Thursday, 13 September 2018

prinsip-prinsip beriman kepada kitab-kitab Allah


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya. Karena agama sanga dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadilebih bermakna. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama manusia akan sempurna dan bahagia. Sebagai umat islam kita juga diwajibkan untuk mengimani rukun iman dan rukun islam Allah swt.
Penting halnya untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip beriman kepada Allah. Dan unuk lebih jelasnya lagi kami di sini akan membahas tentang bagaimana beriman kepada kitab-kitab Allah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip beriman kepada kitab-kitab Allah?
3.      Sebutkan macam-mcam kitab Allah?
4.      Apa tujuan Allah menurunkan kitab kepada para Rasul?
5.      Apa saja buah dari keimanan pada kitab-kitab sebelumnya?









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi iman kepada kitab-kitab Allah
Secara etimologi , kata al-kutub adalah bentu jamak dari kata al-kitab. Dan al-kitab adalah sebuah kata untuk menyebut tulisan yang ada di dalamnya (kitab) adalah sebutan untuk lembaran berikut tulisan yang ada di dalamnya.
Secara terminologi, kitab adalah kalam Allah Ta’ala yang diwahyukan kepada para rasul untuk disampaikan kepada umat manusia dan membacanya bernilai ibadah.[1]
Iman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman. Artinya, percaya penuh bahwa Allah Ta’ala memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul untuk disampakan kepada hamba-Nya dengan benar dan jelas sebagai petunjuk dan keterangan. Kitab-kitab itu adalah kalam Allah yang benar-benar diucapkan-Nya sesuai dengan kehendak dan keinginan-Nya.[2]
B.     Prinsip-prinsip beriman kepada kitab Allah 
Beriman kepada kitab Allah, yaitu kita harus membenarkan dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah menurunkan kitab-kitab kepada Rasul terhadap umatnya, sebagai pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat.[3]
Rukun iman yang ketiga yaitu, Iman kepada kitab-kitab Allah. Berarti kita wajib pula meyakini, bahwa seungguhnya Allah telah menurunkan beberapa kitab kepada para Nabi-Nya. Adapun jumlahnya hanya Allah yang mengetahui. Akan tetapi kita wajib mengimani bahwa kitab pertama adalah kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s dan yang terakhir adalah kitab yang paling mulia diantar kitab-kitab yang lain, yaitu kitab Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.[4]
C.    Macam-macam kitab Allah
Di antara sekian banyak kitab yang telah diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, hanya ada empat yang wajib kita ketahui yaitu:
1.      Taurat
Allah menurunkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s. Taurat asli, yang berisikan akidah dan syariat, sudah tidak ada, sedangkan yang beredar di kalangan Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, sebab mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya).
Para ulama pun sepakat, bahwa Taurat yang murni (asli) sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda. Isi dari Taurat yang sekarang beredar jauh sekali dari inti ajaran tauhid yang murni, malahan banyak merendahkan perbuatan sejumlah Nabi, bahkan merendahkan Allah SWT.
Ketika Nabi Musa a.s masih hidup, mereka (bangsa Yahudi) beriman kepada Allah. Bahkan, mereka telah mengetahui dan percaya bahwa Allah akan mengutus Nabi terakhir, yakni Muhammad SAW. Mereka mengetahui hal itu tanda-tandanya dari Kitab Taurat. Namun, sepeninggal Nabi Musa a.s. mereka banyak mengubah isi Taurat sehingga merekapun banyak yang kembali kafir.
2.      Zabur
Kitab Zabur, diturunkan Allah kepada Nabi Daud a.s. Berbeda dengan Taurat, isi Kitab Zabur bukanlah tentang syariat atau hukum-hukum agama sebab, Nabi Daud a.s. hanya diperintahkan menginkuti syariat Nabi Musa a.s. sehingga isi Kitab Zabur ini hanya tentang nasehat dan peringatan.
3.      Injil
Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perinta Allah SWT. agar manusia mengesakan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Juga menjelaskan, bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran alias karangan manusia, bukan wahyu Allah. Misalnya kita kenal Injil Matius, Injil Lukas, dan Injil Johanes. Bahkan antar-Injil tersebut banyak terdapat perbedaan, antara Injil yang satu dengan lainnya saling bertentangan. Menurut para ahli, isi dari Kitab-kitab Injil adalah biografi Nabi Isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran Paulus, bukan pendapat pikiran orang-orang Harawi (pengikut-pengikut Nabi Isa a.s.). ada juga yang dinamakan Injil Barnabas, yang oleh para ulama dianggap sesuai dengan ajaran Tauhid. Namun, Injil jenis ini tidak dipergunakan oleh orang-orang Kristen (Nasrani).
