BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode
penelian adalah cara sistematis yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data
yang diperlukan dalam proses identifikasi dan penjelasan berbagai fenomena yang
sedang diteliti dan dianalisis.[1]
1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yakni memaparkan
data secara deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.[2]
Pendekatan kualitatif yang peneliti pilih sebagai sebuah pendekatan
dalam penelitian ini karena peneliti ingin menjelaskan secara deskriptif
tentang Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris di Desa Pakong Kecamatan
Pakong Kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian ini adalah fenomenologis
yaitu memaparkan fenomena yang terjadi di lapangan dengan menceritakan kembali
melalui data yang diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan
tentang Praktik Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris.
1.
Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di
lapangan sangatlah pentingdan sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif.
Kehadiran peneliti dirasa sangat penting, karena peneliti bertindak sebagai
instrumen utama dan pengumpul data dalam memperoleh kevalidan data yang
diperlukan oleh peneliti, sehingga kehadiran peneliti dilapangan dirasa penting
dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Selain
itu pula peran terpenting peneliti adalah sebagai peneliti yang bertujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti sesuai tujuan yang
diharapkan tentang penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris di Desa Pakong
Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.
2.
Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian ini di laksanakan di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten
Pamekasan. Lokasi tersebut dianggap layak oleh peneliti untuk diteliti karena
ditemukan Praktik Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris yang sudah
mengakar di Desa tersebut. Peneliti mempunyai keinginan untuk mengetahui
praktik penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris dan apa saja faktor-faktor
yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut. Hal inilah yang kemudian
menjadikan peneliti memilih untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber
data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.[3]
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain.[4]Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data
deskriptif, kata-kata, tindakan, dokumentasi
dan lain-lain. Sumber data diperoleh
dari manusia dan non manusia. Sumber data diperoleh dari manusia adalah
dari masyarakat setempat yang melakukan Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli
waris.Data yang diperoleh dirumuskan dalam bentuk wawancara dan
pengamatan lapangan (observasi). Sumber data yang diperoleh dari non manusia
adalah dokumentasi-dokumentasi terutama terkait dengan data dari sumber
sebelumnya.
4. Prosedur
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan agar peneliti memperoleh data yang akurat dan
lengkap dalam penelitian ini, sehingga hal yang harus dilakukan terlebih dahulu
oleh peneliti ialah prosedur pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.[5]Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ini melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.[6]
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur “semi srtuctured” yang merupakan gabungan antara
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Dalam hal ini mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah
terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam mengorek keterangan lebih lanjut.
Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan
keterangan yang lengkap mendalam.
Dalam wawancara ini peneliti mewawancarai ahli waris yang pernah
melaksanakan pelunasan hutang pewaris karna peneliti menganggap bahwa mereka
lebih paham akan hal tersebut, kemudian tokoh agama (kiai) karna dalam fokus penelitian yang peneliti ambil terdapat
pendapat Ulama mengenai penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris yang
terjadi di Desa Pakong tak lupa pula orang yang menjadi saksi dalam
penyelesaian hutang tersebut.
b.
Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat
atau mengamati individu atau kelompok.Observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologisdan psikologis. Dua
diantara yang terpentig adalah proses-proses pengamatan dan ingata.[7]Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat
dibedakan menjadi dua:
1.
Observasi partisipan
Dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi
participant ini, maka data yang dapat diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan
sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak.
2.
Observasi non partisipan
Apabila dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung
dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi
nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data
yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai di
balik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.[8]
Adapun jenis observasi yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah
observasi Non partisipan.Observasi ini dilakukan untuk menemukan data
secaralangsung tentang praktik kewarisan hutang di Desa Pakong Kecamatan Pakong
Kabupaten Pamekasan.
Dalam hal ini peneliti akan
mengamati mengenai tentang tata cara Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli
waris dan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut seperti halnya Penyampaian
tokoh masyarakat tentang beralihnya Kewajiban pembayaran hutang terhadap ahli
waris, pengurusan jenazah pewaris serta pembagian harta warisan karena dengan
ini peneliti bisa mengamati secara langsung tentang penyelesaian hak-hak
pewaris.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi
adalah cara pengumpulan data dengan mencatat data yang sudah ada.[9]
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya moonumental
yang lain. Data dokumen yang pilih harus mmiliki kredibilitas yang
tinggi.Dengan menggunakan teknik ini peneliti dapat menggunakan sampel yang besar.[10]
Dalampenelitian ini,
peneliti juga mengunakan metode dokumentasi karena untuk mendukung dan
melengkapi data yang sudah diperoleh sehingga data yang diperoleh benar-benar
valid. Dan dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam
memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu dalam membuat
interpretasi data, serta dalam menyusun teori dan melakukan validitas data.
Dalam
Penelitian ini Dokumen yang akan di cari berupa Monografi Desa, Data-data
masyarakat yang di wawancarai, serta data-data masyarakat yang mempunyai
pemahaman bahwa hutang pewaris ditanggung oleh ahli waris dan di bayar dengan
menggunakan harta ahli waris, dan juga foto-foto masyarakat yang diwawancarai.
