PERANAN
GURU BK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 PALENGAAN
A.
Latar Belakang
Hampir dapat dipastikan bahwa manusia saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Begitu juga halnya antar siswa
dengan siswa dan guru. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh seoarng siswa
senantiasa memerlukan bimbingan dari guru jika ia menginginkan pendidikan yang
terarah dan terencana.
Bimbingan dan konseling merupakan media yang sangat
dibutuhkan di dalam dunia pendidikan. Dimana di dalam masyarakat yang sedang
berkembang seperti di negara Indonesia ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK)
sangat berperan dalam meredam dan membendung gejolak para siswa-siswi yang
biasanya berpengaruh kepada kegiatan belajar mengajar mereka disekolah,sebagai
seorang guru yang telah dididik khusus tentang BK, guru harus memfokuskan
tugasnya terhadap membimbing siswa yang mempunyai berbagai permasalahan guna
meningkatkan prestasi belajar siswa itu sendiri.
Dalam belajar banyak syarat yang harus dipenuhi,
diantaranya adalah kesiapan belajar dan motivasi dalam mengikuti pelajaran
termasuk disiplin sekolah. Disiplin sekolah merupakan tata tertib yang mengatur
proses kegiatan belajar mengajar yang mengikat aktivitas guru, murid dan pegawai
terhadap disiplin sekolah, sehingga semakin baik kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan. Disamping itu disiplin sekolah pada dasarnya juga merupakan
persyaratan untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang baik, sehingga
kepatuhan terhadap disiplin sekolah sangat besar pengaruhnya untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Tindakan yang menggambarkan kedisiplinan sebagai
alat pendidikan yang bersifat refresif pada hakikatnya diadakan karena
pelanggaran kesalahan yang dilakukan anak didik. Untuk itu hukuman yang
diberikan guru Bk haruslah
bersifat positif dan paedagogis agar menjadi pembinaan moral anak didik.
Hukuman tidak boleh diberikan dengan kekerasan karena dapat berdampak negatif
terahadap anak didik seperti yang dikatakan Ibnu Khaldum bahwa : Siapa yang dididik dengan kekerasan
diantara siswa atau pembantu dan pelayan ia akan dipengaruhi oleh kekerasan,
sempit hati, akan kekurangan kegiatan belajar dan dijangkau oleh tangan-tangan
kejam yang hal ini mengajarkan menipu dan berbohong dan hal ini menjadi
kebiasaan perangainya dan hacurlah kemanusiaan yang ada pada dirinya.
Dalam menerapkan disiplin sekolah tidak hanya guru
BK yang terkait di dalamnya, tetapi semua unsur yang terkait dalam pendidikan
ikut memikul tanggung jawab itu. Namun sebagai guru BK harus mengontrol dan
melaksanakan serta memantau pelaksanaan disiplin sekolah yang telah ditetapkan
untuk semua pihak untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Disiplin memiliki
muatan yang sangat erat antara tujuan pendidikan, peraturan maupun tata tertib
seperti ditegaskan oleh Oteng Sutisna dalam pendapatnya sebagai berikut : ”Jika
disekolah murid memiliki akhlak dan tata tertib yang baik maka hal itu
bertalian dengan mendidik warga negara yang baik. Dimana murid diberi
kesempatan untuk melakukan penguasaan diri, memecahkan masalah sekolah serta
memajukan kesejahteraan sekolah”.
Dari pernyataan di atas dapat penulis kemukakan
bahwa antara akhlak murid, peraturan dan tata tertib sekolah merupakan suatu
kesatuan yang termuat di dalam disiplin sekolah yang harus dilaksanakan untuk
memajukan sekolah.
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, guru dan anak
didik haruslah mengutamakan kedisiplinan, tidak hanya dalam prosedur belajar
mengajar tetapi juga ditekankan untuk segala aspek kehidupan yang dijalaninya.
Semakin tinggi tingkat sekolah maka semakin tinggi
pula problem yang dihadapinya. Untuk itu peranan guru BK sangatlah dibutuhkan,
terutama dalam membantu anak didik mengatasi dan memberikan jalan keluar atau
problem yang dihadapinya.
Kepekaan guru BK dalam menyikapi setiap permasalahan
yang dihadapi anak didik secara dini akan membantu anak didik dalam
menanggulangi tindakan pelanggaran, sehingga disiplin belajar siswa akan tetap
dapat terjaga.
