Tuesday 18 September 2018

BAB III METODE PENELITIAN ( Skripsi )




BAB III
METODE PENELITIAN

A.   Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.  Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.[1]
Pendekatan kualitatif ini dapat menghasilkan data deskriptif. Peneliti tertarik untuk menggunakan penelitian dengan pendekatan kualitatif disebabkan karena adanya kenaturalan dan keobjetiktifan data sesuai dengan realita sebenarnya tanpa ada intervensi dari luar, bahkan dari penelitian itu sendiri. Sehingga data yang diskripsikan betul-betul alami bukan rekayasa.

B.   Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu jenis penelitian deskriptif. Menurut M. Subana, penelitian deskriptif adalah penelitian tentang gejala yang dialami sekarang oleh subjek yang sedang di teliti.
Peneliti sangat tertarik dengan penelitian kualitatif karena adanya kenaturalan dan keobjektifan data sesuai dengan realita sebenarnya tanpa ada intervensi dari luar, bahkan dari peneliti itu sendiri. Sehingga data yang di deskripsikan betul-betul alami bukan di rekayasa.

C.   Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif merupakan hal penting bagi peneliti.  Peneliti bertindak sebagai instrumen, peneliti bertindak sebagai partisipasi penuh. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif kunci sekaligus pengumpul data. Dengan melakukan observasi, peneliti mengetahui dan memahami gambaran yang utuh tentang subyek penelitian. Selain itu kehadiran peneliti di lapangan merupakan suatu kemutlakan.
Sebelum peneliti terjun kelapangan, peneliti sudah mengenal beberapa informan yang akan diteliti untuk memepermudah bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Maka langkah-langkah selanjutnya bagi peneliti adalah bagaimana membangun hubungan dengan orang lain untuk di wawancarai.
Hadirnya peneliti di lapangan sangat memungkinkan adanya hubungan yang baik dan lebih menguntungkan dalam mendapatkan informasi yang otentik.

D.   Lokasi Penelitian
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum mengambil dan menganalisa adalah mengetahui objek penelitian. Hal ini dilakukan dengan menentukan lokasi penelitian.
Penelitian ini memilih lembaga pendidikan MA Matsaratul Huda Panempan Pamekasan sebagai objek penelitian. Lokasi ini menjadi pilihan peneliti karena keterlibatan orangtua dalam implementasi manajemen berbasis sekolah di panempan pamekasan dipandang cukup representatif untuk diadakan penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian.
Jadi berdasarkan lokasi penelitian yang terdapat di MA Matsaratul Huda tempatnya di Panempan Pamekasan, saya ingin melakukan perubahan dalam lembaga tersebut karena apa yang saya lihat di lembaga tersebut masih kurang adanya pendekatan antara orangtua dengan sekolah, maka dari itu sekolah tersebut harus lebih terbuka terhadap orangtua murit agar hubungan sekolah dengan orangtua murid terjalin baik.

E.   Sumber Data
Sumber data merupakan suatu hal yang harus diperoleh dalam penelitian. Sumber data ini akan memberikan informasi berkaitan dengan penelitian.  Data tersebut harus diperoleh dari sumber data yang tepat. Jika sumber data tidak tepat maka akan mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang diteliti. Menurut Lofland dan Lofland dalam buku yang ditulis oleh Lexy J. Moleong mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.[2]
Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah:
a)    Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Adapun dalam penelitian ini, yang menjadi data primer adalah hasil wawancara dengan kepala sekolah dan orangtua  untuk mengetahui keterlibatan orangtua yang digunakan dalam implementasi manajemen berbasis sekolah/ Madrasah. Data primer ini akan menghasilkan data berupa data lisan dan tulisan serta catatan lapangan sebagai hasil observasi.
b)   Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap. Dengan data sekunder ini, data primer tersebut akan menjadi lebih jelas dan akurat. Adapun yang akan menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah para guru terhadap proses keterlibatan orangtua dalam implementasi berbasis sekolah/ Madrasah yang terjadi di MA Matsaratul Huda Panempan Pamekasan.

