Sunday, 24 June 2018

PERANAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 PALENGAAN




PERANAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 PALENGAAN

A.    Latar Belakang
Hampir dapat dipastikan bahwa manusia saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Begitu juga halnya antar siswa dengan siswa dan guru. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh seoarng siswa senantiasa memerlukan bimbingan dari guru jika ia menginginkan pendidikan yang terarah dan terencana.
Bimbingan dan konseling merupakan media yang sangat dibutuhkan di dalam dunia pendidikan. Dimana di dalam masyarakat yang sedang berkembang seperti di negara Indonesia ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK) sangat berperan dalam meredam dan membendung gejolak para siswa-siswi yang biasanya berpengaruh kepada kegiatan belajar mengajar mereka disekolah,sebagai seorang guru yang telah dididik khusus tentang BK, guru harus memfokuskan tugasnya terhadap membimbing siswa yang mempunyai berbagai permasalahan guna meningkatkan prestasi belajar siswa itu sendiri.
Dalam belajar banyak syarat yang harus dipenuhi, diantaranya adalah kesiapan belajar dan motivasi dalam mengikuti pelajaran termasuk disiplin sekolah. Disiplin sekolah merupakan tata tertib yang mengatur proses kegiatan belajar mengajar yang mengikat aktivitas guru, murid dan pegawai terhadap disiplin sekolah, sehingga semakin baik kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. Disamping itu disiplin sekolah pada dasarnya juga merupakan persyaratan untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang baik, sehingga kepatuhan terhadap disiplin sekolah sangat besar pengaruhnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tindakan yang menggambarkan kedisiplinan sebagai alat pendidikan yang bersifat refresif pada hakikatnya diadakan karena pelanggaran kesalahan yang dilakukan anak didik. Untuk itu hukuman yang diberikan guru Bk haruslah bersifat positif dan paedagogis agar menjadi pembinaan moral anak didik. Hukuman tidak boleh diberikan dengan kekerasan karena dapat berdampak negatif terahadap anak didik seperti yang dikatakan Ibnu Khaldum bahwa : Siapa yang dididik dengan kekerasan diantara siswa atau pembantu dan pelayan ia akan dipengaruhi oleh kekerasan, sempit hati, akan kekurangan kegiatan belajar dan dijangkau oleh tangan-tangan kejam yang hal ini mengajarkan menipu dan berbohong dan hal ini menjadi kebiasaan perangainya dan hacurlah kemanusiaan yang ada pada dirinya.
Dalam menerapkan disiplin sekolah tidak hanya guru BK yang terkait di dalamnya, tetapi semua unsur yang terkait dalam pendidikan ikut memikul tanggung jawab itu. Namun sebagai guru BK harus mengontrol dan melaksanakan serta memantau pelaksanaan disiplin sekolah yang telah ditetapkan untuk semua pihak untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Disiplin memiliki muatan yang sangat erat antara tujuan pendidikan, peraturan maupun tata tertib seperti ditegaskan oleh Oteng Sutisna dalam pendapatnya sebagai berikut : ”Jika disekolah murid memiliki akhlak dan tata tertib yang baik maka hal itu bertalian dengan mendidik warga negara yang baik. Dimana murid diberi kesempatan untuk melakukan penguasaan diri, memecahkan masalah sekolah serta memajukan kesejahteraan sekolah”.
Dari pernyataan di atas dapat penulis kemukakan bahwa antara akhlak murid, peraturan dan tata tertib sekolah merupakan suatu kesatuan yang termuat di dalam disiplin sekolah yang harus dilaksanakan untuk memajukan sekolah.
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, guru dan anak didik haruslah mengutamakan kedisiplinan, tidak hanya dalam prosedur belajar mengajar tetapi juga ditekankan untuk segala aspek kehidupan yang dijalaninya.
Semakin tinggi tingkat sekolah maka semakin tinggi pula problem yang dihadapinya. Untuk itu peranan guru BK sangatlah dibutuhkan, terutama dalam membantu anak didik mengatasi dan memberikan jalan keluar atau problem yang dihadapinya.
Kepekaan guru BK dalam menyikapi setiap permasalahan yang dihadapi anak didik secara dini akan membantu anak didik dalam menanggulangi tindakan pelanggaran, sehingga disiplin belajar siswa akan tetap dapat terjaga.
Kenyataan menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 palengaan masih ada siswa yang terlambat datang ke sekolah, Hal ini mencerminkan bahwa peran guru BK belum terlaksana dengan sebaiknya. Disamping itu masih banyak pula orang tua yang kurang memperhatikan kemaujuan pendidikan anaknya. Keadaan ini juga merupakan suatu kendala yang dihadapi oleh guru BK dalam memberikan bimbingan kepada siswa, karena kurangnya komunikasi dan kerjasama antara guru, siswa dan orang tua.
Kendala-kendala di atas menjadikan guru BK di sekolah untuk lebih berperan melakukan bimbingan, khususnya di SMP Negeri 2 Palengaan masih sangat terbatas, namun begitu bukan berarti guru BK tidak berfungsi di sekolah ini. Justru keadaan yang demikian menjadi tantangan bagi guru BK dalam menjalankan program sebagaimana yang telah ditetapkan.
Permasalahan di atas menarik untuk diteliti dimana penulis ingin mengetahui bagaimana sesungguhnya peranan guru BK dalam meningkatkan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 2 Palengaan, serta mengapa anak didik masih kurang disiplin dalam menjalani prosedur belajar mengajar. Untuk itu penulis merumuskannya ke dalam satu judul penelitian : "Peranan Guru BK Dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa Di SMP 2 Palengan".




