BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Event Organizer (EO) adalah
istilah untuk penyedia jasa professional penyelenggaraan acara yang secara sah
ditunjuk oleh clientnya, guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai
dari perencanaan, Persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu
mewujudkan tujuan yang diharapkan client dalam membuat acara
Pada dasarnya, tugas dari EO adalah membantuk cliennya untuk dapat
menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan
sumber daya atau waktu yang dimiliki client, namun penggunaan jasa EO juga
dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya professional sehingga
hasilnya lebih bagus dari pada bila dikerjakan sendiri.
Event Organizer (EO) sebagai penyelenggara perhelatan atau kegiatan
apapun bentuknya, memerlukan suatu kemampuan managemen penyelenggaraan event
yang profesional. Event management dapat didefinisikan sebagai mengorganisir
sebuah event yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan efektif yang kegiatannya meliputi dari konsep
(perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam event
management, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang sama untuk
menghasilkan event yang sesuai dengan harapan. Sangatlah diperlukan kekompakan
pada setiap orang yang terlibat dalam tim.
Dengan kata lain, Event organizer berati tidak hanya satu orang
yang merasa dirinya paling hebat dalam menjalankan tugas tapi semuanya saling
bergantung satu sama lain. Pada dasarnya, tugas dari EO. adalah membantu
kliennya (client) untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi
hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun
penggunaan jasa EO. juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya
profesional sehingga hasilnya lebih bagus dari pada bila dikerjakan sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sumber Daya Manusia penyelenggaraan event ?
2. Bagaimana Struktur Organisasi Event ?
3. Kebutuhan Staff ?
4. BagaimanaRecrumeint dan Seleksi ?
5. Bagaimana Teknik Membangun Tim Bagi Sukarelawan ?
C.
Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan event.
2. Untuk Mengetahui Struktur Organisasi Event .
3. Untuk Mengetahui Kebutuhan Staff .
4. Untuk Mengetahui BagaimanaRecrumeint dan Seleksi.
5. Untuk Mengetahui Bagimana Teknik Membangun Tim Bagi Sukarelawan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya
Manusia Penyelenggaraan event
Sumber daya terpenting
dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia, yaitu orang-orang yang
memberikan tenaga, bakat, pikiran, kreativitas dan usaha mereka kepada
organisasi. Dalam manajemen personalia terdapat beberapa proses yaitu
perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing),
pengarahan (directing), pengendalian
(controlling) atas pengadaan
tenagakerja (procurement),
pengembangan (development),
kompensasi, integrasi, pemeliharaan (maintenance),
dan pemutusan hubungan kerja (separation)
dengan sumber daya manusia yang mempunyai tujuan untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat.Dalam suatu organisasi ada beberapa
tugas-tugas kepemimpinan kritis manajer yang mencakup penarikan, penyeleksian,
pengembangan dan penggunaan
Sumberdaya manusia
dalam pencapaian tujuan organisasi Tanpa orang-orang yang cakap suatu
organisasi dan manajemen akan gagal mencapai tujuannya. Bagaimana manajer
melaksanakan fungsi penyusunan personalia (staffing)
secara efektif akan menentukan sukses atau kegagalan mereka sebagai
manajer.Dalam manajemen personalia ini akan dibahas bagaimana organisasi
menentukan kebutuhan sumberdaya manusia sekarang dan waktu yang
akan datang, bagaimana seorang manajer merekrut dan menyeleksi orang-orang
dengan kemampuan potensial yang terbaik dalam setiap posisi dalam suatu
organisasi.
Bagaimana manajer
memberikan latihan agar mereka melaksanakan pekerjaan mereka dengan efektif dan
efisien.Semua fungsi manajemen saling terkait dan mempengaruhi satu dengan yang
lain. Oleh sebab itu fungsi manajemen personalia harus dilaksanakan oleh
semua manajer, baik mereka yang mengelola perusahaan besar maupun menjadi
pemilik perusahaan kecil.[1] Sedangkan
event organizer merupakan kegiatan pengorganisasian sebuah kegiatan mulai dari
perencanaan sampai pengawasan, yang dilakukan secara terkonsep.
