Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
di ampu oleh Bapak Erie Hariyanto, M.H
Oleh:
ISARI
WAHIDAH PUSPAWARDANI
NIM:
20160703040082
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI SYARI’AH
JURUSAN
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAMEKASAN 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang........................................................................................................ 1
Rumusan masalah................................................................................................... 2
Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
Sejarah Isis.............................................................................................................. 3
Isis Masuk
Ke Indonesia.................................................................................5
Upaya Pemerintah Indonesia
Dalam Menangkal ISIS......................................6
Pandangan
Agama terhadap Aliran Isis................................................................. 7
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................. 8
Saran....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Negara-Negara di dunia akhir-akhir ini seakan di kagetkan dengan kehadiran
suatu kelompok agama baru yang berlandaskan islam. Kelompok agama ini dianggap
oleh Negara-Negara Internasional adalah kelompok agama yang radikal, bahkan ada
yang menyebutkan bahwa kelompok ini adalah teroris. Islamic State in Iraq and
Syria (ISIS), dan ada juga yang menyebutnya Islamic State in Iraq and al-Shām
(juga disingkat ISIS) adalah sebuah negara dan kelompok militan
jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah.
ISIS ini seolah menjadi masalah besar dan baru bagi Negara-negara
internasional. Hal ini dikarenakan ISIS merupakan kelompok yang didukung dan
didirikan oleh berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk Dewan Syura
Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak Jaysh
al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish
al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku yang mengaku Sunni. ISIS dikenal
karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan
mengajarkan kekerasan untuk mencapai tujuannya, seperti melalui bom bunuh diri,
menyiksa dan memukuli orang yang tidak sependapat, serta dengan menjarah
bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah. Perkembangan
pergerakan ISIS inipun dirasakan oleh bangsa Indonesia, dimana sudah ada saudara
kita yang mengikrarkan bahwa mereka bergabung kepada kelompok ISIS ini bahkan
merekapun mengajak warga Negara Indonesia lainnya untuk mau bergabung bersama
mereka ini. Kontroversi keberadaan organisasi Islamic State of Iraq and
Syria (ISIS) merebak belakangan ini, setelah beredar video di youtube yang
menayangkan pria berbahasa Indonesia mengajak untuk bergabung dengan ISIS.
Kekhawatiran kemudian muncul terkait apakah isu ISIS ini dimunculkan hanya
untuk mengalihkan perhatian publik dari pilpres 2014 yang saat ini prosesnya
tengah dibahas di MK.
Menteri Agama telah bertemu dengan hampir semua organisasi masyarakat
dan organisasi kepemudaan yang berazaskan Islam seperti NU, Muhammadiyah,
Persis, FPI, Forum Umat Islam, HMI, KAMMI, dan lainnya. Pada forum
tersebut disepakati bahwa ISIS merupakan gerakan yang radikal dan tidak
sesuai dengan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Menag dan ormas Islam
juga sependapat untuk menolak keberadaan gerakan ISIS di bumi Indonesia.
Menag bahkan mengancam akan mencabut kewarganegaraan orang yang berangkat
ke Irak/Suriah dalam rangka bergabung dengan ISIS.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
sejarah terbentuknya ISIS?
2. Apa penyebab
ISIS masuk ke indonesia?
3.
Bagaimana Upaya
pemerintah indonesia dalam menangkal pengaruh ISIS?
4. Bagaimana pendapat
menurut agama mengenai aliran ISIS?
C. TUJUAN
MASALAH
1.
Untuk mengetahui sejarah terbentuknya ISIS
2.
Untuk mengetahui penyebaba ISIS
masuk ke indonesia
3.
Untuk mengetahui upaya pemerintah
dalam menangkal pengaruh ISIS
4.
Untuk mengetahui pendapat menurut
kacamata agama islam mengenai aliran ISIS
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Isis
ISIS adalah
kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras Al-Qaidah dan
menyimpang dari prinsip-prinsip jihad. Secara
bersamaan, ISIS bertujuan untuk mendirikan negara Islam Salafi yang
berorientasi di Irak, Suriah dan bagian lain dari Syam.
