Wednesday 13 March 2019

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Likuiditas Pada PerusahanIndustri barang konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017


METODE PENELITIAN
A.    Rancangan Penelitian
             Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan analisis statistik atau angka angka.[1]Dengan menggunakan jenis kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel memengaruhi varaiabel lainnya.[2]
             Metode Analisis yang digunakan penelitian ini adalah regresi linear berganda karena terdapat dua macam variabel yang akan dilibatkan yaitu variabel X dan variabel Y. Yang termasuk variabel X adalah variabel X1 perputaran kas, variabel X2  perputaran piutang dan variabel X3 adalah perputaran persediaan, sedangkan variabel Y adalah likuiditas.  Rancangan penelitian  ini dapat digambarkan sebagai berikut  :
Gambar 1.1
Desain
Perputaran kas  (X1)
Operasional
Perputaran persediaan  (X2)

Perputaran piutang  (X2)

Likuiditas (Y)
Perputaran persediaan  (X2)

Perputaran persediaan  (X2)

Perputaran persediaan  (X2)

Likuiditas (Y)

 











B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau kesluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti.[3]Populasi pada penelitian ini adalah 48 perusahaan di perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa efek Indonesia selama periode 2015 – 2017.
2.      Sampel
Sampel merupakan bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[4] Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan menggunakan karakteristik sebagai berikut:
a.       Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2017.
b.      Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangannya untuk periode yang berakhir pada 31 desember selama periode pengamatan.
c.       Data laporan keuangan perusahaan yang dapat di analisis selama periode pengamatan. Dan laporan keuangan yang tidak dapat di analisis adalah,
Tabel 2.1
Data Laporan Keuangan Yang Tidak Dapat Di Analisis
No
Kode Saham
Nama Emiten
1
CINT
Chitose Internasional Tbk.

d.      Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan saham syariah. Dan perusahaan yang non syariah bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.2
Perusahaan Non Saham Syariah Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
No
Kode Saham
Nama Emiten
1
ALTO
Tri Banyan Tirta Tbk
2
CAMP
Campina Ice Cream Industry Tbk
3
CLEO
Sariguna Primatirta Tbk
4
DLTA
Delta Djakarta Tbk
5
GGRM
Gudang Garam Tbk
6
GOOD
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
7
HMSP
H.M. Sampoerna Tbk
8
HOKI
Buyung Poetra Sembada Tbk
9
HRTA
Hartadinata Abadi Tbk
10
KPAS
Cottonindo Ariesta Tbk
11
MLBI
Multi Bintang Indonesia Tbk
12
PANI
Pratama Abadi Nusa Industri Tbk
13
RMBA
Bentoel Internasional Investama Tbk
14
SCPI
Merck Sharp Dhome Pharma Tbk
15
SIDO
Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
16
WIIM      
Wismilak Inti Makmur Tbk
17
WOOD
Integra Indocabinet Tbk

Berdasarkan metode purposive sampling tersebut, maka terdapat 27 Perusahaan yang memenuhi kriteria dan bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.3
27 Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria
No
Kode Saham
Nama Emiten
1
ADES
Akasha wira Internasional Tbk.
2
AISA
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
3
CEKA
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
4
DVLA
Darya-Varia Laboratoria Tbk.
5
ICBP
Indofood CBP Sukses Maksmur Tbk.
6
INAF
Indofarma (persero) Tbk.
7
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk.
8
KAEF
Kimia Farma (Persero) Tbk.
9
KINO
Kino Indonesia Tbk
10
KICI
Kedaung Indah Tbk.
11
KLBF
Kalbe Farma Tbk.
12
LMPI
Langgeng Makmur Industri Tbk.
13
MBTO
Martina Berto Tbk.
14
MERK
Merck Tbk.
15
MRAT
Mustika Ratu Tbk.
16
MYOR
Mayora Indah Tbk
17
PSDN
Prasidha Aneka Niaga Tbk.
18
PYFA
Pyridam Farma Tbk.
19
ROTI
Nippon Indosari Corpindo tbk
20
SKBM
Sekarbumi Tbk.
21
SKLT
Sekar Laut Tbk
22
SQBB
Taischo Pharmaceutial Indonesia Tbk.
23
STTP
Siantartop Tbk.
24
TCID
Mandom Indonesia Tbk
25
TSPC
Tempo Scan Pacific Tbk.
26
ULTJ
Ultrajaya Milk Industry Tbk.
27
UNVR
Unilever Indonesia Tbk.

