BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agama
dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya. Karena agama sanga
dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu
dapat menjadilebih bermakna. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan
agama manusia akan sempurna dan bahagia. Sebagai umat islam kita juga
diwajibkan untuk mengimani rukun iman dan rukun islam Allah swt.
Penting
halnya untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip beriman kepada Allah. Dan unuk
lebih jelasnya lagi kami di sini akan membahas tentang bagaimana beriman kepada
kitab-kitab Allah.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud iman kepada
kitab-kitab Allah?
2. Bagaimana prinsip-prinsip beriman kepada
kitab-kitab Allah?
3. Sebutkan macam-mcam kitab Allah?
4. Apa tujuan Allah menurunkan kitab kepada
para Rasul?
5. Apa saja buah dari keimanan pada
kitab-kitab sebelumnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi iman kepada kitab-kitab Allah
Secara etimologi , kata al-kutub adalah bentu jamak dari kata al-kitab. Dan al-kitab adalah sebuah kata untuk menyebut tulisan yang ada di
dalamnya (kitab) adalah sebutan untuk lembaran berikut tulisan yang ada di
dalamnya.
Secara terminologi, kitab adalah kalam Allah Ta’ala yang
diwahyukan kepada para rasul untuk disampaikan kepada umat manusia dan membacanya
bernilai ibadah.[1]
Iman kepada kitab-kitab Allah
termasuk salah satu rukun iman. Artinya, percaya penuh bahwa Allah Ta’ala
memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul untuk disampakan kepada
hamba-Nya dengan benar dan jelas sebagai petunjuk dan keterangan. Kitab-kitab
itu adalah kalam Allah yang benar-benar diucapkan-Nya sesuai dengan kehendak
dan keinginan-Nya.[2]
B.
Prinsip-prinsip beriman kepada kitab Allah
Beriman kepada kitab Allah, yaitu
kita harus membenarkan dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah menurunkan
kitab-kitab kepada Rasul terhadap umatnya, sebagai pedoman hidup untuk meraih
kebahagiaan dunia akhirat.[3]
Rukun iman yang ketiga yaitu, Iman
kepada kitab-kitab Allah. Berarti kita wajib pula meyakini, bahwa seungguhnya
Allah telah menurunkan beberapa kitab kepada para Nabi-Nya. Adapun jumlahnya
hanya Allah yang mengetahui. Akan tetapi kita wajib mengimani bahwa kitab
pertama adalah kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s dan yang
terakhir adalah kitab yang paling mulia diantar kitab-kitab yang lain, yaitu
kitab Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.[4]
C.
Macam-macam kitab Allah
Di antara sekian banyak kitab yang
telah diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, hanya ada empat yang wajib kita ketahui
yaitu:
1. Taurat
Allah menurunkan Kitab Taurat
kepada Nabi Musa a.s. Taurat asli, yang berisikan akidah dan syariat, sudah
tidak ada, sedangkan yang beredar di kalangan Yahudi saat ini bukanlah Taurat
asli, sebab mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya).
Para ulama pun sepakat, bahwa
Taurat yang murni (asli) sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar sekarang
lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada
waktu dan masa yang berbeda. Isi dari Taurat yang sekarang beredar jauh sekali
dari inti ajaran tauhid yang murni, malahan banyak merendahkan perbuatan
sejumlah Nabi, bahkan merendahkan Allah SWT.
Ketika Nabi Musa a.s masih hidup,
mereka (bangsa Yahudi) beriman kepada Allah. Bahkan, mereka telah mengetahui
dan percaya bahwa Allah akan mengutus Nabi terakhir, yakni Muhammad SAW. Mereka
mengetahui hal itu tanda-tandanya dari Kitab Taurat. Namun, sepeninggal Nabi
Musa a.s. mereka banyak mengubah isi Taurat sehingga merekapun banyak yang
kembali kafir.
2. Zabur
Kitab Zabur, diturunkan Allah kepada
Nabi Daud a.s. Berbeda dengan Taurat, isi Kitab Zabur bukanlah tentang syariat
atau hukum-hukum agama sebab, Nabi Daud a.s. hanya diperintahkan menginkuti
syariat Nabi Musa a.s. sehingga isi Kitab Zabur ini hanya tentang nasehat dan
peringatan.
3. Injil
Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi
Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan
nyata, yaitu perintah-perinta Allah SWT. agar manusia mengesakan-Nya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Juga menjelaskan, bahwa di akhir zaman
akan lahir Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Kitab Injil yang beredar sekarang
hanyalah hasil pikiran alias karangan manusia, bukan wahyu Allah. Misalnya kita
kenal Injil Matius, Injil Lukas, dan Injil Johanes. Bahkan antar-Injil tersebut
banyak terdapat perbedaan, antara Injil yang satu dengan lainnya saling
bertentangan. Menurut para ahli, isi dari Kitab-kitab Injil adalah biografi
Nabi Isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran
Paulus, bukan pendapat pikiran orang-orang Harawi (pengikut-pengikut Nabi Isa
a.s.). ada juga yang dinamakan Injil Barnabas, yang oleh para ulama dianggap
sesuai dengan ajaran Tauhid. Namun, Injil jenis ini tidak dipergunakan oleh
orang-orang Kristen (Nasrani).
