BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis Penelitian
Penelitian
pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian Research and
Development (R & D). Menurut
Sugiyono (dalam Maharani, 2013)
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini
mengembangkan panduan praktikum fisika berbasis literasi sains pada sub pokok bahasan hubungan momentum dan impuls terhadap sikap ilmiah siswa.
1.2 Waktu dan Subjek Penelitian
Pelaksanaan
penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun ajaran 2017/2018. Sampel
penelitian adalah 10 siswa kelas X-A untuk uji coba skala kecil dan siswa kelas X-B
MA Al-Djufri untuk uji coba skala besar.
1.3 Desain Penelitian
Pada
penelitian ini dibatasi pelaksanaannya hanya sampai tahap dihasilkannya panduan
praktikum fisika berbasis literasi yang telah layak serta valid dan tidak
dilakukan produksi masal. Tidak dilaksanakannya produksi masal, karena
pertimbangan biaya dan kemampuan peneliti.
Langkah-langkah
penggunaan metode R & D menurut Sugiyono
(dalam Maharani, 2013) ditunjukkan pada gambar 3.1
Potensi & masalah
|
Pengumpulan Data
|
Desain Produk
|
Validasi Produk
|
Revisi Produk
|
Revisi Produk Awal
|
Uji Coba Produk
Awal
|
Uji Coba Produk
Akhir
|
Revisi Produk
Akhir
|
Produk
Akhir
|
1.4 Prosedur Penelitian
1.
Potensi Masalah
Setelah melakukan observasi tentang pembelajaran fisika,
sarana dan prasarana yang ada disekolah,
bagaimana pelaksanaan praktikum dan petunjuk praktikum apa yang digunakan.
Diketahui bahwa sarana dan prasarana
yang ada disekolah sudah cukup memadai. Namun
dalam melaksanakan kegiatan praktikum fisika, panduan praktikum yang digunakan masih
berupa panduan konvensional yaitu panduan KIT, selain itu panduan praktikum
yang digunakan belum memuat komponen literasi sains sehingga menyebabkan
kegiatan yang terlaksana kurang maksimal dan belum mengembangkan sikap ilmiah.
2.
Mengumpulkan Data
Setelah didapatkan hasil identifikasi potensi
dan masalah, selanjutnya dilakukan studi pustaka dan pengumpulan data untuk di
tindak lanjuti. Data ini merupakan data awal untuk mendesain petunjuk praktikum
fisika berbasis literasi sains.
Dalam penelitian ini dikumpulkan data berupa hasil observasi mengenai
pelaksanaan praktikum dan petunjuk praktikum pada mata pelajaran fisika.
3.
Desain Produk
Langkah pertama dalam pengembangan panduan praktikum ini yaitu
mengintegrasikan komponen literasi sains ke dalam langkah-langkah panduan
praktikum. Selanjutnya ialah menyusun desain produk berupa panduan praktikum
berbasis literasi sains. Pembuatan
panduan praktikum yang lebih dulu dibuat adalah merancang langkah kerja
praktikum, penyusunan petunjuk praktikum, dan pembuatan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang dibuat berupa angket penilaian kelayakan petunjuk
praktikum, lembar observasi sikap ilmiah, angket tanggapan siswa dan
guru.
4.
Validasi produk
Validasi produk dilakukan melalui dua tahap yakni validasi materi dan validasi
tampilan. Validasi materi dan validasi tampilan dilakukan oleh dosen pembimbing
dan guru fisika. Validasi materi dan validasi tampilan menggunakan lembar
validasi panduan praktikum.
5.
Revisi Produk
Pada tahap ini dilakukan revisi atau
perbaikan dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh validator untuk mempersiapkan
ke tahap selanjutnya.
6.
Uji Coba Produk Awal
Setelah petunjuk praktikum berbasis literasi sains selesai direvisi,
produk yang telah valid di implementasikan pada 10 orang siswa kelas X-B. Implementasi
produk secara kecil bertujuan untuk mengetahui keterterapan petunjuk praktikum sebelum di uji cobakan pada skala yang
lebih besar.
7.
Revisi Produk Awal
Revisi produk awal dilakukan setelah tahap
uji coba produk awal. Tahap ini dilakukan jika pada pengujian produk awal masih
ditemukan beberapa kekurangan maka dilakukan perbaikan sesuai dengan hasil uji
keterbacaan.
