Tuesday, 6 December 2016

Sejarah Peradaban Islam Tentang PERADABAN BANI ABBASIYAH




MAKALAH

PERADABAN BANI ABBASIYAH”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Sejarah Peradaban Islam kepada
Dosen pengampu:  Bapak Abbadi Ishomuddin

 









Di Susun Oleh :
KURNIA ILAHI SUFA        :  (18201501020025)
  NURUL KAMILAH           : (18201501020000)



JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN  2016
KATA PENGANTAR

          Assalamualaikum wr. Wb.

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena sebab rahmat dan nikmatnya saya dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Filsafat Umum ini, yang diberikan oleh Bapak Farah Ubaidillah selaku dosen pengampu.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi  Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah sehingga kita semua bisa merasakan betapa indahnya agama islam yang penuh dengan ilmu- ilmu pengetahuan semoga kita bisa selamat dunia akhirat.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudulIDEALISME”.
Adapun sumber sumber  dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dengan makalah ini. Kami sebagai penulis makalah ini, sangat berterimakasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung  untuk mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan kekurang yang ditemukan, oleh karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya . Kami mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat .

Wassalamualaikumwr.wb.


                                   




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i         KATA PENGANTAR  …………………………………………………………...ii    DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN    
A.    Latar Belakang ............................................................................................1
B.     Rumusan Masalah ..  ...................................................................................1
C.      Tujuan Masalah    …. ..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.      Proses suksesi masa Bani Abbasiyah..........................................................2
B.     Kemajuan dan Kemunduran Bani Abbasiyah..............................................5
C.     Mengetahui karakteristik Bani Abbasiyah...................................................8
BAB III  PENUTUP                
A.       Kesimpulan............................................................................................ .......9               
B.        Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………........10






     



 BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

           
 Pada masa permulaan peradaban yang benar-benar membawa perubahan yang sangat besar, yang membawakan pula obor kesejahteraan dan kemanusiaan, Muhammad SAW. Ia merupakan nabi penutup daripada nabi dan rosul, serta sebagai rahmatanlil alamin bagi umat manusia dengan Islam sebagai ajaran agama yang baru. Sehingga Ia pula patut sebagai guru utama bagi pembaruan. Setelah nabi wafat ajaran tersebut disebarluaskan oleh para sahabat, tabiin dengan memegang panji Islam yang kokoh. Sehingga pasca nabi, ajaran Islampun juga disebarluaskan diseluruh penjuru dunia. 
Dalam penyebaran syari’at islam pasca Rosulullah Muhammad SAW, terdapat beberapa babakan, yakni mulai langsung dari Khulafaur Rasyidin, yang dijalan kan oleh para sahabat dekat nabi (11-41 H) yakni dari Abu Bakar as-Shidiq, Umar bin Khatab, Ustman bin Affwan, Ali bin Abi Thalib. Serta babakan Islam pada masa klasik (keemasan) yang terdapat dua penguasa besar pada saat itu, yaitu pada masa Dinasti Umawiyah dan Dinasti Abbasiyah. Pada bahasan ini, kita akan membahas lebih luas tentang Dinasti Abbasiyah yang diusungkan dari kerabat Rasulullah, yakni keluarga Abbas.

B.   Rumusan Masalah
1.     Bagaimana Proses suksesi masa Bani Abbasiyah ?
2.     Bagaimana Kemajuan dan Kemunduran Bani Abbasiyah ?
3.     Bagaimana karakteristik Bani Abbasiyah ?  
C.   Tujuan Masalah
1.      Mengetahui proses suksesi masa Bani Abbasiyah
2.      Mengetahui Kemajuan dan Kemunduran Bani Abbasiyah
3.      Mengetahui karakteristik Bani Abbasiyah


