercapai harus diimpilementasikan dengan baik, kreatif dan inovatif. Untuk mengetahui tingkat evalausi. 
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian evaluasi kurikulum?
2.      Apa pentingnya evalusi?
3.      Apa saja prinsip-prinsip evaluasi?
4.      Apa saja jenis-jenis evaluasi, srtategi, desain objek evalausi
5.      Apa saja model-model evaluasi

C.    Tujuan
1.         Untuk mengetahui pengerian evalusi kurikulum
2.         Untuk mengetahui pentignya evaluasi
3.         Untuk mengetahui prinsip-prisip evaluasi
4.         Untuk mengetahui jenis-jenis strategi evaluasi, objek dan desain evaluasi
5.         Untuk mengetahui model-model evaluasi


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian evalausi kurikulum
Menurut morision evaluasi adalah perbuatan atau pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertangung jawabkan. Evaluasi dinyatakan sebagai proses pengumpulan analisis data secara sistematis, yang bertujuan untuk membantu pendidik untuk memahami dan menilai suatu kurikulum, serta memperbaiki metode pendidikan. Di dalamnya terdapat tiga makna yaitu:
v  Evaluasi tidak akan terjadi kecuali telah mengetahui tujuan yang akan dicapai
v  Untuk mencapai tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah dan sedang dilakukan
v  Evaluasi harus mengambil kesimpulan berdasarkan kriteria tertentu.[1]
B.     Pentingnya evaluasi kurikulum
Evaluasi adalah langkah untuk menentukan keberhasilan suatu kurikulum. Sekaligus menemukan kelemahan yang ada pada proses tersebut untuk diperbaiki. Evaluasi kurikulum dilakukan pada semua komponen kurikukulum, yaitu tujuan, materi, metode, dan evaluasi itu sendri. Komponen ini mewarnai hasil evaluasi yang dilakuakan, yaitu tentang validitas, reabilitas, signifikasi, dan obyek tifitas. Oleh karena itu evaluasi sangat penting untuk menilai sejauh mana dan seberapa baik kurikulum dan proses pembelajaran berjalan secara optimal atau tidak. Dengan evaluasi dapat dietahui apakah sasaranyanginggin dituju dapat tercapai atau tidak, sehingga akan diperoleh umpan balik tentang kurikulum atau pembelajaran.
Untuk melaksanakan pendekatan evaluasi kurikum, dapat digunakan pendekatan sebagaimana yang diungkapkan oleh w. Tyler yang meliputi:
Ø  Menentukan tujauan evaluasi. Tujuan ini harus menyatakan dan penjelasan materi yang akan dinilai dalam kurikulum.
Ø  Memilih, mengubah, atau menyusun alat evaluasi dan menguji obyektifitas, realibitas, dan validitas alat tersebut.
Ø  Menggunakan alat evaluasi untuk memperoleh data.
Ø  Membandingkan data yang di peroleh dengan hasil evaluasi sebelumnya yang memperoleh data.
Ø  Menganalisis data untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari kurikulum dan jelaskan alasan dari kekuatan dan kelemahan tersebut.