B. Struktur organisasi event
Struktur
organisasi merupakan hal yang penting menciptakan event yang sukses. Untuk
setiap penyelenggaraan event diperlukan struktur organisasi yang berfungsi
memudahkan oprasi event. Meskipun banyak event memiliki tujuan yang
sama, tetapi elum tentu memiliki struktur organisasi yang sama. Selain tujuan
event, peredaan struktu event bisa terjadi ukuran event dan jenis yang akan di
selenggarakan. Hal yang di perhatikan dalam menentukan stukt dalam organisasi
evnt adalah struktur oraganisasi haru
sdapat transparan dalam otoritas, mekanisme pelaorannya serta dapat
merespon kebutuhan lingkungan event.
Banyak jenis
stuktur organisasi yang dapat di diadopsi untuk event tentunya struktur
oragnaisasi tersebut dapat menunjang kelancaran penyelenggaraan event yang
disesuaikan dengan kondisi setiap event. Bentuk organisasi yang telah lama
dikenal adalah bentuk pyramid dimana
aspek organisasi terlihat dari fungsi garis yang membetuk tugas dan tanggung
jawab fungsi tersebut dapa dikembangkan
kedalam bentuk komite kecil sesuai dengan kebuthan akan perkembangan
struktur organisasi tersebut. Jenis stuktur pyramid yang dientuk tentunya
disesuaikan dengan fungsi yang diingikan EO. Karena didalamnya terdapat
perbedaan unsur dan tujuan, maka jenis struktur organisasi pyramid juga akan
berbeda-beda. Misalnya struktur oragnisasi yang meperlihatkan tugas dan
tanggung jawanb staf terdapat ada garis yang menghubungkan antara posisi atasan
dan bawahan, seperti dibawah
ini.[2]
Struktur Organisasi Event yang Fokus
pada Fungsi
Fungsi dari setiap bagian
yang dapat dikembangkan sejalan dengan perkembangan organisasi tersebut. Misalnya
setiap bagian yang ada memiliki program yang harus dikembangkan untuk mencapai
tujuan event, sehingga setiap bagian yang sudah ada akan berkembang sesuai
dengan program khusus yang dibentuk. Gambar struktur organisasi yang fokus pada
pengembangan progaram event terlihat pada gambar dibawah ini.[3]
Struktur Organisasi Event
yang Fokus pada Program
Bedasarkan dua gambar diatas tentunya struktur organisasi event
masih akan berkembang sesui dengan kebutuhan operasional event tidak menutup
kemungkinan event yang akan diselenggarakan akan diselenggarakan merupakan
permintaan dari pihak lain, dan EO hanya menyelenggarakan saja idea dari yang
meminta. Tentunya dengan adanya permintaan seperti ini pihak pemberi ide atau
yang meminta pekerjaan ingin ada di dalam struktur organisasi, sehingga dapat
memantau atau ikut serta dalam penyelenggaraan event. Jenis event seperti ini
biasanya event yang diselenggarakan oleh
permerintah. Banyak event sperti ini berlangsung secara periodik, seperti
pameran kebudayaan, eksibisi produk bagi departemen perdagangan event sosial yang
tujuannya menggalang dana.[4]
Struktur Oraganisasi Berdasarkan Permintaan Penyelenggaraan
Struktur
organisasi event biasanya terdiri dari lima fungsi utama, yaitu :
a.
Oparasional pelayanan pengunjung bertugas merencanakan dengan baik
pengelolaan pengunjung yang hadir. Devisi ini biasa diturunkan menjadi beberapa
bagian yang khusus melayani pengunjung. Untuk sejenis event hiburan seperti
konser musik yang mengharapakan jumlah pengunjung yang banyak, tentunya
memelukan pengelolaan masuk dan keluar pengunjung yang jelas.
b.
Oparasional pelayanan pendukung bertugas pelayanan terhadap produk
barang dan jasa. Tersedianya produk barang dan jasa akan sangat membantu dalam
kelancaran oparasional evant. Pada penyelenggaraan event biasanya dihidangkan
makanan dan minuman yang tentunya disediakan dan dikelola oleh bagian
oprasional pelayana pendukung.
c.
Marketing bertugas sebagai hubungan dengan masayarakat umum. Bagian
ini akan membagi fungsinya menjadi devisi yang lebih kecil untuk kelancaran
tugas yang harus dikelolanya, misalnya sales(penjualan), tiketting dan promosi.
d.
