DAKWAH
MAKALAH
Di susun untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Khitibah Yang Diampu Oleh bpk. Ainul Haq Nawawi
Di susun Oleh;
ANA
ULI FARADISI 19381022021
PRODI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM MADURA
Kata
Pengantar
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmatnya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik.Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Isu-isu Kontemporer Pendidikan Islam yang berjudul Wacana
Integrasi Ilmu di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri.
Dalam penulisan
makalah ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah berjasa.Untuk itu,
penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Halimatus Sa’diyah yang telah memberi
arahan dan bimbingan kepada penulis serta orang tua dan teman-teman yang telah
memberi motivasi serta bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, agar penulisan makalah ini
dapat memberikan tambahan ilmu bagi generasi penerus khususnya tentang
Islamisasi Ilmu Pengetahuan.
pamekasan 12
desember 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL………………………………………………………
KATA
PENGANTAR……………………………………………………….
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………
BAB
1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang……………………………………………………
b. Rumusan Masalah………………………………………………..
c. Tujuan Masalah…………………………………………………..
BAB
II PEMBAHASAN
a.
pengertian
dakwah………………………………………………..
b.
macam-macam
dakwah…………………………………………..
c.
unsur-unsur
Dakwah……………………………………………...
d.
Tujuan
Dakwah…………………………………………………..
BAB
III PENUTUP
1.
Kesimpulan…………………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
- latar
Belakang
Dakwah adalah
kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah
swt. Sesuai dengan garis aqidah, syariat dan akhlak Islam. Dakwah merupakan
perjuangan untuk menerangkan yang ma’ruf atas yang mungkar, perjuangan
menegakkan yang hak dan menghapus kebatilan. Maka, dakwah termasuk dalam
kategori jihad.
Pada dasarnya kegiatan dakwah ialah proses
komunikasi antara seorang da’i dengan mad’unya karena dengan komunikasi
seseorang dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya dan apa yang
dirasakan orang lain. Dakwah juga merupakan spirit untuk memperjuangkan nilai
kebenaran kedalam jiwa manusia.
Metode dakwah penting digunakan saat
proses dakwah berlangsung karena metode dakwah merupakan strategi yang
menentukan keberhasilan dakwah seseorang di masyarakat. Dengan demikian
sangatlah dibutuhkan segolongan umat yang mampu mengingatkan dan mengajak
kembali kepada jalan yang lebih baik.
Upaya yang
dilakukan dalam memperbaiki karakter jiwa manusia yang lebih baik tentu tidak
dapat terlepas dari kegiatan dakwah. Dimana dakwah adalah upaya yang dilakukan
oleh seorang da’i menyampaikan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat tanpa
memandanag siapa mereka, dari suku mana, ataupun lain sebagainya.Perkembangan
masyarakat yang semakin meningkat, tuntunan yang sudah semakin beragam, membuat
dakwah tidak bisa lagi dilakukan secara tradisional.
Dakwah sekarang sudah berkembang
menjadi satu profesi, yang menuntut skill, planning dan manajemen yang handal.
Untuk itu diperlukan sekelompok orang yang secara terus menerus mengkaji,
meneliti dan meningkatkan aktivitas dakwah secara profesional tersebut Dakwah
pada hakikatnya adalah segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk
berubah dari satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan Islami
kepada nilai kehidupan yang Islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan
dengan mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan dan provokasi, dan
bukan pula dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako dan sebagainya.Sejalan
dengan pengertian dakwah di atas maka metode atau cara yang dilakukan dalam
mengajak tersebut haruslah sesuai pula dengan materi dan tujuan kemana ajakan
tersebut ditujukan.
Pemakaian
metode atau cara yang benar merupakan sebahagian dari keberhasilan dari dakwah
itu sendiri. Sebaliknya, bila metode dan cara yang dipergunakan dalam
menyampaikan sesuatu tidak sesuai dan tidak pas, akan mengakibatkan hal yang
tidak diharapakan.
Semua orang Islam yang berorientasi pada
farseigh seeing (jauh kedepan) senantiasa dapat memilih skala prioritas dengan
mendahulukan yang dianggap mendesak dan lebih penting. Kekuatan dan kemenangan
hanyalah dapat diperoleh dengan persatuan dan keutuhan umat. Lemahnya iman dan
kurangnya pengetahuan agama akan berpengaruh terhadap kesadaran manusia dalam
mejalankan ajaran agama. Norma dan aturan yang sudah ada sulit diterapkan
karena kurangnya pemahaman dan pembiasaan sejak kecil. Dengan kata lain, orang tua
kurang memperhatikan pendidikan agama terhadap anak atau pengaruh dari
lingkungan sekitarnya yang jauh dari nilai-nilai agama sehingga seringkali
sikap dan tingkah lakunya kurang sesuai dengan ajaran agama Islam yang
berdasarkan al-Qur’an dan as-sunnah. Kondisi demikian, perlu suatu tindakan
atau upaya pembenahan penerapan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan
manusia.
Masuknya iman
ke dalam hati manusia adalah atas petunjuk atau hidayah yang datang dari Allah,
dan petunjuk itu tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha untuk
mendapatkannya.
