Sunday, 8 October 2017

PROPOSAL USAHA TIKAR (Roti Bakar) 2 IN 1


PROPOSAL USAHA
TIKAR (Roti Bakar) 2 IN 1
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Yang Dibimbing Oleh Bapak R. Agoes Kamaroellah


Disusun Oleh : ES/B
Abdul. Aziz                (20160703030004)
Ach. Khozairi              (20160703030009)
Alina Khoiriyah          (20160703030018)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PAMEKASAN
2017

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur alhamdulillah, kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga proposal usaha  ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan baik.
Sehubungan dengan semakin maraknya usaha yang dikembangkan saat ini, kami berencana untuk mengembangkan usaha Tikar 2 in 1 yang di dalamnya berisi tape yang mana tape adalah salah satu makanan tradisional yang sudah hampir punah eksistensinya. Tetapi yang menjadi kendala dalam pengembangan usaha ini yaitu adalah masalah dana, oleh karena itu kami mengajukan proposal usaha dalam permasalahan ini.
Dalam penyusunan proposal  usaha  ini, kami menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak tertentu, kami yakin tidak akan mampu menyelesaikan proposal ini. Untuk itu, tidak lupa pula kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam penyusunan  proposal usaha ini.
Kami menyadari bahwa manusia tempat salah dan lupa, demikian juga dalam penyusunan proposal usaha  ini, tentu masih banyak hal-hal yang harus kami sempurnakan. Untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini tentunya sangat diharapkan.
Akhirnya kami berharap semoga proposal usaha dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi amal shaleh bagi kami. Amin...!!!
Wassalamualaikum Wr.Wb
Pamekasan, 06 Oktober 2017

Kelompok II


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisnis, di karenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan menyebabkan semakin meningkatnya krisis ekonomi di masyarakat, di karenakan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.
Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan jalan keluar dari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam berwirausaha, misalnya mengolah barang mentah menjadi produk ataupun barang setengah jadi menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat dinikmati para konsumen.
Oleh karena itu, kami menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai jual, kami membuat Tikar 2 in 1 ini berbahan dasar tape dan roti tawar yang cukup mudah di dapatkan, akan tetapi masyarakat kurang pengetahuan akan pengolahannya, sehingga tidak menyadari bahwa tape ini jika diolah menjadi makanan yang menarik dapat memiliki harga jual yang cukup tinggi.
1.2  Visi
Visi dari usaha yang diangkat oleh kami di sini adalah : menjadikan makanan tradisional menjadi makanan yang menarik.

1.3  Misi
Adapun misi dari usaha ini adalah sebagai  berikut :
1.      Selalu berinovasi dengan produk tradisional, tetapi tetap mempertahankan kekhasan dari produk tersebut.
2.      Mengutamakan kualitas dari makanan agar pelanggan puas.

1.4  Tujuan Kegiatan Usaha
Ada beberapa tujuan dari pembuatan usaha ini yaitu :
1.      Mempertahankan makanan tradisional, agar tetap menjadi primadona dengan mengkombinasikannya dengan makanan modern.
2.      Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
3.      Membuka kesadaran masyarakat agar lebih mencintai produk sendiri.
4.      Mendapatkan keuntungan.
5.      Menjangkau pasar luar negeri.

1.5  Maksud Kegiatan Usaha
Dari hal membuka usaha ini kami bermaksud agar bisa berbagi ilmu yang kami ketahui yaitu di bidang kuliner tradisional. Kami juga bermaksud untuk berinovasi dengan makanan tradisional dengan memadukannya dengan makan modern dan tetap mempertahankan eksistensinya agar tidak kalah dengan produk-produk baru.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
Masyarakat saat ini sudah mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan. Zaman dahulu orang dalam membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah, hal inilah yang menjadi prioritas utama bagi masyarakat dalam membeli makanan.
Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang akan mereka beli.Saat ini roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga dapat mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan sebuah usaha jualan roti bakar yang mana dalam hal ini kami kombinasikan dengan isian tape, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari segi gizi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2.2 Strategi Pasar
Agar bisa mengembalikan tape ini menjadi makanan yang diminati lagi kami kombinasikan dengan roti tawar yang mana roti adalah makanan modern, maka kami akan menempatkan usaha ini di daerah pasar kapedi kecamatan bluto kabupaten sumenep terutama di daerah pinggir jalan. Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar maka upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar yaitu :