8.
Uji Coba Produk Akhir
Uji
coba produk akhir dilakukan setelah revisi produk awal. Pada tahap ini produk
yang dihasilkan selanjutnya diuji coba dengan skala besar kepada siswa untuk
mengetahui keefektifan panduan
praktikum. Keefektifan yang dimaksud yakni mengetahui perbedaan kemampuan sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah
diterapkan panduan praktikum fisika berbasis literasi sains.
Desain uji
coba produk akhir dengan metode eksperimen, yaitu untuk mengetahui efektifitas
panduan praktikum fisika berbasis literasi sains terhadap sikap ilmiah siswa. Untuk mengetahui pengaruh panduan praktikum praktikum berbasis literasi sains terhadap sikap ilmiah
siswa, digunakan metode One Group Pre-Test Post-Test Design. Menurut Arikunto (dalam Maharani, 2013) desain
ini tergolong dalam Quasi Experimental Design ditunjukkan sebagai berikut
O1
|
X
|
O2
|
Keterangan:
X=
|
Penggunaan panduan praktikum berbasis literasi sains
|
O1=
|
Sikap ilmiah sebelum pembelajaran menggunakan panduan
praktikum berbasis literasi sains
|
O2=
|
Sikap ilmiah setelah pembelajaran menggunakan panduan
praktikum berbasis literasi sains
|
9. Revisi Produk Akhir
Revisi
produk akhir dilakukan setelah uji produk akhir jika masih terdapat kelemahan
dalam panduan praktikum.
10. Produk Akhir
Setelah melalui uji coba skala besar dan
revisi, produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah panduan praktikum
fisika berbasis literasi sains sub pokok bahasan hubungan momentum dan impuls yang dapat mengembangkan sikap ilmiah siswa.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Data
penelitian berupa kelayakan panduan praktikum
fisika berbasis literasi sains oleh
ahli materi dan ahli tampilan. Selain itu, terdapat juga data hasil observasi sikap
ilmiah siswa, serta data tanggapan siswa
dan guru. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Angket
Angket diberikan kepada dosen pembimbing dan
guru fisika untuk mengetahui kelayakan panduan praktikum yang dihasilkan. Data
validasi para ahli kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menelaah hasil
penilaian para ahli terhadap panduan praktikum berbasis literasi sains. Hasil
telaah digunakan sebagai masukan untuk merevisi/menyempurnakan panduan
praktikum literasi sains yang digunakan. Selain angket validasi panduan
praktikum, peneliti juga menggunakan
angket tanggapan siswa dan guru. Angket tanggapan siswa dan guru diberikan
setelah kegiatan praktikum fisika menggunakan panduan praktikum fisika berbasis
literasi sains.
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dari guru dan
subjek penelitian. Observasi dilakukan dengan mengamati proses kegiatan
pembelajaran dengan metode praktikum menggunakan
lembar observasi sikap ilmiah siswa. Hasil observasi kemudian dianalisis untuk mengetahui perbedaan sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah diberi
perlakuan menggunakan panduan praktikum berbasis
literasi sains.
1.6 Instrumen Penelitian
1. Lembar validasi panduan praktikum berbasis
literasi sains
Lembar penilaian ini ditujukan kepada validator yakni
dosen dan guru mata pelajaran fisika. Lembar validasi terdiri dari lembar validasi materi dan lembar validasi tampilan.
2. Angket tanggapan
siswa dan guru
Angket minat ini ditujukan kepada siswa untuk mengetahui
tanggapan siswa dan guru terhadap panduan praktikum yang dikembangkan.
3.
Lembar observasi sikap ilmiah
Lembar observasi dibuat berdasarkan indikator-indikator
sikap ilmiah, yaitu: sikap ingin tahu, respek terhadap data/fakta, berpikir
kritis, penemuan dan kreatifitas serta berpikiran terbuka dan kerja sama.
3.7 Metode Analisis Data
1.
Analisis Instrumen
a.
Angket
Penilaian validitas angket ini dilakukan oleh
dosen dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Angket yang digunakan
adalah angket untuk validasi atau menilai kelayakan panduan praktikum dan untuk
mengetahui tanggapan siswa dan
guru.
