MAKALAH ULUMUL HADITS
PENGENALAN KITAB-KITAB HADITS BESERTA PENYUSUNNYA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Hadits
Dosen Pengampu: Nasiruddin,M.Pd.I
OLEH :
KELOMPOK 10
CINDY MERY ANDANI
IKLILATUL MILLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA (IAIN MADURA)
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat ilahi Rabbi yang mana berkat Rahmat, Nikmat,
beserta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang
mana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadist yang
diampu oleh Bapak Nasiruddin. Sholawat serta salam tak lupa kami panjatkan
kepada sang junjungan besar yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan juga
para sahabat yang telah membawa cahaya bagi seluruh umat manusia dengan
tersebarnya Agama yang dibawa yakni Agama Islam.
Dengan terselesaikannya makalah ini,
kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu atas
arahan dan bimbingan yang telah diberikan, tak lupa kami ucapkan banyak
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan serta masukan kepada
kami demi rampungnya tugas makalah ini.
Selanjutnya, kami selaku penulis
Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan atau
ketidakselarasan dalam makalah ini, baik dari tulisan maupun cara
penyampaiannya. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
teman-teman yang membaca makalah ini, yang mana kritik dan saran itu bisa
dijadikan sebuah acuan dalam perbaikan makalah ini.
Terakhir, Semoga makalah ini dapat
menjadi sumber pengetahuan bagi kita sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat dan
barokah bagi kita semua. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
Pamekasan,30 November 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..............................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR
ISI..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan
Masalah.............................................................................................................
C.
Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Macam-macam
Hadist.....................................................................................................
B. Penyusun Hadist...............................................................................................................
C.Kitab as-Sittah…………………………………………………………………………...
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.......................................................................................................................
B..Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keberadaan Hadits sebagai salah satu sumber
ajaran Islam memiliki perkembangan dan penyebaran yang kompleks.sejak dari masa
prakodifikasi, zaman nabi, sahabat, dan tabi’in hingga setelah pembukuaan.
Dalam sejarah perkembangannya, Hadits
pernah mengalami transisi, yakni dari tradisi oral ke tradisi tulisan, dan
penulisnya membutuhkn waktu yang lebih panjang ketimbang pengkompilasian
Al-Qur’an. Lama setelah nabi wafat ungkapan-ungkapan dan segala hal yang
berkaitan dengan diri beliau menjadi objek penelitian intensif para ulama’ Hadits
untuk dikoleksi dalam bentuk tulisan.
Fokus tulisan ini adalah membahas
macam-macam kitab Hadits yang pernah muncul dan beredar di dunia pengkajian
Hadits. Pembahasannya harus diupayakan untuk selalu disandarkan ke latar
sejarah (Historical Setting) perkembangan Hadits.
B.
Rumusan
Masalah
a)
Apa saja Macam-macam Hadits?
b)
Siapa saja Penyusun-penyusun Hadits?
c)
Apa itu Kitab as-Sittah?
C. Tujuan
a)
Untuk Mengetahui Macam-macam Hadits
b)
Untuk Mengetahui Penyusun-penyusun Hadits
c)
Untuk Mengetahui Kitab as-Sittah
BAB II
PEMBAHASAN
Islam bertumpu pada dua sumber yang utama yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
Hadits yang kita pelajari dan yang diamalakan sekarang adalah Hadits yang di
tulis oleh ulama’ Muhadditsin dalam berbagai kitabnya.
Seseorang tidak akan mencintai sesuatu jika ia tidak mengenalnya dengan
baik. Maka dari itu diperlukan untuk memperkenalkan kitab-kitab Hadits
diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan serta pengamalan terhadap
isinya.
A. Macam-Macam Hadits
Para ulama’ Muhadditsin telah menulis berbagai jenis kitab Hadits dalam
berbagai bidang bahasannya. Para pengkaji Hadits yang datang telah mengelompokan
kitab-kitab Hadits yang bervariasi tersebut ke dalam beberapa kelompok.
1. Kitab-kitab hadits yang disusun berdasarkan bab
Teknis penyusunan kitab seperti ini yaitu dengan mengumpulkan
Hadits-hadits yang memiliki tema yang sama menjadi satu judul umum yang
mencakupnya. Kemudian Hadits-haditsnya dibagi menjadi beberapa bab.
