Karakteristik
perkembangan remaja
a.
Pengertian Remaja
Remaja
adalah individu yang sedang mengalami masa perubahan pada semua aspek dalam
dirinya, yaitu perubahan dari kondisi anak-anak menuju dewasa.
Menurut
Piaget, remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, anak tidak lagi
merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan berada
dalam tingkat yang sama sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Melly
adalah Remaja adalah pemuda-pemudi yang berada pada masa perkembangan yang
disebut masa “adolensi” (masa remaja masa menuju kedewasaan). Masa ini
merupakan taraf perkembangan dalam kehidupan manusia, dimna seseorang sudah
tidak dapat disebut anak kecil lagi tetapi juga belum dapat disebut orang
dewasa. Usia remaja pada umumnya dimulai antara umur 12 dan berakhir pada umur
22 tahun.
Bila
dilihat dari usia remaja, para ahli berbeda dalam memberikan batasan usia
remaja yaitu:
1.
Gander
& Henry, mendefinisikan remaja sebagai periode antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa yang berusia kurang lebih 12-22 tahun.
2.
Hurlock
(1973), berpendapat bahwa usia remaja berkisar antara umur 14-21 tahun.
3.
Darajat
(1973), masa remaja di Indonesia mempunyai tentang masa kehidupan yang lebih
panjang dari lingkungan budaya barat yaitu berumur antara 13 hingga 21 tahun.
b.
Perkembangan Remaja
Ciri-ciri
perkembangan remaja menurut Havigurst adalah sebagai berikut:
1.
Pertumbuhan
fisik
Pertumbuhan fisik pada remaja jelas terlihat pada seorang pria
tungkai, tangan, tulang kaki dan tangan, berkumis, otot-otot tubuh berkembang
pesat. Sedangakan wanita berpayudara dan berpinggul besar, sehingga anak
kelihatan bertubuh tinggi tetapi kepalanya masih mirip anak-anak.
2.
Perkembangan
seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada laki-laki antara lain alat
spermanya mulai berproduksi, mengalami mimpi basah yang pertama. Sedangkan
wanita rahimnya sudah bisa dibuahi karena sudah mendapatkan menstruasi. Ada
anak wanita yang sudah menstrusi pada umur 9 tahun, 10 tahun, dan ada juga pada
umur 17 tahun.
3.
Cara
berpikir kausalitas
Remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga ia akan melawan bila
orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya anak kecil. Remaja akan
menanyakan kenapa haL itu dilarang.
4.
Emosi
Keadaan emosi remaja masih labil. Manifestasi emosi yang sering
muncul pada remaja antara lain heightened emotionality (meningkatnya
emosi) yaitu kondisi emosinya berbeda dengan keadaan sebelumnya.
5.
Kehidupan
sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan jenisnya.
6.
Menarik
perhatian lingkungan
7.
Terikat
dengan kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok
sebayanya.
Adapun tugas perkembangan masa remaja (12-21 tahun) menurut
Havigurst adalah sebagai berikut:
1.
Membina
hubungan yang lebih matang, baik pada pria maupun pada wanita.
2.
Mampu
mengekspresikan dan mengembangkan peran jenis secara sehat.
3.
Memahami
kondisi fisiknya dan memanfaatkan secara efektif.
4.
Mengurangi
ketergantungan emosional kepada orang tua atau orang dewasa lain.
5.
Mengurangi
ketergantungan ekonomi kepada orang tua atau orang dewasa lain.
6.
Menyeleksi
dan menyiapkan diri untuk suatu pekerjaan di masa depan.
7.
Mempersiapkan
untuk membina rumah tangga.
8.
Mengembangkan
intelektual dan keterampilan kemasyarakatan.
9.
Menyesuaikan
perilaku dan etika yang berlaku sehingga dapat memiliki pedoman untuk
bertindak.
10. Mengembangkan minat dan tanggung jawab sosial.[1]
c.
Batasan Remaja Menurut WHO
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan
dan perkembangan dimana:
1)
Individu
berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2)
Individu
mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa.
3)
Terjadi
peralaihandari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang
relatif lebih mandiri.
Pada remaja sering terlihat adanya:
1)
Kegelisaan
keadaan yang tidak tenang menguasai diri si remaja. Mereka
mempunyai banyak macam keinginan yang tidak selalu dapat dipenuhi.
2)
Pertentangan
Pertentagan-pertentangan yang terjadi didalam diri mereka juga
menimbulkan kebingungan baik dari diri mereka maupun orang lain.
3) Berkeinginan
besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya.
4) Keinginan menjelajahi ke alam sekitar yang luas .
Misalnya melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan pramuka, kelompok atau
himpunan pencinta alam.
5) Menghayal dan berfantasi
Khayalan dan fantasi remaja banyak berkisar mengenai prestasi dan
tangga karier.
Khayalan dan fantasi tidak selalu bersifat positif dan juga tidak
selalu bersifat negatif.
6) Aktivitas kelompok
Kebanyakan anak remaja remaja yang menemukan jalan keluar dari
kesulitan-kesilutan dengn adanya berkumpul-kumpul, melakukan kegiatan yang sama