Kenyataan menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 palengaan masih ada siswa yang
terlambat datang ke sekolah, Hal ini mencerminkan bahwa peran guru BK belum
terlaksana dengan sebaiknya. Disamping itu masih banyak pula orang tua yang
kurang memperhatikan kemaujuan pendidikan anaknya. Keadaan ini juga merupakan
suatu kendala yang dihadapi oleh guru BK dalam memberikan bimbingan kepada
siswa, karena kurangnya komunikasi dan kerjasama antara guru, siswa dan orang tua.
Kendala-kendala di atas menjadikan guru BK di
sekolah untuk lebih berperan melakukan bimbingan, khususnya di SMP Negeri 2 Palengaan masih sangat terbatas,
namun begitu bukan berarti guru BK tidak berfungsi di sekolah ini. Justru
keadaan yang demikian menjadi tantangan bagi guru BK dalam menjalankan program
sebagaimana yang telah ditetapkan.
Permasalahan di atas menarik untuk diteliti dimana
penulis ingin mengetahui bagaimana sesungguhnya peranan guru BK dalam
meningkatkan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 2 Palengaan, serta mengapa anak
didik masih kurang disiplin dalam menjalani prosedur belajar mengajar. Untuk
itu penulis merumuskannya ke dalam satu judul penelitian : "Peranan Guru
BK Dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa Di SMP 2 Palengan".
NAMA : SYAIFUR RAHMAN
KELAS : BKI-D
a. Judul Proposal
” Peranan Guru BK Dalam Meningkatkan Disiplin Belajar
Siswa Di SMP Negeri 2 Palengaan”
b. Konteks penelitian
Kenyataan menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 palengaan masih ada siswa yang
terlambat datang ke sekolah, Hal ini mencerminkan bahwa peran guru BK belum
terlaksana dengan sebaiknya. Disamping itu masih banyak pula orang tua yang
kurang memperhatikan kemaujuan pendidikan anaknya. Keadaan ini juga merupakan
suatu kendala yang dihadapi oleh guru BK dalam memberikan bimbingan kepada
siswa, karena kurangnya komunikasi dan kerjasama antara guru, siswa dan orang tua.
c. Fokus penelitian
Peranan Guru BK dalam meningkatkan disiplin belajar siswa
di smpn 2 palengaan
d. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui peranan guru BK dalam meningkatkan
disiplin belajar siswa smpn 2 palengaan.
e. Kegunaan penelitian
1.
Sebagai bahan masukan bagi guru BK khususnya dan para
guru pada umumnya agar capat lebih meningkatkan peranannya dalam meningkatkan
disiplin belajar siswa.
2.
Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam meningkatkan
didiplin belajar siswa.
3.
Sebagai pengembangan keilmuan dan wawasan pengetahuan
bagi penulis khususnya mengenai bimbingan dan penyulihan serta kaitannya dengan
disiplin belajar siswa disekolah.
f. Definisi Istilah
1.
Guru Bk adalah “ Guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah
sebagai pembimbing siswa yang bermasalah di smpn 2 palengaan.
2.
Disiplin belajar adalah kepatuhan terhadap peraturan yang
ditetapkan oleh sekolah sepertim halnya tidak boleh terlambat datang kesekolah
g. Kajian Pustaka
1. Kajian teoritik
2. Kajian penelitian terdahulu
a.
Khusna, Liya Ummal (2015) PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISPLINAN
BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN. Hasil penelitian yang dilakukan adalah
pelaksanaan program BK MAN 2 Pekalongan tidak ada program khusu melainkan
adanya koordinasi dengan kepsis tentang kedisplinan. Bentuk-bentuk kedisiplinan
belajar seperti membolos, tidak memerhatikan pelajaran, tidak mengerjakan tugas
dan prestasi menurun cukup baikhanya saja dalam hal penggunaan waktu masih
kurang khususnya keterlambatan saat saat berangkat sekolah. Peran guru BK dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa sudah sesuai dengan patokan sebagai
guru bimbingan dan konseling. Selanjutnya guru bimbingan dan konseling
membutuhkan kerjasama dengan guru mapel, wali kelas dan seluruh komponen
karyawan disekolah untyk lebih mengakkan kedisiplinan.