Sunday 13 March 2022

MAKALAH ULUMUL HADITS PENGENALAN KITAB-KITAB HADITS BESERTA PENYUSUNNYA


 



MAKALAH ULUMUL HADITS

PENGENALAN KITAB-KITAB  HADITS BESERTA PENYUSUNNYA




Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Hadits

Dosen Pengampu: Nasiruddin,M.Pd.I


 

OLEH :

KELOMPOK 10

CINDY MERY ANDANI

IKLILATUL MILLAH

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA (IAIN MADURA)

TAHUN AJARAN 2021-2022

 

 

 

KATA PENGANTAR

          Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat ilahi Rabbi yang mana berkat Rahmat, Nikmat, beserta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadist yang diampu oleh Bapak Nasiruddin. Sholawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada sang junjungan besar yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan juga para sahabat yang telah membawa cahaya bagi seluruh umat manusia dengan tersebarnya Agama yang dibawa yakni Agama Islam.

          Dengan terselesaikannya makalah ini, kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu atas arahan dan bimbingan yang telah diberikan, tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan serta masukan kepada kami demi rampungnya tugas makalah ini.

          Selanjutnya, kami selaku penulis Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan atau ketidakselarasan dalam makalah ini, baik dari tulisan maupun cara penyampaiannya. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran teman-teman yang membaca makalah ini, yang mana kritik dan saran itu bisa dijadikan sebuah acuan dalam perbaikan makalah ini.

          Terakhir, Semoga makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi kita sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah bagi kita semua. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.

 

 

 

            Pamekasan,30 November 2021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................

C. Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Macam-macam Hadist.....................................................................................................

B. Penyusun Hadist...............................................................................................................

C.Kitab as-Sittah…………………………………………………………………………...

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan.......................................................................................................................

B..Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Keberadaan Hadits sebagai salah satu sumber ajaran Islam memiliki perkembangan dan penyebaran yang kompleks.sejak dari masa prakodifikasi, zaman nabi, sahabat, dan tabi’in hingga setelah pembukuaan.

Dalam sejarah perkembangannya, Hadits pernah mengalami transisi, yakni dari tradisi oral ke tradisi tulisan, dan penulisnya membutuhkn waktu yang lebih panjang ketimbang pengkompilasian Al-Qur’an. Lama setelah nabi wafat ungkapan-ungkapan dan segala hal yang berkaitan dengan diri beliau menjadi objek penelitian intensif para ulama’ Hadits untuk dikoleksi dalam bentuk tulisan.

Fokus tulisan ini adalah membahas macam-macam kitab Hadits yang pernah muncul dan beredar di dunia pengkajian Hadits. Pembahasannya harus diupayakan untuk selalu disandarkan ke latar sejarah (Historical Setting) perkembangan Hadits.

 

B.       Rumusan Masalah

 

a)      Apa saja Macam-macam Hadits?

 

b)      Siapa saja Penyusun-penyusun Hadits?

 

c)      Apa itu Kitab as-Sittah?

 

C.      Tujuan

 

a)      Untuk Mengetahui Macam-macam Hadits

 

b)      Untuk Mengetahui Penyusun-penyusun Hadits

 

c)      Untuk Mengetahui Kitab as-Sittah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

                                                             PEMBAHASAN

 

Islam bertumpu pada dua sumber yang utama yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Hadits yang kita pelajari dan yang diamalakan sekarang adalah Hadits yang di tulis oleh ulama’ Muhadditsin dalam berbagai kitabnya.

Seseorang tidak akan mencintai sesuatu jika ia tidak mengenalnya dengan baik. Maka dari itu diperlukan untuk memperkenalkan kitab-kitab Hadits diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan serta pengamalan terhadap isinya.

 

A.   Macam-Macam Hadits

 

Para ulama’ Muhadditsin telah menulis berbagai jenis kitab Hadits dalam berbagai bidang bahasannya. Para pengkaji Hadits yang datang telah mengelompokan kitab-kitab Hadits yang bervariasi tersebut ke dalam beberapa kelompok.

1.      Kitab-kitab hadits yang disusun berdasarkan bab

Teknis penyusunan kitab seperti ini yaitu dengan mengumpulkan Hadits-hadits yang memiliki tema yang sama menjadi satu judul umum yang mencakupnya. Kemudian Hadits-haditsnya dibagi menjadi beberapa bab.