2.2.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan berbagai kalangan sebagai target yang akan di capai, produk yang harus di buat adalah produk yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua.
2.2.2 Targeting
Target pasar yang kami bidik adalah pada masyarakat setempat, sekolah-sekolah, warung-warung, dan masyarakat luar yang sengaja melancong ke daerah.
2.2.3 Positioning
Agar produk yang kami angkat ini bisa di kenal oleh masyarakat maka kami di sini mengkreasikan tape dengan inovasi baru seperti pada proses pengolahan, bentuk, kemasan yang dipercantik dan diperunik akan tetapi dengan tetap mempertahankan kualitas rasa yang tradisional.

2.3 Analisis SWOT sebagai kelayakan usaha
2.3.1 Strenght (Kekuatan)
Rasa percaya bahwa produk ini memiliki prospek yang bagus dan diyakini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yang kami ambil merupakan produk yang sudah tidak asing lagi karena merupakan makanan tradisional, produk ini juga mempunyai kualitas yang tinggi karena pemilihan bahan-bahan yang terjamin dan bagus dan tentu saja higienis dan halal.
2.3.2 Weakness (Kelemahan)
Setiap produk suatu bisnis, tidak dapat dipungkiri akan  memiliki kelemahan. Adapun kelemahan dari Tikar 2 in 1 ini adalah :
a.       Produknya mudah di tiru.
b.      Produk tidak tahan lama.
c.       Harga bahan baku yang tidak stabil.
d.      Minimnya minat masyarakat terhadap makanan tradisional.
e.       Tidak semua orang menyukainya.
f.       Bahan bakunya sulit di dapat apabila tidak pada musimnya.
2.3.3 Oportunity (Peluang)
Produk roti bakar ini memang sudah fammiliar (sudah ada di masyarakat) tapi bisnis Tikar 2 in 1 ini berbeda dengan roti bakar pada umumnya karena Tikar 2 in 1 dalam bisnis ini merupakan modivikasi sedemikian rupa sehingga menjadi produk baru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan modern. Akan tetapi dalam bisnis Tikar 2 in 1 ini kami tidak menghilangkan cita rasa asli dari tape itu sendiri.
Tape di zaman sekarang ini sudah mulai redup imagenya, sehingga kami ingin mengembangkan kembali produk ini dengan beberapa kreasi. Kami yakin bahwa dalam mengembangkan bisnis ini memiliki peluang yang sangat  bagus dalam pemasarannya, apalagi dengan kemasan yang baru, bagus dapat menarik minat konsumen.
2.3.4 Treath (Ancaman)
Dalam melakukan bisnis ancaman atau tantangan yang dihadapi merupakan hal yang sudah biasa. Adapun ancaman dari bisnis Tikar 2 in 1 ini adalah sebagai berikut :
a.       Pesaing yang tidak stabil.
b.      Bahan baku yang tidak stabil.
c.       Adanya produk serupa dengan kualitas rendah dengan harga murah sehingga menjatuhkan produk kami.
d.      Adanya produk luar negeri yang lebih memikat masyarakat terutama generasi muda.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
2.1              Proses Produksi
Kegiatan yang kami lakukan dalam kegiatan  produksi adalah sebagai berikut :
a.       Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan pasar terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
b.      Melalui bagian produksi, kami mulai menentukan bahan baku yang berkualitas bagus dalam hal ini kami melakukan survey dan beberapa percobaan guna mendapatkan hal yang lebih baik.
c.       Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan rasa keaslian dan higienis guna terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan  produk yang dipasarkan.
d.      Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem management yang baik dalam kegiatan usaha. kami percaya, jika penanganan keuangan tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.

2.2              Bahan Baku
Dalam proses produksi kami menggunakan bahan baku dengan rincian sebagai berikut :
No.
Nama Bahan
Banyaknya
Jumlah Harga
1
Roti Tawar
2 Bungkus
Rp.          24.000,00
2
Tape Singkong
½ Kg
Rp.            5.000,00
3
Keju Cheedar
2 Bungkus
Rp.          10.000,00
4
Meses
1 Bungkus
Rp.            5.000,00
5
Susu Kental Manis
2 Sachet
Rp.            4.000,00
6
Blue Band (Margarin)
1 Bungkus
Rp.            7.000,00
Total
Rp.          55.000,00