F.    Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)    Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden tidak terlalu besar.[3] Pada pelaksanaan proses pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)   Observasi Berperan Serta (Participant Observation)
Pada observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian. Dalam kegiatan pelaksanaan pengamatan, peneliti ikut serta melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan dapat mengetahui makna setiap perilaku yang nampak.
2)   Observasi Nonpartisipan
Peneliti dalam observasi non partisipan ini tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang diamati dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti hanya mencatat, menganalisis dan selanjutnya membuat kesimpulan tentang perilaku orang-orang yang diteliti. Berbeda dengan observasi berperan serta, observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam.
Observasi yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan sifat peneliti yakni dengan menggunakan observasi nonpartisipan. Hal ini dikarenakan peneliti tidak menjadi bagian dari Keterlibatan Orang Tua Dalam Progam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah/ Madrasah yang ada di MA Matsaratul Huda Panempan Pamekasan. Peneliti hanya meninjau, memperhatikan, dan meneliti fenomena yang terjadi.
Data-data yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:
(a)      Program keterlibatan orang tua dalam manajemen berbesis sekolah/ Madrasah
(b)     Pelaksanaan Program manajemen berbesis sekolah/ Madrasah
(c)      Pengawasan/Proses Pelaksanaan manajemen berbesis sekolah/ Madrasah
(d)     Penilaian/Pelaporan Pelaksanaan manajemen berbesis sekolah/ Madrasah
b)   Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.[4] Wawancara digunakan untuk mendapatkan data, sebab dengan wawancara pewawancara akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan peneliti.
Wawancara yang akan biasa digunakan oleh para peneliti terdapat dua jenis pedoman, yaitu:
1)   Pedoman wawancara terstruktur
Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara hanya membutuhkan tanda √ (check) pada nomor yang sesuai.[5] Wawancara terstruktur biasanya sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan terlebih dahulu.
2)   Pedoman wawancara tidak terstruktur
Pedoman wawancara tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.[6] Dalam pedoman wawancara tidak terstruktur, pewawancara perlu memiliki kreativitas karena hasil wawancara dengan menggunakan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung pada pewawancara.
Hal demikian peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur atau bebas. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti ketika akan terjadi objektifitas dalam menjawab pertanyaan yang akan diajukan.
Adapun data yang diharapkan melalui kegiatan wawancara ini antara lain :
(a) Konsep Manajemen Bebasis Sekolah/ Madrasah
(b) Strategi Manajemen Bebasis Sekolah/ Madrasah
(c) Tahapan Manajemen Bebasis Sekolah/ Madrasah
(d)Program Manajemen Bebasis Sekolah/Madrasah
c)    Dokumentasi
Metode dokumen atau dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah mecari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku atau kitab, prasasti, agenda, dan sebagainya.[7]

G.   Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif, teknik belum memiliki pola yang jelas. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif). Data penelitian kualitatif diperoleh dari berbagai sumber dengan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Sehingga mengakibatkan variasi data yang tinggi sekali.
Menurut Bogdan yang dikutip dari buku yang ditulis Sugiyono mengatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.[8]
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Terdapat analisis data di lapangan model Miles dan Hubeman, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
a)    Data Reduction
Data reduction berarti kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal ini dilakukan karena data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.
b)   Data Display
Data display berarti penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Kegiatan mendisplay datamemudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c)    Conclusion Drawing/Verification
Conclusion drawing/verification adalah analisis data kualitatif yang ketiga. Langkah ini adalah kegiatan untuk menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara dan akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya.
Penelitian data kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga akan berkembang setelah melakukan penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih bersifat remang-remang.
Peneliti tidak menggunakan analisis komparatif. Analisis komparatif dilakukan untuk membandingkan antara persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

H.  Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk mengetahui data yang telah diperoleh telah absah atau belum, agar penelitian yang dilakukan tidak sia-sia. Maka peneliti disini memilih beberapa teknik-teknik untuk mengetahui data temuan yang diperoleh, diantaranya:
a)    Perpanjangan Keikutsertaan
Kehadiran peneliti dalam penelitan kualitatif sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan peneliti tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian. Dengan demikian, peneliti dapat menguji ketidakbenaran informasi dan membangun kepercayaan dengan subjek.
b)   Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c)    Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.[9]
Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan:
a)    Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan,
b)   Mengeceknya dengan berbagai sumber data,
c)    Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.[10]
Teknik triangulasi jenis ketiga ini adalah jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

I.     Tahap-Tahap Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahapan diantaranya sebagai berikut:
a)    Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan diantaranya rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan mengantisipasi persoalan ketika penelitian.
b)   Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap pekejaan terdiri dari memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan serta sambil mengumpulkan data.
c)    Tahap Laporan
Tahap laporan meliputi kegiatan organisasi dan kategorisasi data, menentukan tema dan merumuskan hipotesis, serta menganalisis atau mendeskripsikan data berdasarkan hipotesis.


[1] Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 4.
[2] Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 157.
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 145.
[4] Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 186.
[5] Buna’i, Penelitian Kualitatif, (Pamekasan: Perpustakaan STAIN Pamekasan Press, 2008), hlm. 93.
[6] Ibid, hlm. 92.
[7] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 236.
[8] Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 244.
[9] Buna’i, Penelitian Kualitatif,  hlm. 106.
[10] Ibid., 332.