RESUME
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN
PERTEMUAN KE 15
Ø KONSEP
PAT (Port Address Translation )
adalah suatu fitur dari
sebuah jaringan perangkat yang menerjemahkan TCP atau UDP komunikasi yang
dibuat antara host di jaringan pribadi dan host pada jaringan publik. Hal ini
memungkinkan sebuah masyarakat tunggal alamat IP untuk digunakan oleh banyak
host pada jaringan pribadi, yang biasanya Local Area Network atau LAN.
Perangkat PAT transparan memodifikasi IP paket saat mereka melewatinya.
Modifikasi membuat semua paket yang mengirim ke jaringan publik dari beberapa
host di jaringan pribadi tampaknya berasal dari satu host , (perangkat PAT)
pada jaringan publik.
Ø PERILAKU
PERUSAHAAN DALAM PAT ( Port Address Translation )
Teori
pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku pasar. Berdasarkan teori pasar
modal efisien, suatu perubahan akuntansi direaksi oleh pasar hanya apabila
perubahan akuntansi tersebut berpengaruh terhadap arus kas perusahaan.
Economic consequences diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan akuntansi walaupun perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak berpengaruh secara langsung terhadap arus kas. Karena itu, economic consequences merupakan salah satu anomali pasar modal efisien. Teori akuntansi positif (PAT) adalah penjelasan terhadap adanya economic consequences.
Istilah positif mengacu pada sebuah teori yang mencoba untuk membuat prediksi yang baik terhadap kejadian-kejadian nyata di dunia. Sampai sekarang, teori positif berkenaan dengan prediksi kegiatan seperti pemilihan teori akuntansi oleh perusahaan dan bagaimana perusahaan akan bereaksi merespon standar-standar akuntansi yang baru diajukan.
PAT mengambil sudut pandang bahwa perusahaan mengorganisasi diri mereka sendiri dalam cara yang paling elisien, jadi untuk memaksimalkan prospek mereka untuk bertahan, beberapa perusahaan lebih bersifat desentralisasi dibandingkan yang lain, beberapa perusahaan mengadakan kegiatan internal sementara perusahaan-perusahaan yang lain lebih memilih kegiatan-kegiatan yang lain, beberapa perusahaan lebih banyak membiayai dengan menggunakan hutang dibandingkan yang lainnya, dan seterusnya. Bentuk organisasi yang paling efisien untuk perusahaan-perusahaan tertentu tergantung pada faktor-faktor seperti lingkungannya dipandang dari segi legal/hukum dan institusional, teknologi, tingkat persaingan dalam industri tersebut, dan seterusnya. Jika semua digabungkan, faktor-faktor ini memutuskan suatu set kesempatan investasi yang tersedia bagi perusahaan, dan kemudian, prospek masa depan perusahaan tersebut.
Harus diperhatikan bahwa PAT tidak memaparkan lebih jauh hingga memberikan saran bagi perusahaan (dan para pembuat standar) untuk benar-benar menspesifikasikan secara lengkap kebijakan-kebijakan akuntansi yang akan mereka gunakan. Hal ini akan memakan biaya yang sangat besar. Sangat dimungkinkan untuk memberikan kesempatan yang cukup fleksibel bagi manajer untuk memilih kebijakan akuntansi, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan keadaan-keadaan yang baru atau tak disangka-sangka sebelumnya. Sebagai contoh, sebuah standar akuntansi yang baru mungkin bisa menurunkan rasio hutang terhadap harta perusahaan (SFAS 106 berkenaan dengan keuntungan pasca-pensiun, merupakan suatu standar) sampai pada titik dimana pelanggaran terhadap kesepakatan hutang merupakan hal yang penting. Hal ini juga memberikan kemungkinan bagi manajemen untuk menekan biaya. Sebagai contoh, untuk berpindah dari sistem persediaan LIFO menjadi FIFO merupakan cara yang akan ditempuh manajemen untuk meningkatkan harta bahkan setelah terjadi efek dari pajak pendapatan, daripada melakukan negosiasi ulang atas kontrak hutang atau menanggung biaya yang keluar atas pelanggaran teknis.
