Friday, 10 November 2017

Karakteristik perkembangan remaja


Karakteristik perkembangan remaja

a.      Pengertian Remaja
Remaja adalah individu yang sedang mengalami masa perubahan pada semua aspek dalam dirinya, yaitu perubahan dari kondisi anak-anak menuju dewasa.
Menurut Piaget, remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, anak tidak lagi  merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkat yang sama sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Melly adalah Remaja adalah pemuda-pemudi yang berada pada masa perkembangan yang disebut masa “adolensi” (masa remaja masa menuju kedewasaan). Masa ini merupakan taraf perkembangan dalam kehidupan manusia, dimna seseorang sudah tidak dapat disebut anak kecil lagi tetapi juga belum dapat disebut orang dewasa. Usia remaja pada umumnya dimulai antara umur 12 dan berakhir pada umur 22 tahun.
Bila dilihat dari usia remaja, para ahli berbeda dalam memberikan batasan usia remaja yaitu:
1.      Gander & Henry, mendefinisikan remaja sebagai periode antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa yang berusia kurang lebih 12-22 tahun.
2.      Hurlock (1973), berpendapat bahwa usia remaja berkisar antara umur 14-21 tahun.
3.      Darajat (1973), masa remaja di Indonesia mempunyai tentang masa kehidupan yang lebih panjang dari lingkungan budaya barat yaitu berumur antara 13 hingga 21 tahun.
b.      Perkembangan Remaja
Ciri-ciri perkembangan remaja menurut Havigurst adalah sebagai berikut:
1.      Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik pada remaja jelas terlihat pada seorang pria tungkai, tangan, tulang kaki dan tangan, berkumis, otot-otot tubuh berkembang pesat. Sedangakan wanita berpayudara dan berpinggul besar, sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi tetapi kepalanya masih mirip anak-anak.
2.      Perkembangan seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada laki-laki antara lain alat spermanya mulai berproduksi, mengalami mimpi basah yang pertama. Sedangkan wanita rahimnya sudah bisa dibuahi karena sudah mendapatkan menstruasi. Ada anak wanita yang sudah menstrusi pada umur 9 tahun, 10 tahun, dan ada juga pada umur 17 tahun.
3.      Cara berpikir kausalitas
Remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya anak kecil. Remaja akan menanyakan kenapa haL itu dilarang.
4.      Emosi
Keadaan emosi remaja masih labil. Manifestasi emosi yang sering muncul pada remaja antara lain heightened emotionality (meningkatnya emosi) yaitu kondisi emosinya berbeda dengan keadaan sebelumnya.
5.      Kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan jenisnya.
6.      Menarik perhatian lingkungan
7.      Terikat dengan kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya.
Adapun tugas perkembangan masa remaja (12-21 tahun) menurut Havigurst adalah sebagai berikut:
1.      Membina hubungan yang lebih matang, baik pada pria maupun pada wanita.
2.      Mampu mengekspresikan dan mengembangkan peran jenis secara sehat.
3.      Memahami kondisi fisiknya dan memanfaatkan secara efektif.
4.      Mengurangi ketergantungan emosional kepada orang tua atau orang dewasa lain.
5.      Mengurangi ketergantungan ekonomi kepada orang tua atau orang dewasa lain.
6.      Menyeleksi dan menyiapkan diri untuk suatu pekerjaan di masa depan.
7.      Mempersiapkan untuk membina rumah tangga.
8.      Mengembangkan intelektual dan keterampilan kemasyarakatan.
9.      Menyesuaikan perilaku dan etika yang berlaku sehingga dapat memiliki pedoman untuk bertindak.
10.  Mengembangkan minat dan tanggung jawab sosial.[1]
c.       Batasan Remaja Menurut WHO
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana:
1)      Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2)      Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3)      Terjadi peralaihandari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Pada remaja sering terlihat adanya:
1)      Kegelisaan
keadaan yang tidak tenang menguasai diri si remaja. Mereka mempunyai banyak macam keinginan yang tidak selalu dapat dipenuhi.
2)      Pertentangan
Pertentagan-pertentangan yang terjadi didalam diri mereka juga menimbulkan kebingungan baik dari diri mereka maupun orang lain.
3) Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya.
4) Keinginan menjelajahi ke alam sekitar yang luas .
Misalnya melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan pramuka, kelompok atau himpunan pencinta alam.
5) Menghayal dan berfantasi
Khayalan dan fantasi remaja banyak berkisar mengenai prestasi dan tangga karier.
Khayalan dan fantasi tidak selalu bersifat positif dan juga tidak selalu bersifat negatif.
6) Aktivitas kelompok
Kebanyakan anak remaja remaja yang menemukan jalan keluar dari kesulitan-kesilutan dengn adanya berkumpul-kumpul, melakukan kegiatan yang sama






[1] Rifa hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak  (Malang: UIN-Malang Press, 2009), hlm. 42-45.