Diantara jenis-jenis kitabnya yaitu;

a.       Al-Jaami’

Kitab Hadits yang disusun berdasarkan bab dan mencakup permasalahan –permasalahan. Seperti bab tentang Aqidah, Ibadah Muamalah, perjalanan hidup Nabi SAW. Dll. Kitab-kitab Al-Jaami’ sangatlah banyak, salah satunya yang termasyhur adalah Al-Jami’ As-Shohih karya Al-Bukhari. 

b.      As-Sunan

Hadits yang disusun berdasarkan bab-bab fiqh yang di dalamnya bercampur antara Hadits shahih, hasan, dan dhaif dengan menjelaskan terhadap hadits itu. Adapun kitabnya yang masyhur yaitu Sunan Abi Dawaud, At-Turmudzi, An-Nasa’I, dan Ibnu Majah.

c.       Al-Mustadrakat

Kitab Hadits yang memuat Hadits yang tidak ada dalam kitab-kitab tertentu yang telah memenuhi syarat yang di tulis oleh imam terdahulu, tetapi belum dicantumkan dalam kitabnya.  Kitabnya yang terkenal adalah Al-Mustadrak ‘ala As-Shahihaini karya Al-Hakim Al-Naisaburi(321-405 H).

d.      Al-Mustakhrajat

Hadits yang diambil dari kitab lain dengan menggunakan sanad yang berbeda dengan sanad Hadits yang dirujuknya. Seperti Mustakhraj yang disusun oleh Muhammad bin Ya;qub asy-Syaibani an-Nasaiburi .

e.       Al-Musannafat

Hadits yang disusun berdasarkan bab fiqh akan tetapi mencakup Hadits Mauquf, Hadits Maqthu’ yang disatukan dengan Hadits Marfu’ karna kitab jenis ini disusun pada awal pembukuan Hadits. Adapun kitabnya yang terkenal yaitu Musannaf Abdur Razzaq bin Hamman As-Sahani.

 

2.      Kitab-kitab Hadits yang disusun berdasarkan urutan nama-nama Sahabat.

Kitab sejenis ini yaitu kitab yang menghimpun Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat ditempat yang khusus yang mencantumkan nama sahabat yang meriwayatkannya. Teknik penyusunan ini sangat membantu dalam mengetahui jumlah dan jenis Hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi SAW.

Diantara jenis-jenisnya yaitu;

a.       Al-Musnad

Kitab Hadits yang dibagi berdasarkan nama sahabat yang meriwayatkan,tanpa membagi berdasarkan topik. Jumlah kitabnya sangat banyak akan tetapi yang paling masyhur adalah Al-Musnad karya Al-Imam Ahmad bin Hanbal.

b.      Al-Ma’ajim

Menurut ulama’ Muhadditsin kitab ini disusun berdasarkan susunan guru-guru penulisnya yang kebanyakan disusun berdasarkan urutan huruf hijaiyah. Dan adapun kitabnya yang terkenal yaitu tiga buah kitab mu’jam karya Al-Muhaddits Al-Hafidz Al-Kabir abu Al-Qosim Sulaiman binAhmad Al-Thabrani(W.360 H)

3.      Kitab-kitab Hadits yang disusun berdasarkan uruta awal Hadits

Kitab Hadits yang menyebutkan beberapa kata awal Hadits yang disusun berdasarkan urutan mu’jam. Jadi dimulai dari Hadits yang diawali dengan huruf alif, ba’ dan seterusnya. Hadits yang disusun seperti ini ada dua macam yaitu;

a.       kitab-kitab yang merupakan himpunan Hadits dari berbagai kitab Hadits.

b.      kitab-kitab tentang Hadits yang sering diucapkan oleh oang umum.

