Sunday 16 September 2018

Pengertian Sumber Daya Manusia penyelenggaraan event dan Struktur Organisasi Event


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Event Organizer (EO)  adalah istilah untuk penyedia jasa professional penyelenggaraan acara yang secara sah ditunjuk oleh clientnya, guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan, Persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan yang diharapkan client dalam membuat acara
Pada dasarnya, tugas dari EO adalah membantuk cliennya untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki client, namun penggunaan jasa EO juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya professional sehingga hasilnya lebih bagus dari pada bila dikerjakan sendiri. 
Event Organizer (EO) sebagai penyelenggara perhelatan atau kegiatan apapun bentuknya, memerlukan suatu kemampuan managemen penyelenggaraan event yang profesional. Event management dapat didefinisikan sebagai mengorganisir sebuah event yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan efektif  yang kegiatannya meliputi dari konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam event management, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang sama untuk menghasilkan event yang sesuai dengan harapan. Sangatlah diperlukan kekompakan pada setiap orang yang terlibat dalam tim.
Dengan kata lain, Event organizer berati tidak hanya satu orang yang merasa dirinya paling hebat dalam menjalankan tugas tapi semuanya saling bergantung satu sama lain. Pada dasarnya, tugas dari EO. adalah membantu kliennya (client) untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun penggunaan jasa EO. juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga hasilnya lebih bagus dari pada bila dikerjakan sendiri.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Sumber Daya Manusia penyelenggaraan event  ?
2.      Bagaimana Struktur Organisasi Event ?
3.      Kebutuhan Staff ?
4.      BagaimanaRecrumeint dan Seleksi ?
5.      Bagaimana Teknik Membangun Tim Bagi Sukarelawan ?

C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk Mengetahui Pengertian Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan event.
2.      Untuk Mengetahui Struktur Organisasi Event .
3.      Untuk Mengetahui Kebutuhan Staff .
4.      Untuk Mengetahui BagaimanaRecrumeint dan Seleksi.
5.      Untuk Mengetahui Bagimana Teknik Membangun Tim Bagi Sukarelawan

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan event

Sumber daya terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia, yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, pikiran, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. Dalam manajemen personalia terdapat beberapa proses yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengendalian (controlling) atas pengadaan tenagakerja (procurement), pengembangan (development), kompensasi, integrasi, pemeliharaan (maintenance), dan pemutusan hubungan kerja (separation) dengan sumber daya manusia yang mempunyai tujuan untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.Dalam suatu organisasi ada beberapa tugas-tugas kepemimpinan kritis manajer yang mencakup penarikan, penyeleksian, pengembangan dan penggunaan 
Sumberdaya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi Tanpa orang-orang yang cakap suatu organisasi dan manajemen akan gagal mencapai tujuannya. Bagaimana manajer melaksanakan fungsi penyusunan personalia (staffing) secara efektif akan menentukan sukses atau kegagalan mereka sebagai manajer.Dalam manajemen personalia ini akan dibahas bagaimana organisasi menentukan  kebutuhan  sumberdaya manusia sekarang dan waktu yang akan datang, bagaimana seorang manajer merekrut dan menyeleksi orang-orang dengan kemampuan potensial yang terbaik dalam setiap posisi dalam suatu organisasi.
Bagaimana manajer memberikan latihan agar mereka melaksanakan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien.Semua fungsi manajemen saling terkait dan mempengaruhi satu dengan yang lain. Oleh sebab itu fungsi manajemen  personalia harus dilaksanakan oleh semua manajer, baik mereka yang mengelola perusahaan besar maupun menjadi pemilik perusahaan kecil.[1] Sedangkan event organizer merupakan kegiatan pengorganisasian sebuah kegiatan mulai dari perencanaan sampai pengawasan, yang dilakukan secara terkonsep.
B.     Struktur organisasi event
Struktur organisasi merupakan hal yang penting menciptakan event yang sukses. Untuk setiap penyelenggaraan event diperlukan struktur organisasi yang berfungsi memudahkan oprasi event. Meskipun banyak event memiliki tujuan yang sama, tetapi elum tentu memiliki struktur organisasi yang sama. Selain tujuan event, peredaan struktu event bisa terjadi ukuran event dan jenis yang akan di selenggarakan. Hal yang di perhatikan dalam menentukan stukt dalam organisasi evnt adalah struktur oraganisasi haru  sdapat transparan dalam otoritas, mekanisme pelaorannya serta dapat merespon kebutuhan lingkungan event.
Banyak jenis stuktur organisasi yang dapat di diadopsi untuk event tentunya struktur oragnaisasi tersebut dapat menunjang kelancaran penyelenggaraan event yang disesuaikan dengan kondisi setiap event. Bentuk organisasi yang telah lama dikenal adalah  bentuk pyramid dimana aspek organisasi terlihat dari fungsi garis yang membetuk tugas dan tanggung jawab fungsi tersebut dapa dikembangkan  kedalam bentuk komite kecil sesuai dengan kebuthan akan perkembangan struktur organisasi tersebut. Jenis stuktur pyramid yang dientuk tentunya disesuaikan dengan fungsi yang diingikan EO. Karena didalamnya terdapat perbedaan unsur dan tujuan, maka jenis struktur organisasi pyramid juga akan berbeda-beda. Misalnya struktur oragnisasi yang meperlihatkan tugas dan tanggung jawanb staf terdapat ada garis yang menghubungkan antara posisi atasan dan bawahan, seperti dibawah ini.[2]
Struktur Organisasi Event yang Fokus pada Fungsi





