MAKALAH
“ PERADABAN BANI ABBASIYAH”
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas Sejarah Peradaban Islam kepada
Dosen
pengampu: Bapak Abbadi Ishomuddin
Di Susun Oleh :
KURNIA ILAHI SUFA : (18201501020025)
NURUL
KAMILAH : (18201501020000)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Puji
syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena sebab rahmat dan
nikmatnya saya dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Filsafat Umum ini, yang diberikan oleh Bapak Farah Ubaidillah selaku dosen pengampu.
Sholawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah sehingga
kita semua bisa merasakan betapa indahnya agama islam yang penuh dengan ilmu-
ilmu pengetahuan semoga kita bisa selamat dunia akhirat.
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen agar memenuhi tugas
yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam
pembuatan makalah. Makalah ini berjudul“IDEALISME”.
Adapun
sumber sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa
buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dengan makalah ini. Kami sebagai
penulis makalah ini, sangat berterimakasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat
secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami
menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami
yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan
kekurang yang ditemukan, oleh karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya . Kami mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca
sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat .
Wassalamualaikumwr.wb.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i KATA
PENGANTAR …………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..
...................................................................................1
C. Tujuan Masalah …. ..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Proses suksesi
masa Bani Abbasiyah..........................................................2
B.
Kemajuan dan
Kemunduran Bani Abbasiyah..............................................5
C.
Mengetahui
karakteristik Bani Abbasiyah...................................................8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................
.......9
B.
Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………........10
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada masa permulaan peradaban yang benar-benar membawa perubahan yang sangat besar, yang membawakan pula obor kesejahteraan dan kemanusiaan, Muhammad SAW. Ia merupakan nabi penutup daripada nabi dan rosul, serta sebagai rahmatanlil alamin bagi umat manusia dengan Islam sebagai ajaran agama yang baru. Sehingga Ia pula patut sebagai guru utama bagi pembaruan. Setelah nabi wafat ajaran tersebut disebarluaskan oleh para sahabat, tabiin dengan memegang panji Islam yang kokoh. Sehingga pasca nabi, ajaran Islampun juga disebarluaskan diseluruh penjuru dunia.
Dalam penyebaran syari’at islam pasca Rosulullah
Muhammad SAW, terdapat beberapa babakan, yakni mulai langsung dari Khulafaur
Rasyidin, yang dijalan kan oleh para sahabat dekat nabi (11-41 H) yakni dari
Abu Bakar as-Shidiq, Umar bin Khatab, Ustman bin Affwan, Ali bin Abi Thalib.
Serta babakan Islam pada masa klasik (keemasan) yang terdapat dua penguasa
besar pada saat itu, yaitu pada masa Dinasti Umawiyah dan Dinasti Abbasiyah.
Pada bahasan ini, kita akan membahas lebih luas tentang Dinasti Abbasiyah yang
diusungkan dari kerabat Rasulullah, yakni keluarga Abbas.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
Proses suksesi masa Bani Abbasiyah ?
2.
Bagaimana
Kemajuan dan Kemunduran Bani Abbasiyah ?
3.
Bagaimana
karakteristik Bani Abbasiyah ?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Mengetahui
proses suksesi masa Bani Abbasiyah
2.
Mengetahui
Kemajuan dan Kemunduran Bani Abbasiyah
3.
Mengetahui
karakteristik Bani Abbasiyah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses
suksesi masa Bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti
Islam yang paling berhasil dalam mengembangkan peradaban Islam. Para ahli
sejarah tidak meragukan hasil kerja para pakar pada masa pemerintahan dinasti
Abbasiyah dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.
Perjuangan Bani Abbas untuk keluar
dari bayang- bayang Dinasti Umayyah secara intensif baru dimulai berkisar
antara 5 tahun menjelang revolusi Abbasiyah. Pelopor utamanya adalah Muhammad
Ibn Ali al-Abbas di Hamimah. Ia telah banyak belajar dari kegagalan Syiah di
karenakan kurang terorganisir perencanaan perlawanan. Selain itu secara politik
kekuatan Syiah hanya terpusat di Kufah, yang notabene tidak bisa bergerak
secara leluasa. Dari itulah kemudian Abbas mengatur pergerakanya secara rapi
dan terencana sama seperti konsep gerakan- gerakan pada masa sekarang. Di mana
harus di mulai dari perencanaan isu politik yang matang, kemudian bergerak
secara sistematis dan taktis.
