Sunday, 24 June 2018

Definisi Variasi Bahasa




A.    Definisi Variasi Bahasa.
Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam sosiolinguistik. Sehingga kridalaksana mengatakan bahwa sosiolinguistik ilmu yang mempelajari ciri dan fungsi pelbagai variasi bahasa sertahubungan diantara bahsa dengan ciri dan fungsi itu dalam masyarakat bahasa.[1]
Variasi bahasa adalah bentuk-bentuk bagian atau varian dalam bahasa yang masing-masing memiliki pola yang menyerupai pola umum bahasa induknya (Poedjosoedarmo dalam Suwito, 1982:20).[2]
Variasi sebagai langue mempunyai system dan subsistem yang dipahami sama oleh penutur bahasa. Penutur dalam masyarakat  heterogen sehingga wujud bahasa (parole) menjadi bervariasi. Variasi merupakan sebyah padanan dalam bahasa Perancis variete yang berarti ragam atau jenis. Adanya variasi bahasa tidak mutlak disebabkan oleh penutur, tetapi juga faktor interaksi sosial yang dilakukan oleh penutur. Keragaman bahasa akan semakin bertambah apabila bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang banyak serta berada dalam wilayah yang luas.[3]
Anggota masyarakat itu ada yang berpendidikan dan ada yang tidak, ada yang tinggal di kota dan ada yang tinggal di desa, ada dewasa dan ada yang anak-anak, ada yang berprofesi sebagai dokter, petani, pegawai kantor, nelayan, dan sebagainya. Oleh karena itu, karena latar belakang dan lingkungannya yang tidak sama, maka bahasa yang mereka gunakan menjadi bervariasi dan beragam.
Suasana, tempat, dan waktu dalam masyarakat juga mengakibatkan adanya tingkatan bahasa yang merupakan bagian dari variasi bahasa. Perbedaan dalam tingkatan sosial atau kelas sosial. Hal ini dapat terlihat dari penghasilan, tingkat pendidikan dan status dalam masyarakat atau profesi.
Banyak hal yang melatarbelkangi adanya variasi bahasa dalam masyarakat yang sangat menarik. Mempelajari bahasa dalam masyarakat bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang mengakibatkan adanya variasi bahasa. Pengetahuan mengenai sebab-sebab variasi bahasa sangat berguna untuk hidup bermasyarakat. Berbagai masalah dan kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari menuntut kita untuk dapat menggunakan variasi bahasa tersebut sesuai dengan tempat, waktu, dan keadaan. Kita akan dianggap tidak  arif apabila menggunakan bahasa di bangku kuliah pada saat kita berada dalam kelompok tukang ojek atau sopir angkutan.
Ada beberapa istilah tentang istilah variasi bahasa, yaitu idiolek, dialek, dan ragam. Idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Dialek adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat (dialek regional/area/geografi) atau suatu waktu (dialek temporal/kronolik). Adapun ragam adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu.[4]
Dalam proses komunikasi yang sebenarnya, setiap penutur bahasa tidak perbah setia pada satu ragam/dialek tertentu saja. Karena setiap penutur pasti mempunyai kelompok sosial dan hidup dalam tempat dan waktu tertentu. Oleh karena itu, dapat dipastikan setiap penutur memiliki dua dialek, yaitu dialek sosial dan dialeg regional tempooral. Contohnya di minangkabau anak-anak di ranah Minang menggunakan bahasa Minangkabau, tetapi di sekolah mereka menggunakan bahasa Indonesia.[5]
B.     Ragam Variasi Bahaasa
Menurut Ferguson variasi bahasa dibedakan menjadi beberapa segi sebagaimana berikut:
1.         Dari Segi Penutur
Variasi berdaasarkan penutur ini dibedakan menjadi ideolek, dialek (dialek geografis), kronolek (dialek temporal), sosiolek (dialek sosial). Ideolek yaitu variasi bahasa yang bersifat perorangan. Setiap orang akan mempunyai variasi bahaasanya masing-masing. Variasi ideolek ini berhubungan dengan ‘warna’ suara. Sosiolek yakni variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan dan kelas sosial para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, tingkat kebangsawanan, pekerjaan, keadaan sosial ekonomi dan sebagainya[6]. Sehubungan dengan sosiolek ini biasanya dikemukakan orang variasi bahasa sebagai berikut:
a.       Akrolek, yaitu variasi sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi dari pada variasi sosial lainnya. Contohnya bahasa basongan daripada variasi sosial lainnya. Contohnya bahasa bagongan (variasi bahasa jawa yang khusus digunakan oleh para bangsawan kraton Jawa)
b.      Basilek,  yaitu variasi sosial yang dianggap kurang bergengsi, atau bahkan dipandang rendah. Contohnya: ‘krama ndesa’.