Diantara
jenis-jenis kitabnya yaitu;
a. Al-Jaami’
Kitab Hadits
yang disusun berdasarkan bab dan mencakup permasalahan –permasalahan. Seperti
bab tentang Aqidah, Ibadah Muamalah, perjalanan hidup Nabi SAW. Dll.
Kitab-kitab Al-Jaami’ sangatlah banyak, salah satunya yang termasyhur adalah
Al-Jami’ As-Shohih karya Al-Bukhari.
b. As-Sunan
Hadits yang
disusun berdasarkan bab-bab fiqh yang di dalamnya bercampur antara Hadits
shahih, hasan, dan dhaif dengan menjelaskan terhadap hadits itu. Adapun
kitabnya yang masyhur yaitu Sunan Abi Dawaud, At-Turmudzi, An-Nasa’I, dan Ibnu
Majah.
c. Al-Mustadrakat
Kitab Hadits
yang memuat Hadits yang tidak ada dalam kitab-kitab tertentu yang telah
memenuhi syarat yang di tulis oleh imam terdahulu, tetapi belum dicantumkan
dalam kitabnya. Kitabnya yang terkenal
adalah Al-Mustadrak ‘ala As-Shahihaini karya Al-Hakim Al-Naisaburi(321-405 H).
d. Al-Mustakhrajat
Hadits yang
diambil dari kitab lain dengan menggunakan sanad yang berbeda dengan sanad
Hadits yang dirujuknya. Seperti Mustakhraj yang disusun oleh Muhammad bin
Ya;qub asy-Syaibani an-Nasaiburi .
e. Al-Musannafat
Hadits yang
disusun berdasarkan bab fiqh akan tetapi mencakup Hadits Mauquf, Hadits Maqthu’
yang disatukan dengan Hadits Marfu’ karna kitab jenis ini disusun pada awal
pembukuan Hadits. Adapun kitabnya yang terkenal yaitu Musannaf Abdur Razzaq bin
Hamman As-Sahani.
2. Kitab-kitab Hadits yang disusun berdasarkan urutan nama-nama Sahabat.
Kitab sejenis ini yaitu kitab yang menghimpun Hadits-hadits yang
diriwayatkan oleh para sahabat ditempat yang khusus yang mencantumkan nama
sahabat yang meriwayatkannya. Teknik penyusunan ini sangat membantu dalam
mengetahui jumlah dan jenis Hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi
SAW.
Diantara
jenis-jenisnya yaitu;
a. Al-Musnad
Kitab Hadits
yang dibagi berdasarkan nama sahabat yang meriwayatkan,tanpa membagi
berdasarkan topik. Jumlah kitabnya sangat banyak akan tetapi yang paling
masyhur adalah Al-Musnad karya Al-Imam Ahmad bin Hanbal.
b. Al-Ma’ajim
Menurut
ulama’ Muhadditsin kitab ini disusun berdasarkan susunan guru-guru penulisnya
yang kebanyakan disusun berdasarkan urutan huruf hijaiyah. Dan adapun kitabnya
yang terkenal yaitu tiga buah kitab mu’jam karya Al-Muhaddits Al-Hafidz
Al-Kabir abu Al-Qosim Sulaiman binAhmad Al-Thabrani(W.360 H)
3. Kitab-kitab Hadits yang disusun berdasarkan uruta awal Hadits
Kitab Hadits yang menyebutkan beberapa kata awal Hadits yang disusun
berdasarkan urutan mu’jam. Jadi dimulai dari Hadits yang diawali dengan huruf
alif, ba’ dan seterusnya. Hadits yang disusun seperti ini ada dua macam yaitu;
a. kitab-kitab yang merupakan himpunan Hadits dari berbagai kitab Hadits.
b. kitab-kitab tentang Hadits yang sering diucapkan oleh oang umum.