4.      Hadits-hadits yang disusun berdasarkan huruf pertama pada mu’jam

a.       Kitab Az-Zawa’id

Kitab Hadits yang disusun untuk menghimpun Hadits-hadits yang tidak terdapat pada kitab Hadits yang lain, yakni selain Hadits-hadits yang terdapat dalam kitab-kitab yang diperbandingkan itu. Sebagian kitabnya yang terkenal yaitu Majma’ az-Zawa’id Wa Manba’ al-Fawaid oleh al-Hafidz Nuruddin Ali bin Abu Bakar al-Haitsami.

b.      Kitab Takhrij

Kitab yang disusun untuk mentakhrij Hadits-hadits kitab tertentu. Salah satu kitabnya yang terpenting adalah Nashbu ar-Rayah li Ahadis al-Hidayah karya Jamaludiin Abu Muhammad Abdillah bin Yusuf al-Zaila’i al-Hanafi.

c.       Al-Ajza’

Disusun untuk menghimpun Hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi,  baik dari kalangan sahabat maupun dari generasi sesudahnya.

d.      Al-Masyikhat

Kitab yang disusun untuk menghimpun nama guru-guru penyusunnya, Hadits yang mereka terima beserta sanadnya, serta para penyusunnya.

e.       Al-‘ilal

Disusun untuk menghimpun Hadits yang memiliki kecacatan, disertai penjelasan tentang kecacatan tersebut.

 

 

B.   Penyusun Hadits

 

Selain pengenalan kitab-kitab Hadits diatas diperlukan juga untuk mengungkapkan biografi-biografi penyusunnya untuk melengkapi Hadits-hadits tersebut.

1.      Shahih Bukhari dan ShahihMuslim

a.       Biografi imam Bukhori

Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Isma’il ibn Ibrahim al-Mughirah al-Bukhari, lahir di Bukhara.[1] pada hari jum’at 13 Syawal 194H /816M. pada tahun 210 H. Bukhari menunaikan ibadah haji ke Baitullah,dan menetap di Mekkah dalam beberapa waktu untuk belajar Hadits kepad al-Humaidi, pada usia yang ke-18 ia telah menyelesaikan tulisannya Qadaya as-Sahabatwa al-Tabi’in, kemudian pindah ke Madinah untuk belajar Hadits kepada Abdul Aziz, dan dikota ini ia menulis kitab Tarih al-Kabir.[2]

b.      Biografi imam Muslim

Nama lengkapnya Abu al-Husain Muslim ibn Hajjaj ibn Muslim ibn Kausyaz al-Qusyairi al-Naisaburi.[3] Lahir di Naisabur 206 H. mulai usia dini Muslim sudah mengadakan perlawatan keberbagai negeri untuk mencari Hadits dan riwayat. Ia pergi ke Syam, Irak, Mesir dan negeri-negeri yang lain. Ia banyak mengunjungi ulama-ulama terkemuka untuk bergurau seperti Yahya ibn Yahya di Khurasan dan Ishaq ibn Rahawaih,di Rayy,kepada Muhammad ibn Mahran dan Abu Hasnan di Irak.

Jika imam Bukhari adalah ulama terkemuka di bidang hadits Shahih maka imam Muslim adalah orang kedua setelah imam Bukhari, baik dalam ilmu pengetahuan, keutamaan dan kedudukannya. Hal itu karena imam muslim merupakan salah satu murid imam Bukhari

Imam Muslim wafat pada hari Ahad, 25 Rajab 261 H. pada usianya yang ke-55 tahun . dan dimakamkan dikampung Nasr Abad salah satu daerah diluar Naisabur.

c.       Perbandingan dan Keutamaan Shahihain

Para ulama berbeda pendapat tentang keutamaan kedua Hadits tersebut. Akan tetapi Jumhur Ulama berpendapat pada shahih Bukhari lebih unggul dibanding shahih Muslim. Karna melihat sanad dalam shahih Bukhari lebih dipastikan bersambung bertemu, sementara shahih Muslim cukup dengan bersambung saja.[4]

Ibnu Hajar berpendapat tentang kelebihan shahih Bukhari salah satunya yaitu; al-Bukhari mengelurkan Hadits yg diterima dari para rawi tsiqot yang termasuk derajat pertama dan sangat tinggi tingkat hafalan dan keteguhannya, dan juga ia mengeluarkan hadits dari para rawi dengan sangat selektif.

Sementara itu, sejumlah Ulama Maroko memandang shahih Muslim lebih utama dikarnakan Muslim menuliskan Hadits dinegerinya sendiri dengan berbagai sumber di masa kehidupan gurunya, sehingga sangat berhati-hati dalam menyusun kata-kata.