Fungsi dari setiap bagian yang dapat dikembangkan sejalan dengan perkembangan organisasi tersebut. Misalnya setiap bagian yang ada memiliki program yang harus dikembangkan untuk mencapai tujuan event, sehingga setiap bagian yang sudah ada akan berkembang sesuai dengan program khusus yang dibentuk. Gambar struktur organisasi yang fokus pada pengembangan progaram event terlihat pada gambar dibawah ini.[3]
Struktur Organisasi Event yang Fokus pada Program
Bedasarkan dua gambar diatas tentunya struktur organisasi event masih akan berkembang sesui dengan kebutuhan operasional event tidak menutup kemungkinan event yang akan diselenggarakan akan diselenggarakan merupakan permintaan dari pihak lain, dan EO hanya menyelenggarakan saja idea dari yang meminta. Tentunya dengan adanya permintaan seperti ini pihak pemberi ide atau yang meminta pekerjaan ingin ada di dalam struktur organisasi, sehingga dapat memantau atau ikut serta dalam penyelenggaraan event. Jenis event seperti ini biasanya event yang diselenggarakan  oleh permerintah. Banyak event sperti ini berlangsung secara periodik, seperti pameran kebudayaan, eksibisi produk bagi departemen perdagangan event sosial yang tujuannya menggalang dana.[4]
Struktur Oraganisasi Berdasarkan Permintaan Penyelenggaraan
Struktur organisasi event biasanya terdiri dari lima fungsi utama, yaitu :
a.       Oparasional pelayanan pengunjung bertugas merencanakan dengan baik pengelolaan pengunjung yang hadir. Devisi ini biasa diturunkan menjadi beberapa bagian yang khusus melayani pengunjung. Untuk sejenis event hiburan seperti konser musik yang mengharapakan jumlah pengunjung yang banyak, tentunya memelukan pengelolaan masuk dan keluar pengunjung yang jelas.
b.      Oparasional pelayanan pendukung bertugas pelayanan terhadap produk barang dan jasa. Tersedianya produk barang dan jasa akan sangat membantu dalam kelancaran oparasional evant. Pada penyelenggaraan event biasanya dihidangkan makanan dan minuman yang tentunya disediakan dan dikelola oleh bagian oprasional pelayana pendukung.
c.       Marketing bertugas sebagai hubungan dengan masayarakat umum. Bagian ini akan membagi fungsinya menjadi devisi yang lebih kecil untuk kelancaran tugas yang harus dikelolanya, misalnya sales(penjualan), tiketting dan promosi.
d.      Administrasi dengan bagian marketing bagian administrasi menurukan bagian menjadi kecil sesuai kebutuhan event misalnya administras umum, kepegawaian, recuitmen,orientasi pegawai, penggajian.
e.       Keuangan.akan menjalankan tugasnya mulai dari penrecanaan, sehingga devisi kecil dibawahnya dapat dibentuk dan bekerja sejak perencanaan event dimulai. Beberapa bagian di bawahnya misalnya bagian khusus mengenai anggaran, pembelian, pendaan.[5]
Kelima fungsi ini dapat dikelola menjadi bagian kecil sesuai dengan ukuran event. Untuk satu fungsi utama pada penyelenggaraan event, dapat diturunkan menjadi beberapa sub bidang yanga akan membantu teselengaranya sebuah event tergantung pada kebutuhan setiap devisi yang dimilikinya. Pada penyelenggaraan event sederhana, kelima fungsi tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