Muhammad Ibn Ali al-Abbas mulai
melakukan pergerakannya dengan langkah-langkah awal yang sistematis,
diantaranya; Pertama, membuat propaganda agama untuk menghasut rakyat menentang
kekuasaan Umayyah, serta menanamkan ide-ide tentang hak khalifah. Kedua,
membantuk faksi-faksi Hamimah, faksi Kufah, dan faksi Khurasan. Ketiga faksi
ini bersatu dalam satu tujuan menumbangkan Dinasti Umayyah. Ketiga, ide tentang
persamaan antara orang Arab dan Non Arab. Namun di balik isu propaganda itu ada
isu yang paling penting yaitu tegaknya Syariat Islam, dimana hal tersebut tidak
pernah terjadi pada masa Dinasti Bani Umayyah.
Propaganda Abbasiyah dilaksanakan
dengan dua tahap, yakni Pertama dilaksanakan dengan sangat rahasia tanpa
melibatkan pasukan perang, mereka berdakwah atas nama Abbasiyah sambil
berdagang mengunjungi tempat-tempat yang jauh, dan dalam kesempatan menunaikan
Haji di Mekkah. Para pendakwah Abbasiyah berjumlah 150 orang di bawah para
pemimpinnya yang berjumlah 12 orang, dan pucuk pimpinnanya adalah Muhammad Ibn
Ali. Kedua, menggabungkan para pengikut Abu Muslim al-Khurasan dengan pengikut
Abbasiyah.
Propaganda-propaganda tersebut sukses
membakar semangat api kebencian umat Islam kepada Dinasti Bani Umayyah. Langkah
pertama memperoleh sukses besar melalui propaganda-propaganda yang dilakukan
oleh Abu Muslim al-Khurasan dengan cara menyatakan bahwa al-Abbas adalah ahli
al-Ba’it, sehingga lebih berhak menjadi Khalifah dan menyebarkan kebencian dan
kemarahan terhadap Dinasti Bani Umayyah, dan mengembangkan ide-ide persamaan
antara orang-orang Arab dengan non Arab karena objek propaganda Abu Muslim
tersebut adalah wilayah Khurasan yang notabene merupakan basis kelompok Mawali.
Setelah Muhammad Ibn Ali meninggal tahun 743 M,
perjuangan dilanjutkan oleh saudaranya Muhammad Ibn Ibrahim sampai tahun 749 M
karena diketahui oleh Marwan Ibn Muhammad (Khalifah Bani Umayyah), Ibrahim
ditangkap dan dipenjarakan di Harran, sebelum dieksekusi, Ibrahim telah
menyerahkan kepemimpinan kepada keponakannya Abdullah Ibn Muhammad dan
memerintahkan pusat gerakan di pindahkan dari Hamimah ke Kufah, maka pindahlah
mereka diiringi pembesar-pembesar Abbasiyah yang lain seperti Ja’far, Isa Ibn
Musa, dan Abdullah Ibn Ali. Sedangkan pemimpin propaganda dibebankan kepada Abu
Salama. Pada masa inilah revolusi Abbasiyah berlangsung.
Pimpinan Bani Umayyah di Kufah, Yazid Ibn Umar Ibn
Hubairah ditaklukan oleh Abu Salama pada tahun 132 H dan diusir ke Wasit,
selanjutnya Abdullah Ibn Ali diperintahkan mengejar Khalifah Umayyah terakhir
Marwan Ibn Muhammad bersama pasukannya melarikan diri, dan dapat dipukul di
dataran rendah Sungai Zab (Tigris), pengejaran dilakukan ke Mausul, Harran, dan
menyebrang Sungai Eufrat sampai ke Damaskus. Kemudian Marwan melarikan diri
hingga Fustat di Mesir dan akhirnya terbunuh di Busir tahun 132 H/750 M di
bawah pimpinan Salib Ibn Ali salah seorang paman Abbas yang lain. Dengan
kematian Marwan Ibn Muhammad maka berdirilah Dinasti Abbasiyah sebagai
pengganti Dinasti Umayyah.