Administrasi dengan bagian marketing bagian administrasi menurukan
bagian menjadi kecil sesuai kebutuhan event misalnya administras umum, kepegawaian,
recuitmen,orientasi pegawai, penggajian.
e.
Keuangan.akan menjalankan tugasnya mulai dari penrecanaan, sehingga
devisi kecil dibawahnya dapat dibentuk dan bekerja sejak perencanaan event
dimulai. Beberapa bagian di bawahnya misalnya bagian khusus mengenai anggaran,
pembelian, pendaan.[5]
Kelima
fungsi ini dapat dikelola menjadi bagian kecil sesuai dengan ukuran event.
Untuk satu fungsi utama pada penyelenggaraan event, dapat diturunkan menjadi
beberapa sub bidang yanga akan membantu teselengaranya sebuah event tergantung
pada kebutuhan setiap devisi yang dimilikinya. Pada penyelenggaraan event
sederhana, kelima fungsi tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
C.
Kebutuhan Staff
Jumlah kebutuhan sumber daya dalam setiap event tergantung dari
rencana strategi dan harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
suatu event. Apabila strategi event difokuskan pada kualitas pelayanan kepada
konsumen maka akan dibutuhkan lebih banyak staf. Setelah strategi dan rencana
operasional disetujui barulah membuat perencanaan untuk menentukan jumlah staf
dan kriterianya untuk suksesnya event. Getz dalam bukunya Any Noor Manajemen
Event mengemukakan tiga langkah dalam menetapkan jumlah dan kebutuhan staf pada
penyelenggaraan sebuah event:
1. Memilah program dan
rencana operasional ke dalam beberapa tugas pokok. Beberapa tugas yang harus
dilakukan dalam membuat rencana operasional meliputi: mempersiapkan tempat
membuat stand, panggung, lambang, mengatur kebersihan, mengatur limbah, serta
meminjam dan mengembalikan peralatan kepada pemiliknya.
2. Menentukan berapa jumlah
orang yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut. Dalam hal menentukan
jumlah orang yang akan terlibat adalah dengan menanyakan apakah semua pekenaan
tersebut harus dilakukan oleh orang yang sama dilakukan dalam waktu yang
bersamaan, atau harus dilakukan oleh jumlah staf yang banyak.
3. Membuat daftar orang-orang, dan tenaga ahli yang tepat untuk
membentuk tim yang kuat dalam penyelenggaraan event.[6]
D.
Recruitment dan Seleksi
proses untuk mengisi posisi pekerjaan adalah suatu proses yang berhubungan dengan kualitas orang yang akan menduduki posisinya. Yang harus menjadi pertimbangan dalam
menentukan orang untuk posisi tertentu adalah: latar belakang pendidikan, pelatihan, pengalaman, kesehatan,
kemampuan bersosialisasi, dan kekuatan mental yang dibutuhkan untuk setiap
jenis pekerjaan.
Gambar diatas menjelaskan proses pencarian pegawai untuk staf dan
sukarelawan. Proses dimulai dengan membuat rencana oleh bagian SDM pada EO,
dijalankan sampai mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kompetensi dan
kriteria yang dibutuhkan. Kegiatan diawali dengan melakukan analisa jenis
pekerjaan yang dibutuhkan untuk event. Proses analisa pekerjaan berpedoman pada
deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang harus ditangani pada saat
penyeleng-garaan event. Tentunya harus diingat bahwa jenis pekerjaan untuk
setiap event akan berbeda. Tahap berikutnya adalah pengadaan pegawai, harus
dapat mencari pegawai sesuai dengan posisi yang akan ditempati dan metode apa
yang akan digunakan untuk pengadaan pegawai tersebut. Proses selanjutnya adalah
melakukan seleksi, dapat dilakukan secara tertulis dan diakhiri dengan proses
wawancara. Wawancara merupakan proses yang penting karena akan terlihat
kecakapan dan fisik calon pegawai, hal ini berhubungan dengan tingginya tingkat
tekanan pada penyelenggaraan event. Hasil akhir dari wawancara harus diumumkan
kepada setiap calon yang ikut serta proses seleksi dalam bentuk keputusan hasil
seleksi. Setelah diterima menjadi pegawai, mereka harus mendapatkan program
perkenalan dan sosialisasi tentang EO dan event. Akhir dari tahapan tersebut
berupa evaluasi terhadap proses yang telah dilalui dengan melihat kompetensi
pegawai yang telah melaksanakan event. Hasil analisa akan memberikan gambaran
tentang apakah proses seleksi yang dilakukan untuk mendapatkan pegawai yang
kompeten memang cocok atau tidak, jika tidak perlu dilakukan perbaikan atas
proses tersebut pada pencarian pegawai berikutnya. Perlu dingat bahwa tipe dan
jenis event yang diselenggarakan akan mempengaruhi tipe sukarelawan yang
dibutuhkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses
pengadaan pegawai untuk event.