C.    Kebutuhan Staff
Jumlah kebutuhan sumber daya dalam setiap event tergantung dari rencana strategi dan harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu event. Apabila strategi event difokuskan pada kualitas pelayanan kepada konsumen maka akan dibutuhkan lebih banyak staf. Setelah strategi dan rencana operasional disetujui barulah membuat perencanaan untuk menentukan jumlah staf dan kriterianya untuk suksesnya event. Getz dalam bukunya Any Noor Manajemen Event mengemukakan tiga langkah dalam menetapkan jumlah dan kebutuhan staf pada penyelenggaraan sebuah event:
 1. Memilah program dan rencana operasional ke dalam beberapa tugas pokok. Beberapa tugas yang harus dilakukan dalam membuat rencana operasional meliputi: mempersiapkan tempat membuat stand, panggung, lambang, mengatur kebersihan, mengatur limbah, serta meminjam dan mengembalikan peralatan kepada pemiliknya.
 2. Menentukan berapa jumlah orang yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut. Dalam hal menentukan jumlah orang yang akan terlibat adalah dengan menanyakan apakah semua pekenaan tersebut harus dilakukan oleh orang yang sama dilakukan dalam waktu yang bersamaan, atau harus dilakukan oleh jumlah staf yang banyak.
3. Membuat daftar orang-orang, dan tenaga ahli yang tepat untuk membentuk tim yang kuat dalam penyelenggaraan event.[6]