4. Hadits-hadits yang disusun berdasarkan huruf pertama pada mu’jam
a. Kitab Az-Zawa’id
Kitab Hadits
yang disusun untuk menghimpun Hadits-hadits yang tidak terdapat pada kitab
Hadits yang lain, yakni selain Hadits-hadits yang terdapat dalam kitab-kitab
yang diperbandingkan itu. Sebagian kitabnya yang terkenal yaitu Majma’
az-Zawa’id Wa Manba’ al-Fawaid oleh al-Hafidz Nuruddin Ali bin Abu Bakar
al-Haitsami.
b. Kitab Takhrij
Kitab yang
disusun untuk mentakhrij Hadits-hadits kitab tertentu. Salah satu kitabnya yang
terpenting adalah Nashbu ar-Rayah li Ahadis al-Hidayah karya Jamaludiin Abu
Muhammad Abdillah bin Yusuf al-Zaila’i al-Hanafi.
c. Al-Ajza’
Disusun
untuk menghimpun Hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi, baik dari kalangan sahabat maupun dari
generasi sesudahnya.
d. Al-Masyikhat
Kitab yang
disusun untuk menghimpun nama guru-guru penyusunnya, Hadits yang mereka terima
beserta sanadnya, serta para penyusunnya.
e. Al-‘ilal
Disusun
untuk menghimpun Hadits yang memiliki kecacatan, disertai penjelasan tentang
kecacatan tersebut.
B. Penyusun Hadits
Selain pengenalan kitab-kitab Hadits diatas
diperlukan juga untuk mengungkapkan biografi-biografi penyusunnya untuk
melengkapi Hadits-hadits tersebut.
1. Shahih Bukhari dan ShahihMuslim
a. Biografi imam Bukhori
Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Isma’il ibn Ibrahim al-Mughirah
al-Bukhari, lahir di Bukhara.[1]
pada hari jum’at 13 Syawal 194H /816M. pada tahun 210 H. Bukhari menunaikan
ibadah haji ke Baitullah,dan menetap di Mekkah dalam beberapa waktu untuk
belajar Hadits kepad al-Humaidi, pada usia yang ke-18 ia telah menyelesaikan
tulisannya Qadaya as-Sahabatwa al-Tabi’in, kemudian pindah ke Madinah
untuk belajar Hadits kepada Abdul Aziz, dan dikota ini ia menulis kitab Tarih
al-Kabir.[2]
b. Biografi imam Muslim
Nama lengkapnya Abu al-Husain Muslim ibn Hajjaj ibn Muslim ibn Kausyaz
al-Qusyairi al-Naisaburi.[3]
Lahir di Naisabur 206 H. mulai usia dini Muslim sudah mengadakan perlawatan
keberbagai negeri untuk mencari Hadits dan riwayat. Ia pergi ke Syam, Irak,
Mesir dan negeri-negeri yang lain. Ia banyak mengunjungi ulama-ulama terkemuka
untuk bergurau seperti Yahya ibn Yahya di Khurasan dan Ishaq ibn Rahawaih,di
Rayy,kepada Muhammad ibn Mahran dan Abu Hasnan di Irak.
Jika imam Bukhari adalah ulama terkemuka di bidang hadits Shahih maka
imam Muslim adalah orang kedua setelah imam Bukhari, baik dalam ilmu pengetahuan,
keutamaan dan kedudukannya. Hal itu karena imam muslim merupakan salah satu
murid imam Bukhari
Imam Muslim wafat pada hari Ahad, 25 Rajab 261 H. pada usianya yang
ke-55 tahun . dan dimakamkan dikampung Nasr Abad salah satu daerah diluar
Naisabur.
c. Perbandingan dan Keutamaan Shahihain
Para ulama berbeda pendapat tentang keutamaan kedua Hadits tersebut.
Akan tetapi Jumhur Ulama berpendapat pada shahih Bukhari lebih unggul dibanding
shahih Muslim. Karna melihat sanad dalam shahih Bukhari lebih dipastikan
bersambung bertemu, sementara shahih Muslim cukup dengan bersambung saja.[4]
Ibnu Hajar berpendapat tentang kelebihan shahih Bukhari salah satunya
yaitu; al-Bukhari mengelurkan Hadits yg diterima dari para rawi tsiqot yang
termasuk derajat pertama dan sangat tinggi tingkat hafalan dan keteguhannya,
dan juga ia mengeluarkan hadits dari para rawi dengan sangat selektif.
Sementara itu, sejumlah Ulama Maroko memandang shahih Muslim lebih utama
dikarnakan Muslim menuliskan Hadits dinegerinya sendiri dengan berbagai sumber
di masa kehidupan gurunya, sehingga sangat berhati-hati dalam menyusun
kata-kata.
