Friday, 16 December 2016

Investasi dan Bisnis Makalah Lengkap



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
Investasi dibutuhkan oleh semua pengusaha atau pembisnis sehingga investasi penting dalam Kelayakan Bisnis, dalam kelayakan bisnis banyak hal-hal yang terdapat didalamnya yang memungkin suatu usaha membutuhkannya sebagai acuan layak atau tidaknya suatu usaha yang dijalani termasuk berivestasi dalam bisnis tersebut. Investasi juga terdapat berapa hal yang tercakup misalnya investasi jangka panjang atau jangka pendek.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Investasi dan Bisnis tersebut?
2.      Bagaimana peran investasi dalam Kelayakan Bisnis?
3.      Apasajakah tujuan n maanfaat Investasi dalam Kelayakan Bisnis?
C.    Tujuan Masalah
1.      Ingin mengetahui arti dari Investasi dan Bisnis
2.      Ingin mengetahui peran dari investasi dalam Kalayakan Bisnis
3.      Ingin mnengetahui tujuan dan manfaat Investasi dalam Kelayakan Bisnis
  

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian investasi dan Bisnis
Istilah investasi merupakan kata dari bahasa Inggris, yaitu investment. Kata invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam kamus istilah Pasar Modal dan Keuangan menurut Wirasasmita, (1999) kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dan dalam Kamus Lengkap Ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan.[1]
Pada hakikatnya lembaga bisnis antara lain mengajak para investor, melakukan kerjasama dalam bisnis dengan diinvestasikan modalnya, sedangkan para investor tidak dapat mengharapkan untuk sanggup melakukan sendiri dengan terampil dan sukses. Investor untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan, karena ia percaya bahwa perusahaan dapat memilih alternatif bisnis yang menarik dan dapat mendatangkan laba.
Proses pemilihan investasi itu harus dilakukan dengan seksama karena kesalahan dalam pemilihan bentuk investasi akan membawa akibat perusahaan tidak memenuhi kewajibannya kepada para investornya. Adapun tujuan investasi antara lain sebagai berikut:
1.      Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih lanyak di masa yang akan datang. Seorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan tarap hidup dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2.      Mengurangi tekanan inflasi. Dengan lakukan investasi dalam bisnis dengan memilih perusahaan atau obyek lain, seorang dapat menghindarkan diri dari kekayaan atau harta miliknya tidak merosot karena digerogoti inflasi.
3.      Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa Negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya. Investasi di masyarakat yang melakukan investasi bisnis pada bidang-bidang tertentu.

B.     Tujuan investasi
Dalam berinvestasi ada berbagai tujuan. Adapun tujuan investasi adalah mendapatkan sejumlah pendapatan keuntungan. Dalam konteks perekonomian menurut Ahmad (2004:3-4), Tandeliling (2001) dalam Huda dan Edwin Nasution (2007:8-9) ada beberapa motif mengapa seseorang melakukan investasi bisnis, antara lain adalah :
1.      Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. Kebutuhan hidup yang layak merupakan keinginan setiap manusia, sehingga upaya-upaya untuk mencapai hal tersebut di masa yang depan selalu akan dilakukan.
2.      Mengurangi tekana inflasi. Faktor inflasi tidak pernah dapat dihindarkan dalam kehidupan ekonomi, yang dapat dilaksanakan adalah meminimalkan resiko akibat adanya inflasi, hal demikian karena variabel inflasi dapat mengoreksi seluruh pendapatan yang ada. Investasi dalam sebuah bisnis tertentu dapat dikategorikan sebagai langkah mitigasi yang efektif.
3.      Sebagai pengusaha untuk menghemat pajak. Di beberapa negara belahan dunia banyak melakukan kebijakan yang mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investas pada usaha tertentu.
Untuk mencapai tujuan investasi, bahwa investasi membutuhkan suatu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah dipertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga resiko yang dihadapi.[2]