ISIS merupakan organisasi islam yang bertujuan mendirikan
Negara Islam namun bersimpangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. ISIS
pertama kali dibentuk di wilayah Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakar
Al-Baghdadi.
ISIS adalah
kelompok / organisasi gerilyawan Islam Irak dan Suriah, ISIS terbentuk dari
akibat invansi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003. Setelah pendudukan
Amerika Serikat di Irak, membuat negara tersebut porak poranda
perekonomian lumpuh, bangunan-bangunan pemerintahan hancur akibat serangan AS,
dan dilema pemerintahan kekosongan kepala negara karena Saddam Hussein
ditangkap.
Amerika
tidak mempunyai rencana yang matang membangun negara tersebut, Sejak itu kaum
mayoritas Syiah mengambil alih kekuasaan dan pada gilirannya merepresi golongan
Sunni. Tentu saja kalangan Sunni tidak diam saja. Pemberontakan kalangan Sunni
mulai muncul. Kelompok teroris seperti Al Qaeda masuk ke Irak dan
kelompok-kelompok pemberontak lokal yang terdiri dari kalangan minoritas Sunni
mulai bertempur melawan tentara AS. Irak pun jatuh dalam perang saudara
berdarah tahun 2006. Sejak itu, warga Irak terbelah berdasarkan agama, Sunni
yang umumnya tinggal di utara dan Syiah yang umumnya di selatan.
Salah satu
dari kelompok itu adalah ISIS, yang sekarang menjadi Negara Islam Irak dan
Suriah (ISIS). Mereka sudah berperang di Irak selama beberapa tahun dan punya
ribuan tentara yang terlatih baik dan fanatik. Mereka telah menguasai Irak
utara dan sangat berhasrat untuk mendirikan negara berdasarkan agama yang
mereka kelola sendiri. Kedatangan mereka mengubah perang di Suriah ke situasi
yang tidak pernah diduga orang sebelumnya. ISIS sangat brutal dan radikal
sehingga kelompok itu segara terlibat peperangan dengan hampir semua faksi
lainnya dalam kalangan pemberontak Suriah. Mereka menyerang dan membunuh
anggota kelompok teroris lainnya. Di wilayah yang dikuasai, mereka mendirikan
negara Islam dengan aturan yang sangat keras, bahkan jika dibandingkan dengan
Al Qaeda. Arab Saudi pun terkejut dan menarik dukungannya.
ISIS
merupakan negara baru yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdady pada tanggal 9 April 2013,
menyusul terjadinya perang saudara di Irak dan Suriah. Tentu saja proklamasi
kemerdekaan ini masih bersifat sepihak, dimana Pemerintah Suriah dan Pemerintah
Irak tak merestuinya. Begitu pula Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sama sekali
belum mengakuinya sebagai negara yang berdaulat.
ISIS
baru-baru ini memutuskan bahwa sudah saatnya menguasai wilayah yang lebih luas
di Irak. Sejak AS meninggalkan Irak, Perdana Menteri Nouri Al Maliki dari
kalangan Syiah telah memonopoli kekuasaan dan sedapat mungkin mendiskriminasi
golongan Sunni. Pemerintah Irak secara luas dinilai korup, tidak becus, dan
tentu saja dibenci oleh sebagian besar warga negara itu.
Daerah
kekuasaan ISIS yang disimbolkan dengan warna merah di atas terbagi menjadi 16
wilayah administrasi, dengan rincian sebagai berikut, Daerah kekuasaan ISIS di
Irak yaitu Wilayah Selatan, Wilayah Diyala, Wilayah Baghdad, Wilayah
Kirkuk, Wilayah Salahuddin, Wilayah Anbar, Wilayah Ninewa.
Daerah kekuasaan ISIS di Suriah yaitu Wilayah Al Barakah (Hasaka), Wilayah
Al Kheir (Deir al Zour), Wilayah Al Raqqah, Wilayah Al Badiya, Wilayah Halab
(Aleppo), Wilayah Idlib, Wilayah Hama, Wilayah Damaskus.[1]
B.
ISIS Masuk ke Indonesia
Baru baru ini masyarakat tanah air
di hebohkan dengan beberapa rekaman video yang diduga dari kelompok ISIS
Indonesia. Kelompok ISIS saat ini memang tergolong sebagai kelompok teroris
baru yang tengah menjadi perhatian dunia.
