PROPOSAL
PENELITIAN
PENGARUH
KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 MENES
KABUPATEN
PANDEGLANG
TAHUN
2014/2015
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran metodelogi penelitian
DI
SUSUN OLEH :
Miftahul
Kudus
SEKOLAH
TINGGI EKONOMI ISLAM TIARA
JAKARTA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan panulisan Proposal penelitian yang berjudul
“PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS SMP N 2 MENES” Dengan baik.
.Sebelumnya, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Ibu Guru Pembimbing yang telah memberikan tugas ini dan yang telah
membimbing penulis dalam penyelesaian tugas kelompok ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan
keterbatasan yang ada, sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
penulisan Proposal Penelitian ini. Penulis sangat memerlukan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca Proposal Penelitian ini, terutama Ibu
Guru untuk penyempurnaan Proposal Penelitian ini
.Demikianlah yang dapat penulis sampaikan,
penulis berharap semoga Proposal Penelitian ini bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya.
Pandeglang,
30 Maret 2013
Peneliti
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan Masalah
3
1.3 Tujuan Penelitian
3
1.4 Manfaat Penelitian
3
1.5 Sistematika Penelitian
4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
5
2.2 Hipotesis
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pemilihan Subjek Penelitian
7
3.3 Pengumpulan Data
8
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
4.1 Analisis Data
9
4.2 Hasil Analisis
9
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
11
5.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan
masyarakat semakin kompleks dan persainganpun semakin ketat, apalagi dalam
menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu upaya meningkatkan sumber daya
manusia adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor
utama bagi pengembangan sumber daya manusia karena pendidikan diyakini mampu
meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan manusia produktif
yang mampu memajukan bangsanya, (Kunaryo, 2000). Pendidikan dalam arti luas
didalamnya terkandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar dan melatih.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu pemerintah sejak orde baru telah mengadakan
perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Hal
ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa:
“Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”.
Seorang guru perlu menyadari bunyi dan isi pasal ayat Undang
Undang Dasar tersebut, setiap murid berhak mendapatkan pengajaran yang sama.
Dalam tugasnya sehari-hari guru dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu ia
harus memberi pengajaran yang sama kepada murid yang berbedabeda. Perbedaan itu
berasal dari lingkungan kebudayaan, lingkungan sosial, jenis kelamin.
Salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang
maksimal sesuai dengan kemampuannya. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan
melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar
sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan. Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan
diluar sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang tidak harus berjenjang
dan berkesinambungan. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberi
keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan (UU RI No. 20 Tahun
2003).
Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga (orang
tua), anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan
tempat untuk belajar yaitu sekolah.
Sekolah menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar
belakang atau kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Bahar dalam Yerikho (2007),
menyatakan bahwa: pada umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah kaeatas
lebih banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua
mereka. Anak-anak yang berlatar belakang ekonomi rendah, kurang dapat mendapat
bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua mereka, karena orang tua
lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak
dan dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana
untuk kebutuhan pendidikan anak. Keluarga (orang tua) yang keadaan sosial
ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang keadaan sosial ekonominya
rendah. Contohnya: anak dalam belajar akan sangat memerlukan sarana penunjang
belajarnya, yang kadang-kadang harganya mahal. Bila kebutuhannya tidak
terpenuhi maka ini akan menjadi penghambat bagi anak dalam pembelajaran.
Keadaan yang demikian terjadi juga di SMP N 2 Menes, dimana sekolah ini
menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang ekonomi orang tua
yang berbeda. Keragaman latar belakang ekonomi orang tua tersebut dapat
berpengaruh pula pada kemampuan membiayai kepada anak-anaknya, sehingga keadaan
sosial ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan pendidikan anak.
Berkaitan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas,
peneliti mengambil judul penelitiani: “PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG
TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 MENES TAHUN AJARAN
2014/2015 ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimakah gambaran tentang keadaan sosial ekonomi orang tua
siswa kelas VIII SMP N 2 Menes Kabupaten Pandeglang?
2. Bagaimanakah pengaruhnya kondisi sosial ekonomi orang tua
siswa yang
berbeda terhadap prestasi belajar?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan mengadakan penelitian ini adalah:
1. Ingin mengetahui bagaimanakah kondisi sosial ekonomi orang
tua siswa
Siswa kelas VIII SMP N 2 Menes dan pengaruhnya terhadap prestasi
Belajar.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh latar belakang sosial
ekonomi orang
tua siswa yang berbeda terhadap prestasi belajar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat mengetahui kondisi sosial ekonomi orang tua siswa SMP N 2
Menes.