2. Sunan al-Nasa’i dan Sunan ibn Majah
a. Biografi al-Nasa’i
Beliau bernama Abu Abd ar-Rahman Ahmad ibn Syu’aib ibn Ali ibn Sinan ibn
Bahr ibn Dinar al-Khurasani al-Nasa’i. lahir pada tahun 215 H. di Nasa.[5]
Ia mulai senang mengadakan perlawatan ke berbagai daerah ssejak ia mulai
menginjak dewasa,seperti Hijaz, Irak, Mesir, Syam, untuk mendapatkan hadits.
Diantara guru-guru yang dijumpainya yaitu;Qutaibah ibn Sa’id, Ishaq ibn
Ibrahim, Ahmad ibn ‘Abduh,’Umar ibn ‘Ali, Hamid ibn Mas’adah, Imran ibn Musa,
dan lainnya.[6]
·
Sunan al-Nasa’i
Sunan
al-Nas’i terbagi menjadi dua;
ü
Sunan al-Kubra
ü
Sunan al-Shughra
Ø
Menurut Fruq Hamadah, ada beberapa hal
yang dapat membedakan keduanya, salah
satunya yaitu; dalam kitab al-Kubra ada beberapa pembahasan yang tidak terdapat
dalm kitab al-Shughra, seperti kitab al-Sair, al-Manaqib, al-Nu’ut, dan
seterusnya.
b. Biografi Ibnu Majah
Ibnu Majah lahir lahir pada tahun 816 M / 209 H di Qazwaini. Dan wafat
pada tanggal 22 Ramadhan 237 H . Ia dikenal sebagai pencinta ilmu pengetahuan
sejak kecil, terlebih dalam bidang Hadits.
Ia adalah seorang ahli hadits kenamaan yang dikenal dengan sebutan al-Hafiz
al-Kabir. Dan ia juga seorang penulis kreatif, karyanya tidak terbatas
dalam bidang Hadits saja, akan tetapi juga dalam bidang keislaman yang lain,
seperti bidang Tafsir.
·
Sunan Ibn Majah
Kedudukan Sunan Ibn Majah diangkat oleh Abu al-Fadl Muhammad Ibn Thahir
al-Maqdisi (448-507 H) sebagai kelompok Hadits standar dalam kitabnya yang
berjudul Athraf al-Kutub al-Sittah,yang mnempatkannya pada urutan
keenam.
Jumlah Hadits yang terdapat pada Sunan Ibn Majah sebanyak 4.341 hadits.
Ibn Majah telah meriwayatkan beberapa Hadits dengan sanad yang tinggi (sanadnya
sedikit), sehingga antara beliau dan nabi Muhammad SAW hanya terdapat tiga
perawi. Oleh karena itu ia dikenal dengan Sulasiyat Ibn Majah.[7]
3. Kitab Sunan Abu Dawaud dan Jami’
al-Tirmizi
a. Biografi Abu Dawud
Dilahirkan pada tahun 202 H /817 M di Sijistan. Nama lengkapnya adalah
Sulaiman ibn al-Asy’as ibn Ishaq al-Azdy al-Sijistani.[8]
Ia mulai melakukan rihlah secara intensif untuk mempelajari Hadits ke Hijaz,
Syiria , Mesir, Iraq,Jazirah, Dll. sejak usianya yang ke-20 tahun. Dan ia wafat
di Basrah pada hari Jum’at tanggal 16 Syawal 275 H. Dan dimakamkan di samping
makam Sufyan al-Tsauriy.[9]
Diantara karya-karya Abu Dawud yaitu; al-Marasil, Masa ‘il al-Imam
Ahmad, al-Nasikh wa al-Mnsukh, Dll.
·
Kitab sunan Abu Dawud
Ulama Hadits menempatkan kitab sunan Abu Dawud pada posisi ketiga
setelah shahih Bukhari Muslim. Yang mana kitab Abu Dawud tidak lagi di
istilahkan dengan shahih, akan tetapi disebut dengan Sunan. Yang
membedakan kitab Abu Dawud dengan kitab yang lain adalah Abu Dawud tidak hanya
memuat hadits shahih sebagaimana Bukhari Muslim, akan tetapi juga mencantumkan
Hadits Hasan dan Dha’if yang tidak digunakan oleh ulama Hadits lainnya.
b. Biografi imam al-Tirmizi
Lahir pada tahun 209 H. Nama lengkapnya yaitu Al-Imam al-Hafiz Abu ‘Isa
Muhammad ibn ‘Isa ibn Surah ibn Musa ibn al-Dohhak al-Sullami al-Tirmizi.[10] Beliau wafat pada malam Senin, 13 Rajab 279
H. Pada usia 70 tahun dalam keadaan tuna netra.[11]
Adapun karya-karyanya ialah; Al-Jami’ al-Muhtasar min al-Sunan ‘an
Rasulullah, Tawarih, al-‘Ilal, al-‘Ilal al-Kabir, Syaama’il, dll. Salah
satu tujuan Imam al-Tirmizi menyusun karya-karnya adalah mengumpulkan
Hadits-hadits nabi secara sisitematis.