Nilai dan ajaran Islam tidak hanya dikenal dan
dimengerti tetapi harus dilembagakan dan dibudayakan agar berlaku dalam
kehidupan sehari-hari, karena nilai dan ajaran Islam mampu menjadi kendali dan
pedoman dalam kehidupan manusia.
Perkembangan era globalisasi saat ini,
Majelis Taklim tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat Islam yang
berkepentingan adalah untuk kemaslahatan umat manusia. Keberadaan Majelis
Taklim merupakan suatu komunitas muslim yang secara khusus menyelenggarakan
Pembina dan pengajaran tentang agama Islam yang kemudian mampu meningkatkan
kesejahteraan khususnya kesejahteraan keluarga dikalangan ibu-ibu anggota
Majelis Taklim. Majelis Taklim dikenal diberbagai tempat dengan istilah yag
berbeda-beda, seperti pengajian, ceramah, taman pendidikan al-Qur’an dll.
Majelis Taklim
adalah suatu lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan
dibimbing oleh alim ‘ulama yang bertujuan membina dan mengajarkan hubungan
antara manusia dengan Allah swt. dan manusia dengan sesamanya serta manusia
dengan lingkungannya. Selain itu juga bertujuan untuk membina suatu masyarakat
yang bertaqwa dan beriman kepada Allah swt.
Umumnya Majelis Taklim merupakan lembaga
swadaya masyarakat murni, ia dilahirkan, dikelola, dipelihara, dikembangkan dan
didukung oleh anggotanya. Oleh karena itu, Majelis Taklim merupakan wadah
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
- Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan dakwah
- Apa tujuan dari dakwah itu sendiri
- Bagaimana Metode dakwah
- Apa macam-macam Dakwah
- Tujuan
1.
untuk
mengetahui pengertian dari Dakwah
2.
untuk
mengetahui macam-macam dakwah
3.
untuk
mengetahui apa saja yang diharuskan ketika dakwah
4.
untuk
mengetahui tujuan dilaksanakannya dakwah
BAB II
PEMBAHASAN
- METODE
DAKWAH
Dari segi
bahasa metode berasal dari dua kata yaitu ”meta” (melalui) dan ”hodos” (jalan,
acara). Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode adalah cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa Yunani metode
berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut thariq.
Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk
mencapai suatu maksud. Sedangkan dakwah adalah mengajak manusia untuk
mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan
melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia
dan akhirat. Dari pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa, metode
dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator)
kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.
Dakwah
sebagai suatu usaha penanaman nilai-nilai ajaran Islam dalam seluruh aspek
kehidupan manusia, berarti dakwah memerlukan metode yang memungkinkan
tercapainya tujuan yang diinginkan secara tepat. Menurut Salahuddin Sanusi
bahwa metode dakwah adalah ”cara-cara menyampaikan ajaran Islam kepada
individu, kelompok ataupun masyarakat, agar ajaran itu dengan cepat dimiliki
diyakini serta dijalankan”. Gerakan dakwah merupakan kewajiban agama yang
memegang peranan penting, karena keberadaan umat Islam dalam kehidupan ini
harus dapat menjadi umat yang terbaik yang wajib berperan aktif kreatif dalam
usaha perbaikan dan pembangunan masyarakat.[1]
Islam adalah agama wahyu untuk disampaikan
kepada umat manusia agar senantiasa berjalan di atas rel kebenaran atau jalan
Allah, hal mana tercantum dalam Firman Allah Q.S. Yusuf/12:108. Pernyataan ayat
di atas menunjukkan bahwa salah satu unsur penting bagi setiap manusia yang
telah menyatakan dirinya sebagai seorang muslim adalah berdakwah yakni
menyampaikan Islam kepada orang lain.
Islam adalah agama dakwah yang
berisi tentang petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual menjadi manusia
yang beradab, berkualitas, dan selalu berbuat baik sehingga mampu membangun
sebuah peradaban yang maju untuk menjadi sebuah tatanan kehidupan yang adil.
Sebuah tatanan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil, maju, bebas dari
ancaman, penindasan dan berbagai kekhawatiran.17Sarana dakwah sebagai salah
satu komponen dakwah banyak macamnya. Salah satu diantaranya adalah Majelis
Taklim. Di dalam Majelis Taklim bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang
al-Qur’an dan sunnah Rasul.
- MACAM-MACAM
METODE DAKWAH
Dalam
perkembangannya, kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata 'Ilmu' dan
'Islam', sehingga menjadi 'ilmu dakwah' dan 'ilmu Islam' atau ad-dakwah
al-Islamiyah.
Tujuan utama
dakwah yakni mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
yang diridhai Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya
dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.
Dimulai dari
istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa
pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW
adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia
(Iran) dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).
Adapun dakwah
bisa dipelajari, dan ini menyangkut ilmu dakwah. Di dalamnya, mencakup
pemahaman terhadap aspek hukum dan tatacara berdakwah, sehingga para mubalig
bukan saja paham tentang kebenaran Islam, akan tetapi mereka juga didukung oleh
kemampuan yang baik dalam menyampaikan risalah al Islamiyah.