BAB II
PEMBAHASAN



A.   Proses suksesi masa Bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti Islam yang paling berhasil dalam mengembangkan peradaban Islam. Para ahli sejarah tidak meragukan hasil kerja para pakar pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.
Perjuangan Bani Abbas untuk keluar dari bayang- bayang Dinasti Umayyah secara intensif baru dimulai berkisar antara 5 tahun menjelang revolusi Abbasiyah. Pelopor utamanya adalah Muhammad Ibn Ali al-Abbas di Hamimah. Ia telah banyak belajar dari kegagalan Syiah di karenakan kurang terorganisir perencanaan perlawanan. Selain itu secara politik kekuatan Syiah hanya terpusat di Kufah, yang notabene tidak bisa bergerak secara leluasa. Dari itulah kemudian Abbas mengatur pergerakanya secara rapi dan terencana sama seperti konsep gerakan- gerakan pada masa sekarang. Di mana harus di mulai dari perencanaan isu politik yang matang, kemudian bergerak secara sistematis dan taktis.
Muhammad Ibn Ali al-Abbas mulai melakukan pergerakannya dengan langkah-langkah awal yang sistematis, diantaranya; Pertama, membuat propaganda agama untuk menghasut rakyat menentang kekuasaan Umayyah, serta menanamkan ide-ide tentang hak khalifah. Kedua, membantuk faksi-faksi Hamimah, faksi Kufah, dan faksi Khurasan. Ketiga faksi ini bersatu dalam satu tujuan menumbangkan Dinasti Umayyah. Ketiga, ide tentang persamaan antara orang Arab dan Non Arab. Namun di balik isu propaganda itu ada isu yang paling penting yaitu tegaknya Syariat Islam, dimana hal tersebut tidak pernah terjadi pada masa Dinasti Bani Umayyah.
Propaganda Abbasiyah dilaksanakan dengan dua tahap, yakni Pertama dilaksanakan dengan sangat rahasia tanpa melibatkan pasukan perang, mereka berdakwah atas nama Abbasiyah sambil berdagang mengunjungi tempat-tempat yang jauh, dan dalam kesempatan menunaikan Haji di Mekkah. Para pendakwah Abbasiyah berjumlah 150 orang di bawah para pemimpinnya yang berjumlah 12 orang, dan pucuk pimpinnanya adalah Muhammad Ibn Ali. Kedua, menggabungkan para pengikut Abu Muslim al-Khurasan dengan pengikut Abbasiyah.
Propaganda-propaganda tersebut sukses membakar semangat api kebencian umat Islam kepada Dinasti Bani Umayyah. Langkah pertama memperoleh sukses besar melalui propaganda-propaganda yang dilakukan oleh Abu Muslim al-Khurasan dengan cara menyatakan bahwa al-Abbas adalah ahli al-Ba’it, sehingga lebih berhak menjadi Khalifah dan menyebarkan kebencian dan kemarahan terhadap Dinasti Bani Umayyah, dan mengembangkan ide-ide persamaan antara orang-orang Arab dengan non Arab karena objek propaganda Abu Muslim tersebut adalah wilayah Khurasan yang notabene merupakan basis kelompok Mawali.
Setelah Muhammad Ibn Ali meninggal tahun 743 M, perjuangan dilanjutkan oleh saudaranya Muhammad Ibn Ibrahim sampai tahun 749 M karena diketahui oleh Marwan Ibn Muhammad (Khalifah Bani Umayyah), Ibrahim ditangkap dan dipenjarakan di Harran, sebelum dieksekusi, Ibrahim telah menyerahkan kepemimpinan kepada keponakannya Abdullah Ibn Muhammad dan memerintahkan pusat gerakan di pindahkan dari Hamimah ke Kufah, maka pindahlah mereka diiringi pembesar-pembesar Abbasiyah yang lain seperti Ja’far, Isa Ibn Musa, dan Abdullah Ibn Ali. Sedangkan pemimpin propaganda dibebankan kepada Abu Salama. Pada masa inilah revolusi Abbasiyah berlangsung.
Pimpinan Bani Umayyah di Kufah, Yazid Ibn Umar Ibn Hubairah ditaklukan oleh Abu Salama pada tahun 132 H dan diusir ke Wasit, selanjutnya Abdullah Ibn Ali diperintahkan mengejar Khalifah Umayyah terakhir Marwan Ibn Muhammad bersama pasukannya melarikan diri, dan dapat dipukul di dataran rendah Sungai Zab (Tigris), pengejaran dilakukan ke Mausul, Harran, dan menyebrang Sungai Eufrat sampai ke Damaskus. Kemudian Marwan melarikan diri hingga Fustat di Mesir dan akhirnya terbunuh di Busir tahun 132 H/750 M di bawah pimpinan Salib Ibn Ali salah seorang paman Abbas yang lain. Dengan kematian Marwan Ibn Muhammad maka berdirilah Dinasti Abbasiyah sebagai pengganti Dinasti Umayyah.
Guru besar para sejarah dari universitas Mesir membagi dalam lima masa yaitu :[1]
1.      Masa kuat-kuasa
2.      Masa berkuasanya panglima turki
3.      Masa berkuasanya Bani buyah
4.      Masa berkuasanya Bani Saljuk
5.      Masa gerak balik kekuasaan politik khalifah-khalifah Abbasiyah
Faktor-faktor yang mendukung berdirinya dinasti Abbasiyah ,Ajid Tahir menyimpulkan sebagai berikut :[2]
1.      Timbulnya pertentangan politik antara muawwiyah dengan pengikut Ali bin Abi Thalib
2.      Munculnya Golongan khawarij,Akibat pertentangan politik antara muawwiyah dengan syiah dan berkebijakan-kebijakan landReform yang kuran Adil.
3.      Timbulnya politik penyelesaian khilafah dan konflik dengan cara damai.
4.      Adanya penafsiran bahwa keputusan politik harus di dasarkan pada Al-Qur’an dan oleh golongan khawarij orang islam nonArab.
5.      Adanya konsep hijrah yang mengharuskan setiap orang harus bergabung dengan golongan khawarij,bagi yang tidak bergabung dengan mereka di anggap sebagai seseorang yang berada pada dar al islam.