C.    Pentingnya Investasi Bagi Studi Kelayakan Bisnis
Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dan lain sebgagainya. Yang jelas, kalau kegiatan investasi meningkat, maka kegiatan ekonomi pun ikut terpacu pula. Tentu saja apabila kegiatan investasi ini merupakan investasi yang sehat, arti sebenarnya secara ekonomis menguntungkan. Bukan kegiatan investasi yang nempaknya “ menguntungkan”, tetapi sebenarnya mendapt berbagai fasilitas, sehingga tidak sehat bagi perekonomian negara tersebut.[3]
Studi kelayakan bisnis sangat perlu dilakukan jika mendirikan suatu bisnis atau usaha. Studi ini merupakan salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan, apakah menerimaatau menolak suatu gagasan usaha yang direncanakan suatu usaha ayang diusulkan atau direncanakan apakah diakatakan layak jika dalam pelaksanaanya dapat memberikan manfaat finansial maupun sosial.
Dalam kelayakan bisnis investasi bisa digunakan antara lain untuk:
1.      Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, dan lain-lain.
2.      Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, memperluas cakupan usaha, dan lain-lain.
3.      Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, dan lain-lain.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan dalam investasi  di antaranya:
a.       Pihak wirausaha (pemilik perusahaan). Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada barang tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, investasi sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu.
b.      Investor dan penyumbang dana. Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang memadai atau tidak.
c.       Masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat, investasi dilakukan untuk bahan kajian apakah usaha yang didirikan memberikan manfaat bagi masyarakat dan bagi pe
d.      merintah sebagai alat pertimbangan untuk pengluaran izin usaha.

D.    Fungsi Investasi
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu  ia sejajar dengan sumbu datar, atau  bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :
1.      Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
2.      Tingkat bunga.
3.      Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4.      Kemajuan teknologi.
5.      Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
6.      Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.

E.     Kriteria Investasi
1.      Payback Period
Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun).
2.      Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. 
3.      Net Present Value (NPV).
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total. 
4.      Internal Rate of Return (IRR).
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi,  dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).[4]



BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pentingnya Investasi Bagi Studi Kelayakan Bisnis
Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dan lain sebgagainya. Yang jelas, kalau kegiatan investasi meningkat, maka kegiatan ekonomi pun ikut terpacu pula. Tentu saja apabila kegiatan investasi ini merupakan investasi yang sehat, arti sebenarnya secara ekonomis menguntungkan. Bukan kegiatan investasi yang nempaknya “ menguntungkan”, tetapi sebenarnya mendapt berbagai fasilitas, sehingga tidak sehat bagi perekonomian negara tersebut.
Studi kelayakan bisnis sangat perlu dilakukan jika mendirikan suatu bisnis atau usaha. Studi ini merupakan salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan, apakah menerimaatau menolak suatu gagasan usaha yang direncanakan suatu usaha ayang diusulkan atau direncanakan apakah diakatakan layak jika dalam pelaksanaanya dapat memberikan manfaat finansial maupun sosial.
B.     Saran
Kami sebagai pembuat makalah akan mempelajari materi ini dengan sebaik mungkin dan akan memperbaiki jika ada yang belum sempurna. Mohon bimbingannya kepada dosen pengampu apabila ada kekeliruan dalam makalah kami dan untuk teman-teman semua mohon dicermati materi kami dengan baik. Semoga bermanfaat bagi semua., (amin)


DAFTAR PUSTAKA

http://afandi-unmuhgres.blogspot.co.id/2013/10/makalah-tentang-investasi_22.html.
Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. Studi Kelayakan Proyek (Yogyakarta: Unit Penerbit dan   Percetakan, 2000.
Kasmis dan Jakfar Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Kencana, 2004.
Nawawi ,Ismail Uha Bisnis Syariah (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2012.




[1] Ismail Nawawi Uha Bisnis Syariah (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2012), hlm. 477-478.
[2] Ibid., hlm. 481-482
[3]Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad. Studi Kelayakan Proyek (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan, 2000), hlm. 5.
[4]Kasmis dan Jakfar Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 152-164.