5. Analisis
Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
cacatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data dalam
kategori, menjabarkan dalam unt-unit, melakukan sintesis, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain.[11]
Analisis data dari hasil pengumpulan data, merupakan tahapan yang penting
dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah. Data yang telah terkumpul
tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati
dan tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data ini untuk memberi arti,
makna, dan nilai yang terkandung dalam data.[12]
Analisis data kualitatif adalahupaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari
dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan.[13]
Akan
tetapi, dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari beragam sumber, dengan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan terus menerus sampai
jenuh, mengakibatkan variasi data sangat tinggi, sehingga teknik analisis data
yang digunakan belum ada polanya yang jelas.[14]
Namun demikian, teknik analisis data dalam penelitian kualitatif harus tetap memenuhi ketentuan umum yang berupa cara-cara yang digunakan untuk
menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara,
observasi serta dokumentasi yang ada. Analisis data tersebut dilakukan saat
proses pencarian data dan sesudahnya. Tahap-tahap analisis data yaitu:
a.
Reduksi Data
Reduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang teah direduki akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.
b. Penyajian Data
Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya.Yang paling sering
digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang
bersifat naratif.[15]Data diorganisasikan secara sistematis melalui penyajian data dalam
pola hubungan sehingga mudah dipahami.
c.
Kesimpulan / Verifikasi
Kesimpulan dalam penelitian bukan merupakan suatu karangan atau
diambil dari pembicaraan-pembicaraan lain, namun hasil suatu proses tertentu. Penarikan kesimpulan harus didasarkan atas data dan bukan atas
angan-angan atau keinginan peneliti.[16]Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah peneliti yakin bahwa data
yang diperoleh dalam penelitian adalah benar. Verifikasi merupakan pengecekan ulang yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang
diperoleh adalah
benar.
6.
Pegecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep
kesalihan (validitas) dan keandalan (reabilitas) menurut versi “positivisme”
dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.[17]Keabsahan data dapat dilihat dari kredibilitas dan juga dari
kepastiannya, dimana kredibilitas dapat dilkukan dengan cara berikut:
a.
Teknik Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan
keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan
pengumpulan data tercapai.[18]Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.
Hal tersebut tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat namun membutuhkan
perpanjangan keikutsertaan, sehingga dapat menguji kebenaran data yang
diperoleh.
b.
Ketekunan Pengamatan
Peneliti
melalui ketekunan pengamatan berupaya untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari,
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Peneliti
mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap
faktor-faktor yang menonjol.[19]
c. Triangulasi
Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dapat pula
dikatakan sebagai pemeriksaan validitas temuan yang memanfaatkan sesuatu yang
lain diluar data ini dengan tujuan untuk keperluan pengecekan atau
membandingkan data yang ada dilapangan. Triangulasi ini dapat ditempuh melalui
sumber, metode, dan teori.
Pengecekan
keabsahan data dengan kepastian dapat dilakukan melalui teknik uraian rinci
dari data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk menghindari
ketidaksesuaian sehingga menunjukkan kebenarannya.
d. Kecukupan referensial
Referensi digunakan agar penelitian yang
dilaksanakan terarah, sehingga memudahkan peneliti dalam menggali informasi atau data dilapangan.Seluruh
referensi yang digunakan oleh peneliti dicantumkan pada daftar pustaka.
7.
Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini
meliputi tiga tahap, yaitu;
a.
Tahap Pra Lapangan
Tahap pralapangan adalah ditetapkannya apa saja yang harus
dilakukan sebelum peneliti masuk ke lapangan objek studi. Ada enam tahap yang
harus dilakukan oleh peneliti, diantaranya:
1) Menyusun rancangan penelitian, meliputi:
a) Latar belakang penelitian
b) Tinjauan pustaka
c) Pemilihan lapangan penelitian
d) Penentuan jadwal penelitian
e) Penentuan alat penelitian
f) Rancangan pengumpulan data
g) Rancangan prosedur analisis data
h) Rancangan perlengkapan penelitian
i) Rancangan pengecekan keabsahan data
2) Memilih lapangan penelitian
3) Mengurus perizinan
4) Menjajajaki dan menilai keadaan lapangan
5) Memilih dan memanfaatkan informan
6) Menyiapkan perlengkapan penelitian
7) Persoalan etika dalam penelitian
b. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap pekerjaan lapangan, meliputi:
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
b. Memasuki lapangan
c. Berperan serta sambil mencari data
c. Tahap Analisis Data
Peneliti melakukan
pengecekan, pengorganisasian dan
memaparkannya dengan mendiskripsikan hasil temuan.analisis data adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori
dan satuan uraian dasar.
Tahap analisis
data dilakukan mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, menyintesiskannya, mencari dan menemukan pola apa yang penting,
apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.[20]
Tahap analisis data ini terdiri atas pengorganisasian data, kategori data dan
menceritakan atau mendeskripsikan data yang diperoleh dalam bentuk laporan
tertulis.
[1]H. Boedi Abdllah, dan Beni Ahmad Saebani, metode penelitian ekonomi dan islam(Bandung: CV Pustaka Setia,
2014), hlm. 20.
[2]Lexy J.
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 6.
[3]Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 172
[6]Sugiyono, Metodelogi
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2015), hlm 137.
[10]H. Boedi Abdllah, dan Beni Ahmad Saebani, metode penelitian ekonomi dan islam, hlm. 213.
[11]Ibid. hlm. 219
[19]Ibid hlm, 329.
[20]Lexy J Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 248.