·         Suksesi Kepemimpinan
Abdullah Ibn Muhammad alias Abu Abbas diumumkan sebagai khalifah pertama Dinasti Abbasiyah tahun 750 M. dalam khutbah pelantikan yang disampaikan di masjid Kufah, ia berjanji akan memerintah sebaik-baiknya dan melaksanakan syariat Islam. Selain itu ia menyebut dirinya dengan as-saffa (penumpah darah) yang akhirnya menjadi julukannya.
Dinasti Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H-656 H. selama Dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang ditetapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu, pemerintahan Abbasiyah di bagi menjadi 5 periode [3]:
1.       Periode I (132 H/750 M- 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama, Khalifah yang memerintah adalah As-Saffah 132-126 H, Ja’far al-Mansur 136-158 H, al-Mahdi 158-169 H, al-Hadi 169-170 H, Harun ar-Rasyid 170-193 H, al-Amin 193-198 H, al-Ma’mun 198-218 H, al-Mu’tasim 218-227 H, al-Watsiq 227-232 H.
2.       Periode II (232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama, Khalifah yang memerintah adalah al-Mutawakkil 232-247 H, al-Muntashir 247-248 H, al-Musta’in 248-252 H, al-Mu’tazz 252-255 H, al-Muhtadi 255-256 H, al-Mu’tamid 256-279 H, al-Mu’tadhid 279 – 289 H, al-Muktafi 289-295 H, al-Muqtadir 295-320 H, al-Qahir 220-222 H, ar-Radhi 322-329 H, al-Muttaqi 329-333 H, al-Mustakfi 333-334 H.
3.       Periode III (334 H/945 M – 447 H/1055 M), disebut kekuasaan Dinasti Buwaih dalam pemerintahan Khalifah Abbasiyah atau masa pemerintahan Persia kedua. Khalifah yang memerintah adalah al-Muthi’ 334-363 H, ath-Tha’I 363 – 381 H, al-Qadir 381 – 422 H.
4.       Periode IV (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), disebut masa kekuasaan Dinasti Saljuk dalam pemerintahan Abbasiyah atau masa pengaruh Turki kedua. Khalifah yang memerintah adalah al-Qa’in 422-467 H, al-Muqtadi 467-487 H, al-Mustazhhir 487-512 H, al-Mustasyid 512-529 H, ar-Rasyid 529-530 H, al-Muqtafi 530-555 H, al-Munstanjid 555-566 H, al-Mustadhi’ 566-575 H.
5.       Periode V (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), disebut masa khalifah bebas dari pengaruh Dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Tartar di bawah pemimpin Hulaqu Khan tahun 656 H. khalifah yang memerintah adalah an-Nashir 575-622 H, azh-Zahir 622-623 H, al-Mustanshir 623-640 H, al-Musta’shim 640-656 H.