2.3              Peralatan Dan Perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan dalam proses produksi ini adalah sebagai berikut :
PERALATAN
No.
Nama Barang
Banyaknya
1
Teflon
1
2
Parutan Keju
1
3
Sendok
3
4
Garpu
1
5
Pisau
1
6
Mangkok Kecil
2
7
Piring
2

PERLENGKAPAN
No.
Nama Barang
Banyaknya
Jumlah Harga
1
Mika Plastik
14
Rp.           3.000,00

2.4              Cara Pembuatan
a.       Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
b.      Haluskan tape singkong sampai lumat.
c.       Setelah itu parut keju.
d.      Campur (aduk) tape singkong yang sudah dihaluskan dengan keju yang sudah diparut.
e.       Setelah itu panaskan teflon dan oleskan sedikit blue band (margarin).
f.       Setelah itu masukkan roti tawar dan tambahkan olesan tape singkong yang sudah dicampur dengan keju di atasnya.
g.      Kemudian tambahkan meses secukupnya diatasnya.
h.      Setelah itu taruh roti tawar lagi di atasnya sebagai penutup dan jangan lupa olesi dengan blue band (margarin) terlebih dahulu.
i.        Kemudian balik sisi yang satunya, dan tunggu sampai matang lalu angkat.
j.        Setelah roti di angkat kemudian potong dan tambahkan sedikit susu kental manis dan sedikit parutan keju.
k.      Setelah itu, maka proses selanjutnya adalah proses pengemasan.
l.        Ropang siap dipasarkan.








BAB IV
RENCANA ANGGARAN
4.1 Modal  / Pemasukan
Modal yang kami keluarkan dalam sekali produksi adalah sebesar : Rp.
Total Biaya           = Bahan Baku + Perlengkapan
                             = Rp. 55.000,00 + Rp. 3.000,00
                             = Rp. 58.000,00
Total pengeluaran yang digunakan dalam produksi yang menghasilkan 14 produk bungkus mika kecil dengan modal Rp. 58.000,00.

4.2 Penentuan Harga Jual
Harga pokok produksi     = Total Biaya / Hasil Produksi
                                         = Rp. 58.000,00 / 14
                                         = Rp. 4.142,8571428571,00
                                         = Rp. 4.200,00
Harga  jual                        = harga pokok + laba yang diinginkan
                                         = Rp. 4. 200,00 + Rp. 800,00
                                         = Rp. 5.000,00
Jadi harga jualnya yaitu : (Rp.5.000,00/pcs)



4.3 Perhitungan Laba/Rugi
Laba                                 = (hasil produksi x harga jual) – modal
                                         = (14 x Rp. 5.000,00) – Rp. 58.000,00
                                         = Rp. 70.000,00 – 58.000,00
                                         = Rp. 12.000,00
Persentase laba                 = laba /modal x 100%
                                         = Rp. 12.000,00 / Rp 58.000,00 x 100%
                                         = 21%
Persentasi laba dalam sekali  produksi  yaitu sebesar 21 %, jadi dapat dipastikan bahwa selain kita dapat melestarikan makanan tradisional, kita juga bisa mendapatkan keuntungan yang cukup menggiurkan.
                                        



BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu usaha perlu mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha yang didirikan. Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis, pemasaran produk dan aspek-aspek lain yang berkenaan dengan pendirian usaha, sehingga usaha yang akan dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Usaha Tikar 2 in 1 ini merupakan suatu usaha skala kecil yang dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru, sehingga mengurangi pengangguran. Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar, namun memerlukan perencanaan yang matang.

5.2 Saran
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan proposal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha kami ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan kami berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi kami dan masyarakat.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian terimakasih. 




LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAHAN BAKU

PARUT KEJU SAMPAI HALUS
TAPE DAN KEJU YANG SUDAH DI HALUSKAN

CAMPUR TAPE DENGAN KEJU
CAMPURAN TAPE DAN KEJU

PANASKAN TEFLON DAN BERI SEDIKIT MARGARIN

ROTI YANG SUDAH DIOLESI TAPE DAN DI TABURI MESES

TAMBAHKAN ROTI DI ATASNYA DAN OLESKAN MARGARIN
BALIK KE SISI YANG SATUNYA

ROTI DI POTONG

BERI SEDIKIT SUSU KENTAL MANIS

BERI KEJU SECUKUPNYA



PROSES PENGEMASAN