1.
Biaya
Pada tahap pengadaan pegawai diperlukan biaya yang tidak sedikit,
berdasarkan ukuran event dan keperluan pegawai dengan kompetesi tertentu, maka
biaya untuk anggaran pegawai dapat dialakosikan untuk biaya pengadaan pegawai.
Clash flow adalah
hal yang penting terutama untuk kegiatan yang memerlukan biaya pembayaran
dimuka, misalnya membuat reservasi untuk
akomodasi untuk peserta dan tempat penyelenggaraan kegiatan.[7]
2.
Sukarelawan
Sesuai dengan namanya, sukarelawan tidak akan mendapatkan bayaran
atas peran atas sertanya dalam event, tetapi mereka akan mendapatkan fasilitas
standart yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.[8]
3.
Seleksi
Seleksi merupakan proses dimana organisasi berusaha
mengidentifikasi pelamar dengan pengetahuan, keterampilan kemampuan, dan
karakteristik lain yang diperlukan untuk membatu organisasi itu mencapai
tujuannya.[9]Proses
seleksi dimulai dengan menganalisa para calon pegawai baik sukarelawan maupun
tenaga paruh waktu mengisi formulir pendaftaran. Dalam formulir pendaftaran,
harus terdapat informasi dan data pelamar, atau pelamar harus menyertakan
daftar riwayat hidupnya. Sistem seleksi untuk kebutuhan setiap EO harus
disesuaikan dengan kebutuhan event, sehingga terdapat perbedaan sesuai dengan
event yang diselenggarakan. Tentunya tidak semua sukarelawan cocok untuk
melaksanakan semua kegiatan event, karena inilah maka standar kebutuhan atau
kompetensi pegawai untuk setiap event akan berbeda.
Setelah proses seleksi awal dilakukan, tahap berikutnya adalah
seleksi tatap muka atau wawancara. Pentingnya wawancara adalah untuk mengetahui
seberapa tertarik calon pegawai untuk bekerja pada event, selain itu juga untuk
melihat kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi penyelenggaraan event yang
penuh dengan tekanan.
Dalam wawancara beberapa hal penting harus ditanyakan kepada calon
pegawai, diantaranya;
1.
Posisi yang dilamar, harus dapat dijelaskan mengapa pelamar
menginginkan posisi tersebut,
2.
Latar belakang calon pegawai yang berhubungan
dengan posisi yang dilamar tersebut, diperkuat dengan data dari daftar riwayat
hidup pelamar atau data pendukung lainnya
3.
Apa alasan calon pegawai ingin terlibat di dalam event, hal ini untuk
melihat keinginan kuat pelamar terlibat dalam event yang akan diikuti
4.
Apa jenis keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki untuk yang
dimiliki untuk posisi yang dilamar, termasuk diminta untuk memperlihatkan sertifikat
atau surat rekomendasi yang dimiliki oleh calon pegawai, selain melihat daftar
riwayat hidupnya
5.
Waktu yang dimiliki untuk terlibat dalam event. Sifat event adalah
satu kali penyelenggaraan, sehingga keikutsertaan dalam event hanya pada waktu
tertentu saja. Hal ini harus disepakati untuk tidak mengganggu kegiatan event
dengan kegiatan lainnya di luar event
6.
Kelebihan dan kekurangan apa saja yang dimiliki calon pegawai untuk dapat
berperan serta dalam event.
Beberapa pelamar enggan untuk mengemukakan kelebihan yang dimiliki. Sangat baik
bagi pewawancara untuk melihat data pendukung atau riwayat hidup pelamar
7.
Jenis kebutuhan khusus yang harus disediakan bagi calon pegawal.