Terdapat
beberapa metode dakwah.
- dakwah
Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain
(satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan
terbatas
- ,
dakwah Ammah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang
ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada
mereka. Mereka biasanya menyampaikan khotbah (pidato).
- dakwah bil-Lisan, yakni penyampaian
informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi
langsung antara subyek dan obyek dakwah)
- dakwah bil-Haal, dengan mengedepankan
perbuatan nya
- dakwah bit-Tadwin, atau pola dakwah
melalui tulisan, baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah,
internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah.
- dakwah
bil Hikmah, yang berdakwah dengan cara arif bijaksana, semisal melakukan
pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan
dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun
konflik.[2]
- UNSUR-UNSUR
DAKWAH
Dalam
buku “Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi” oleh Latief Rousydiy yang
terbit tahun 1995, unsur-unsur dakwah meliputi:
1. Da’i (juru
dakwah) yang bertugas sebagai komunikator yang berkewajiban untuk menyampaikan
isi dakwah, baik kepada pribadi, kelompok ataupun masyarakat.
2. Materi
dakwah, yang merupakan isi pesan atau isi dakwah yang dikombinasikans ecara
efektif kepada penerima dakwah.
3. Penerima
dakwah (audience, public atau massa) yang menjadi sasaran, kemana dakwah
ditujukan.
4. Media dakwah
yaitu saluran dakah dengan saluran mana dakwah disampaikan. Apakah melalui
lisan, tulisan, visual dan audio visual bahkan saluran uswatun hasanah (teladan
yang baik) dan amal usaha.
5. Efek dakwah,
yaitu hasil yang dapat dicapai dengan dakwah yang telah disampaikan. Kata lain
dari isi dakwah yang disampaikan itu dapat mencapai sasarannya
D. TUJUAN DAKWAH
: Untuk
tujuan dakwah Islamiyah diartikan sebagai upaya mengajak, meyakini, dan
mengamalkan aqidah dan syariat Islam. Wujud dari tujuan dakwah dalam Islam tak
lain agar terwujud kebahagiaan serta kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar
Rasulullahshallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
“Barang siapa di antara kamu yang
melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya,
jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak
mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling
lemah
Tujuan Dakwah dalam Islam dari
Objeknya
1. Tujuan dakwah
perorangan, yaitu bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang mempunyai iman
yang kuat, berperilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyari’atkan Allah SWT
dan berakhlaq karimah. Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia menjadi
muslim secara tuntas, dari ujung rambut sampai kedua telapak
kakinya,sebagaimana diperintahkan Allah SWT, "Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah: 208 )
2. Tujuan
dakwah untuk keluarga, yaitu bertujuan untuk membentuk keluarga bahagia, penuh
ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga. Allah berfirman:
”Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Rum: 21)
3. Tujuan
dakwah untuk masyarakat, yaitu bertujuan untuk membentuk masyarakat sejahtera
yang penuh dengan suasana ke-islaman. Suatu masyarakat di mana anggotanya
mematuhi peraturan-peraturan yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT, baik yang
berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, saling bantu
membantu, penuh rasa persaudaraan. Nabi Muhammad menggambarkan Islam sebagai
berikut:
“Perumpamaan
orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling berbelas kasih dan
saling mempunyai kesamaan rasa (diantara) mereka adalah seperti satu tubuh.
Apabila salah satu anggotanya merasa sakit maka seluruh anggota badannya ikut
merasakan tidak tidur dan merasa demam panas.” (HR. Bukhari)
4. Tujuan
dakwah untuk umat manusia, yaitu bertujuan untuk membentuk masyarakat dunia
yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan tegaknya dunia tanpa
diskriminasi dan ekploitasi, saling tolong-menolong, dan menghormati.
Demikian,
keseluruhan umat manusia dapat menikmati islam sebagai rahmat bagi mereka.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiya: 107)
BAB III
KESIMPULAN
Dakwah sebagai
suatu usaha penanaman nilai-nilai ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan
manusia, berarti dakwah memerlukan metode yang memungkinkan tercapainya tujuan
yang diinginkan secara tepat. Menurut Salahuddin Sanusi bahwa metode dakwah
adalah ”cara-cara menyampaikan ajaran Islam kepada individu, kelompok ataupun
masyarakat, agar ajaran itu dengan cepat dimiliki diyakini serta dijalankan”.
Untuk tujuan
dakwah Islamiyah diartikan sebagai upaya mengajak, meyakini, dan mengamalkan
aqidah dan syariat Islam. Wujud dari tujuan dakwah dalam Islam tak lain agar
terwujud kebahagiaan serta kesejahteraan. unsur-unsur yang meliputi metode
dakwah ini Da’I, Materi,media Dakwah dan pendengar Dakwah. sedangkan
macam-macam metode Dakwah disini ada dakwah Fardiah, dakwah Ammah, dakwah bil-Lisan, dakwah
bit-Tadwin dan dakwah bil Hikmah.