D.    Recruitment dan Seleksi
proses untuk mengisi posisi pekerjaan adalah suatu proses yang berhubungan dengan kualitas orang yang akan menduduki posisinya. Yang harus menjadi pertimbangan dalam menentukan orang untuk posisi tertentu adalah: latar belakang pendidikan, pelatihan, pengalaman, kesehatan, kemampuan bersosialisasi, dan kekuatan mental yang dibutuhkan untuk setiap jenis pekerjaan.
Gambar diatas menjelaskan proses pencarian pegawai untuk staf dan sukarelawan. Proses dimulai dengan membuat rencana oleh bagian SDM pada EO, dijalankan sampai mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kompetensi dan kriteria yang dibutuhkan. Kegiatan diawali dengan melakukan analisa jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk event. Proses analisa pekerjaan berpedoman pada deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang harus ditangani pada saat penyeleng-garaan event. Tentunya harus diingat bahwa jenis pekerjaan untuk setiap event akan berbeda. Tahap berikutnya adalah pengadaan pegawai, harus dapat mencari pegawai sesuai dengan posisi yang akan ditempati dan metode apa yang akan digunakan untuk pengadaan pegawai tersebut. Proses selanjutnya adalah melakukan seleksi, dapat dilakukan secara tertulis dan diakhiri dengan proses wawancara. Wawancara merupakan proses yang penting karena akan terlihat kecakapan dan fisik calon pegawai, hal ini berhubungan dengan tingginya tingkat tekanan pada penyelenggaraan event. Hasil akhir dari wawancara harus diumumkan kepada setiap calon yang ikut serta proses seleksi dalam bentuk keputusan hasil seleksi. Setelah diterima menjadi pegawai, mereka harus mendapatkan program perkenalan dan sosialisasi tentang EO dan event. Akhir dari tahapan tersebut berupa evaluasi terhadap proses yang telah dilalui dengan melihat kompetensi pegawai yang telah melaksanakan event. Hasil analisa akan memberikan gambaran tentang apakah proses seleksi yang dilakukan untuk mendapatkan pegawai yang kompeten memang cocok atau tidak, jika tidak perlu dilakukan perbaikan atas proses tersebut pada pencarian pegawai berikutnya. Perlu dingat bahwa tipe dan jenis event yang diselenggarakan akan mempengaruhi tipe sukarelawan yang dibutuhkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses pengadaan pegawai untuk event.
1.      Biaya
Pada tahap pengadaan pegawai diperlukan biaya yang tidak sedikit, berdasarkan ukuran event dan keperluan pegawai dengan kompetesi tertentu, maka biaya untuk anggaran pegawai dapat dialakosikan untuk biaya pengadaan pegawai.
Clash flow adalah hal yang penting terutama untuk kegiatan yang memerlukan biaya pembayaran dimuka, misalnya membuat  reservasi untuk akomodasi untuk peserta dan tempat penyelenggaraan kegiatan.[7]
2.      Sukarelawan
Sesuai dengan namanya, sukarelawan tidak akan mendapatkan bayaran atas peran atas sertanya dalam event, tetapi mereka akan mendapatkan fasilitas standart yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.[8]
3.      Seleksi
Seleksi merupakan proses dimana organisasi berusaha mengidentifikasi pelamar dengan pengetahuan, keterampilan kemampuan, dan karakteristik lain yang diperlukan untuk membatu organisasi itu mencapai tujuannya.[9]Proses seleksi dimulai dengan menganalisa para calon pegawai baik sukarelawan maupun tenaga paruh waktu mengisi formulir pendaftaran. Dalam formulir pendaftaran, harus terdapat informasi dan data pelamar, atau pelamar harus menyertakan daftar riwayat hidupnya. Sistem seleksi untuk kebutuhan setiap EO harus disesuaikan dengan kebutuhan event, sehingga terdapat perbedaan sesuai dengan event yang diselenggarakan. Tentunya tidak semua sukarelawan cocok untuk melaksanakan semua kegiatan event, karena inilah maka standar kebutuhan atau kompetensi pegawai untuk setiap event akan berbeda.
Setelah proses seleksi awal dilakukan, tahap berikutnya adalah seleksi tatap muka atau wawancara. Pentingnya wawancara adalah untuk mengetahui seberapa tertarik calon pegawai untuk bekerja pada event, selain itu juga untuk melihat kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi penyelenggaraan event yang penuh dengan tekanan.
Dalam wawancara beberapa hal penting harus ditanyakan kepada calon pegawai, diantaranya;
1.    Posisi yang dilamar, harus dapat dijelaskan mengapa pelamar menginginkan posisi tersebut,
2.    Latar belakang calon pegawai yang berhubungan dengan posisi yang dilamar tersebut, diperkuat dengan data dari daftar riwayat hidup pelamar atau data pendukung lainnya
3.    Apa alasan calon pegawai ingin terlibat di dalam event, hal ini untuk melihat keinginan kuat pelamar terlibat dalam event yang akan diikuti
4.    Apa jenis keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki untuk yang dimiliki untuk posisi yang dilamar, termasuk diminta untuk memperlihatkan sertifikat atau surat rekomendasi yang dimiliki oleh calon pegawai, selain melihat daftar riwayat hidupnya
5.    Waktu yang dimiliki untuk terlibat dalam event. Sifat event adalah satu kali penyelenggaraan, sehingga keikutsertaan dalam event hanya pada waktu tertentu saja. Hal ini harus disepakati untuk tidak mengganggu kegiatan event dengan kegiatan lainnya di luar event
6.    Kelebihan dan kekurangan apa saja yang dimiliki calon pegawai untuk dapat berperan serta dalam event. Beberapa pelamar enggan untuk mengemukakan kelebihan yang dimiliki. Sangat baik bagi pewawancara untuk melihat data pendukung atau riwayat hidup pelamar
7.    Jenis kebutuhan khusus yang harus disediakan bagi calon pegawal. Di, banyak negara maju, orang dengan kebutuhan khusus mendapat fasilitas yang baik untuk bekerja, hal ini sangat positif apabila EO mampu mempekerjakan juga orang dengan kebutuhan khusus pada posisi tertentu.

