Friday 21 September 2018

JENIS DAN PERAN MEDIA PEMBELAJARAN




JENIS DAN PERAN MEDIA PEMBELAJARAN
Abstrak
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan, diantaranya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas. Pembelajaran dapat berlangsung dengan baik jika seorang guru dapat melakukan perubahan dalam menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam sistem pembelajaran. Dengan media pembelajaran proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif karena media pembelajaran menyediakan banyak metode dan jenis-jenis media. Media pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa karena dengan media pembelajaran guru dan siswa dapat dengan mudah menjalankan proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Pembahasan
Jenis-jenis dan Peran Media Pembelajaran
Media Pembalajaran
Pengertian media  secara bahasa berarti tengah, perantara atau pengantar.  Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung.
Dari pengertian media dan pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, benda, lingkungan, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan khususnya bahan pelajaran. Sehingga dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat dipermudah pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik.
A.    Jenis Media Pembelajaran
Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich and Molenda (2005) (Dadang, 2009) yaitu:
1.      Teks
Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi

2.      Media Audio
Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan. Membantu meningkatkan daya tarik terhadap suatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya
3.      Media Visual
Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar atau foto, seketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster dan lainnya
4.      Media Proyeksi Gerak
Termasuk didalamnya film gerak, program tv, video kaset (CD, VCD, atau DVD)
5.      Benda-benda tiruan atau mineatur
Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik
6.      Manusia
Termasuk didalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli dibidang/ materi tertentu.[1]
     
Dengan melihat jenis-jenis media pembelajaran menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa macam media pembelajaran seperti berikut ini:
1.      Media Visual
Media visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang didalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan menggunakan indera pengliuhatan.
Macam-macam media visual:
·         Gambar atau foto
·         Peta konsep
·         Diagram
·         Grafik
·         Poster
·         Peta atau globe

Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
Kelebihan:
1.      Dapat dianalisis lebih mudah, dan juga dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan juga membuat peserta didik berfikir lebih kritis, juga materi disajikan dengan menggunakan media visual akan lebih mudah diingat oleh peserta didik.
2.      Dapat mengatasi keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik.
3.      Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar.
4.      Meningkatkan daya tarik peserta didik terhadap materi yang disajikan dengan menggunakan media visual.
5.      Mudah untuk diaplikasikan.
6.      Tahan lama sehingga peserta didik dapat membaca atau melihatnya berkali-kali
Kekurangan:
1.      Kurang praktis dalam penggunakannya
2.      Hanya berupa gambar dan tulisan saja sehingga media ini tidak dapat diterapkan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, salah satunya adalah tuna netra. Media ini tidak di lengkapi dengan dengan suara jadi kurang menarik
3.      Biaya produk cukup mahal karena sebelum menggunakan media ini harus menyetak atau membuat atau mengirimkan sebelum dapat di nikmati oleh masyarakat
2.      Media Audio
Media audio atau media dengar adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang di sajikan secara menarik dan kreatif dan di terapkan dengan menggunakan indera pewndengar saja. Karena media ini hanya berupa suara.
Macam-macam Media Audio
·         Laboratorium bahasa
·         Radio
·         Alat perekam pita maknetik


Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Kelebihan:
1.      Biaya yang harus di keluarkan hanya sedikit
2.      Media mudah dibawa dan di pindahkan, sehingga mudah dalam penggunaannya.
3.      Materi dapat diputar kembali
4.      Dapat merangsang keaktifan pendengaran peserta didik, dan juga dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
Kekurangan:
1.      Media ini bersifat abstrak karena hanya berupa suara saja sehingga pada hal-hal tertentu juga memerlukan bantuan visual
2.      Karena media audio ini bersifat abstrak pemahaman pengertiannya hanya bisa di kontrol melalui kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat
3.      Media ini akan berhasil jika diterapkan bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak
4.      Media ini tidak dapat diterapkan oleh peserta didik yang berkebutuhan khusus lebih tepatnya bagi mereka yang tidak bisa mendengar (tunarungu)
3.      Media audio visual
Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan. Seperti suara dan gambar.
Macam-macam Media Audio Visual
Menurut Djamarah, media audio visual dibagi menjadi 2 :
1.      Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti televisi, video kaset, film bersuara.
2.      Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda seperti film bingkai suara.
Kelebihan dan Kekurangan Audio Visual
Kelebihan:
1.      Pemakaian tidak terikat waktu
2.      Sangat praktis dan menarik
3.      Harganya tidak mahal
4.      Menghemat waktu dan video atau film dapat diputar kembali
Kekurangan:
1.      Jika memutarkan film terlalu cepat, siswa tidak dapat mengikuti
2.      Untuk media fillm bingkai suara, harus memerlukan ruangan yang gelap
3.      Untuk media televisi, tidak bisa dibawa kemana-mana karena cenderung ditempat tertentu
4.      Membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus dalam menyajikan atau membuat media belajar audio visual, karena media ini berupa suara dan gambar-gambar, baik gambar bergerak maupun diam. Oleh karena itu pembuatan media ini cenderung lebih rumit dibandingkan dengan menggunakan media visual dan media audio.[2]
B.     Peran Media Pembelajaran
Peran media dalam proses belajar mengajar itu sangat penting karena media dapat mempermudah pendidik maupun peserta didik dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan ditetapkan terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi pelajaran oleh pendidik dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan tujuan. Maksudnya adalah media yang akan digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan dari materi yang akan disampaikan dengan menggunakan media tersebut
2.      Menentukan keefektifan. Maksudnya adalah dalam pemilihan media pendidik harus mampu memilih media mana yang akan digunakan dan apakah media tersebut efektif atau tidak untuk digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan
3.      Mengukur faktor kemampuan pendidik atau peserta didik. Maksudnya adalah dalam memilih fdan menggunakan media pendidik harus mempertimbvangkan apakah pendidik mampu menyampaikan materi dengan menggunakan mexdia tersebut dan materi yang akan disampaikan juga harus sesuai dengan kemampuan peserta didik sesuai dengan pola berfikir mereka
4.      Mempertimbangkan faktor fleksibilitas (kelenturan) tahan lama dengan kenyataan. Maksudnya adalah pendidik dalam memilih media harus mempertimbangkan kelenturan dalam arti media dapat digunakan dalam segala situasi, dan juga tahan lama tidak mudah rusak dan tidak berbahaya saat digunakan bisa juga memanfaatka media yang ada disekitar
5.      Memperhatikan faktor kesediaan media. Kare3na setiap sekolah tidak sama dalam menyediakan berbagai media belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar, maka dari itu pendidik dapat memanfaatkan media yang ada di sekitar, selain itu pendidik juga bisa membuat media itu sendiri (jika media mudah di jangkau atau dapat dibuatnya sendiri), membeli (jika memang dananya memenuhi dan lain-lain)
6.      Menentukan faktor kesesuaian atau keseimbangan antara manfaat dan biaya.  Mksudnya adalah dalam memilih media harus di perhitungkan apakah manfaat yang diperoleh dari pembelajaran dengan menggunakan media dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk media tersebut itu harus seimbang atau sesuai dengan manfaat yang di dapatkan
7.      Menentukan faktor objektifitas. Maksudnya adalah dalam pemilihan metode itu bukan hanya kehendak, kesenangan dan kebutuhan guru saja. Melainkan berdasarkan keperluan sistem belajar. Oleh karena itu pendidik bisa menanyakan atau meminta masukan kepada peserta didik. Karena jika media yang digunakan tersebut disukai oleh peserta didik maka peserta didik akan mudah memahami dan menerima materi yang disampaikan oleh pendidik
8.      Sesuai dengan program pengajaran. Maksudnya adalah media yang akan digunakan dalam menyampaikan pembelajaran harus sesuai dengan program pengajaran dan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku
9.      Menentukan sasaran program. Maksudnya adalah media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan kemampuan berfikir peserta didik baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan dan waktu penggunaannya
Beberapa hal-hal diatas itu sangat penting dalam memilih media berlajar, karena jika dalam penggunaan atau pemilihan media itu tidak memperhatikan hal-hal diatas maka akan sukar untuk mencapai tujuan belajar mengajar, karena sebaik atau selengkap apapun materi pelajaran yang akan disampaikan tetapi pendidik salah dalam penilaian dalam penggunaan media yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran tersebut maka akan berakibat fatal. (tidak dapat tercapainya tujuan belajar mengajar dikarenakan peserta didik tidak dapat memahami materi yang disampaikan).[3]


















Kesimpulan
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (materi pelajaran) penggunaan dan pemilihan media belajar itu sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar karena media juga dapat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar mengajar. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media belajar antara lain adalah tema dan media yang digunakan harus sinkron atau seimbang, disesuaikan dengan kemampuan pendidik dan peserta didik, dan lain-lain.
Media belajar disini dapat dibedakan menjadi 3 :
1.      Media visual
2.      Media audio
3.      Media audio visual
Ketiga media tersebut sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda tetapi fungsi ke tiga media tersebut tetap saama yakni untuk mempermudah dan memfasilitasi kegiatan belajar mengajar terdapat tercapainya tujuan belajar dan juga dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar.











Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran.  jakarta: PT RAJAGRAFINDO. 2013.
Arifin, Zainal. Dan Setiyawan, Adhi. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: PT. Skripta Media Creative, 2012.
Yudhi, Munadi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.


[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT RAJAGRAFINDO, 2013), hlm. 32-33
[2] Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT, (Yogyakarta: PT. Skripta Media Creative, 2012), hlm. 128-131
[3] Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), hlm. 56-60