Economic consequences diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan akuntansi walaupun perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak berpengaruh secara langsung terhadap arus kas. Karena itu, economic consequences merupakan salah satu anomali pasar modal efisien. Teori akuntansi positif (PAT) adalah penjelasan terhadap adanya economic consequences.
Istilah positif mengacu pada sebuah teori yang mencoba untuk membuat prediksi yang baik terhadap kejadian-kejadian nyata di dunia. Sampai sekarang, teori positif berkenaan dengan prediksi kegiatan seperti pemilihan teori akuntansi oleh perusahaan dan bagaimana perusahaan akan bereaksi merespon standar-standar akuntansi yang baru diajukan.
PAT mengambil sudut pandang bahwa perusahaan mengorganisasi diri mereka sendiri dalam cara yang paling elisien, jadi untuk memaksimalkan prospek mereka untuk bertahan, beberapa perusahaan lebih bersifat desentralisasi dibandingkan yang lain, beberapa perusahaan mengadakan kegiatan internal sementara perusahaan-perusahaan yang lain lebih memilih kegiatan-kegiatan yang lain, beberapa perusahaan lebih banyak membiayai dengan menggunakan hutang dibandingkan yang lainnya, dan seterusnya. Bentuk organisasi yang paling efisien untuk perusahaan-perusahaan tertentu tergantung pada faktor-faktor seperti lingkungannya dipandang dari segi legal/hukum dan institusional, teknologi, tingkat persaingan dalam industri tersebut, dan seterusnya. Jika semua digabungkan, faktor-faktor ini memutuskan suatu set kesempatan investasi yang tersedia bagi perusahaan, dan kemudian, prospek masa depan perusahaan tersebut.
Harus diperhatikan bahwa PAT tidak memaparkan lebih jauh hingga memberikan saran bagi perusahaan (dan para pembuat standar) untuk benar-benar menspesifikasikan secara lengkap kebijakan-kebijakan akuntansi yang akan mereka gunakan. Hal ini akan memakan biaya yang sangat besar. Sangat dimungkinkan untuk memberikan kesempatan yang cukup fleksibel bagi manajer untuk memilih kebijakan akuntansi, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan keadaan-keadaan yang baru atau tak disangka-sangka sebelumnya. Sebagai contoh, sebuah standar akuntansi yang baru mungkin bisa menurunkan rasio hutang terhadap harta perusahaan (SFAS 106 berkenaan dengan keuntungan pasca-pensiun, merupakan suatu standar) sampai pada titik dimana pelanggaran terhadap kesepakatan hutang merupakan hal yang penting. Hal ini juga memberikan kemungkinan bagi manajemen untuk menekan biaya. Sebagai contoh, untuk berpindah dari sistem persediaan LIFO menjadi FIFO merupakan cara yang akan ditempuh manajemen untuk meningkatkan harta bahkan setelah terjadi efek dari pajak pendapatan, daripada melakukan negosiasi ulang atas kontrak hutang atau menanggung biaya yang keluar atas pelanggaran teknis.
Ø PENGUKURAN
VARIABEL AKUNTANSI
Mengoperasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah konsep
untuk membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi
perilaku, aspek, atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep. Hal tersebut kemudian
diterjemahkan kedalam elemen yang dapat diamati dan diukur sehingga
menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep. (Sekaran, 2006:4)
Definisi operasional menurut
Singarimbun dan Effendi (1995:46) adalah :
1. Unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana
caranya mengukur suatu fenomena.
2. Semacam petunjuk pelaksana bagaimana caranya
mengukur suatu fenomena.
3. Suatu informasi ilmiah yang sangat membantu
peneliti lain yang ingin menggunakan fenomena yang sama.