Berdasarkan informasi dasar yang ingin didapat oleh EO dari calon pegawai, sebaiknya informasi dituangkan dalam bentuk format. Hal ini untuk memudahkan setiap orang yang akan mewawancarai memiliki standar yang sama terhadap informasi yang diinginkan. Selain itu, untuk membantu pewawancara menuliskan jawaban dari setiap calon karyawan secara seragam.[10]

4.      Keputusan Hasil Seleksi
            Tahapan proses seleksi berakhir pada suatu keputusan apakah pelamar  tersebut diterima atau tidak. Bagi pelamar yang lulus secara formal akan menandatangani kontrak yang berisi perjanjian kerja biasanya jangka pendek, sesuai dengan jangka waktu penyelenggaraan event. Kontrak kerja harus mencerminkan persetujuan kedua belah pihak dan sebaiknya merupakan kontrak kerja tertulis. Di dalam kontrak kerja terdapat beberapa honor yang akan diterima, apa tugas yang harus dilaksanakan serta hak dan kewajiban dari pegawai dan prusahaan yang melakukan kontrak kerja.
            Bagi pelamar yang tidak diterima harus juga diberitahu sesegera mungkin kalau mereka tidak diterima. Hal ini untuk memberikan kejelasan kepada setiap pelamar tentang status mereka terhadap penyelenggaraan event, apakah mereka akan menjadi pegawai atau sukarelawan pada event atau tidak
5.       Orientasi
            Tahap selanjutnya bagi yang telah lulus menjadi pegawai atau sukarelawan yang terlibat dalam penyelenggaraan event sebaiknya diberikan orientasi. Langkah pertama yang harus didinformasikan adalah mendiskusikan job description antara anggota baru pada organisasi event. Tujuannya adalah mencegah kesalahpahaman dan baik pegawai maupun sukarelawan, sehingga mereka akan mengerti dengan benar dan jelas apa yang diharapkan dari terselenggaranya event.
Ada beberapa hal agar program orientasi berjalan dengan efektif, seperti:
a.       memberikan informasi dasar tentang event
b.      melakukan tur ke tempat akan diselenggarakannya event, supliers, kantor-kantor dan tempat lainnya yang mungkin akan dikontak selama kegiatan berlangsung.
c.       Melakukan perkenalan pada setiap pegawai baru dan sukarelawan
d.      Memberikan pengertian kultur organisasi, sejarah dan aturan kerja.[11]
Hasil yang diharapkan dari proses orientasi adalah pegawai dan sukarelawan memiliki komitmen, antusias pada event dan memiliki pengetahuan yang tepat serta ibidkepedulian yang besar bahwa setiap dari anggota memiliki peran yang besar pada suksesnya event secara keseluruhan.
6.       Pelatihan
            Semua staf dan sukarelawan memerlukan pelatihan untuk dapat berkontribusi secara efektif pada event. Pelatihan dapat dilakukan secara formal dan informal atau berupa magang yang dilakukan oleh staf lainnya. Bagi staf (terutama juga sukarelawan) proses pelatihan merupakan hal yang penting dalam berkontribusi pada event. Kepada staf dan sukarelawan akan meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan, dan mendapatkan keahlian baru.
            Pelatihan yang diberikan dimulai dengan mengidentifikasi adanya kesenjangan antara kebutuhan dengan harapan. Kesenjangan ini didapat dari:
1)      Penilaian terhadap staf dan sukarelawan
2)      Analisa job
3)      Survei pada staf dan sukarelawan.[12]

7.      Memotivasi Karyawan dan Sukarelawan
            Memotivasi merupakan komitmen setiap orang untuk mengambil peran pada event yang diselenggarakan dengan penuh antusias. Motivasi berhubungan erat dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan seorang Event Manager dalam memotivasi anggotanya merupakan komponen yang fundamental dan memerlukan keterampilan khusus. Tanpa motivasi yang tepat, karyawan dan sukarelawan dapat kehilangan antusiasnya untuk mencapai tujuan perusahaan, memberikan pelayanan kepada konsumen, atau kurangnya perhatian pada rekan kerja atau peserta/ partisipan pada event.
            Sukarelawan akan termotivasi apabila diberikan penghargaan akan apa yang telah dicapai selama persiapan penyelenggaraan event. Penghargaan dapat diberikan hanya dengan mengatakan “terimakasih” atas kontribusinya pada penyekenggaraan event. Hal kecil seperti pemberian ucapan terimakasih akan terasa besar oleh sukarelawan, dan hal ini akan memberikan motivasi untuk tetap menjadi sukarelawan pada event selanjutnya.

