Wednesday, 12 October 2016

Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)


Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang di ampu oleh Bapak Erie Hariyanto, M.H

Oleh:
ISARI WAHIDAH PUSPAWARDANI
NIM: 20160703040082



PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAMEKASAN 2016


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang........................................................................................................ 1
Rumusan masalah................................................................................................... 2
Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
Sejarah Isis.............................................................................................................. 3
Isis Masuk Ke Indonesia.................................................................................5
Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Menangkal ISIS......................................6
Pandangan Agama terhadap Aliran Isis................................................................. 7
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................. 8
Saran....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG
Negara-Negara di dunia akhir-akhir ini seakan di kagetkan dengan kehadiran suatu kelompok agama baru yang berlandaskan islam. Kelompok agama ini dianggap oleh Negara-Negara Internasional adalah kelompok agama yang radikal, bahkan ada yang menyebutkan bahwa kelompok ini adalah teroris. Islamic State in Iraq and Syria (ISIS), dan ada juga yang menyebutnya Islamic State in Iraq and al-Shām (juga disingkat ISIS)  adalah sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah.
ISIS ini seolah menjadi masalah besar dan baru bagi Negara-negara internasional. Hal ini dikarenakan ISIS merupakan kelompok yang didukung dan didirikan oleh berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk Dewan Syura Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku yang mengaku Sunni. ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan mengajarkan kekerasan untuk mencapai tujuannya, seperti melalui bom bunuh diri, menyiksa dan memukuli orang yang tidak sependapat, serta dengan menjarah bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah. Perkembangan pergerakan ISIS inipun dirasakan oleh bangsa Indonesia, dimana sudah ada saudara kita yang mengikrarkan bahwa mereka bergabung kepada kelompok ISIS ini bahkan merekapun mengajak warga Negara Indonesia lainnya untuk mau bergabung bersama mereka ini. Kontroversi keberadaan organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merebak belakangan ini, setelah beredar video di youtube yang menayangkan pria berbahasa Indonesia mengajak untuk bergabung dengan ISIS. Kekhawatiran kemudian muncul terkait apakah isu ISIS ini dimunculkan hanya untuk mengalihkan perhatian publik dari pilpres 2014 yang saat ini prosesnya tengah dibahas di MK. 
Menteri Agama telah bertemu dengan hampir semua organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan yang berazaskan Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, FPI, Forum Umat Islam, HMI, KAMMI, dan lainnya. Pada forum tersebut disepakati bahwa ISIS merupakan gerakan yang radikal dan tidak sesuai dengan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Menag dan ormas Islam juga sependapat untuk menolak keberadaan gerakan ISIS di bumi Indonesia. Menag bahkan mengancam akan mencabut kewarganegaraan orang yang berangkat ke Irak/Suriah dalam rangka bergabung dengan ISIS.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah terbentuknya ISIS?
2.      Apa penyebab ISIS masuk ke indonesia?
3.      Bagaimana Upaya pemerintah indonesia dalam menangkal pengaruh ISIS?
4.      Bagaimana pendapat menurut agama mengenai aliran ISIS?

C.    TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui  sejarah terbentuknya ISIS
2.      Untuk mengetahui penyebaba ISIS masuk ke indonesia
3.      Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam menangkal pengaruh ISIS
4.      Untuk mengetahui pendapat menurut kacamata agama islam  mengenai aliran ISIS