Ø  Menggunakan data untuk membuat perubahan yang dianggap perlu dalam kurikulum.[2]
Fungsi penting evaluasi kurikulum (Eisner)
1.    Untuk mediagnosis
2.    Untuk merevisi kurikulum
3.    Untuk membandingkan
4.    Untuk mengantisipasikan kebutuhan pendidikan
5.    Untuk menentukan apakah tujuan pembelajaran sudah terpercaya.[3]
C.    Prinsp-prisip kurikulum
Prinsip-prisip evaluasi kurikulum sebagai berikut:
·      Tujuan tertentu, artinya setiap program evaluasi kurikulum terarah dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas dan spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarahkan berbagai kegiatan dalam proses pelaksanaan evaluasi kurikulum
·      Bersifat objektif, dalam artian berbijak pada keadaan yang sebenarnya, bersumber dari data yang nyata dan akurat, yang diperoleh dari intrumen yang andal
·      Bersifat komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum. Seluruh komponen kurikulum harus mendapat perhatian dan pertimbangan secara seksama ssebelum dilakukan pengambilan keputusan
·      Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan keberhasilan suatu program evaluasi kurikulum merupakan tanggung jawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan seperti guru, kepala sekolah, orang tua, bahkan siswa itu sendiri, disamping merupakan tanggug jawab utama lembaga penelitian dan pengembangan
·      Efisien, khususnya dalam pengunaan waktu, biaya, tenaga, dan peralatan yang menjadi unsur penunjang. Oleh karena itu, harus diupayakan agar hasil evaluasi lebih tinggi, atau paling tidak berimbang dengan materi yang digunakan
·      Berkeseimbangan, hal ini diperlukan mengingat tuntutan dari dalam dan luar sistem sekolah, yang meminta diadakannya perbaikan kurikulum. Peran guru dan kepala sekolah sangatlah penting karena mereka yang paling mengetahui pelaksanaan, permasalahan, dan keberhasilan kurikulum[4]
D.    Jenis-jenis strategi kurikulum
Jenis-jenis evaluasi kurikulum dilihat dari kurikulum sebagai suatu program, maka jenis evaluasi dibagi menjadi lima bagian yaitu:
v  Evaluasi perencanaan dan pengembangan hasil evaluasi ini sanagat diperlikan untuk mendesain kurikulum. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan kurikulum. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Haasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasikan kurikulum serta keberhasilannya. Pelaksanaan evaluasi kurikulum dilakukan sebelum kurikulum disusun dan dikembangkan.
v  Evaluasi monitoring untuk memeriksa apakah kurikulum mencapai sasaran secara efektif, dan apakah kurikulum terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksaan, sehingga dapat dihindarkan
v  Evaluasi dampak untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu kurikulum. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan kurikulum
v  Evaluasi efesiensi-ekkonomis untuk menilai tingkat efisien kurikulum. Untuk itu, diperlukan perbandingan anatara jumlah biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam kurikulum dengan kurikulum lainnya yang memiliki tujuan yang sama
v  Evaluasi program komprehensif untuk menilai kurikulum secara menyeluruh, mulai dari perencanaan pengembangan, implementasi, dampak, serta tingkat keefektifan dan efisien.[5]
Teori evaluasi mengandung kerangka kerja konseptual bagi pengembangan strategi evaluasi. Oleh karena itu penting untuk di rumuskan apa yang dimaksud evaluasi itu. Perumusan yang tepat akan menjadi landasan dalam pelaksanaan, sebaliknya, jika perumusan tersebut kurang kuat, dapat menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan dalam evaluasi
Dewasa ini telah dikembangkan suatu definisi yang memandang evaluasi sebagai suatu hal yang sangat penting, karena memberikan informasi dalam proses pembuatan keputusan. Untuk itu strategi evaluasi dikembangkan berdasarkan asumsi-asumsi sebagai mana:
1.        Mutu program bergantung pada mutu keputusan yang dibuat.
2.        Mutu keputusan bergantung pada kemampuan manajer untuk mengedentifikasi berbagai alternatif yang terdapat dalam berbagai situasi keputusan, melalui berbagai pertimbangan yang seksama
3.        Dalam pembuatan keputusan yang seksama, dibutuhkan informasi yang tepat dan dapat dipercaya
4.        Pengadaan informasi tersebut memerlukan alat yang sistematis
5.        Proses pengadaan informasi bagi pembuatan keputusan erat hubunganya dengan konsep evaluasi yang digunakan
Hal-hal yang berkaitan dengan pembuat keputusan. Jenis-jenis keputusan yang perlu dipertimbangkan dalam menilai suuatu program yaitu:
a)         Keputusan-keputusan perencanaan yang ditunjukkan yang dibutuhkan pada daerah tertentu, tujuan umum, dan tujuan khusus
b)        Keputusan-keputusan pemprograman khusus yang berkenaan dengan prosedur, personel fasilitas, anggaran biaya, dan tuntutan waktu dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan
c)         Keputusan-keputusan pelaksanaan (implementasi) dalam mengarahkan kgiatan yang telah diprogram
d)        Keputusan-keputusan program perbaikan yang meliputi berbagai kegiatan, perubahan, terminasi
Seiring dengan keempat jenis keputusan diatas terdapat empat  jenis strategi yaitu:
Ø  Strategi yang pertama terdiri atas penentuan lingkungan tempat terjadinya perubahan, terdapat berbagai kebutuhan yang tidak atau belum terpenuhi, dan juga berbagai masalah yang mendasari timbulnya kebutuhan serta kesempatan untuk terjadinya perubahan
Ø  Strategi kedua terdiri atas pengenalan dan penilaian terhadap berbagai kemampuan yang relavan. Srategi ini snagat besar  gunanya dalam perncapai tujuan program dan desain yang berguna untuk mencapai tujuan khusus
Ø  Strategi ketiga terdiri atas pendekatan dan prediksi hambatan yang mungkin terjadi dalam desain prosdural atau implementasi sepanjang tahap pelaksanaan program
Ø  Strategi keempat terdiri dari atas penentuan keefektifan program yang telah dilaksanakan melalui pengukuran dan penafsiran hasil-hasil yang telah dicapai sehingga seseorang evaluator dapat memilih srategi yang tepat[6]
DESAIN EVALUASI KURIKULUM
a.    Penetapan garis besar penilaian
·      Identitas tingkatperbuatan keputusan
·      Menetapkan situasi-situasi keputusan bagi masing-masing tingkat dan tentukan: locus, fokusnya, waktu, dan susunan al-ternatif.