c.       Vulgar, yaitu variasi sosial yang digunakan oleh orang yang kurang terpelajar atau tidak berpendidikan.
d.      Slang, yaitu variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia, digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas, dan tidak boleh diketahui oleh kalangan di   luar kelompoknya. Sifatnya temporal, selalu berubah-ubah. Contohnya bahasa prokem (digunakan oleh kaula muda).
e.       Kolokial, yaitu variasi sosial yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, bukan bahasa tulis. Contohnya ‘ndak ada’, ‘gak usah’.
f.       Jargon, yaitu variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok-kelompok sosial tertentu. Ungkapan yang digunakan seringkali tidak dapat dipahami oleh masyarakat umum, namun tidak bersifat rahasia. Contojnya ‘didongkrak, dices, dibalans (ungkapan kelompok perbengkelan).
g.      Argot, yaitu variasi sosial yang digunakan secara terbatas pada profesi-profesi tertentu dan bersifat rahasia. Contohnya: ungkapan ‘barang’ dalam arti ‘mangsa’ digunakan dalam dunia kejahatan (pencuri).
h.      Ken, yaitu variasi sosial yang bernada ‘memelas’ merengek-rengek penuh dengan kepura-puraan. Contohnya ungkapan-ungkapan yang digunakan oleh pengemis.
2.      Dari Segi Waktu.
Variasi bahasa secara diakronik disebut bahasa dialek temporal, dialek yang berlaku pada kurun waktu teertentu. Bahasa Melayu yang berlaku pada jaman kerajaan Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu yang berlaku sekarang. Misalkan kata ‘juara’ dahulu berarti ‘kepala penyabung ayam’ sekarang berarti ‘memperoleh kemenangan dalam perlombaan’. Variasi ini tidak mengherankan karena bahasa mengikuti perkembangan pemakai bahasa.[7]
3.      Dari Segi Pemakaian
Variasi bahasa berkaitan dengan pemakainya, atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau register. Variasi bahasa ini berdaasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya: bidang sastra, jurnalistik, militer, pertania, pelayaran, pendidikan, dan sebagainya. Ragam bahasa ilmiah biasanya dikenal dengan cirinya yang lugas, jelas, dan bebas dari keambiguan, karena bahasa ilmiah harus memberikan informasi keilmuan secara jelas.[8]
Dalam pembicaaraan tentang register ini biasanya dikaitkan dengan masalah dialek. Kalau dialek berkenaan dengan bahasa itu digunakan oleh siapa, dimana, dan kapan, maka register berkenaan dengan masalah bahasa itu digunakan untuk kegiatan apa. Seseorang mungkin hidup dengan satu dialek, tapi pasti dia tidak hidup hanya dengan satu register.
4.      Dari Segi Situasi
Variasi bahasa dilihat dari segi situasinya terdiri atas bahasa dalam situasi resmi berbahasa dan bahasa yang dipakai dan bahasa yang dipakai tidak dalam situasi resmi. Bahasa dalam situasi resmi yaitu bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah, perundang-undangan, khotbah jum’at, atau pertemuan resmi kenegaraan. Bahasa dalam situasi resmi biasanya merupakan bahsa standar, sedangkan bahasa dalam situasi tidak resmi biasanya ditandai oleh keintiman antara pembicara dan menggunakan bahsa yang tidak standar.