Aspek penilaian angket validasi materi panduan praktikum berbasis literasi sains
meliputi: cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran materi, memacu
keingintahuan, penyajian dan integritas literasi sains. Sedangkan aspek
penilaian angket validasi tampilan panduan praktikum
berbasis literasi sains meliputi: tampilan umum, penyajian dan
bahasa/keterbacaan.
b.
Lembar Observasi
Penilaian validitas lembar observasi ini dilakukan
oleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Lembar observasi
yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengukur sikap ilmiah siswa.
2.
Analisis Data
a.
Uji Validitas
Tingkat kelayakan panduan praktikum dihitung
dengan mencari presentase. Untuk memperoleh persentase dari suatu nilai dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
Keterangan:
P
|
=
|
Persentase
penilaian
|
f
|
=
|
Skor yang
diperoleh
|
N
|
=
|
Skor keseluruhan
|
Hasil presentase validasi ahli kemudian dikualitatifkan ke dalam kriteria penilaian
menurut Arikunto (dalam Sari, W.K., 2015) seperti pada Tabel di bawah ini:
Persentase
|
Kriteria
|
75%
x
100%
|
Layak
|
50%
x < 75%
|
Cukup layak
|
25%
x <50%
|
Kurang layak
|
x < 25%
|
Tidak layak
|
b.
Analisis Tanggapan Siswa
Dan Guru
Analisis
data tanggapan siswa dan guru terhadap pengembangan panduan praktikum
dianalisis secara deskriptif yaitu dengan cara merekap dan menjumlah tanggapan
siswa dan guru pada angket tanggapan panduan praktikum fisika berbasis literasi
sains kemudian menghitung persentase dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P
|
=
|
Persentase
penilaian
|
f
|
=
|
Skor yang
diperoleh
|
N
|
=
|
Skor keseluruhan
|
Hasil presentase angket tanggapan siswa dan
guru kemudian dikualitatifkan ke dalam kriteria penilaian sebagai berikut:
Persentase
|
Kriteria
|
75%
x
100%
|
Menarik
|
50%
x < 75%
|
Cukup menarik
|
25%
x <50%
|
Kurang menarik
|
x < 25%
|
Tidak menarik
|
c.
Analisis Sikap Ilmiah Siswa
Kriteria
penilaian sikap ilmiah siswa yang diamati ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:
NO
|
DIMENSI
|
POINT
|
|||
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
||
1
|
Sikap ingin tahu
|
4
|
3
|
2
|
1
|
2
|
Sikap
respek terhadap
fakta / data
|
4
|
3
|
2
|
1
|
3
|
Sikap
berpikir kritis
|
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
Sikap
penemuan dan kreativitas
|
4
|
3
|
2
|
1
|
5
|
Sikap
berpikiran terbuka dan kerja sama
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Data yang
diperoleh dari lembar observasi kemudian diolah
dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut:
Rubrik penilaian lembar observasi sikap
ilmiah siswa
ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:
Nilai siswa (%)
|
Kategori
|
80-100
|
Baik sekali
|
66-79
|
Baik
|
56-65
|
Cukup kurang
|
40-55
|
Kurang
|
30-39
|
Gagal
|
Arikunto
(dalam Afriani, 2016)
3. Uji
Prasyarat Hipotesis
Sebelum
melakukan pegujian hipotesis, data yang telah dirubah dalam bentuk skor
dilakukan uji prasyarat hipotesis untuk memeriksa keabsahan sampel, yaitu
dengan uji normalitas menggunakan one-sample kolmogorov smirnov berbantuan
software SPSS 16 for windows.
Penentuan kriteria uji normalitas chi-square
didasarkan pada:
· Jika
, distribusi data normal
· Jika
, distribusi data tidak normal
4. Uji
Hipotesis
Uji hipotesis
adalah uji yang digunakan
untuk mengetahui adanya perbedaan sikap ilmiah siswa setelah diberi perlakuan berupa panduan
praktikum berbasis literasi sains dengan sebelum diberi perlakuan. Uji hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu paired sample t test berbantuan software SPSS
16 for windows. Paired-samples t test dipilih karena uji ini cocok digunakan untuk mengukur ada
tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua variabel dari suatu group sampel
tunggal yang berdistribusi normal (Suprianto, et
al., 2017).
Kriteria pengujian
uji-t adalah sebagai berikut:
· Jika
, maka H1 diterima dan H0
ditolak
· Jika
, maka H0 diterima dan H1
ditolak