·      Merumuskan variabel-variabel pengukuran dan standar dalam mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan
·      Merumuskan kebijaksanaan untuk pelaksanaan evaluasi
b.    Pengumpulan informasi
·      Merinci sumber-sumber informasi.
·      Memerinci intrumen dan metode pengumpulan informasi
·      Memerinci prosedur sampel
·      Memerinci kondisi-kondisi dan jadwal pengumpulan informasi
c.    Organisasi informasi
·      Memerinci format informasi
·      Memerinci alat untuk konding, penyusunan, penyimpanan, dan retrieving informasi
d.   Analisa informasi
·      Memerinci prosedur analisis
·      Memerinci alat untuk mekasanakan analisis
e.    Laporan informasi
·      Menentukan penerima laporan
·      Memerici alat untuk menyampaikan informasi
·      Memerinci format laporan
·      Menetapkan jadwal pelaporan informasi
OBJEK EVALUASI KURIKULUM
Objek evaluasi harus berhubungan dengan kegiatan nyata telah terjadi karena tidak mungkin orang melakukan evaluasi terhadap sesuatu yang masih dalam pikiran teoritis atau angan-angan, kecuali orang tersebut melakukan penelitian. Objek evaluasi harus bertitik tolak dari tujuan evaluasi itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar apa yang dievaluasikan relavan dengan apa yang diharapkan. Objek evaluasi kurikulum dapat dilihat dari berbagai segi:
v  Dimensi-dimensi kurikulum, mencakup dimensi rencana, dimensi kegiatan, dan dimensi hasil
v  Komponen-komponen kurikulum, mencakup tujuan, isi proses (metode, media, sumber, lingkungan) dan eavaluasi (formatif dan sumatif)
v  Tahap-tahap pembelajaran kurikulum, mencakup tahap perencanaan (silabus dan rpp), pelaksanaan (sekolah dan diluar sekolah) monitoring dan evaluasi
E.     Model-model Evaluasi Kurikulum
A.    Model Tyler (Tyler Model)
Nama model ini diambil dari nama pengembangnya, model ini dibangaun atas dua dasar pemikiran. Pertama evaluasi ditunjukkan pada tingkah laku peserta didik yang kedua, evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku peserta didik. Pengunaan model ini memerlukan informasi perubahan tingkah laku terutama pada saat sebelum dan sesudah terjadi pelaksanaan kurikulum atau istilah tes awal dan terakhir. Model ini juga disebut model black box karena model ini sangat menekankan adanya tes awal dan terakhir. Dimensi proses ini dianggap sebagai kotak hitam yang menyimpan segala macam teka teki.