Tipe-tipe Pengukuran
Proses pengukuran sama dengan pendekatan ilmiah pada
teori konstruksi dan pengujian. Pertanyaan tentang pengujian teori berhubungan
dengan pertanyaan tentang perbedaan jenis-jenis pengukuran. Campbell membaginya
kedalam dua jenis: fundamental dan turunan. Menurut Campbell, pengukuran bisa
diakui hanya ketika ada konfirmasi teori-teori empiric (hukum) untuk mendukung
pengukuran. Tipe pengukuran yang lebih jauh, pengukuran fiat, yang diungkapkan
oleh Togerson, menjadi tambahan atas pengukuran fundamental dan turunan yang
didiskusikan Campbell.
1. Pengukuran Fundamental
Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa
diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung pada
pengukuran variabel apapun. Hal-hal seperti panjang, hambatan listrik, nomor,
dan volume merupakan hal-hal yang bisa diukur. Sebuah skala rasio bisa
diformulasikan pada tiap-tiap benda sebagai hukum dasar yang dihubungkan dengan
pengukuran yang berbeda (jumlah) pada benda-benda yang sudah ada.
2. Pengukuran Turunan
Menurut Campbell, sebuah pengukuran turunan merupakan pengukuran yang
bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya adalah
pengukuran kepadatan, yang bergantung pada pengukuran massa dan volume. Dalam
akuntansi, contoh pengukuran turunan adalah keuntungan, yang diturunkan dari
penambahan dan pengurangan pendapatan denagn beban.
3. Pengukuran Formal
Ini adalah tipe pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi, menggunakan
definisi yang dibangun secara acak untuk dihubungkan dengan hal-hal yang bisa
diamati dengan pasti (variabel) pada konsep yang telah ada, tanpa perlu teori
konfirmasi untuk mendukung hubungan tersebut. Sebagai contoh, dalam akuntansi
kita tidak tahu bagaimana cara untuk mengukur konsep keuntungan secara
langsung. Kita mengasumsikan variabel pendapatan, laba, beban, dan kerugian dihubungkan
dengan konsep keuntungan dan bagaimanapun bisa digunakan untuk mengukur
keuntungan secara tidak langsung.
Pengukuran dalam ilmu
Akuntansi
Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu
akuntansi adalah perhitungan modal dan laba. Modal dinilai berasal dari
transaksi dan penilaian ulang yang terjadi di pasar modal. Laba berasal dari
perbandingan dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dalam satu periode
akuntansi. Modal dapat dinilai dan dihitung dengan berbagai cara, contoh :
historical cost, operasional, keuangan, atau nilai wajar. Sejarah menunjukkan
pada kita bahwa konsep perhitungan atas modal dan laba telah berubah dan
berkembang dari waktu ke waktu dan menghasilkan beberapa konsep perhitungan
yang fundamental. Yang terkini, standar pelaporan keuangan internasional telah
membuat konsep kebih tepat yaitu konsep “nilai wajar”. Beberapa pengamat
beragumen dan mengkritik konsep “nilai wajar” ini. Bahwa konsep ini merubah
konsep alokasi ke pendekatan penilaian, di mana akan menunjukkan perbedaan
tergantung atas situasi dan interpretasi yang subjektif. Perubahan ini lebih
fokus pada penilaian “Balance Sheet”, mengalihkan akuntansi dari perhitungan
alokasi laba yang sederhana dan lebih menekankan pada relevasi pada realita
komersi dan pengambilan keputusan oleh investor dibadingkan kebenarannya.
SISTEM
PENGUKURAN AKUNTANSI
1. Three Main
Income and Capital Measurements System
2. Historical
Cost Accounting
3. Current Cost
Accounting
4. Financial
Capital vs Physical Capital
Di bawah sistem pasar akuntansi nilai. perhitungan
laba bergantung pada ukuran modal. Artinya, keuntungan lebih tepat
didefinisikan sebagai perubahan modal selama periode pelaporan dan bukan
sebagai alokasi biaya perolehan ditentukan oleh banyak konvensi akuntansi.
Dalam akuntansi biaya saat ini ada dua pandangan dasar dan bersaing tentang apa
yang merupakan modal awal dan akhir konsep keuangan dan konsep fisik.