E.     Tekhnik untuk Membangun Tim bagi Sukarelawan
Sukarelawan dalam event merupakan sekumpulan orang dengan motivasi yang berbeda untuk membantu terselenggaranya event. Sukarelawan dapat terdiri dari kempulan orang dengan latar belakang demografi, pendidikan, keterampilan yang berbeda. Meskipun mereka datang dari banyak perbedaan, tetapi mereka harus fokus pada satu tujuan yang sama. Sehingga dengan banyak perbedaan inilah, maka sukarelawan harus diberikan motivasi agar mereka dapat bekerja secara efektif. Tidak mudah memang menyatukan perbedaan untuk mencapai tujuan yang sama. Sehingga diperlukan satu tekhnik yang tepat yang digunakan untuk membangun tim.
            Ada beberapa langkah-langkah yang efektif untuk membangun tim bagi sukarelawan.
1.      Jumlah tim dapat ditentukan berdasarkan ukuran
2.      Tim diberikan pelatihan sesuai dengan bidang keterampilan yang akan dihadapi.
3.      Sukarelawan dan staf saling memberikan semangat.
4.      Membangun komunikasi secara vertikal dan horizontal.
5.      Staf dan sukarelawan mempunyai tanggungjawab yang sama.
6.      Setiap anggota tim menerima penghargaan atas berhasilnya tugas yang diberikan.
7.      Penyelenggara event organizer mempromosikan sukarelawan sebagai tim dan melihat mereka sebagai partner.[13]
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Tidak semua EO memiliki SDM yang cukup untuk menyelenggarakan event. EO hanya memperkerjakan staf dalam jumlah terbatas untuk keperluan oparasional kartor saja, jika diperlukan, maka EO akan mencari staff yang siap berkerja saat event dislenggarakan. Terbatasnya jumlah staf dalam kantor EO memyebabkan sukarelawan atau pegawai yang dibayar sesuai kebutuhan menjadi tenaga EO.
Untuk itu diperlukan pemilihan staf yang diperlukan mulai proses recument sampai seleksi. Hal ini agar struktur organisasi dibuat untuk memudahkan penyelenggaraan event, sehingga setiap event tiak memiliki struktur organisasi yang sama, tetapi berbeda dengan fungsi setiap bagian dalam EO untuk penyelenggaraan event.
B.     Saran
Saran diajukan untuk semua EO tentunya Dalam melaksanakan event kita mampu mengKonsep harus sesuai dengan prosudur yang berlaku sehingga event yang kita buat dapat berjalan dengan lancar dan apabila memang ada hambatan dalam event tersebut maka akan mampu meminimalisirnya dengan cara terkonsep








DAFTAR PUSTAKA
Komang, Ardana,Manajemen Sumber Daya Manusia ,Yogyakarta:GRAHA ILMU,2012.
Noor, Any, Manajemen Event ,Bandung: Alfabeta, 2009.
Noor, Any, Manajemen Event edisi revisi,Bandung: Alfabeta, 2013.
Noor, Any, Manajemen Event edisi revisi Bandung: Alfabeta, 2017.
Kaswan , Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi          .Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.




[1] Ardana komang,Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:GRAHA ILMU,2012), hlm. 5
[2] Any Noor, Manajemen Event edisi revisi(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 153.
[3] Ibid,. 154.

[5] Any Noor, Manajemen Event edisi revisi(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.153.
[6] Any Noor, Manajemen Event edisi revisi 2017, hlm. 159.
[7] Any Noor, Manajemen Event (Bandung: Alfabeta, 2009),hlm. 158.
[8] Any Noor, Manajemen Event edisi revisi 2013, hlm. 152.
[9] Kaswan , Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm.77.
[10] Any Noor, Manajemen Event edisi revisi 2017, hlm.162-163.
[11] Ibid,. hlm. 165.
[12] Ibid. hlm. 166.
[13] Ibid,. hlm 167.