B.     Model yang Berorientasi Pada Tujuan
Dalam mendesain suatu kurikulum tentu tidak lepas dari tujuan. Evaluasi diartikan sebagai proses pengukuran hingga tujauan kurikulum telah tercapai. Model ini diangap lebih praktis untuk mendesain dan mengembangkan suatu kurikulum karena menentukan hasil yang diiginkan dengan rumusan yang dapat diukur. Dengan demikian, terdapat hubungan yang logis antara kegiatan, hasil dan prosedur pengukuran hasil. Tujuan model ini adalah membantu pengembang kurikulum merumuskan tujuan dan menjelaskan hubungan antara tujuan dan kegiatan. Kelebihan model ini terletak pada hubungan antara tujuan dan kegiatan dan menekankan pada pesrta didik sebagai aspek penting dalam kurikulum. Kekurangannya adalah memungkinkan terjadinya proses evaluasi melebihi konsekuensi yang tidak diharapkan. 
C.    Model Pengukuran (R. Thorndike dan R. Lebel)
Sesuian dengan namanya, model ini sangat menitik beratkan pada kegiatan penguran. Pengukuran digunakan untuk menentukan kuantitas suatu sifat tertentu yang dimiliki oleh objek, orang maupun pristiwa, dalam bentuk unit ukuran tertentu. Dalam pengembangan kurikulum, model ini telah diterapkan untuk mengunkapkan perbedaan-perbedaan individual maupun kelompok dalam hal kemampuan, minat dan sikap. Hasil evaluasi digunakan untuk keperluan seleksi peserta didik, bimbingan, dan perencanaan pendidikan objek evaluasi dalam model ini adalah tingkah laku peserta didik, yang mencakup hasil belajar, pembawaan, sikap, minat, bakat, dan juga aspek-aspek kepribadian pesrta didik.

D.    Model Kesesuaian (Ralph W. Tyler, John B.Carrol, Lee J. Cronbach)
Model ini memandang evaluasi sebagai suatu kegiatan untuk melihat kesesuaian antara tujuan dengan hasil belajar yang telah dicapai. Objek evaluasi adalah tingkah laku peserta didik, yaitu perubahan tingkah laku yang diinginkan pada akhirnya kegiatan pendidikan, baik yang menyangkut aspek kognitif,afektik maupun pesikumotor. Teknik evaluasi yabg digunakan tidak hanya tes tetapi juga non tes. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah merumuskan tujuan tingkah laku, menentukan situasi dimana peserta didik dapat memperlihatkan tingkah laku yang akan dievaluasi.
E.     Model Evaluasi Sistem Pendidikan
Model ini menekankan sistem sebagai suatu keseluruhan dan merupakan penggabungan dari beberapa model, dalam model ini, evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara suatu kurikulum dengan kurikulum lainnya yang di anggap standar. Tetapi juga dibandingkan dengan standar yang absolute untuk menilai manfaat kurikulum.
F.     Model Alkin (Marvin Alkin 1969)
Evalusi adalah suatu proses untuk meyakinkan keputusan, mengumpulkan informasi, memilih informasi yang tepat, dan menganalisis informasi sehingga dapat disusun laporan bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.
G.    Model Brinkerhoff
Mengemukakan evaluasi yang disusun penggabungan elemen-elemen yang sama.
H.    Model Illuminatif (Malcom Parlett dan Hamilton)
Model ini menekankankan pada evalusi kualitatif terbuka. Tujuan evaluasi adalah untuk menganalisis pelaksannan sistem, faktor-faktor yang mempengaruhinya, kelebihan dan kekurangan sisitem, dan pengaruh sistem terhadap pengalaman belajar peserta didik. Objek evaluasi model ini mencakup latar belakang dan perkembangan sistem, proses pelaksanaan sistem hasil belajar peserata didik, kesukaran-kesukaran yang dialami dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, termasuk efek samping dari sistem itu sendiri.
I.       Model Resposif (Responsive Model)
Kelebihan model ini adalah peka terhadap berbagai pandanagan dan kemampuannya mengakomodasi pendapat yang ambius serta tidak fokus, sedangkan kekurangannya, pembuatan keputusan sulit dalam menentukan prioritas atau penyederhanaan informasi, tidak mungkin menampung semua sudut pandangan dari berbagai kelompok, dan membutuhkan waktu dan tenaga. Evaluator harus dapat beradaptasi dengan lingkungan yang diamati.
J.      Model  studi kasus
Untuk mengunakan model ini adalah menendekatkan dan mengakrapkan dirinya terhadap kurikulum yang di evaluasikan sehingga evaluator tidak laku data.
