Sunday 16 September 2018

Bagaimana riwayat hidup dan karya-karya (Karl Marx)?


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Karl marx tokoh fenomental abad 19, selain Emile Durkheim dan Max Weber. Pemikiran nya sangat mewarnai sejarah perubahan dunia, terasa hingga ke seluruh bagian dunia bahkan hingga kini. Sekedar contoh, beberapa revolusi besar langsung atau tidak langsung sebenarnya di inspirasi oleh pemikirannya tersebut seperti revolusi Rusia 1917, Cina 1940-an, indonesia 1945 dan berbagai negara bekas jajahan lain nya di Asia, Amerika Latin dan Afrika.
Pada banyak negara, khususnya negara-negara yang masih terbelakang, ideologi marxis hingga kini masih sering di gunakan sebagai simbol perlawanan kaum tertindas, marginal dan miskin terutama terhadap hegemoni kapitalis dan penguasa tirani. Dalam dunia akademik, pemikirannya itu bahkan mampu mengkritisi teori-teori besar lainnya termasuk agama sekalipun.
  1. Rumusan masalah
1.      Bagaimana riwayat hidup dan karya-karya (Karl Marx)?
2.      Apa pengertian dan ruang lingkup pemikiran konflik dan materialisme?
3.      Bagaimana sejarah perkembangan pemikiran konflik dan materialisme?
4.      Bagaimana teori dan konsep konflik dan materialisme?



  1. Tujuan masalah masalah
1.      Untuk mengetahui riwayat hidup dan karya nya (Karl Marx)
2.      Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup pemikiran konflik dan materialisme
3.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan pemikiran konflik dan materialisme
4.      Untuk mengetahui teori dan konsep konflik dan materialisme
