2.      Sunan al-Nasa’i dan Sunan ibn Majah

a.       Biografi al-Nasa’i

Beliau bernama Abu Abd ar-Rahman Ahmad ibn Syu’aib ibn Ali ibn Sinan ibn Bahr ibn Dinar al-Khurasani al-Nasa’i. lahir pada tahun 215 H. di Nasa.[5] Ia mulai senang mengadakan perlawatan ke berbagai daerah ssejak ia mulai menginjak dewasa,seperti Hijaz, Irak, Mesir, Syam, untuk mendapatkan hadits.

Diantara guru-guru yang dijumpainya yaitu;Qutaibah ibn Sa’id, Ishaq ibn Ibrahim, Ahmad ibn ‘Abduh,’Umar ibn ‘Ali, Hamid ibn Mas’adah, Imran ibn Musa, dan lainnya.[6]

·         Sunan al-Nasa’i

Sunan al-Nas’i terbagi menjadi dua;

ü  Sunan al-Kubra

ü  Sunan al-Shughra

 

Ø  Menurut Fruq Hamadah, ada beberapa hal yang  dapat membedakan keduanya, salah satunya yaitu; dalam kitab al-Kubra ada beberapa pembahasan yang tidak terdapat dalm kitab al-Shughra, seperti kitab al-Sair, al-Manaqib, al-Nu’ut, dan seterusnya.

b.      Biografi Ibnu Majah

Ibnu Majah lahir lahir pada tahun 816 M / 209 H di Qazwaini. Dan wafat pada tanggal 22 Ramadhan 237 H . Ia dikenal sebagai pencinta ilmu pengetahuan sejak kecil, terlebih dalam bidang Hadits.

Ia adalah seorang ahli hadits kenamaan yang dikenal dengan sebutan al-Hafiz al-Kabir. Dan ia juga seorang penulis kreatif, karyanya tidak terbatas dalam bidang Hadits saja, akan tetapi juga dalam bidang keislaman yang lain, seperti bidang Tafsir.

·         Sunan Ibn Majah

Kedudukan Sunan Ibn Majah diangkat oleh Abu al-Fadl Muhammad Ibn Thahir al-Maqdisi (448-507 H) sebagai kelompok Hadits standar dalam kitabnya yang berjudul Athraf al-Kutub al-Sittah,yang mnempatkannya pada urutan keenam.

Jumlah Hadits yang terdapat pada Sunan Ibn Majah sebanyak 4.341 hadits. Ibn Majah telah meriwayatkan beberapa Hadits dengan sanad yang tinggi (sanadnya sedikit), sehingga antara beliau dan nabi Muhammad SAW hanya terdapat tiga perawi. Oleh karena itu ia dikenal dengan Sulasiyat Ibn Majah.[7]

 

 

 

3.      Kitab Sunan  Abu Dawaud dan Jami’ al-Tirmizi

a.       Biografi Abu Dawud

Dilahirkan pada tahun 202 H /817 M di Sijistan. Nama lengkapnya adalah Sulaiman ibn al-Asy’as ibn Ishaq al-Azdy al-Sijistani.[8] Ia mulai melakukan rihlah secara intensif untuk mempelajari Hadits ke Hijaz, Syiria , Mesir, Iraq,Jazirah, Dll. sejak usianya yang ke-20 tahun. Dan ia wafat di Basrah pada hari Jum’at tanggal 16 Syawal 275 H. Dan dimakamkan di samping makam Sufyan al-Tsauriy.[9]

Diantara karya-karya Abu Dawud yaitu; al-Marasil, Masa ‘il al-Imam Ahmad, al-Nasikh wa al-Mnsukh, Dll.

·         Kitab sunan Abu Dawud

Ulama Hadits menempatkan kitab sunan Abu Dawud pada posisi ketiga setelah shahih Bukhari Muslim. Yang mana kitab Abu Dawud tidak lagi di istilahkan dengan shahih, akan tetapi disebut dengan Sunan. Yang membedakan kitab Abu Dawud dengan kitab yang lain adalah Abu Dawud tidak hanya memuat hadits shahih sebagaimana Bukhari Muslim, akan tetapi juga mencantumkan Hadits Hasan dan Dha’if yang tidak digunakan oleh ulama Hadits lainnya.

b.      Biografi imam al-Tirmizi

Lahir pada tahun 209 H. Nama lengkapnya yaitu Al-Imam al-Hafiz Abu ‘Isa Muhammad ibn ‘Isa ibn Surah ibn Musa ibn al-Dohhak al-Sullami al-Tirmizi.[10]  Beliau wafat pada malam Senin, 13 Rajab 279 H. Pada usia 70 tahun dalam keadaan tuna netra.[11]

Adapun karya-karyanya ialah; Al-Jami’ al-Muhtasar min al-Sunan ‘an Rasulullah, Tawarih, al-‘Ilal, al-‘Ilal al-Kabir, Syaama’il, dll. Salah satu tujuan Imam al-Tirmizi menyusun karya-karnya adalah mengumpulkan Hadits-hadits nabi secara sisitematis.