4.      Alquran
Alquran diturunkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, Nabi terakhir, memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan Kitab-kitab suci lainnya. Di antara keitimewaannya adalah:
a.       Alquran sebagai penyempurna Kitab-kitab sebelumnya.
b.      Alquran mencakup semua aspek kehidupan Manusia.
c.        Alquran tidak dapat ditandingi kehebatannya, bik dari segi isi maupun susunan redaksinya.
d.      Alquran terpelihara kemurniannya sepanjang masa.
e.       Alquran merupakan petunjuk dan rahmat bagi Manusia.
f.       Alquran paling banyak dibaca Orang.
g.      Membaca Alquran dipandang sebagai ibadah.
Alquran merupakan mukjizat yang agung, ilmiah, rasional. Ajarannya jelas dan membawa cahaya terang bagi Orang-orang yang beriman. Alquran bukanlah kumpulan kata mutiara atau kumpulan puisi dari seseorang penyair yang piawai.[5]
Alquran adalah sumber Agama (juga ajaran) Islam pertama dan utama.menurut keyakinan umat Islam yang diakui kebenarannya oleh penelitian ilmiah, Alquran adalah Kitab suci yang memuat firamn-firman (wahyu) Allah, sama benar dengan yang disampaikan olehg Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 2 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Madinah. Tujuannya, untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat Manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di Dunia ini dan kebahagiaan di Akhirat kelak.[6]
D.    Tujuan Allah menurunkan Kitab-kitab kepada para Rasul
Tujuan Allah menurunkan Kitab-kitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridai Allah SWT. atau dengan kata lain, berfungsi sebagai penuntun menuju kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat.
Di antara sekian banyak kitab yng telah diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, hanya ada empat yang wajib kita ketahui yaitu:
1.      Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
2.      Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
3.      Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
4.      Alquran diturunkan kepada Nabi penutup, Muhammad SAW.
Selain kitab-kitab tersebut, di dalam Alquran disebutkan adanya sahifah (halaman), yang berjumlah seratus sahifah.
Dan,  sahifah ini diberikan kepada tiga orang Nabi, rinciannya adalah sebagai berikut:[7]
a.    Enam puluh sahifah kepada Nabi Syits a.s.
b.    Tiga puluh sahifah kepada Nabi Ibrahim a.s.
c.    Sepuluh kepada Nabi Musa a.s. (selain diberi Taurat, Nabi Musa a.s. juga diberi sahifah).
E.     Buah dari keimanan pada kitab-kitab terdahulu
1.      Mengetahui keluasan rahmat Allah azza wa jallah serta kepedulian-Nya atas para makhluk-Nya dimana Allah SWT. menurunkan pada setiap umat sebuah kitab sebagai pegangan yang akan memberi petunjuk kepada mereka.
2.      Tersibaknya hikmah Allah SWT. Kenapa dia menjadikan kitab-kitab ini diturunkan bagi tiap-tiap umat sesuai kebutuhannya mereka, lalu Allah SWT, menutup kitab-kitab ini dengan menurunkan Alquran yang mulia. Yang mana Allah SWT. jadikan kitab suci terakhir ini selaras bagi seluruh makhluk pada setiap perkembangan zaman dan tempat sampai hari kiamat kelak.
3.      Adanya sandaran bagi umat ini yang dijadikan sebagai saksi terhadap umat-umat terdahulu, bahwa Allah SWT. Menegakan hujah atas mereka dengan mengutus para Rasul dan menurunkan Kitab.
4.      Bahwa beriman kepa kitab-kitab suci terdahuluyang diturunkan kepada para Rasul, tidak mengharuskan untuk menetapkan Taurat dan Injil yang sekarang berada ditangan orng-orang Yahudi dan Nasrani. Karena kitab tersebut telah dirubah serta ditambahi, sedangkan yang masih orisinil tanpa ada penyelewengan didalamnya itu Cuma Alquran.[8]
   


















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari urain di atas dapat kami simpulkan bahwa iman kepada kitab-kitab Allah terbagi dalam dua bentuk :
  1. Alquran, kita wajib meyakini dan mengamalkan isinya.
  2. Taurat, Injil, Zabur, kita wajib meyakini tanpa harus mengamalkan isinya.



[1] Shalih bin fauzan al-fauzan, Kitab tauhid,(Jakarta timur:ummul qura,2012), hlm.195.
[2] Ibid, 196
[3] Latief mahfud, buku ajar ilmu kalam,(Pamekasan:Stain Pamekasan press,2006), hlm. 22.
[4]Ibid,23
[5]Mohammad daud, pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajagrafindo persada,2002). hlm. 93.
[6] Hasbullah Bakry, pedoman Islam di Indonesi,(Jakarta:Universitas Indonesia,1988), hlm. 14.
[7][7] Yusran Asmuni, Ilmu tauhid, (Bandung, rajawali press, 1993), hlm.72.
[8] Haron, Manusia dn Islam,(kuala lumpur: dewan bahasa dan pustaka,1990), hlm.133.