Saturday 15 September 2018

pengertian pendekatan dalam pendidikan Islam




BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara mendekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri. Metode Pembelajaran merupakan cara atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guna saat pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun kelompok.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode dan pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah menggunakan kedua sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik, khususnya pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien Dalam pembelajaran metode dan pendekatan tidak bisa dipisahkan karena kedua unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan. Dilihat dari permasalahan diatas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul "Pendekatan dan Metode dalam Pendidikan Islam"
B.            Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian pendekatan dalam pendidikan Islam?
2.    Apa saja macam-macam pendekatan dalam pendidikan Islam?
3.    Apa pengertian metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?
4.    Apa saja macam-macam metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?
C.            Tujuan
Dengan adanya permasalahan diatas maka penulis mengangkat judul inidengan tujuan agar para pembaca dapat memahami bagaimana pendekatan danmetode yang ada dalam pendidikan Islam


BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Pendekatan Dalam Pendidikan Islam
Pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya.[1]
B.            Macam-Macam Pendekatan Dalam Pendidikan Islam
Pendekatan pendidikan Islam yang seharusnya dipahami dan dikembangkan oleh para pendidik adalah meliputi:
1)             Pendekatan Psikologis
yang tekanannya diutamakan pada dorongan-dorongan yang bersifat persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang mampu menggerakan daya kognitif (mencipta hal-hal baru), konotatif (daya untuk berkemauan keras), dan afektif (kemampuan yang menggerakkan daya emosional) ketiga daya psikis tersebut dikembangkan dalam ruang lingkup penghayatan dan pengamalan ajaran agama di mana faktor-faktor pembentukan kepribadian yang berproses melalui individualisasi dan sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya menjadi titik sentral perkembangannya.
2)             Pendekatan Sosial-Kultural
yang ditekankan pada usaha pengembangan sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang berorientasi kepada kebutuhan hidup yang semakin maju dalam berbudaya dan berperadaban. Hal ini banyak menyentuh permasalahan-permasalahan inovasi ke arah sikap hidup yang alloplastis (bersifat membentuk lingkungan sesuai dengan ide kebudayaan modern yang dimilikinya), bukannya bersifat auto plastis (hanya sekedar menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada)
3)             Pendekatan Religi
yakni suatu pendekatan yang membawa keyakinan (aqidah) dan keimanan  dalam pribadi anak didik yang cenderung ke arah komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam dan meluas). Pandangan yang demikian, terpancar dari sikap bahwa segala, ilmu pengetahuan itu pada hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai ke- Tuhanan. Sikap yang demikian harus di internalisasikan (dibentuk dalam pribadi) dan dieksternalisasikan (dibentulk dalam kehidupan di luar diri pribadinya.
4)             Pendekatan Historis
yang ditekankan pada usaha pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan. Dalam hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara kronologis menjadi titik tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula faktor keteladanan merupakan proses identifikasi dalarm rangka mendorong penghayatan dan pengamalan agama
5)             Pendekatan Komparatif
yaitu pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan dengan hukum agama yang ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya. Pendekatan komparatif ini sering diwujudkan dalanm bentuk komparatif studi, baik di bidang hukum agama maupun juga antara hukum agama itu sendiri, dengan hukum lain yang berjalan, seperti hokum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-lain.
6)             Pendekatan Filosofis
yaitu pendekatan yang berdasarkan tinjauan atau pandangan falsafah Pendekatan demikian cenderung kepada usaha mencapai kebenaran dengan
memakai akal atau rasio. Pendekatan filosofis sering dipergunakan sekaligus dengan pola berpikir yang rasional dan membandingkan dengan pendapat pendapat para ahli filsafat dari berbagai kurun zaman tertentu beserta aliran filsafatnya.
C.            Pengertian Metode Dalam Pendidikan Islam
Metode Berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya "melalui" dan hodos yang artinya" jalan atau cara". Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Adapun istilah metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasał dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata Terkadang digunakan kata attharigah, manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti jalan, manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator.[2]
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam. Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seseorang pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya dengan tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya ilmu pendidikan islam.
Pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya dan berhasil guna menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantab.
Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah


memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung
D.           Macam-Macam Metode Dalam Pendidikan Islam
Pada dasarnya metode pendidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendekatan Islam. Selain itu, metode pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia diatas. luasnya permuk bumi dan dalam masa yang tidak demikian kepada penghuni bumi lainnya. Metode dalam pendidikan Islam meliputi :
1)             Metode Dialog Qur'ani Dan Nabawi
adalah pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur'an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metode khiwar yang meliputi dialog khitabi dan ta'abudi (bertanya dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggambarkan lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). Untuk yang terkhir ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya sesuatu kepada Rosulullah.
2)             Metode Kisah Qur'ani Dan Nabawi
metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikarn pesan dari sumber pokok sejarah Islam, yakin Al-qur'an dan Hadits. Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah (suri tauladan). Kisah-kisah dalam Al-qur'an dan Hadits, secara umum bertujuan untuk memberikan pengajaran terutama kepada orang-orang yang mau menggunakan akalnya. Relevansi antara cerita Qur'ani dengan metode penyampaian cerita dalam lingkungan pendidikan ini sangat tinggi. Metode ini merupakan suatu bentuk teknik penyampaian informasi dan instruksi yang amat bernilai, dan seorang pendidik harus dapat Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. memanfaatkan potensi kisah bagi pembentukan sikap yang merupakan bagian esensial pendidikan Qur'ani dan Nabawi.
3)                                Metode Perumpamaan
Metode ini, disebut pula metode "amsal" yakni cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur'an memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.
4)                                Metode Keteladanan
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik  kepada anak didik. Dalam Al-qur'an, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik kepada anak didik agar ditiru dan dilaksanakan Dengan demikian metode keteladanan ini bertujuan untuk menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta didik. Seperti pada Surah Q.S Al- Ahzab ayat 21 yang Artinya
"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu Gaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”
5)             Metode Ibrah Dan Mau'izhah
Metode ini disebut juga metode "nasehat" yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah atau mau'zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan anak didik terhadap hakekat sesuatu, serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam. Menurut Al-qur'an, metode nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah olah tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati, terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.[3]
6)             Metode Targhib Dan Tarhib
Metode ini, disebut pula metode "ancaman" dan atau "intimidasi" yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan hukuman atas kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah targhib dan tarhib dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya. Jadi, juga dapat diartikan sebagai ancaman Allah melalui penonjolan salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar mereka (peserta didik) teringat untuk tidak melakukan kesalahan.[4]
Sedangkan metode pengajaran dalam pendidikan Islam meliputi:
a)             Metode Ceramah
metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar, memperhatikan, dan mencatat keterangan keterangan guru. Metode ini layak dipakai guru bila pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah seorang pembicara yang baik.
b)             Metode Diskusi
metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu. Sebagaimana firman Allah di Surah An-Nahl: 125 Artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (An-Nahl: 125)
c)             Metode Tanya Jawab
yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru
d)            Metode Pembiasaan
yaitu sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama Islam.
e)             Metode Keteladanan
yaitu hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh oleh seseorang dari orang lain, namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian uswah dalam ayat Al- Qur'an.
f)              Metode Pemberian Ganjaran
yaitu pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik anak didik. Macam-macam ganjaran: pujian yang indah, imbalan materi/hadiah doa, tanda penghargaan, wasiat pada orang tua.
g)             Metode Pemberian Hukuman
metode ini kebalikan dari metode pemberian ganjaran yang mana kelebihan dan kekuragannya hampir sama.

h)             Metode Sorogarn
Inti metode ini adalah berlangsungnya proses belajar mengajar secara face to face, antara guru dan murid.
i)               Metode Bandongan
menurut Zamar Khasy Dhofier, yaitu sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca, menerangkan dan sering kali mengulas buku-buku Islam dalam bahasa Arab.
j)               Metode Mudzakarah
yaitu suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan jalan mengadakan pertemuan ilmiah yang secara khusus membahas persoalan yang bersifat keagamaan, nama lainnya majmaal al-buhust. Mudzakarah dibedakan menjadi 2, yaitu :
ü  Mudzakarah yang diselenggarakan oleh sesama santri untuk membahas suatu masalah
ü  Mudzakarah yang dipimpin oleh seorang kyai, dimana hasil mudzakarah diajukan untuk dibahas dan dinilai dalam suatu seminar.[5]
k)             Metode Kisah
Yaitu suatu cara dalam menyampaikan suatu materi pelajaran dengan menuturkan materi pelajaran secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan belaka. Metode kisah didunia pendidikan yang tidak diragukan kebenarannya adalah "Qur'ani dan kisah Nabi".
l)               Metode Pemberian Tugas
Dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggung jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru biasa berbentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran.


m)           Metode Karya Wisata
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa dan guru pergi meninggalkan sekolah menuju suatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal-hal tertentu.
n)             Metode Eksperimen
menurut Zakiyah Daradjat, metode percobaan yang biasanya dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah.
o)             Metode Latihan
menurut zuhairini,yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan atau biasa disebut dengan ulangan.
p)             Metode Sosio-Drama
Yaitu suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu, seperti yang terdapat dalam masyarakat sosial. Tujuannya adalah agar siswa menghayati dan menghargai perasaan orang lain, membagi tanggung jawab dalam kelompok, merangsang siswa berpikir dan memecahkan masalah. (Kasbollah, K.1993).
q)             Metode Simulasi
Yaitu penekanan dalam metode simulasi adalah pada kemampuan siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan. Dan pada titik finalnya siswa mampu untuk mendapatkan kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
r)              Metode Kerja Lapangan
yaitu suatu cara mengajar yang bertujuan memberikan pengalaman kerja nyata bagi anak didik diluar kelas (dimana saja bisa).
s)              Metode Demonstrasi
yaitu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fikih. Langkah- langkah penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
t)              Metode Kerja Kelompok
istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama.


BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Pendidikan Islam merupakan usaha dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyampaikan sebuah agama, dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan dan berbuat, menciptakan kepribadian Muslim.Dalam rangka membentuk itu semua, untuk mengajukan pendidikan Islamyang ada, misalnya dalam perkembangan kemajauan intelektual pendidikan. Metode dan pendekatan yang di jalankan dalam pendidikan islammerupakan suatu cara alat untuk lebih meningkatkan tarap kemampuan dan keintelektualan bagi peserta didik.Dalam hal ini semua, metode dan pendekatan dalam pendidikan Islamyaitu Usaha, jalan untuk meningkatkan Serius dalam diri Muslim itu sendiri. Dankemajuan akhlak yang ada bagi peserta didik.
A.           Saran
Dari makalah yang kami buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kitasemua Namun, penulis menyadari dari pembuatan makalah ini banyak sekalikesalahan baik dari tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.


DAFTAR PUSTAKA
Nur Ubhiyati. 1997. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV. Pustaka Setia
H. Abudin Nata. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Gaya Media Pratama Edisi Baru.
Arief Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.
Abdullah Mujib. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset.
Mujib, Abdullah. 2008. IImu Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset.


[1] Nur Ubhiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997, hal.99.
[2] H. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2005, hal 144
[3] Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press, 2002, hal. 41.
[4] Abdullah Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset, 2008, hal. 167.
[5] Mujib, Abdullah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset, 2008, hal. 67-72.