5.      Dari Segi Statusnya
Dilihat dari statusnya,bahasa dibedakan menjadi:[9]
a.       Bahasa ibu (parent language). Yaitu bahasa yang biasanya digunakan oleh ibu di rumah ketika berkomunikasi dengan anaknya sejak masih kecil. Meskipun bahasa nasional juga dipergunakan oleh seorang ibu ketika sedang berkomunikasi dengan anaknya di rumah, tapi ada perbedaan antara keduanya.
b.      Bahasa Daerah, yaitu bahasa yang dipergunakan oleh masyaraakat daerah tertentu untuk berkomunikasi antar sesama.
c.       Bahasa nasional, yaitu bahasa yang dipergunakan oleh suatu negara dalam komunikasi antar sesama warga negara. Bahsa nasional ini disebut juga bahasa persatuan.
d.      Bahsa Negara. Bahasa negara sebenarnya sama dengan bahsa Nasional, hanya saja terdapat unsur wilayah di dalam bahasa negara.
e.       Lingua Franca, yaitu bahsa yang menghubungkan penutur bahasa yang berbeda-beda
f.       Bahasa pengantar, yaitu bahasa yang dipakai dan bertujuan untuk menjelaskan ilmu pengetahuan kepada orang lain, seperti kegiatan belajar mengajar.
g.      Bahasa resmi,  yaitu bhasa yang diakui secara yuridis sebagai bahsa resmi dalam suatu negara.
6.      Dari segi kerfomalan.
Variasi bahasa biasanya dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu geografis yang menimbulkan dialek geografis, faktor sosial yang berhubungan dengan kelas sosial, status dan latar belakang pendidikan. Hal ini kemudian menimbulkan dialek sosial dan register. Register merupakan penggambaran bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan formal dan tidaknya suatu situasi, profesi dan sarana. Dalam bahsa inggris ada 5 tingakat formalitas dalam berbahasa, antara lai:
a.       الأسلوب الجامد  frozen key (ragam beku). Variasi ini biasanya digunakan di depan sidang pendengar yang cukup esar. Kosa kata dlam kalimat dipilih dengan sangat hati-hati terlebih dahulu. Intonasi agak dilebih-lebihkan dan kata-kata retorika juga dipergunakan.
b.      الأسلوب الرسمي  formal key  (deliberativ). Gaya bahasa ini juga dipakai untuk sidang pendengar, namun tidak sebesar sidang pendengargaya oratoris. Kuliah dalam perguruan tinggi sering memakai gaya ini.
c.       الاسلوب الاستشاري  consultative (ragam usaha). Gaya ini biasanya terdapat dalam percakapan yang bersifat formal. Transaksi dagang, percakapan antara dokter dan pasiennya biasnya menggunakan gaya ini.
d.      الأيلوب العادي  casual (ragam santai). Gaya kasual atau santai biasanya digunakan antar kawan atau teman sejawat ataupun juga antar keluarga.
e.       الأسلوب الحميمي  intimate (ragam akrab), ragam ini biasanya ditandai dengan adanya rintangan sosial di antara penuturnya. Percakapan antara keluarga, pasangan suami isteri, teman akrab, dan lainnya yang mempunyai kecenderungan untuk mengungkapkan isi hatinya dengan gaya intim.

