Thursday 20 September 2018

METODOLOGI PENELITIAN


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelian adalah cara sistematis yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam proses identifikasi dan penjelasan berbagai fenomena yang sedang diteliti dan dianalisis.[1]
1.        Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yakni memaparkan data secara deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.[2]
Pendekatan kualitatif yang peneliti pilih sebagai sebuah pendekatan dalam penelitian ini karena peneliti ingin menjelaskan secara deskriptif tentang Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian ini adalah fenomenologis yaitu memaparkan fenomena yang terjadi di lapangan dengan menceritakan kembali melalui data yang diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan tentang Praktik Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris.

1.    Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lapangan sangatlah pentingdan sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif. Kehadiran peneliti dirasa sangat penting, karena peneliti bertindak sebagai instrumen utama dan pengumpul data dalam memperoleh kevalidan data yang diperlukan oleh peneliti, sehingga kehadiran peneliti dilapangan dirasa penting dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Selain itu pula peran terpenting peneliti adalah sebagai peneliti yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti sesuai tujuan yang diharapkan tentang penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.
2.    Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di laksanakan di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Lokasi tersebut dianggap layak oleh peneliti untuk diteliti karena ditemukan Praktik Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris yang sudah mengakar di Desa tersebut. Peneliti mempunyai keinginan untuk mengetahui praktik penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris dan apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadikan peneliti memilih untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
3.    Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.[3]
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.[4]Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data deskriptif, kata-kata, tindakan, dokumentasi dan lain-lain. Sumber data diperoleh  dari manusia dan non manusia. Sumber data diperoleh dari manusia adalah dari masyarakat setempat yang melakukan Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris.Data yang diperoleh dirumuskan dalam bentuk wawancara dan pengamatan lapangan (observasi). Sumber data yang diperoleh dari non manusia adalah dokumentasi-dokumentasi terutama terkait dengan data dari sumber sebelumnya.
4.    Prosedur Pengumpulan Data
         Pengumpulan data dilakukan agar peneliti memperoleh data yang akurat dan lengkap dalam penelitian ini, sehingga hal yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh peneliti ialah prosedur pengumpulan data sebagai berikut:
a.       Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.[5]Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ini melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.[6]
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur “semi srtuctured” yang merupakan gabungan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam hal ini mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap mendalam.
Dalam wawancara ini peneliti mewawancarai ahli waris yang pernah melaksanakan pelunasan hutang pewaris karna peneliti menganggap bahwa mereka lebih paham akan hal tersebut, kemudian tokoh agama (kiai) karna dalam  fokus penelitian yang peneliti ambil terdapat pendapat Ulama mengenai penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris yang terjadi di Desa Pakong tak lupa pula orang yang menjadi saksi dalam penyelesaian hutang tersebut.
b.        Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok.Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologisdan psikologis. Dua diantara yang terpentig adalah proses-proses pengamatan dan ingata.[7]Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua:
1.    Observasi partisipan
Dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi participant ini, maka data yang dapat diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak.
2.    Observasi non partisipan
Apabila dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai di balik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.[8]
                 Adapun jenis observasi yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah observasi Non partisipan.Observasi ini dilakukan untuk menemukan data secaralangsung tentang praktik kewarisan hutang di Desa Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.
                 Dalam hal ini peneliti akan mengamati mengenai tentang tata cara Penyelesaian hutang pewaris oleh ahli waris dan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut seperti halnya Penyampaian tokoh masyarakat tentang beralihnya Kewajiban pembayaran hutang terhadap ahli waris, pengurusan jenazah pewaris serta pembagian harta warisan karena dengan ini peneliti bisa mengamati secara langsung tentang penyelesaian hak-hak pewaris.
c.    Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mencatat data yang sudah ada.[9] Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya moonumental yang lain. Data dokumen yang pilih harus mmiliki kredibilitas yang tinggi.Dengan menggunakan teknik ini peneliti dapat menggunakan sampel yang besar.[10]
Dalampenelitian ini, peneliti juga mengunakan metode dokumentasi karena untuk mendukung dan melengkapi data yang sudah diperoleh sehingga data yang diperoleh benar-benar valid. Dan dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu dalam membuat interpretasi data, serta dalam menyusun teori dan melakukan validitas data.
Dalam Penelitian ini Dokumen yang akan di cari berupa Monografi Desa, Data-data masyarakat yang di wawancarai, serta data-data masyarakat yang mempunyai pemahaman bahwa hutang pewaris ditanggung oleh ahli waris dan di bayar dengan menggunakan harta ahli waris, dan juga foto-foto masyarakat yang diwawancarai.
5.      Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, cacatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan dalam unt-unit, melakukan sintesis, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain.[11]
