الأتصال اللغوي
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat
interaksi yang hanya di miliki manusia. Didalam kehidupannya bermasyarakat,
sebenarnya manusia dapat juga menggunakan alat komunikasi lain, selain bahasa.
Namun, tampaknya bahasa merupakan alat komunikaasi yang paling baik, paling
sempurna, di bandingkan alat-alat komunikasi lain. Termasuk juga alat
komunikasi yang digunakan pada hewan. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana
wujud komunikasi yang dilakukan dengan bahasa ini, terlebih dahulu akan di
bicarakan apa hakikat komunikasi, apa hakikat bahasa kemudian baru di bicarakan
bagaimana komunikasi bahasa itu serta apa dan bagaimana kelebihannya dari alat
komunikasi lain.(sosiolinguistik 2004:17)
1.
Hakikat Komunikasi
Komunikasi
adalah proses pertukaran informasi antar individual melalui sistem simbol,
tanda, atau tingkah laku yang umum.
Kalau disimak batasan di atas, maka
kita dapatkan tiga komponen yang harus ada dalam setiap proses komunikasi yaitu
a.
Pihak yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi
yang di komunikasikan, yang lazim di sebut partisipan.
b.
Informasi yang di komunikasikan
c.
Alat yang digunakan dalam komunikasi itu
Pihak yang terlibat dalam suatu komunikasi tentunya ada dua orang
atau dua kelompok orang, yaitu pertama yang mengirim (sender) informasi, dan
yang kedua yang menerima (receiver) informasi. Informasi yang disampaikan
tentunya berupa suatu ide, gagasan, keterangan, atau pesan. Sedangkan alat yang
digunakan dapat berupa simbol atau lambang, berupa tanda-tanda seperti rambu
lalu lintas, gambar, atau petunjuk dan dapat juga berupa gerak-gerik anggota
badan.
2.
Hakikat bahasa
Bahasa
adalah sebuah sistem artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang
berpola secara tetap yang dapat dikaidahkan.bagi orang yang mengerti bahasa
indonesia akan mengakui bahwa susunan “ ibu meng..... seekor..... di....”
adalah sebuah kalimat bahasa indonesia yang benar meskipun ada
komponen-komponen yang di tanggalkan. Akan tetapi susunan” meng ibu se ikan
goreng di ekor dapur” bukan lah kalimat indonesia yang benar karena tidak
tersusun sesuai dengan sistem kalimat bahasa indonesia
3.
Fungsi-fungsi bahasa
Antara
fungsi bahasa pada dasarnya dibagi menjadi sembilan bagian yaitu;
a.
Instrumental function(fungsi pertolongan)
Maksudnya, dalam fungsi ini bahasa memiliki peran sebagai alat
untuk menyampaikan sesuatu yang konkrit. Misalnya makanan, minuman, dsb. Dengan
memberikan imbuhan “saya ingin....”.
b.
Regulatory function
Maksudnya adalah bahasa yang berperan sebagai alat untuk
menyampaikan suatu aturan/perintah. Contoh ”lakukan seperti apa yang aku minta”
c.
Interactional function
Adalah bahasa yang berfungsi sebagai alat berinteraksi antar
individu dengan individu lainnya. Contoh “aku dan kamu”
d.
Personal function
Adalah bahasa yang berfungsi sebagai alat penyampai pesan bagi
setiap individu untuk mengutarakan apa yang ada dalam fikirannya.
e.
Heuristic function
Adalah bahasa yang berfungsi sebagai alat untuk meminta penjelasan
akan sebab” tertentu. Contoh “beritahukanlah kepadaku akan sebab.........”
f.
Imajinatif function
Adalah bahasa yang berfunngsi sebagai alat untuk mengungkapkan
suatu gambaran yang masih belum nyata adanya(hayalan).
g.
Representational function
Adalah bahasa yang berfungsi sebagai alat untuk memerintah lawan
bicara agar memberikan contoh/permisalan terhadap sesuatu yang ada dalam
pikiran maupun fakta yang tersirat.
h.
Play function
Adalah permainann bahasa atau suatu bahasa yang disusun dengan cara
tertentu hingga menjadi sebuah karya bahkan hingga bahasa tersebut tidak
memiliki makna
i.
Ritual function
Adalah bahasa yang berperan sebagai batasan sosial dan menjadi
sebuah gambaran tatakrama bersosial. Contoh “bagaimana kabarmu” (ilmul lughoh
al ijtima’i 2016:14)
4.
Komunikasi bahasa
Dalam setiap
komunikasi bahasa dua pihak yang terlibat, yaitu pengirim pesan (sender) dan
penerima pesan (receiver). Ujaran (berupa kalimat atau kalimat-kalimat) yang
digunakan untuk menyampaikan pesan (berupa gagasan, pikiran, saran, dll) itu
disebut pesan. Dalam hal ini pesan itu tidak lain pembawa gagasan (pikiran,
saran, dsb) yang disampaikan pengirim atau penutur pada penerima atau
pendengar. Setiap proses komunikasi bahasa dimulai dengan si pengirim merumuskan
terlebih dahuluyang ingin diujarkan dalam suatu kerangka gagasan proses ini
dikenal dengan istilah semantik encoding. Gagasan itu lalu disusun dalam bentuk
kalimat atau kalimat-kalimat yang gramatikal, proses memindahkan gagasan ke
dalam bentuk kalimat yang gramatikal ini disebut grammatikal encoding. Setelah
tersusun dalam kalimat yang gramatikal, lalu kalimat yang berisi gagasan tadi
diucapkan. Proses ini disebut phonological encoding. Lalu oleh si pendengar
ujaran pengirim tadi diterjemahkan atau di decoding. Pada mulanya ujaran tadi
merupakan stimulus untuk diterjemahkan, ini disebut phonological decoding.
Selanjutnya proses ini diikuti oleh proses gramatical decoding, dan di akhiri
dengan proses semantik decoding.
Ada dua macam
komunikasi bahasa yaitu, komunikasi searah dan komunikasi dua arah. Dalam
komunikasi searah, si pengirim tetap sebagai pengirim, dan si penerima tetap
sebagai penerima. Dalam komunikasi dua arah si pengirim dapat menjadi penerima
begitu juga si penerima bisa menjadi pengirim pesan.(sosiolinguistik 2010:20)