·
Kitab al-Tirmizi
Kitab al-Tirmizi yang cukup monumental dan banyak dijadikan referensi
oleh para ulama sesudahnya adalah Jami’ al-Tirmizi, karna tergolong Kutub
al-Sittah setelah Bukhari, Muslim dan Abu Dawud.
Jika Sunan hanya memuat materi yang bersubjek umum saja, maka sebaliknya
Jami’ merangkum seluruh jenis-jenis Hadits, seperti Hadits-hadits yang
berkaitan dengan syiar, adab, tafsir, ‘aqidah, fitan, ahkam, al-Asyrath wa
al-Manaqib (Biografi nabi dan sahabat tertentu).[12]
C. Kutub as-Sittah
Kutubus Sittah (Enam Kitab) adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada enam buah kitab induk Hadits dalam Islam. Keenam kitab ini
merupakan kitab hadits yang disusun oleh para pengumpul hadits yang kredibel.
Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan utama oleh umat muslim dalam merujuk
kepada perkataan Nabi Muhammad SAW.
Ø
Keenam kitab tersebut adalah:
·
Shahih Bukhari dihimpun oleh Imam Bukhari
·
Shahih Muslim dihimpun oleh Imam Muslim
·
Sunan an-Nasa'i atau
disebut juga As-Sunan As-Sughra dihimpun oleh Imam Nasa'i
·
Sunan Abu Dawud dihimpun
oleh Imam Abu Dawud
·
Sunan at-Tirmidzi dihimpun
oleh Imam Tirmidzi
·
Sunan ibnu Majah dihimpun
oleh Imam Ibnu Majah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam tidak hanya berpatokan pada al-Qur’an saja akan tetapi juga harus
berlandaskan pada Hadits. Dan cara untuk mengetahui Hadits secara mendalam juga
diperlukan untuk mengetahui bagaimana Hadits itu tersusun dan siapa saja yang
menyusunnya karna manusia tidak akan mencintai sesuatu sebelum ia mengenalnya
dengan baik
B. Saran
Demikianlah makalah ini
kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan
makalah ini kami menyadari banyak kekurangan. Kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/download/566/496
https://www.anekamakalah.com/2012/12/macam-macam-kitab-hadis-makalah.html
http://menaraislam.com/ulumul-hadits/mengenal-kitab-kitab-hadits
https://id.wikipedia.org/wiki/Kutubus_Sittah
[1] Sebuah kota yang terletak di Asia Tengah bekas
wilayah Uni Soviet saat ini berada di Negara Turkistan.
[3] Al-Nawawi, Abu Zakariya Yahya ibn Syaraf, Shahih
Muslim bi Syarh al-Nawawi, (Kairo: Al-Matba’ah al-Mishriyah, 1986), h.4.
Abu Syuhbah, h.75 Hasby ash-Shiddieqy. Op.cit., h.325
[5] Ibn Hajar meriwayatkannya lahir di Bakur Naisabur,
wilawah Persia. Ibn Hajar,
[6] Al-Nasa’I, op.cit., h.3-4.
[7] Muhammad Muhammad Abu Syhbah, op,cit., h.
141.
[8] Muhammad al-‘Ajaj al-Khatib, Usulul Hadits,
‘Ulumuhu wa Mustalahuhu, (Kairo:Dar al-Fikr, 1395/1975
[9] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib, loc.cit.,
[10] Muhammad Muhammad Abu Zahwu, al-Hadis wa
al-Muhaddisun, (Kairo: Dar al-Fikr al-;Arabi, t.t.) h.360
[11] Muhammad Muhammad Abu Zuhwa, op.cit., h. 415; Abu
Syuhbah, op.cit., hal 122.
[12] Ibid.