Analisis data dari hasil pengumpulan data, merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah. Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data ini untuk memberi arti, makna, dan nilai yang terkandung dalam data.[12]
Analisis data kualitatif adalahupaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan.[13]
Akan tetapi, dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari beragam sumber, dengan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan terus menerus sampai jenuh, mengakibatkan variasi data sangat tinggi, sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas.[14]
Namun demikian, teknik analisis data dalam penelitian kualitatif harus tetap memenuhi ketentuan umum yang berupa cara-cara yang digunakan untuk menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi serta dokumentasi yang ada. Analisis data tersebut dilakukan saat proses pencarian data dan sesudahnya. Tahap-tahap analisis data yaitu:
a.       Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang teah direduki akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.
b.      Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya.Yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.[15]Data diorganisasikan secara sistematis melalui penyajian data dalam pola hubungan sehingga mudah dipahami.
c.       Kesimpulan / Verifikasi
Kesimpulan dalam penelitian bukan merupakan suatu karangan atau diambil dari pembicaraan-pembicaraan lain, namun hasil suatu proses tertentu. Penarikan kesimpulan harus didasarkan atas data dan bukan atas angan-angan atau keinginan peneliti.[16]Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah peneliti yakin bahwa data yang diperoleh dalam penelitian adalah benar. Verifikasi merupakan pengecekan ulang yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh adalah benar.
6.    Pegecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesalihan (validitas) dan keandalan (reabilitas) menurut versi “positivisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.[17]Keabsahan data dapat dilihat dari kredibilitas dan juga dari kepastiannya, dimana kredibilitas dapat dilkukan dengan cara berikut:
a.       Teknik Perpanjangan Keikutsertaan 
Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.[18]Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Hal tersebut tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat namun membutuhkan perpanjangan keikutsertaan, sehingga dapat menguji kebenaran data yang diperoleh.
b.      Ketekunan Pengamatan
Peneliti melalui ketekunan pengamatan berupaya untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari, kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Peneliti mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.[19]
c.       Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dapat pula dikatakan sebagai pemeriksaan validitas temuan yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data ini dengan tujuan untuk keperluan pengecekan atau membandingkan data yang ada dilapangan. Triangulasi ini dapat ditempuh melalui sumber, metode, dan teori.
Pengecekan keabsahan data dengan kepastian dapat dilakukan melalui teknik uraian rinci dari data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk menghindari ketidaksesuaian sehingga menunjukkan kebenarannya.
d.      Kecukupan referensial
Referensi digunakan agar penelitian yang dilaksanakan terarah, sehingga memudahkan peneliti dalam menggali informasi atau data dilapangan.Seluruh referensi yang digunakan oleh peneliti dicantumkan pada daftar pustaka.
7.    Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu;
a.    Tahap Pra Lapangan
Tahap pralapangan adalah ditetapkannya apa saja yang harus dilakukan sebelum peneliti masuk ke lapangan objek studi. Ada enam tahap yang harus dilakukan oleh peneliti, diantaranya:
1)   Menyusun rancangan penelitian, meliputi:
a)    Latar belakang penelitian
b)   Tinjauan pustaka
c)    Pemilihan lapangan penelitian
d)   Penentuan jadwal penelitian
e)    Penentuan alat penelitian
f)    Rancangan pengumpulan data
g)   Rancangan prosedur analisis data
h)   Rancangan perlengkapan penelitian
i)     Rancangan pengecekan keabsahan data
2)   Memilih lapangan penelitian
3)   Mengurus perizinan
4)   Menjajajaki dan menilai keadaan lapangan
5)   Memilih dan memanfaatkan informan
6)   Menyiapkan perlengkapan penelitian
7)   Persoalan etika dalam penelitian
b.      Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap pekerjaan lapangan, meliputi:
a.       Memahami latar penelitian dan persiapan diri
b.      Memasuki lapangan
c.       Berperan serta sambil mencari data
c.       Tahap Analisis Data
Peneliti melakukan pengecekan, pengorganisasian dan  memaparkannya dengan mendiskripsikan hasil temuan.analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.
Tahap analisis data dilakukan mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menyintesiskannya, mencari dan menemukan pola apa yang penting, apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.[20] Tahap analisis data ini terdiri atas pengorganisasian data, kategori data dan menceritakan atau mendeskripsikan data yang diperoleh dalam bentuk laporan tertulis.







[1]H. Boedi Abdllah, dan Beni Ahmad Saebani, metode penelitian ekonomi dan islam(Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hlm. 20.
[2]Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 6.

[3]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 172
[4]Buna’I, Penelitian Kualitatif, (Malang: Perpustakaan STAIN Pamekasan Press, 2008), hlm. 71-72.
[5]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 198.
[6]Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm 137.
[7]Ibid, hlm. 145.
[8]Ibid
[9]Buna;I, Penelitian Kualitatif, (Malang: Perpustakaan STAIN Pamekasan Press, 2008), hlm. 98.
[10]H. Boedi Abdllah, dan Beni Ahmad Saebani, metode penelitian ekonomi dan islam, hlm. 213.
[11]Ibid. hlm. 219
[12]Moh. Kasiram, Metodologi penelitian, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm. 119.
[13]Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,  hlm. 248.
[14][14]H. Boedi Abdllah, dan Beni Ahmad Saebani, metode penelitian ekonomi dan islam, hlm. 220.
[15]Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 243-249
[16]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, hlm. 385
[17]Buna’I, Penelitian Kualitatif, hlm. 100.
[18][18]Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif hlm. 327
[19]Ibid hlm, 329.
[20]Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 248.