BAB II
PEMBAHASAN
  1. Riwayat hidup dan karya-karya Karl Marx(1818-1883)
Siapakah karl marx??
Marx lahir dari keluarga Yahudi di Kota Trier Di Distrik Moselle, Prussian Rhineland, Jerman, pada tanggal 5 Mei tahun 1818. Ibunya berasal dari keluarga Rabbi Yahudi, sedangkan ayahnya pendidikan sekuler da pengacara yang sukses. Ketika suasana politik tidak menguntungkan bagi pengacara Yahudi, ayah dan keluarganya pindah menjadi pemeluk agama protestan. Tahun 1841 Marx meraih gelar doktor filsafat dari Universiras Berlin, universitas yang di pengaruhi oleh pemikiran Hegel dan pengikutnya yang kritis. Ia menikah pada 1843 dan hijrah ke Paris. Disana ia berkenalan dengan Engels, mitra menulis sekaligus sahabat penopang ekonomi, serta dengan berbagai pemikiran ekonomi politik inggris seperti Adam Smith dan David Richardo. Aktif dalam berbagai gerakan buruh dan komunis.
Karl marx adalah seorang ilmuan, sejarawan, ekonom, filsuf, pemikir revolusioner dan dia juga terlibat dalam aktivisitas gerakan buruh. marx berasal dari kelas menengah, bapak nya adalah seorang lauyer. Marx meninggal di london pada 14 Maret 1883  
            Adapun karya-karya utama yang sering dirujuk oleh para ahli sosiologi dari Karl marx, antara lain:
The Poverty Of Philosophy (1847)
The Communist Manifesto (1848)
The Eighteenth Brumaire Of Louis Bonaparte (1852)
Grundisse (Outline Of A Critique Of Political Economy) (1857)
Preface To A Contribution To The Critique Of Political Economy (1857)
Theories Of Surplus Value (1862-3)
Capital, Vol 1-3 (1863-7)
Critique Of The Gotha Programme (1875)[1]
  1. Pengertian dan ruang lingkup pemikiran konflik dan materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata “materi” dan “isme” “materi” dapat di pahami sebagai bahan: benda: segala sesuatu yang tampak. Sementara itu orang-orang yang hidup nya berorientasi kepada materi di sebut sebagai “materialis”. Orang-orang yang mementingkan kebendaan semata(harta, uang dll)
Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi bergerak dan berkembang sebagai pembentuk awal dari alam, akal dan kesadaran merupakan proses materi fisik. Materialisme tidak mengakui entitas-entitas non materialisme seperti roh, hantu, setan, malaikat bahkan tuhan. Materialisme juga tidak mengakui dzat adikodrati dengan begitu materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di alam kebenaran semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.[2]
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun yang selain materi. Sistem berfikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham materialisme dialektika karl marx. Dalam kritik yang di lontarkan pada Hegel tentang manusia sebagai esensi dari jiwa.[3]
Dasar pemikiran materialisme sejarah Marx berasal dari karya Ludwig Feurebach (1804-1872). Menurut marx, feuerbach telah berhasil membangun materialisme sejati dan ilmu pengetahuan yang positif denga menggunakan hubungan sosial pengetahuan yang positif dengan menggunakan hubungan sosial antarmanusia sebagai prinsip dasar teorinya. Materialisme sejarah marx akan menunjukkan, bahwa di balik materi ada kesadaran yang menggerakkan arah sejarah sehingga materialisme sejarah harus di fahami sebagai gerak materi yang menyejarah. Materi disini dalam arti metode pemikiran. Materi memiliki daya transformatif yang menyejarah. Marx memandang bahwa hanya dalam kerja ekonomi itulah, manusia mengubah dunia.   
Pandangan marx yang menjadikan materi sebagai primer diatas, di kenal dengan konsep materialisme historis. Materialisme historis berpendapat bahwa perilaku manusia di tentukan oleh kedudukan materi, bukan pada ide, karena ide adalah bagian dari materi, marx memetakan materialisme kedalam materialisme historis dan materialisme dialektis, materialisme historis merupakan pandangan ekonomi terhadap sejarah. Kata historis di tempatkan marx dengan maksud untuk menjelaskan berbagai tingkat perkembangan ekonomi masyarakat yang terjadi sepanjang zaman. Sedangkan materialisme yang di maksud marx adalah mengacu pada pengertian benda sebagai kenyataan yang pokok. Marx tetap konsekuen memakai kata historical materialisme untuk menunjukkan sikapnya yang bertentangan dengan filsafat idealisme.
1.      Materialisme dialektika
Materialisme dialektika merupakan ajaran marx yang menyangkut hal ihwal alam semesta secara umum. Menurut marx, perkembangan sejarah manusia tunduk pada watak materialistik dialektika. Jika teori ini di terapkan pada masyarakat, maka dalam pemikiran marx disebut dengan materialisme historis. Hal ini di dasarkan kenyataan bahwa yang menentukan struktur masyarakat dan perkembangan dalam sejarah adalah kelas-kelas sosial. Kelas-kelas itu bukan suatu kebetulan, melainkan merupakan upaya manusia untuk memperbaiki kehidupan dengan mengadakan pembagian kerja.
Prinsip dasar teori ini “bukan kesadaran manusia untuk menentukan keadaan sosial, melainkan sebaliknya keadaan sosial lah yang menentukan kesadaran manusia. “lebih lanjut mrax berkeyakinan bahwa untuk memahami sejarah dan arah perubahan, tidak perlu memperhatikan apa yang di pikirkan oleh manusia. Tetapi bagaimana dia bekerja, dan berproduksi. Dengan melihat cara manusia itu bekerja dan berproduksi, ia yakin akan menentukan cara manusia itu berpikir.[4]
2.      Materialisme historis
Menurut pandangan Marx “keberadaan menentukan kesadaran” artinya, kondisi-kondisi kehidupan materiel menentukan kesadaran normatif atau kesadaran sosiologi seseorang. Bagaimana kita memahami hal ini? Cara berpikir, merasa, bertindak, berperilaku tentang pemerintahan, partai, gaya hidup, pertemanan, atau ideologi dipengaruhi ole kondisi materiel (infrastruktur ekonomi) yang dimiliki.[5]
  1. Sejarah Perkembangan Pemikiran Konflik dan Materialisme
Filosuf pertama kali memperkenalkan paham ini adalah Epikuros. Benih-benih materialisme sudah muncul sejak zaman yunani kuno. Sebelum muncul pertanyaam-pertanyaan idealistik (yang menonjol sejak plato), filsafat yunani berangkat dari filsafat materialisme yang mengambil bentuk pada upaya untuk menyelidik tentang alam sebagai materi. Bahkan meyoritas filosuf percaya bahwa tidak mungkin ada sesuatu yang muncul dari ketiadaan. Materi alam di pelajari secara habis-habisan, sehingga menghasilkan tesis filsafat tentang apa sebenarnya substansi menyusun alam kehidupan ini.
Pada abad pertama masehi, paham materialisme tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan pada abad pertengahan, orang menganggap asing terhadap paham ini. Baru pada zaman pencerahan (Aufkalrung), materialisme mendapat tanggapan dari penganut yang penting di Eropa di Barat.
Materialisme jelas tidak akan bisa hilang dan mati karena hidup ini sangat nyata, di mana manusia terus saja mengembangkan diri dari ranah material. Zaman kegelapan yang di dominasi dengan agama yang menggelapkan kesadaran jelas tak dapat membendung perkembangan material, yaitu teknologi yang merupakan alat bantu manusia untuk mengatasi kesulitan material dan membantu manusia memahami alam. Misal nya dengan teleskop dapat di ketahui susunan jagat raya, dengan transportasi dan komunikasi pertukaran pengetahuan semakin cepat. Idialisme yang subjektif jelas tidak dapat di pertahankan.
Pada abad 19, muncul filsuf-filsuf materialisme asal jerman seperti Feuerbach, Moleschott, Buchner, dan Haeckel. Merekalah yang kemudian meneruskan keberadaan materialisme. Materialisme dan Empirisme adalah perangsang munculnya IPTEK karena berpikir pada kegiatan melakukan eksperimen-eksperimen ilmiah yang memicu perekembangan ilmu dan teknologi.
Karl marx memberikan suatu pandangan bahwa kenyataan yang ada adalah dunia materi dan didalam suatu susunan kehidupan yaitu masyarakat pada muatannya yang menumbuhkan ide serta teori serta pandangan yang kesemunya merupakan suatu gambaran yang nyata.
  1. Teori dan Konsep Konflik dan Materialisme
Konsep dasar filsafat materialisme, materialisme berpandangan bahwa hakikat realitas adalah materi, bukan rohani, bukan spiritual, atau supranatural.
Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada sedangkan ide atau fikiran timbul setelah materi. Dengan kata lain materialisme mengakui bahwa materi menentukan ide. Bukan ide yang menentukan materi. Contoh : karena meja atau kursi secara objektif ada, maka orang berfikir tentang meja dan kursi. Bisakah seseorang memikirkan meja dan kursi sebelum benda yang berbentuk meja atau kursi belum atau tidak ada.[6]
Konsep materialisme historis Marx menungkapkan bahwa manusia tidak akan melepaskan apa yang telah mereka dapatkan. Dalam rangka mempertahankan ‘buah peradaban’ manusia akan mengubah cara-cara produksinya untuk mengakomodasikan tenaga-tenaga produktif yang di perlukan dan mendorong kemajuan yang berkelanjutan. Kendati relasi-relasi produksi mempengaruhi momentum dan arah kualitatif perkembangan tenaga-tenaga produktif; tapi kapitalisme akan hancur oleh hasrat nya sendiri untuk meletakkan masyarakat pada tingkat produktif yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Selain itu, konsepsi materialisme marx memberi penjelasan mengenai perkembangan tenaga-tenaga produktif, yang membayangkan sebagai contoh munculnya kapitalisme sebagai respons terhadap tingkat tenaga produktif pada awal mula terbentuk. [7]
Ada empat konsep sentral penting dalam memahami materialisme historis
1.      Means of production ( cara produksi), yaitu sesuatu yang digunakan untuk memproduksi kebutuhan materiel dan untuk mempertahankan keberadaan.
2.      Relation of production (hubungan produksi), yaitu hubungan antara cara suatu masyarakat memproduksi dan peranan sosial yang terbagi kepada individu-individu dalam produksi, misalnya pemilik dan bukan pemilik alat-alat produksi.
3.      Mode of production (mode produksi), yaitu elemen dasar dari suatu tahapan sejarah dengan memperlihatkan bagaimana basis ekonomi membentuk hubungan sosial, seperti masa kuno, feodal, atau kapitalis.
4.      Force of production (kekuatan produksi), yaitu kapasitas dalam benda-benda dan orang yang di gunakan bagi tujuan produksi. Misal nya pada masa feodal, kekuatan produksi bersumber pada tanah, alat-alat pertanian, dan teknik penggarapan. Atau masa kapitalis, kekuatan produksi berasal dari teknik industri, ilmu, modal, dan teknologi mesin.[8]













BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan

  1. Saran

















DAFTAR PUSTAKA
Damsar, Pengantar Teori Sosiologi, Jakarta:  Prenada Group, 2015.
Pemikiran Materialisme Pdfrepository.Uinbanten.Ac.Id.
T.Z Lavine, Petualangan  Filsafat Dari Socrates Ke Sartre Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2002.
Wirawan I.B, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradima(Fakta Sosial, Definisi Sosial, Dan Perilaku Sosial), Jakarta: Prenada Group, 2012.
Sanderson Stephen K, Makrososiologi, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.



[1] Damsar,  Pengantar Teori Sosiologi, (Jakarta:  Prenada Group, 2015), Hlm 56.
[2]Pemikiran Meaterialisme Pdfrepository.Uinbanten.Ac.Id
[3] T.Z Lavine, Petualangan  Filsafat Dari Socrates Ke Sartre (Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2002), Hlm 46.
[4] I.B. Wirawan, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradima(Fakta Sosial, Definisi Sosial, Dan Perilaku Sosial), (Jakarta: Prenada Group, 2012), Hlm 10-11.
[5] Ibid, pengantar sosiologi, hlm 57-58
[7] Stephen K. Sanderson, Makrososiologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Hlm 621
[8] Ibid, pengantar teori sosiologi, hlm 59.