Sebagai negara dengan penduduk
Muslim terbesar di dunia, ISIS mampu menyedot perhatian masyarakat Indonesia.
Banyak pihak yang khawatir gerakan tersebut tumbuh subur di Indonesia. Dilihat
dari karakteristik pergerakanya, kemunculan ISIS dianggap mirip dengan
kemunculan Ikhwanul Muslimimin. Indonesia sebagai negara yang mayoritas
penduduknya bergama Islam dan jumlahnya terbesar di dunia, maka besar
kemungkinan Indonesia menjadi target dari ISIS dalam upayanya menegakan
khilafah tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme menyatakan sejak awal sudah mendeteksi masuknya ISIS ke Indonesia.
Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT mengatakan paham ISIS
sudah masuk ke Indonesia sebelum gerakan tersebut dideklarasikan di Timur
Tengah. Paham tersebut masuk ke Indonesia lebih banyak melalui jaringan
Internet. Masyarakat Indonesia, dengan mudahnya mengakses informasi seperti
berita, artikel, hingga video tentang paham ISIS melalui dunia maya.
Awal mula ISIS masuk ke Indonesia
ialah melalui Internet dan melalui salah satu anggota ISIS dari Indonesia
yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut kepada
masyarakat sekitarnya. ISIS dikenal ke masyarakat luas terutama melalui media
internet yaitu youtube., dimana terdapat salah satu pengikut ISIS disertai
beberapa rekannya mengajak para penonton untuk bergabung dengan ISIS.
Selain melalui pengajian dan pertemuan-pertemuan keagamaan.
Sampai saat ini belum diketahui data
jumlah anggota ISIS, termasuk pengikutnya di Indonesia. Kelompok ini
menggunakan media sosial dalam menyebarkan pengaruh dan merekrut anggota
di seluruh dunia. Pada 2013 diduga ada
56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam dan kelompok pedagang
berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka bergabung saat pergi ke
Arab Saudi untuk ibadah haji atau umrah. Jumlah tersebut, sekitar 16 orang
telah kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses perekrutan di daerah
masing-masing.[2]
C.
Upaya Pemerintah Indonesia dalam
menangkal pengaruh ISIS
Pemerintah Republik
Indonesia menolak ISIS berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan
ideologi Pancasila dan kebhinekaan yang menaung dalam NKRI.
Pemerintah bersama
Majelis Ulama Indonesia sudah sepakat mengaris bawahi paham Negara Islam Irak
dan Suriah (ISIS) adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam.
Perwakilan Ormas-ormas islam
menyatakan kepada semua pihak untuk menghimbau umat Islam lain agar
tidak terjerumus kepada paham-paham ISIS yang berbahaya itu. Dirinya mengimbau
ormas Islam agar mampu membentengi penyebaran paham tersebut karena biasanya
sering menyasar pada anak-anak muda yang memiliki semangat ke-Islam-an tinggi
tetapi pengetahuan agamanya rendah.
Pemerintah
juga dituntut bersikap proaktif dalam membendung gerakan ISIS agar pengaruhnya
tidak menyebar di Indonesia. Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan yaitu
:
1.
pemerintah harus memberi penjelasan
secara luas kepada masyarakat melalui berbagai media mengenai ISIS dan
ancamannya bagi keutuhan NKRI.
2.
pemerintah harus menggandeng
para tokoh, baik dari kalangan keagamaan, masyarakat dan adat untuk berdialog
sekaligus penggalangan kerjasama guna mengantisipasi gerakan ISIS agar tidak
berpengaruh atau tidak diikuti oleh masyarakat.
3.
Ketiga, memanfaatkan
lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk RT/RW untuk membangun kewaspadaan
terhadap gerakan-gerakan ISIS. Pasalnya, kelompok yang paling mudah terpengaruh
biasanya adalah kelompok-kelompok yang rentan secara ekonomi, maka upaya
pencegahan harus dimulai dari lapisan terbawah.[3]
D. Pandangan
Agama Islam Terhadap Aliran Isis
1.