Di, banyak negara maju, orang dengan kebutuhan khusus mendapat
fasilitas yang baik untuk bekerja, hal ini sangat positif apabila
EO mampu mempekerjakan juga orang dengan kebutuhan khusus pada posisi tertentu.
Berdasarkan informasi dasar yang ingin didapat oleh EO
dari calon pegawai, sebaiknya informasi dituangkan dalam bentuk format. Hal ini untuk memudahkan setiap orang yang akan mewawancarai
memiliki standar yang sama terhadap informasi yang diinginkan. Selain itu,
untuk membantu pewawancara menuliskan
jawaban dari setiap calon karyawan secara seragam.[10]
4.
Keputusan Hasil Seleksi
Tahapan proses
seleksi berakhir pada suatu keputusan apakah pelamar tersebut diterima atau tidak. Bagi pelamar
yang lulus secara formal akan menandatangani kontrak yang berisi perjanjian
kerja biasanya jangka pendek, sesuai dengan jangka waktu penyelenggaraan event.
Kontrak kerja harus mencerminkan persetujuan kedua belah pihak dan sebaiknya
merupakan kontrak kerja tertulis. Di dalam kontrak kerja terdapat beberapa
honor yang akan diterima, apa tugas yang harus dilaksanakan serta hak dan
kewajiban dari pegawai dan prusahaan yang melakukan kontrak kerja.
Bagi pelamar yang
tidak diterima harus juga diberitahu sesegera mungkin kalau mereka tidak
diterima. Hal ini untuk memberikan kejelasan kepada setiap pelamar tentang
status mereka terhadap penyelenggaraan event, apakah mereka akan menjadi
pegawai atau sukarelawan pada event atau tidak
5.
Orientasi
Tahap selanjutnya bagi yang telah lulus menjadi pegawai atau
sukarelawan yang terlibat dalam penyelenggaraan event sebaiknya diberikan
orientasi. Langkah pertama yang harus didinformasikan adalah mendiskusikan job
description antara anggota baru pada organisasi event. Tujuannya adalah
mencegah kesalahpahaman dan baik pegawai maupun sukarelawan, sehingga mereka
akan mengerti dengan benar dan jelas apa yang diharapkan dari terselenggaranya
event.
Ada beberapa hal agar program orientasi berjalan dengan efektif,
seperti:
a.
memberikan informasi dasar tentang event
b.
melakukan tur ke tempat akan diselenggarakannya event, supliers,
kantor-kantor dan tempat lainnya yang mungkin akan dikontak selama kegiatan
berlangsung.
c.
Melakukan perkenalan pada setiap pegawai baru dan sukarelawan
d.
Memberikan pengertian kultur organisasi, sejarah dan aturan kerja.[11]
Hasil yang diharapkan dari proses orientasi adalah pegawai dan
sukarelawan memiliki komitmen, antusias pada event dan memiliki pengetahuan
yang tepat serta ibidkepedulian yang besar bahwa setiap dari anggota memiliki
peran yang besar pada suksesnya event secara keseluruhan.
6.
Pelatihan
Semua staf dan
sukarelawan memerlukan pelatihan untuk dapat berkontribusi secara efektif pada
event. Pelatihan dapat dilakukan secara formal dan informal atau berupa magang
yang dilakukan oleh staf lainnya. Bagi staf (terutama juga sukarelawan) proses
pelatihan merupakan hal yang penting dalam berkontribusi pada event. Kepada
staf dan sukarelawan akan meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan, dan
mendapatkan keahlian baru.
Pelatihan yang
diberikan dimulai dengan mengidentifikasi adanya kesenjangan antara kebutuhan
dengan harapan. Kesenjangan ini didapat dari:
1)
Penilaian terhadap staf dan sukarelawan
2)
Analisa job
3)
Survei pada staf dan sukarelawan.[12]
7.
Memotivasi Karyawan dan Sukarelawan
Memotivasi
merupakan komitmen setiap orang untuk mengambil peran pada event yang
diselenggarakan dengan penuh antusias. Motivasi berhubungan erat dengan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan seorang Event Manager dalam
memotivasi anggotanya merupakan komponen yang fundamental dan memerlukan
keterampilan khusus. Tanpa motivasi yang tepat, karyawan dan sukarelawan dapat
kehilangan antusiasnya untuk mencapai tujuan perusahaan, memberikan pelayanan
kepada konsumen, atau kurangnya perhatian pada rekan kerja atau peserta/
partisipan pada event.
