METODE PENELITIAN
A.
Rancangan
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan analisis
statistik atau angka angka.[1]Dengan
menggunakan jenis kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
memengaruhi varaiabel lainnya.[2]
Metode Analisis
yang digunakan penelitian ini adalah regresi linear berganda karena terdapat
dua macam variabel yang akan dilibatkan yaitu variabel X dan variabel Y. Yang
termasuk variabel X adalah variabel X1 perputaran kas, variabel X2
perputaran piutang dan variabel X3
adalah perputaran persediaan, sedangkan variabel Y adalah likuiditas. Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar
1.1
Desain
Perputaran kas (X1)
|
Perputaran
persediaan (X2)
|
Perputaran
piutang (X2)
|
Likuiditas
(Y)
|
Perputaran
persediaan (X2)
|
Perputaran
persediaan (X2)
|
Perputaran
persediaan (X2)
|
Likuiditas
(Y)
|
B.
Populasi
dan Sampel
1.
Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah penelitian, atau kesluruhan unit atau individu dalam
ruang lingkup yang akan diteliti.[3]Populasi
pada penelitian ini adalah 48 perusahaan di perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa efek Indonesia selama periode 2015 – 2017.
2.
Sampel
Sampel merupakan bagian jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[4]
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling yaitu metode penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan
menggunakan karakteristik sebagai berikut:
a.
Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2017.
b.
Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangannya
untuk periode yang berakhir pada 31 desember selama periode pengamatan.
c.
Data laporan keuangan perusahaan yang dapat di
analisis selama periode pengamatan. Dan laporan keuangan yang tidak dapat di analisis
adalah,
Tabel
2.1
Data Laporan
Keuangan Yang Tidak Dapat Di Analisis
No
|
Kode
Saham
|
Nama
Emiten
|
1
|
CINT
|
Chitose Internasional Tbk.
|
d.
Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan
saham syariah. Dan perusahaan yang non syariah bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.2
Perusahaan
Non Saham Syariah Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia
No
|
Kode
Saham
|
Nama Emiten
|
1
|
ALTO
|
Tri Banyan Tirta Tbk
|
2
|
CAMP
|
Campina Ice Cream Industry Tbk
|
3
|
CLEO
|
Sariguna Primatirta Tbk
|
4
|
DLTA
|
Delta Djakarta Tbk
|
5
|
GGRM
|
Gudang Garam Tbk
|
6
|
GOOD
|
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
|
7
|
HMSP
|
H.M. Sampoerna Tbk
|
8
|
HOKI
|
Buyung Poetra Sembada Tbk
|
9
|
HRTA
|
Hartadinata Abadi Tbk
|
10
|
KPAS
|
Cottonindo Ariesta Tbk
|
11
|
MLBI
|
Multi Bintang Indonesia Tbk
|
12
|
PANI
|
Pratama Abadi Nusa Industri Tbk
|
13
|
RMBA
|
Bentoel Internasional Investama Tbk
|
14
|
SCPI
|
Merck Sharp Dhome Pharma Tbk
|
15
|
SIDO
|
Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
|
16
|
WIIM
|
Wismilak Inti Makmur Tbk
|
17
|
WOOD
|
Integra Indocabinet Tbk
|
Berdasarkan metode purposive sampling tersebut,
maka terdapat 27 Perusahaan yang memenuhi kriteria dan bisa dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 2.3
27
Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria
No
|
Kode
Saham
|
Nama Emiten
|
1
|
ADES
|
Akasha wira Internasional Tbk.
|
2
|
AISA
|
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
|
3
|
CEKA
|
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
|
4
|
DVLA
|
Darya-Varia Laboratoria Tbk.
|
5
|
ICBP
|
Indofood CBP Sukses Maksmur Tbk.
|
6
|
INAF
|
Indofarma (persero) Tbk.
|
7
|
INDF
|
Indofood Sukses Makmur Tbk.
|
8
|
KAEF
|
Kimia Farma (Persero) Tbk.
|
9
|
KINO
|
Kino Indonesia Tbk
|
10
|
KICI
|
Kedaung Indah Tbk.
|
11
|
KLBF
|
Kalbe Farma Tbk.
|
12
|
LMPI
|
Langgeng Makmur Industri Tbk.
|
13
|
MBTO
|
Martina Berto Tbk.
|
14
|
MERK
|
Merck Tbk.