2. Manfaat Praktis
Dapat dipakai sebagai data dasar untuk menentukan pengembangan
sekolah di masa mendatang.
1.5 Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, bagian isi
penelitian,dan bagian akhir penelitian.
1. Bagian Pendahuluan Bagian ini memuat, judul, kata
pengantar.
2. Bagian Pokok
·
Bab I
Pendahuluan
Bab ini menyajikan pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah,
permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan
sistematika penelitan.
·
Bab II
Kajian pustaka
Bab ini membahas tentang landasan teori yang mencangkup
pengertian
keadaan sosial ekonomi, prestasi belajar, kerangka berfikir, dan
hipotesis.
·
Bab III Metode
penelitian.
Bab ini membahas mengenai penentuan obyek penelitian,,metode
pengumpulan data, dan analisis data.
·
Bab IV
Hasil penelitian dan pembahasan .
Bab ini menyajikan tentang laporan hasil penelitian dan
pembahasan dari
penelitian sehingga data yang ada mempunyai arti.
·
Bab V
Penutup meliputi : simpulan dan saran
Bab ini menyajikan kesimpulan hasil penelitian yang ditarik dari
analisisanalisis data, hipotesis dan pembahasan serta saran yang memuat
masukan-masukan dari penulis yang terkait dengan penelitian dan
diuraikan kelemahan penelitian.
3. Bagian Akhir
a. Daftar pustaka memuat tentang daftar buku
yang digunakan sebagai acuan
yang relevan dengan penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
1.
Kondisi Sosial
Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi setiap orang itu
berbeda-beda dan
bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya
tinggi, sedang, dan
rendah.
Sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994)
adalah kedudukan atau posisi
sesorang dalam kelompok manusia yang
ditentukan oleh jenis aktivitas
ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis
rumah tinggal, dan jabatan
dalam organisasi, sedangkan menurut Soerjono
Soekanto (2001) sosial
ekonomi adalah posisi seseorang dalam
masyarakat berkaitan dengan
orang lain dalam arti lingkungan peraulan,
prestasinya, dan hak-hak serta
kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber
daya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat
disimpulkan
pengertian keadaan sosial ekonomi dalam
penelitian inin adalah
kedudukan atau posisi seseorang dalam
masyarakat berkaitan dengan
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan
pemilikan kekayaan atau fasilitas
serta jenis tempat tinggal.
2. Faktor-faktor yang menentukan keadaan
sosial ekonomi.
·
Tingkat
Pendidikan
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1, pada
dasarnya jenjang
pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai,
dan kemampuan yang
dikembangkan. Pendidikan menurut UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem.
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk
meningkatkan kepribadian
dengan jalan membina potensi-potensi
pribadinya, yaitu rokhani (pikir, cipta,
rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca
indera dan keterampilanketerampilan). Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3
Pendidikan bertujuan
untuk “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan
bertanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan”. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pendidikan diselenggarakan melalui
jalur pendidikan sekolah
(pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar
sekolah (pendidikan non
formal).
·
Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan
kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam
bentuk uang dan barang.
Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik
membedakan pendapatan menjadi
dua yaitu:
1) Pendapatan berupa barang.
2) Pendapatan berupa uang.
2.2 Hipotesis
Dari paparan teoritis sebagaimana uraian
diatas maka dapat
dirumuskan hipotesis bahwa ada pengaruh
tingkat sosial ekonomi orang tua
terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di
SMP N 2 Menes.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Pemilihan Subjek Penelitian
A. Populasi
Dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua
siswa kelas VIII SMPN 2 Menes tahun ajaran 2013/2014. Yang terdiri dari dari 6
kelas dengan jumlah 240 orang tua siswa.
Tabel
Pengambilan Sampel Penelitian
NO
|
KELAS
|
JUMLAH SISWA
|
JUMLAH ORANG
TUA
|
1
|
VIII A
|
40 Siswa
|
40 Orang Tua
|
2
|
VIII B
|
40 Siswa
|
40 Orang Tua
|
3
|
VIII C
|
40 Siswa
|
40 Orang Tua
|
4
|
VIII D
|
40 Siswa
|
40 Orang Tua
|
5
|
VIII E
|
40 Siswa
|
40 Orang Tua
|
6
|
VIII F
|
40 Siswa
|
40 Orang Tua
|
JUMLAH
|
240 Siswa
|
240 Orang Tua
|
Sumber: Buku Induk Siswa, Tahun Ajaran 2013
B. Sampel dan Tekhnik Sampling.
Penentuan sampel ditentukan sebesar 20% dari
jumlah populasi,
karena jumlah populasinya lebih dari 100,
(Arikunto, 2006). Agar di peroleh
sampel yang representatif, maka tekhnik
sampling yang digunakan adalah
Proportional Random Sampling, dimana sampel
ditarik dari populasi yang
telah dikelompokkan dengan jumlah seimbang
atau proporsional.
Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 48
siswa, yaitu diambil 20% untuk masing-masing kelas.
NO
|
KELAS
|
POPULASI
SISWA
|
SAMPEL SISWA
|
SAMPEL ORANG
TUA
|
1
|
VIII A
|
40
|
8 Siswa
|
8 Orang Tua
|
2
|
VIII B
|
40
|
8 Siswa
|
8 Orang tua
|
3
|
VIII C
|
40
|
8 Siswa
|
8 Orang Tua
|
4
|
VIII D
|
40
|
8 Siswa
|
8 Orang Tua
|
5
|
VIII E
|
40
|
8 Siswa
|
8 Orang Tua
|
6
|
VIII F
|
40
|
8 Siswa
|
8 Orang Tua
|
JUMLAH
|
240
|
24 siswa
|
24 Orang Tua
|
Sumber: Buku Induk Siswa, Tahun Ajaran 2013
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel,
yaitu:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini, adalah
kondisi sosial ekonomi
orang tua siswa, yaitu:
a. Tingkat Pendidikan
b. Tingkat Pendapatan
c. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas
d. Jenis Tempat Tinggal.
2. Variabel terikat (Y)
`
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar, yaitu rata-rata
nilai raport kelas VIII SMP N 2 Menes, tahun
pelajaran 2013/2014.
3.2. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data
yang dipakai,adalah:
1. Metode angket
Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk
mengetahui kondisi sosial
ekonomi orang tua.
2. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui
nilai raport semester 1 SMPN 2 Menes tahun ajaran 2013/2014.
BAB IV
PELAKSANAAN
PENELITIAN
4.1. Analisis Data
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
variabel X dan
variabel Y, digunakan tekhnik analisis regresi
linear satu variabel, dengan
persamaan sebagai berikut:
Y = a + bX
Y : Variabel terikat (Prestasi belajar)
a : konstanta
b : koefisien regresi variabel X
X : variabel bebas (Kondisi sosial ekonomi)
(Sugoyono, 2005)
Persamaan regresi linear berganda tersebut
memiliki nilai positif
pada konstanta yaitu 62,526 menyatakan bahwa
apabila kondisi sosial
ekonomi orang tua bernilai nol maka prestasi
belajar siswa akan bernilai
62.526, Koefisien regresi variabel X adalah
positif sebesar 0.224 (lihat
lampiran 5 halaman 84), menyatakan bahwa
setiap kondisi sosial
ekonomi orang tua naik sebesar satu satuan
maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan prestasi belajar
sebesar 0,224 satu satuan.
Artinya pengaruh tersebut adalah pengaruh yang
positif.
4.2. Hasil Analisis
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat ditinjau
dari segi tingkat
pendidikan keluarga, jenis pekerjaan orang tua
siswa, pemilikan kekayaan atau
fasilitas orang tua, kondisi fisik tempat
tinggal, dan kondisi lingkungan tempat
tinggal. Tingkat pendidikan dalam penelitian
ini meliputi pendidikan yang
ditempuh oleh orang tua siswa baik pendidikan
formal maupun pendidikan
nonformal. Hal ini membuktikan bahwa tingkat
pendidikan orang tua dalam kondisi yang sangat baik.
Pada umumnya pendapatan yang cukup atau tinggi
akan lebih mudah
memenuhi segala kebutuhan sekolah dan
keperluan lain, berbeda dengan
keluarga yang mempunyai penghasilan relatif
rendah, pada umumnya
mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah,
begitu juga dengan keperluan lainnya. Tingkat pendapatan akan dikatakan cukup
atau tinggi
dalam penelitian ini apabila pendapatan
mencapai lebih dari 1 juta perbulan.