Tedapat beberapa model evaluasi kurikulum yaitu:
a.       Evalusi kurikulumdan model cipp (content, input, process dan product)
Menurut model ini  yang harus di evalauasikan empat aspek  yaitu:
Ø Evaluasi terhadap konteks yaitu evaluasi terhadap keadaan yang melingkupi proses pembelajaran
Ø Evaluasi terhadap masukan yaitu proses pengenalan terhadap keadaan peserta sebelum proses dilakukan
Ø Evaluasi terhadap proses yaitu evaluasi terhadap jalannya proses pembelajaran
Ø Evaluasi terhadap hasil yaitu evaluasi terhadap berhasil tidaknya peserta mencapai tujuan telah ditetapkan
b.      Evaluasi kurikulum model provus
Model provus merupakan discrepancy evaluation model, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
·           Tahap pertama. Menentukan kriteria yang diinginkan
·           Tahap kedua. membandingkan antara kenyataan atau pelaksanaan program kurikulum dan kriteria
·           digunakan untuk menentukan hubungan penyebab dan pengaruh Tahap ketiga. Meneliti proses belajar mengajar dan hasilnya secara khusus
·           Tahap keempat. Meneliti pengaruh dari kurikulum secara keseluruhan dalam hubungannya dengan perubahan tingkah laku peserta didik
·           Tahap kelima. Merencanakan kurikulum baru berdasarkan data dari pelaksanaan kurikulum yang telah dinilai
c.       Evaluasi kurikulum model taksonnomi
Evaluasi kurikulum model taksonomi lebih ditunjukkan untuk mengevaluasikan pembelajaran meliputi:
v  Evaluasi domain kognitif
v  Evaluasi domain afektif
d.      Evaluasi domain pisikomor
Untuk meng evaluasi domain psikomotor, dapat dilakukan dengan pengamatan  observasi atau dengan tes performans atau perbuatan atau juga unjuk kerja. Dengan tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan seseoarang dalam melakukan tugas tertentu.



















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Evaluasi  adalah langkah untuk menentukan keberhasilan kurikulum
Fungsi penting kurikulum
v  Untuk mediagnosis
v  Untuk merevisi kurikulum
v  Untuk membandingkan
v  Untuk mengantisipasikan kebutuhan pendidikan
v  Untuk menentukan apakah tujuan pembelajaran sudah terpercaya.
 Prinsp-prisip kurikulum
·      Tujuan tertentu
·      Bersifat objectif
·      Bersifat komprehensif
·      Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan
·      Efisien
·      Berkeseimbangan
Model-model evaluasi kurikulum
·      Model tyler (tyler model)
·      Model yang berorientasi pada tujuan
·      Model pengukuran (R.THORNDIKE dan R.LEBEL)
·      Model kesesuian (Ralph w.tyler, john b.carrol, lee j.cronbach)
·      Model evaluasi sistem pendidikan
·      Model alkin (marvin alkin 1969)
·      Model brinkerhoff
·      Model illuminatif (malcom parlett dan hamilton)

B.     Saran
Karena keterbatasan pengethuan kami,hingga hanya inilah yang dapat kami sajikan,dan tentu saja masih sangat kurang dari sisi materinya,maka itu kami mengharapkan masukan baik itu kritik maupun saran dari yang mendengarkan demi melengkapi kekurangan tersebut.









DAFTAR PUSTAKA

·         Saiful arif, Pengembanagan Kurikulum, Pamekasan: STAIN Pamekasan Press, 2009
·         Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komonikasi, Bandung: Alfabeta 2008
·         Musman, Manajemen Kurikulum, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta 2012
·         Arifin, Zainal Pengembanagan Kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung






[1] Saiful arif, Pengembanagan Kurikulum, (Malang: jl. Pahlawan km 04 STAIN Pamekasan Press, 2009), hlm. 169
[2] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komonikasi, (Bandung: Alfabeta 2008), hlm. 106-107
[3]Rusman, Manejemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2012), hlm.98
[4] Saiful Arif, pengembangan kurikulum, (Pamekasan : STAIN Pamekasan Press, 2009) hlm. 172-173
[5] Zainal Arifin, Perkembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm, 274-275
Saiful arif, pengembangan kurikulum, (malang: stain pamekasan press 2009), hlm. 174-176