4. Alquran
Alquran diturunkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, Nabi terakhir, memiliki keistimewaan jika dibandingkan
dengan Kitab-kitab suci lainnya. Di antara keitimewaannya adalah:
a. Alquran sebagai penyempurna Kitab-kitab
sebelumnya.
b. Alquran mencakup semua aspek kehidupan
Manusia.
c. Alquran tidak dapat ditandingi kehebatannya,
bik dari segi isi maupun susunan redaksinya.
d. Alquran terpelihara kemurniannya
sepanjang masa.
e. Alquran merupakan petunjuk dan rahmat
bagi Manusia.
f. Alquran paling banyak dibaca Orang.
g. Membaca Alquran dipandang sebagai
ibadah.
Alquran merupakan
mukjizat yang agung, ilmiah, rasional. Ajarannya jelas dan membawa cahaya
terang bagi Orang-orang yang beriman. Alquran bukanlah kumpulan kata mutiara
atau kumpulan puisi dari seseorang penyair yang piawai.[5]
Alquran adalah sumber Agama (juga
ajaran) Islam pertama dan utama.menurut keyakinan umat Islam yang diakui
kebenarannya oleh penelitian ilmiah, Alquran adalah Kitab suci yang memuat
firamn-firman (wahyu) Allah, sama benar dengan yang disampaikan olehg Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22
tahun 2 bulan 2 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Madinah. Tujuannya, untuk
menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat Manusia dalam hidup dan kehidupannya
mencapai kesejahteraan di Dunia ini dan kebahagiaan di Akhirat kelak.[6]
D.
Tujuan Allah menurunkan Kitab-kitab kepada para
Rasul
Tujuan Allah menurunkan Kitab-kitab
itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan
hidup yang benar dan diridai Allah SWT. atau dengan kata lain, berfungsi
sebagai penuntun menuju kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat.
Di antara sekian banyak kitab yng
telah diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, hanya ada empat yang wajib kita ketahui
yaitu:
1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
3. Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
4. Alquran diturunkan kepada Nabi penutup,
Muhammad SAW.
Selain kitab-kitab tersebut, di
dalam Alquran disebutkan adanya sahifah (halaman),
yang berjumlah seratus sahifah.
Dan,
sahifah ini diberikan kepada tiga orang
Nabi, rinciannya adalah sebagai berikut:[7]
a. Enam puluh sahifah kepada Nabi Syits a.s.
b. Tiga puluh sahifah kepada Nabi Ibrahim a.s.
c. Sepuluh kepada Nabi Musa a.s. (selain
diberi Taurat, Nabi Musa a.s. juga diberi sahifah).
E.
Buah dari keimanan pada kitab-kitab terdahulu
1. Mengetahui keluasan rahmat Allah azza wa
jallah serta kepedulian-Nya atas para makhluk-Nya dimana Allah SWT. menurunkan
pada setiap umat sebuah kitab sebagai pegangan yang akan memberi petunjuk
kepada mereka.
2. Tersibaknya hikmah Allah SWT. Kenapa dia
menjadikan kitab-kitab ini diturunkan bagi tiap-tiap umat sesuai kebutuhannya
mereka, lalu Allah SWT, menutup kitab-kitab ini dengan menurunkan Alquran yang
mulia. Yang mana Allah SWT. jadikan kitab suci terakhir ini selaras bagi
seluruh makhluk pada setiap perkembangan zaman dan tempat sampai hari kiamat
kelak.
3. Adanya sandaran bagi umat ini yang
dijadikan sebagai saksi terhadap umat-umat terdahulu, bahwa Allah SWT.
Menegakan hujah atas mereka dengan mengutus para Rasul dan menurunkan Kitab.
4. Bahwa beriman kepa kitab-kitab suci
terdahuluyang diturunkan kepada para Rasul, tidak mengharuskan untuk menetapkan
Taurat dan Injil yang sekarang berada ditangan orng-orang Yahudi dan Nasrani.
Karena kitab tersebut telah dirubah serta ditambahi, sedangkan yang masih
orisinil tanpa ada penyelewengan didalamnya itu Cuma Alquran.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
urain di atas dapat kami simpulkan bahwa iman kepada kitab-kitab Allah terbagi
dalam dua bentuk :
- Alquran,
kita wajib meyakini dan mengamalkan isinya.
- Taurat,
Injil, Zabur, kita wajib meyakini tanpa harus mengamalkan isinya.
[1] Shalih bin fauzan al-fauzan, Kitab
tauhid,(Jakarta timur:ummul qura,2012), hlm.195.
[2] Ibid, 196
[3] Latief mahfud, buku ajar ilmu
kalam,(Pamekasan:Stain Pamekasan press,2006), hlm. 22.
[4]Ibid,23
[5]Mohammad daud, pendidikan Agama
Islam, (Jakarta: Rajagrafindo persada,2002).
hlm. 93.
[6] Hasbullah Bakry, pedoman Islam
di Indonesi,(Jakarta:Universitas Indonesia,1988), hlm. 14.
[8] Haron, Manusia dn Islam,(kuala
lumpur: dewan bahasa dan pustaka,1990), hlm.133.