NAMA           : SYAIFUR RAHMAN
KELAS          : BKI-D

a.      Judul Proposal
” Peranan Guru BK Dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa Di SMP Negeri 2 Palengaan”
b.      Konteks penelitian
Kenyataan menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 palengaan masih ada siswa yang terlambat datang ke sekolah, Hal ini mencerminkan bahwa peran guru BK belum terlaksana dengan sebaiknya. Disamping itu masih banyak pula orang tua yang kurang memperhatikan kemaujuan pendidikan anaknya. Keadaan ini juga merupakan suatu kendala yang dihadapi oleh guru BK dalam memberikan bimbingan kepada siswa, karena kurangnya komunikasi dan kerjasama antara guru, siswa dan orang tua.

c.       Fokus penelitian
Peranan Guru BK dalam meningkatkan disiplin belajar siswa di smpn 2 palengaan
d.      Tujuan penelitian
Untuk mengetahui peranan guru BK dalam meningkatkan disiplin belajar siswa smpn 2 palengaan.
e.       Kegunaan penelitian
1.      Sebagai bahan masukan bagi guru BK khususnya dan para guru pada umumnya agar capat lebih meningkatkan peranannya dalam meningkatkan disiplin belajar siswa.
2.      Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam meningkatkan didiplin belajar siswa.
3.      Sebagai pengembangan keilmuan dan wawasan pengetahuan bagi penulis khususnya mengenai bimbingan dan penyulihan serta kaitannya dengan disiplin belajar siswa disekolah.
f.       Definisi Istilah
1.      Guru Bk adalah “ Guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing siswa yang bermasalah di smpn 2 palengaan.
2.      Disiplin belajar adalah kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh sekolah sepertim halnya tidak boleh terlambat datang kesekolah
g.      Kajian Pustaka
1.      Kajian teoritik
2.      Kajian penelitian terdahulu
a.       Khusna, Liya Ummal (2015) PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN. Hasil penelitian yang dilakukan adalah pelaksanaan program BK MAN 2 Pekalongan tidak ada program khusu melainkan adanya koordinasi dengan kepsis tentang kedisplinan. Bentuk-bentuk kedisiplinan belajar seperti membolos, tidak memerhatikan pelajaran, tidak mengerjakan tugas dan prestasi menurun cukup baikhanya saja dalam hal penggunaan waktu masih kurang khususnya keterlambatan saat saat berangkat sekolah. Peran guru BK dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa sudah sesuai dengan patokan sebagai guru bimbingan dan konseling. Selanjutnya guru bimbingan dan konseling membutuhkan kerjasama dengan guru mapel, wali kelas dan seluruh komponen karyawan disekolah untyk lebih mengakkan kedisiplinan.