7.      Dari Segi Sarana
Variasi bahasa dilihat dari sarana yang digunakan terdiri dari dua bagian, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahsa tulisan. Ragam bahasa lisan disampaikan secara lisan dan dibantu oleh unsur-unsur suprasegmental, sedangkan ragam bahsa tulis unsur suprasegmental tidak ada. Pengganti unsur suprasegmental dalam bahsa tulis adalah dengan menuliskan unsur tersebut dengan simbol dan tanda baca.[10] Suprasegmental terdiri dari intonasi, nada, dan ekspresi diri atau peragaan tubuh berbeda dengan bahasa tulisan, dimana bahsa tulisan tidak menggunakan intonasi dan nada dalam pengucapan. Oleh karena itu, ekspresi marah, sedih, lelah senang dan lain sebagainya tidak akan nampak sejelas ungkapan lisan. Misalkan ketika kita ingin menyuruh orang untuk menutup pintu, maka seseorang bisa mengatakan “jika kamu berkenan, tutuplah itu!” dengan tertuju pada pintu. Sedangkan jika kita mnyuruhnya melalui bahasa tulisan maka kita harus menulis “jika kamu berkenan, tutuplah pintu itu” dengan memperjelas kata “pintu”[11].  Hal ini juga berlaku pada  ragam yang digunakan ketika menggunakan alat atau sarana tertentu, seperti bertelepon atau telegraf. Ragam bahasa dalam bertelepon maupun bertelegraf menurut persyaratn tertentu, sehingga menyebabkan dikenal adanya ragam bahas telepon dan ragam bahasa telegraf, yang berbeda dengan ragam-ragam bahsa lainnya.[12]
C.    Pola Bahasa
Menurut Muhammad Afifuddin Dimyati pola bahasa dapat dibedakan sebagai mana berikut:[13]
1.      اللغة الوالدة  parent language (bahasa induk)
Parent language adalah bahasa yang mempunyai satu cabang atau lebih. Misalnya bahasa Latin yang  menjadi induk dari bahasa Spanyol, Prancis, Italiya dan Rumania. Dan bahasa Sansakerta yang menjadi induk dari bahasa Urdu dan Hindia. Dan bahasa Sam yang menjadi induk dari bahasa bahasa Ibrani, Suryani. Dan bahasa Sasaniyah yang menjadi induk dari bahasa Paris dan Aganistan.
2.      اللغة السليلة  descedant language
Bahasa desiden adalah bahasa adalah rumpun bahasa yang menjadi cabang dari bahasa induk. Misalnya bahasa Prancis yang menjadi cabang dari bahasa Latin. Bahasa Almaniya yang menjadi cabang dari bahasa Jerman barat. Dan bahasa Arab yang menjadi cabang dari bahasa Sematik.
3.      اللغة الشقيقية   sister language (bahasa saudara)
Sister linguage adalah bahasa yang berasal dari induk yang sama, artinya bahasa tersebut bersaudara. Misalnya bahasa Italia yang bersaudara dengan bahasa Prancis karena keduanya merupakan cabang dari bahasa Latin. Bahasa bersaudaara dengan bahasa Ibrani karena keduanya termasuk cabang dari bahsa Samitik.
4.      اللغة الحية    living language (bahasa hidup)
Bahasa hidup merupakan bahasa yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan bahasa yang tidak pernah mengalami kepunahan. Bahasa ini tidak sekedar digunakan dalam bidang agama maupun di bidang ilmiyah saja, akan tetapi bahasa ini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebelum pengguna bahasa ini.
5.      اللغة البائدة  extinct language (bahasa mati)
Bahasa mati merupakan bahasa yang sudah digunakan sejak lampau akan tetapi sudah punah mengikuti kepunahan penggunanya atau bahasa ini dapat diketahui dari segi teorinya saja tanpa ada seorangpun yang menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya bahasa Sassaniyan dan bahasa Quthiyah. Dimana para ilmuan bisa mengetahui bahasa tersebut dengan melihat prasasti dan buku sejarah serta peninggalan-peninggalan lainnya.
6.      اللغة نصف الحية  bahasa separuh hidup
Bahasa separuh hidup adalah bahasa yang pada umumnya tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi penggunaanya berkurang karena segi agama dan bidang ilmiyah, misalnya bahasa Latin. Bahasa separuh kehidupan berbeda dengan bahasa kehidupan, karena bahasa separuh kehidupan tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahasa ini juga berbeda dengan bahasa extinct  karena bahasa ini tidak sepenuhnya punah.
