Thursday, 15 December 2016

TUJUAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK Dan manajemen peserta didik



 TUJUAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
oleh dosen pengampu Abdul Aziz.


Disusun Oleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH  SWT . yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini dengan judul ”Tujuan menejemen peserta didik”.  Shalawat dan Salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar  MUHAMMAD SAW. yang  telah membawa kita dari alam  kegelapan menuju ke alam  yang penuh dengan terang benderang, dari alam jahiliyah menuju  islamiah.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.  
Terlepas dari semua itu, penyusun  menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penyusundapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penyusunberharap semoga makalah ilmiah  ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.              

Pamekasan, 14september 2016
Penyusun,
                                                                                             Kelompok 1

                                                       DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB  I  PENDAHULUAN  ............................................................................... 1
A.    Latar Belakang ................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C.    Tujuan Penulisan ................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A.    Pengertian manajemen........................................................................ 4
B.     Pengertian peserta didik...................................................................... 4
C.    Pengertian manajemen peserta didik ................................................ 5
D.    Tujuan manajemen peserta didik....................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 7
A.    Kesimpulan.............................................................................................. 7
B.     Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11







BAB I

PENDAHUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.manjemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual, seperti pengembangan keseluruhan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Secara sosilogis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang di punyai anak didik inilah yang kemudian melahirkan konsekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai, kesamaan hak-hak yang di miliki anak didik itulah yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Begitupun dengan adanya  tujuan dari manajemen peserta didik yaitu agar supaya peserta didik termanaj dengan efektif dan efesien. peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
Sedangkan manajemen peserta didik yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Adapun tujuan dari manajemen peserta didik tersebut adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2.      Apa yang dimaksud dengan peserta didik?
3.      Apa yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?
4.      Apa tujuan dari manajemen peserta didik?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa itu manajemen.
2.      Untuk mengetahui apa itu peserta didik.
3.      Untuk mengetahui apa itu manajemen peserta didik.
4.      Untuk mengetahui tujuan dari manajemen peserta didik.









BAB II
    PEMBAHASAN

A.    Pengertian manajemen
Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan.[1]menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
Sedangkan menurut Andrew F. Siku yaitu mendefinisikan manajemen pada umumnya yaitu dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk menkoordinasikan berbagai sumber-daya yang dimiliki perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.[2]
Jadi dari pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sanya manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikut sertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.
B.     Pengertian peserta didik
            Pesrta diddik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
            Peserta didik menurut ketentuan umum adalah Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisem pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelaja yang tersedia pada jaluar, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.[3]
            Menurut Oemar Hamalik peserta didik merupakan sutu komponen masukan dalam pendidikan, yang selanjutnya di proses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi mejadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu atau pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan seseorang yang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak di paksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.[4]
            Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
C.    Pengertian manajemen peserta didik
                        Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai fakta. Tetapi lebih dri itu, belejar adalh mengelola daya nalar peserta didik sebagai bekal dasar bagi setiap warga negara yang bertanggung jawab. Teori belajar mengetakan kepada kita bahwa proses belajar tidak terjadi dalam ruang kosong. Data, ilmu pengetahuan, hanya dapat diserap dalam kaitannya dengan dunia nyata, terutama bagi peserta didik muda di bangku pendidikan dasar.
                        Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu, jika tidak ada peserta didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era persaingan antar lemabaga pendidikan yang begitu ketat sepertisekarang, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk  peserta didik. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahw mencari peserta jauh lebih sulit dari pada mencari guru baru. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimanaj dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli atau konsumen dalam dunia usaha.
                         Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.[5]
                         Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
D.    Tujuan manajemen peserta didik
Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3.      Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka.[6]
Jadi Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.

Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
1.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
2.      .Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3.      Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya.[7]
Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya fungsi  manajemen peserta didik secara khusus ialah:
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan secara individualitas
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembagan fungsi sosial
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan
d.      Serta fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
                                          
         





 BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan. menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
2.      Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik. Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
3.      Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
4.      Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
a.       Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
b.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
c.       Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka
Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
d.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya


B.     SARAN
Kami menyadari kekurangan dari makalah ini. Sehingga kami menyarankan kepada pembaca agar bisa memberikan  kritik dan sarannya, agar makalah ini bisa jadi lebih baik, serta kami menyarankan kepada tenaga kependidikan khususnya bagi kepala sekolah untuk menerapkan atau mengimplementasikan tujuan dari manajemen peseta didik dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan manajemen peserta didik yang sesungguhnya.
                                              

















DAFTAR RUJUKAN
Makmun, Abin, Syamsudin, Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.
Prihatin, Eka, manajemen peserta didik, ALFABETA, Bandung,  2011.
Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, SUKSES offset, Yogyakarta, 2009.
Sanim, Sudarwan,  perkembangan peserta didik, ALFABETA cv, Bandung, 2011.
Mulyono, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, Ar-ruzz Media, Jakarta, 2008
                                             









[1] Mulyono, MA, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2008), hlm. 177
[2] Ibid, hlm. 179
[3] Ibid, hlm. 181
[4] Sudarwan Sanim, perkembangan peserta didik, (Bandung: ALFABETA, cv, 2011), hlm. 19
[5] Eka Prihatin, manajemen peserta didik, (Bandung, ALFABETA, 2011) hlm.9
[6] Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, (Yogyakarta: SUKSES offset, 2009), hlm. 143
[7] Abin Syamsudin Makmun, manajemen pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 204




BAB I

PENDAHUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.manjemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual, seperti pengembangan keseluruhan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Secara sosilogis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang di punyai anak didik inilah yang kemudian melahirkan konsekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai, kesamaan hak-hak yang di miliki anak didik itulah yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Begitupun dengan adanya  tujuan dari manajemen peserta didik yaitu agar supaya peserta didik termanaj dengan efektif dan efesien. peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
Sedangkan manajemen peserta didik yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Adapun tujuan dari manajemen peserta didik tersebut adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2.      Apa yang dimaksud dengan peserta didik?
3.      Apa yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?
4.      Apa tujuan dari manajemen peserta didik?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa itu manajemen.
2.      Untuk mengetahui apa itu peserta didik.
3.      Untuk mengetahui apa itu manajemen peserta didik.
4.      Untuk mengetahui tujuan dari manajemen peserta didik.









BAB II
    PEMBAHASAN

A.    Pengertian manajemen
Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan.[1]menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
Sedangkan menurut Andrew F. Siku yaitu mendefinisikan manajemen pada umumnya yaitu dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk menkoordinasikan berbagai sumber-daya yang dimiliki perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.[2]
Jadi dari pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sanya manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikut sertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.
B.     Pengertian peserta didik
            Pesrta diddik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
            Peserta didik menurut ketentuan umum adalah Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisem pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelaja yang tersedia pada jaluar, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.[3]
            Menurut Oemar Hamalik peserta didik merupakan sutu komponen masukan dalam pendidikan, yang selanjutnya di proses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi mejadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu atau pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan seseorang yang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak di paksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.[4]
            Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
C.    Pengertian manajemen peserta didik
                        Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai fakta. Tetapi lebih dri itu, belejar adalh mengelola daya nalar peserta didik sebagai bekal dasar bagi setiap warga negara yang bertanggung jawab. Teori belajar mengetakan kepada kita bahwa proses belajar tidak terjadi dalam ruang kosong. Data, ilmu pengetahuan, hanya dapat diserap dalam kaitannya dengan dunia nyata, terutama bagi peserta didik muda di bangku pendidikan dasar.
                        Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu, jika tidak ada peserta didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era persaingan antar lemabaga pendidikan yang begitu ketat sepertisekarang, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk  peserta didik. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahw mencari peserta jauh lebih sulit dari pada mencari guru baru. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimanaj dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli atau konsumen dalam dunia usaha.
                         Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.[5]
                         Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
D.    Tujuan manajemen peserta didik
Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3.      Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka.[6]
Jadi Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.

Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
1.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
2.      .Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3.      Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya.[7]
Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya fungsi  manajemen peserta didik secara khusus ialah:
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan secara individualitas
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembagan fungsi sosial
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan
d.      Serta fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
                                          
         





 BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan. menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
2.      Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik. Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
3.      Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
4.      Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
a.       Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
b.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
c.       Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka
Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
d.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya


B.     SARAN
Kami menyadari kekurangan dari makalah ini. Sehingga kami menyarankan kepada pembaca agar bisa memberikan  kritik dan sarannya, agar makalah ini bisa jadi lebih baik, serta kami menyarankan kepada tenaga kependidikan khususnya bagi kepala sekolah untuk menerapkan atau mengimplementasikan tujuan dari manajemen peseta didik dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan manajemen peserta didik yang sesungguhnya.
                                              

















DAFTAR RUJUKAN
Makmun, Abin, Syamsudin, Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.
Prihatin, Eka, manajemen peserta didik, ALFABETA, Bandung,  2011.
Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, SUKSES offset, Yogyakarta, 2009.
Sanim, Sudarwan,  perkembangan peserta didik, ALFABETA cv, Bandung, 2011.
Mulyono, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, Ar-ruzz Media, Jakarta, 2008
                                             








[1] Mulyono, MA, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2008), hlm. 177
[2] Ibid, hlm. 179
[3] Ibid, hlm. 181
[4] Sudarwan Sanim, perkembangan peserta didik, (Bandung: ALFABETA, cv, 2011), hlm. 19
[5] Eka Prihatin, manajemen peserta didik, (Bandung, ALFABETA, 2011) hlm.9
[6] Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, (Yogyakarta: SUKSES offset, 2009), hlm. 143
[7] Abin Syamsudin Makmun, manajemen pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 204


BAB I

PENDAHUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.manjemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual, seperti pengembangan keseluruhan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Secara sosilogis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang di punyai anak didik inilah yang kemudian melahirkan konsekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai, kesamaan hak-hak yang di miliki anak didik itulah yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Begitupun dengan adanya  tujuan dari manajemen peserta didik yaitu agar supaya peserta didik termanaj dengan efektif dan efesien. peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
Sedangkan manajemen peserta didik yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Adapun tujuan dari manajemen peserta didik tersebut adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2.      Apa yang dimaksud dengan peserta didik?
3.      Apa yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?
4.      Apa tujuan dari manajemen peserta didik?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa itu manajemen.
2.      Untuk mengetahui apa itu peserta didik.
3.      Untuk mengetahui apa itu manajemen peserta didik.
4.      Untuk mengetahui tujuan dari manajemen peserta didik.









BAB II
    PEMBAHASAN

A.    Pengertian manajemen
Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan.[1]menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
Sedangkan menurut Andrew F. Siku yaitu mendefinisikan manajemen pada umumnya yaitu dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk menkoordinasikan berbagai sumber-daya yang dimiliki perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.[2]
Jadi dari pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sanya manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikut sertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.
B.     Pengertian peserta didik
            Pesrta diddik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
            Peserta didik menurut ketentuan umum adalah Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisem pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelaja yang tersedia pada jaluar, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.[3]
            Menurut Oemar Hamalik peserta didik merupakan sutu komponen masukan dalam pendidikan, yang selanjutnya di proses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi mejadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu atau pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan seseorang yang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak di paksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.[4]
            Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
C.    Pengertian manajemen peserta didik
                        Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai fakta. Tetapi lebih dri itu, belejar adalh mengelola daya nalar peserta didik sebagai bekal dasar bagi setiap warga negara yang bertanggung jawab. Teori belajar mengetakan kepada kita bahwa proses belajar tidak terjadi dalam ruang kosong. Data, ilmu pengetahuan, hanya dapat diserap dalam kaitannya dengan dunia nyata, terutama bagi peserta didik muda di bangku pendidikan dasar.
                        Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu, jika tidak ada peserta didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era persaingan antar lemabaga pendidikan yang begitu ketat sepertisekarang, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk  peserta didik. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahw mencari peserta jauh lebih sulit dari pada mencari guru baru. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimanaj dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli atau konsumen dalam dunia usaha.
                         Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.[5]
                         Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
D.    Tujuan manajemen peserta didik
Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3.      Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka.[6]
Jadi Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.

Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
1.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
2.      .Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3.      Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya.[7]
Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya fungsi  manajemen peserta didik secara khusus ialah:
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan secara individualitas
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembagan fungsi sosial
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan
d.      Serta fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
                                          
         





 BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan. menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
2.      Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik. Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
3.      Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
4.      Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
a.       Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
b.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
c.       Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka
Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
d.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya


B.     SARAN
Kami menyadari kekurangan dari makalah ini. Sehingga kami menyarankan kepada pembaca agar bisa memberikan  kritik dan sarannya, agar makalah ini bisa jadi lebih baik, serta kami menyarankan kepada tenaga kependidikan khususnya bagi kepala sekolah untuk menerapkan atau mengimplementasikan tujuan dari manajemen peseta didik dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan manajemen peserta didik yang sesungguhnya.
                                              

















DAFTAR RUJUKAN
Makmun, Abin, Syamsudin, Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.
Prihatin, Eka, manajemen peserta didik, ALFABETA, Bandung,  2011.
Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, SUKSES offset, Yogyakarta, 2009.
Sanim, Sudarwan,  perkembangan peserta didik, ALFABETA cv, Bandung, 2011.
Mulyono, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, Ar-ruzz Media, Jakarta, 2008
                                             








[1] Mulyono, MA, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2008), hlm. 177
[2] Ibid, hlm. 179
[3] Ibid, hlm. 181
[4] Sudarwan Sanim, perkembangan peserta didik, (Bandung: ALFABETA, cv, 2011), hlm. 19
[5] Eka Prihatin, manajemen peserta didik, (Bandung, ALFABETA, 2011) hlm.9
[6] Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, (Yogyakarta: SUKSES offset, 2009), hlm. 143
[7] Abin Syamsudin Makmun, manajemen pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 204




BAB I

PENDAHUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.manjemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual, seperti pengembangan keseluruhan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Secara sosilogis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang di punyai anak didik inilah yang kemudian melahirkan konsekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai, kesamaan hak-hak yang di miliki anak didik itulah yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Begitupun dengan adanya  tujuan dari manajemen peserta didik yaitu agar supaya peserta didik termanaj dengan efektif dan efesien. peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
Sedangkan manajemen peserta didik yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Adapun tujuan dari manajemen peserta didik tersebut adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2.      Apa yang dimaksud dengan peserta didik?
3.      Apa yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?
4.      Apa tujuan dari manajemen peserta didik?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa itu manajemen.
2.      Untuk mengetahui apa itu peserta didik.
3.      Untuk mengetahui apa itu manajemen peserta didik.
4.      Untuk mengetahui tujuan dari manajemen peserta didik.