BAB 2
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Isis
ISIS adalah kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras Al-Qaidah dan menyimpang dari prinsip-prinsip jihad. Secara bersamaan, ISIS bertujuan untuk mendirikan negara Islam Salafi yang berorientasi di Irak, Suriah dan bagian lain dari Syam.
ISIS merupakan organisasi islam yang bertujuan mendirikan Negara Islam namun bersimpangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. ISIS pertama kali dibentuk di wilayah Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi.
ISIS adalah kelompok / organisasi gerilyawan Islam Irak dan Suriah, ISIS terbentuk dari akibat invansi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003. Setelah pendudukan Amerika Serikat di Irak, membuat negara tersebut porak poranda perekonomian lumpuh, bangunan-bangunan pemerintahan hancur akibat serangan AS, dan dilema pemerintahan kekosongan kepala negara karena Saddam Hussein ditangkap.
Amerika tidak mempunyai rencana yang matang membangun negara tersebut, Sejak itu kaum mayoritas Syiah mengambil alih kekuasaan dan pada gilirannya merepresi golongan Sunni. Tentu saja kalangan Sunni tidak diam saja. Pemberontakan kalangan Sunni mulai muncul. Kelompok teroris seperti Al Qaeda masuk ke Irak dan kelompok-kelompok pemberontak lokal yang terdiri dari kalangan minoritas Sunni mulai bertempur melawan tentara AS. Irak pun jatuh dalam perang saudara berdarah tahun 2006. Sejak itu, warga Irak terbelah berdasarkan agama, Sunni yang umumnya tinggal di utara dan Syiah yang umumnya di selatan. 
Salah satu dari kelompok itu adalah ISIS, yang sekarang menjadi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka sudah berperang di Irak selama beberapa tahun dan punya ribuan tentara yang terlatih baik dan fanatik. Mereka telah menguasai Irak utara dan sangat berhasrat untuk mendirikan negara berdasarkan agama yang mereka kelola sendiri. Kedatangan mereka mengubah perang di Suriah ke situasi yang tidak pernah diduga orang sebelumnya. ISIS sangat brutal dan radikal sehingga kelompok itu segara terlibat peperangan dengan hampir semua faksi lainnya dalam kalangan pemberontak Suriah. Mereka menyerang dan membunuh anggota kelompok teroris lainnya. Di wilayah yang dikuasai, mereka mendirikan negara Islam dengan aturan yang sangat keras, bahkan jika dibandingkan dengan Al Qaeda. Arab Saudi pun terkejut dan menarik dukungannya.
ISIS merupakan negara baru yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdady pada tanggal 9 April 2013, menyusul terjadinya perang saudara di Irak dan Suriah. Tentu saja proklamasi kemerdekaan ini masih bersifat sepihak, dimana Pemerintah Suriah dan Pemerintah Irak tak merestuinya. Begitu pula Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sama sekali belum mengakuinya sebagai negara yang berdaulat.
ISIS baru-baru ini memutuskan bahwa sudah saatnya menguasai wilayah yang lebih luas di Irak. Sejak AS meninggalkan Irak, Perdana Menteri Nouri Al Maliki dari kalangan Syiah telah memonopoli kekuasaan dan sedapat mungkin mendiskriminasi golongan Sunni. Pemerintah Irak secara luas dinilai korup, tidak becus, dan tentu saja dibenci oleh sebagian besar warga negara itu.
Daerah kekuasaan ISIS yang disimbolkan dengan warna merah di atas terbagi menjadi 16 wilayah administrasi, dengan rincian sebagai berikut, Daerah kekuasaan ISIS di Irak yaitu Wilayah Selatan, Wilayah Diyala,  Wilayah Baghdad, Wilayah Kirkuk, Wilayah Salahuddin, Wilayah Anbar, Wilayah Ninewa.
Daerah kekuasaan ISIS di Suriah yaitu Wilayah Al Barakah (Hasaka), Wilayah Al Kheir (Deir al Zour), Wilayah Al Raqqah, Wilayah Al Badiya, Wilayah Halab (Aleppo), Wilayah Idlib, Wilayah Hama, Wilayah Damaskus.[1]



B.     ISIS Masuk ke Indonesia
Baru baru ini masyarakat tanah air di hebohkan dengan beberapa rekaman video yang diduga dari kelompok ISIS Indonesia. Kelompok ISIS saat ini memang tergolong sebagai kelompok teroris baru yang tengah menjadi perhatian dunia.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, ISIS mampu menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Banyak pihak yang khawatir gerakan tersebut tumbuh subur di Indonesia. Dilihat dari karakteristik pergerakanya, kemunculan ISIS dianggap mirip dengan kemunculan Ikhwanul Muslimimin. Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya bergama Islam dan jumlahnya terbesar di dunia, maka besar kemungkinan Indonesia menjadi target dari ISIS dalam upayanya menegakan khilafah tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyatakan sejak awal sudah mendeteksi masuknya ISIS ke Indonesia. Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT mengatakan paham ISIS sudah masuk ke Indonesia sebelum gerakan tersebut dideklarasikan di Timur Tengah. Paham tersebut masuk ke Indonesia lebih banyak melalui jaringan Internet. Masyarakat Indonesia, dengan mudahnya mengakses informasi seperti berita, artikel, hingga video tentang paham ISIS melalui dunia maya.
Awal mula ISIS masuk ke Indonesia ialah melalui Internet dan melalui salah satu anggota ISIS dari Indonesia yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut kepada masyarakat sekitarnya. ISIS dikenal ke masyarakat luas terutama melalui media internet yaitu youtube., dimana terdapat salah satu pengikut ISIS disertai beberapa rekannya mengajak para penonton untuk bergabung dengan ISIS. Selain melalui pengajian dan pertemuan-pertemuan keagamaan.
Sampai saat ini belum diketahui data jumlah anggota ISIS, termasuk pengikutnya di Indonesia. Kelompok ini menggunakan media sosial dalam menyebarkan pengaruh dan merekrut anggota di seluruh dunia.  Pada 2013 diduga ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam dan kelompok pedagang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka bergabung saat pergi ke Arab Saudi untuk ibadah haji atau umrah. Jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses perekrutan di daerah masing-masing.[2]