Guru besar
para sejarah dari universitas Mesir membagi dalam lima masa yaitu :[1]
1. Masa
kuat-kuasa
2. Masa
berkuasanya panglima turki
3. Masa
berkuasanya Bani buyah
4. Masa
berkuasanya Bani Saljuk
5. Masa gerak
balik kekuasaan politik khalifah-khalifah Abbasiyah
Faktor-faktor yang mendukung berdirinya dinasti
Abbasiyah ,Ajid Tahir menyimpulkan sebagai berikut :[2]
1. Timbulnya
pertentangan politik antara muawwiyah dengan pengikut Ali bin Abi Thalib
2. Munculnya
Golongan khawarij,Akibat pertentangan politik antara muawwiyah dengan syiah dan
berkebijakan-kebijakan landReform yang kuran Adil.
3. Timbulnya
politik penyelesaian khilafah dan konflik dengan cara damai.
4. Adanya
penafsiran bahwa keputusan politik harus di dasarkan pada Al-Qur’an dan oleh
golongan khawarij orang islam nonArab.
5. Adanya
konsep hijrah yang mengharuskan setiap orang harus bergabung dengan golongan
khawarij,bagi yang tidak bergabung dengan mereka di anggap sebagai seseorang
yang berada pada dar al islam.
·
Suksesi Kepemimpinan
Abdullah Ibn Muhammad alias Abu
Abbas diumumkan sebagai khalifah pertama Dinasti Abbasiyah tahun 750 M. dalam
khutbah pelantikan yang disampaikan di masjid Kufah, ia berjanji akan
memerintah sebaik-baiknya dan melaksanakan syariat Islam. Selain itu ia
menyebut dirinya dengan as-saffa (penumpah darah) yang akhirnya menjadi
julukannya.
Dinasti Abbasiyah berlangsung dalam
rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H-656 H. selama Dinasti ini
berkuasa, pola pemerintahan yang ditetapkan berbeda-beda sesuai dengan
perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan
politik itu, pemerintahan Abbasiyah di bagi menjadi 5 periode [3]:
1. Periode I
(132 H/750 M- 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama, Khalifah
yang memerintah adalah As-Saffah 132-126 H, Ja’far al-Mansur 136-158 H,
al-Mahdi 158-169 H, al-Hadi 169-170 H, Harun ar-Rasyid 170-193 H, al-Amin
193-198 H, al-Ma’mun 198-218 H, al-Mu’tasim 218-227 H, al-Watsiq 227-232 H.
2. Periode II
(232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama, Khalifah yang
memerintah adalah al-Mutawakkil 232-247 H, al-Muntashir 247-248 H, al-Musta’in
248-252 H, al-Mu’tazz 252-255 H, al-Muhtadi 255-256 H, al-Mu’tamid 256-279 H,
al-Mu’tadhid 279 – 289 H, al-Muktafi 289-295 H, al-Muqtadir 295-320 H, al-Qahir
220-222 H, ar-Radhi 322-329 H, al-Muttaqi 329-333 H, al-Mustakfi 333-334 H.
3. Periode III
(334 H/945 M – 447 H/1055 M), disebut kekuasaan Dinasti Buwaih dalam
pemerintahan Khalifah Abbasiyah atau masa pemerintahan Persia kedua. Khalifah
yang memerintah adalah al-Muthi’ 334-363 H, ath-Tha’I 363 – 381 H, al-Qadir 381
– 422 H.
4. Periode IV
(447 H/1055 M – 590 H/1194 M), disebut masa kekuasaan Dinasti Saljuk dalam
pemerintahan Abbasiyah atau masa pengaruh Turki kedua. Khalifah yang memerintah
adalah al-Qa’in 422-467 H, al-Muqtadi 467-487 H, al-Mustazhhir 487-512 H,
al-Mustasyid 512-529 H, ar-Rasyid 529-530 H, al-Muqtafi 530-555 H,
al-Munstanjid 555-566 H, al-Mustadhi’ 566-575 H.
5. Periode V
(590 H/1194 M – 656 H/1258 M), disebut masa khalifah bebas dari pengaruh
Dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad sampai
jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Tartar di bawah pemimpin Hulaqu Khan tahun
656 H. khalifah yang memerintah adalah an-Nashir 575-622 H, azh-Zahir 622-623
H, al-Mustanshir 623-640 H, al-Musta’shim 640-656 H.