BAB II
    PEMBAHASAN

A.    Pengertian manajemen
Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan.[1]menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
Sedangkan menurut Andrew F. Siku yaitu mendefinisikan manajemen pada umumnya yaitu dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk menkoordinasikan berbagai sumber-daya yang dimiliki perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.[2]
Jadi dari pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sanya manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikut sertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.
B.     Pengertian peserta didik
            Pesrta diddik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
            Peserta didik menurut ketentuan umum adalah Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisem pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelaja yang tersedia pada jaluar, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.[3]
            Menurut Oemar Hamalik peserta didik merupakan sutu komponen masukan dalam pendidikan, yang selanjutnya di proses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi mejadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu atau pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan seseorang yang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak di paksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.[4]
            Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
C.    Pengertian manajemen peserta didik
                        Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai fakta. Tetapi lebih dri itu, belejar adalh mengelola daya nalar peserta didik sebagai bekal dasar bagi setiap warga negara yang bertanggung jawab. Teori belajar mengetakan kepada kita bahwa proses belajar tidak terjadi dalam ruang kosong. Data, ilmu pengetahuan, hanya dapat diserap dalam kaitannya dengan dunia nyata, terutama bagi peserta didik muda di bangku pendidikan dasar.
                        Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu, jika tidak ada peserta didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era persaingan antar lemabaga pendidikan yang begitu ketat sepertisekarang, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk  peserta didik. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahw mencari peserta jauh lebih sulit dari pada mencari guru baru. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimanaj dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli atau konsumen dalam dunia usaha.
                         Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.[5]
                         Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
D.    Tujuan manajemen peserta didik
Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3.      Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka.[6]
Jadi Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.

Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
1.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
2.      .Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3.      Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya.[7]
Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya fungsi  manajemen peserta didik secara khusus ialah:
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan secara individualitas
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembagan fungsi sosial
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan
d.      Serta fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
                                          
         





 BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Secara stimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berfikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Menurut B. Suryobroto manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan. menurut Terry mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.
2.      Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang di lembagakan dan menurut interaksi antara pendidik dan peserta didik. Jadi, peserta didik adalah oarang atau individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang di berikan oleh gurunya.
3.      Manajemen peserta didik menurut Knezevich yaitu sebagai layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan, individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo maajemen peserta didik adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan  dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.Jadi dapat di simpulkan bahwa sanya manajemen peserta didik itu adalah suatu layanan yang memusatkan pada pengaturan, pengawasan, dan layanan bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik.
4.      Secara umum tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan manajemen peserta didik selain juga memiliki tujuan umum juga memiliki tujuan secara khusus tujuan manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
a.       Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
b.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
c.       Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d.      Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik  dan tercapai cita-cita mereka
Fungsi Manajemen Peserta Didik secara khusus adalah sebagai berikut.
a.       Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum  (kecerdasan), kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
b.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
c.       Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalurkan hobinya, kesenangan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
d.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, hal itu sangat penting karena kemungkinan dia akan memikirkan pula kesejahteraan teman sebayanya


B.     SARAN
Kami menyadari kekurangan dari makalah ini. Sehingga kami menyarankan kepada pembaca agar bisa memberikan  kritik dan sarannya, agar makalah ini bisa jadi lebih baik, serta kami menyarankan kepada tenaga kependidikan khususnya bagi kepala sekolah untuk menerapkan atau mengimplementasikan tujuan dari manajemen peseta didik dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan manajemen peserta didik yang sesungguhnya.
                                              

















DAFTAR RUJUKAN
Makmun, Abin, Syamsudin, Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.
Prihatin, Eka, manajemen peserta didik, ALFABETA, Bandung,  2011.
Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, SUKSES offset, Yogyakarta, 2009.
Sanim, Sudarwan,  perkembangan peserta didik, ALFABETA cv, Bandung, 2011.
Mulyono, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, Ar-ruzz Media, Jakarta, 2008
                                             








[1] Mulyono, MA, manajemen administrasi dan organisasi pendidikan, (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2008), hlm. 177
[2] Ibid, hlm. 179
[3] Ibid, hlm. 181
[4] Sudarwan Sanim, perkembangan peserta didik, (Bandung: ALFABETA, cv, 2011), hlm. 19
[5] Eka Prihatin, manajemen peserta didik, (Bandung, ALFABETA, 2011) hlm.9
[6] Sulistyorini, manajemen pendidikan islam, (Yogyakarta: SUKSES offset, 2009), hlm. 143
[7] Abin Syamsudin Makmun, manajemen pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 204