Sukarelawan akan
termotivasi apabila diberikan penghargaan akan apa yang telah dicapai selama
persiapan penyelenggaraan event. Penghargaan dapat diberikan hanya dengan mengatakan
“terimakasih” atas kontribusinya pada penyekenggaraan event. Hal kecil seperti
pemberian ucapan terimakasih akan terasa besar oleh sukarelawan, dan hal ini
akan memberikan motivasi untuk tetap menjadi sukarelawan pada event
selanjutnya.
E.
Tekhnik untuk Membangun Tim bagi Sukarelawan
Sukarelawan dalam event merupakan sekumpulan orang dengan motivasi
yang berbeda untuk membantu terselenggaranya event. Sukarelawan dapat terdiri
dari kempulan orang dengan latar belakang demografi, pendidikan, keterampilan
yang berbeda. Meskipun mereka datang dari banyak perbedaan, tetapi mereka harus
fokus pada satu tujuan yang sama. Sehingga dengan banyak perbedaan inilah, maka
sukarelawan harus diberikan motivasi agar mereka dapat bekerja secara efektif.
Tidak mudah memang menyatukan perbedaan untuk mencapai tujuan yang sama.
Sehingga diperlukan satu tekhnik yang tepat yang digunakan untuk membangun tim.
Ada beberapa
langkah-langkah yang efektif untuk membangun tim bagi sukarelawan.
1.
Jumlah tim dapat ditentukan berdasarkan ukuran
2.
Tim diberikan pelatihan sesuai dengan bidang keterampilan yang akan
dihadapi.
3.
Sukarelawan dan staf saling memberikan semangat.
4.
Membangun komunikasi secara vertikal dan horizontal.
5.
Staf dan sukarelawan mempunyai tanggungjawab yang sama.
6.
Setiap anggota tim menerima penghargaan atas berhasilnya tugas yang
diberikan.
7.
Penyelenggara event organizer mempromosikan sukarelawan sebagai tim
dan melihat mereka sebagai partner.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tidak semua EO memiliki SDM yang cukup untuk menyelenggarakan
event. EO hanya memperkerjakan staf dalam jumlah terbatas untuk keperluan
oparasional kartor saja, jika diperlukan, maka EO akan mencari staff yang siap
berkerja saat event dislenggarakan. Terbatasnya jumlah staf dalam kantor EO
memyebabkan sukarelawan atau pegawai yang dibayar sesuai kebutuhan menjadi
tenaga EO.
Untuk itu diperlukan pemilihan staf yang diperlukan mulai proses
recument sampai seleksi. Hal ini agar struktur organisasi dibuat untuk
memudahkan penyelenggaraan event, sehingga setiap event tiak memiliki struktur
organisasi yang sama, tetapi berbeda dengan fungsi setiap bagian dalam EO untuk
penyelenggaraan event.
B.
Saran
Saran diajukan untuk semua EO tentunya Dalam melaksanakan event kita
mampu mengKonsep harus sesuai dengan prosudur yang berlaku sehingga event yang
kita buat dapat berjalan dengan lancar dan apabila memang ada hambatan dalam
event tersebut maka akan mampu meminimalisirnya dengan cara terkonsep
DAFTAR PUSTAKA
Komang, Ardana,Manajemen
Sumber Daya Manusia ,Yogyakarta:GRAHA ILMU,2012.
Noor, Any, Manajemen Event ,Bandung: Alfabeta, 2009.
Noor, Any, Manajemen Event edisi revisi,Bandung: Alfabeta,
2013.
Noor, Any, Manajemen Event edisi revisi Bandung: Alfabeta,
2017.
Kaswan , Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing
Organisasi .Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012.
[1] Ardana komang,Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:GRAHA
ILMU,2012), hlm. 5
[3] Ibid,. 154.
[5] Any Noor, Manajemen
Event edisi revisi(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.153.
[7] Any Noor, Manajemen
Event (Bandung: Alfabeta, 2009),hlm. 158.
[9] Kaswan ,
Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), hlm.77.
[11] Ibid,. hlm.
165.
[13] Ibid,. hlm
167.