B.
Kemajuan
dan Kemunduran Bani Abbasiyah
1.
Kemajuan
Bani Abbasiyah
Masa ini adalah masa keemasan atau
masa kejayaan umat vislam sebagai pusat dunia dalam erbagai aspek peradaban.
Kemajuan itu hampir mencakup semua aspek kehidupan :[4]
a.
Administrasi
pemerintahan dengan biro-bironya.
Dalam menjalankan sistem teknis pemerintahan, Dinasti Abbasiyah
memiliki kantor pengawas yang pertama kali diperkenalkan oleh Mahdhi.
b.
Sistem
Militer.
Sistem militer terorganisasi dengan baik, disiplin tingggi, serta
mendapatkan pelatihan dan pengajaran secara reguler.
c.
Wilayah
Pemerintahan.
Pelatihan wilayah kerajaan umayah dalam provinsi yang di pimpin
oleh seorang gubernur sama dengan pola pemerintahan pada kekuasaan Bizantium
dan Persia.
d.
Perdagangan
dan Industri
Sejak masa ekhalifahan kedua Abbasiyah , Al-Manshur, sumber Arab
paling awal yang menyinggung tentang hubungan maritim Arab dan Persia dengan
India Cina berasal dari pelaporan perjalanan sulaiman At-tajir dan para
pedagang muslim lainnya pada Abad ke-3 Hijriah.
e.
Perkembangan
Bidang Pertanian.
Bidang pertania maju pesat pada awal pemerintahan Dinasti Abbasiyah
karena pusat pemerintahannya berada di daerah yang sangat subur, di tepian
sungai yang dikenal dengan nama Sawad. Pertanian merupakan sumber utama
pemasukan negara dan pengelolaan tanah hampir sepenuhnya di kerjakan oleeh
penduduj asli , yang statusnya mengalami peningkatan pada masa pemerintahan
baru.
f.
Islamisasi
Masyarakat.
Sebanyak 5000 orang kristen baru Tanukh di dekat Alleppo mengikuti
perintah khalifah Al-Mahdi untuk masuk islam.
g.
Bidang
Kedokteran
Nama paling terkenal dalam catatan kedokteran barat setelah Ar-razi
adaah ibn Sina yang disebut oleh orang Arab sebagai pemimpin dan pangeran.
Ar-razi lebih menguasai kedokteran dari pada ibnu sina, sedangkan Ibn sina
lebih menguasai filsafat dari pada Ar-razi.
h.
Pendidikan,
perpustakaan dan toko Buku.
Lembaga pendidikan Islam pertama untuk pengajaran yang lebih tinggi
tingkatannya adalah rumah kebijakan yang didirikan oleh Al-Ma’mun di Baghdad,
Ibukota Negara. Dan ketika itu, lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat :
a.Maktab/Kutab atau masjid yaitu lembaga pendidikan terendah.
b.Tingkat pedalaman. Para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya,
pergi keluar daerah untuk menuntut ilmu kepada seseorang atau beberapa ahli
dalam bidangna masing-masing.
Lembaga ini kemudian
berkembang pemerintahan Bani Abbas dengan berdirinya perpustakaan dan Akademi.
Perpustakaan pada masa itu lebih merupakan sebuah universitas, karena disamping
terdapat kitab-kitab , disana orang-orang juga dapat membaca,menulis dan
berdiskusi.[5]
2.
Kemunduran
Bani Abbasiyah.
Faktor-faktor
penyebab kemunduran
A.
Faktor
internal
a.
Kemewahan
hidup di kalangan penguasa
Setiap khalifah khalifah cenderung ingin lebih mewah dari pada
pendahulunya.
b.
Perebutan
kekuasaan antara keluarga Bani Abbasiyah
Perebutan kekuasaan dimulai sejak masa Al-ma’mun.
c.
Konflik
keagamaan
Sejak teerjadinya konflik antara muawiyah dan khalifah Ali yang
berakhir dengan lahirnya tiga kelompok umat pengikut muawwiyah,Syi’ah dan
Khawarij.
B. Faktor eksternal
a.