C.    Upaya Pemerintah Indonesia dalam menangkal pengaruh ISIS
Pemerintah Republik Indonesia menolak ISIS berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekaan yang menaung dalam NKRI.
Pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia sudah sepakat mengaris bawahi paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam.
Perwakilan Ormas-ormas islam menyatakan kepada semua pihak untuk menghimbau umat Islam lain agar tidak terjerumus kepada paham-paham ISIS yang berbahaya itu. Dirinya mengimbau ormas Islam agar mampu membentengi penyebaran paham tersebut karena biasanya sering menyasar pada anak-anak muda yang memiliki semangat ke-Islam-an tinggi tetapi pengetahuan agamanya rendah.
Pemerintah juga dituntut bersikap proaktif dalam membendung gerakan ISIS agar pengaruhnya tidak menyebar di Indonesia. Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan yaitu :
1.      pemerintah harus memberi penjelasan secara luas kepada masyarakat melalui berbagai media mengenai ISIS dan ancamannya bagi keutuhan NKRI.
2.       pemerintah harus menggandeng para tokoh, baik dari kalangan keagamaan, masyarakat dan adat untuk berdialog sekaligus penggalangan kerjasama guna mengantisipasi gerakan ISIS agar tidak berpengaruh atau tidak diikuti oleh masyarakat.
3.      Ketiga, memanfaatkan lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk RT/RW untuk membangun kewaspadaan terhadap gerakan-gerakan ISIS. Pasalnya, kelompok yang paling mudah terpengaruh biasanya adalah kelompok-kelompok yang rentan secara ekonomi, maka upaya pencegahan harus dimulai dari lapisan terbawah.[3]

D.    Pandangan Agama Islam Terhadap Aliran Isis
1.      Pandangan Ketua Umum Muhammadiyah
Din Syamsuddin selaku ketua umum Muhammadiyah, mengatakan bahwa ISIS bertentangan dengan kadiah Islam. Karenanya, umat Islam diminta untuk mewaspadai dan tidak terpengaruh dengan agitasi kelompok sektarian itu.
“ISIS menempuh cara-cara kekerasan, memaksakan kehendak, mengancam/meneror, dan membunuh orang yang tidak berdosa. cara itu bertentangan dengan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tokoh Muhammadiyah ini juga meminta umat Islam seluruh dunia untuk menolak ISIS.
2.      Pandangan ketua Umum Nadhatul Ulama
“Ini (ISIS) adalah gerakan ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan negara,” Ia juga gerakan politik yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi. ISIS termasuk dalam kategori gerakan transnasional politik agama. Itulah sebabnya organisasi ini dinilai sangat berbahaya. “Sistem negara itu berbeda-beda, kalau dipaksakan bisa merusak konstitusi dan integritas negara lainnya,”.[4]



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari semua penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa 
1.       Isis merupakan organisasi islam yang bertujuan mendirikan Negara Islam namun bersimpangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. ISIS pertama kali dibentuk di wilayah Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi.  
2.      ISIS masuk ke Indonesia ialah melalui Internet dan melalui salah satu anggota ISIS dari Indonesia yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut kepada masyarakat sekitarnya. Banyak hal mengenai pertentangan yang pada intinya adalah menolak adanya ISIS di Indonesia.
3.      Pemerintahpun sudah berupaya dengan penuh dalam menangkal hadirnya ISIS di Indonesia. Pada intinya paham ISIS adalah haram, jadi secara logika manusia muslim, maka sudah semestinya sesuatu yang haram mesti atau wajib kita tinggalkan.
4.      ketua umum Muhammadiyah, mengatakan bahwa ISIS bertentangan dengan kadiah Islam. Tokoh Muhammadiyah ini juga meminta umat Islam seluruh dunia untuk menolak ISIS. Sedangkan pandangan ketua umum nadhatul ulama  adalah gerakan ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan negara,” Ia juga gerakan politik yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi.  Itulah sebabnya organisasi ini dinilai sangat berbahaya.




B. SARAN
Dengan melihat semua permasalah-permasalahan yang telah dipaparkan diatas, agar ini semua dapat menjadi lebih baik lagi maka saran saya sebagai penulis yaitu  Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi Warga Negara Indonesia agar WNI tidak dapat terpengaruh dengan kelompok ISIS ini dengan cara melakukan penjagaan yang ketat di setiap daerah di Indonesia dan juga dapat mencurigai sesuatu kegiatan-kegitan yang dapat dilihat menyimpang dari ajaran semestinya.  Orang tua yang memiliki anak usia remaja. Harus lebih ekstra dalam mengawasi kegiatan-kegiatan anaknya. Selama ini kebanyakan dari anggota gerakan radikal adalah mereka yang berada di usia produktif dan remaja. Sehingga hal utama yang dapat diawasi adalah anggota keluarga kita sendiri.  Kepada seluruh masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia agar dapat lebih pintar , dapat lebih mencerna atau mendalami kembali hal-hal baru yang dianggap menyimpang, supaya dari diri kita sendiri dapat menangkal hal tersebut, karena segala sesuatunya kembali kepada diri sendiri dalam menanggapi sesuatu.





DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Irak_dan_Syam.tanggal 30 september 2016. pukul 15.00