B.   Kemajuan dan Kemunduran Bani Abbasiyah
1.     Kemajuan Bani Abbasiyah
Masa ini adalah masa keemasan atau masa kejayaan umat vislam sebagai pusat dunia dalam erbagai aspek peradaban. Kemajuan itu hampir mencakup semua aspek kehidupan :[4]
a.       Administrasi pemerintahan dengan biro-bironya.
Dalam menjalankan sistem teknis pemerintahan, Dinasti Abbasiyah memiliki kantor pengawas yang pertama kali diperkenalkan oleh Mahdhi.
b.      Sistem Militer.
Sistem militer terorganisasi dengan baik, disiplin tingggi, serta mendapatkan pelatihan dan pengajaran secara reguler.
c.       Wilayah Pemerintahan.
Pelatihan wilayah kerajaan umayah dalam provinsi yang di pimpin oleh seorang gubernur sama dengan pola pemerintahan pada kekuasaan Bizantium dan Persia.
d.      Perdagangan dan Industri
Sejak masa ekhalifahan kedua Abbasiyah , Al-Manshur, sumber Arab paling awal yang menyinggung tentang hubungan maritim Arab dan Persia dengan India Cina berasal dari pelaporan perjalanan sulaiman At-tajir dan para pedagang muslim lainnya pada Abad ke-3 Hijriah.
e.       Perkembangan Bidang Pertanian.
Bidang pertania maju pesat pada awal pemerintahan Dinasti Abbasiyah karena pusat pemerintahannya berada di daerah yang sangat subur, di tepian sungai yang dikenal dengan nama Sawad. Pertanian merupakan sumber utama pemasukan negara dan pengelolaan tanah hampir sepenuhnya di kerjakan oleeh penduduj asli , yang statusnya mengalami peningkatan pada masa pemerintahan baru.
f.       Islamisasi Masyarakat.
Sebanyak 5000 orang kristen baru Tanukh di dekat Alleppo mengikuti perintah khalifah Al-Mahdi untuk masuk islam.
g.      Bidang Kedokteran
Nama paling terkenal dalam catatan kedokteran barat setelah Ar-razi adaah ibn Sina yang disebut oleh orang Arab sebagai pemimpin dan pangeran. Ar-razi lebih menguasai kedokteran dari pada ibnu sina, sedangkan Ibn sina lebih menguasai filsafat dari pada Ar-razi.
h.      Pendidikan, perpustakaan dan toko Buku.
Lembaga pendidikan Islam pertama untuk pengajaran yang lebih tinggi tingkatannya adalah rumah kebijakan yang didirikan oleh Al-Ma’mun di Baghdad, Ibukota Negara. Dan ketika itu, lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat :
a.Maktab/Kutab atau masjid yaitu lembaga pendidikan terendah.
b.Tingkat pedalaman. Para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi keluar daerah untuk menuntut ilmu kepada seseorang atau beberapa ahli dalam bidangna masing-masing.
            Lembaga ini kemudian berkembang pemerintahan Bani Abbas dengan berdirinya perpustakaan dan Akademi. Perpustakaan pada masa itu lebih merupakan sebuah universitas, karena disamping terdapat kitab-kitab , disana orang-orang juga dapat membaca,menulis dan berdiskusi.[5]
2.     Kemunduran Bani Abbasiyah.



Faktor-faktor penyebab kemunduran
A.    Faktor internal
a.       Kemewahan hidup di kalangan penguasa
Setiap khalifah khalifah cenderung ingin lebih mewah dari pada pendahulunya.
b.      Perebutan kekuasaan antara keluarga Bani Abbasiyah
Perebutan kekuasaan dimulai sejak masa Al-ma’mun.
c.      Konflik keagamaan
Sejak teerjadinya konflik antara muawiyah dan khalifah Ali yang berakhir dengan lahirnya tiga kelompok umat pengikut muawwiyah,Syi’ah dan Khawarij.
B. Faktor eksternal
                                                   a. Banyaknya pemberontakan
                                                        Banyaknya daerah yang dikuasai oleh khalifah, akibat kebijakan yang lebih menekankan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan islam secara real, daerah-daerah itu berada di bawah kekuasaan gubernur-gubernur yang bersangkutan.