7.      اللغة الفصحى أو المرموقة  standard language (bahasa standar)
Bahasa standar adalah dialek bahasa yang digunakan dalam bidang ilmu dan sastra dan menjadi standard pemersatu antara bahasa lainnya. Dan bahasa fusha ini adalah bahasa yang lebih benar dan akurat dibandingkan dengan bahasa lainnya.
8.      اللغة الطبيعية natural language (bahasa alamiyah)
Bahasa natural adalah bahasa yang tumbuh dan berkembang secara ilmiyah tanpa disebabkan oleh masyarakat secara sengaja. Hal ini berlaku terhadap seluruh bahasa di dunia baik di masa ini maupun di masa lampau.
9.      اللغة الاصطناعية  artificial language (bahasa artifisial/buatan)
Bahasa artifisial adalah bahasa yang tidak alami dan diciptakan oleh seseorang dengan tujuan mempermudah pembelajaran bahasa dengan cara memilih sebagian kosa-kata  yang penting dan sebagian struktur kalimat yang ada dalam suatu bahasa. Pembuatan bahsa tersebut dengan cara memilih kosa-kata yang mudah untuk dijadikan bahsa internasiona. Misalnya bahsa Esperanto.
10.  اللغة النقية  pure language (bahasa murni)
Bahsaa murni adalah bahasa yang belum banyak dipengaruhi oleh bahsa lain dan bahasa yang sebagian besar kata-kaatanya berasal dari aslinya. Hal ini berlaku pada bahasa Arab.
11.  اللغة المولدة pidgin language (bahasa yang dihasilkan/ bahasa pijin)
Bahsa pijin adalah bahas kombinasi dari dua bahasa atau lebih.  Sebagian orang menamakan bhasa tersebut bahasa Hibrida. Misalnya ungkapan bahasa Inggris modern yang merupakan hasil pencampuran antara bahasa Inggris bagian tengah dengan bahasa prancis.  Bahas urdu yang bahasanya sebagian besar hasil dari pencampuran bahasa hindia, persia dan bahasa Arab.
12.  اللغة المخبلطة  creol (bahasa kreol)
Bahasa kreol adalah bahasa yang diserhanakan yang terdiri dari bahasa lain. Bahasa ini menyerupai bahasa pijin.
13.  اللغة المحلية أة الدراجة   vernacular language  (bahasa vernakular)
Bahasa Vernakular adalah bahasa yang digunakan oleh suku, daerah, kelompok atau profesi  tertentu dan tidak digunakan oleh suku yang lain. Dan bahasa tersebut jarang dikenal di negara lain. Misalnya bahasa Albania dan bahasa Rumania.
14.  اللغة العالمية  universal language (bahasa dunia)
Bahasa dunia adalah bahasa yang menyebar dan mendunia ke luar negaranya. Dan bahasa ini digunakan oleh banyak orang di negara-negaranya. Misalnya bahasa pertama, bahasa kedua, dan bahasa Asing. Bahasa tersebut digunakan dalam bidang ilmu, ekonomi, dan politik. Misalnya bahasa Inggris, bahasa Prancis, bahsa Jerman, bahasa Rusia, dan bahsa Arab.
15.  اللغة الحالة  replacing language (bahasa penggeser)
Bahasa penggeser adalah bahasa yang menggantikan bahasa yang lain dan mengeluarkan bahsa tersebut dari daerah penggunaannya dalam suatu negara. Hal ini berlaku pada bahasa Inggris yang menggeser bahasa asli amerika di Amerika bagian utara, dan bahsa Spanyol yang menggeser sebagian bahasa Amerika bagian selatan. Dan bahasa Arab yang menggeser bahasa negara Syam dan Afrika bagian utara ketika permulaan Islam di zaman Khulafaur Rasyidin.
16.  اللغة المزاحة  displaced language (bahasa tergeser)
Bahsa tergeser adalah bahasa yang digeser oleh bahsa penggeser. Yaitu bahasa yang menjadi sasaran orang-orang kuat (penjajah) baik militer, ekonomi maupun budaya. Misalnya bahsasa asli amerika yang digeser oleh bahasa Inggris.