Kepemilikan kekayaan atau fasilitas orang tua
berhubungan dengan
fasilitas yang dapat menunjang siswa dalam
belajar karena siswa akan
termotivasi apabila orang tua memberikan
segala sesuatunya dalam kaitanya
dengan fasilitas belajar agar dapat
meningkatkan hasil belajarnya. Orang tua
yang memiliki kondisi soial ekonomi cukup
dalam kategori baik dibuktikan
dengan kepemilikan keadaraan berupa sepeda
motor dan sepeda, dengan ke
dua kendaraan tersebut akan dapat mempercepat
gerak dalam menyelesaikan
segala sesuatunya dan berbeda dengan orang tua
yang tidak memiliki
kendaraan apapun berarti mereka masih
tergolong dalam kondisi sosial
ekonomi yang tidak baik.
Kondisi keluarga dikatakan sangat baik dalam
penelitian ini dengan
kaitannya kondisi fisik tempat tinggal, bahwa
keluarga di sekitar tempat
tinggal responden yang rumahnya terbuat dari
bambu dan jenis lantainya
masih dari tanah tidak ada. Sebagian besar 71%
responden memiliki jenis
tempat tinggal sudah permanen dan lantainya
sudah dikeramik bahkan ukuran
rumah yang dimiliki sebagian besar 96% sudah
termasuk luas yaitu 45m².
Keadaan sosial ekonomi yang rendah dapat
menghambat ataupun mendorong
siswa dalam belajar, dan sebaliknya keadaan
sosial budaya yang tinggi dapat
menciptakan siswa semangat untuk belajar di
sekolah. Berdasarkan hasil
penelitian dan perhitungan dapat diketahui
besarnya pengaruh mencapai
55,066 signifikan 0,000 > 4,05 bahwa
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara kondisi
sosial ekonomi dan prestasi belajar”diterima”.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dapat diambil simpulan
Bahwa :
Pengaruh yang ditimbulkan dari kondisi sosial
ekonomi orang tua
terhadap prestasi belajar sebesar 55,066
adalah signifikan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kondisi
sosial ekonomi orang tua
terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas
VIII SMP N 2 MENES. Jika kondisi sosial ekonomi orang tua tinggi maka prestasi
belajar anak akan tinggi pula,
namun sebaliknya apabila kondisi sosial
ekonomi orang tua rendah maka
prestasi belajar anak juga rendah, karena
kurangnya dukungan sarana dan
prasarana yang menunjang kebutuhan belajar
anaknya, hal ini dapat
menghambat motivasi anak untuk belajar.
5.2 Saran
1. Karena adanya hubungan antara
kondisi sosial ekonomi orang tua
dengan prestasi belajar anak, maka bagi orang
tua yang kondisi sosial
ekonominya kurang mampu atau rendah dalam hal
ini tingkat
pendapatannya selalu berusaha untuk
meningkatkan pendapatannya,
misalnya dengan menari pendapatan tambahan
lain agar pemenuhan
kebutuhan pendidikan anaknya dapat tercukupi
sehingga dapat
memotivasi anak untuk lebih meningkatkan
prestasi belajarnya.
2. Bagi siswa yang berprestasi dan kondisi
sosial ekonomi orang tuanya
kurang mampu diharapkan sekolah bisa
mempehatikannya terutama
masalah pendidikan, memberikan beasiswa atau
program orang tua asuh
yang bersedia membantu memenuhi biaya
pendidikan anak tersebut
sehingga kebutuhan anak untuk pendidikan dapat
tercukupi dan
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
yang lebih baik.
2. Bagi siswa yang berprestasi dan kondisi
sosial ekonomi orang tuanya
kurang mampu diharapkan sekolah bisa
mempehatikannya terutama
masalah pendidikan, memberikan beasiswa atau
program orang tua asuh
yang bersedia membantu memenuhi biaya
pendidikan anak tersebut
sehingga kebutuhan anak untuk pendidikan dapat
tercukupi dan
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani, 1994. Sosiologi Skematika, Teori
dan Terapan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Depdikbud. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun
2003 Tentang Sistem
Pendiikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.
Poerdarminta Wjs.1990. Kamus Bahasa Indonesia,
PN.Jakarta: Balai Pustaka
Soerjono Soekanto, 2002. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta:Rajawali Press
Sudjarwo .S, 2004.Buku Pintar Kependudukan.
Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Tantan suhartan,2013. Statistik Sosial dan
Kependudukan siswa smpn 2 Menes. Hasil Susenas. Pandeglang: PS.
PROPOASAL
Di susun
NAMA. : LAILY FAUZIYAH
NOMER. : 12
KELAS. : X1 TBS 1
TAHUN PELAJARAN 2019-2020