                                                   b. Dominasi Bangsa Turki
                                                        sejak abad ke sembilan, kekuatan militer Abbasiyah mulai mengalami kemunduran. Sebagai gantinya, para penguasa Abbasiyah mempekerjakan orang-orang profesional di bidang kemiliteran, khususnya tentara turki, kemudian menjadi panglima-panglima.
                                                         c.Dominasi Bangsa Turki
               Masa kekuasaan Bagsa persia berjalan lebih dari 150 tahun. Pada masa ini, kekuasaan pusat baghdad dilucuti dan diberbagai daerah muncul negara-negara baru yang berkuasa dan membuat kemajuan dan perkembangan baru.[6]
    
C.   Karakteristik Bani Abbasiyah
Ciri-Ciri kekuasaan Bani Abbasiyah diantaranya adalah :

a.       Dengan berpindahnya ibu kota ke Baghdad, pemerintah Bani Abbas menjadi jauh dari pengaruh Arab. Sedangkan dinasti Bani Umayyah sangat berorientasi kepada Arab. Dalam periode pertama dan ketiga, pemerintah Abbasiyah, yang mempunyai pengaruh kebudayaan Persia yang sangat kuat dan pada periode kedua dan keempat, bangsa turki sangat dominan dalam politik dan pemerintahan dinasti ini.
b.    Dalam penyelenggaraan Negara, pada masa Bani Abbas ada jabatan wazir, yang mmbawahi kepala-kepala departemen. Jabatan ini tidak ada didalam pemerintahan Bani Umayyah.
c.    Ketentaraan professional baru terbentuk pada masa pemerintahan Bani Abbas. Sebelumya tidak ada tentara khusus yang professional.





BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

            Dinasti Abbasiyah adalah pengubah peradaban dunia Islam setelah Dinasti Ummawiyah. Yakni selama lima abad, dari 750-1258 M. Dinasti ini pun berasal dari nama keluarga Bani Hasyim, yang seketurunan dengan nabi Muhammad SAW. Pada zaman Abbasiyah konsep kekhalifahan (pemerintahan) berkembang sebagai sistem politik. Faktor-faktor yang menjadi sebab kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah: 1. Faktor internal, dari keluarga khalifah, untuk merebutkan kekuasaan. 2. Kehilangan kendali dan munculnya dinasti-dinasti kecil. Dengan ketidak seimbangnya kekuasaan dalam negeri maka tibalah pasukan Tartar yang dipimpin oleh Hulagu Khan, menumbangkan Dinasti Abbasiyah. Sehingga runtuhlah Dinasti yang telah berkibar selama lima Abad.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penyusunannya, mohon maaf kepada dosen pengampu serta teman-teman untuk membantu merevisi agar makalah ini lebih sempurna dan sebagai proses pembelajaran menuju kesempurnaan.  












DAFTAR PUSTAKA
 Yatim Badri, Sejarah peradaban islam(Dirasah Islamiyah II, Jakarta : PT GajaGrafindo Persada 1993
Hasan Nor,Sejarah Peradaban Islam ( dari Masa Rasulullah sampai Bani Abbasiyah), Surabaya : Pena Salsabila 2013
Supriyadi Dedi,Sejarah Peradaban Islam, Bandung : CV Pustaka Setia 2008




[1]  Dedi Supriyadi,M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Bandung : CV Pustaka Setia 2008,Hlm.127
[2] Nor Hasan,Sejarah Peradaban islam(Dari masa Rasulullah sampai masa Abbasiyah), Surabaya :Pena Salsabila2013,Hlm.99
[3] Dedi Supriyadi, Op.cit,Hlm.127-128
[4] Dedi supriyadi,M.Ag, Op.Cit,Hlm.129
[5] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam(Dirasah Islamiyah), Jakarta PT Grafindo Persada 1993,Hlm.54
[6] Dedi Supriyadi,M.Ag, Op.Cit,Hlm.137