·         Kitab al-Tirmizi

Kitab al-Tirmizi yang cukup monumental dan banyak dijadikan referensi oleh para ulama sesudahnya adalah Jami’ al-Tirmizi, karna tergolong Kutub al-Sittah setelah Bukhari, Muslim dan Abu Dawud.

Jika Sunan hanya memuat materi yang bersubjek umum saja, maka sebaliknya Jami’ merangkum seluruh jenis-jenis Hadits, seperti Hadits-hadits yang berkaitan dengan syiar, adab, tafsir, ‘aqidah, fitan, ahkam, al-Asyrath wa al-Manaqib (Biografi nabi dan sahabat tertentu).[12]

 

 

 

 

 

C.   Kutub as-Sittah

 

Kutubus Sittah (Enam Kitab) adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada enam buah kitab induk Hadits dalam Islam. Keenam kitab ini merupakan kitab hadits yang disusun oleh para pengumpul hadits yang kredibel. Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan utama oleh umat muslim dalam merujuk kepada perkataan Nabi Muhammad SAW.

 

Ø  Keenam kitab tersebut adalah:

 

·         Shahih Bukhari dihimpun oleh Imam Bukhari

·         Shahih Muslim dihimpun oleh Imam Muslim

·         Sunan an-Nasa'i atau disebut juga As-Sunan As-Sughra dihimpun oleh Imam Nasa'i

·         Sunan Abu Dawud dihimpun oleh Imam Abu Dawud

·         Sunan at-Tirmidzi dihimpun oleh Imam Tirmidzi

·         Sunan ibnu Majah dihimpun oleh Imam Ibnu Majah.

 

 

 

                                                  

                                                        

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                  

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

          Islam tidak hanya berpatokan pada al-Qur’an saja akan tetapi juga harus berlandaskan pada Hadits. Dan cara untuk mengetahui Hadits secara mendalam juga diperlukan untuk mengetahui bagaimana Hadits itu tersusun dan siapa saja yang menyusunnya karna manusia tidak akan mencintai sesuatu sebelum ia mengenalnya dengan baik

B.     Saran

          Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah kami ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/download/566/496

https://www.anekamakalah.com/2012/12/macam-macam-kitab-hadis-makalah.html

http://menaraislam.com/ulumul-hadits/mengenal-kitab-kitab-hadits

https://id.wikipedia.org/wiki/Kutubus_Sittah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 



     [1] Sebuah kota yang terletak di Asia Tengah bekas wilayah Uni Soviet saat ini berada di Negara Turkistan.

     [2] Nuruddin ‘Itrc., op.cit., h.112

     [3] Al-Nawawi, Abu Zakariya Yahya ibn Syaraf, Shahih Muslim bi Syarh al-Nawawi, (Kairo: Al-Matba’ah al-Mishriyah, 1986), h.4. Abu Syuhbah, h.75 Hasby ash-Shiddieqy. Op.cit., h.325

     [4] Nuruddin Itr, op.cit., h.26.

[5] Ibn Hajar meriwayatkannya lahir di Bakur Naisabur, wilawah Persia. Ibn Hajar,

[6] Al-Nasa’I, op.cit., h.3-4.

[7] Muhammad Muhammad Abu Syhbah, op,cit., h. 141.

[8] Muhammad al-‘Ajaj al-Khatib, Usulul Hadits, ‘Ulumuhu wa Mustalahuhu, (Kairo:Dar al-Fikr, 1395/1975

[9] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib, loc.cit.,

[10] Muhammad Muhammad Abu Zahwu, al-Hadis wa al-Muhaddisun, (Kairo: Dar al-Fikr al-;Arabi, t.t.) h.360

[11] Muhammad Muhammad Abu Zuhwa, op.cit., h. 415; Abu Syuhbah, op.cit., hal 122.

[12] Ibid.