C.    Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.[5]Instrument penelitian memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan penelitian.[6]Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder atau data tangan kedua, yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud dan dokumentasi atau data yang telah tersedia. Data sekunder ini didapatkan berupa laporan keuangan tahunan Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui www.idx.co.id
D.    Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi dokumen sebagai teknik untuk mengumupulkan data primer. Studi dokumen yang digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini berbentuk tulisan atau laporan keuangan tahunan Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 samapai dengan tahun 2017..
E.     Analisis Data
             Analisis data adalah proses penghimpunan atau pengumpulan, permodelan atau transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan mendukung keputusan.[7]
             Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1.      Uji Asumsi klasik
       Sebelum melakukan analisis regresi berganda dilakukan, maka diperlukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk memastikan apakah model tersebut tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan.
a.       Uji Normalitas
        Uji normalitas digunakan untuk menetukan normal atau tidaknya distribusi data yang telah dikumpulkan. Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, maka dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot, dengan asumsi sebagai berikut:
1)      Apabila data menyebar disekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka mode regresi memenuhi uji asumsi normalitas.
2)      Apabila data menyebar jauh dari diagonal, dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji asumsi klasik. [8]
b.      Multikoliniearitas
         Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (multikolinieritas). Untuk mendeteksi atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi yaitu dengan:
1)      Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel independen.
2)      Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.9), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
3)      Mengamati nilai tolerance danvariance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas dalam model regresi.
c.       Autokorelasi
         Autokorelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial dan sering ditentukan pada data serial waktu (time series). Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumya).Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.Alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi.
      Dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H0 = tidak adanya autokrelasi, r = 0
Ha = ada autokorelasi, r ≠ 0
      Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson test yang berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
1)      Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif.
2)      Jika d > (4-dl), berarti terdapat autokorelasi negative
3)      Jika du < d < (4-du), berarti tidak dapat autorelasi
4)      Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat disimpulkan.[9]
d.      Uji Heteroskedastisitas
        Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut hesteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hesteroskedastisitas .
        Deteksi ada tidaknya hesteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimanaY adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di Studentized.
        Dasar analisis :
1)      Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas.
2)      Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, mka tidak terjadi heteroskedastisitas.[10]
2.      Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Regresi linear yaitu regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Model persamaan regresi linear berganda sebagai berrikut:[11]
Y= α+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y         = Likuiditas
X1       = Perputaran Kas
X2       = Perputaran Piutang
X3       = Perputaran Persediaan
a           = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien\
            e           = error
3.      Uji Hipotesis
a.       Uji t atau Uji Parsial
    Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh masing-masing variabel independen (bebas) yang terdiri dari variabel perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan  terhadap variabel dependen (terikat) yaitu likuiditas (current ratio). Pengujian terhadap hasil regresi dilakukan dengan menggunakan uji t pada derajat keyakinan 95% atau α = 5%. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)      Menentukan formula hipotesis
a)    Pengaruh variabel perputaran kas terhadap variabel likuiditas:
H01 = Perputaran Kas (X1) tidak berpengaruh terhadap Likuiditas (Y) pada perusahaan.
Ha1 = Perputaran Kas (X1) berpengaruh terhadap Likuiditas (Y) pada perusahaan. 
b)   Pengaruh variabel perputaran piutang terhadap variabel likuiditas
Ho2 = Perputaran Piutang (X3) tidak berpengaruh terhadap Likuiditas (Y) pada perusahaan.
Ha2 = Perputaran Piutang (X3) berpengaruh terhadap Likuiditas (Y) pada perusahaan.
c)      Pengaruh variabel perputaran persediaan terhadap variabel likuiditas
Ho3 = perputaran persediaan (X2) tidak berpengaruh terhadap
Likuiditas (Y) pada perusahaan.
Ha3 = Perputaran Persediaan (X2) berpengaruh terhadap Likuiditas (Y) pada perusahaan.
2)      Membandingkan probabilitas tingkat kesalahan t hitung dengan tingkat signifikan tertentu.
3)      Membuat keputusan
Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS sebagai berikut:
1)      Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2)      Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b.      Uji F atau Simultan
      Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen yang diamati berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
      Adapun langkah-langkah pengujian signifikan secara simultan adalah sebagai berikut:
1)      Merumuskan hipotesis
H04:  β1  β2  β3     = 0 artinya tidak ada pengaruh perputaran kas,perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan terhadap likuiditas.
Ha4: β1 β2 β3 = 0 artinya ada pengaruh pengaruh perputaran kas,perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan terhadap likuiditas
        Memilih uji statistik, memilih uji F karena hendak menentukan pengaruh berbagai variabel independen secara bersama-sama terhadap variaebel dependen.
2)      Menetukan taraf nyata (α)
a)      Taraf nyata yang digunakan adalah 5%
b)      Nilai F table memiliki derajat beba V1=1;V2=n-2
3)      Menentukan kriteria pengujian
a)       Dengan membandingkan nilai F hitungnya dan F table.
            Apabila Ftabel > Fhitung, maka H0 diterima dan Haditolak.
            Apabila Ftabel < Fhitung, maka H0 ditolak dan Haditerima.
b)       Dengan menggunakan angka probabilitas signifikan
Apabila angka probabilitas signifikan > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Apabila angka probabilitas signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
c)      Menentukan nilai uji statistic
d)     Membuat kesimpulan:
            Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.




[1] Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 12
[2] Husein umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawaki Pers, 2013), hlm. 35.
[3] Nanang martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 74
[4] Wiratna Sujarweni, Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi dengan SPSS (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2016), hlm. 108.
[5] Suharsimi Arikuonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 203.
[6] Ninit alfianika, Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 116.
[7] Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Dan Penelitian Sebuah Pengenalan Dan Penuntun Langkah Demi Pelaksanaan Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm.253.
[8] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 301
[9] Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian Akuntansi (Bandung: Rfika Aditama, 2013), hlm. 98.
[10] Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan dan Pemahamandan penggunaan Metode Penelitian (Malang: UIN Maliki Pres, 2010), hlm. 120.
[11] Wiratna Sujarweni, Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi dengan SPSS (Yogyakarta: Pustaka Baru Press,2016), hlm. 108