Banyaknya pemberontakan
Banyaknya daerah yang dikuasai oleh
khalifah, akibat kebijakan yang lebih menekankan pada pembinaan peradaban dan
kebudayaan islam secara real, daerah-daerah itu berada di bawah kekuasaan
gubernur-gubernur yang bersangkutan.
b.
Dominasi Bangsa Turki
sejak abad ke sembilan, kekuatan militer
Abbasiyah mulai mengalami kemunduran. Sebagai gantinya, para penguasa Abbasiyah
mempekerjakan orang-orang profesional di bidang kemiliteran, khususnya tentara
turki, kemudian menjadi panglima-panglima.
c.Dominasi
Bangsa Turki
Masa kekuasaan Bagsa persia berjalan lebih
dari 150 tahun. Pada masa ini, kekuasaan pusat baghdad dilucuti dan diberbagai
daerah muncul negara-negara baru yang berkuasa dan membuat kemajuan dan
perkembangan baru.[6]
C.
Karakteristik
Bani Abbasiyah
Ciri-Ciri kekuasaan Bani Abbasiyah diantaranya adalah :
a. Dengan berpindahnya ibu kota ke
Baghdad, pemerintah Bani Abbas menjadi jauh dari pengaruh Arab. Sedangkan
dinasti Bani Umayyah sangat berorientasi kepada Arab. Dalam periode pertama dan
ketiga, pemerintah Abbasiyah, yang mempunyai pengaruh kebudayaan Persia yang
sangat kuat dan pada periode kedua dan keempat, bangsa turki sangat dominan
dalam politik dan pemerintahan dinasti ini.
b. Dalam
penyelenggaraan Negara, pada masa Bani Abbas ada jabatan wazir, yang mmbawahi
kepala-kepala departemen. Jabatan ini tidak ada didalam pemerintahan Bani
Umayyah.
c. Ketentaraan
professional baru terbentuk pada masa pemerintahan Bani Abbas. Sebelumya tidak
ada tentara khusus yang professional.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dinasti Abbasiyah adalah pengubah
peradaban dunia Islam setelah Dinasti Ummawiyah. Yakni selama lima abad, dari
750-1258 M. Dinasti ini pun berasal dari nama keluarga Bani Hasyim, yang
seketurunan dengan nabi Muhammad SAW. Pada zaman Abbasiyah konsep kekhalifahan
(pemerintahan) berkembang sebagai sistem politik. Faktor-faktor yang menjadi
sebab kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah: 1. Faktor internal, dari keluarga
khalifah, untuk merebutkan kekuasaan. 2. Kehilangan kendali dan munculnya
dinasti-dinasti kecil. Dengan ketidak seimbangnya kekuasaan dalam negeri maka
tibalah pasukan Tartar yang dipimpin oleh Hulagu Khan, menumbangkan Dinasti
Abbasiyah. Sehingga runtuhlah Dinasti yang telah berkibar selama lima Abad.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan
dalam penyusunannya, mohon maaf kepada dosen pengampu serta teman-teman untuk
membantu merevisi agar makalah ini lebih sempurna dan sebagai proses
pembelajaran menuju kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Yatim Badri, Sejarah peradaban islam(Dirasah
Islamiyah II, Jakarta : PT GajaGrafindo Persada 1993
Hasan Nor,Sejarah Peradaban Islam (
dari Masa Rasulullah sampai Bani Abbasiyah), Surabaya : Pena Salsabila 2013
Supriyadi Dedi,Sejarah Peradaban
Islam, Bandung : CV Pustaka Setia 2008
[1] Dedi Supriyadi,M.Ag, Sejarah
Peradaban Islam, Bandung : CV Pustaka Setia 2008,Hlm.127
[2] Nor Hasan,Sejarah Peradaban islam(Dari masa Rasulullah sampai masa
Abbasiyah), Surabaya :Pena Salsabila2013,Hlm.99
[3] Dedi Supriyadi, Op.cit,Hlm.127-128
[4] Dedi supriyadi,M.Ag, Op.Cit,Hlm.129
[5] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam(Dirasah Islamiyah),
Jakarta PT Grafindo Persada 1993,Hlm.54
[6] Dedi Supriyadi,M.Ag, Op.Cit,Hlm.137