|
15
|
MRAT
|
Mustika Ratu Tbk.
|
16
|
MYOR
|
Mayora Indah Tbk
|
17
|
PSDN
|
Prasidha Aneka Niaga Tbk.
|
18
|
PYFA
|
Pyridam Farma Tbk.
|
19
|
ROTI
|
Nippon Indosari Corpindo tbk
|
20
|
SKBM
|
Sekarbumi Tbk.
|
21
|
SKLT
|
Sekar Laut Tbk
|
22
|
SQBB
|
Taischo Pharmaceutial Indonesia Tbk.
|
23
|
STTP
|
Siantartop Tbk.
|
24
|
TCID
|
Mandom Indonesia Tbk
|
25
|
TSPC
|
Tempo Scan Pacific Tbk.
|
26
|
ULTJ
|
Ultrajaya Milk Industry Tbk.
|
27
|
UNVR
|
Unilever Indonesia Tbk.
|
C.
Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah.[5]Instrument
penelitian memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan penelitian.[6]Dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder atau data tangan kedua, yaitu data
yang diperoleh lewat pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud dan
dokumentasi atau data yang telah tersedia. Data sekunder ini didapatkan berupa
laporan keuangan tahunan Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui www.idx.co.id
D.
Pengumpulan
Data
Di dalam
penelitian ini peneliti menggunakan studi dokumen sebagai teknik untuk
mengumupulkan data primer. Studi dokumen yang digunakan oleh peneliti di dalam
penelitian ini berbentuk tulisan atau laporan keuangan tahunan Perusahaan
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2015 samapai dengan tahun 2017..
E.
Analisis
Data
Analisis data adalah proses penghimpunan atau
pengumpulan, permodelan atau transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti
dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan
mendukung keputusan.[7]
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data
adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi klasik
Sebelum melakukan analisis regresi berganda
dilakukan, maka diperlukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk memastikan
apakah model tersebut tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas,
autokorelasi dan heteroskedastisitas jika terpenuhi maka model analisis layak
untuk digunakan.
a.
Uji Normalitas
Uji
normalitas digunakan untuk menetukan normal atau tidaknya distribusi data yang
telah dikumpulkan. Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak,
maka dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot, dengan asumsi
sebagai berikut:
1)
Apabila data menyebar disekitar garis diagonal,
dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka mode regresi memenuhi uji asumsi normalitas.
2)
Apabila data menyebar jauh dari diagonal, dan
atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji
asumsi klasik. [8]
b.
Multikoliniearitas
Uji
multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
(multikolinieritas). Untuk mendeteksi atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi yaitu dengan:
1)
Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi
model regresi empiris sangat tinggi, secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel independen.
2)
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel
independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya
diatas 0.9), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
3)
Mengamati nilai tolerance danvariance
inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai
cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila hasil regresi
memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada
multikolinieritas dalam model regresi.
c. Autokorelasi
Autokorelasi sering dikenal dengan nama
korelasi serial dan sering ditentukan pada data serial waktu (time series). Uji autokorelasi bertujuan
menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumya).Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.Alat ukur yang digunakan untuk
mendeteksi adanya autokorelasi.
Dalam
penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H0 = tidak adanya autokrelasi, r = 0
Ha = ada autokorelasi, r ≠ 0
Untuk
menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson
test yang berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
1)
Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi
positif.
2)
Jika d > (4-dl), berarti terdapat
autokorelasi negative
3)
Jika du < d < (4-du), berarti tidak dapat
autorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut hesteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi hesteroskedastisitas .
Deteksi ada tidaknya hesteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu grafik Scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimanaY adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di Studentized.
Dasar analisis :
1)
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas.
2)
Jika tidak ada pola yang jelas, secara
titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, mka tidak
terjadi heteroskedastisitas.[10]
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi
linier berganda. Regresi linear yaitu regresi yang memiliki satu variabel
dependen dan lebih dari satu variabel independen. Model persamaan regresi
linear berganda sebagai berrikut:[11]
Y= α+ b1X1 + b2X2 + b3X3
+ e
Keterangan :
Y = Likuiditas
X1 = Perputaran Kas
X2 = Perputaran Piutang
X3 = Perputaran Persediaan
a = Konstanta
b1,b2,b3
= Koefisien\
e = error
3. Uji Hipotesis
a. Uji t atau Uji Parsial
Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh
masing-masing variabel independen (bebas) yang terdiri dari variabel perputaran
kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap variabel dependen (terikat) yaitu
likuiditas (current ratio). Pengujian terhadap hasil regresi dilakukan
dengan menggunakan uji t pada derajat keyakinan 95% atau α = 5%.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)
Menentukan formula hipotesis
a)
Pengaruh variabel perputaran kas terhadap
variabel likuiditas:
H01 = Perputaran Kas (X1) tidak
berpengaruh terhadap Likuiditas (Y) pada perusahaan.