Pandangan Ketua Umum Muhammadiyah
Din Syamsuddin selaku ketua umum Muhammadiyah, mengatakan bahwa ISIS
bertentangan dengan kadiah Islam. Karenanya, umat Islam diminta untuk mewaspadai
dan tidak terpengaruh dengan agitasi kelompok sektarian itu.
“ISIS menempuh cara-cara kekerasan, memaksakan kehendak, mengancam/meneror,
dan membunuh orang yang tidak berdosa. cara itu bertentangan dengan ajaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tokoh Muhammadiyah ini juga meminta
umat Islam seluruh dunia untuk menolak ISIS.
2.
Pandangan ketua Umum Nadhatul Ulama
“Ini (ISIS) adalah gerakan ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan
negara,” Ia juga gerakan politik yang bisa mengancam kedaulatan dan
konstitusi. ISIS termasuk dalam kategori gerakan transnasional politik
agama. Itulah sebabnya organisasi ini dinilai sangat berbahaya. “Sistem negara
itu berbeda-beda, kalau dipaksakan bisa merusak konstitusi dan integritas
negara lainnya,”.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari semua penjelasan yang telah
dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa
1. Isis merupakan organisasi islam
yang bertujuan mendirikan Negara Islam namun bersimpangan dengan ajaran Islam
yang sesungguhnya. ISIS pertama kali dibentuk di wilayah Timur Tengah yang
dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi.
2.
ISIS masuk ke Indonesia ialah
melalui Internet dan melalui salah satu anggota ISIS dari Indonesia yang
kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut kepada masyarakat
sekitarnya. Banyak hal mengenai pertentangan yang pada intinya adalah menolak
adanya ISIS di Indonesia.
3.
Pemerintahpun sudah berupaya dengan
penuh dalam menangkal hadirnya ISIS di Indonesia. Pada intinya paham ISIS
adalah haram, jadi secara logika manusia muslim, maka sudah semestinya sesuatu
yang haram mesti atau wajib kita tinggalkan.
4.
ketua umum Muhammadiyah, mengatakan
bahwa ISIS bertentangan dengan kadiah Islam. Tokoh Muhammadiyah ini juga
meminta umat Islam seluruh dunia untuk menolak ISIS. Sedangkan pandangan ketua
umum nadhatul ulama adalah gerakan
ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan negara,” Ia juga gerakan politik
yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi. Itulah sebabnya organisasi
ini dinilai sangat berbahaya.
B. SARAN
Dengan melihat semua
permasalah-permasalahan yang telah dipaparkan diatas, agar ini semua dapat
menjadi lebih baik lagi maka saran saya sebagai penulis yaitu Pemerintah
harus lebih ketat dalam mengawasi Warga Negara Indonesia agar WNI tidak dapat
terpengaruh dengan kelompok ISIS ini dengan cara melakukan penjagaan yang ketat
di setiap daerah di Indonesia dan juga dapat mencurigai sesuatu
kegiatan-kegitan yang dapat dilihat menyimpang dari ajaran semestinya. Orang tua yang memiliki anak usia remaja. Harus lebih ekstra dalam
mengawasi kegiatan-kegiatan anaknya. Selama ini kebanyakan dari anggota
gerakan radikal adalah mereka yang berada di usia produktif dan remaja.
Sehingga hal utama yang dapat diawasi adalah anggota keluarga kita sendiri. Kepada seluruh masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia agar dapat lebih
pintar , dapat lebih mencerna atau mendalami kembali hal-hal baru yang dianggap
menyimpang, supaya dari diri kita sendiri dapat menangkal hal tersebut, karena
segala sesuatunya kembali kepada diri sendiri dalam menanggapi sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Irak_dan_Syam.tanggal 30 september 2016. pukul 15.00
http://www.tempo.co/read/news/2014/08/04/078596975/Bagaimana-ISIS-Masuk-Indonesia.tanggal 30
september 2016 .pukul 15.00
https://kabarislamia.com/2014/09/08/pendapat-ulama-isis-sesat-dan
menyesatkan/.tanggal 30 september 2016. Pukul
15.00
[2]http://www.tempo.co/read/news/2014/08/04/078596975/Bagaimana-ISIS-Masuk-Indonesia. tanggal 30
september 2016. pukul 15.00