17.  اللغة السائدة  dominant language (bahasa dominan)
Bahasa dominan adalah bahasa yang paling terkenal dan menyebar di berbagai negara. Bahasa ini berbeda dengan bahasa penggeser, dimana bahasa penggeser akan mengeluarkan suatu bahsa secara permanen, sedangkan bahasa dominan hanya akan mendominasi bahasa tersebut tanpa mengeluarkan bahasa asli dari bahasa tersebut. Misalnya bahasa Persia yang mendominasikan bahasa Ibrani.
18.  اللغة العامة    general language (bahasa umum)
Bahasa umum (العامة) bukanlah bahasa (العامية)‘ammiyah, ‘ammiyah dihadapkan dengan fusha, sedangkan yang  umum akan dihadapkan dengan yang  khusus. Jadi yaang dimaksud dengan bahasa umum adalah bahasa yang berlaku untuk umum dan  digunakan oleh setiap orang di negaranya serta tidak menghususkan profesi atau bidang pengetahuan tertentu.
19.  اللغة الخاصة  special language (bahasa khusus)
Bahasa khusus merupakan bahasa yang dikhususkan untuk suatu bidang keilmuan. Oleh karena itu, kosa-kata yang ada dalam ilmu linguistik bukanlah kosa kata yang ada pada ilmu geometri, dan kosa-kata yang ada pada ilmu kedokteran bukanlah kosa-kata yang ada pada ilmu pendidikan, dan kosa-kata yang ada pada ilmu psikolinguistik bukanlah kosa-katta yang ada pada ilmu fiqih, dan lain sebagainya. Karena setiap ilmu pasti mempunyai perbedaan kosa-kata sedikit maupun banyak dengan ilmu yang lain. Bentuk kosa-kata dalam bahasa khusus sulit dipahami meskipun berusaha memahaminya dengan begitu keras. Misalnya seorang insinyur yang membaca buku fonologi dalam bahasa khusus fonologi.
20.  اللغة المثالية  ideal language (bahasa ideal)       
Bahasa ideal adalah bahasa yang ditulis seperti yang dibaca, dan dibaca seperti yang tertulis. Bahasa mempunyai variasi dari segi idealnya. Misalnya bahasa Inggris yang bukan termasuk ke dalam bahasa ideal karena tulisan dan cara bacanya berbeda. Misalnya huruf ‘s’ yang dibaca /z/ dan huruf ‘c’ yang dibaca /s/ atau /k/. Contoh bahasa ideal adalah bahasa Arab dimana antara cara baca dan penulisan simbol huruf sama. Penulisan satu huruf dengan satu bunyi.
21.  اللغة الأم  mother language (bahasa ibu)
Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali diperoleh anak di lingkungannya baik bahasa itu dari orang tuanya, perawatnya maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Bahasa initidak diwariskan oleh orang tuanya maupun kakek-neneknya dan tidak juga berhubungan dengan asal-usul anak, ras serta keturunannya. Misalnya bahasa Arab adalah bahasa ibu dan bahasa pertama bagi anak yang dilahirkan di negara Arab dan dibesakan di negara Arab, dan memperoleh bahasa Arab meskipun berasal dari non-Arab.
22.   اللغة الأولى first language (bahasa pertama)
Bahasa pertama adalah bahasa ibu dan pasti menjadi bahasa resmi dari suatu negara. Misalnya bahasa Arab yang menjadi bahasa pertama dan bahasa resmi di negara Arab. Meskipun bukan bahasa ibu di beberapa negara Arab. Seperti Akrad di negara Irak dan Barbar di negara Afrika Utasra.
23.  اللغة الثانية  second language (bahasa kedua)
Bahasa kedua merupakan bahasa yang dipelajari oleh orang asing di negara asalnya setelah memperoleh bahasa ibu. Misalnya orang indonesia yang belajar bahasa Arab di Mesir atau Sudan, maka bahasa Arab merupakan bahasa kedua bagi mereka. Kedudukan bahasa kedua menyerupai bahasa semi resmi. Misalnya bahsa Inggris di negara Negeria dan Hindia. Dan bahasa Prancis di sebagian negara Afrika.