Ha1 = Perputaran Kas (X1)
berpengaruh terhadap Likuiditas (Y) pada perusahaan.
b)
Pengaruh variabel perputaran piutang
terhadap variabel likuiditas
Ho2 = Perputaran Piutang (X3) tidak berpengaruh terhadap
Likuiditas (Y) pada perusahaan.
Ha2 = Perputaran Piutang (X3) berpengaruh terhadap
Likuiditas (Y) pada perusahaan.
c)
Pengaruh variabel perputaran
persediaan terhadap variabel likuiditas
Ho3 = perputaran persediaan (X2) tidak berpengaruh
terhadap
Likuiditas (Y) pada perusahaan.
Ha3 = Perputaran Persediaan (X2) berpengaruh terhadap
Likuiditas (Y) pada perusahaan.
2)
Membandingkan probabilitas tingkat
kesalahan t hitung dengan tingkat signifikan tertentu.
3)
Membuat keputusan
Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan pada
nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program
SPSS sebagai berikut:
1)
Jika probabilitas < 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima.
2)
Jika probabilitas > 0,05 maka H0
diterima dan Ha ditolak.
b. Uji F atau Simultan
Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua
variabel independen yang diamati berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Adapun langkah-langkah pengujian signifikan
secara simultan adalah sebagai berikut:
1)
Merumuskan hipotesis
H04: β1 β2 β3
= 0 artinya tidak ada pengaruh perputaran kas,perputaran piutang
dan perputaran persediaan secara simultan terhadap likuiditas.
Ha4: β1 β2 β3
= 0 artinya ada pengaruh pengaruh perputaran kas,perputaran piutang dan
perputaran persediaan secara simultan terhadap likuiditas
Memilih
uji statistik, memilih uji F karena hendak menentukan pengaruh berbagai
variabel independen secara bersama-sama terhadap variaebel dependen.
2)
Menetukan taraf nyata (α)
a)
Taraf nyata yang digunakan adalah 5%
b)
Nilai F table memiliki derajat beba V1=1;V2=n-2
3)
Menentukan kriteria pengujian
a)
Dengan
membandingkan nilai F hitungnya dan F table.
Apabila
Ftabel > Fhitung, maka H0 diterima dan Haditolak.
Apabila
Ftabel < Fhitung, maka H0 ditolak dan Haditerima.
b)
Dengan
menggunakan angka probabilitas signifikan
Apabila angka probabilitas signifikan > 0.05
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Apabila angka probabilitas signifikan < 0.05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
c)
Menentukan nilai uji statistic
d)
Membuat kesimpulan:
Menyimpulkan
H0 diterima atau ditolak.
[1] Sugiyono, Metodologi
Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 12
[2] Husein umar, Metode
Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawaki Pers, 2013),
hlm. 35.
[3] Nanang
martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011), hlm. 74
[4] Wiratna
Sujarweni, Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi dengan SPSS (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2016), hlm. 108.
[5] Suharsimi
Arikuonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), hlm. 203.
[6] Ninit
alfianika, Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia,
(Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 116.
[7] Restu Kartiko
Widi, Asas Metodologi Dan Penelitian Sebuah Pengenalan Dan Penuntun Langkah
Demi Pelaksanaan Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm.253.
[8] Suharsimi
Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 301
[9] Danang
Sunyoto, Metodologi Penelitian Akuntansi
(Bandung: Rfika Aditama, 2013), hlm. 98.
[10] Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan
dan Pemahamandan penggunaan Metode Penelitian (Malang: UIN Maliki Pres,
2010), hlm. 120.
[11] Wiratna
Sujarweni, Kupas Tuntas Penelitian
Akuntansi dengan SPSS (Yogyakarta: Pustaka Baru Press,2016), hlm. 108