24.  اللغة الاجنبية  foreign language (bahasa asing)
Bahasa asing adalah bahasa yang  dipelajari oleh orang asing di luar negaranya. Misalnya bahasa Arab yang dipelajari oleh orang Indonesia di Indonesia atau Malaysia. Atau bahasa Inggris yang dipelajari oleh orang Arab dan Mesir di Arab Saudi.
25.  اللغة القومية  national language (bahasa nasional)
Bahasa nasional adalah bahasa tunggal yang digunakan di beberapa negara yang menggabungkan satu negara denagn negara lainnya. Misalnya bahasa Arab di negara-negara Arab. Bahsa Nasional disebut  sebagai bahasa pemersatu beberapa kaum/suku yang tinggal di suatu ngara. Dan setiap negara pasti mempunyai bahasa nasional tersendiri.
26.  اللغة المشتركة  lingua franca (bahasa pemersatu)
Bahasa pemersatu merupakan bahsa yang dikenal oleh sebagian bahkan seluruh masyarakat multi bahasa. Bahasa ini digunakan untuk memahami masyarakat satu sama lain dalam suatu negara. Misalnya beberapa masyarakat Amerika mempunyai bahasa daerah tersendiri akan tetapi bahasa pemersatu mereka adalah bahsa Inggris. Dan di Unisofiet terdapat beberapa bahasa dari suku yang berbeda-beda, akan tetapi bahasa pemersatu mereka adalah bahasa Rusia. Begitu pula di negara Arab, di sana dijumpai beberapa suku Arab yang mempunyai ragam bahasa yang berbeda akan tetapi bahasa pemersatu mereka adalah bahasa Arab.
27.  اللغة الرسمية official language (bahasa resmi)
Bahasa resmi adalah bahsa yang digunakan di wilayah resmi, meskipun bahasa tersebut bukan bahasa ibu bagi semua penduduk. Misalnya bahasa Arab yang merupakan bahasa resmi di wilayah Arab, dan bahsa Inggris yang menjadi bahasa resmi di wilayah Inggris, Amerika dan Australia. Dan beberapa negara mungkin mengadopsi lebih dari satu bahasa resmi, misalnya bahasa hindia yang menggunakan bahasa India, Inggris, dan sebagian bahasa setempat untuk dijadikan bahasa resmi.


[1] Iswah Adriana, Ilmu al- Luhghah al Ijtima’i (Sosiolinguistik Arab), (Pamekasan: STAIN Pamekasan press, 2009), Hlm. 10.
[2]Aslinda dan Leni Syafyahya, Pengantar Sosiolinguistik, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), Hlm. 17.
[3] Abdul Chaer & Leonie Agustin, Sosiolinguistik, Perkenalan Awal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Hlm. 80-81.
[4] Iswah Adiriana, Ilmu al-Lughah al-Ijtima’ie, Hlm. 11.
[5] Aslinda dan Leni Syafyahya, Pengantar Sosiolinguistik, Hlm.17.
[6] Iswah Adriana, Ilmu al-Lughah al –Ijtima’ei, Hlm. 11-13.
[7] Ibid,Hlm. 13.
[8] Ibid, Hlm.13-14.
[9] Ibid, Hlm. 14-15.
[10] Aslinda dan Leni Syafyahya, Pengantar Sosiolinguistik, Hlm. 21.
[11] محمد عفيف الدين دمياطي، مدخل الى اللغة الإجتماعي، (مالنج: مكتبة لسان عربي للنشر و التوزيع، 2016 )، ص. 57.
[12] Abdul Chaer, Sosiolinguistik Perkenalan Awal, Hlm. 92-96.
[13] محمد عفيف الدين دمياطي، مدخل الى اللغة الإجتماعي، ص.57-64.